Uploaded by User86820

MEMORI BANDING HAMSAPARI

advertisement
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
FAKULTAS HUKUM
LABORATORIUM KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM
(LKBH)
Jalan Ahmad Yani No. 1 Telp. 342402 Kota Bengkulu
Bengkulu 11 Oktober 2019
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu
Melalui :
Ketua Pengadilan Negeri Bengkulu
Di Bengkulu
Dengan hormat,
Pertama-tama, puji syukur
kami
panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang
telah
melimpahkan rahmat serta petunjuknya kepada kita semua, sehingga kita masih
diberikan kesehatan dan kesempatan dalam melanjutkan dan menyampaikan Memori
Banding atas: Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri
Bengkulu Nomor 34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal 1 Oktober 2019.
Yang bertanda tangan di bawah ini saya bernama Dr. Alauddin, SH., MH dan
Dr. M. Faizal Latief, SH., M.Hum selaku Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Laboratorium Konsultasi dan
Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum
Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu, beralamat di Jl. Jend. A. Yani No. 1
Kota Bengkulu, dalam hal ini bertindak atas nama Hamsapari, ST., MT Bin H.
Hadis beralamat di
Jalan Kelingi No.49 RT.01 RW.02 Kelurahan Batu Galing
Kecamatan Curup Tengah Kebupaten Rejang Lebong
berdasarkan
Surat
Kuasa
Khusus tertanggal 6 Oktober 2019, selanjutnya disebut Pembanding.
Bahwa Pembanding dengan ini hendak menyampaikan Memori Banding atas Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan
Negeri
Bengkulu Nomor
1
34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal 1 Oktober 2019 yang Pernyataan Bandingnya
telah dilakukan pada Hari senin, 8 Oktober 2019 dengan Akta Permintaan Banding
Nomor :6 /Akta.Pid/Tipikor/2019/PN.Bgl
yang
ditentukan
Undang-Undang,
dan berarti masih dalam tenggang waktu
yang
amar putusannya
berbunyi sebagai
berikut :
MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa I HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H.
HADIS dan terdakwa II YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin KASMADI tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum melakukan tindak pidana
korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo
Pasal 18 ayat (1) b Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambah
dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP
sebagaimana dakwaan kesatu primair.
2. Membebaskan Terdakwa
I
HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis, dan terdakwa II
YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin KASMADI dari dakwaan primair penuntut
umum.
3. Menyatakan Terdakwa I HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis, dan terdakwa II YUNUS
DWI KUSMANTO, M.Pd bin KASMADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
menurut hukum melakukan tindak pidana korupsi
secara bersama-sama
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) b
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang
2
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan subsidair.
4. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa I HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis,
terdakwa II YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin KASMADI dengan pidana penjara
masing-masing selama 1 (satu) Tahun dan 2 Bulan
dan denda sejumlah Rp.
50.000.000., (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila pidana
denda
tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan.
5. Menetapkan
masa
penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
6. Menetapkan terdakwa tetap ditahan.
7. Memerintahkan pada
Jaksa Penuntut Umum untuk mengembalikan titipan uang
sebesar Rp.74.289.779.375.- (tujuh puluh empat juta dua ratus delapan puluh
sembilan ribu tujuh ratus tujuh Sembilan rupiah tiga ratus tujuh puluh lima sen) dari
Kejaksaan Negeri Rejang Lebong kepada SN. INDRA KUSUMA (isteri terdakwa II
YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin KASMADI).
8. Menetapkan barang bukti berupa :
1.
1 (satu) exemplar asli Surat perjanjian kerja / Kontrak Nomor : 421.2/ 2833 / DS /
DISDIK/2010 tanggal 20 Nopember 2010.
2.
1 (satu) Exemplar Permendiknas RI No 19 tahun 2010 tentang Juknis DAK SMP
tahun 2010.
3.
1 (satu) rangkap Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Nomor :
1.01.01.16.41 tanpa tanggal bulan Nopember 2010.
4.
1 (satu) rangkap surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong
Nomor : 050 / 1539 / PR / DISDIK / RL / 2010 tanpa tanggal bulan Mei 2010
tentang penetapan PPTK.
5.
1 (satu) rangkap surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong
Nomor : 421.2/1202/DS/DISDIK/2010 tanggal 18 Mei 2010 tentang pembentukan
tim survey/pemetaan awal.
3
6.
1 (satu) rangkap surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong
Nomor : 421.2/1707/DS/DISDIK/2010 tanggal 08 Juli 2010 tentang pembentukan
tim penetapan sekolah.
7.
1 (satu) rangkap FC surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rejang
Lebong Nomor : 421.2/3020/DS/DISDIK/2010 tanggal 27 Oktober 2010 tentang
pembentukan tim pemeriksa barang.
8.
1 (satu) rangkap FC surat keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor :
3861/2010 tanggal 5 Juli 2010 tentang pembentukan tim panitia lelang.
9.
1 (satu) rangkap FC surat keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor : 415 tahun
2010 tanggal 24 September 2010 tentang penetapan SD, SLB dan SMP penerima
dana DAK 2010.
10. 1 (satu) rangkap FC Rencana Anggaran Biaya (RAB) / HPS kegiatan pengadaan
Alat Lab. Bahasa SMP tanpa tanggal bulan Nopember 2010.
11. 1 (satu) rangkap FC laporan hasil pelelangan (LHP) Pascakualifikasi kegiatan DAK
pendidikan tahun 2010 Dinas Diknas Kab. Rejang Lebong yang berisi diantaranya
:
12. FC surat usulan calon pememang No : I / 14 / PAN-Brg / Disdik / 2010 tanggal 11
November 2010.
13. FC surat penetapan pemenang lelang Pascakualifikasi No : 421-2 / 2770a / DS /
Disdik / 2010 tanggal 11 November 2010.
14. FC surat pengumuman pelelangan pascakualifikasi No: I / 15 / PAN-Brg / Disdik /
2010 tanggal 12 November 2010.
15. 1 (satu) rangkap FC Berita acara pemeriksaan barang Nomor : 001/PANBRG/DISDIK/2010 tanggal 11 Desember 2010.
16. 1
(satu)
rangkap
FC
Berita
acara
serah
terima
barang
Nomor
:
421.2/30441/DS/DISDIK/2010 tanggal 11 Desember 2010.
17. 1 (satu) rangkap FC dokumen pencairan dana kegiatan pengadaan komputer Lab.
Bahasa dinas Diknas Kab. Rejang Lebong tahun 2010.
18. 2 (dua) lembar FC surat setoran pajak An. CV. WIJAYA PERDANA.
19. 1 (satu) exemplar FC dokumen penawaran CV. ARUKA JAYA.
20. 1 (satu) exemplar FC dokumen penawaran PT. GURU AGUNG MANDIRI.
4
21. 1 (satu) exemplar FC dokumen penawaran CV. FIRU HERTADA.
22. 1 (satu) exemplar FC dokumen penawaran CV. MUSTIKA RINI.
23. 1 (satu) exemplar FC dokumen penawaran CV. EDO PUTRA.
24. 1 Lembar Copy Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Engineering
Estimate untuk kegiatan DAK pendidikan tahun 2010.
25. Asli 1 lembar Register Penutupan kas tanggal 31 Desember 2010 yang ditanda
tangani oleh Jalinus Spd selaku bendahara pengeluaran pembantu Dinas dan Drs
Sudirman selaku Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Rejang lebong.
26. Asli 1 lembar Rincian Obyek belanja bendahara pengeluaran pembantu untuk
belanja cetak sebesar Rp 423.500,- tanggal 31 Desember 2010
27. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja perangko,Materai dan Benda Pos lainnya sebesar Rp 318.800
tanggal 31 Desember 2010
28. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk Honor Pelaksana Kegiatan sebesar Rp 2.730.000 tanggal 31 Desember
2010
29. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk Honor Tim Panitia sebesar Rp 1.930.000 tanggal 31 Desember 2010 (
pengembalian Sisa UYHD Honor Tim Monitoring)
30. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk Honor Tim Panitia Penerima/pemeriksa barang jasa sebesar Rp 10.090.000
tanggal 31 Desember 2010
31. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah sebesar Rp 19.950.000 tanggal 31
Desember 2010
32. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk Penggandaan sebesar Rp 3.100.000,- tanggal 31 Desember 2010
33. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja sewa sarana mobilitas darat sebesar Rp 3.500.000,- tanggal 31
Desember 2010
5
34. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar Rp 3.800.000 tanggal 31
Desember 2010.
35. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja Alat Tulis kantor sebesar Rp 8.588.700,- tanggal 31 Desember 2010
36. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk
belanja Sewa Gudang/kantor/parkir sebesar Rp 700.000,- tanggal 31
Desember 2010
37. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja Dokumentasi sebesar Rp 4.578.000,- tanggal 31 Desember 2010
38. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk belanja pengadaan alat alat peraga praktik sekolah tanggal 31 Desember
2010 ( belanja pengadaan Laboratorium Bahasa sebesar Rp 3.104.000.000,- )
39. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk honor pelaksana kegiatan sebesar Rp 13.230.000,- tanggal 31 Desember
2010
40. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek Belanja bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk honor tim panitia yang terdiri atas honor tim panitia Survei pemetaan awal,
Honor Tim panitia Penetapan sekolah, Honor Tim panitia lelang sebesar Rp
6.550.000 tanggal 31 Desember 2010
41. Asli 1 eksemplar laporan Pertanggung Jawaban bendahara Pengeluaran ( SPJ Belanja Administrasi) tanggal 31 Desember 2010
42. Asli 1 eksemplar laporan Pertanggung Jawaban bendahara Pengeluaran ( SPJ Belanja Fungsional) tanggal 31 Desember 2010
43. Asli 1 eksemplar Keputusan kepala Dinas Pendidikan Kab Rejang lebong Nomor
: 421.2/418/DS/DISDIK/2010 tentang pembentukan Staf /panitia Pelaksana
kegiatan Rehablitiasi Gedung SD/SLB dan SMP/peningkatan Mutu melalui dana
DAK dan APBD Tahun anggaran 2010 tanggal 8 Juni 2010 dan lampiran
44. Asli 1 lembar daftar Tanda Terima Honor Staf kegiatan rehabilitasi Sedang/berat
bangunan Sekolah tahun 2010 Bulan September S/d November 2010 tanggal 3
Desember 2010
6
45. Asli 1 lembar daftar tenda terima honor panitia kegiatan Rehabilitasi sedang/berat
bangunan sekolah bulan Mei s/d November 2010 tanggal 3 Dese,ber 2010
46. Copi 1 eksemplar
keputusan Bupati Rejang lebong Nomor 415 Tahun 2010
tentang penetapan SD,SLB dan SMP penerima dana rehabilitasi /peningkatan
mutu melalui dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan dan dana pendamping
(APBD) Kab Rejang lebong Tahun anggaran 2010 tanggal kosong tahun 2010
dan lampiran
47. Asli
1 lembar daftar Tanda terima Honorarium Tim Penetapan Sekolah hasil
survei pemetaan awal
kegiatan Rehabilitasi
sedang/berat bangunan sekolah
tahun 2010 tanggal 3 desember 2010
48. Copi 1 eksemplar keputusan kepala dinas pendidikan Kab Rejang lebong Nomor :
421.2/3020/DS/DISDIK/2010 tentang penetapan panitia pemeriksa barang dan
penerima barang kegiatan Rehabilitasi gedung dan peningkatan mutu SD dan
SMP melalui dana DAK dan APBD Tahun anggaran 2010 tanggal 27 oktober
2010 dan lampiran
49. Asli 1 lembar daftar Tanda terima honorarium panitia pemeriksa barang dan
penerima barang kegiatan rehabilitasi sedang berat bangunan sekolah tahun
anggaran 2010 tanggal 27 desember 2010
50. Asli
1 eksemplar
buku pembantu pajak bendahara pengeluaran pembantu
tanggal 31 desember 2010
51. Asli 1 eksemplar buku pembantu kas tunai bendahara pengeluaran pembantu
tanggal 31 Desember 2010
52. Asli 1 eksemplar buku kas Umum bendahara pengeluaran pembantu tanggal 31
Desember 2010
53. Asli 1 lembar kuitansi
untuk pembayaran biaya perjalanan koordinasi dan
perencanaan DAK SMP di Provinsi Bengkulu tanggal 27 Desember 2010 dan
lampiran
54. Asli 1 lembar kuitansi untuk pembayaran biaya perjalanan rapat koordinasi dan
evaluasi program DAK Bidang pendidikan Tahun anggaran 2010
tanggal 27
Desember 2010
7
55. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja cetak kegiatan
rehabilitasi
sedang/berat bangunan sekolah tanggal 4 desember 2010 dan
lampiran
56. Asli
1 lembar kuitansi untuk pembayaran
biaya perjalanan melaksanakan
verifikasi pengadaan barang kegiatan DAK pendidikan tahun 2010 di jakarta
tanggal 27 Desember 2010 dan lampiran
57. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja perangko,materai
dan benda pos lainnya kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
tanggal 3 desember 2010 dan lampiran
58. Asli
1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran
belanja sewa
gudang/kantor/tempat tanggal 20 Desember 2010 dan lampiran
59. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja alat tulis kantor
kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
tanggal 8 Desember 2010
dan lampiran
60. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja penggandaan
kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah tanggal 8 Desember 2010
dan lampiran
61. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja dokumentasi /film
cuci cetak album kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
tanggal
10 Desember 2010 dan lampiran
62. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja dokumentasi
/kamera digital kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah tanggal 10
Desember 2010 dan lampiran
63. Asli 1 lembar kuitansi untuk pembayaran biaya perjalanan koordinasi DAK bidang
pendidikan Tahun anggaran 2010 kementrian Pendidikan Nasional di Jakarta
tanggal 27 Desember 2010 dan lampiran
64. Asli 1 lembar bukti kas pengeluaran untuk pembayaran belanja sewa sarana
mobilitas darat tanggal kosong bulan Desember 2010 dan lampiran
65. Asli 1 lembar Laporan pendataan Sisa UYHD tahun anggaran 2010 tanggal 30
Desember 2010
8
66. Copi 1 lembar surat setoran
sedang/berat bangunan sekolah
pengembalian
dari kegiatan rehabilitasi
perjalanan dinas luar daerah
senilai Rp
40.050.000,- tanggal 30 Desember 2010
67. Copi 1 lembar surat setoran
pengembalian
dari kegiatan rehabilitasi
sedang/berat bangunan sekolah honor tim monitoring
senilai Rp 1.930.000
tanggal 30 Desember 2010
68. Asli 1 lembar Buku Rincian Obyek belanja bendahara pengeluaran pembantu
berupa pengembalian sisa UYHD perjalanan Dinas Luar Daerah
sebesar Rp
40.050.000,- tanggal 31 Desember 2010
69. Copi
1 lembar SP2D Nomor 03137/002/1.01.01/UP/BL/DAU/2010 sebesar Rp
123.169.000 dan lampiran
70. Asli Surat pesanan pengumuman lelang Pasca kualifikasi tanggal 28 Oktober
2010 yang ditanda tangani oleh Adi Sucipto, ST selaku PPTK dan lampiran
71. Asli 1 lembar daftar tanda terima honor panitia kegiatan Rehabilitasi sedang/berat
bangunan sekolah bulan desember 2010 tanggal 23 desember 2010
72. Asli 1 lembar daftar tanda terima honor staf kegiatan rehablitasi sedang/berat
bangunan sekolah tahun 2010 bulan desember 2010 tanggal kosong bulan
desember 2010
73. Asli
1 lembar daftar tanda terima transport perjalanan dinas dalam daerah
kegiatan rehabilitasi sedang berat bangunan sekolah tahun anggaran 2010
tanggal 23 Desember 2010
74. Asli 1 lembar daftar tanda terima honorarium Tim survei pemetaan awal kegiatan
rehabilitasi Sedang/berat bangunan sekolah tahun 2010 tanggal 3 desember 2010
75. Asli 1 lembar daftar tanda terima honorarium tim panitia lelang barang dan jasa
kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah tahun 2010 tanggal 3
desember 2010
76. Asli 1 lembar Surat setoran Pajak PPH honor Staf kegiatan DAK bulan Desember
2010
77. Asli 1 Lembar Surat setoran Pajak PPH honor panitia pemeriksa/penerima barang
jasa
9
78. Copi 1 Lembar Surat setoran Pajak PPH honor staf kegiatan rehabilitasi sedang
berat bangunan sekolah
79. Asli 1 lembar Surat Setoran Pajak PPH Honor Pemetaan Awal
80. Asli 1 lembar surat Setoran Pajak PPH honor tim panitia lelang barang/jasa
81. Asli 1 lembar surat Setoran Pajak PPH honor tim panitia Penetapan sekolah
82. Copi 1 lembar Surat Setoran Pajak PPN belanja alat Tulis kantor kegiatan
rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah.
