TUGAS INDIVIDU REFLEKSI KASUS DAN ANALISIS VIDEO TERKAIT KASUS 2 OLEH : SHAHNAZ FATHIRRIZKY R014202049 PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2021 1. Deskripsi Kasus Seorang laki-laki, usia 69 tahun dirawat di ruang rawat interna dengan keluhan sesak, batuk berlendir dan susah tidur. Hasil pengkajian: riwayat batuk berlendir sejak 2 tahun yang lalu, riwayat ketidakpatuhan mengkonsumsi OAT. Hasil pemeriksaan: Nafas pendek, krekels pada percabangan bronkus, TTV: TD 160/90 mmHg, Suhu 37,20C, RR: 28x/menit, N: 84x/menit. Apa tindakan Keperawatan dasar yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?” 2. Tindakan Keperawatan Dasar Yang Dilakukan Data Pasien : a. Nama : Tn. L b. Usia : 69 tahun c. Ruang : Interna d. Riwayat : Ketidakpatuhan mengkonsumsi OAT Data analisis: Data Subjektif Data Fokus Pasien Data Objektif Sesak, Batuk berlendir sejak 2 tahun yang lalu, Susah tidur a. b. c. d. e. f. Diagnosa Keperawatan (North American Nursing Diagnosis Association/ NANDA) Nafas pendek Ketidakefektifan Bersihan Krekels pada percabangan Jalan Napas (Domain 11 bronkus Kelas 2 Kode diagnosis TD=160/90 mmHg 00031) T = 37,20C N = 84x/menit Ketidakefektifan Pola Napas (Domain 4, Kelas 4, RR=28x/menit (tinggi) Kode Diagnosis 00032) Defisien Pengetahuan (Domain 5, Kelas 4, Kode Diagnosis 00126) 3. Tindakan Keperawatan Dasar Adapun tindakan keperawatan dasar yang dapat dilakukan oleh perawat adalah “fisioterapi dada dan batuk efektif” 4. Tujuan Tindakan Adapun beberapa tujuan dari dilakukannya tindakan ini adalah sebagai berikut: a. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan b. Membantu membersihkan secret dari bronkus c. Mencegah penumpukan secret d. Memperbaiki pergerakan dan aliran secret e. Membersihkan jalan napas 5. Prinsip Tindakan Adapun prinsip yang perlu diperhatikan oleh perawat saat melakukan tindakan fisioterapi dan batuk efektif adalah kondisi dan proses penyakit klien. 6. Prosedur dan Rasional Tindakan Prosedur Tindakan: Fisioterapi & Batuk Efektif No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Prosedur Rasional Tindakan Mengecek program terapi medik Menghindari kesalahan pasien maupun salah pemberian tindakan Mengucapkan salam terapeutik Membina hubungan kerja sama antar perawat dan pasien Melakukan evaluasi/validasi Mengkaji setiap keluhan yang dirasakan pasien untuk dapat disegerakan pemberian tindakan terlebih dahulu apabila dibutuhkan Melakukan kontrak (waktu, tempat Menghormati hak pasien dan dan topik) mempermudah kerjasama saat tindakan dilakukan. Menjelaskan langkah-langkah tindakan Mencuci tangan Mencegah transmisi mikroorganisme Mempersiapkan alat-alat seperti Menghindari adanya alat yang tertinggal. bantal, meja sandaran, piala ginjal/bengkok, mangkok sputum, dan tissue Memberikan medikasi sesuai Memberikan penanganan atau tindakan kebutuhan (misalnya ekspektoran) sesuai yang dibutuhkan oleh pasien. Memastikan klien telah berkemih Agar pasien tidak berkemih (menahan (Tentukan kapan klien makan yang kemih) saat tindakan prosedur dilakukan. terakhir (bila baru selesai makan, tunggu paling tidak 1 jam kemudian). Menganjurkan klien untuk Meningkatkan kenyamanan klien. mengemukakan keluhan bila terasa ingin muntah, nyeri dada atau sesak napas yang meningkat Postural Drainage Melepaskan pakaian klien, Mempermudah akses area dada, memberikan tempat penampungan menyiapkan tempat penampungan sputum dan menyiapkan tissue sputum dan tissue adalah untuk menampung dan membersihkan lendir yang dikeluarkan oleh pasien. 12 13 14 15 Memposisikan klien dengan kepala lebih rendah dari badan dan disesuaikan letaknya menurut area paru yang perlu diterapi (memberikan bantal bila perlu dan tutup area yang terbuka dengan selimut) Meningkatkan ekspansi dari paru-paru pasien, memudahkan pernapasan serta ventilasi maksimal untuk membuka area atelaksis peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan. Untuk mendrainase segmen/lobus paru tengah posisikan pasien dengan berbaring terlengkup dan lakukan terapi pada area punggung. Posisi ini diberikan pada pasien dengan krekels pada percabangan bronkus dan terdapat secret yang banyak di pernafasan bawah (seperti pada kasus). Mempertahankan posisi sampai 5 menit Memberikan kesempatan bagi paru pasien untuk bersiap melakukan batuk efektif. Jika pasien tidak merasa sesak Setelah 5 menit, minta klien untuk dan pusing, bisa melanjutkan tindakan batuk *) dan mengeluarkan berikutnya. Bila ada keluhan klien, stop 10-15 menit sputum/secret Meningkatkan lama untuk postural drainage secara bertahap Perkusi 16 Menaikkan tempat tidur setinggi Mempermudah saat prosedur dilakukan. pinggang. Perawat berdiri berseberangan dengan area yang akan dilakukan perkusi 17. Tangan dan jari-jari dirapatkan dan membentuk “cup”, lalu tepuk tepuk di area yang diperlukan selama lebih kurang 3 menit Meminta klien untuk batuk dan mengeluarkan sputum atau sekret segera setelah perfusi selesai. 