Uploaded by User82291

ALK - ASSET PRICING

advertisement
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
“ASSET PRICING DAN
INFORMASI LAPORAN
KEUANGAN”
Andira Suciana (19062020019 )
Nurul Fithriyyah (19062020020)
Asvi Maschuroh (19062020021)
• Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata
invest sebagai kata dasar dari investment memilik iarti menanam. Investasi yaitu
penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan
datang. (Huda dan Nasution, 2008)
• Investasi pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang
dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan
datang. (Zulfikar, 2016)
• Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset real seperti:
tanah, emas, rumah dan aset real lainnya, atau aset finansial seperti : deposito,
saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
Latar Belakang
• Untuk mencari memperoleh pendapatan
• Memperoleh tingkat pengembalian investasi (return) yang akan diterima di
masa depan.
• Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layang di masa datang,
• Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekeyaan yang dimiliki,
• Mengurangi tekanan inflasi,
• Dorongan untuk menghemat pajak.
Tujuan investor
melakukan kegiatan
investasi
• tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of
return)
• tingkat risiko (rate of risk)
• ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan
tiga hal yang perlu
dipertimbangkan dalam
proses investasi
The Capital Asset Pricing Model (CAPM);
CAPM dikembangkan oleh William Sharpe, John Lintner, dan Jan
Mossin dua belas tahun setelah Harry Markowitz mengemukakan teori
portofolio modern pada tahun 1952. Konsep CAPM pada umumnya
berguna untuk mengidentifikasikan hubungan antara risiko dan return.
CAPM adalah teori penilaian risiko dan keuntungan aset yang
didasarkan koefisien beta (indeks risiko yang tidak dapat didiversifikasi)
terhadap pengaruh pasar.
model CAPM: E(Ri) = α + βi (Rm – Rf) + ℮
Arbitrage Pricing Theory (APT).
Teori APT dikemukakan oleh Stephen A. Ross pada tahun 1976,
dimana Ross menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi
oleh berbagai faktor. APT mengasumsikan bahwa return sekuritas
dilakukan oleh suatu model faktor yang sapat diidentifikasi. APT tidak
membuat asumsi- asumsi mengenai keinginan-keinginan investor. APT
merupakan teori yang dikembangkan atau menindaklanjuti dari teori
CAPM.
Model APT : E(Ri) = α + β 1 λ1+ β 2 λ2+ …......+ β x λx+ ℮
• Model Capital Assets Pricing Model merupakan model yang
menunjukkan hubungan tingkat return saham dengan asset
beresiko pada kondisi ekuilibrium. Namun, kelemahankelemahan empiris yang terjadi pada model CAPM mendorong
para ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternatif
yang menerangkan hubungan pendapatan dengan risiko saham.
Kemudian pada tahun 1976 Stephen A. Ross merumuskan
sebuah teori yang disebut dengan Arbitrage Pricing Theory
(APT). Meskipun model ini tidak bisa secara keseluruhan
memecahkan kekurangan yang terjadi pada model CAPM,
tetapi model inilah yang pertama kali dikembangkan untuk
mencoba meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi
pada model CAPM dan mempunyai kesempatan untuk
menggantikan model tersebut.
Hubungan Antara CAPM
dan APT
•
•
•
•
•
•
•
•
Wi = f [Pi, X, T, Rf, V (Ri)]
Dimana :
Nilai Wi = saat (panggilan) pilihan pada saham i
Pi = harga saat saham i
X = harga pelaksanaan opsi
T = waktu untuk berakhirnya opsi
Rf = kelanjtan tingkat bebas risiko bunga per periode
V = varians dari pengembalian terus menerus diperparah
pada saham per satuan waktu
Teori ekuilibrium dari
pilihan pricing
• Financial Leverage
• Operating Leverage
• Covariability Unexpected Earning dan Variability
Determinat-determinat
Ekonomi Pada Beta dan
Variance
Pertimbangkan estimasi βi untuk keputusan investasi dalam
dua konteks berikut:
• Asumsikan bahwa seorang investor tidak mempunyai
informasi unggul daripada yang tersirat dalam harga
keamanan saat ini.
• Asumsikan bahwa investor merasakan bahwa ia memiliki
informasi yang superior dengan yang tersirat dalam harga
keamanan saat ini.
Estimasi Beta dan Variasi
• Ada tiga pilihan pokok dari suatu interval waktu untuk analisis:
harian, mingguan, atau bulanan.
• Satu keuntungan dengan menggunakan data harian adalah bahwa
observasi-observasi dapat digunakan untuk estimasi.
• Masalah yang muncul dengan menggunakan data harian adalah apa
yang disebut dengan fenomena nontrading.
• Masalah estimasi kedua dengan data return sekuritas adalah
pemilihan periode waktu untuk analisis data.
• Ketika data bulanan yang digunakan, 60-84 pengamatan merupakan
periode waktu yang paling umum diadopsi.
• Ketika data mingguan atau harian yang digunakan, jangka waktu
kalender yang lebih pendek dapat digunakan, dan masih akan ada
database yang cukup besar untuk efisien memperkirakan βi atau
V(Ri).
Return Sekuritas didasarkan
pada pendekatan-pendekatan
estimasi
• Analisis Kolerasi
• Analisis Prediktif
• Produk-produk Jasa Komersial
Laporan Keuangan
didasarkan pada
pendekatan-pendekatan
estimasi
• Akurasi hasil penghitungan dengan model APT lebih baik, disebabkan market
return hanya mampu menjelaskan variasi return saham sebesar 15,6% yang
digunakan pada model CAPM sedangkan inflasi, BI rate, kurs dan GDP mampu
menjelaskan variasi return saham sebesar 20,7%.
• Investor sebaiknya memperhatikan dan menganalisis kondisi ekonomi sebelum
akhirnya memutuskan untuk bermain di pasar modal, karena ada kemungkinan
berinvestasi pada tabungan, lebih memberikan keuntungan jika dibandingkan
dengan berinvestasi di pasar modal.
• Model CAPM dan APT dapat dikatakan sama saja dalam pengestimasiannya,
karena tidak memberikan perbedaan keakuratan yang signifikan/besar, karena
perbedaan deviasi dari kedua model sangat kecil. Karena model CAPM dan APT
memiliki unsur yang sangat penting, yaitu beta (𝛽) sebagai pengukur return
terhadap faktor-faktor yang dianggap memengaruhi, maka beta (𝛽) ini harus
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).
• Jika error didalam beta (𝛽) semakin besar, semakin jauh juga keakuratan dari
model tersebut dalam menghitung/memprediksi actual return (𝑅𝑖) saham.
KESIMPULAN
Download