83. Asli 1 (Satu) lembar Surat Bank Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh Bank Bengkulu cabang Curup untuk CV Firu Hertada Nomor :
633/BG/PK.01.01/C.1/2010 yang ditanda tangani oleh Pimpinan cabang Bank
Bengkulu Cabang Curup atas nama Maizarwati,SH.MM pada tanggal 03
Nopember 2010 ;
84. Asli 1 (Satu) Rangkap Surat Perjanjian Bank Garansi antara Bank Bengkulu
Cabang Curup dan CV Firu Hertada Nomor : 633/BG/PK.01.01/C.1/2010 pada
tanggal 03 Nopember 2010;
85. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Kontra Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh PT. JASARAHARJA PUTERA untuk CV Firu Hertada Nomor : B.
11 22 01 2010 00317 tanggal 03 Nopember 2010;
86. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Dukungan Bank dari Bank Bengkulu Cabang Curup
Untuk CV Firu Hertada Nomor : 224 / PK.00.03/C.1 tanggal 03 Nopember 2010;
87. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Pernyataan Terhadap Surat Dukungan Bank Bengkulu
Cabang Curup untuk CV Firu Hertada pada tanggal 03 Nopember 2010 ;
88. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Permohonan Penerbitan bank Garansi (Jaminan
Penawaran) dari CV Firu Hertada kepada Bank bengkulu / Capen Pasar Tengah
Nomor : 15/FH/XI/2010 tanggal 03 Nopember 2010;
89. Asli 1 (satu) lembar surat permohonan Dukungan Bank dari perusahaan CV Firu
Hertada untuk Bank Bengkulu Cabang Curup / Capen Pasar Tengah Nomor : 16
FH / XI /2010 tanggal 03 Nopember 2010;
90. Foto Copy 1 (Satu) Lembar Surat Pengumuman Pelelangan Pascakualifikasi
nomor : I/04/PAN_Brg/DISDIK/2010 tanggal 29 Oktober 2010;
10
91. Foto Copy 1 (Satu) bundel Dokumen Perizinan yang dimiliki CV Firu Hertada
(Termasuk Foto Copy KTP atas nama Fince Veriadi selaku wakil Direktur CV.Firu
Hertada);
92. Asli 1 (Satu) lembar Surat Bank Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh Bank Bengkulu cabang Curup untuk CV Edo Putra Nomor :
634/BG/PK.01.01/C.1/2010 yang ditanda tangani oleh Pimpinan cabang Bank
Bengkulu Cabang Curup atas nama Maizarwati,SH.MM pada tanggal 03
Nopember 2010;
93. Asli 1 (Satu) Rangkap Surat Perjanjian Bank Garansi antara Bank Bengkulu
Cabang Curup dan CV Edo Putra Nomor : 634/BG/PK.01.01/C.1/2010 tanggal 03
Nopember 2010;
94. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Kontra Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh PT. JASARAHARJA PUTERA untuk CV Edo Putra Nomor : B.
11 22 01 2010 00318 pada tanggal 03 Nopember 2010;
95. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Dukungan Bank dari Bank Bengkulu Cabang Curup
Untuk CV Edo Putra Nomor : 227 / PK.00.03/C.1 tanggal 03 Nopember 2010;
96. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Pernyataan Terhadap Surat Dukungan Bank Bengkulu
Cabang Curup untuk CV Edo Putra pada tanggal 03 Nopember 2010;
97. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Permohonan Penerbitan bank Garansi (Jaminan
Penawaran) dari CV Edo Putra kepada Bank bengkulu / Capen Pasar Tengah
Nomor : 10/FP/XI/2010 tanggal 03 Nopember 2010;
98. Asli 1 (satu) lembar surat permohonan Dukungan Bank dari perusahaan CV Edo
Putra untuk Bank Bengkulu Cabang Curup / Capen Pasar Tengah Nomor : 11/ FP/
XI /2010 tanggal 03 Nopember 2010;
99. Foto Copy 1 (Satu) Lembar Surat Pengumuman Pelelangan Pascakualifikasi
nomor : I/04/PAN_Brg/DISDIK/2010 tanggal 29 Oktober 2010;
100. Foto Copy 1 (Satu) bundel Dokumen Perizinan yang dimiliki CV Edo Putra
(Termasuk Foto Copy KTP atas nama Robinson selaku Direktur CV Edo Putra);
101. Asli 1 (Satu) lembar Surat Bank Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh Bank Bengkulu cabang Curup untuk CV Aruka Jaya Nomor :
635/BG/PK.01.01/C.1/2010 yang ditanda tangani oleh Pimpinan cabang Bank
11
Bengkulu Cabang Curup atas nama Maizarwati,SH.MM pada tanggal 03
Nopember 2010;
102. Asli 1 (Satu) Rangkap Surat Perjanjian Bank Garansi antara Bank Bengkulu
Cabang Curup dan CV Aruka Jaya Nomor : 635/BG/PK.01.01/C.1/2010 pada
tanggal 03 Nopember 2010;
103. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Kontra Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh PT. JASARAHARJA PUTERA untuk CV Aruka Jaya Nomor : B.
11 22 01 2010 00319 tanggal 03 Nopember 2010;
104. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Dukungan Bank dari Bank Bengkulu Cabang Curup
Untuk CV Aruka Jaya Nomor : 226 / PK.00.03/C.1 pada tanggal 03 November
2010;
105. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Pernyataan Terhadap Surat Dukungan Bank Bengkulu
Cabang Curup untuk CV Aruka Jaya pada tanggal 03 Nopember 2010;
106. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Permohonan Penerbitan bank Garansi (Jaminan
Penawaran) dari CV Aruka Jaya kepada Bank bengkulu / Capen Pasar Tengah
Nomor : 09/AJ/XI/2010 pada tanggal 03 Nopember 2017;
107. Asli 1 (satu) lembar surat permohonan Dukungan Bank dari
perusahaan CV
Aruka Jaya untuk Bank Bengkulu Cabang Curup / Capen Pasar Tengah Nomor :
10/ AJ/ XI/2010 pada tanggal 03 Nopember 2010;
108. Foto Copy 1 (Satu) Lembar Surat Pengumuman Pelelangan Pascakualifikasi
nomor : I/04/PAN_Brg/DISDIK/2010 tanggal 29 Oktober 2010;
109. Foto Copy 1 (Satu) bundel Dokumen Perizinan yang dimiliki CV Aruka Jaya
(Termasuk Foto Copy KTP atas nama Ridwan Arif selaku Direktur CV Aruka Jaya);
110. Asli 1 (Satu) lembar Surat Bank Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh Bank Bengkulu cabang Curup untuk CV Wijaya Perdana Nomor :
636/BG/PK.01.01/C.1/2010 yang ditanda tangani oleh Pimpinan cabang Bank
Bengkulu Cabang Curup atas nama Maizarwati,SH.MM pada tanggal 03
Nopember 2010;
111. Asli 1 (Satu) Rangkap Surat Perjanjian Bank Garansi antara Bank Bengkulu
Cabang Curup dan CV Wijaya Perdana Nomor : 636/BG/PK.01.01/C.1/2010 pada
tanggal 03 Nopember 2010;
12
112. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Kontra Garansi Jaminan Penawaran Pengadaan yang
dikeluarkan oleh PT. JASARAHARJA PUTERA untuk CV Wijaya Perdana Nomor
: B. 11 22 01 2010 00320 pada tanggal 03 Nopember 2010;
113. Asli 1 (Satu) lembar surat Permohonan Pembuatan Bank Garansi ( Kontra
Garansi) dari asuransi Jasa Raharja Putera kepada Bank Bengkulu Cabang Curup
tanggal 03 Nopember 2010, untuk 1. CV Firu Herdata (B. 11 22 01 2010 00317), 2.
CV Edo Putra (B. 11 22 01 2010 00318), 3 . CV Aruka Jaya (B. 11 22 01 2010
00319), 4. CV Wijaya Perdana (B. 11 22 01 2010 00320) ;
114. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Dukungan Bank dari Bank Bengkulu Cabang Curup
Untuk CV Wijaya Perdana Nomor : 225 / PK.00.03/C.1 pada tanggal 03 Nopember
2010;
115. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Pernyataan Terhadap Surat Dukungan Bank Bengkulu
Cabang Curup untuk CV Wijaya Perdana tanggal 03 Nopember 2010;
116. Asli 1 (Satu) Lembar Surat Permohonan Penerbitan bank Garansi (Jaminan
Penawaran) dari CV Wijaya Perdana kepada Bank bengkulu / Capen Pasar
Tengah Nomor : 11/WP/XI/2010 tanggal 03 Nopember 2010;
117. Asli (satu) lembar surat permohonan Dukungan Bank dari perusahaan CV Wijaya
Perdana untuk Bank Bengkulu Cabang Curup / Capen Pasar Tengah Nomor : 12/
WP/ XI/2010 tanggal 03 Nopember 2010;
118. Foto Copy 1 (Satu) Lembar Surat Pengumuman Pelelangan Pascakualifikasi
nomor : I/04/PAN_Brg/DISDIK/2010 tanggal 29 Oktober 2010;
119. Foto Copy 1 (Satu) bundel Dokumen Perizinan yang dimiliki CV Wijaya Perdana
(Termasuk Foto Copy KTP atas nama M.Hidayat selaku Wakil Direktur CV Wijaya
Perdana).
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
8. Membebankan
kepada para terdakwa membayar biaya perkara masing-masing
sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
I. PENDAHULUAN
Setelah
membaca dan
dikemukakan
dalam
memperlihatkan
putusan perkara tindak
pertimbangan-pertimbangan yang
pidana
korupsi
atas
nama
13
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS
(34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal 1 Oktober 2019), Pembanding menyatakan
sangat berkeberatan dan berpendapat bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bengkulu telah tidak mempertimbangkan
persesuaian keterangan Saksi-saksi, Terdakwa dan Ahli satu dengan lainnya, tidak
menerapkan hukum pembuktian sebagaimana mestinya, tidak mempertimbangkan
secara sungguh-sungguh hal-hal yang dikemukakan dalam Pembelaan (Pledoi), yang
disampaikan oleh Tim Penasehat Hukum maupun Terdakwa.
Dengan tidak dipenuhinya hal-hal di atas, maka Pembanding berpendapat bahwa
dalam perkara atas nama Pembanding menurut hukum pembuktian yang sah, tidak
dapat dinyatakan TERBUKTI MELAKUKAN KORUPSI SECARA BERSAMA SAMA
sebagaimana didakwakan dan dituntut. Oleh karenanya, mohon agar Majelis Hakim
pada Pengadilan Tinggi yang terhormat, MEMBEBASKAN Pembanding HAMSAPARI,
ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS DARI DAKWAAN
ATAU
SETIDAK-TIDAKNYA MELEPASKAN DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM.
Adapun alasan-alasan keberatan PEMBANDING terhadap pertimbangan hukum
Majelis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bengkulu adalah
sebagaimana diuraikan berikut ini :
II. Keberatan-Keberatan Atas Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi pada Pengadilan Negeri Bengkulu
1. Unsur : Setiap Orang
Yang dimaksud setiap orang dalam pasal 3 ini bermakna : setiap orang selaku
subyek hukum dengan kualifikasi tertentu, yakni penyelenggara Negara atau
pegawai negeri.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS
ditunjuk sebagai Ketua Panitia Lelang berdasarkan SK Tim Panitia Lelang Nomor
14
386/TH/2010 Tanggal 5 Juli 2010 ditandatangani
Bupati Rejang Lebong
(Suherman), Tim Panitia (Hamsapari, ST.,MT (Ketua), Asri Komsani (Sekretaris),
Zainal Arifin, M.Pd (Anggota), Alfriansyah, ST (Anggota), Yunus Dwi Kasmanto,
M.Pd (Anggota). Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis yang telah
diperhadapkan dipersidangan dengan segala identitas yang melekat padanya yang
dalam jabatannya selaku Ketua Tim Panitia Lelang Barang dan Jasa kegiatan
Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK
dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran 2010
berdasarkan keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05
Juli 2010.
Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006
tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah mempunyai tugas :
(1)
Panitia pengadaan wajib dibentuk untuk semua pengadaan dengan nilai di atas
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2)
Untuk pengadaan sampai dengan nilai Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dilaksanakan oleh panitia atau pejabat pengadaan.
(2a) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat
dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit).
(3)
Anggota
panitia
pengadaan/pejabat
pengadaan/anggota
unit
layanan
pengadaan berasal dari pegawai negeri, baik dari instansi sendiri maupun
instansi teknis lainnya.
(3a) Dalam
hal
pengadaan
barang/jasa
dilakukan
oleh
Badan
Pelaksana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara,
anggota panitia pengadaan berasal dari instansinya sendiri atau instansi teknis
Pemerintah, dan dapat menyertakan pihak lain yang ditunjuk oleh Kepala
Badan pelaksana.
15
(4)
Panitia/pejabat pengadaan/anggota unit layanan pengadaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) di atas harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
b. Memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan;
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas panitia/pejabat
pengadaan/unit layanan pengadaan yang bersangkutan;
d. Memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan
berdasarkan Keputusan Presiden ini;
e. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang mengangkat
dan menetapkannya sebagai panitia/pejabat pengadaan/anggota unit
layanan pengadaan;
f.
