Uploaded by User84701

Resume-Materi-STP-dan-Analisis-STP-Indomie

advertisement
“Segmenting Targeting Positioning”
Tugas Terstruktur Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu: Ika Atsari Dewi, STP.MP
Oleh TIP – C :
Cleverina Yulie Permatasari
115100301111023
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Resume Materi STP dan Analisis STP Indomie
1.1 Resume Materi STP
1.1.1 Segmenting
Dalam bidang pemasaran, penentuan pasar dalam rangka penawaran produk adalah
penting. Konsepnya disebut STP, yaitu singkatan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning
atau Segmentasi, Targeting dan Posisi di pasar. Segmenting atau segmentasi pasar. Pasar
terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam berbagai hal, contohnya berbeda
kemampuan keuangan, keinginan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek
pembeliannya. Dari perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilakukan segmentasi pasar. Tidak
ada cara tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat melakukan
pengkombinasian dari beberapa variable untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas
dalam segmentasi pasarnya. Beberapa variable utama untuk mensegmentasikan pasar
adalah geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Komponen geografis yaitu seperti komponen bangsa, Negara, propinsi, dan
kabupaten/kotamadya. Lalu komponen demografis meliputi komponen usia, dan tahap daur
hidup, jenis kelamin dan pendapatan. Komponen psikografis, seperti kelas sosial, gaya
hidup, dan kepribadian. Kemudian, yang termasuk komponen perilaku seperti kesempatan,
status pengguna, tingkat kegunaan, status kesetiaan/loyalitas, tahap persiapan pembeli, dan
sikap.
Agar segmentasi pasar dapat berguna, harus diperhatikan beberapa
karakteristiknya. Karakteristik pertama yaitu dapat diukur. Maksudnya besar pasar dan daya
beli di segmen ini dapat diukur walaupun ada beberapa komponen variable yang sulit
diukur. Yang kedua, dapat dijangkau. Maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara
efektifdicapai dan dilayani, walau bisa saja ada kelompok yang susah dijangkau. Yang ketiga,
besar segmen yang diharapkan. Artinya berapa besar segmen yang harus dijangkau agar
didapat keuntungan. Yang keempat, dapat dilaksanakan. Hal ini mengindikasikan sejauh
mana program yang efektif itu dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.
1.1.2 Targeting
Targeting atau menetapkan pasar sasaran. Setelah segmen-segmen sebelumnya
telah dilakukan, selanjutnya perusahaan harus mengevaluasi dan dilanjutkan dengan
memutuskan berapa segmen pasara yang dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan
dilayani. Untuk mengevaluasinya, kita dapat menelaah tiga factor, yaitu ukuran dan
pertumbuhan segmen, kemenarikanstruktura segmen serta sasaran dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan
menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi, laju pertumbuhan penjualan,
margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan
paling sesuai. Selanjutnya, kemenarikan structural segmen, yaitu suatu segmen mungkin
mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi
belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus mempelajari
faktor-faktor structural yang utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka
panjang. Yang terakhir yaitu sasaran sumber daya. Perusahaan harus mempertimbangakan
sasarandan sumber dayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walau ada segmen yang
bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya,
walau segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetapi harus
mempertimbangkankemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber dayanya, missal
keterampilan tenaga pemasarannya untuk masuk pasar itu bahkan keterampilan yang lebih
baik dari pesaingnya(Umar, 2005).
1.1.3 Positioning
Positioning melibatkan pemilihan sesuatu tentang bagaimana kita ingin dikenali.
Positioning sebagai suatu strategi, membuka peluang-peluang penciptaan varian baru.
Positioning melibatkan pemilihan sejumlah karakteristikdan kemudian menonjolkannya.
Pemilihan karakteristik-karakteristik logis tentang produk bisa membutakan kita terhadap
konsep-konsep inovatif baru(Kotler, 2003).
1.2 Analisis STP Indomie
1.2.1 Analisis Segmentasi Indomie
a. Demografis
~ Indomie diperuntukkan bagi laki-laki atau pun perempuan baik yang berusia muda
maupun tua.
~Indomie memiliki banyak varian cita rasa yang dapat dinikmati oleh masyarakat
Indonesia. Indomie juga menciptakan kreasi selera nusantara, yang diantaranya adalah mie
rasa mie kocok bandung, rasa kari ayam medan, rasa sop buntut, rasa soto banjar, rasa mie
cakalang, rasa mie celor, rasa coto makasar, rasa soto banjar limau kulit, dan lain-lain sesuai
dengan makanan-makanan daerah yang ada di Indonesia. Indomie memperkenalkan varian
ini sebagai wisata kuliner Indonesia.
~Dari segementasi pendapatan, hampir tidak terlihat adanya perbedaannya. Namun
Indomie mengeluarkan Indomie Premium yang menggunakan superior-quality with flour
with additional toppings. Produk yang satu ini harganya lebih mahal dari Indomie jenis
lainnya. Sehingga, kebanyakan yang mengkonsumsi Inomie jenis ini adalah orang dari
kalangan menengah ke atas.
b. Geografis
Indomie tidak hanya diproduksi untuk Indonesia saja. Indomie telah diproduksi
untuk negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan
China. Sehingga di mana pun konsumen berada, konsumen tetap bisa mendapatkan
Indomie selama masih dalam lingkup pasar Indomie.
c. Psikografis
Diperuntukkan bagi masyarakat yang berstatus sosial menengah ke atas. Karena
harga Indomie di atas harga rata-rata mie instan yang lainnya. Selain itu Indomie
diperuntukkan bagi orang yang membutuhkan makanan cepat saji yang menginginkan mie
dengan rasa(Indomie Selera Nusantara, Indomie kuah, Indomie goreng beraneka rasa) dan
tekstur(Indomie Keriting) yang berbeda dari biasanya, yang dapat untuk dikonsumsi seharihari atau saat mereka sedang sibuk. Sehingga membutuhkan makanan yang cepat dan
mengenyangkan.
1.2.2 Analisis Targeting Indomie
Target pasar Indomie adalah untuk segala usia dari usia muda hingga tua. Indomie
juga mengeluarkan berbagai macam jenis mie yang berbeda dari perusahaan mie yang
lainnya. Diantaranya mie goreng, mie keriting, mie jumbo, mie selera nusantara, mie kuah,
dan mie vegan. Dari bermacam jenis itu masih terdapat berbagai jenis rasa yang berbeda
lagi. Contohnya, mie vegan dibagi menjadi 2, mie Vegan goreng dan mie Vegan rasa Sup
sayuran. Indomie melakukan diferensiasi dan variasi produk karena mereka berasumsi
bahwa honsumen menyukai produk yang bervariasi dan berbeda.
1.2.3 Analisis Positioning Indomie
Pada iklan, akhir-akhir ini Indomie menggunakan artis senior muda dan tua serta
seorang pebulutangkis legendaris. Dan dalam iklan itu, ditekankan bahwa Indomie adalah
mie legendaris favorit para artis senior dan pebulutangkis. Dari sini terlihat bahwa Indomie
ingin menekankan bahwa Indomie sudah terkenal di benak para konsumennya dari segala
usia dan era. Selain itu, slogan Indomie “Indomie Seleraku” dan “Indomie dari dan bagi
Indonesia” mengisyaratkan bahwa Indomie dibuat sesuai dengan selera masyarakat
Indonesia. Di samping itu, Indomie diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
juga.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,P. 2003. Lateral Marketing. Jakarta: Gramedia
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Download