MAKALAH BAHASA INDONESIA-converted

advertisement
MAKALAH BAHASA INDONESIA
FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh :
1. YASINTHA SELFIONA LOPEZ (20006040053)
2. JEANCY GRAZELLA PUTRI RUGE LAY (2006040058)
3. WIDI PUTRI EMILIA PANDIE (2006040052)
4. YOHANES REYNALDO SUTAMI DAHAN (2006040054)
5. MARIA LETEK MASAN (2006040016)
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat membuat sebuah makalah tentang “Fungsi
dan Kedudukan Bahasa Indonesia”.
Dalam makalah ini, penulis mencoba menyajikan materi-materi yang
bersangkutan dengan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diperoleh dari berbagai sumber.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan
untuk menjadi sempurna. Untuk itu diharapkan kepada
semua
pihak
untuk
memberikan masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa
yang kita harapkan.
Untuk itu,
diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak
ada
sesuatu
yang sempurna tanpa
sarana
yang
membangun.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata diucapkan banyak terima kasih.
Kupang, 01 Februari 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Fungsi Bahasa Indonesia .............................................................................. 5
B. Kedudukan Bahasa Indonesia....................................................................... 7
BAB III
PENUTUP .................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Bahasa menunjukkan bangsa”, demikian peribahasa
yang
sering kita dengar atau baca, yang artinya bahasa menunjukkan jati diri
seseorang. Bahasa akan menampakkan watak, pola pikir, kebiasaan, atau
bahkan kecerdasan seseorang. Dari bahasa yang digunakan, kata-kata yang
dipilih, dan tekanan atau intonasi yang diucapkan, kita dapat mengetahui
siapa sesungguhnya yang berbicara, apakah dia orang baik, bagaimana
akhlaknya, seberapa tingkat kecerdasannya, dan sebagainya. Orang yang
hatinya lembut dapat
dilihat dari tutur katanya yang juga
lembut.
Sebaliknya orang yang hatinya kasar kata-katanya juga cenderung kasar.
Demikianlah, bahasa mencerminkan hati dan
kepribadian seseorang.
Identitas kebahasaan suatu bangsa sangat menentukan kualitas bangsa itu.
Bahasa Indonesia bagi bangsa kita bukanlah sekedar alat
komunikasi tanpa jiwa. Bahasa Indonesia sesungguhnya adalah bahasa
perjuangan yang mampu melecutkan nasionalisme dan memberi semangat
untuk pantang menyerah dan terus berjuang meskipun dengan risiko
nyawa. Semangat Sumpah Pemuda yang diikrarkan oleh pada tanggal 28
Oktober 1928, adalah salah satu penyemangat para pejuang bangsa ini
untuk merebut tiap jengkal bumi pertiwi. Sumpah Pemuda yang berisi
ikrar untuk menjadi satu dalam tanah air, bangsa, dan bahasa merupakan
awal dari semangat untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Ikrar itu telah meluruhkan segala perbedaan: suku, agama, ras,
dan golongan, serta menyatukan bangsa ini dalam sumpah setia, Sumpah
Pemuda. Ikrar untuk menjunjung tinggi bahasa
persatuan,
Indonesia, sesungguhnya merupakan janji suci
ironisnya saat
yang
telah banyak dilupakan oleh bangsa ini, terutama generasi
bahasa
muda
Kesadaran berbahasa generasi muda kita baru sebatas bahasa gaul dalam
1
ini
kita.
SMS, chating, facebook dan twitter. Sementara nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia yang tercermin dalam bahasa Indonesia telah banyak dilupakan.
Padahal bahasa Indonesia dilahirkan dengan pengorbanan keringat, air
mata, harta, darah, bahkan nyawa.
Kemerdekaan
pada
hakikatnya bukan hanya terbebasnya
kedaulatan tanah air dan bangsa dari penjajahan melainkan juga mencakup
bahasa. Bagaimana mungkin suatu
bangsa merasa
benar-benar
telah
merdeka jika tidak kuasa menggunakan bahasanya sendiri. Banyak bangsa
di dunia ini yang tidak memiliki bahasanya sendiri, karena itu kita wajib
bersyukur karena memiliki bahasa sendiri. Menggunakan dan mencintai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar merupakan bentuk terima kasih
kita atas jasa-jasa para pahlawan dalam
merajut
benang-benang
kemerdekaan. Mempelajari sejarah bahasa Indonesia merupakan wujud
penghargaan kepada bangsa dan negara ini, sekaligus sebagai agar tidak
hanyut dalam gelombang penyalahgunaan bahasa, serta muncul kesadaran
di lubuk hati terdalam untuk berbahasa yang baik dan benar, tanpa harus
menanggalkan
keinginan
Mempelajari sejarah bahasa
untuk
berekspresi
dan
bereksplorasi.
Indonesia adalah aspek penting bagi kita
untuk mengenal kepribadian atau karakter bangsa ini, dan pada akhirnya
akan mengantarkan kita mampu menggunakan bahasa
Indonesia sesuai
fungsi dan kedudukannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
2. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai fungsi dan
kedudukannya.
D. Manfaat
1. Mendapatkan informasi fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
2. Mendapat pembinaan diri dalam berbahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas suatu bangsa.
Begitu pula bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas nasional bagi bangsa
dan negara Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia
dan
bahasa
persatuan
bangsa
Indonesia.
Bahasa
Indonesia
diresmikan
penggunaannya satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya
pada tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan mulai berlakunya Undangundang Dasar Republik Indonesia 1945.
Janganlah sekali-kali disangka
bahwa
berhasilnya
bangsa
Indonesia mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan
kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia
mengikuti
perjalanan
sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silah kan dipahami
sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.) Perjalanan itu
dimulai
sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada,
misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu
nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya inspirasi persatuan pemuda-pemuda
Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsep aslinya berbunyi:
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
3
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.
Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat
(baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu
yang luar biasa. Sebab di negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba
untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan
dengan bentrokan
sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian
yang dibarengi
itu dilakukan tanpa
hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang
sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.
Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda,
bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita.
Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang
semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya
disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa
daerahnya tidak
mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak
komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa
Melayu
yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa
daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap
berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khususnya pemudapemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas.
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928
dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik
struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang
berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat
dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi,
setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat
nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa
semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.
4
Melayu yang berjiwa
A. Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi
bahasa secara umum dan secara khusus.
 Fungsi bahasa secara umum
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat
di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu:

Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.

Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan
dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama.
Komunikasi
merupakan
akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan
komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non
verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa
(lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi secara
non
verbal
dilakukan
menggunakan media berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda
lalu lintas/sirene setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa
yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang
akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman
dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
5
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4. Sebagai alat kontrol sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta
tutur kata seseorang.
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya bukubuku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta
iklan
layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat
kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa
marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan
rasa marah kita.
 Fungsi bahasa secara khusus
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia
adalah
makhluk sosial
yang
tak
terlepas
dari
hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat
menggunakan bahasa formal dan non formal.
2. Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media
seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang
memiliki makna denotasi
pemahaman yang
atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan
mendalam
agar
bisa
mengetahui makna
yang
ingin
disampaikan.
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa
kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian di masa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian
yang mungkin atau
dapat terjadi kembali di masa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi
rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk
6
mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau
penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu
mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan
yang
lebih
baik.
selalu didokumentasikan supaya
manusia lainnya juga dapat mempergunakannya
dan
melestarikannya
demi
kebaikan manusia itu sendiri.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
“Hasil Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2528 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. Lambang kebanggaan nasional.
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia
memancarkan
nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan
bangsa
Indonesia,
kita
harus
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan
bangga,
terhadap
menjunjung
dan
bahasa Indonesia,
harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus
bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
2. Lambang identitas nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang
bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang,
7
yaitu sifat, tingkah laku,
dan
watak
sebagai
bangsa Indonesia. Kita
harus
menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya.
Jangan
sampai
bahasa
Indonesia
tidak
menunjukkan
gambaran
bangsa Indonesia yang sebenarnya.
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda
latar belakang
sosial budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang
beragam
latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan
bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa
Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak
merasa bersaing dan tidak merasa lagi „dijajah‟ oleh masyarakat suku lain.
Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia,
identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa
daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa
daerah masih tegar dan
tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya
khazanah bahasa Indonesia.
4. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek
kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
mudah diinformasikan kepada
meningkat berarti akan
keamanan
warga. Apabila arus informasi antar manusia
mempercepat
peningkatan
Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti
cepat tercapai.
8
pengetahuan
tujuan
seseorang.
pembangunan
akan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran bahasa Indonesia dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi
Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, sampai dengan tercetusnya
inspirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.
Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
fungsi
bahasa secara umum dan secara khusus. Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai
alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai
alat
komunikasi, sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial, dan sebagian alat
kontrol
sosial. Sedangkan
fungsi bahasa secara khusus
yaitu
mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari- hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari bahasabahasa kuno, dan mengeksploitasi IPTEK.
Kedudukan bahasa Indonesia berada di atas bahasa-bahasa daerah. “Hasil
Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di
pada tanggal 25-28 Februari
Jakarta
1975 antara lain menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagaibagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan
alat perhubungan antarbudaya antar daerah.
B. Saran
1.
Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
2. Penggunaan
bahasa
Indonesia
yang
sesuai
dengan
fungsi
kedudukannya.
3. Kita harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
9
dan
DAFTAR PUSTAKA
(http://roisah.weebly.com/blog/konsep-dasar-pembelajaran-bahasa-indonesia-diperguruan-tinggi, 2017)
(https://laporannurainisolihat.blogspot.com/2014/08/makalah-bahasa-indonesiafungsi-dan.html)
(https://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukanbahasa.html)
(https://nastain.com/kedudukan-dan- fungsi-bahasa- indonesia/)
(https://repository.unja.ac.id/633/1/BUKU%20MODUL%20BAHASA%20INDO
NESIA%20UNTUK%20PERGURUAN%20TINGGI.pdf)
10
Download