(5)
Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pejabat/panitia pengadaan/Unit
Layanan Pengadaan (Procurement Unit) meliputi sebagai berikut:
a. menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi
pengadaan;
b. menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS);
c. menyiapkan dokumen pengadaan;
d. mengumumkan pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau
provinsi dan/atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan
diupayakan diumumkan di website pengadaan nasional;
e. menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi;
f.
melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;
g. mengusulkan calon pemenang;
h. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pejabat
pembuat komitmen dan/atau pejabat yang mengangkatnya:
i.
menandatangani
pakta
integritas
sebelum
pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa dimulai.
16
(6)
Panitia berjumlah gasal beranggotakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang
memahami
tata
cara
pengadaan,
substansi
pekerjaan/kegiatan
yang
bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan, baik dari unsur-unsur di dalam
maupun dari luar instansi yang bersangkutan.
(7)
Pejabat pengadaan hanya 1 (satu) orang yang memahami tata cara
pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain
yang diperlukan, baik dari unsurunsur di dalam maupun dari luar instansi yang
bersangkutan.
(8)
Dilarang duduk sebagai panitia/pejabat pengadaan/anggota Unit Layanan
Pengadaan (Procurement Unit):
a. Pejabat Pembuat Komitmen dan bendahara;
b.
Pegawai
pada
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan
(BPKP)/Inspektorat Jenderal Departemen/Inspektorat Utama Lembaga
Pemerintah
Non
Departemen/Badan
Pengawas
Daerah
Propinsi/
Kabupaten/Kota, Pengawasan Internal BI/BHMN/BUMN/BUMD kecuali
menjadi panitia/pejabat pengadaan/anggota unit layanan pengadaan untuk
pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan instansinya;
c. Pejabat yang bertugas melakukan verifikasi surat permintaan pembayaran
dan/atau pejabat yang bertugas menandatangani surat perintah membayar.
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS
selaku Ketua Panitia Lelang mempunyai tugas menyusun jadual dan menetapkan
cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan, menyusun dan menyiapkan harga
perkiraan
sendiri (HPS), menyiapkan
dokumen
pengadaan, mengumumkan
pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau provinsi dan/atau papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan diupayakan diumumkan di
website pengadaan nasional, menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi
atau
prakualifikasi, melakukan
evaluasi terhadap
penawaran
yang masuk,
mengusulkan calon pemenang, membuat laporan mengenai proses dan hasil
pengadaan
kepada
mengangkatnya
pejabat
pembuat
komitmen
dan/atau
pejabat
yang
dan menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan
17
pengadaan barang/jasa dimulai sebagaimana disebutkan dalam Pasal 10 ayat (5)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan
keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis jabatannya selaku Ketua Tim
Panitia Lelang Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan
Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten
Rejang Lebong Tahun anggaran 2010 berdasarkan keputusan Bupati Rejang
Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli 2010.
Kewenangan selaku Ketua Tim Panitia Lelang tersebut adalah termasuk dalam
kategori
kewenangan berdasarkan
penugasan dari
Mandat, karena
berdasarkan
pada
atasan Ketua Panitia Lelang yaitu berdasarkan keputusan
Bupati Rejang Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli 2010.
Dalam ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan, menyebutkan bahwa :
1. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memperoleh Mandat apabila:
a. ditugaskan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan di atasnya; dan
b. merupakan pelaksanaan tugas rutin.
2. Pejabat yang melaksanakan tugas rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b terdiri atas:
a. pelaksana harian yang melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif yang
berhalangan sementara; dan
b. pelaksana tugas yang melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif yang
berhalangan tetap.
3. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Mandat kepada
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lain yang menjadi bawahannya, kecuali
ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Badan
dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang menerima
Mandat harus
menyebutkan atas nama Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memberikan Mandat.
18
5. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memberikan Mandat dapat
menggunakan sendiri Wewenang yang telah diberikan melalui Mandat,
kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Dalam
hal
pelaksanaan Wewenang
berdasarkan
Mandat
menimbulkan
ketidakefektifan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/ atau Pejabat
Pemerintahan yang memberikan Mandat dapat menarik kembali Wewenang
yang telah dimandatkan.
7. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui
Mandat tidak berwenang mengambil Keputusan dan atau Tindakan yang
bersifat strategis yang berdampak pada perubahan status hukum pada aspek
organisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.
8. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui
Mandat tanggung jawab Kewenangan tetap pada pemberi Mandat..
.Menurut Prof. Dr. Philipus M.Hadjon, SH ( Dalam bukunya : Hukum Administrasi
dan Tindak Pidana Korupsi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2012,
halaman 11-13) menjelaskan bahwa dalam kepustakaan hukum administrasi untuk
memperoleh wewenang pemerintahan, yaitu atribusi dan delegasi. Kadang-kadang
mandat ditempatkan sebagai cara tersendiri. Namun mandat bukan pelimpahan
wewenang seperti delegasi. Atribusi dikatakan sebagai cara normal untuk
memperoleh wewenang pemerintahan. atribusi juga merupakan wewenang untuk
membuat keputusan (besluit) yang langsung bersumber kepada undang-undang
dalam arti materiil. Rumusan lain mengatakan bahwa atribusi merupakan
pembentukan wewenang tertentu dan pemberiannya kepada organ tertentu. Yang
dapat membentuk wewenang adalah organ yang berwenang berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pembentukan wewenang dan distribusi wewenang utamanya
ditetapkan dalam UUD. Pembentukan wewenang pemerintahan didasarkan pada
wewenang yang ditetapkan oleh peraturan perundang- undangan.
Delegasi diartikan sebagai penyerahan wewenang (untuk membuat "besluit") oleh
pejabat pemerintahan kepada pihak lain dan wewenang tersebut menjadi tanggung
19
jawab pihak lain tersebut. Yang memberi/melimpahkan wewenang disebut delegans
dan yang menerima wewenang disebut delegataris.
Mandat merupakan suatu penugasan kepada bawahan. Penugasan kepada
bawahan misalnya untuk membuat keputusan a.n. pejabat yang memberi mandat.
Keputusan itu merupakan keputusan pejabat yang memberi mandat. Dengan
demikian tanggung jawab jabatan tetap pada pemberi mandat (Pasal 14 Undang
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan).
Menurut
Prof Dr. H. Abdul Latif, SH, MH (Hukum Administrasi Dalam Praktik
Tindak Pidana Korupsi, Prenada Media Group, Jakarta, 2014 Halaman 58), Untuk
mengetahui kepada siapa yang harus bertanggung jawab secara yuridis terhadap
penggunaan wewenang yang melanggar hukum (penyalahgunaan wewenang) harus
dilihat dari segi sumber atau lahirnya wewenang. Hal tersebut sesuai dengan konsep
hukum "geen bevoegdheidzonder verant- woordelijkheidatau there is no authority
without responslibility". Di dalam setiap pemberian wewenang kepada pejabat
pemerintahan
tertentu
tersirat
pertanggungjawaban
dari
pejabat
yang
bersangkutan.
Pertanggungjawaban mandat bersumber dari persoalan wewenang, karena
wewenang tetap berada pada mandans (pemberi wewenang), sedangkan
mandataris (penerima wewenang) hanya dilimpahi wewenang bertindak untuk dan
atas nama mandans. Pada mandat tidak terjadi penyerahan wewenang, artinya
mandans tetap dapat bertindak sendiri atas namanya. Tidak adanya penyerahan
wewenang pada mandat maka yang bertanggung jawab secara yuridis tetap pada
mandans (pemberi wewenang). Pada delegasi, pekerjaan yang didelegasikan
diserahkan
sebagian
atau
seluruh
wewenang
kepada
penerima
delegasi
(delegatoris) untuk bertindak melaksanakan pekerjaan tersebut atas namanya
sendiri. Pada delegasi disertai dengan penyerahan wewenang, oleh karenanya jika
terjadi
penyalahgunaan
wewenang
oleh
delegatoris
maka
yang
bertanggungjawab adalah delegatoris.
20
Dalam hukum administrasi, setiap penggunaan wewenang itu di dalamnya
terkandung pertanggung-jawaban, namun demikian harus pula dipisahkan tentang
tara cara memperoleh dan menjalankan wewenang oleh karena tidak semua pejabat
yang menjalankan wewenang pemerintahan itu secara oromatis memikul tanggung
jawab hukum. Pejabat yang memperoleh dan menjalankan wewenang secara atri
busi dan delegasi adalah pihak yang melaksanakan tugas dan atau pekerjaan atas
dasar mandat bukanlah pihak yang memikul tanggung jawab hukum. Selain itu tak
kalah pentingnya dalam penentuan kewajiban tanggung jawab yuridis yang
didasarkan pada cara memperoleh wewenang/kewenangan, perlu juga ada
kejelasan tentang siapa "pejabat" tersebut dan yang kedua, bagaimana seseorang
itu disebut dan dikategorikan sebagai pejabat? Dalam perspektif hukum publik, yang
berkedudukan sebagai subyek hukum adalah jabatan (ambt) yakni suatu lembaga
dengan lingkup pekerjaan sendiri yang dibentuk untuk waktu yang lama dan
kepadanya diberikan tugas dan wewenang. Pihak yang ditunjuk dan bertindak
sebagai wakil adalah seseorang yang di satu sisi sebagai manusia (natuurlijke
persoon) dan di sisi lain sebagai pejabat. Pejabat adalah seseorang yang bertindak
sebagai wakil dari jabatan, yang melakukan perbuatan untuk dan atas nama jabatan.
Dari bunyi ketentuan Pasal 14 angka 6 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang
Administrasi
Pemerintahan disebutkan bahwa dalam hal pelaksanaan
Wewenang berdasarkan Mandat menimbulkan ketidakefektifan penyelenggaraan
pemerintahan, Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan yang memberikan Mandat
dapat menarik kembali Wewenang yang telah dimandatkan, hal ini
dibuktikan dengan keluarnya Keputusan Bupati Rejang
:820/113/KEP/BAG.9/2010 tentang
dapat
Lebong Nomor
Pengangkatan / Pemindahan Pejabat
Struktural Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ditanda
tangani 18 November 2010.
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
21
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
memeiliki unsur-unsur
yang sama
yaitu
sama-sama melakukan
perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara dan perekonomian Negara, hanya bedanya Pasal 3 jika perbuatan
tersebut dilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya. Perbedaan antara kedua
Pasal ini terletak pada kualitas dan kedudukan pelakunya. Pasal 3 lebih ditujukan
pada pelaku sebagai penyelenggara negara/Pegawai Negeri yang memiliki
kewenangan dan kedudukan tertentu. Kualitas pelaku ini akan menentukan
cara melakukan perbuatannnya yaitu dengan menyalahgunakan kewenangan
atau jabatan yang melekat padanya.
Makna "setiap orang" dalam Pasal 3 berbeda dengan makna "setiap orang"
dalam Pasal 2 ayat (1). Apabila kata tersebut dalam Pasal 2 ayat (1) bermakna
setiap orang selaku subyek hukum pada umumnya tanpa membedakan
kualifikasi
tertentu maka kata "setiap orang" dalam Pasal 3 ini bermakna
setiap orang selaku subjek hukum dengan kualifikasi tertentu, yakni
penyelenggara negara atau pegawai negeri.
Atas dasar fakta, peraturan perundang-undangan dan doktrin hukum tersebut di
atas menjadi jelas bahwa status Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als
HAMZAH Bin H. H. HADIS adalah melekat sebagai subyek hukum menyandang
hak dan kewajiban yang mengemban kewenangan selaku Pegawai Negeri/Pejabat
penerima mandat hanya sebatas tugas dan tanggungjawab sebagai (Ketua Panitia
Lelang).
Sebagai Ketua Panitia Lelang mempunyai tugas menyusun jadual dan menetapkan
cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan, menyusun dan menyiapkan harga
perkiraan
sendiri (HPS), menyiapkan
dokumen
pengadaan, mengumumkan
pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau provinsi dan/atau papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan diupayakan diumumkan di
website pengadaan nasional, menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi
22
atau
prakualifikasi, melakukan
evaluasi terhadap
penawaran
yang masuk,
mengusulkan calon pemenang, membuat laporan mengenai proses dan hasil
pengadaan
kepada
mengangkatnya
pejabat
pembuat
komitmen
dan/atau
pejabat
yang
dan menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dimulai sebagaimana disebutkan dalam Pasal 10 ayat (5)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan
keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, jelas-jelas Pembanding HAMSAPARI,
ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS adalah selaku pegawai negeri
dan penerima mandat dari Bupati Rejang Lebong selaku Ketua Tim Panitia
Lelang Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu SD,
SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang
Lebong Tahun anggaran 2010 berdasarkan keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor
: 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli 2010. Anehnya dalam perkara ini Pejabat
pemberi
mandat
yang seharusnya
bertanggungjawab justeru
dimintakan pertanggungjawaban hukum secara fair,
(Pembanding)
yang
seharusnya
demi
hukum
tidak
penerima
dapat
tidak
mandat
dimintakan
pertanggungjawaban hukum. dalam pelaksanaan proyek Lelang Barang dan Jasa
kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui
dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran
2010 berdasarkan keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010
tanggal 05 Juli 2010.
Berdasarkan keseluruhan uraian di atas, menjadi jelas dan terang sub unsur
pasal “setiap orang” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
2. Unsur : Dengan Tujuan Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi
Maksudnya dari unsur ini adalah dengan tindakan tersebut mendapatkan/
menambah kekayaan diri sendiri atau orang lain atau korporasi dengan cara-cara
melawan hukum.
23
Menurut P.A.F. Lamintang, (Delik-Delik Khusus Kejahatan Jabatan dan Kejahatan
Jabatan tertentu Sebagai Tindak Pidana
Korupsi, Pionir Jaya, Bandung, 1991,
halaman 276) menjelaskan bahwa : unsur "menguntungkan diri sendiri, atau orang
lain atau suatu korporasi". Unsur ini berarti seseorang tidak harus mendapatkan
banyak uang, namun cukup apabila dengan mendapatkan sejumlah uang yang dari
uang tersebut seseorang akan memperoleh keuntungan dari padanya walaupun
sedikit. Memperoleh suatu keuntungan atau menguntungkan artinya memperoleh
atau menambah kekayaan dari yang sudah ada.
Selanjutnya Nur Basuki Minarno, (Penyalahgunaan wewenang dan Tindak Pidana
Korupsi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, Laksbang Mediatama, Yogyakarta,
2009, halaman 32)
Pada
Pasal
2
mengatakan bahwa perumusan "memperkaya diri sendiri...."