18 19 20 21 Memindahkan sputum di area yang kecil ke saluran yang lebih luas, sehingga sputum dapat di keluarkan. Tidak membiarkan sputum yang telah berada di saluran yang lebih luas masuk kembali ke asalnya sebelum penepukan 3 menit dilakukan. Vibrasi Menginstruksikan klien untuk menghirup napas dalam secara lambat melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut selama vibrasi dilakukan. Meratakan telapak tangan pada area dada yang mengalami penumpukan sekret Melakukan vibrasi saat klien menghembuskan napas (ekshalasi). Menjaga kenyamanan ketenangan pasien. dan Memberi tekanan pada area yang merupakan focus sputum. Dorongan udara dan tekanan vibrasi dapat mempermudah pengeluaran 22 23 24 Meregangkan semua otot tangan dan lengan, dan dengan sebagian besar menggunakan tumit tangan. Vibrasi (getarkan) tangan, gerakkan kearah bawah. Hentikan saat klien mengambil napas. Meminta klien untuk batuk dan mengeluarkan sputum/secret segera setelah vibrasi selesai Setelah semua dilakukan, mengkaji kembali kondisi klien Melakukan fisioterapi kembali bila diperlukan sputum. Dilakukan segera agar sputum (lendir) kembali ke area semula, dan mempersulit pengeluarannya. Mempertahankan kenyamanan pasien dan segera memberikan tindakan lanjut apabila ada keluhan yang memerlukan perawatan. 25 Mengembalikan klien ke posisi normal dan Mempertahankan kenyamanan pasien memberika posisi nyaman 26. Memberikan perawatan mulut 27. 28 Mencuci tangan Mengevaluasi respon pasien 29 Merencanakan tindakan lanjut 30 Melakukan kontrak yang akan datang 31 Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil. Adapun beberapa hal yang perlu di dokumentasikan adalah a. Frekuensi dan durasi fisioterapi b. Kebutuhan akan tindakan suction c. Status pernapasan d. Jumlah, warna, konsistensi sputum e. Toleransi dan reaksi klien, dan f. Keefektifan batuk Mulut merupakan area tempat sputum atau sekret dikeluarkan, oleh karena perlu mendapat perhatian khusus saat setelah tindakan pengeluaran sputum tersebut dilakukan. Mencegah transmisi mikroorganisme Mempermudah memberikan tindakan sebelum peralatan dibersihkan Memberi kesempatan bagi pasien (dan keluarga) untuk menerima terapi pengobatan selanjutnya Sebagai laporan pertanggungkawaban dari tindakan Keperawatan yang dilakukan, serta untuk dasar penyusunan rencana tindak lanjut dalam uraian diagnosa. 7. Refleksi dari tindakan yang dilakukan ANALISIS VIDEO Nama Mahasiswa : Shahnaz Fathirrizky Link Video : https://youtu.be/ThKgPuRYQ_k 1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan : Postural Drainage dan Fisioterapi Dada. 2. Kesenjangan antara teori dan gambaran pada video dan tepat yang sebaiknya dilakukan sesuai teori: No. Kesenjangan Teori Hal yang sebaiknya dilakukan 1 Tidak melakukan kontrak waktu. Kontrak waktu penting dilakukan untuk menghormati hak pasien dan sekaligus untuk memberikan kesempatan pasien untuk menentukan apakah dia bersedia menerima tindakan Keperawatan yang akan dilakukan. 2 Saat melakukan auskultasi, tidak Sebaiknya tidak dilakukan diatas pakaian pada area tubuh pasien melainkan pasien, karena bunyi yang akan didengar pada pakean melalui stetoskop akan dapat terganggu 3 Tidak meminta pasien Pengeluaran sputum sebaiknya dilakukan saat mengeluarkan sputum, saat setelah penepukan berlangsung. Hal ini setelah penepukan dilakukan. dikarenakan, setelah penepukan, maka Perawat langsung membaringkan kemungkinan sputum yang berada pada area pasien dan membersihkan kondisi yang sempit akan menuju area saluran yang pasien lebih luas, sehingga mudah untuk di keluarkan. 4 Tidak melakukan evaluasi Proses evaluasi ini perlu dilakukan untuk kenyamanan dan keberhasilan menentukan apakah terapi akan dilanjutkan tindakan setelah tindakan atau dicukupkan. DAFTAR PUSTAKA Keperawatan, D. T. (2018). SOP Keterampilan Klinik Profesi Keperawatan Dasar. Makassar: Fakultas Keperawatan UNHAS.