Uploaded by User86836

Panduan Asuhan Keperawatan

advertisement
Pemerintah Provinsi Papua Barat
Rumah Sakit Umum Daerah
Panduan Asuhan Keperawatan
Pasien Covid-19
Oleh: Christian Sandi, S.Kep., Ners
Bidang Pelayanan
Seksi Pelayanan Keperawatan
- 2021 -
Pengertian
Asuhan keperawatan yang diberikan pada
pasien yang terdiagnosa Covid-19 (suspect,
probable, confirm) di ruang rawat
ASESMEN
(ANAMNESA, PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG)
•
•
•
•
•
•
•
•
Deman (83 – 99 %)
Batuk (59 – 82 %)
Kelelahan (44 – 70 %)
Anoreksia (40 – 84 %)
Sesak nafas (31 – 40 %)
Menghasilkan dahak (28 – 33 %)
Myalgia (nyeri otot) (11 – 35 %)
Anosmia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ansietas (D.0080)
Deficit pengetahuan (D.0111)
Risiko cedera (D.0136)
Hipertemi (D.0078)
Intoleransi aktifitas (D.0056)
Risiko ketidak seimbangan cairan (D.0036)
Risiko gangguan integritas kulit (D.00139)
Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)
Gangguan pertukaran gas (D.0003)
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
•
Ansietas
– Tingkat ansietas menurun
– Mampu mengontrol ansietas
– Skala HARS menurun
– Vital sign dalam batas normal
•
Defisit pengetahuan
– Pengetahuan meningkat
– Mampu memahami tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program
perawatan
•
Risiko cedera
– Tingkat risiko cedera menurun
– Tidak ada cedera
•
•
•
Hipertemi
– Termoregulasi membaik
– Suhu tubuh menurun dalam batas normal (36 oC – 37,5 oC)
Bersihan jalan nafas tidak efektif
– Bersihan jalan nafas efektif
– Tidak ada tanda-tanda sumbatan jalan nafas
– Batuk efektif
– Tidak sesak
– Mampu mengeluarkan secret
Gangguan ventilasi spontan
– Ventilasi spontan
– Otot nafas adekuat
•
Gangguan pertukaran gas
– Pertukaran gas membaik
•
Keseimbangan asam basa membaik
INTERVENSI
Penurunan Kecemasan
Ansietas
Observasi
a) Identifikasi tingkat kecemasan
b) Identifikasi penyebab kecemasan
Terapeutik
a) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
b) Dengarkan dengan penuh perhatian
c) Gunakan pendekatan yang menenangkan dan bina hubungan saling percaya
d) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
e) Motivasi keluarga untuk memberi support
f) Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
g) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
h) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Ansietas
Kolaborasi
a) Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat untuk mengurangi kecemasan
Defisit Pengetahuan
Manajemen edukasi dan informasi:
Observasi
• Identifikasi penyebab kurangnya pengetahuan
• Identifikasi kebutuhan edukasi dan informasi
Terapeutik
• Memberikan informasi dan edukasi sesuai kebutuhan perawatan
• Menjelaskan tentang perawatan selama pasien dirawat
• Perlu kerjasama antara pasien dan petugas
• Melibatkan pasien atau keluarga dalam setiap tindakan
Defisit Pengetahuan
Kolaborasi
• Edukasi tentang penyakit dan pengobatan
• Edukasi tentang aturan dan cara minum obat
• Edukasi tentang diet
Risiko Cedera
Manajemen keselamatan lingkungan untuk pencegahan cedera:
Observasi
• Kaji risiko cedera / jatuh sesuai derajat risiko
• Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
• Kaji kemampuan pasien dalam mengenal lingkungan yang berpotensi
menimbulkan cedera
• Kaji kemampuan beraktifitas
Terapeutik
• Sediakan pencahayaan yang memadai
• Sosialisasikan dengan lingkungan di ruang rawat
• Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur
• Pastikan barang – barang pribadi mudah dijangkau
Risiko Cedera
•
•
•
•
•
•
Pastikan roda tempat tidur dalam kondisi terkunci
Gunakan pengaman tempat tidur
Hindarkan pasien dari barang – barang yang berbahaya
Tatalaksana risiko jatuh sesuai skor risiko jatuh
Lakukan tindakan sesuai prosedur
Perhatikan teknik aseptic
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan tim rehab medik
Hipertemi
Manajemen hipertemi:
Observasi
• Identifikasi penyebab hipertemia (misal: dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
penggunaan inkubator)
• Monitor suhu tubuh
• Monitor keluaran urine
• Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang dingin
• Longgarkan atau lepaskan pakaian yang tebal ganti dengan yang tipis
• Berikan cairan oral
• Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat
berlebih)
Hipertemi
•
•
Lakukan pendinginan eksternal (misal : selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Berikan oksigen, jika perlu
Intoleransi aktifitas