Undang-undang
tindak
pidana
korupsi
dengan
"tujuan
menguntungkan…
Kemudian Dr. Masrul Ali, (Hukum Pidana Korupsi, UII Press, Yogyakarta, 2009,
halaman 98) menjelaskan bahwa : Bertambahnya keuntungan atau kekayaan harus
benar-benar terjadi atau secara materiel kekayaan dari pejabat atau pegawai negeri,
orang lain, atau suatu korporasi itu menjadi bertambah dengan adanya
penyalahgunaan wewenang. Manakala penyalahgunaan wewenang tidak terbukti,
maka dengan sendirinya unsur "dengan tujuan menguntungkan diri sendiri" tidak
perlu dibuktikan.
Sesuai Pasal 10 ayat (5) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun
2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003
tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dijelaskan bahwa
Panitia Lelang mempunyai tugas menyusun jadual dan menetapkan cara
pelaksanaan serta lokasi pengadaan, menyusun dan menyiapkan harga perkiraan
sendiri (HPS), menyiapkan dokumen pengadaan, mengumumkan pengadaan
barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau provinsi dan/atau papan pengumuman
resmi untuk penerangan umum, dan diupayakan diumumkan di website pengadaan
nasional, menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi,
24
melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk, mengusulkan calon
pemenang, membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pejabat
pembuat komitmen dan/atau pejabat yang mengangkatnya dan menandatangani
pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang/jasa dimulai.
Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006
tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah :
(1)
(2)
(3)
Pejabat Pembuat Komitmen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki integritas moral;
b. memiliki disiplin tinggi;
c. memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya;
d. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas dan
keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah terlibat KKN.
Pejabat Pembuat Komitmen diangkat dengan surat Keputusan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pemimpin BHMN/
Direksi BUMN/BUMD.
Tugas pokok Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengadaan barang/jasa
adalah:
a. menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa;
b. menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan
bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok masyarakat;
c. menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri (HPS), jadual, tata
cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia
pengadaan/ pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan;
d. menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat
pengadaan/unit layanan pengadaan sesuai kewenangannya;
e. menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa
sesuai ketentuan yang berlaku;
f. menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia
barang/jasa;
g. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada
pimpinan instansinya;
h. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
i. menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada
Menteri/Panglima
TNI/Kepala
Polri/Pimpinan
Lembaga/Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara/ Pimpinan Kesekretariatan
Komisi/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin BHMN/
Direksi BUMN/BUMD dengan berita acara penyerahan;
25
(4)
(5)
(6)
j. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dimulai.
Pejabat Pembuat Komitmen dilarang mengadakan ikatan perjanjian dengan
penyedia barang/jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup
tersedia anggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran
yang tersedia untuk kegiatan/proyek yang dibiayai dari APBN/APBD.
Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan, dan fungsional atas pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.
Pejabat Pembuat Komitmen dapat melaksanakan proses pengadaan
barang/jasa sebelum dokumen anggaran disahkan sepanjang anggaran untuk
kegiatan yang bersangkutan telah dialokasikan, dengan ketentuan penerbitan
surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) dan penandatangan kontrak
pengadaan barang/jasa dilakukan setelah dokumen anggaran untuk
kegiatan/proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disahkan.”
Dari bunyi Pasal Pasal 9 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80
tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
tersebut jelaslah
administrasi,
Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab dari segi
fisik,
dan
fungsional
atas
pengadaan
barang/jasa
yang
dilaksanakannya. Pejabat Pembuat Komitmen dapat melaksanakan proses
pengadaan barang/jasa sebelum dokumen anggaran disahkan sepanjang
anggaran untuk kegiatan yang bersangkutan telah dialokasikan, dengan
ketentuan penerbitan surat penunjukan.
Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pemilihan, maka proses
administrasi yang dilaksanakan oleh para pihaknya, baik oleh Pejabat Pembuat
Komitmen maupun Panitia Pengadaan. Segenap aktivitas yang dilaksanakan
dalam
tahapan
ini merupakan
aktivitas
yang
tunduk
kepada
hukum
administrasi.
Kemudian, Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di jelaskan bahwa :
Pegawai negeri adalah meliputi:
a. Pegawai
negeri
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang
tentang
Kepegawaian;
26
b. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana;
c. Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah;
d. Orang yang menerima gaji atau upah dari satu korporasi yang menerima bantuan
dari keuangan negara atau daerah; atau
e. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan
modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS
ditunjuk sebagai Ketua Lelang berdasarkan SK Nomor 386/TH/2010 Tanggal 5 Juli
2010 ditandatangani Bupati Rejang Lebong (Suherman), Tim Panitia (Hamsapari,
ST.,MT (Ketua), Asri Komsani (Sekretaris), Zainal Arifin, M.Pd (Anggota),
Alfriansyah, ST (Anggota), Yunus Dwi Kasmanto, M.Pd (Anggota). Pembanding
HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis yang telah diperhadapkan dipersidangan dengan
segala identitas yang melekat padanya yang dalam jabatannya selaku Ketua Tim
Panitia Lelang Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan
Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten
Rejang Lebong Tahun anggaran 2010 berdasarkan keputusan Bupati Rejang Lebong
Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli 2010.
Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan
terdakwa kemudian dikaitkan dengan barang bukti di persidangan terungkap
fakta hukum yaitu :
Bahwa Pembanding sebagai Ketua Panitia Lelang melakukan pelelangan untuk
memilih perusahaan yang akan melakukan pekerjaan berpedoman atau acuan
panitia lelang dalam proyek tersebut yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80
tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan
Permendiknas
No. 19 tahun 2010 tentang Juknis dan Juklak pelaksanaan DAK
tahun 2010.
27
Bahwa Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pejabat/panitia pengadaan/Unit
Layanan Pengadaan (Procurement Unit) meliputi sebagai berikut:
1. menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi
pengadaan;
2. menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS);
3. menyiapkan dokumen pengadaan;
4. mengumumkan pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional
dan/atau
provinsi
dan/atau
papan
pengumuman
resmi
untuk
penerangan umum, dan diupayakan diumumkan di website pengadaan
nasional;
5. menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi;
6. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;
7. mengusulkan calon pemenang;
8. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada
pejabat
pembuat
komitmen dan/atau pejabat yang mengangkatnya:
9. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dimulai.
Bahwa Pembanding dan sakaksi-saksi menjelaskan mekanisme dan prosedur dalam
lelang pengadaan Komputer Lab. Bahasa dinas Pendidikan Nasional Kab. Rejang
Lebong tahun 2010 adalah Lelang Umum system gugur dengan Pascakualifikasi.
Bahwa benar kegiatan Lelang Barang dan Jasa Kegiatan Rehabilitasi Gedung dan
Peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP yang dilakukan oleh Tim Panitia Lelang
Melalui Dana DAK dan APBD Tahun 2010 Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong
telah dilaksanakan selama 22 hari kalender terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2010
s/d 19 November 2010 sesuai dengan peraturan yang sudah dilalui dengan jadwal
sebagai berikut :
a.
Pengumuman Lelang (29 Oktober 2010)
b.
Pendaftaran dan pengambilan dokumen (30 Oktober s/d 05 November
2010)
28
c.
Penjelasan Anwizing kantor dan lapangan (02 November 2010)
d.
Pemasukan Penawaran (03 s/d 08 November 2010)
e.
Pembukaan Dokumen Penawaran (08 November 2010)
f.
Evaluasi Dokumen Penawaran (09 s/d 10 November 2010)
g.
Penilaian dan Klarifikasi (10 November 2010)
h.
Usulan Calon pemenang (11 November 2010
i.
Penetapan pemenang (11 November 2010)
j.
Pengumuman pemenang (12 November 2010)
k.
Masa sanggahan (13 s/d 19 November 2010)
Bahwa perusahaan yang mendaftar dalam Proyek pengadaan Komputer Lab.
Bahasa dinas Pendidikan Nasional Kab. Rejang Lebong tahun 2010 sebanyak 11
(sebelas) perusahaan, yaitu :
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
CV. Edo Putra ( tanggal 30 Oktober 2010)
CV. Restu Ibu ( tanggal 01 November 2010)
CV. Reksa Gina Persada ( tanggal 01 November 2010)
CV. Wijaya Perdana ( tanggal 01 November 2010)
CV. Duta Surya (tanggal 03 November 2010)
CV. Mustika Rini ( tanggal 4 November 2010)
CV. Rogan Tina Jaya Sakti ( tanggal 04 November 2010)
CV. Firu hartada ( tanggal 02 November 2010)
PT. Guru Agung mandiri tanggal 02 November 2010
CV. Alya Foundation ( 02 November 2010)
CV. ARUKA JAYA (30 Oktober 2010).
Bahwa pada saat menjelaskan Anwaizing dilakukan pada tanggal 02 Nopember
2010 mulai jam 09.00 Wib s/d jam 11. 00 Wb, dan peserta yang hadir pada saat
Anwaizing yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
CV. Edo Putra
CV. Restu Ibu
CV. Wijaya Perdana
CV. Duta Surya
CV. Mustika Rini
CV. Firu hartada
PT. Guru Agung mandiri
CV. Aruka Jaya
29
Bahwa saat itu perusahaan yang memasukkan penawaran ada 6 (enam)
perusahaan, yaitu :
a) CV. Aruka Jaya, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 2.904.825.000,b) CV. Edo Putra, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran Rp.
3.139.290.000,c) CV. Wijaya Perdana, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga
penawaran Rp. 3.109.260.000,d) CV. Mustika Rini, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 3.134.250.000,e) CV. Firu Hartada, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 3.125.000.000,f) PT. Guru Agung Mandiri, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga
penawaran Rp. 3.107.874.000,-
Bahwa pada saat Evaluasi Administrasi ada 4 (empat) perusahaan yang gugur,
yaitu :
a) CV. Mustika Rini dengan alasan tidak melampirkan surat pernyataan
memiliki gudang penyimpanan, tidak memiliki surat pernyataan memiliki
armada/kerjasama transportasi.
b) CV. Edo Putra dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat.
c) CV. Firu Hertada dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat, tidak ada surat pernyataan kebenaran dokumen, tidak ada surat
pernytaan bukan Pegawai Negeri atau TNI.
d) CV. Aruka Jaya dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat.
Berdasarkan Lampiran I
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun
2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003
30
tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah Bab II huruf A
.1. f .12. f tentang pelaksanaan evaluasi penawaran harga sebagai berikut :
12. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga
adalah hal-hal yang pokok atau penting, meliputi :
a) Total harga penawaran terhadap pagu anggaran :
(1) apabila total harga penawaran melebihi pagu anggaran dinyatakan
gugur;
(2) apabila semua harga penawaran di atas pagu anggaran dilakukan
lelang ulang.
b) unsur-unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas pekerjaan
untuk kontrak harga satuan, apabila mata pembayaran utama di bawah
persyaratan/spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa dan akan mempengaruhi substansi/kualitas
pekerjaan, maka penawaran dinyatakan gugur;
c) harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh persen) dari HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut timpang, maka
harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa;
d) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap
termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
e) untuk kontrak lumpsum atau kontrak harga satuan yang harga
satuannya ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan
antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai penawaran
yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;
f) Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
(1) volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa;
31
(2) apabila terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume
dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah;
(3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga
satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong.
g) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan
penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan
penawaran semula.
Berdasarkan Lampiran I Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80
tahun
2003
pemerintah
tentang
Bab II
pedoman
pelaksanaan
huruf A .1. f .12. f
pengadaan
barang/jasa
tentang pelaksanaan evaluasi
penawaran harga tersebut apabila terjadi kesalahan hasil pengalian
antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah.
Bahwa jelaslah
dibenarkan secara
hukum saat evaluasi Teknis ada
dilakukan Koreksi aritmatik terhadap Rencana Anggaran dan Biaya serta
Rekapitulasi Rencana Anggaran dan Biaya CV. Wijaya Perdana, yang mana
hasil dari perkalian didalam Rencana Anggaran dan Biaya serta Rekapitulasi
Rencana Anggaran dan Biaya salah, maka panitia merubah hasil perkalian
tersebut untuk CV. Wijaya Perdana dari Rp. 3.109.260.000,- menjadi Rp.
3.104.000.000,-, dan PT. Guru Agung Mandiri dari Rp. 3.107.874.000,menjadi Rp. 3.107.834.000,-.
Bahwa dilakukannya Evaluasi Tekhnis ada 2 (dua) perusahaan yang lulus
Administrasi yaitu CV. Wijaya Perdana dan PT. Guru Agung Mandiri
dinyatakan memenuhi syarat dan dinyatakan lulus evaluasi Tekhnis.
32
Fakta
persidangan Saksi menjelaskan setelah lulus evaluasi Tekhnis
terhadap CV. Wijaya Perdana dan PT. Guru Agung Mandiri dilakukan
Evaluasi Kualifikasi dengan hasil PT. Guru Agung Mandiri tidak memenuhi
syarat karena Fakta Integritas tidak ada tanggal dan data personil tidak
lengkap, sedangkan CV. Wijaya Perdana dinyatakan memenuhi syarat
Kualifikasi, lalu terhadap CV. Wijaya perdana di usulkan sebagai calon
Pemenang.
Bahwa terkait
Fakta Integritas PT. Guru Agung Mandiri yang tidak ada
tanggal dan dinyatakan tidak memenuhi syarat hal tersebut dapat dijadikan
alasan untuk mengugurkan perusahaan tersebut, benar hal tersebut tertuang
didalam Adenda hasil Anwaizing tanggal 02 Nopember 2010 huruf j ke c yang
berbunyi ”Pada kolom tanggal Fakta integritas diisi sesuai tanggal
pengambilan dokumen lelang/RKS”.
Bahwa
tPembanding
menjelaskan
pada
tahap
Evaluasi
Penawaran
pelaksanaan dilakukan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan terhadap semua
penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi Evaluasi Administrasi,
Teknis dan evaluasi Kualifikasi.
Bahwa pada Tahap Evaluasi Teknis menjelaskan pada saat Koreksi Aritmatik
ada dilakukan Koreksi terhadap Rencana Anggaran dan Biaya serta
Rekapitulasi Rencana Anggaran dan Biaya CV. Wijaya Perdana, yang mana
hasil dari perkalian didalam Rencana Anggaran dan Biaya serta Rekapitulasi
Rencana Anggaran dan Biaya salah.
Bahwa pada tahap evaluasi kualifikasi PT. Guruh Agung Mandiri gugur
karena fakta Integritas tidak bertanggal dan itu sesuai dengan jelas jika
gugurnya Pt. Guru Agung mandiri bukan karena koreksi aritmatik tetapi
melainkan fakta integritas yang tidak bertanggal yang sudah sesuai dengan
33
kesepakatan rapat anwizing yang sudah dijelaskan kepada penyedia jasa
sebelumnya yang ingin mengikuti pelelangan pada saat itu.
Bahwa terkait Data personil yang tidak lengkap pada PT. Guruh Agung
Mandiri melakukan manipulatif jika personil tersebut tidak sesuai pengalaman
yang masih 3 tahun sehingga tidak memenuhi syarat. Bahkan keterangan
saksi pihak Pt.Guruh Agung Mandiri didalam persidangan yang mengatakan
mereka tidak mempermasalahakan mereka gugur dengan mengatakan hanya
coba-coba dan pihak Pt. Guruh Agung Mandiri sama sekali tidak menyangga
yang mana dalam waktu tersebut ada hak sanggah apabila ada perusahaan
yang merasa dirugikan.
