1. Bagaimana pendapat kamu tentang teori masuknya Islam ke Indonesia? Jelaskan pendapat kamu! Saya melakukan analisis dari berbagai sumber di internet tentang teori masuknya islam ke nusantara. Dan saya menemukan ada 3 teori yang paling populer yakni teori Gujarat, teori Persia, dan teori Arab/ teori Makkah. Diantara ketiga teori ini, saya berpendapat bahwa teori yang paling kuat ialah teori Arab atau sering disebut juga teori Mekkah. Teori Arab atau Teori Makkah ini menyatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Agama Islam ke seluruh belahan dunia. Terdapat beberapa bukti yang mendukung teori ini diantaranya: ● Pada abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang telah terdapat perkampungan Islam khas dinasti Ummayyah, Arab. ● Madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan Mesir. ● Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir. Hingga saat ini, teori ini merupakan teori yang dianggap paling kuat. Karena belum ada yang membantah teori ini dan kelemahannya hanya terletak pada kurangnya bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di Indonesia. Sedangkan pada teori Gujarat dan teori Persia terdapat simpang siur. Misalnya pada teori Gujarat. Salah satu bukti yang mendukung sekaligus menjadi kelemahan teori ini diantaranya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh, dikatakan bercorak khas Islam Gujarat. Padahal masyarakat Samudra Pasai menganut madzhab Syafi’i, sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut madzhab Hanafi. Dalam teori ini juga dikatakan bahwa masuknya Agama Islam ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Gujarat pada abad ke-13 Masehi, padahal menurut sejarah, pada abad 12-13 M, wilayah Gujarat masih dikuasai pengaruh Hindu yang kuat. Jadi sulit dipercaya jika pada abad yang sama, Gujarat juga menyebarkan islam ke nusantara. Begitupun pada teori Persia, Teori Persia ini mengatakan bahwa masuknya Agama Islam ke Indonesia dibawa oleh kaum Syiah, Persia pada abad ke 7 Masehi. Namun, teori ini sukar untuk diterima oleh K.H. Saifuddin Zuhri sebagai salah satu peserta seminar (1963). Alasan yang dikemukakan oleh beliau adalah jika kita berpedoman kepada masuknya agama Islam ke Indonesia pada abad ke-7, hal ini berarti terjadi pada masa kekuasaan Khalifah Ummayah yang pada saat itu kepemimpinan Islam di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan berada di tangan bangsa Arab, sedangkan pusat pergerakan Islam berkisar di Makkah, Madinah, Damaskus, dan Baghdad. Jadi belum memungkinkan bagi Persia menduduki kepemimpinan dunia Islam dan menyokong penyebaran Islam secara besar-besaran ke Nusantara. 2. Proses Islamisasi di Indonesia berlangsung dalam waktu yang panjang bahkan masih terus berlangsung. Jelaskan! Islamisasi merupakan suatu proses panjang yang berlangsung selama berabad-abad bahkan sampai sekarang juga masih terus berproses. Hal itu terjadi karena agama merupakan pondasi jiwa bagi setiap individu. Islamisasi mengandung arti mengajak orang untuk memeluk Islam dan merupakan upaya pemurnian Islam dari unsur-unsur kepercayaan nonIslam, sehingga proses islamisasi terus berlangsung melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti yang sering kita lihat sekarang yaitu misal kegiatan di TPQ, acara tabligh akbar, ceramah-ceramah di masjid, bahkan di televisi hingga media sosial. Selain itu, menurut Helmiati, Islamisasi juga berarti suatu upaya agar Islam dilaksanakan dalam berbagai aspek kehidupan, yang bukan hanya mencakup ritual keagamaan, melainkan juga implementasi nilai-nilai Islam ke dalam domain ekonomi, sosial-budaya, politik, hukum dan pemerintahan. Dengan demikian Islamisasi terkait-mait dengan upaya gerakan pemurnian dan pembaharuan Islam. 3. Sebutkan beberapa peran tokoh pengembang ajaran islam di Indonesia! ● Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam di wilayah Gresik, Jawa Timur. Dia, berdakwah dengan cara pergaulan di masyarakat. Budi pekerti dan ramah tamah selalu diperlihatkan saat pergaulan sehari-hari dengan masyarakat. Sunan Gresik juga mengajarkan cara bercocok tanam ke masyarakat untuk mengambil hathati. Sunan Gresik juga mendirikan pondok pesantrena dan masjid sebagai tempat untuk mengajarkan agama Islam. ● Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid dalam dakwahnya dengan memanfaatkan media wayang. Di mana memasukan cerita-cerita tentang ajaran-ajaran Islam. Tidak hanya lewat wayang, tapi juga lewat seni ukir atau seni suara. Beberapa lagu yang berhasil diciptakan seperti Lir Ilir atau Gundul Pacul. Cara itu dipakai untuk menarik dan mengambil hati masyarakat. Bahkan terkesan efektif. ● Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah berasal dari Palestina. Ia belajar agama diberbagai negara sejak usia belia. Sunan Gunung Jati merupakan satu-satunya wali yang menjadi kepala pemerintah. Ia mendirikan Kasultanan Cirebon dan Banten. Posisinya tersebut dimanfaatkan untuk menyebarkan dan mengembangkan Islam. Cara berdakwah yang dipakai cenderung seperti Timur Tengah yang lugas dan mendekati masyrakat dengan membangun infrastruktur. ● Sunan Drajat atau Raden Qasim menggunakan kegiatan sosial sebagai media untuk berdakwah. Ia yang mempelopori penyantunan kepada anak-anak yatim dan orang-orang sakit. Di bidang politik Sunan Drajat sangat mendukung Kerajaan Demak. 4. Mengapa islam bisa cepat diterima oleh masyarakat indonesia? ● Syarat masuk islam mudah ● ● ● ● ● Disebarkan dengan cara damai Islam mengajarkan kesetaraan (tidak mengenal kasta) Ibadahnya sederhana Syariat islam bersifat fleksibel Memiliki nilai yang sama dengan sifat masyarakat Indonesia 5. Coba kamu diskusikan tentang upacara tabot di Bengkulu atau Tabuik di Pariaman. Jelaskan hubungannya dengan proses masuknya Islam ke Indonesia! Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu, Indonesia yang diadakan bertujuan untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad S.A.W, Saidina Hassan bin Ali dan Saidina Hussein bin Ali dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq pada tanggal 10 Muharam 61 Hijrah bersamaan (681 Masihi). Istilah Tabot berasal dari kata Arab Tabut yang secara harfiah bererti "kotak kayu" atau "peti". Tradisi tabot diperkirakan dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggeris dari Madras dan Benggala di bagian selatan India. Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman. Upacara melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharramsejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India. Kedua upacara tersebut memiliki persamaan yaitu sama-sama dilaksanakan untuk memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad saw dalam peperangan dengan pasukan ubaidillah bin zaid. Yang dilakukan setiap hari asyura yaitu hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah.