larutan eleketrolit dan non elektrolit

advertisement
LARUTAN ELEKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Larutan berdasarkan interaksinya diantara
komponen- komponen penyusunnya dapat
dikelompokan menjadi 2 yaitu larutan ideal
dan larutan non ideal.
Sedangkan berdasarkan daya hantar listriknya,
larutan dibedakan menjadi larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit. Larutan dikatakan
ideal bila partikel zat terlarut dan partikel
pelarut tersusun sembarang, pada proses
pencampurannya tidak terjadi efek kalor.
• Untuk larutan biner, proses pencampuran
tidak terjadi efek kalor bila energi interaksi
antara partikel zat terlarut dan partikel pelarut
sama dengan energi interaksi antara sesama
partikel zat terlarut maupun sesama partikel
pelarut. Secara umum larutan ideal akan
memenuhi hukum Raoult. Sangat jarang
dalam kehidupan nyata didapatkan larutan
yang bersifat ideal, pada umumnya larutan
menyimpang dari keadaan ideal atau
merupakan larutan non ideal.
. Penurunan tekanan uap
• Apabila ke dalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak
mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuh larutan menjadi
lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni.
Dalam hal ini uap jenuh larutan dapat jenuh dianggap hanya
mengandung uap zat pelarut
• Pada tahun 1880-an F.M. Raoult, seorang ahli kimia
Prancis, menyatakan bahwa melarutkan zat terlarut
mempunyai efek menurunkan tekanan uap dari
pelarut.
• Adapun bunyi hukum Raoultyang berkaitan dengan
penurunan tekanan uap adalah sebagai berikut.
a. Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada
jenis zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada
jumlah partikel zat terlarut.
b. Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus
dengan fraksi mol zat yang dilarutkan.
Hukum Raoult tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
'P= penurunan tekanan uap jenuh pelarut
xB= fraksi mol zat terlarut
P° = tekanan uap pelarut murni
• Contoh soal:
• Manitol sebanyak 18,04 gram dilarutkan
dalam 100 gram air pada suhu 20 °C. Ternyata
tekanan uap jenuh larutan adalah 17,227
mmHg. Jika tekanan uap air jenuh pada suhu
itu 17,54 mmHg, hitunglah massa molekul
manitol!
Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku
• Setiap zat cair pada suhu tertentu mempunyai tekanan
uap jenuh tertentu dan mempunyai harga yang tetap.
Zat cair akan mendidih dalam keadaan terbuka jika
tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer.
Pada saat udara mempunyai tekanan 1 atm, air
mendidih pada suhu 100°C, tetapi jika dalam zat cair
itu dilarutkan suatu zat, maka tekanan uap jenuh air itu
akan berkurang. Penurunan tekanan uap jenuh larutan
yang lebih rendah dibanding tekanan uap jenuh pelarut
murni menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi
daripada titik didih pelarut murni.
TEKANAN OSMOSIS LARUTAN
• Osmosis adalah peristiwa mengalirnya
molekulmolekul pelarut ke dalam larutan
secara spontan melalui selaput
semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya
molekul-molekul zat pelarut dari larutan yang
lebih encer ke larutan yang lebih pekat. Proses
osmosis terdapat kecenderungan untuk
menyetimbangkan konsentrasi antara dua
larutan yang saling berhubungan melalui
membran.
• Jika osmometer yang diisi larutan gula, kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air,
ternyata permukaan larutan gula pada
osmometer naik. Akan tetapi, jika di atas torak
diberi beban tertentu, maka aliran air ke dalam
osmometer dapat dicegah. Gaya yang diperlukan
untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang
mengalir melalui selaput semipermeabel ke
dalam larutan disebut tekanan osmosis larutan.
Hubungan tekanan osmosis dengan kemolaran
larutan oleh Van’t Hoff dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Download