Bahwa Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H.
H. HADIS disaat menjadi Ketua panitia lelang.
Panitia lelang telah
melakukan proses pelelangan sudah sesuai dengan prosedur dan tahapantahapan yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80
tahun
2003
pemerintah
tentang
pedoman
pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa
dan tidak ada tujuan untuk menguntungkan perusahaan
manapun.
Bahwa jika menurut jaksa Penuntut Umum Pembanding mempunyai tujuan
untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi para
terdakwa tidak akan mengikuti tahap-tahap sesuai dengan peraturan yang
berlaku atau mempunyai hubungan erat dan kerjasama terhadap orang lain
maka pada saat pekerjaan berjalan dan penandatanganan kontrak kontrak
tersebut ditanda tangani oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku
Pengguna Anggara (PA) pada hari Sabtu tanggal 20 November 2010 yang
ditanda tangani dikantor diknas Kab rejang Lebong dengan nilai kontrak Rp
3.104.000.000,-. Pembanding Hamsapari, ST.MT dimutasi ke kantor Camat
Kota Padang dua hari sebelum penandanganan kontrak sesuai Keputusan
34
Bupati Rejang
Pengangkatan
Lebong Nomor :820/113/KEP/BAG.9/2010 tentang
/
Pemindahan
Pejabat
Struktural
Di
Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ditanda tangani 18 November
2010.
Soal
otoritas kewenangan
Pengguna Anggaran (PA)
dijabat oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku
dan Adi Sucipto, ST selaku Pejabat Pelaksana
Teksnis Kegiatan (PPTK) serta M. Hidayat Bin M. Yusuf sebagai Wakil Direktur
CV. Wijaya Perdana.
Bahwa kontrak tersebut ditanda tangani oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku
Pengguna Anggara (PA) pada hari Sabtu tanggal 20 November 2010 yang ditanda
tangani dikantor diknas Kab rejang Lebong dengan nilai kontrak Rp 3.104.000.000,-
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
memiliki
unsur-unsur
yang
sama
yaitu
sama-sama
melakukan
perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara dan perekonomian Negara, hanya bedanya Pasal 3 jika perbuatan
tersebut dilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya. Perbedaan antara kedua
Pasal ini terletak pada kualitas dan kedudukan pelakunya. Pasal 3 lebih ditujukan
pada pelaku sebagai penyelenggara negara/Pegawai Negeri yang memiliki
kewenangan dan kedudukan tertentu. Kualitas pelaku ini akan menentukan cara
melakukan perbuatannnya yaitu dengan menyalahgunakan kewenangan atau
jabatan yang melekat padanya.
Dengan demikian jelaslah bahwa unsur melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain pada Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang didakwakan kepada
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis,
unsur “Menguntungkan diri
35
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan pada diri Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis.
3. Unsur : Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan atau Sarana Yang Ada
Padanya Karena Jabatan Atau Kedudukan
Unsur "menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan". Sebagaimana "melawan hukum" dalam Pasal 2
ayat (1) sebagai bestanddeel delict, penyalahgunaan wewenang dalam Pasal 3 juga
sebagai bestanddeel delict. Konsekuensinya, jika unsur "penyalahgunaan
wewenang" ini tidak terbukti, maka terhadap penyelenggara Negara, pegawai
negeri yang diduga melakukan tindak pidana korupsi tidak dapat lagi
dikategorikan sebagai menyalahgunakan wewenang.
Makna menyalahgunaan wewenang sejak Peraturan Penguasa Militer Tahun 1957
hingga undang-undangNo. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, tidak pernah diberikan arti yang memadai. Menurut Prof. Dr. Indriyanto
Seno Adji, (Korupsi Kebijakan Aparatur Negara dan Hukum Pidana, CV. Diadit
Media, Jakarta, 2006, halaman 426) menjelaskan bahwa : untuk memecahkan
persoalan ini, tidak salah bila menggunakan teori otonomi dari hukum pidana
materiel {de autonomic van het materiele straftecht) oleh H. A. Demeersemen. Teori
ini pada pada intinya mempertanyakan apakah ada harmoni dan disharmoni antara
pengertian yang sama antara hukum pidana, khususnya dengan hukum perdata dan
hukum tata usaha Negara (administrasi Negara), sebagai suatu cabang hukum
lainnya. Di sini akan diupayakan keterkaitan pengertian yang sama bunyinya antara
cabang ilmu hukum pidana dengan cabang ilmu hukum lainnya.
Maksud disharmoni adalah bahwa dalam hal-hal di mana seseorang memberikan
pengertian dalam undang-undang hukum pidana dengan isi lain mengenai
pengertian yang sama bunyinya dalam cabang hukum lain, atau dikesampingkan
36
teori, fiksi dan konstruksi dalam penerapan hukum pidana pada cabang hukum lain.
Kesimpulannya dikatakan bahwa mengenai perkataan yang sama, hukum pidana
mempunyai otonomi untuk memberikan pengertian yang berbeda dengan pengertian
yang terdapat dalam cabang ilmu hukum lainnya, akan tetapi jika hukum pidana tidak
menentukan lain, maka dipergunakan pengertian yang terdapat dalam cabang
hukum
lainnya.
Dalam
konteks
ini,
apabila
pengertian
"menyalahgunakan
kewenangan" tidak ditemukan eksplisitasnya dalam hukum pidana, maka hukum
pidana dapat mempergunakan pengertian dan kata yang sama yang terdapat atau
berasal dari cabang hukum lainnya.
Karena selama ini hukum pidana tidak memberikan pengertian mengenai
penyalahgunaan wewenang, dan pengertian tersebut hanya ditemukan dalam
hukum administrasi negara, maka dengan sendirinya pengertian tersebut mengacu
pada pengertian dalam ilmu hukum administrasi negara.
Menurut Dr. Ridwan HR, (Hukum Administrasi Negara, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2006, halaman 102) dijelaskan bahwa : Hukum Dalam hukum administrasi
Negara wewenang adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum
publik atau kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang untuk
melakukan hubungan-hubungan hukum. Secara yuridis pengertian kewenangan
adalah kekuasaan yang diformalkan baik terhadap segolongan orang tertentu
maupun terhadap sesuatu bidang pemerintahan tertentu secara bulat. Wewenang
dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan (macht). Kekuasaan hanya
menggambarkan hak untuk berbuat atau tidak berbuat. Dalam hukum wewenang
sekaligus berarti hak dan kewajiban (rechten en plichteri).
Menurut Dr. SF.Marbun, (Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administratif
Di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2003, halaman.122-123) dijelaskan bahwa :
Secara lebih rinci kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
agar mengikuti kehendak pemegang kekuasaan, baik dengan sukarela maupun
dengan terpaksa. Kekuasaan pada dasarnya memiliki sifat yang netral dan baik atau
37
buruknya tergantung kepada cara dan tujuan penggunaannya. Sumber dari
kekuasaan pun bermacam-macam, dari peraturan (hukum), uang, senjata, kharisma,
kejujuran, dan sebagainya. Sedangkan wewenang adalah kemampuan untuk
melakukan suatu tindakan hukum publik atau kemampuan bertindak yang diberikan
oleh undang-undang untuk melakukan hubungan-hubungan hukum. Wewenang
hanya berkaitan dengan pejabat publik, dan pemberian wewenang kepada pejabat
publik akan melahirkan hak dan kewajiban untuk mencapai tujuan dan maksud yang
telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. Penyimpangan terhadap
maksud dan tujuan yang telah ditentukan dikategorikan sebagai penyalahgunaan
wewenang.
Mereka
yang
dikualifikasikan
sebagai
pelaku
penyalahgunaan
wewenang adalah ketika kedudukan atau jabatan atau kapasitasnya berkaitan
dengan tugas pelayanan publik atau masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Indriyanto Seno Adji, (Korupsi Kebijakan Aparatur Negara dan
Hukum Pidana, CV. Diadit Media, Jakarta, 2006, halaman 427-428) menjelaskan
bahwa : Dalam hukum administrasi Negara pengertian penyalahgunaan
wewenang diartikan dalam tiga bentuk, yaitu:
1.
Penyalahgunaan
bertentangan
wewenang
dengan
untuk
kepentingan
melakukan
umum
atau
tindakan-tindakan
untuk
yang
menguntungkan
kepentingan pribadi, kelompok atau golongan;
2.
Penyalahgunaan wewenang dalam arti bahwa tindakan pejabat tersebut adalah
benar ditujukan untuk kepentingan umum, tapi menyimpang dari tujuan apa
kewenangan tersebut diberikan oleh undang-undang atau peraturan-peraturan
lain;
3.
Penyalahgunaan wewenang dalam arti menyalahgunakan prosedur yang
seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah
menggunakan prosedur lain agar terlaksana.
Oleh karena unsur yang ketiga Pasal 3 adalah "menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan", hal ini
menunjukkan bahwa subyek delik pada Pasal 3 UU PTPK harus memenuhi kualitas
38
sebagai
pejabat
atau
mempunyai
(Pembahasan Undang-Undang
kedudukan.
Menurut
Dr.
Pemberantasan Tindak Pidana
R.
Wiyono,
Korupsi,
Sinar
Grafika, Jakarta, 2009, halaman.38) mendefinisikan bahwa : "menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan' adalah menggunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang
melekat pada jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh pelaku tindak
pidana
korupsi
untuk tujuan
lain dari maksud diberikannya
kewenangan,
kesempatan, atau sarana tersebut.
Kesempatan adalah peluang atau tersedianya waktu yang cukup dan sebaik-baiknya
untuk melakukan perbuatan tertentu. Orang yang karena memiliki jabatan atau
kedudukan, yang karena jabatan atau kedudukannya itu mempunyai peluang atau
waktu
yang
sebaik-baiknya
untuk
melakukan
perbuatan-perbuatan
tertentu
berdasarkan jabatan atau kedudukannya. Apabila peluang yang ada ini digunakan
untuk melakukan perbuatan lain yang tidak seharusnya dilakukan dan justru
bertentangan dengan tugas pekerjannya dalam jabatan atau kedudukan yang
dimilikinya, maka di sini telah terdapat penyalahgunaan sesempatan karena jabatan
atau kedudukan. Sedangkan sarana diartikan sebagai perlengkapan atau fasilitas,
sehingga menyalahgunaan sarana adalah adanya penyalahgunaan perlengkapan
atau fasilitas yang ada dan melekat pada pelaku karena jabatan atau kedudukan.
Makna kewenangan, kesempatan, atau sarana tersebut tidak boleh dipisahkan satu
dengan yang lain. Dalam arti, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan" menandakan bahwa
antara kewenangan, kesempatan atau sarana merupakan satu kesatuan yang utuh
yang dimiliki oleh pejabat, sebab dengan memberikan jabatan/kedudukan kepada
seorang pejabat administrasi, maka wewenang, kesempatan atau saran dengan
sendirinya mengikuti. Pemberian jabatan/ kedudukan akan melahirkan wewenang.
Wewenang, kesempatan atau saran merupakan asesori dari suatu jabatan atau
kedudukan.
39
Berdasarkan
ketentuan
Pasal 14 Undang-Undang
Nomor 30
Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan, menyebutkan bahwa :
1. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memperoleh Mandat apabila:
a. ditugaskan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan di atasnya; dan
b. merupakan pelaksanaan tugas rutin.
2. Pejabat yang melaksanakan tugas rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b terdiri atas:
a. pelaksana harian yang melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif yang
berhalangan sementara; dan
b. pelaksana tugas yang melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif yang
berhalangan tetap.
3. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Mandat kepada
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lain yang menjadi bawahannya, kecuali
ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Badan
dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang menerima
Mandat harus
menyebutkan atas nama Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memberikan Mandat.
5. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memberikan Mandat dapat
menggunakan sendiri Wewenang yang telah diberikan melalui Mandat,
kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Dalam
hal
pelaksanaan Wewenang
berdasarkan
Mandat
menimbulkan
ketidakefektifan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/ atau Pejabat
Pemerintahan yang memberikan Mandat dapat menarik kembali Wewenang
yang telah dimandatkan.
7. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui
Mandat tidak berwenang mengambil Keputusan dan atau Tindakan yang
bersifat strategis yang berdampak pada perubahan status hukum pada aspek
organisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.
8. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui
Mandat tanggung jawab Kewenangan tetap pada pemberi Mandat..
40
Berdasarkan uraian
unsur
menyalahgunakan
Kewenangan, Kesempatan atau
Sarana yang ada padanya karena Jabatan atau
Kedudukan tersebut
di atas,
jelaslah bahwa kewenangan yang melekat pada Pembanding HAMSAPARI, ST.MT
Bin H.Hadis jabatannya selaku Ketua Tim Panitia Lelang Barang dan Jasa
kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui
dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran
2010 adalah selaku pegawai
negeri
dan penerima
mandat
berdasarkan
keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli
2010
Kewenangan selaku Ketua Tim Panitia Lelang tersebut adalah termasuk dalam
katagori
kewenangan berdasarkan
penugasan dari
Mandat, karena
berdasarkan
pada
atasan Ketua Panitia Lelang yaitu berdasarkan keputusan
Bupati Rejang Lebong Nomor : 386A/Tahun/2010 tanggal 05 Juli 2010.
Soal
otoritas kewenangan
Pengguna Anggara (PA)
dijabat oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku
dan Adi Sucipto, ST selaku Pejabat Pelaksana
Teksnis Kegiatana (PPTK) Anehnya
dalam
perkara
mandat yang seharusnya bertanggungjawab justeru
pertanggungjawaban hukum secara fair,
penerima
ini Pejabat
tidak
pemberi
dimintakan
mandat HAMSAPARI,
ST.MT Bin H.Hadis yang seharusnya demi hukum tidak bertanggungjawab
diperkarakan sebagai Terdakwa
dalam proyek Barang dan Jasa kegiatan
Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK
dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran 2010.
Bahwa pada saat pekerjaan berjalan dan penandatanganan kontrak kontrak tersebut
ditanda tangani oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku Pengguna Anggara (PA)
pada hari Sabtu tanggal 20 November 2010 yang ditanda tangani dikantor diknas
Kab rejang Lebong
dengan nilai kontrak Rp 3.104.000.000,- terdakwa
I
Hamsapari, ST.MT dimutasi ke kantor Camat Kota Padang dua hari sebelum
penandanganan
kontrak sesuai Keputusan Bupati Rejang
:820/113/KEP/BAG.9/2010 tentang
Lebong Nomor
Pengangkatan / Pemindahan Pejabat
41
Struktural Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ditanda
tangani 18 November
2010, tidak
dapat
dibuktikan secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
4. Unsur : Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara
Maksudnya adalah karena perbuatan si pelaku Keuangan/perekomian negara rugi
atau berkurang kekayaannya yang harus dibuktikan, yang biasanya dilakukan
dengan perhitungan ahli dalam hal ini akuntan negara atau atau berdasarkan audit
investigasi BPK.
Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006
tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah :
(1)
(2)
(3)
Pejabat Pembuat Komitmen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki integritas moral;
b. memiliki disiplin tinggi;
c. memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya;
d. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas dan
keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah terlibat KKN.
Pejabat Pembuat Komitmen diangkat dengan surat Keputusan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pemimpin BHMN/
Direksi BUMN/BUMD.
Tugas pokok Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengadaan barang/jasa
adalah:
a. menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa;
b. menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan
bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok masyarakat;
c. menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri (HPS), jadual, tata
cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia
pengadaan/ pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan;
d. menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat
pengadaan/unit layanan pengadaan sesuai kewenangannya;
e. menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa
sesuai ketentuan yang berlaku;
42
(4)
(5)
(6)
f. menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia
barang/jasa;
g. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada
pimpinan instansinya;
h. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
i. menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada
Menteri/Panglima
TNI/Kepala
Polri/Pimpinan
Lembaga/Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara/ Pimpinan Kesekretariatan
Komisi/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin BHMN/
Direksi BUMN/BUMD dengan berita acara penyerahan;
j. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dimulai.
Pejabat Pembuat Komitmen dilarang mengadakan ikatan perjanjian dengan
penyedia barang/jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup
tersedia anggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran
yang tersedia untuk kegiatan/proyek yang dibiayai dari APBN/APBD.
Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan, dan fungsional atas pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.
Pejabat Pembuat Komitmen dapat melaksanakan proses pengadaan
barang/jasa sebelum dokumen anggaran disahkan sepanjang anggaran untuk
kegiatan yang bersangkutan telah dialokasikan, dengan ketentuan penerbitan
surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) dan penandatangan kontrak
pengadaan barang/jasa dilakukan setelah dokumen anggaran untuk
kegiatan/proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disahkan.”
Bahwa Pembanding HAMSAPARI, ST, MT ditunjuk sebagai Ketua Panitia Lelang
dalam proyek pengadaan Komputer Lab Bahasa di Diknas Kab Rejang lebong Tahun
2010 berdasarkan SK Bupati Rejang Lebong melalui Nomor : 3861/TH/2010 tanggal
05 Juli 2010 tentang pembentukan Tim Panitia Lelang Barang dan Jasa Kegiatan
Rehabilitasi Gedung Peningkatan Mutu SD,SLB,dan SMP melalui dana DAK dan
APBD tahun anggaran 2010 di dinas pendidikan Kab Rejang Lebong.
Adapun struktur Panitia lelang dalam kegiatan Rehabilitasi Gedung dan Peningkatan
mutu SD, SLB dan SMP melalui dana DAK dan APBD tahun anggaran 2010 Dinas
Pendidikan Nasional Kab. Rejang Lebong adalah :
• HAMSAPARI, ST, MT sebagai Ketua
• ASRI KOMSANI, S. Ip sebagai Sekertaris
• ZAINAL ARIFIN, M. Pd sebagai Anggota.
43
• ALFRIANSYAH, ST sebagai Anggota.
• YUNUS DWI KASMANTO, M. Pd selaku Anggota.
Bahwa yang menjadi pedoman atau acuan panitia lelang dalam proyek tersebut yaitu
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan
keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan Permendiknas No. 19 tahun
2010 tentang Juknis dan Juklak pelaksanaan DAK tahun 2010.
Bahwa pada saat menjadi panitia lelang dalam proyek pengadaan komputer lab
Bahasa tersebut saksi memiliki Sertifikat Ahli Pengadaan Nasional
tanggal 26
Oktober 2010.
Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (5) tugas dan tanggung jawab panitia lelang diatur
didalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang
perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu :
• Menyusun Jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan pelelangan serta
lokasi pengadaan.
• Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS).
• Menyiapkan dokumen pengadaan.
• Mengumumkan
pengadaan
barang
dan
jasa
di
surat
kabar
nasional/propinsi/papan pengumuman resmi untuk penerangan umum
dan diupayakan diumumkan di Wibe site pengadaan Nasional.
• Menilai kualifikasi penyedia melalui pasca kualifikasi atau pra kualifikasi.
• Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.
• Mengusulkan calon pemenang.
• Membuat Laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada PPK
atau pejabat yang mengangkatnya.
• Menanda tangani
fakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa dimulai
44
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT
pada saat menjabat sebagai Ketua Panitia
Lelang dalam kegiatan Proyek pengadaan Komputer Lab. Bahasa dinas Pendidikan
Nasional Kab. Rejang Lebong tahun 2010 memiliki Sertifikat Ahli Pengadaan yang
dikeluarkan oleh Bapenas katagori L4.
Adapun tahapan lelang dalam proyek Pengadaan Komputer Lab Bahasa tahun 2010
yaitu :
• Tanggal 29 Oktober 2010 dimulainya pengumuman lelang
• Tanggal 30 Oktober 2010-5 Nopember 2010 , pendaftaran dan
pengambilan dokumen
• Tanggal 2 Nopember 2010 , penjelasan/ anwijing
• Tanggal 3 -8 Nopember 2010 , pemasukan penawaran
• Tanggal 8 Nopember pembukaan dokumen penawaran
• Tanggal 9-10 Nopember 2010,evaluasi dokumen penawaran
• Tanggal 10 Nopember 2010 , penilaian dan klarifikasi
• Tanggal 11 Nopember 2010, usulan calon pemenang
• Tanggal 11 Nopember 2010 , penetapan pemenbang
• Tanggal 12 Nopember 2010, pengumuman pemenang
• Tanggal 13-19 Nopember 2010, masa sanggahan
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT, saksi-saksi dan ahli terungkap dalam fakta
persidangan
menjelaskan mekanisme dan prosedur dalam Proyek pengadaan
Komputer Lab. Bahasa dinas Pendidikan Nasional Kab. Rejang Lebong tahun 2010
adalah Lelang Umum system gugur dengan Pascakualifikasi.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan perusahaan yang mendaftar dalam
Proyek pengadaan Komputer Lab. Bahasa dinas Pendidikan Nasional Kab. Rejang
Lebong tahun 2010 sebanyak 11 (sebelas) perusahaan, yaitu :
• CV. Edo Putra ( tanggal 30 Oktober 2010)
• CV. Restu Ibu ( tanggal 01 November 2010)
• CV. Reksa Gina Persada ( tanggal 01 November 2010)
• CV. Wijaya Perdana ( tanggal 01 November 2010)
• CV. Duta Surya (tanggal 03 November 2010)
• CV. Mustika Rini ( tanggal 4 November 2010)
• CV. Rogan Tina Jaya Sakti ( tanggal 04 November 2010)
45
• CV. Firu hartada ( tanggal 02 November 2010)
• PT. Guru Agung mandiri tanggal 02 November 2010
• CV. Alya Foundation ( 02 November 2010)
• CV. ARUKA JAYA (30 Oktober 2010)
PembandingHAMSAPARI, ST, MT menjelaskan Anwaizing dilakukan pada tanggal
02 Nopember 2010 mulai jam 09.00 Wib s/d jam 11. 00 Wb, dan peserta yang hadir
pada saat Anwaizing yaitu:
• CV. Edo Putra
• CV. Restu Ibu
• CV. Wijaya Perdana
• CV. Duta Surya
• CV. Mustika Rini
• CV. Firu hartada
• PT. Guru Agung mandiri
• CV. Aruka Jaya
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan perusahaan yang memasukkan
penawaran ada 6 (enam) perusahaan, yaitu :
• CV. Aruka Jaya, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 2.904.825.000,• CV. Edo Putra, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 3.139.290.000,• CV. Wijaya Perdana, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga
penawaran Rp. 3.109.260.000,• CV. Mustika Rini, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 3.134.250.000,• CV. Firu Hartada, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga penawaran
Rp. 3.125.000.000,• PT. Guru Agung Mandiri, tanggal 08 Nopember 2010 dengan harga
penawaran Rp. 3.107.874.000,Pambanding HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan Pada saat Koreksi Aritmatik ada
dilakukan Koreksi terhadap Rencana Anggaran dan Biaya serta Rekapitulasi
46
Rencana Anggaran dan Biaya CV. Wijaya Perdana, yang mana hasil dari perkalian
didalam Rencana Anggaran dan Biaya serta Rekapitulasi Rencana Anggaran dan
Biaya salah, maka panitia merubah hasil perkalian tersebut untuk CV. Wijaya
Perdana dari Rp. 3.109.260.000,- menjadi Rp. 3.104.000.000,-, dan PT. Guru Agung
Mandiri dari Rp. 3.107.874.000,- menjadi Rp. 3.107.834.000,-.
Berdasarkan Lampiran I
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun
2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003
tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah Bab II huruf A
.1. f .12. f tentang pelaksanaan evaluasi penawaran harga sebagai berikut :
12. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga
adalah hal-hal yang pokok atau penting, meliputi :
a) Total harga penawaran terhadap pagu anggaran :
(1) apabila total harga penawaran melebihi pagu anggaran dinyatakan
gugur;
(2) apabila semua harga penawaran di atas pagu anggaran dilakukan
lelang ulang.
b) unsur-unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas pekerjaan
untuk kontrak harga satuan, apabila mata pembayaran utama di bawah
persyaratan/spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa dan akan mempengaruhi substansi/kualitas
pekerjaan, maka penawaran dinyatakan gugur;
c) harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh persen) dari HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut timpang, maka
harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa;
d) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap
termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
e) untuk kontrak lumpsum atau kontrak harga satuan yang harga
satuannya ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan
47
antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai penawaran
yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;
f) Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
(1) volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa;
(2) apabila terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume
dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah;
(3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga
satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong.
g) Hasil koreksi aritmatik
dapat mengubah nilai atau urutan
penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan
penawaran semula.
Berdasrkan Lampiran I Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006
tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah Bab II huruf A .1. f .12. f
tentang pelaksanaan evaluasi penawaran harga tersebut apabila terjadi kesalahan
hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak
boleh diubah.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan pada saat Evaluasi Administrasi
ada 4 (empat) perusahaan yang gugur, yaitu :
• CV. Mustika Rini dengan alasan tidak melampirkan surat pernyataan
memiliki gudang penyimpanan, tidak memiliki surat pernyataan memiliki
armada/kerjasama transportasi.
48
• CV. Edo Putra dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat.
• CV. Firu Hertada dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat, tidak ada surat pernyataan kebenaran dokumen, tidak ada surat
pernytaan bukan Pegawai Negeri atau TNI.
• CV. Aruka Jaya dengan alasan Kempuan Dasar (KD) Tidak memenuhi
syarat.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT
menjelaskan pada saat dilakukan Evaluasi
Tekhnis ada 2 (dua) perusahaan yang lulus Administrasi yaitu CV. Wijaya Perdana
dan PT. Guru Agung Mandiri dinyatakan memenuhi syarat dan dinyatakan lulus
evaluasi Tekhnis.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT
menjelaskan setelah lulus evaluasi Tekhnis
terhadap CV. Wijaya Perdana dan PT. Guru Agung Mandiri dilakukan Evaluasi
Kualifikasi dengan hasil PT. Guru Agung Mandiri tidak memenuhi syarat karena
Fakta Integritas tidak ada tanggal dan data personil tidak lengkap, sedangkan CV.
Wijaya Perdana dinyatakan memenuhi syarat Kualifikasi, lalu terhadap CV. Wijaya
perdana di usulkan sebagai calon Pemenang.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan untuk masalah Fakta Integritas PT.
Guru Agung Mandiri yang tidak ada tanggal dan dinyatakan tidak memenuhi syarat
hal tersebut dapat dijadikan alasan untuk mengugurkan perusahaan tersebut, benar
hal tersebut tertuang didalam Adenda hasil Anwaizing tanggal 02 Nopember 2010
huruf j ke c yang berbunyi ”Pada kolom tanggal Fakta integritas diisi sesuai tanggal
pengambilan dokumen lelang/RKS”.
Pembanding HAMSAPARI, ST, MT
menjelaskan berkaitan dengan data personil
dokumen penawaran PT. Guru Agung Mandiri tidak lengkap sesuai apa yang
dibuktikan dipersidangan oleh jaksa Penuntut Umum. Pembanding HAMSAPARI, ST,
MT yang menyusun HPS adalah Saksi sendiri bersama 4 (empat) orang anggota
49
panitia lelang yang lain, adapun dasar dan acuan panitia lelang dalam membuat dan
menyusun HPS yaitu :
• Estimate Enggenering dan Spesifikasi Tekhnis yang dibuat oleh PPTK
dan ditetapkan oleh Pengguna Anggaran sebagai mana EE kegiatan
Pengadaan alat Lab. Bahasa SMP tahun 2010 tanggal 27 Oktober 2010.
• Saksi pernah mencoba Survey ke toko – toko Komputer yang ada di
Curup, Cuma yang didapat hanya untuk jenis barang UPS dan LCD
Projektor dengan harga untuk UPS Rp. 550.000,- dan LCD Projektor Rp.
5.000.000, (Indent), untuk item barang yang lain toko yang kami survey
tersebut tidak tahu.
• Untuk harga tarif Pabrikan kami panitia sudah menanyakan ke PPTK
apakah ada biaya survey, karena kami pada saat itu mau survey ke
Jakarta, dan jawaban PPTK pada saat itu tidak ada, pakai saja EE itu
karena untuk DAK tersebut sudah Spesifikasi Nasional.
• Harga melalui Internet, dan yang didapat hanya global untuk Lab. Bahasa
SMP dengan harga RP. 150.000.000,-.
PEMBANDING HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan perusahaan selaku pemenang
dalam kegiatan lelang Pengadaan Alat Lab. Bahasa SMP tahun 2010 adalah CV.
Wijaya Perdana, berkedudukan di Bengkulu dengan wakil Direktur Sdr. M. HIDAYAT
PEMBANDING HAMSAPARI, ST, MT
menjelaskan bahwa saksi tidak pernah
menerima apapun dari CV. Wijaya Perdana. PEMBANDING HAMSAPARI, ST, MT
menjelaskan bahwa tanggal 12 Nopember 2010 setelah Penetapan pemenang
selama masa sanggah tidak ada satupun perusahaan yang mengajukan surat
sanggahan dan seluruh proses dan tahapan lelang sudah sesuai dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan keempat atas
keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
PEMBANDING HAMSAPARI, ST, MT menjelaskan bahwa Gugurnya PT. Guruh
Agung Mandiri bukan karena koreksi aritmatik tetapi melainkan Fakta Integritas yang
50
tidak bertanggal sudah sesuai dengan kesepakatan rapat Anwizing yang sudah
dijelaskan kepada penyedia jasa sebelumnya yang mengikuti proses pelelangan.
PEMBANDING HAMSAPARI, ST, MT mengatakan terkait Data personil yang tidak
lengkap pada PT. Guruh Agung Mandiri jika personil tersebut tidak sesuai
pengalaman yang masih 3 tahun sehingga tidak memenuhi syarat.
