Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi setiap manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia. Saat ini keberadaan sumber air dan cara pendistribusian air semakin mendapatkan perhatian seluruh pihak yang berkepentingan karena semakin terbatasnya sumber air yang layak untuk kehidupan manusia dan kesadaran bahwa air merupakan hak setiap warga yang harus disediakan oleh pemerintah. Air dalam jumlah cukup (kuantitas), dengan kandungan unsur yang memenuhi syarat kesehatan (kualitas), tersedia setiap saat dibutuhkan (kontinuitas) dan dengan biaya wajar (keterjangkauan) merupakan harapan seluruh masyarakat pengguna air. Rendahnya salah satu persyaratan dari empat persyaratan pelayanan air tersebut mengakibatkan tidak puasnya masyarakat terhadap pelayanan air. Melalui Peraturan Daerah Kotamadya Malang Nomor 11 Tahun 1974, Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Malang didirikan dan diberi tugas oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan kegiatan penyediaan air bagi masyarakat Kota Malang. Pendirian tersebut sekaligus menunjukkan keinginan yang besar dari Pemerintah Kotamadya Malang pada saat itu untuk dapat memberikan pelayanan air yang lebih baik karena dilaksanakan oleh instansi yang lebih tepat. Penduduk berkembang dengan sangat dinamis baik dari sisi jumlah maupun dari sisi kualitas yang mengakibatkan berubahnya tuntutan yang semakin meningkat. Dengan pertumbuhan penduduk 0,9% per tahun maka PDAM Kota Malang harus berpacu menambah pelanggan agar tingkat cakupan tidak menurun karena penambahan penduduk yang lebih cepat dari kemampuan pengembangan pelayanan. Di sisi lain rata-rata tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan keterbukaan informasi mengakibatkan PDAM Kota Malang harus siap menghadapi tuntutan masyarakat untuk menyediakan pelayanan sesuai standar yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Air minum adalah salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan ketersediaan air minum yang cukup dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah. Kondisi geografis, topografis, geologis dan aspek sumber daya manusia yang berbeda di setiap wilayah di Indonesia, menyebabkan ketersediaan air baku dan kondisi pelayanan air minum yang berbeda pada masing - masing wilayah tak terkecuali wilayah Kota Tarakan di Provinsi Kalimantan Utara. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan tipologi dan kondisi di daerah Kota Tarakan. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum merupakan dasar pengembangan air minum suatu wilayah. Diharapkan, dengan adanya Rencana Induk Air Minum dapat menjadi dasar tersusunnya suatu program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum wilayah yang menyeluruh (comprehensive), berkelanjutan (sustainable) dan terarah (focus).