•
Manajemen energi
Observasi
• Identifikasi defisit tingkat aktifitas, kemampuan berpartisipasi, sumber daya untuk
aktifitas
• Monitor respon emosional, fisik. sosial dan spirtual terhadap aktifitas
Terapeutik
• Fasilitas aktifitas rutin sesuai kebutuhan secara bertahap
• Fasilitas aktifitas motorik untuk relaksasi otot
• Anjurkan tirah baring bila merasa kelelahan
• Sediakan lingkungan yang rendah stimulasi
• Libatkan keluarga dalam aktifitas melalui video call
Intoleransi aktifitas
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan terapi okupasi
• Kolaborasi untuk peningkatan asupan gizi
Risiko ketidakseimbangan cairan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajemen cairan:
Observasi:
Monitor status hidarasi
Monitor berat badan
Intake output dan hitung balance cairan 24 jam
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral sesuai kebutuhan
Atur interval waktu pemberian cairan
Kolaborasi
Pasang infus
Berikan cairan intravena sesuai intruksi dokter
Risiko gangguan integritas kulit/jaringan
Manajemen integritas kulit
Observasi
• Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (misal: perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrim,
penurunan mobilitas)
Terapeutik
• Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
• Lakukan pemijitan pada area penonjolan tulang, jika perlu
• Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
• Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit kering
• Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
• Pertahankan teknik aseptrik pada pasien risiko tinggi
• Ajari pasien untuk selalu menjaga kebersihan
Risiko gangguan integritas kulit/jaringan
Kolaborasi
• Perawatan luka
• Kolaborasi dengan tim rehab medis
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Stabilitas jalan nafas:
Observasi
• Kaji tanda-tanda vital
• Kaji kepatenan jalan nafas
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya bernafas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor posisi selang ETT (bila pasien menggunakan ventilator) terutama bila
setelah merubah posisi pasien
• Monitor tekanan balon ETT setiap 4 – 8 jam sekali
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Terapeutik
• Berikan pasien posisi yang nyaman
• Tingkat masukan cairan, dengan memberi minum air hangat
• Ajari dan bantu pasien latihan nafas dalam dan batuk efektif
• Lakukan perawatan mulut (oral hygiene)
• Beri oksigen sesuai advis
• Cegah ETT tertekuk (bila pasien terintubasi)
• Ganti fiksasi ETT bila diperlukan
• Lakukan fisioterapi nafas dan suction bila perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat dan humidifikasi, seperti nebulizer
• Kolaborasi hasil pemeriksaan x-ray
• Kolaborasi hasil pemeriksaan gas darah
Gangguan Ventilasi Spontan
Manajemen ventilasi
Observasi
• Identifikasi kelelahan otot bantu nafas
• Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernafasan
• Monitoring status respirasi dan oksigenasi
Terapeutik
• Pertahankan kepatenan jalan nafas
• Berikan posisi semi fowler dan fowler
• Latihan nafas dan batuk efektif
Gangguan Ventilasi Spontan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian bronchodilator
• Berikan oksigenasi dengan Jackson rees bila perlu
Gangguan Pertukaran Gas
Stabilisasi pertukaran gas
Observasi
• Monitor RR, irama, kedalaman dan upaya nafas
• Auskultasi bunyi nafas
• Monitoring SpO2
• Monitor hasil nilai pemeriksaan gas darah
Terapeutik
• Atur pemantauan respirasi sesuai dengan kondisi
• Dokumentasi hasil pemantauan
Gangguan Pertukaran Gas
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan
INFORMASI DAN EDUKASI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Informasi dan edukasi mengatasi ansietas
Informasi dan edukasi penyakit dan tatalaksananya
Informasi edukasi mengatasi jatuh
Informasi edukasi cara menurunkan suhu tubuh
Informasi dan edukasi cara mengatasi kelelahan
Informasi dan edukasi pemenuhan kebutuhan cairan
Informasi dan edukasi perawatan kulit
Informasi edukasi latihan nafas dan batuk efektif
Informasi dan edukasi gangguan ventilasi spontan
Informasi dan edukasi gangguan pertukaran gas
EVALUASI
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif
setelah dilakukan intervensi / implementasi
kemudian dibandingkan dengan NOC serta
analisis terhadap adanya perkembangan
diagnosis yang telah ditetapkan, apakah tujuan
tercapai atau tidak atau muncul masalah baru
Sekian dan Terima Kasih
Download