Uploaded by moorrrrrra

bab II baru pembekuan aja

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
Pembekuan
Pembekuan merupakan salah satu pengolahan/pengawetan dengan suhu
rendah. Prinsip dasar pengawetan dengan menggunakan suhu rendah adalah
memperlambat kecepatan reaksi metabolisme dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme penyebab kebusukan dan kerusakan. Prinsip yang pertama dapat
kita pahami karena setiap penurunan suhu sebesar 8oC maka kecepatan reaksi
metabolisme berkurang setengahnya. Jadi, semakin rendah suhu penyimpanan maka
bahan pangan akan semakin lama rusaknya, atau dengan kata lain bahan pangan akan
semakin awet. Prinsip yang kedua akan efektif jika bahan pangan dibersihkan dulu
sebelum didinginkan. Hal ini dimaksudkan bahan pangan yang akan disimpan
sedapat mungkin terbebas dari kontaminan awal, terutama mikroorganisme dari
golongan psikrofilik yang tahan suhu dingin. Dapat disimpulkan bahwa menyimpan
makanan pada suhu rendah (pada lemari es atau lemari beku) dapat mengurangi
kerusakan makanan dan memper- lambat proses pelayuan. Suhu dingin juga
membatasi tumbuhnya bakteri yang merugikan.
Pembekuan adalah suatu unit operasi di mana suhu makanan dikurangi di
bawah titik pembekuan dan bagian air mengalami perubahan untuk membentuk
kristal-kristal es. Dengan pembekuan makanan dapat awet yang dicapai melalui
kombinasi dari suhu rendah, berkurangnya aw, dan perlakuan pendahuluan melalui
blansir. Perubahan gizi dan mutu organoleptik hanya sedikit apabila prosedur
pembekuan dan penyimpanan diikuti. ( Sri Rini, 2008)
Pengaruh Pembekuan pada Mikroorganisme
Pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan pada suhu di bawah -12oC
belum dapat diketahui dengan pasti. Jadi penyimpanan makanan beku pada suhu
sekitar -18 dan di bawahnya akan mencegah kerusakan mikrobiologis dengan syarat
tidak terjadi perubahan suhu yang besar. Walaupun jumlah mikroorganisme biasanya
menurun selama pembekuan dan penyimpanan beku (kecuali spora), makanan beku
tidak steril dan sering cepat membusuk seperti produk yang tidak
dibekukan. Pembekuan dan penyimpanan makanan beku mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap kerusakan sel mikroorganisme. Jika sel yang rusak tersebut mendapat
kesempatan untuk menyembuhkan dirinya, maka pertumbuhan yang cepat akan
terjadi jika lingkungan sekitarnya memungkinkan.
Adapun alat yang dapat membekukan bahan pangan biasa disebut
freezer. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pembekuan adalah cara pembekuan
(cepat atau lambat), suhu yang digunakan, sirkulasi udara (refrigerant), ukuran dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
bentuk pembungkus, serta jenis komoditi. Ada 3 cara pembekuan cepat, yaitu:
pencelupan bahan ke dalam refrigerant, contoh pembekuan ikan dalam larutan garam
dan buah beri dalam sirup, kontak tidak langsung dengan refrigerant; serta air-blast
freezing dengan udara dingin: - 17,8-(-34,4) oC.
Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi mutu akhir dari makanan beku
adalah:
Mutu bahan baku yang digunakan termasuk vari-tas, kematangan, kecocokan untuk
dibekukan dan disimpan dalam keadaan beku.
Perlakuan sebelum pembe- kuan seperti blansir, peng- gunaan SO2, atau asam
askorbat (vitamin C).
Metode dan kecepatan pembekuan yang dipakai.
Suhu penyimpanan dan fuktuasi suhu.
Waktu penyimpanan.
Kelembaban lingkungan tempat penyimpanan, terutama jika makanan tidak dikemas.
Sifat-sifat dari setiap bahan pengemas
Download