Uploaded by User85783

Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL Edit

advertisement
Buku Besar
Buku besar merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pencatatan atas segala perubahan
yang terjadi pada suatu akun karena transaksi-transaksi keuangan yang terjadi. Meskipun begitu,
buku besar memiliki data yang masih general dalam arti belum dapat memberikan data secara
rinci. Oleh karena itu, ada pula buku besar pembantu.
1. Buku besar umum
Buku besar umum adalah buku besar dengan data yang general, yaitu seluruh perkiraan yang
ada pada periode waktu tertentu, misalnya kas, piutang, persediaan utang, dan modal.
Pencatatan data pada buku besar umum dilakukan dalam rentang waktu yang telah
ditentukan.
2. Buku besar pembantu
Buku besar pembantu disebut juga sebagai buku tambahan. Ada beberapa jenis buku besar
pembantu, misalnya buku besar pembantu dagang, buku besar pembantu utang, atau buku
besar pembantu piutang. Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat perincian dari
transaksi yang terjadi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang lebih detail.
Fungsi buku besar
Buku besar memiliki fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Data dalam buku besar
diambil dari jurnal-jurnal khusus maupun jurnal umum perusahaan. Seluruh data tersebut
diringkas dan kemudian digunakan untuk menggolongkan data keuangan.
Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T: bentuk satu ini adalah buku besar dengan bentuk yang paling sederhana. Sesuai
dengan namanya, buku besar bentuk T berbentuk seperti huruf T kapital. Pada bagian kiri,
akan dicatat data debit dan pada bagian kanan, akan dicatat data kredit. Nama akun terdapat
pada sisi kiri atas, sementara kode akun terdapat pada sisi kanan atas.
2. Bentuk skontro: bentuk satu ini biasa disebut juga sebagai bentuk dua kolom. Kata ‘skontro’
berarti sebelah atau dibagi dua, menjadi debit dan kredit.
3. Bentuk staffle berkolom saldo tunggal: bentuk satu ini merupakan bentuk yang akan
digunakan apabila diperlukan penjelasan dari transaksi yang cukup banyak.
4. Bentuk staffle berkolom saldo rangkap: bentuk satu ini merupakan bentuk yang dapat
dikatakan sama dengan bentuk staffle berkolom saldo tunggal. Perbedaannya ialah pada
bentuk ini, saldo terbagi menjadi dua kolom, yaitu debit dan kredit.
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Neraca Saldo
Neraca saldo ialah suatu daftar dengan seluruh jenis nama akun beserta dengan saldo totalnya
yang disusun dengan sistematis beserta kode akun dari buku besar perusahaan yang disusun
setelah penyusunan buku besar.
Neraca saldo memiliki hubungan dengan buku besar, bahkan, disusun dengan tujuan untuk
memastikan keseimbangan antara jumlah debit dan kredit pada akun-akun yang terdapat pada
buku besar. Neraca saldo juga digunakan sebagai dasar pada saat mempersiapkan laporan
keuangan.
Fungsi neraca saldo
1. Fungsi persiapan: berfungsi dalam melakukan persiapan sebelum pembuatan laporan akhir
keuangan perusahaan.
2. Fungsi pencatatan: berfungsi dalam melakukan pencatatan data-data yang terdapat dalam
setiap akun rekening.
3. Fungsi koreksi: berfungsi dalam melakukan koreksi pada seluruh catatan ataupun siklus
akuntansi yang tercatat dengan cara melihat kesamaan hasil akhir kolom debit dan kreditnya.
4. Fungsi monitoring: berfungsi dalam melakukan pengawasan terhadap setiap akun yang ada.
Kolom utama pada neraca saldo
1. Nomor akun: kolom ini berisi kode-kode akun dari setiap akun pada buku besar yang
dituliskan urut, dari kode akun harta hingga kode akun beban.
2. Nama akun: kolom ini berisi nama-nama akun pada buku besar yang dituliskan urut, dari
golongan akun harta hingga beban.
3. Debit: kolom ini berisi saldo dari setiap akun dengan nilai debit sesuai buku besar yang ada.
4. Kredit: kolom ini berisi saldo dari setiap akun dengan nilai kredit sesuai buku besar yang
ada.
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, & Cara Pembuatan Buku Besar dan Neraca Saldo
Pengertian Buku Besar
Buku Besar adalah buku yang menunjukkan rincian mengenai transaksi secara lengkap maupun
singkat dalam suatu akun yang sejenis selama periode tertentu, sehingga akun tersebut
menunjukkan saldo akhirnya. Tujuan dari dibuatnya buku besar ini adalah untuk memindahkan
transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal ke dalam buku dengan menggunakan akun yang
sejenis, sehingga dapat diketahui saldo akhir dari akun tersebut. Pemindahan transaksi dari jurnal
ke dalam buku besar ini biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam jangka waktu 1 minggu atau
1 bulan.
Jenis-Jenis Buku Besar
Secara garis besar, buku besar dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1 – Buku Besar Utama (General Ledger)
Buku Besar Utama adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang
telah dicatat ke dalam jurnal ke buku besar berdasarkan akun yang sejenis. Buku besar utama
mencatat semua transaksi yang telah dicatat dalam jurnal, sehingga buku ini menunjukkan saldo
akhir seluruh akun buku besar.
2 – Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Buku Besar Pembantu adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat transaksi tertentu
dalam jurnal secara rinci. Walaupun begitu transaksi yang telah dicatat dalam buku besar
pembantu juga harus dicatat dalam buku besar utama, karena fungsi dari buku ini hanyalah
untuk mencatat kembali secara rinci. Untuk menghindari kesalahan, pencatatan ke dalam buku
besar pembantu ini dilakukan setelah transaksi yang bersangkutan dicatat ke dalam jurnal, bukan
pada akhir periode tertentu seperti buku besar utama.
Buku besar pembantu dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a – Buku Besar Pembantu Piutang
Buku Besar Pembantu Piutang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat transaksi
dalam jurnal yang memiliki hubungan dengan piutang perusahaan kepada masing-masing
pelanggannya secara terperinci. Buku besar ini merinci akun piutang pada buku besar utama
menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah pelanggan yang memiliki kewajiban terhadap
perusahaan. Buku besar ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan
dengan akun piutang, seperti penjualan secara kredit, penerimaan piutang dari pelanggan, retur
penjualan secara kredit, dan lain-lain.
b – Buku Besar Pembantu Hutang
Buku Besar Pembantu Hutang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat transaksi
dalam jurnal yang memiliki hubungan dengan hutang perusahaan kepada pemasoknya secara
terperinci. Buku besar ini menjelaskan secara rinci akun hutang pada buku besar utama menjadi
beberapa bagian sesuai dengan jumlah pemasok yang memiliki klaim terhadap perusahaan. Buku
besar ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan akun hutang,
seperti pembelian secara kredit, pembayaran hutang kepada pemasok, retur pembelian secara
kredit, dan lain-lain.
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
c – Buku Besar Pembantu Persediaan
Buku Besar Pembantu Persediaan atau yang sering disebut dengan kartu persediaan ini adalah
buku besar yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam jurnal yang memiliki hubungan
dengan masuk/keluar nya persediaan dalam perusahaan. Buku besar ini biasanya digunakan oleh
perusahaan dagang, karena kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual barang dagangan,
dan sangat jarang ada perusahaan jasa yang menggunakan kartu persediaan. Dalam perusahaan
jasa biasanya buku besar ini digunakan untuk mencatat perlengkapan yang tersedia dalam
perusahaan.
Bentuk dari kartu persediaan ini berbeda dengan bentuk buku besar pada umumnya, karena
harus menjelaskan semua mengenai persediaan secara rinci mulai dari kuantitas, harga barang,
jumlah barang, no. bukti, dan lain-lain. Bentuk kartu persediaan yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:
Posting
Posting adalah proses memindahkan transaksi dari jurnal ke dalam buku besar atau yang lebih
jelasnya adalah proses memindahkan angka yang terdapat dalam kolom debit jurnal ke dalam
sisi debit suatu akun dan memindahkan nominal yang terdapat dalam kolom kredit jurnal ke
dalam sisi kredit akun yang besangkutan di buku besar. Seperti yang telah dijelaskan, nama akun
yang terdapat dalam buku besar harus sesuai atau sama dengan nama akun yang terdapat dalam
jurnal. Urutan dalam kegiatan posting ini juga harus sesuai dengan urut-urutan mendebit dan
mengkredit dari jurnal, yang artinya dilakukan secara kronologis.
Dalam perusahaan besar, posting dari jurnal ke buku besar ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan menggunakan aplikasi
computer. Tetapi, jika dilakukan secara manual, maka cara yang harus dilalui untuk melakukan
posting adalah sebagai berikut:






Mencatat tanggal, keterangan dan jumlah nominal pada akun yang bersangkutan berdasarkan
catatan jurnal. Jika jumlah nominal pada jurnal dicatat dalam sisi debit, maka posting harus
dilakukan ke sisi debit akun, sebaliknya jika jumlah nominal pada jurnal dicatat dalam sisi
kredit, maka posting harus dilakukan ke sisi kredit akun yang bersangkutan.
Selanjutnya adalah mencatat nama jurnal serta nomor halaman dimana transaksi yang
bersangkutan di posting ke dalam kolom ref di buku besar.
Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor akun dari akun yang terlibat dalam transaksi
yang telah di posting pada kolom ref di dalam jurnal. Dengan demikian nomor akun dalam
kolom ref ini memiliki tiga tujuan, yaitu:
Untuk menunjukkan penyelesaian bahwa transaksi tersebut telah diposting.
Untuk menunjukkan nomor akun buku besar dari akun yang bersangkutan.
Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dengan akun di buku besar.
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Bentuk-Bentuk Buku Besar
Terdapat 4 bentuk kolom yang bisa digunakan untuk membuat suatu buku besar, yaitu sebagai
berikut:
1 – Bentuk T Sederhana (T)
2 – Bentuk Skontro (2 Kolom)
3 – Bentuk Belajar Khusus untuk Saldo/Staffel (3 Kolom)
4 – Bentuk Bersaldo Rangkap (4 Kolom)
Neraca Saldo
Dalam sistem pembukuan berpasangan, jumlah pada sisi debit sebagai akibat dari suatu transaksi
harus sama dengan jumlah pada sisi kredit transaksi yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam
buku besar jumlah nominal pada sisi debit harus selalu sama dengan jumlah nominal pada sisi
kredit. Untuk melihat apakah jumlah nominal di sisi debit dan di sisi kredit suatu buku besar
telah sama, maka setelah memposting ke buku besar perlu dibuat neraca saldo. Yang dimaksud
dengan neraca saldo ini adalah daftar yang berisi saldo dari seluruh akun yang terdapat dalam
buku besar pada periode tertentu. Neraca saldo dapat dibuat setiap saat setelah mencatat suatu
transaksi ke dalam jurnal dan buku besar, akan tetapi untuk lebih praktisnya neraca saldo
biasanya dibuat pada akhir tiap-tiap bulan setelah melakukan posting.
Tujuan pembuatan neraca saldo ini adalah sebagai berikut:

