Uploaded by raihanmarta

pertemuan 9 ke 1

advertisement
PENYIMPANAN
Sebagai Aspek Pemenuhan
CPKB
Desember 2020
-
Ketua Bidang Organisasi GPFI Jabar
Ketua Bidang Advokasi Perkosmi Jabar
Wakil Ketua Asosiasi Apotek Indonesia
Sekretaris Hisfarma PP IAI
Ketua Yayasan Produk Halal Jawa Barat
Sekretaris Komite Industri Farmasi IKKESINDO
Profil Dosen
Komisaris
Komisaris
PT. Questa Abadi
CV. Qrain
Direktur
CV. Quadrant
Direktur
Innovation
Apotechary
Ketua
Pusat
Kekayaan Intelektual
UBK
Rahmat Santoso
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang
dengan sangat pesat, termasuk dalam berbagai
bidang sediaan farmasi
--Revolusi industri 4.0 memberikan tantangan yang
sangat besar bagi tenaga kefarmasian yang bekerja
di Industri Farmasi untuk senantiasa terus-menerus
meningkatkan kompetensinya sehingga bisa
MENJAMIN kualitas produk sediaan farmasi yang
dihasilkan
Pharma 4.0
OUTLINE
1. DASAR HUKUM
2. RANCANG BANGUN TEMPAT PENYIMPANAN
3. PENANGANAN & PENGAWASAN PERSEDIAAN
3. DOKUMEN PENYIMPANAN
2
Peraturan Badan POM No 25 Tahun 2019
• Pedoman Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik
1. DASAR
HUKUM
Peraturan Badan POM No 2 Tahun 2020
• Pengawasan Produksi Dan Peredaran Kosmetika
Peraturan Kepala Badan POM No: HK.
03.42.06.10.4556 Tahun 2010
• Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik
2. Rancang
Bangun Tempat
Penyimpanan
4
Tempat Penyimpanan berkaitan dengan :
Penyimpanan bahan baku (status karantina, ditolak, lulus uji)
Penyimpanan bahan kemas (status karantina, ditolak, lulus uji)
Penyimpanan produk antara dan/ atau produk ruahan (status
karantina, ditolak, lulus uji)
Penyimpanan produk jadi (status karantina, ditolak, lulus uji
Produk jadi yang dikembalikan atau ditarik dari peredaran
Sampel Pertinggal
5
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan
Kapasitas cukup sehingga memungkinkan penyimpanan berbagai
jenis bahan dan produk secara teratur
Dirancang atau disesuaikan untuk menjamin kondisi
penyimpanan bersih, kering dan dirawat dengan baik
Memiliki penerangan yang cukup, beraliran udara lancar, bebas
hama dan serangga, suhu dan kelembaban sesuai dengan bahan
yang disimpan
Bila dimungkinkan disediakan area pengambilan sampel bahan
awal untuk mencegah kontaminasi
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan
Mempunyai alur/ akses yang baik dan aman dari aspek bahan, produk maupun dari
personil yang akan melaksanakan kegiatan di area penyimpanan (dengan menyediakan
alat pelindung diri, alat pemadam api, tanda bahaya/ sistem alarm)
Bahan dan produk yang harus disimpan dalam kondisi suhu dan kelembaban
tertentu, hendaklah dipantau secara terus menerus dengan jumlah dan lokasi
titik pemantauan sesuai dengan area penyimpanan
Berdasarkan dari sifat bahan yang disimpan, hendaklah disediakan area/
ruangan penyimpanan terpisah untuk bahan baku, bahan pengemas,
produk antara/ produk ruahan dan produk jadi
Untuk area bahan dan produk yang dikarantina, ditolak, diluluskan dan produk jadi
yang dikembalikan atau ditarik dari peredaran hendaknya masing-masing disimpan
terpisah dan diberi batas secara jelas (dengan sekat, tali/ rantai, penandaan jalur
pada lantai)
7
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan
KONDISI SUHU PENYIMPANAN
Suhu ruangan
25 – 30oC
Suhu ruangan yang
dikendalikan
< 25oC
Sejuk
8 – 15oC
Dingin
2 – 8oC
Beku
< 0oC
Penyimpanan bahan baku, bahan pengemas, atau
produk jadi sesuai dengan spesifikasi/MSDS tiap
bahan/produk.