Tangggal 12 Nopember 2010 hari Jumat Tim Panitia Lelang menerima surat
penetapan pemenang lelang, dan hari itu juga Kami langsung mengumumkan
Pemenang Lelang tersebut, selama masa sanggah tidak ada satupun perusahaan
yang mengajukan surat sanggahan.
Terungkap pada fakta persidangan bahwa pada Tangggal 16 Nopember 2010
(selasa pagi), Pembanding diajak Kadis Pendidikan dan PPTK untuk melapor
pemenang lelang kepada Pak Bupati dirumah Dinas, setelah menunggu diruang
tunggu (dibelakang rumah Dinas) beberapa saat Pak Bupati keluar langsung duduk
sambil berbicara "mana Laporan pemenangnya", Saya beranjak duduk disamping
Pak Bupati sambil membuka kertas pengumuman pemenang lelang "Alat Lab
bahasa SMP yang menang CV. Wijaya Perdana" langsung dipotong Pak Bupati
"Dayat yah", Pembanding jawab "Saya tidak kenal Dayat, yang Kami menangkan
adalah perusahaan yang memenuhi Syarat", langsung dipotong Pak Bupati lagi "La
pintar nian Kamu ini, kalo cak itu Kamu saja yang jadi Bupati", Pak Bupati langsung
berdiri menuju mobil Fortuner No polisi BD 1 K, Ajudannya (Benhur) langsung buka
pintu, mereka langsung pergi. Selanjutnya Kami kembali ke kantor Diknas, setelah
mendekati pagar luar rumah dinas bupati, Pak Kadis Diknas mendapat telepon,
selanjutnya Pak Kadis berbicara "Aku dipanggil Bupati" Saya dan Pak PPTK pulang
ke kantor Diknas. Setelah dikantor Diknas dan ketemu Pak Kadis Diknas, Pak Kadis
langsung berbicara "Pak Bupati Marah Besar"
Pada Hari Jumat tanggal 19 Nopember 2010 Saya Dapat Undangan Pelantikan
(Mutasi), Surat Undangan Nomor : 005/697/Bag.9, Hal : Untuk Hadir dilantik. Hari
51
Sabtu tanggal 20 Nopember 2010 pukul 08.00 WIB Saya dilantik dalam Jabatan Kasi
Ketentraman dan Ketertiban pada Kantor Camat Sindang Beliti IIir Eselon IV.a
dengan Pernyataan Pelantikan Nomor : 820/658/Bag.9. Surat Petikan Pelantikan ini
bertanggal 21 Oktober 2010, padahal Undangan Pelantikan pada tanggal 20
Nopember
2010.
Petikan
Keputusan
Bupati
Rejang
Lebong
Nomor
820/113/KEP/BAG. 9/2010 TENTANG PENG ANGKATAN/PEMINDAH AN PEJABAT
STRUKTURAL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
bertanggal 18 Nopember 2010 yang ditembuskan kepada Saya sebagai Kasi
Ketentraman dan Ketertiban pada Kantor Camat Sindang Beliti llir.
Adanya kesalahan tanggal Pelantikan Dalam Pernyataan Pelantikan yang
disebutkan
:
"
Berdasarkan
Keputusan
Bupati
Rejang
Lebong
Nomor
:
820/105/KEP/BAG.9/2010 tanggal 19 Oktober 2010 telah diangkat dalam Jabatan
Kasi Ketentraman dan Ketertiban pada Kantor Camat Sindang Beliti llir Eselon IV.a,
dan masih dalam Surat yang sama yaitu Pernyataan Pelantikan disebutkan juga
:"Dan telah dilantik dan diambil sumpah Jabatan oleh Bupati Rejang Lebong pada
tanggal 21 Oktober 2010 di Ruang Pola Pemda Kabupaten Rejang Lebong. Adanya
perbedaan
tanggal,bulan,
dan
nomor
surat
ini
MENANDAKAN
BAHWA
PELANTIKAN PEMBANDING (MUTASI DARI KANTOR DINAS PU KE KANTOR
CAMAT SBI) tersebut terkesan DILAKUKAN TERBURU-BURU.
PEMBANDING Hamsapari, ST.MT dimutasi ke kantor Camat Kota Padang dua
hari sebelum penandanganan kontrak tanggal 20 November 2010 dengan nilai
kontrak Rp 3.104.000.000,-, sesuai Keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor :820/
113/KEP/BAG.9/2010 tentang Pengangkatan / Pemindahan Pejabat Struktural Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ditanda tangani 18 November
2010.
……………........................................................................................................
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
memiliki
unsur-unsur
yang
sama
yaitu
sama-sama
melakukan
perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan
52
keuangan negara dan perekonomian Negara, hanya bedanya Pasal 3 jika perbuatan
tersebut dilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya. Perbedaan antara kedua
Pasal ini terletak pada kualitas dan kedudukan pelakunya. Pasal 3 lebih ditujukan
pada pelaku sebagai penyelenggara negara/Pegawai Negeri yang memiliki
kewenangan dan kedudukan tertentu. Kualitas pelaku ini akan menentukan cara
melakukan perbuatannnya yaitu dengan menyalahgunakan kewenangan atau
jabatan yang melekat padanya.
Atas dasar fakta, peraturan perundang-undangan dan doktrin hukum tersebut di
atas menjadi jelas bahwa status Pembanding HAMSAPARI, ST, MT pembanding
adalah melekat sebagai subyek hukum menyandang hak dan kewajiban yang
mengemban kewenangan selaku Pegawai Negeri/Ketua Panitia Lelang.
Sedangkan Pemborong/Penyedia dari CV.Wijaya Perdana yaitu Sdr. M. Hidayat
yang mendapat pencairan dana dari pekerjaan proyek pengadaan Komputer Lab
Bahasa di Diknas Kab Rejang lebong Tahun 2010 melalui dana DAK dan APBD
tahun anggaran 2010 di dinas pendidikan Kab Rejang Lebong sampai saat ini
belum dijadikan tersangka.
Bahwa selama proses persidangan, Pembanding
Hamsapari, ST.,MT
juga
pernah DIANCAM oleh JPU, jika tidak mau menitipkan pengembalian Kerugian
Negara maka Pembanding Hamsapari, ST.,MT akan dituntut hukuman 12 tahun
plus sita aset. Bahkan dalam persidangan didepan Majelis Hakim ada 2 (dua)
kali JPU (Agustian, SH..MH) "menggiring" para terdakwa untuk melakukan
penitipan
pengembalian
Kerugian
Negara
sebelum
JPU
membacakan
tuntutannya.
Bahwa karena "NGOTOTNYA" JPU mempengaruhi para terdakwa
tentang
pengembalian Kerugian Negara tersebut, maka satu persatu para terdakwa lewat
keluarganya menitipkan pengembalian Kerugian Negara ke Kejaksaan Negeri
53
Rejang Lebong, sampai hari "H" pembacaan tuntutan JPU ada 6 (enam) orang
terdakwa menitipkan Pengembalian Kerugian Negara kepada JPU.
Hal ini dibuktikan dengan adanya setoran para terdakwa sebagai berikut :
1. Drs. Sudirman : 1 tahun 6 bulan (nitip KN Rp. 120.000.000,-)
2. Alfriansyah, ST : 1 tahun 6 bulan (nitip KN Rp. 100.000.000,-)
3. Asri Komsani, S.Sos : 1 tahun 8 bulan (nitip KN Rp.84.000.000,-)
4. Zaenal Arifin, M.Pd : 1 tahun 10 bulan (nitip KN Rp.50.000.000,-)
5. Yunus Dwi Kasmanto, M.Pd : 1 tahun 10 bulan (nitip KN Rp.50.000.000,-)
6. Adi Sucipto, ST : 2 tahun (nitip KN Rp.5.000.000,7. Pembanding Hamsapari, ST.,MT : 2 tahun 6 bulan (TIDAK ADA PENITIPAN
UANG KERUGIAN NEGARA), Yang tidak menitipkan pengembalian Kerugian
Negara hanya Pembanding Hamsapari, ST.,MT, karena Pembanding
merasa
tidak bersalah dan bekerja sudah sesuai aturan yaitu Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang perubahan keempat atas
keputusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah, Permediknas Nomor 18 Tahun 2010 dan
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2010, serta aturan-aturan lainnya.
Bahwa berdasarkan bunyi nomor 7 Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi
Pada Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal
1 Oktober 2019 memerintahkan pada
Jaksa Penuntut Umum untuk
mengembalikan titipan uang sebesar Rp.74.289.779.375.- (tujuh puluh empat
juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh Sembilan rupiah
tiga ratus tujuh puluh lima sen) dari Kejaksaan Negeri Rejang Lebong kepada
SN. INDRA KUSUMA (isteri terdakwa II YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin
KASMADI), ini dikuatkan dari
bunyi nomor 7 isi putusan tersebut, memperjelas
bahwa tidak ada aliran dana yang mengalir ke para terdakwa (khususnya kepada
Panitia Lelang).
54
Berdasarkan keseluruhan uraian di atas, menjadi jelas dan terang unsur
pasal 3 “Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara” tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
5. Unsur : Mereka Yang melakukan, Yang Menyuruh Melakukan dan turut serta
melakukan perbuatan
Pasal 55 ayat (1) ke-1 menyatakan sebagai berikut:
"Dipidana sebagai pelaku tindak pidana: mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan; Bahwa rumusan tersebut
memuat unsur-unsur sebagai berikut:
 Unsur: Dipidana sebagai pelaku tindak pidana;
 Unsur: Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan.
Bahwa dalam proses pembuktian di pengadilan, seorang Terdakwa hanya dapat
dinyatakan bersalah apabila dapat dibuktikan terpenuhinya seluruh unsur-unsur dari
pasal undang-undang pidana yang didakwakan. Apabila salah satu saja unsur
rumusan pasal dimaksud tidak terpenuhi atau tidak terbukti, maka terdakwa harus
dianggap tidak terbukti melakukan perbuatan pidana/tindak pidana/delik yang
didakwakan kepadanya, dengan kata lain terdakwa harus dinyatakan tidak bersalah,
dan harus dibebaskan dari dakwaan dimaksud.
Unsur dilakukan secara bersama-sama yang ditarik dari Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP lengkapnya ialah "orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau
turut melakukan perbuatan itu". Bahwa menurut analisis Majelis Hakim unsur Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam bentuk turut melakukan atau medeplegen, telah
terbukti secara sah dan meyakinkan.
Bahwa
dalam
Putusan
Majelis
Hakim
telah mengkategorikan
perbuatan
Pembanding “Turut Melakukan" yang dianggap telah bersama-sama melakukan
perbuatan sebagai berikut:
1. Bahwa Pembanding HAMSAPARI, ST, MT ditunjuk sebagai Ketua Panitia
55
Lelang dalam proyek pengadaan Komputer Lab Bahasa di Diknas Kab
Rejang lebong Tahun 2010 berdasarkan SK Bupati Rejang Lebong melalui
Nomor : 3861/TH/2010 tanggal 05 Juli 2010 tentang pembentukan Tim Panitia
Lelang Barang dan Jasa Kegiatan Rehabilitasi Gedung Peningkatan Mutu
SD,SLB,dan SMP melalui dana DAK dan APBD tahun anggaran 2010 di dinas
pendidikan Kab Rejang Lebong.
Adapun struktur Panitia lelang dalam kegiatan Rehabilitasi Gedung dan
Peningkatan mutu SD, SLB dan SMP melalui dana DAK dan APBD tahun
anggaran 2010 Dinas Pendidikan Nasional Kab. Rejang Lebong adalah :
a. HAMSAPARI, ST, MT sebagai Ketua
b. ASRI KOMSANI, S. Ip sebagai Sekertaris
c. ZAINAL ARIFIN, M. Pd sebagai Anggota.
d. ALFRIANSYAH, ST sebagai Anggota.
e. YUNUS DWI KASMANTO, M. Pd selaku Anggota.
2. Bahwa Pada Tanggal 16 Oktober 2010 Tim Panitia Lelang menerima surat dari
Kepala Dinas Pendidikan (Drs. Sudirman) selaku Pengguna Anggaran Nomor
421.2/2507DS/DISDIK/2010 hal pelaksanaan kegiatan DAK pendidikan tahun
2010 pada satuan kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong.
3. Bahwa pada tanggal 18 Oktober 2010 Tim Panitia Lelang mengirim surat ke
Kepala Dinas Pendidikan Rejang Lebong Nomor I/02/PAN_Brg/DISDIK/2010 hal
Permintaan Dokumen Lelang.
4. Bahwa pada tanggal 27 Oktober 2010 Tim Panitia Lelang dipanggil secara lisan
oleh PPTK dan Kepala Dinas Pendidikan Rejang Lebong pada malam hari, saat
Tim Panitia Lelang datang PPTK lagi menyusun Rencana Anggaran
Biaya/Engineering Estimate dan mau menyerahkan ke Tim Panitia Lelang,
saat itu Pembanding mewakili Panitia Lelang menemui Kadis Diknas Rejang
Lebong di ruangannya, Pembanding menanyakan ke Kadis Diknas :”Pak, kalo
dak cukup waktu pelaksanaan pengadaan ini??” Langsung dijawab Kadis
Diknas:”Ini Perintah Bupati”, setelah itu Pembanding keluar dari ruangannya
dan menemui Tim Panitia, Pembanding menceritakan apa yang dikatakan Kadis
Diknastadi. Saat menerima Rencana Anggaran Biaya/Engineering Estimate dari
PPTK, Tim Panitia Lelang sempat bertanya kepada PPTK : “Dari mana dasar
pembuatan Rencana Anggaran Biaya?”, dijawab PPTK :”Dari Juknis dan
56
Juklak”,selanjutnya dinampakkanlah Permendiknas No.18 Tahun 2010 setelah
Tim Panitia Lelang baca pada lampiran I Permendiknas No.19Tahun 2010
Tanggal 25 Agustus 2010 besaran dana Pengadaan peralatan Lab Bahasa SMP
sebesar maksimal Rp.150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah), Tim
Panitia Lelang bertanya lagi ke PPTK :”Maksud Kami Detail harga per item
pekerjaan itu dasarnya mana?”,dijawab PPTK : “Jika terjadi Mark Up harga
Saya siap bertanggungjawab, ini kan Spec Nasional”. Setelah itu Tim Panitia
pulang.
5. Bahwa tanggal 28 Oktober 2010 Tim Panitia Lelang rapat untuk menentukan
jadwal pelaksanaan pelelangan dan selanjutnya kepada seluruh anggota panitia
termasuk Pembanding untuk menyusun HPS dengan dasar antara lain : (Kepres
80 tahun 2003, Lampiran I, BAB I, huruf E, poin 1 “Perhitungan HPS harus
dilakukan dengan cermat, dengan menggunakan data dasar dan pertimbangan :
a. Analisis harga satuan pekerjaan yang bersangkutan;
b. Perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan/engineer’s estimate (EE);
c. Harga pasar setempat pada waktu penyusunan HPS;
d. Harga kontrak/surat perintah kerja (SPK) untuk barang/pekerjaan sejenis
setempat yang pernah dilaksanakan;
e. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), badan instansi lainnya dan media cetak yang datanya dapat
dipertanggungjawabkan;
f. Harga tariff barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/agen tunggal atau
lembagaindependen;
g. Daftar harga standar/tariff biaya yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang;
h. Informasi lain yang dapatdipertanggungjawabkan”. Poin 2 “HPS telah
memperhitungkan :
a. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ;
b. Biaya umum dan keuntungan (overhead cost and profit) yang wajar bagi
penyedia barang/jasa”.
