BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari praktik kerja lapangan yang dilaksanakan oleh penulis di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta dibidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, serta berdasarkan data yang telah diperoleh dari wawancara yang dilakukan penulis dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penulis mendapatkan banyak pengetahuan mengenai dunia kerja secara langsung melalui berbagai kegiatan yang di selenggarakan oleh Tempat Praktik Kerja Lapangan yang bertempat pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya penulis juga mendapatkan banyak pengalaman secara nyata dan langsung dalam hal pekerjaan, sehingga lebih meningkatkan cara kerja penulis dalam hal tanggung jawab dan ketelitian. 2. Praktik Kerja Lapangan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa Diploma 3 Hukum sebagai syarat untuk menjadi lulusan ahli madya yang profesional dalam pekerjaan di perusahaan swastamaupun di instansi atau lembaga pemerintah. Khusus 89 bagi penulis, agar meningkatkan 90 kecakapaan dan meningkatkan tanggung jawab bagi penulis dalam suatu pekerjaan. 3. Bahwa dalam suatu perusahaan tidak lepas dari keterkaitan hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh. Hubungan pekerja/buruh tersebut dengan kata lain disebut dengan hubungan industrial. Dalam hubungan industrial tidak jarang sering terjadi perbedaan pendapat atau pertentangan antara pengusaha dengan pekerja/buruh yang menimbulkan perselisihan hubungan industrial. Adanya pertentangan atau perselisihan sering kali menimbulkan perbedaan jenis perselisihan, macam jenis perselisihan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perselisihan Hak; 2. Perselisihan Kepentingan; 3. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja; 4. Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam Satu Perusahaan. Dalam penyelesaian perselisihan telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Bahwa dalam penyelesaian perselisihan hubungan indutrial para pihak yang berselisih harus menempuh dengan musyawarah mufakat melalui perundingan Bipartit terlebih dahulu untuk mencapai kesepakatan. Apabila dalam perundingan Bipartit tidak mecapai kesepakatan atau dengan kata lain gagal maka para pihak atau salah satu pihak berhak untuk mencatatkan perselisihannya untuk diselesaikan dibantu oleh pihak instansi 91 yang berwenang di Ketenagakerjaan. Setelah para pihak atau salah satu pihak telah mencatatkan perselisihannya, maka para pihak akan diberikan pilihan penyelesaian. Pilihan penyelesaian perselisihan tersebut adalah melalui konsiliasi atau arbitrase. Namun jika para pihak tidak menentukan pilihannya, maka instansi ketenagakerjaan melimpahkan penyelesaian kepada mediator untuk dapat melalui mediasi penyelesaian perselisihannya. B. Saran Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu yang dimiliki, oleh sebab itu dengan segala hormat penulis mencoba memberikan saran untuk perkembangan dan kemajuan lembaga pendidikan dan instansi dalam meningkatkan kualitas kerja dalam memberikan pelayanan yang baik dan memuaska. Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan : 1. Untuk Diploma 3 HukumUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta lebih ditingkatkan lagi mengenai hubungan dengan tempat praktik kerja lapangan agar lebih terpantau ketertiban mahasiswa atau mahasiswi di tempat praktik kerja lapangan. Untuk menghindari terjadinya mahasiswa atau mahasiswi yang bolos pada saat praktik kerja lapangan. 2. Untuk Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta : a. Kenyamanan dalam bekerja cukup baik, meja untuk pegawai tertata rapi bersama dengan berkas-berkas di atas meja yang rapi. Pegawai dan staf Sub Bidang Ketenagakerjaan begitu ramah dan 92 sangatmembantu, sehingga selama Praktik Kerja Lapangan penulis dapat mengerjakan pekerjaan dengan nyaman dan lancar. b. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam perekrutan Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Perlu peningkatan kualitas kerja staf dalam bidang Ilmu Teknologi (IT) agar hasil lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan dengan komputer. d. Perlu adanya peringatan dan/atau larangan untuk tidak merokok di dalam ruang kerja selama jam bekerja di lingkungan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta agar tetap terjaga kenyamanan selama jam bekerja. e. Perlu adanya larangan dan/atau peringatan bagi sales atau pedagang masuk di ruang kerja.