Uploaded by User84046

JURNAL PROTEKSI MODUL 1-1

advertisement
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
JURNAL PRAKTIKUM
PROTEKSI INSTALASI TENAGA LISTRIK
Nama
NIM
Kelas
Jurusan
Tgl Praktek
Asisten
: Kurnia Rahmawati
: 2018-71-131
:C
: D-III Teknologi Listrik
: 5 Oktober 2020
: Armansa Dito Pratama
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2020
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 1
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
Pemasangan Alat Proteksi Primer Pada Sistem Tenaga Listrik
KURNIA RAHMAWATI & 201871131
Proteksi Instalasi Tenaga Listrik
C
[email protected]
ABSTRACT
An electric power protection system generally consists of several components that are designed to
identify the condition of the electric power system and work based on the information obtained from
the system such as current, voltage or phase angle between the two. The information obtained from
the power system will be used to compare the magnitude with the threshold setting on protective
equipment. If the amount obtained from the system exceeds the threshold setting of the protection
equipment, the protection system will work to secure this condition. Protection equipment generally
consists of several elements designed to observe system conditions and perform actions based on
system conditions. Electric power transmission protection is very important in the process of
distributing power from one place to another. This is due to the principle of good electric power
transmission, one of which is safety, apart from being reliable and economical. Electric power
protection is a part that ensures that the transmission of electricity can be said to be safe. It can be
said to be safe because in the transmission of electric power, a device will be provided that functions
to secure the transmission from interference and even to protect humans from the dangers posed by
the transfer of electric power from one place to another.
Keywords: electric power system, protection, transmission.
ABSTRAK
Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di
rancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi yang
diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang
diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan
besaran ambang-batas (threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh
dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja
untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen
yang dirancang untuk mengamati kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi
system. Proteksi transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu
tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik salah
satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang
menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena
dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan
transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh
pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Kata kunci: sistem tenaga listrik, proteksi, transmisi.
1.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 2
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
Proteksi transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu
tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik
salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan
bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat
dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang
berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari
bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Proteksi transmisi tenaga listrik sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik.
Dengan proteksi yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan
yang bersifat sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis
dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan
peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi
transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang
dimaksud disini adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi tenaga
listrik sehingga manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan
kesehatan maupun gangguan material.
1.2 TUJUAN
Memahami koordinasi alat proteksi primer pada alat kontrol sistem tenaga listrik
2.
LANDASAN TEORI
2.1 TEORI MODUL
Koordinasi relai proteksi primer terhadap sistem kontrol instalasi tenaga listrik adalah
memaksimalkan kerja alat proteksi terhadap keamanan alat yang diproteksi sekaligus mudah
untuk mencari masalah gangguan yang terjadi.
2.2 TEORI TAMBAHAN
Dasar-Dasar Sistem Proteksi
Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung
pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik,
perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa
gangguan. Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan,
seperti: spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta penetapan besaran-besaran yang
menentukan bekerjanya suatu relay (setting relay) untuk keperluan proteksi. Artikel ini akan
membahas tentang karakter serta gangguan-gangguan dan sistem proteksi yang digunakan pada
sistem tenaga listrik yang meliputi: generator, transformer, jaringan dan busbar.
Definisi Sistem Proteksi
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 3
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik
suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi
abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat,
tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain. Dengan kata lain sistem
proteksi itu bermanfaat untuk: 1. menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatanperalatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat
proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan
kerusakan alat. 2. cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil mungkin.
3. dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga
mutu listrik yang baik. 4. mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
Pengetahuan mengenai arus-arus yang timbul dari berbagai tipe gangguan pada suatu lokasi
merupakan hal yang sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi secara efektif. Jika terjadi
gangguan pada sistem, para operator yang merasakan adanya gangguan tersebut diharapkan segera
dapat mengoperasikan circuit-circuit Breaker yang tepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu
atau memisahkan pembangkit dari jaringan yang terganggu. Sangat sulit bagi seorang operator untuk
mengawasi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan CB mana yang dioperasikan
untuk mengisolir gangguan tersebut secara manual. Mengingat arus gangguan yang cukup besar,
maka perlu secepat mungkin dilakukan proteksi. Hal ini perlu suatu peralatan yang digunakan untuk
mendeteksi keadaan-keadaan yang tidak normal tersebut dan selanjutnya menginstruksikan circuit
breaker yang tepat untuk bekerja memutuskan rangkaian atau sistem yang terganggu. Dan peralatan
tersebut kita kenal dengan relay. Ringkasnya proteksi dan tripping otomatik circuit-circuit yang
berhubungan, mempunyai dua fungsi pokok: 1. Mengisolir peralatan yang terganggu, agar bagianbagian yang lainnya tetap beroperasi seperti biasa. 2. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas
lebih (over heating), pengaruh gaya-gaya mekanik dst.
