KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK ROKOK DAN ELEKTABILITAS PERUSAHAAN ROKOK Ade Listanto 18505241056 E-mail: [email protected] Abstrak Merokok telah menjadi kebiasaan bagi sebagian mahasiswa. Faktor internal dan faktor ekternal merupakan faktor yang mendasari perilaku merokok. Besarnya permintaan akan produk rokok menjanjikan keuntungan yang besar bagi bisnis usaha rokok dan perusahaan rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan elektabilitas perusahaan rokok antara PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian deskribtif, yaitu penelitian yang menggambarkan obyek-obyek yang berhubungan untuk pengambilan keputusan yang bersifat umun. Kualitas produk, harga dan citra merek merupakan variable yang digunakan dalam menentukan keputusan pembelian rokok. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang mahasiswa perokok aktif di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Keyword: Elektabilitas, Keputusan Pembelian, Merokok PENDAHULUAN Merokok dilihat dari berbagai sudut pandang merupakan perilaku yang sangat merugikan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Berbagai riset mampu menujukkan berbagai dampak merokok yang mendukung pernyataan tersebut. Dilihat dari sisi kesehatan pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung rokok akan memacu kerja dari susunan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal & Hammen, 1998) menstimulasi penyakit kanker dan berbagai penyakit lain seperti stroke, serangan jantung, impotensi, bronkitis kronis dan bagi ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan lahir dalam keadaan cacat. Kebiasaan merokok pada umumnya dimulai pada masa remaja. Munculnya perilaku merokok dipengaruhi oleh dua faktor stimulus yang diterima, baik stimulus internal maupun stimulus eksternal. Seperti halnya perilaku lain perilaku merokokpun muncul karena adanya faktor internal (faktor biologis dan faktor psikologis) seperti perilaku merokok dilakukan untuk mengurangi stress, frustrasi dan atau pelampiasan dari patah hati untuk mendapatkan ketenangan diri. Faktor eksternal (faktor lingkungan) seperti terpengaruh oleh teman sebaya (Sari, dkk 2003). Di Indonesia tingat konsumtif rokok dirasa sudah sangat besar, data Riskesdas (Risdet Kesehatan Dasar) 2018 mencatatkan, prevalensi merokok di Indonesia pada 2018 mencapai 24,3%, dengan konsumsi 12,8 batang rokok perhari. Ekonomi bisnis rokok dirasa sangat menguntungkan bagi perusahaan rokok. Moncernya industri rokok tampak dari kinerja emiten rokok yang terdaftar di pasar modal. Dari data yang dihimpun Bisnis, nilai penjualan yang dikantongi emiten rokok yakni PT Gudang Garam Tbk. (IDX: GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (IDX: HMSP), pada kuartal I/2019 masing-masing Rp26,19 triliun, Rp23,8 triliun. Dan masing masing etimen penjualan rokok dari perusahaan ini masing-masing tumbuh 19,18% dan 2,89%. Pada dasarnya konsumen dipengaruhi oleh banyaknya faktor dalam melakukakn pembelian diantaranya ialah kualitas produk, harga dan citra merek. Jenis rokok yang dibeli juga merupakan faktor yang diteliti yang berkaitan dengan selera pembeli. Secara umun di Indonesia terapat 3 jenis rokok, jenis rokok tersebut antara lain rokok mild, rokok filter dan rokok kretek. Masing-masing dari jenis rokok tersebut banyak diproduksi perusahaan rokok besar di Indonesia. Dalam hal ini untuk produk yang diteliti adalah produk rokok keluaran dari perusahaan PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. Terlihat di lingkungan kampus Fakultas Teknik UNY mahasiswanya tak sedikit yang sudah sangat akrab dengan produk rokok dari PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. Hal ini ditunjukan dari banyaknya toko-toko dan/atau pusat perbelanjaan yang menyediakan produk ini. Rumusan Masalah 1. Apa yang melatarbelakangi mahasiswa FT UNY merokok? 2. Apa faktor yang melatarbelakangi keputusan pembelian rokok dan tingkat elektabilitas PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna? Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang mahasiswa FT UNY merokok. 2. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi keputusan pembelian rokok dan perbandingan elektabilitas antara produk rokok PT Gudang Garam Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. METODE PENELITIAN Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik maupun dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian. (Subagyo, 1997). Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber asli. Data diperoleh dari hasil kuesioner dari peneliti yang diberikan kepada reponden. Responden yang dituju adalah mahasiswa perokok aktif di kampus FT UNY. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan acara mempersiapkan pertanyaan/angket. Kuesioner dibuat menggunakan media google form yang nantinya disebarkan melalui link kepada responden. Adapun pertanyaan yang tertera pada kuesioner tersebut antara lain: mengapa anda merokok, produk rokok dari perusahaan manakah yang anda konsumsi, jenis rokok apa yang anda konsumsi, berapa batang yang anda konsumsi dalam sehari dan alasan anda membeli produk tersebut. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55). Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah seluruh mahasiswa Fakultas Teknik UNY yang mengonsumsi rokok. Sampel, contoh atau cuplikan merupakan bagian dari populasi yang dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya dimana hasilnya mewakili seluruh gejala yang diamati. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, Menurut Kerlinger 2006:188, Simple Random Sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. HASIL DAN PEMBAHASAN Bagi perokok aktif merokok merupakan perilaku yang telah menjadi kebiasaan setiap hari. Kebanyakan perilaku merokok diawali pada saat remaja. Karena remaja pada masa ini sedang mencari jadi dirinya dengan cara mencoba-coba hal yang baru di sekitar mereka. Pertanyaan pada penelitian ini bertujuan untuk menilik latar belakang mengapa mahasiswa merokok. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, diperoleh sebanyak 77 responden dimana responden adalah mahasiswa yang merokok. Kuesioner pertama berbentuk pilihan ganda yang di dalamnya terdapat 4 obsi. Kuesioner ini memepertanyakan alasan yang mendasari dari perilaku merokok, yang termuat dalam pertanyaan mengapa anda merokok. Obsi pertama berbunyi merokok sebagai pereda stress, obsi kedua merokok sebagai penenang diri, ketiga merokok sebagai penghilang frustrasi. Pernyataan ini berkaitan dengan faktor stimulus internal perilaku merokok. Obsi keempat menyatakan merokok karena terpengaruh teman dan/atau lingkungan. Pernyataan ini berkaitan dengan faktor stimulus eksternal perilaku merokok. Responden memilih obsi pertama 14,3 persen, pemilih obsi kedua 61 persen, pemilih obsi ketiga 11,7 persen dan 13 persen responden memilih obsi keempat. Dari hasil pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakkan mahasiswa merokok terdorong oleh faktor dalam diri atau faktor internal. Elektabilitas Perusahaan Rokok 40 30 20 10 0 PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk Lain-lain Sumber: Ade, 2019 Dari diagram batang di atas dapat di peroleh penjelasan bahwa elektabilitas perusahan rokok PT HM Sampoerna Tbk lebih tinggi dari pada PT Gudang Garam Tbk. Terbukti sebanyak 33 responden memilih membeli produk rokok dari PT HM Sampoerna Tbk, 31 responden membeli produk rokok dari PT Gudang Garam Tbk dan 13 responen membeli produk rokok dari perusahaan lain. 2. Pemilihan Jenis Rokok Mahasiswa Diagram 2. Jenis rokok yang dikonsumsi Hasil dari pengamatan didasarkan pada jawaban-jawaban yang diberikan responden berkaitan dengan tingkat elektabilitas perusahhaan rokok, pemilihan jenis rokok dan tingkat konsumtif serta faktor yang memengaruhi keputusan pembelian disajikan dalam daftar angket. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1. Elektabilitas Perusahaan Rokok di Kalangan Mahasiswa Diagram 1. Elekabilitas perusahaan rokok di Kampus FT UNY Jenis Rokok yang Dikonsumsi 9% Rokok Mild 48% Rokok Filter 43% Rokok Kretek Sumber: Ade, 2019 Dari diagram di atas dapat di peroleh penjelasan bahwa sebanyak 48 persen atau sebanyak 37 responden mengonsumsi jenis rokok putih atau mild, sebanyak 43 persen atau sebanyak 33 responden mengonsumsi jenis rokok filter dan sebanyak 9 persen atau 7 reponden mengonsumsi jenis rokok kretek. Rokok filter adalah rokok tanpa campuran cengkeh dalam komposisinya dan terdapat filter diujungnya sebagai tempat menghisap rokok. Rokok mild merupakan jenis dari rokok filter namun dengan kandungan nikotin dan tar yang lebih rendah. Rokok kretek adalah rokok yang terdapat cengkeh dalam komposisinya. 17 persen responden membeli rokok karena harga. Sebanyak 5 persen membeli rokok karena citra merek. 3. Tingkat Konsumsi Rokok Mahasiswa Diagram 3. Jumlah komsumsi rokok perhari Jumlah Konsumsi Rokok Perhari SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa merokok karena dorongan dari diri sendiri. Tingkat elektabilitas perusahaan rokok dipengaruhi oleh kualitas produk dan selera konsumen terhadap jenis rokok. >6 Batang per hari SARAN 3-6 Batang per hari <3 Batang per hari 0 10 20 30 40 Sumber: Ade, 2019 Dari diagram batang di atas dapat di peroleh penjelasan bahwa sebanyak 18 responden merokok kurang dari 3 batang perhari sehingga tergolong dalam perokok aktif ringan. Sebanyak 26 reponden merokok antara 3 sampai 6 batang perhari sehingga tergolong dalam perokok aktif sedang. Sebanyak 33 reponden merokok lebih dari 6 batang perhari sehingga tergolong dalam perokok berat. 4. Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Rokok Dalam Diagram 4. Faktor yang memengaruhi Faktor yang Memengaruhi Pembelian Rokok 5% Kualitas Produk 17% Harga 78% Citra Merk Sumber: Ade, 2019 Dari diagram di atas dapat di peroleh penjelasan bahwa sebanyak 78 persen reponden membeli rokok karena kualitas produk. Sebanyak Masih diperlukan penelitian yang sama terhadap karakteristik data yang lebih luas dan lebih lanjut. Baik dengan menambah jumlah variabel maupun menambahkan jumlah responden. DAFTAR PUSTAKA Kendal, P.C & Hammen, C. 1998. Abnormal Psychology: Understanding Human Problems. New York: Houghton Mifflin Company Kerlinger. 2006. Asas–Asas Penelitian Behaviour. Edisi 3, Cetakan 7. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Sari, dkk. 2003. Empati dan Perilaku Merokok di Tempat Umum. Jurnal Psikologi, 30: 81-90 Sari, Novita Simamora. 2019. “Gagal Kendalikan Tembakau, Bisnis Rokok Merajarela” Bisnis.com 2 Juli, tersedia di: https://ekonomi.bisnis.com/read/20190702 /257/1119095/gagal-kendalikan-tembakaubisnis-rokok-merajarela, di akses 29 Desember 2019 Subagyo, Joko. 1997.Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Rinekacipta Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta