Uploaded by User86152

Presentasi kolusi

advertisement
PEMPIMPIN
PANCASILAIS ANTI
KOLUSI
Oleh kelompok 3
1. Andreas Martinus / 2064028
2. Emely Gracilia / 2061024
3. Findi Harfantya / 2064024
4. Kezia Maserati S / 2061022
5. Marchell Natanael / 2063041
6. Muhammad Rafii / 1662004
7. Reinardus Steven / 2064042
8. Verren Lesiando S / 1762001
PENGERTIAN KOLUSI
Pengertian kolusi menurut Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK)
Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama melawan hukum
antar-penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang
lain, masyarakat dan atau negara.
KOLUSI dalam KKN
o Kolusi erat kaitannya dengan isu nasional yang telah dikenal di
masyarakat luas dengan istilah KKN (Korupsi,Kolusi,Nepotisme)
o Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan bagian dari bentuk
kejahatan ekonomi yang melibatkan sektor lembaga pemerintahan
(birokrat) dan pelaku bisnis BUMN, swasta/konglomerat, Koprasi dan
bentuk jasa bisnis lainnya.
Pada studi kasus kolusi yang terjadi di Indonesia, modus yang umum
dilakukan meliputi 2 (dua) macam, yaitu:
o Gratifikasi dan Perantara (Broker)
Gratifikasi, yakni pemberian ‘hadiah’ baik berupa uang tunai maupun
barang dari pengusaha kepada oknum pejabat, baik di tingkat daerah
maupun nasional (anggota parlemen atau eksekutif)
o Perantara atau broker biasanya terdiri dari oknum-oknum yang
memiliki jabatan atau wewenang tertentu di lembaga Pemerintahan atau
perusahaan yang terlibat
o Praktik kolusi ini seperti ini marak sekali terjadi di Indonesia. sudah
membudaya atau menjadi cara hidup dan kebiasaan hampir di seluruh
lapisan.
o penindakan terhadap kolusi dapat mencegah terjadinya tindak pidana
korupsi karena penindakan terhadap perbuatan kolusi tidak perlu
menunggu adanya kerugian keuangan negara
o Tindakan kolusi tentu saja tidak dibenarkan dan sudah masuk ke
dalam kategori tindak pidana sehingga siapa saja yang tertangkap
tangan melakukannya harus diproses secara hukum
Alasan terjadinya Kolusi
o Adanya peluang yang sangat besar terhadap munculnya perbuatan
KKN terutama Kolusi dalam praktek bisnis
o Kelompok bisnis ekonomi dapat menciptakan konflik sosial (sosial
conflic).
o Kelompok ekonomi kuat mempengaruhi pembuat keputusan peraturan
perundangundangan
O dan peraturan yang ada masih belum efektif
Undang Undang Anti Kolusi
o UU Nomor 28 Tahun 1999 tanggal 19 Mei 1999, tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme . -Jakarta,
1999.
o Peraturan mengenai kolusi diatur di UU 5/1999 tentang larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Terdapat dua TAP MPR terkait
dengan kolusi, yaitu TAP MPR XI/1998 tentang penyelenggaraan negara yang
bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan TAP MPR VIII/2001
tentang arah kebijakan pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN). Namun demikian, tidak ada undang-undang yang mengatur
tentang kolusi yang dikaitkan dengan tindak pidana korupsi.
Hubungan anti kolusi dengan pancasila
o Sila kesatu – Ketuhanan Yang Maha Esa
o Sila kedua – Kemanusiaan Yang adil dan beradab
o Sila ketiga – Persatuan Indonesia
o Sila keempat – Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
o Sila kelima – persatuan Indonesia
Sikap pemimpin yang anti kolusi
Sikap pemimpin yang anti kolusi adalah, seorang pemimpin yang dapat
menjalankan tugas dan fungsinya secara sungguh – sungguh. Serta memiliki sikap
bertanggung jawab, juga tidak mudah terhasut oleh omongan omongan yang
menjurus kepada kolusi. Seorang pemimpin harus bisa mengontrol dirinya sendiri
agar tidak menerima suap dalam bentuk apapun. Dasar dari itu semua seorang
pemimpin harus memiliki kejujuran dalam menentukan segala sesuatunya, karena
kejujuran merupakan hal paling mendasar bagi manusia dalam melakukan
berbagai hal.