3.
METODE PRAKTEK
3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek
Peralatan yang dipakai :
1. Over Current Relay
2. Kontaktor
3. Push bottom
4. Lampu indikator
5. Tang Amper meter
6. Multi meter
7. Kabel
8. Tool kit
Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri :
1. Sepatu Isolasi
2. Sarung tangan isolasi
3. Pakaian praktek
3.2 Langkah Praktek
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 4
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
1. Perhatikan terhadap adanya bahaya kecelakaan, terutama sengatan listrikKenali dan catat
tanda / kode yang tercantum pada peralatan praktek
2. Pasanglah Kontaktor, Push bottom dan Lampu indikator
3. Lakukan pengawatan instalasi tenaga tanpa dipasang Over Current Relay (gambar1)
Gambar 1
4. Masukkan catu daya, motor akan berputar, ukur besarnya arus yang mengalir
5.
Buatlah simulasi gangguan beban lebih / hubung singkat pada motor atau saluran ke
motor, perhatikan apa yang terjadi ?
6. Lepaskan catu daya
7. Lakukan pengawatan dengan menambah over current relay ( gambar 2 )
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 5
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
Gambar 2
8. Masukkan catu daya, motor akan berputar, ukur besarnya arus yang mengalir
9.
Buatlah simulasi gangguan beban lebih / hubung singkat pada motor atau saluran ke
motor, perhatikan apa yang terjadi !
10. Lepaskan catu daya
11. Lakukan pengawatan dengan menambahkan auxilliary relay dan lampu indikator gangguan
( gambar 3 )
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 6
NAMA
N
T
: Kurnia Rahmawati
R
NIM
: 201871131
S
FUSE
KONTAKTOR
OFF
RELAI ARUS
LEBIH
ON
OFF
ON
RESET
RELAI BANTU
DAN
LAMPU INDIKAT0R
Gambar 3
12. Masukkan catu daya, motor akan berputar, ukur besarnya arus yang mengalir
13. Buatlah simulasi gangguan beban lebih / hubung singkat pada motor atau saluran ke
motor, perhatikan apa yang terjadi !
14. Lepaskan catu daya
15. Lepas kembali pengawatan dan kembalikan semua barang ke tempat semula
16. Lakukan analisa hasil percobaan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data (jika ada)
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 7
NAMA
: Kurnia Rahmawati
NIM
: 201871131
4.2 Analisa
4.3 Tugas Akhir
1. Pada percobaan 1, mengapa meski terjadi gangguan arus lebih sirkit tetap bekerja ?
2. Pada percobaan 2, mengapa meskipun hanya salah satu fasa saja yang gangguan, sirkit 3 fasa
3.
4.
5.
6.
terbuka dan menyebabkan motor berhenti / tidak bekerja ?
Pada percobaan 3, apakah kegunaan auxilliary relay dan lampu indikator
Apakah fungsi tombol “ RESET “ ?
Sebutkan macam-macam penggunaan proteksi primer di sistem pembangkitan !
Buatlah rangkaian visio sesuai rangkaian pada percobaan ke 3 gambar 3 !
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada proteksi peralatan komponen yang digunakan adalah relay.
5.2 Saran
Pada pelaksanaan praktek kali ini dilakukan dengan daring atau online walaupun begitu mahasiswa
tetap dapat menerima ilmu dan materi yang disampaikan. Namun beberapa mahasiswa sempat
terkendala sinyal atau sedang terjadi gangguan pada jaringan sehingga materi yang disampaikan
kurang jelas. Dan untuk mengurangi hal-hal yang seperti itu lebih baik perkuliahan dimicrosoft teams
direkam
6. UCAPAN TERIMAKASIH
Saya mengucapkan terimakasih kepada para asisten Laboratorium Distribusi dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik yang sudah memberikan materi dilakukan secara online. Dan saya juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Yoakim Simamora S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah
praktikum Proteksi Instalasi Tenaga Listrik yang sudah memberikan materi pada praktikum ini. Dan
saya juga berterimakasih kepada Armansa Dito Pratama selaku asisten Laboratorium Sistem Tenaga
Listrik saya yang sudah membantu saya dalam menyusun jurnal modul Instalasi Sambungan Tenaga
Listrik.
7. DAFTAR PUSTAKA
http://unimed-proteksisistemtenagalistrik.blogspot.com/2012/06/proteksi-sistem-tenga-listrik.html
http://ardinositinjak.blogspot.com/2012/06/apro-teksi-sistem-tenaga-listrik-d-i-s.html
LABORATORIUM SITEM TENAGA LISTRIK | 8
Download