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
Bahan yang dapat menimbulkan bahaya, antara lain
mudah terbakar, eksplosif, toksik, Bahan Beracun
dan Barbahaya (B3) dan korosif
Untuk melindungi personil dan kualitas bahan, area
penyimpanan dapat berupa:
– gedung yang terpisah;
– ruangan dengan suhu rendah;
– area yang dilengkapi dengan pelindung yang
dapat menampung kebocoran/tumpahan
bahan tersebut;
– ruangan terkunci dengan akses terbatas,
contoh untuk bahan beracun.
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan
AREA PENERIMAAN DAN PENGIRIMAN
Are
Penerimaa
a
n
memudahkan
pembongkaran barang
dari truk/kontainer
terlindung dari hujan,
paparan panas yang
tinggi
dilengkapi peralatan
untuk membersihkan,
memeriksa, menghitung
barang yang datang
Area
Pengirima
n
melindungi bahan
dan produk dari
pengaruh cuaca
aman bagi personil
dan barang
*Daerah penerimaan dan pengiriman
di bawah atap, terlindung dari panas,
debu dan hujan.
3. Penanganan dan
Pengawasan
Persediaan
11
Penerimaan Bahan dan Produk
Pemeriksaa
n Barang
Datang
Dokumen, antara lain:
kesesuaian antara surat
pesanan dan surat pengiriman;
sertifikat analisis.
Keadaan fisik barang seperti
kerusakan kemasan (bocor, cacat,
segel rusak, dan sebagainya)
Jenis dan kuantitas barang
yang diterima
Jika terdapat Penyimpangan
dilaporkan kepada bagian yang
bertanggung jawab, misalnya bagian pembelian
Bila tidak ada
kesepakatan/ pemecahan tentang penyimpangan, maka barang
dapat dikembalikan kepada pihak pemasok
Penerimaan Bahan dan Produk
Bila semua aspek pemeriksaan:
- administratif,
- identitas dan
- kuantitas
telah terpenuhi
dilakukan sampling
oleh Bagian QC untuk pemeriksaan
kualitas.
Penerimaan Bahan dan Produk
Dilakukan pencatatan terhadap barang yang diterima,
baik dalam bentuk kartu stok ataupun dengan
komputer.
•
Pada tahapan ini dapat juga dilakukan pemberian nomor identitas
intern dari barang yang diterima, sesuai dengan sistem yang dianut.
Pengawasan
1. Semua aktifitas penerimaan dan pengeluaran
bahan/produk haruslah dicatat dan disimpan
2. Pengeluaran bahan/produk harus mengikuti sistem:
a. First In First Out (FIFO) yaitu bahan/produk yang diterima
awal harus dikeluarkan terlebih dahulu;dan
b. First Expired First Out (FEFO) yaitu bahan/ produk yang
mempunyai tanggal kedaluwarsa lebih awal digunakan
terlebih dahulu walaupun diterima lebih akhir.
Pengawasan
Bahan/produk yang karena alasan tertentu tidak dapat
digunakan lagi, kedaluwarsa, atau rusak, harus segera diberi
tanda dan dikeluarkan dari stok.
Pemisahan ini harus menyangkut dua aspek yaitu
secara administratif dan fisik.
4. Hindari penggantian wadah dan label identitas asli.
Bila memang diperlukan, harus dilakukan dengan
persetujuan Kepala Bagian Pengawasan Mutu.
5. Penempelan label baru tidak boleh menutupi label identitas asli.
3.