Dampak kolusi pada masyarakat
Perilaku kolusi akan terus – menerus menimbulkan dampak buruk bagi banyak
pihak, diantaranya:
o Terciptanya kesenjangan sosial dan ketidakadilan dalam beberapa aspek bermasyarakat
o Adanya penghambatan dalam pertumbuhan ekonomi
o Terjadinya pemborosan dalam sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi
o Adanya sikap tidak percaya kepada aparat Negara
o Terganggunya fungsi, tujuan, dan proses sebuah hukum yang telah ditetapkan
Contoh kasus Kolusi
kasus kolusi Ghandi Memorial School
Pada 14 September 1994, Pengadilan Tinggi
Jakarta memperbaiki putusan tersebut. Ram
Gulumal dinilai menyuruh orang melakukan
pemalsuan akta otentik secara berlanjut, dan
dijatuhi hukuman 8 bulan penjara. Vonis itu
dianulir 100 persen oleh Mahkamah Agung
(MA). Ram Gulumal akhirnya divonis bebas
oleh MA. Tapi di tingkat kasasi, kasus itu mulai
tercium aroma kolusi. Salah satunya, vonis diketok dalam waktu yang sangat
cepat yaitu 132 hari. Vonis bebas itu diketok oleh ketua majelis
Samsoeddin.karena telah didapatkan adanya kolusi antara terdakwa atau
pengacara dengan majelis hakim agung yang mengadili perkara tersebut. dapat
hukuman penjara selama 20 hari karena terdakwa Ram Gulumal melakukan
tindak pidana menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam akta otentik
yang dilakukan secara berlanjut.
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3484107/akhir-kolusi-vonis-kasasi-yang-dibongkar-ketua-muda-ma-adi-andojo
Contoh kasus lainnya:
1.Kasus dari Eddy Djunaedi (kasus BLBI)
2.Kasus dari Ede Utoyo (kasus BLBI)
HUKUMAN DAN UU YG BERLAKU: Setiap penyelenggara negara atau
anggota komisi pemeriksa yang melakukan kolusi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 angka 4 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).
Contoh kasus kolusi dalam kehidupan seharihari
• sebagai seorang pelajar, misalnya merencanakan dan melakukan
persengkongkolan untuk melakukan kerjasama dalam mengerjakan
soal ulangan
• Dalam rumah sakit atau apotek hanya terdapat obat flu A. karena
pihak tersebut telah setuju bersekongkol dengan obat merk A untuk
hanya menyediakan obat flu merk A, dan pihat tersebut mendapat
keuntungan dari obat A. kasus ini merugikan bisnis kepada obat merk
lainnya
Solusi untuk menanamkan sikap anti kolusi
Solusi untuk menanamkan sikap anti kolusi pastinya harus kembali kediri sendiri ,yang dimana kita bisa
memulai dengan meningkatkan sikap
1). Kejujuran = dasar paling penting atau dasar paling utama yang merupakan usaha untuk menjadi
kuat secara moral.
2). Tanggung Jawab = wajib menanggung segala hal pembebanan dari akibat pihak sendiri atau
pihak oranglain .
3)Keberanian = nilai ini dapat menjadi indikator berani bertanggung jawab atas apa yang telah di
perbuat.
4) Keadilan = memaknai keadilan sebagai sifat fair dan jujur dalam membuat kesepakatan.
5) Keterbukaan tidak tertutup , tersingkap , dan tidak ada yang di rahasiakan.
6) Kedisiplinan = tertib terhadap peratauran.
7) Kesederhanaan = bersahaja dan tidak berlebihan yang di dasari oleh sesuatu sikap mental
rendah hati.
8) Kerjakeras = semangat, gigih dan mempunyai impian.
Memperbaiki Moral Bangsa
• Kolusi seperti penyakit bawaan, sebab benih-benih korupsi sudah ada
dalam tubuh bangsa Indonesia yang telah berakar pada kehidupan dalam
bangsa Indonesia
• Pendidikan dipandang sebagai suatu pemecahan masalah dari kolusi.
Didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003,
disebutkan bahwa
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Thank you!
Download