Uploaded by User87421

KAK UPJA

advertisement
KERANGKA ACUAN
PENDAMPINGAN PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN
JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN (UPJA)
Kementerian Negara/Lembaga
: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Unit Eselon II
: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalimantan Tengah.
Program
: Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
(2233.05.007)
Hasil
: a. 1. Permukiman Transmigrasi sebanyak 350 KK yang dibina dan di
tingkatkan kapasitasnyadi kawasan transmigrasi.
b. Jumlah lahan produktif 700 Ha dan jumlah lembaga ekonomi 21
unit di Kimtrans dan Kawasan Transmigrasi.
Kegiatan
: Pendampingan Penguatan dan Pengembangan Usaha Pelayanan
Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA)
Indikator Kinerja Kegiatan
: Terbentuknya/berkembangnya dan beroperasinya 1 (satu) UPJA
dengan pola manajemen yang transparan dan menguntungkan bagi
lembaga
UPJA
dan
masyarakat
transmigrasi/petani
yang
menggunakannya, tersusunnya prosedur pelayanan alat pertanian
yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, terawatt dan
termanfaatkannya alat pertanian yang telah ada untuk memenuhi
kebutuhan petani dalam pengelolaan usaha taninya, tersusunnya
laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir.
Satuan Ukur & Jenis Keluaran
: a. Satuan Ukur : Unit
b. Jenis Keluaran : - Jumlah Usaha Pelayanan Alsintan (UPJA)
volume
: 1 Unit pemukiman Transmigrasi Pulau Malan Kabupaten Katingan
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2009;
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmograsi Republik Indonesia Nomor :
PER.05/MEN/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER.28/MEN/XII/2008.
d. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 25/Permentan/PL.130/5/2008 tentang
Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian
(UPJA).
2. Gambaran Umum
Hasil usaha tani di lokasi / kawasan transmigrasi masih terkendala dengan kurang aplikasinya
teknologi dan pengelolaan yang tepat, terutama dalam pengelolaan lahan kering, hanya mampu
mengolah 37% karena pengolahan tanah tersebut dilakukan secara konvensional dengan
menggunakan tenaga manual. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya lahan transmigrasi yang
tidak dapat dikembangkan secara optimal dan menjadi lahan tidur. Lambatnya proses pengelohan
tanah tersebut menyebabkan transmigrasi tidak mampu mengelola pola tanam secara serempak
karena masa olah tanah menjadi lebih panjang.
Disamping pengolahan tanah yang terhambat sehingga menghambat penanaman, hal ini yang
menyebabkan rendahnya produktivitas lahan transmigrasi adalah tingginnya kehilangan hasil pada
saat prosespasca panen, mengingat kegiatan pasca oada umumnya masih dilakukan secara
konvensional. Beberapa hasil studi menyatakan bahwa penyusutan pasca panen padi di Indonesia
berkisar antara 12,5 – 21 % sedangkan untuk jagungdan keledai sekitar 15 – 23 %. Kehilangan hasil
besar ini perlu di atasi dengan penyediaan teknologi dan alat pertanian yang sesuai dan mampu
dikelola secara mandiri oleh masyarakat transmigrasi.
Pemerintah melalui dinas terkait memberikan bantuan dalam berbagai bentuk peralatan dan
bimbingan teknis kepada masyarakat transmigrasi. Walaupun dapat dikatakan upaya ini telah
berpengaruh dalam meningkatkan hasil produksi di lokasi/kawasan transmigrasi, khususnya untuk
memproduksi tanaman pangan, tetapi dirasakan masih belum optimal karena pengelolaan alat
secara berkesinambungan dan pengembangan teknologi secara mandiri belum dikembangkan oleh
masyarakat transmigrasi. Pengelolaan dan perawatan peralatan yang telah diberikan kepada
masyarakat transmigrasi sebagai bantuan belum dilakukan pengelolaan yang efektif yang dapat
memperpanjang masa pakai dan usia ekonomis alat tersebut.
