SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Kelompok 5: Pratika Sri Damayani Ranti Toding La’bi Puspasari Petrus Putri Yulia Yonara Y Dosen : Riki, S.Si, M.Si DEFINISI Sifat koligatif larutan : Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan tetapi tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terbagi 2 yaitu: 1. Sifat koligatif larutan non-elektrolit 2. Sifat koligatif larutan elektrolit SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT Sifat koligatif larutan nonelektrolit meliputi: Penurunan tekanan uap (P) Kenaikan titik didih (Tb) Penuruan titik beku (Tf) Tekanan osmotik () 1. Penurunan Tekanan Uap (P) Tekanan uap adalah tekanan yg ditimbulkan pada saat molekul – molekul suatu cairan akan berubah menjadi molekul – molekul uapnya. Dalam fenomena penurunan tekanan uap, kita paham mengenai pengertian : 1. Tekanan uap jenuh 2. Tekanan uap pelarut murni. 3. Tekanan uap larutan. harus Tekanan uap jenuh, adalah tekanan suatu gas yang berada di atas zat cairnya dalam wadah/tempat yang tertutup, di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara gas/uap dan zat cair. Tekanan uap pelarut murni, adalah tekanan gas yang berada di atas permukaan pelarut murni dalam tempat tertutup di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara pelarut murni fase gas dan cairnya. Tekanan uap larutan, adalah tekanan gas yang berada di atas permukaan larutan dalam tempat tertutup, di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara fase gas dari pelarut dan larutan fase cair. Francois Raoult (1830 - 1901) menyatakan bahwa besarnya tekanan uap l arutan bergantung pada jumlah partikel pelarut di dalam larutan, dan ini dikenal dengan Hukum Raoult. 𝑃 = 𝑋𝐴 . 𝑃° 𝑃 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑋𝐴 = 𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑝° = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑚𝑜𝑙 𝐴 𝑋𝐴 = 𝑚𝑜𝑙 𝐴 + 𝑚𝑜𝑙 𝐵 𝑚𝑜𝑙 𝐴 = 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑜𝑙 𝐵 = 𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑋𝐵 = 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑋𝐴 + 𝑋𝐵 = 1 Penurunan tekanan uap larutan ∆P 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑝𝑒 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑃° 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖: ∆𝑃 = 𝑃° − 𝑃 2. Kenaikan titik didih (Tb) • Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. • Misalnya : Air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760 mmHg) maka air akan mendidih pada temperatur 1000C, karena pada temperatur itu tekanan uap air sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut Tb = m . Kb m = kemolalan (molalitas) Kb = tetapan kenaikan titik didih molal TETAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH MOLAL (KB) Titik didih (0C) Kb (0C) Air 100,0 0,52 Alcohol 78,5 1,19 Eter 34,5 2,11 Kloroform 61,2 3,88 Benzene 80,1 2,52 Aseton 56,5 1,67 Pelarut 3. PENURUAN TITIK BEKU (TF) o o Titik beku adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat. Air murni membeku pada temperatur 00C pada tekanan 1 atm. Temperatur ini disebut titik beku normal air. Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan Tf = m . Kf m = kemolalan (molalitas) Kf = tetapan penurunan titik beku molal 4. TEKANAN OSMOTIK () o o o o o Peristiwa osmosis adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui dinding semipermeable. Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang dihasilkan dari proses osmosis yang menahan merembesnya molekul-molekul pelarut. Larutan isotonik = larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama Larutan hipotonik = larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari larutan lain Larutan hipertonik = larutan yang mempunyai tekananosmotik lebih tinggi dari larutan lain Van’t Hoff menyatakan : tekanan osmotik suatu larutan sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam keadaan gas pada temperatur dan volume yang sama dengan temperatur dan volume larutan tersebut. Untuk n mol gas berlaku : p.v = n.R.T p = n/v. R.T p = M.R.T Untuk larutan, karena p= , maka = M.R.T = tekanan osmotik (atm) R = tetapan gas (0,082 atm L/ mol K) T = suhu (K) M = molaritas SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT o Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang bebas ber- gerak. o Pada konsentrasi yang sama larutan elektrolit mempunyai nilai sifat koligatif lebih besar daripada larutan nonelektrolit. o Perbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit ditunjukkan oleh faktor Van't Hoff (i). Nilai faktor Van't Hoff merupakan perbandingan antara efek koligatif larutan elektrolit dengan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama. 𝑒𝑓𝑒𝑘 𝑘𝑜𝑙𝑖𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 𝑖= 𝑒𝑓𝑒𝑘 𝑘𝑜𝑙𝑖𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑛 − 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 ∆𝑃𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 ∆𝑇𝑏𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 ∆𝑇𝑓𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 𝜋𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 𝑖= = = = ∆𝑃𝑛𝑜𝑛𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 ∆𝑇𝑏𝑛𝑜𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡 𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 ∆𝑇𝑓𝑛𝑜𝑛𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 𝜋𝑛𝑜𝑛𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 Persamaan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, Penurunan titik beku, dan tekanan osmosis untuk larutan elektrolit ∆𝑃𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 = P° x Xb x 𝑖 𝜋 = 𝑀x𝑅xTx𝑖 ∆𝑇𝑏𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 = 𝐾𝑏 x 𝑖 x 𝑖 ∆𝑇𝑓𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 = Kf x m x 𝑖