4. Dokumen
Penyimpanan
17
DOKUMEN PENYIMPANAN
1. Prosedur/ POB/ SOP Penerimaan, Penyimpanan
dan Penyerahan Bahan dan Produk
2. Kartu Persediaan/ Kartu Stok Bahan dan Produk
3. Catatan Distribusi Kosmetik
18
Prosedur/ POB/ SOP Penerimaan, Penyimpanan dan Penyerahan Bahan dan Produk
CONTOH
Petunjuk Operasional
Pedoman CPKB tahun
2010
Kartu Persediaan/ Kartu Stok Bahan dan Produk
Catatan Distribusi Kosmetik
IMPLEMENTASI PENYIMPANAN PADA INDUSTRI
PT. IMMORTAL COSMEDIKA INDONESIA
πŸž„1999
Didirikannya PT. Immortal Cosmedika Indonesia
πŸž„2002
Beroperasi penuh
πŸž„2006
πŸž„2007
PT. Immortal Pharmaceutical Laboratories didirikan
Mulai pembangunan gedung dan pabrik yang
sesuai standar cGMP untuk kosmetik dan farmasi
Milestone
πŸž„2009
πŸž„2012
πŸž„2013
πŸž„2014
πŸž„2015
πŸž„2020
Sertifikasi CPKB
Mendapatkan Sertifikat ISO 9001, 14001, 18001 dan
22716 Ekspor produk
Sertifikasi Halal
Perluasan area produksi (Plant II)
Perluasan area produksi (Plant III)
Certificate
Area penyimpanan di PT Immortal dibagi berdasarkan, antara
lain Gudang :
πŸž„BAHAN BAKU
- area penerimaan
- area karantina
- area penyimpanan (AC, suhu dingin dan Non AC)
- area reject
πŸž„BAHAN PENGEMAS
- area penerimaan
- area karantina
- area penyimpanan (AC dan Non AC)
- area reject
• PRODUK ANTARA & PRODUK
RUAHAN
• Suhu & kelembaban terkendali
• PRODUK JADI
• Area penerimaan
• Area karantina
• Area penyimpanan
• Area reject
Alur Proses
Kedatangan
Barang
Area
penerimaan
Cek dokumen
Memenuhi
syarat
Disimpan di area
penyimpanan
Tidak memenuhi
syarat
Disimpan di area
reject
Karantina
Pemeriksaan
QC
πŸž„ Untuk menjamin agar bahan dan produk yang disimpan tetap dalam
kondisi
yang baik, maka area penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan atau
sifat
dan produk
yang
disimpan,
misalnya pengaturan
suhu, terlindung
πŸž„ bahan
Pencahayaan
yang
digunakan
menggunakan
200
dari cahaya, kelembaban, dsb.
lux
πŸž„ Lantai berepoksi dengan kekuatan k350
πŸž„ Maksimal tumpukan dus disesuaikan dengan informasi yang tercantum
pada masing-masing dus demi keamanan dari isi dus itu sendiri
Contoh :
πŸž„ Maksimal tumpukan dus adalah 8 tumpuk
πŸž„Pengaturan suhu untuk penyimpanan bahan dan produk :
πŸž„ Suhu ruangan
πŸž„ Suhu ruangan yang dikendalikan (AC)
πŸž„ Dingin
πŸž„ Beku
: 20 – 30 0C
: ≤ 25 0C
: 2 – 8 0C
: Dibawah 0 0C
πŸž„Area penyimpanan :
πŸž„ Memiliki alur/akses yang baik
πŸž„ Aman (terdapat alat pelindung diri, tanda keamanan,
tanda bahaya/system alarm, alat pemadam api)
πŸž„ Penerangan cukup baik
πŸž„ Bersih
πŸž„ Aliran udara lancar/ adanya pertukaran udara
πŸž„ Bebas hama dan serangga
πŸž„ Suhu dan kelembaban sesuai dengan bahan yang disimpan dan
dipantau
secara berkala
APD
Flammable Cabinet
Pest Control
Penyimpanan
bahan baku :
Bentuk
sediaan
Bahan baku cairan dan serbuk
disimpan terpisah dengan
batas area yang jelas.
