TUGAS KELOMPOK “ Metalurgi Serbuk” Mata Kuliah : Proses Produksi II (Kode / 2 SKS) DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 1. ADE SAPUTRA 2. DODY ANDREAS 3. FIRDAUS 4. MEI SANTI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUMAI 201 PROSES PEMBUATAN CONNECTING ROD A. Pendahuluan Connecting Rod merupakan suatu komponen penting dalam sebuah mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dari piston ke poros engkol dan bekerja pada suhu tinggi dalam ruang bakar. Ditinjau dari kondisi system kerja yang demikian maka pemilihan material dan proses pembentukan dalam proses produksi connecting rod sangatlah penting, dimana material harus dapat memenuhi syarat-syarat diantaranya : tahan terhadap suhu tinggi, kekuatan tahan aus dimana proses pembentukan yang dipilih adalah proses penempaan. Connecting rod merupakan komponen mesin yang berperan untuk mengubah gerakan resiprok (maju mundur/turun naik) piston menjadi gerakan berputar (rotary) pada poros engkol. Rod (batang) bergantung pada penekanan yang tinggi dan harus mampu menahan beban tegangan tersebut tanpa terjadinya defleksi (penyimpangan) lain. Rod yang direncanakan haruslah dibuat seringan mungkin untuk menjaga gaya inersia seminimum mungkin. Dalam operasinya rod menyangga bantalan untuk pin piston dan pin engkol. Panjang minimum batang di tentukan oleh jari-jari piston dan dimensi pada berat yang berlawanan. Selain itu juga connecting rod juga dapat menyediakan/melengkapi pin piston dengan pelumasan oli dan dalam beberapa hal dengan pendinginan oli. Fungsi dasar connecting rod adalah : 1. Mentransfer daya piston dan gerakan piston pada poros engkol Connecting rod ditekan oleh gaya gas dan gaya inersia, oleh karena itu untuk pembuatan konstruksi connecting rod hal-hal berikut haruslah dipertimbangkan, yaitu : 1. Kekuatan mekanik harus cukup 2. Kapasitas bantalan (bearing) 3. Massa yang rendah (menyebabkan gaya inersia yang kurang) 4. Panjang optimum 5/27/2018 Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan Connecting Rod - slidepdf.com B. Proses Pembuatan Connecting rod dibuat melalui proses penempaan yang termasuk jenis closed die forging alat yang digunakan yaitu Drop Hammer. Gambar , Drop Hammer Adapun tahap – tahap membuat connecting rod adalah sebagai berikut : Bahan awal tempa dibuat dari densifikasi bahan dasar yang dipanaskan secara terusmenerus dengan proses sekali pukul. Sehingga strukturnya sangat padat dan sesuaiuntuk pemakaian yang tinggi dimana daya tahan yang tinggi dan kekuatan diperlukan. http://slidepdf.com/reader/full/pemilihan-bahan-dan-proses-pembuatan-connecting-rod 6/16 7/16 5/27/2018 Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan Connecting Rod - slidepdf.com Gambar, bahan yang dipanaskan di dalam dapur yang terkontrol Langkah awal dari proses ini yaitu untuk menyeragamkan bentuk dari bahan tempa menyerupai bentuk akhir. Kemudian dipanaskan di dalam dapur yang terkontrol. Kebanyakan dalam produksi otomatis, bahan dipanaskan kemudian dilanjutkan dengan proses penempaan pada cetakan agar menghasilkan bentuk struktur yang padat. Bahan dikontrol secara intensif agar mengisi cetakan secara penuh dan meminimalisai material yang terbuang (flash) yang biasanya terjadi pada penempaan umum. Hemat energi adalah keuntungan dari proses tempa yang langsung diikuti dengan proses pemanasan,mengurangi pemanasan kembali. 1. Bahan Connecting rod berawal dari batangan alloy steel sepanjang 2m. Alasan digunakannya bahan alloy steel adalah lebih kuat, tahan karat dan mudah dalam proses pemotongan. Kemudian batangan dipotong menjadi batanganbatangan kecil. Gambar , billet http://slidepdf.com/reader/full/pemilihan-bahan-dan-proses-pembuatan-connecting-rod 8/16 5/27/2018 Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan Connecting Rod - slidepdf.com 2. Proses fullering Pada proses ini bahan baku diletakkan pada cetakan, pada tahap ini materialterdistribusi secara merata. Sebuah penekan dan cetakan dipanaskan, sementara bahan(billet) dipanaskan didalam oven, Temperatur pemanasan sama dengan temperatur penekan dan cetakan yaitu sekitar 1100 0C – 1250 0C. Kemudian bahan alloy steel (billet) dikeluarkan dari oven dan diletakkan di atas penekan. Proses penekanan dilakukan dengan besar tekanan 2000 ton sehingga membentuk bentuk dasar dari connecting rod. Gambar , Fullering 3. Proses edging Pada proses ini material yang terdistribusi tadis sebagian terlokalisir pada suatu area sehingga membentuk pola kasar dari connecting rod. Gambar , Edging http://slidepdf.com/reader/full/pemilihan-bahan-dan-proses-pembuatan-connecting-rod 9/16 http://slidepdf.com/reader/full/pemilihan-bahan-dan-proses-pembuatan-connecting-rod 10/16 4. Proses blocking Proses ini bertujuan untuk membentuk pola kasar yang diperoleh dari proses edging menjadi connecting rod. Gambar, Blocking 5. Proses trimming Pada proses ini dilakukan pembuangan flash. Mesin milling digunakan untuk mengurangi sampai beberapa mm pada setiap sisi dari connecting rod. Ini bertujuan untuk mengurangi berat keseluruhan dari connecting rod itu sendiri. Proses milling lainnya mengurangi beberapa logam pada awal proses, menjadikan bentuknya satu tahap lebih dekat ke bentuk akhir. Gambar 11, Trimming 5/27/2018 Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan Connecting Rod - slidepdf.com 6. Proses finishing Proses ini merupakan proses akhir dalam penempaan dalam suatu cetakan. Proses finishing digunakan untuk memperhalus dan merapikan bentuk connecting rod, bertujuan agar bentuk presisi saat digunakan. Kemudian mesin menuliskan model dan informasi produk. Kemudian seorang pekerja memperhalus sudut-sudut tajam dari connecting rod yang terbentuk selama proses pembuatan. Lubang yang ada kemudian dihaluskan dengan sebuah mesin agar connecting rod lebih presisi. Akhirnya, connecting rod di semprot panas, deionisasi air, menghilangkan pelumas yang tersisa atau oli yang tertinggal pada saat proses pembuatan. Setelah kering, connecting rod siap digunakan. Gambar , Finishing http://slidepdf.com/reader/full/pemilihan-bahan-dan-proses-pembuatan-connecting-rod 13/16