Kebutuhan dalam melakukan perbaikan dan perawatan alsintan yang berada di lokasi/kawasan
transmigrasi, masih tergantung pada program dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, lintas
Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas Nakertrans Provinsi dan Kabupaten. Hal ini yang menjadi
latar belakang perlunya dilakukan pengembangan, penumbuhan dan revitalisasi suatu Pelayanan
Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA). Lembaga ini diharapkan mampu meningkatkan optimalisasi
dan pemerataan pemanfaatan kepada semua petani yang membutuhkan., meningkatkan kualitas
perawatan serta umur ekonomis alsintan yang telah ada di lokasi/kawasan transmigrasi.
B. Penerima Manfaat
Lembaga UPJA di lokasi / kawasan transmigrasi dan masyarakat transmigrasi dimana lembaga UPJA
dibentuk dan dikembangkan.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pendampingan Penguatan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin
Pertanian (UPJA) dilaksanakan secara kontraktual dengan tahapan kegiatan inventarisasi,
identifikasi, mobilisasi, sosialisasi, koordinasi penguatan dan pengembangan UPJA, pembekalan,
sosialisasi dan diseminasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan.
2. Tahapan dan waktu Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Penguatan dan Pengembangan Usaha Pelayanan
Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) sebagai berikut :
a. Inventarisasi kapasitas, kualitas dan kondisi alsintan.
b. Inventarisasi lembaga UPJA yang ada
Pada tahap identifikasi, kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data sekunder sesuai
dengan data/informasi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan penguatan dan
pengembangan lembaga UPJA di lokasi / kawasan transmigrasi dengan pemetaan permasalahan
di lokasi/kawasan transmigrasi.
c. Mobilisasi tenaga ahli dan pendampingan
d. Sosialisasi ditingkat Kabupaten dan Desa.
Untuk sosialisasi pendampingan lembaga UPJA tersebut terlebih dahulu akan disosialisasikan
rencana penguatan dan pengembangan lembaga UPJA kepada warga mengenai fungsi, manfaat
system pengelolaan dan keterlibatan petani transmigrasi pengguna jasaalsintan.
e. Koordinasi persiapan aplikasi kegiatan
f. Penguatan dan pengembangan (UPJA)
g. Pembekalan Manajemen Pengelolaan UPJA.
h. Sosialisasi dan diseminisasi UPJA di daerah operasionalnya.
i. Penyusunan laporan
Pelaporan dibuat untuk mengukur kinerja tim pelaksana kegiatan Pendamping Penguatan dan
Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) di lokasi/kawasan
transmigrasi, berdasarkan hasil pertemuan dan diskusi di pusat, daerah dan lokasi kegiatan yang
telah dilaksanakan, melalui tahapan :
- Laporan Pendahuluan.
- Laporan Antara
- Laporan Akhir.
Waktu pelaksanaan
Kegiatan Pendamping Penguatan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin
Pertanian (UPJA) akan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan kalender (bulan Agustus sampai
dengan Nopember 2011)
D. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan adalah di (UPT) Pulau Malan Kabupaten Katingan.
E. Waktu Pencapaian Keluaran
Pencapaian keluaran Kegiatan Pendamping Penguatan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat
dan Mesin Pertanian (UPJA) diperlukan 4 bulan.
F. Susunan Tenaga Ahli
1. Ahli Mekanisasi Pertanian
Ahli Mekanisasi Pertanian pendidikan minimal S1 Mekanisasi berpengalaman dibidangnya minimal
2 tahun yang dibuktikan dengan referensi dari pemberi pekerjaan.
2. Ahli Ekonomi Pertanian
Ahli Ekonomi Pertanian berpendidikan minimal S1 berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
yang dibuktikan dengan referensi dari pemberi pekerjaan.
G. Biaya yang diperlukan
Sumber pembiayaan kegiatan Pendampingan penguatan dan Pengembangan Lembaga Ekonomi
(Koperasi/LKM BMT-Trans) dibebankan pada Daftra Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tugas
Pembantu Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 49.950.000,(empat puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dengan Rincian Anggaran Biaya
(RAB) sebagaimana terlampir :
Download