Suhu
penyimpanan
Penyimpanan bahan baku
disesuaikan dengan
informasi yang tertera pada
MSDS atau CoA
Sifat bahan
Bahan yang bersifat
explosive disimpan didalam
flammable cabinet dengan
suhu ruangan yang
terkendali. Alkohol
disimpan dalam ruangan
terpisah sesuai persyaratan
Area penyimpanan bahan baku diberi
batas secara jelas (segregasi) antar
material. Pemisahan ini dapat berupa
sekat, tali atau rantai, penandaan jalur
pada lantai, dsb.
Penyimpanan
Bahan
Pengemas
Penyimpanan bahan pengemas
disesuaikan dengan fungsi dan sifat
bahan.
Misalnya aluminium foil, label, stiker
yang sudah dilengkapi bahan perekat
disimpan dalam ruangan AC
Penyimpanan bahan pengemas
primer, sekunder dan tersier disimpan
di tempat terpisah
Penyimpanan
Produk
Antara/Produk
Ruahan
Produk antara/produk ruahan yang
sudah release dan yang masih
karantina, diletakkan di area terpisah
untuk menghindari tercampur
baurnya kedua produk tersebut.
Pemisahan penyimpanan
berdasarkan bentuk sediaan produk,
antara lain : serbuk, lipstick, cream &
cairan
Penyimpana
n Produk
Jadi
Penyimpanan produk jadi
dipisahkan areanya, sesuai
status produk tersebut,
antara lain : karantina,
diluluskan, reject dan
produk kembalian
Penandaan area harus jelas
untuk menghindari
kekeliruan pengiriman
Area
Penerimaan
dan
Area
Pengiriman
πŸž„Area penerimaan berada pada area yang memudahkan untuk
pembongkaran dan penurunan barang dari truk/container dan aman
bagi personil dan barang.
πŸž„Terlindung dari hujan, paparan panas yang tinggi dan mempunyai
akses yang cukup luas bagi kegiatan bongkar barang.
πŸž„Dilengkapi dengan peralatan untuk membersihkan, memeriksa,
menghitung barang yang baru datang sebelum disimpan di area
penyimpanan.
πŸž„Area pengiriman terdapat pada area yang dapat melindungi bahan
dan produk dari pengaruh cuaca serta aman bagi personil dan
barang.
Area
Penerimaan
dan
Area
Pengiriman
πŸž„Pada saat penerimaan barang, dilakukan pemeriksaan kelengkapan
terhadap :
πŸž„ Dokumen
πŸž„ Kesesuaian antara surat pesanan dan surat pengiriman
πŸž„ Sertifikat analisis
πŸž„ Keadaan fisik barang, seperti kerusakan kemasan (cacat, bocor,
segel rusak)
πŸž„ Identitas dan kuantitas barang yang diterima
πŸž„ Selanjutya dilakukan sampling & pemeriksaan oleh QC sesuai
prosedur GMP
πŸž„Dilakukan pencatatan terhadap barang yang diterima
Area
Penerimaan dan
Area
Pengiriman
πŸž„Pengeluaran bahan/produk mengikuti system FIFO (First in First Out)
dan system FEFO (First Expired First Out)
πŸž„ Bahan atau produk yang karena alasan tertentu tidak dapat digunakan
lagi (kadaluarsa atau rusak) diletakkan diarea reject dan dikeluarkan
dari stok.
πŸž„Penyimpanan selama transportasi perlu diperhatikan diantaranya :
πŸž„ Suhu penyimpanan (menggunakan mobil box ber-AC)
Penyimpanan
selama
Transportasi
πŸž„ Untuk daerah pengiriman yang jauh
πŸž„ Untuk produk yang memerlukan perhatian khusus, seperti mudah
teroksidasi
πŸž„Kondisi penyimpanan ini juga berlaku untuk gudang customer
maupun distributor.
TERIMA KASIH
Download