Riview Jurnnal THE CORPORATE WASTE MANAGEMENT CONFLICT BETWEEN THE SOCIETY AND COMPANY (KONFLIK PENGELOLAAN SAMPAH PERUSAHAAN ANTARA MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN) (by; Awan Setia Dharmawan) Dalam jurnal ini kita bisa melihat bahwa pada saat ini masih banyak perusahaan yang tidak paham dalam menggunakan etika lingkungan, yaitu terlihat bahwa PT.Kasin dan PT.Usaha yang tidak mengolah limbahnya dengan baik sehingga mengakibatkan pencemaran ke penduduk setempat yang membuat masyarakat setempat tidak nyaman. Akibat polusi yang dibuat oleh kedua PT tersebut masyarakat setempat berupaya membuat gerakan untuk mencegah polusi tersebut. Gerakan pertama pada tahun 2001 tidak menghasilkan solusi yang baik karena perusahaan tersebut berhasil merangkul petinggi gerakan, sehingga banyak masyarakat mendukung aksi perusahaan tersebut. Perusahan tersebut memberikan beberapa bantuan kepada desa-desa yang ada di sekitar daerah tersebut dengan cara memberi bantuan berupa lapangan kerja, dan beasiswa. Gerakan ke dua yaitu pada tahun 2014 yang berhasil menciptkan resolusi konflik dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, dan komunitas yang ada. Dalam penyelesaian konflik ini menggunakan pendekatan mediasi yaitu melibatkan pihak ketiga yang tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Dari sini kita bisa melihat bahwa peran sosiolog sangat penting dalam mengatasi konflik lingkungan terutama pada etika lingkungan antroposentrisme. Dalam jurnal tersebut dijelaskan kerusakan lingkungan tidak hanya karena pemanasan global, tetapi lebih dari itu, masalah juga berasal dari aktivitas manusia yang mengeksploitasi alam secara berlebihan. Penelitian ini membahas tentang Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan tentang Limbah Sampah. Proses masalah pada lingkungan, terutama tentang air, hutan, dan udara yang berisiko tinggi terhadap menganggu masyarakat. Pemerintah daerah dalam menanggapi masalah lingkungan yang terjadi di Kecamatan Sukun Kota Ciptomulyo, Desa yang penduduknya tidak layak huni dan Polusi udara dimanamana. Awalnya ada PT Usaha Lokal yang dimulai 37 tahun lalu, diikuti dengan PT Kasin tiga tahun kemudian Kedua industri bekerja di bidang yang sama, yaitu penyamakan kulit. Di sungai yang mengalir tepat di bawahnya pemukiman warga lokal situasi yang mana dianggap sebagai ditinggalkan oleh pemerintah Masalah ini telah terjadi tiga puluh empat tahun yang menyebabkan masyarakat kota Ciptomulyo, menyebabkan mereka menghirup udara tercemar yang buruk bagi kesehatan masyarakat, bau yang berasal dari limbah penyamakan kulit, dan seperti yang dijelaskan sebelumnya, perlawanan orang sejak 2001 Sayangnya, pergerakannya belum menghasilkan perubahan signifikan seperti kebijakan perusahaan untuk lebih memperhatikan instalasi pengolahan air limbah Namun demikian, gerakan orang pertama berhasil untuk memiliki kesepakatan dengan perusahaan mengakibatkan pembangunan pipa untuk menyalurkan limbah agar tidak masuk sungai.