Pada saat penyusunan Tim Panitia Lelang sudah berupaya:
(a) Sudah Tim Panitia Lelang laksanakan (hasil sudah sesuai Engineer
Estimate),
(b) Sudah Tim Panitia Lelang laksanakan (hasil sudah sesuai juknis),
(c) Sudah Tim Panitia Lelang laksanakan (Survey ketoko-toko yang ada di
Curup, Cuma UPS dan LCD Proyektor yang Kami dapat (UPS ±
Rp.550.000,- ; LCD Proyektor ± Rp.5.000.000,- (inden) ), untuk item yang
lain toko yang ada tidak tahu,
57
(d) Sudah Tim Panitia Lelang laksanakan (tidak ada contoh kontrak sejenis,
Dinas Pendidikan Rejang Lebong belum pernah pengadaan Alat Lab.
Bahasa SMP sebelum tahun 2010); (e) sudah Tim Panitia Lelang i
laksanakan (yang Tim Panitia Lelang dapat hanya Kabupaten Rejang
Lebong Dalam Angka 2009 (tidak ada isinya mengenai komputer); (f) untuk
poin ini Tim Panitia Lelang sudah menanyakan ke PPTK, ada Biaya Survey
tidak karena Tim Panitia Lelang mau survey, karena pabrik dan distributor
perusahaan untuk Lab.Bahasa ada di Jakarta, Jawaban dari pak PPTK
:”Tidak ada, pakai saja EE itu karena untuk DAK ini sudah sesuai Spek
Nasional”,
(g) Untuk poin ini Tim Panitia Lelang menanyakan ke KADIN Rejang Lebong,
Tim Panitia Lelang hanya mendapatkan : “cek bae di toko-toko pasti ada
kok”,
(h) Poin ini Tim Panitia Lelang mengandalkan Internet (Google), hasil yang Tim
Panitia Lelang dapat hanya global untuk Lab. Bahasa Komputer DAK SMP
Rp.150.000.000,6. Bahwa tanggal 29 Oktober 2010 Tim Panitia Lelang mengumumkan Pengadaan
Alat Lab. Bahasa SMP, mulai masa pendaftaran berjalan, pada saat masa
pendaftaran Tim Panitia Lelang pernah dipanggil Kadis Pendidikan “khusus
paket Lab. Bahasa menangkan bawaan Ales (Perusahaan Anak Bupati)”,
langsung Pembanding jawab:”Pak, Insya Allah yang Tim Panitia Lelang
usulkan calon pemenang adalah yang memenuhi syarat”, dijawab Pak Kadis
:”ya sudah Dek”. Setelah proses pelelangan, pada saat mengusulkan calon
pemenang (tanggal 11 Nopember 2010 malam hari), Pembanding serahkan
langsung ke Kadis Pendidikan didampingi pak PPTK, sesaat setelah dibaca Pak
Kadis Pendidikan menelpon seseorang, ternyata di loudspeakernya waktu
mendengan percakapannya, ada kata-kata :”Anjing, babi, Binatang” ternyata
suara dalam telepon adalah Suara Pak Bupati. Setelah itu HP dimatikan, Tim
Panitia Lelang mengobrol Pak Kadis Pendidikan berbicara :“Apo tidak bisa di
rubah Dek calon pemenang lelang yang diiyakan oleh Pak PPTK”,
Pembanding menjawab: ”itulah perusahaan yang memenuhi syarat Pak, jika
Bapak tidak setuju dengan usulan calon pemenang dari Tim Panitia Lelang,
ada Hak Bapak sebagai Pengguna Anggaran pada Kepres 80 Tahun 2003
LAMPIRAN I, BAB II, huruf A, poin 1, huruf i, poin (4), huruf a, angka
(3),selanjutnya Tim Panitia Lelang pulang.
7. Bahwa Tangggal 12 Nopember 2010 hari Jumat Tim Panitia Lelang menerima
surat penetapan pemenang lelang, dan hari itu juga Tim Panitia Lelang
langsung mengumumkan Pemenang Lelang tersebut, selama masa sanggah
tidak ada satupun perusahaan yang mengajukan suratsa nggahan.
58
8. Bahwa pada tanggal 18 November 2010 Pembanding Hamsapari, ST.MT
dimutasi ke kantor Camat Kota Padang dua hari sebelum penandanganan
kontrak
sesuai
Keputusan
Bupati
:820/113/KEP/BAG.9/2010 tentang
Rejang
Lebong
Nomor
Pengangkatan / Pemindahan Pejabat
Struktural Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ditanda tangani
18 November
2010. Sejak tanggal 18 November
Pembanding Hamsapari, ST.MT tidak
pelaksanaan
2010 ,
lagi mengikuti
secara hukum
seluruh kegiatan
pekerjaan Barang dan Jasa Kegiatan Rehabilitasi Gedung
Peningkatan Mutu SD,SLB,dan SMP melalui dana DAK dan APBD tahun
anggaran 2010 di dinas pendidikan Kab Rejang Lebong, hanya batas
pelelangan untuk
memilih perusahaan sebagai pemenang lelang untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.
9. Bahwa pada tanggal 20 November 2010 penandatanganan kontrak tersebut
ditanda tangani oleh Drs Sudirman Bin M.Soleh selaku Pengguna Anggara
(PA)
pada hari Sabtu tanggal 20 November 2010
dikantor diknas Kabupaten
Rejang Lebong
yang ditanda tangani
dengan nilai kontrak Rp
3.104.000.000,-.
Berbeda dengan alasan Majelis Hakim di atas Tim Penasihat Hukum berpendapat
dengan tidak terpenuhinya atau tidak terbuktinya unsur-unsur Pasal 3 jo Pasal 18
ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tersebut di atas, maka kiranya
pembuktian penerapan unsur Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dalam perkara ini tidak
begitu diperlukan lagi, artinya sama juga halnya dengan pembuktian unsur
sebelumnnya yakni, unsur "Yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian
negara", Tim Panitia Lelang menganggap bahwa pembuktian unsur Pasal 55 ayat
(1) ke 1 KUHP ini selain bertujuan untuk membuktikan Putusan Majelis Hakim juga
berfungsi sebagai penegasan keseluruhan unsur pasal yang diputuskan tersebut.
Akan tetapi tiada lain bertujuan agar kita dalam melihat perkara ini menjadi lebih
obyektif lagi, pembuktian unsur ini Tim Panitia Lelang
tanggapi juga. Namun
sebelumnya perkenankan Tim Panitia Lelang mensitir pendapat pakar hukum Prof.
59
Satochid Kartanegara, yang menyebut hal ini adalah "Turut Melakukan",
sebagaimana dikutip oleh Leden Marpaung, S.H (Tindak Pidana Korupsi Masalah
dan Pemecahannya" Bagian Kedua, Sinar Grafika Jakarta, secara tegas
menyatakan
bahwa
dalam
"Keinsayafan/kesadaran
mede
bekerja
dader
sama"
atau
turut
yang
harus
melakukan
dibuktikan
terdapat
dalam
persidangan. Kemudian keinsyafan tersebut dimanifestasikan oleh Pembanding
hingga selesainya suatu delik sebagai sebuah tujuan. undangan, akan dilihat
apakah menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya tersebut merupakan
kesadaran, diantara Terdakwa-terdakwa untuk melakukan perbuatan yang dilarang?
(dianggap pemenuhan unsur delik).
Pembanding HAMSAPARI, ST.MT Bin H.Hadis Als HAMZAH Bin H. H. HADIS
ditunjuk sebagai Ketua Panitia Lelang berdasarkan SK Nomor 386/TH/2010 Tanggal
5 Juli 2010 ditandatangani
Bupati Rejang Lebong (Suherman), Tim Panitia
(Hamsapari, ST.,MT (Ketua), Asri Komsani (Sekretaris), Zainal Arifin, M.Pd
(Anggota), Alfriansyah, ST (Anggota), Yunus Dwi Kasmanto, M.Pd (Anggota). Untuk
pengadaan Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan Mutu
SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten
Rejang Lebong Tahun anggaran 2010.
Bahwa Soal otoritas kewenangan dijabat oleh Drs Sudirman Bin M. Soleh
selaku Pengguna Anggara (PA) dan Adi Sucipto, ST selaku Pejabat Pelaksana
Teksnis Kegiatana (PPTK).
Bahwa penandatanganan kontrak kontrak tersebut ditanda tangani oleh Drs
Sudirman Bin M.Soleh selaku Pengguna Anggara (PA) pada hari Sabtu tanggal
20 November 2010
yang ditanda tangani dikantor diknas Kab rejang Lebong
dengan nilai kontrak Rp 3.104.000.000,-
Pembanding Hamsapari, ST.MT ) pada tanggal 18 November 2010 dimutasi ke
kantor Camat Kota Padang dua hari sebelum penandanganan kontrak sesuai
60
Keputusan Bupati Rejang
Lebong Nomor :820/113/KEP/BAG.9/2010 tentang
Pengangkatan / Pemindahan Pejabat Struktural Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Rejang Lebong ditanda tangani 18 November 2010.
Bahwa
benar Pembanding Hamsapari, ST.MT tidak turut serta dalam
pelasanaan pekerjaan pengadaan Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung,
dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas
Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran 2010, termasuk seluruh
pencairan dana proyek pengadaan Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung,
dan peningkatan Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas
Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun anggaran 2010.
Bahwa pengadaan Barang dan Jasa kegiatan Rehabilitasi, Gedung, dan peningkatan
Mutu SD, SLB, dan SMP melalui dana DAK dan APBD Dinas Pendidikan Kabupaten
Rejang Lebong Tahun anggaran 2010 sudah diaudit BPK Rl bulan Juni 2011 TIDAK
DITEMUKAN adanya KERUGIAN NEGARA, tetapi diaudit kembali oleh BPKP
Bengkulu Tahun 2013 dan dinyatakan adanya KERUGIAN NEGARA. Padahal
menurut Surat Edaran MA Nomor 4 Tahun 2016, menyatakan : Instansi yang
berwenang menyatakan ada tidaknya Kerugian Keuangan Negara adalah BPK.
Bahwa Selama proses persidangan, Pembanding
Hamsapari, ST.,MT juga
pernah DIANCAM oleh JPU, jika tidak mau menitipkan pengembalian Kerugian
Negara maka Pembanding
akan dituntut hukuman 12 tahun plus sita aset.
Bahkan dalam persidangan didepan Majelis Hakim ada 2 (dua) kali JPU
(Agustian, SH..MH) "menggiring" para terdakwa untuk melakukan penitipan
pengembalian Kerugian Negara sebelum JPU membacakan tuntutannya.
Bahwa karena "NGOTOTNYA" JPU mempengaruhi para terdakwa
tentang
pengembalian Kerugian Negara tersebut, maka satu persatu para terdakwa lewat
keluarganya menitipkan pengembalian Kerugian Negara ke Kejaksaan Negeri
Rejang Lebong, sampai hari "H" pembacaan tuntutan JPU ada 6 (enam) orang
terdakwa menitipkan Pengembalian Kerugian Negara kepada JPU.
61
Hal ini dibuktikan dengan adanya setoran para Terdakwa sebagai berikut :
1. Drs. Sudirman : 1 tahun 6 bulan (nitip KN Rp. 120.000.000,-)
2. Alfriansyah, ST : 1 tahun 6 bulan (nitip KN Rp. 100.000.000,-)
3. Asri Komsani, S.Sos : 1 tahun 8 bulan (nitip KN Rp.84.000.000,-)
4. Zaenal Arifin, M.Pd : 1 tahun 10 bulan (nitip KN Rp.50.000.000,-)
5. Yunus Dwi Kasmanto, M.Pd : 1 tahun 10 bulan (nitip KN Rp.50.000.000,-)
6. Adi Sucipto, ST : 2 tahun (nitip KN Rp.5.000.000,7. Pembanding Hamsapari, ST.,MT : 2 tahun 6 bulan (TIDAK ADA PENITIPAN
UANG KERUGIAN NEGARA), Yang tidak menitipkan pengembalian Kerugian
Negara hanya PEMBANDING, karena Pembanding merasa tidak bersalah dan
bekerja sudah sesuai aturan yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
8 tahun 2006 tentang perubahan keempat atas keputusan presiden nomor 80
tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah,
Permediknas Nomor 18 Tahun 2010 & Permendiknas Nomor 19 Tahun 2010,
serta aturan-aturan lainnya.
Bahwa berdasarkan bunyi nomor 7 Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi
Pada Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal
1 Oktober 2019 memerintahkan pada
Jaksa Penuntut Umum untuk
mengembalikan titipan uang sebesar Rp.74.289.779.375.- (tujuh puluh empat
juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh Sembilan rupiah
tiga ratus tujuh puluh lima sen) dari Kejaksaan Negeri Rejang Lebong kepada
SN. INDRA KUSUMA (isteri terdakwa II YUNUS DWI KUSMANTO, M.Pd bin
KASMADI), ini dikuatkan dari
bunyi nomor 7 isi putusan tersebut, memperjelas
bahwa tidak ada aliran dana yang mengalir ke para terdakwa (khususnya kepada
Panitia Lelang).
Bahwa Pembanding hanya sebatas memilih calon pemenang perusahaan untuk
melaksanaakan pekerjaan tersebut. sedangkan soal cair atau tidaknya dana
62
tersebut tergantung kedua
belah pihak yaitu adanya penandatanganan Drs
Sudirman Bin M. Soleh selaku Pengguna Anggara (PA) dan Adi Sucipto, ST
selaku Pejabat Pelaksana Teksnis Kegiatana (PPTK) dan Wakil Direktur CV.
Wijaya Perdana Bapak M. Hidayat. Apalagi berdasarkan alat bukti seluruh belanja
barang dilakukan pada bulan Desember 2019 (dapat dilihat pada alat bukti)
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka unsur- unsur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
III. PENUTUP
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Pembanding mohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Tinggi di Bengkulu, agar berkenan:
1. Membatalkan Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri
Bengkulu Nomor 34/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bgl Tanggal 1 Oktober 2019 dan ditinjau
kembali dan mengadili sendiri yaitu membebaskan Pembanding dari segala tuntutan
hukuman.
2. Biaya perkara dibebankan kepada Negara.
Bengkulu, 11 Oktober 2019.
Hormat kami,
Tim Penasehat Hukum Pembanding :
1. Dr. Alauddin, SH, M.H.
63
2. Dr. M. Faizal Latief, SH, M.Hum.
64
Download