Untuk melihat jumlah saldo akhir pada sisi debit dan sisi kredit dalam buku besar telah sama
atau belum.
 Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.
Neraca saldo berisi mengenai daftar akun dengan nomor akun pada urutan dimana akun telah
ditampilkan dalam buku besar, dengan saldo debit yang tercantum pada kolom sebelah kiri dan
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
saldo kredit yang tercantum dalam kolom sebelah kanan yang harus sama jumlahnya. Nama
perusahaan, judul, dan tanggal pembuatan neraca saldo dituliskan pada bagian atas, sedangkan
nama akun dan nomor akun ditulis dengan urutan yang sama seperti yang telah dituliskan dalam
buku besar, dan jumlah rupiahnya juga harus dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
Proses Pembuatan Neraca Saldo
Pembuatan neraca saldo ini bisa dilkakukan menggunakan cara sebagai berikut:





Tuliskan nama perusahaan, judul, dan tanggal pembuatan neraca saldo. Tanggal pembuatan
neraca saldo ditulis dengan menggunakan format “Per Tanggal Bulan Tahun” atau “Per 31
Desember 2018”, karena saldo akhir dari akun yang terdapat dalam neraca saldo ini adalah
saldo pada tanggal 31 yang hanya berlaku pada tanggal tersebut saja, karena dimungkinkan
pada tanggal selanjutnya aka nada transaksi yang akan membuat saldo dari akun berubah
lagi sehingga saldo akun pada neraca saldo berubah. Jadi, neraca saldo tersebut
menunjukkan posisi keuangan perusahaan atau saldo akun riil maupun nominal yang
merupakan saldo akhir pada tanggal tertentu saja, yaitu pada tanggal pembuatannya.
Tulislah nomor akun dan nama akun pada kolom yang tersedia sesuai dengan yang terdapat
di buku besar, dengan urutan yang sesuai pula.
Tuliskan saldo akhir pada kolom debit atau kredit akun yang bersangkutan di buku besar
pada sisi debit atau kredit kolom neraca saldo.
Jumlahkan kolom debit dan kolom kredit neraca saldo sehingga menunjukkan hasil yang
sama.
Jika hasil tersebut menunjukkan angka yang tidak sama, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat kesalahan dalam pencatatan transaksi ke dalam jurnal maupun posting ke buku
besar.
Bentuk Neraca Saldo
Bentuk dari neraca saldo yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Saldo
Apabila neraca saldo yang disusun oleh perusahaan menunjukkan bahwa jumlah kolom debit
tidak sama dengan jumlah kolom kredit, maka hal ini dapat dipastikan adanya kesalahan dalam
penyusunannya. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan ketidakseimbangan neraca saldo
adalah sebagai berikut:
1 – Kesalahan dalam menyusun neraca saldo


Salah dalam menjumlahkan kolom saldo sisi debit ataupun kredit.
Satu akun atau mungkin lebih, belum dimasukkan dalam neraca saldo, atau salah dalam
menuliskan jumlah saldonya.
2 – Kesalahan dalam menentukan saldo akun



Salah menghitung jumlah saldo.
Saldo akun sebelah debit salah ditulis dalam sisi kredit, atau mungkin sebaliknya.
Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi akun tersebut.
3 – Kesalahan transaksi dalam buku besar

Transaksi telah dicatat dengan sisi debit yang tidak sama dengan sisi kredit atau
sebaliknya.
 Salah dalam menentukan saldo normal akun di buku besar.
 Lupa belum mencatat transaksi yang harus diposting ke dalam buku besar.
Contoh Buku Besar dan Neraca Saldo
1 – Buku Besar Utama
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
2 – Buku Besar Pembantu Piutang Usaha
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
3 – Buku Besar Pembantu Utang Usaha
4 – Neraca Saldo
Buku Besar dan Neraca Saldo Kelas 12 AKL
Download