LAPORAN KEHADIRAN PERKULIAHAN ONLINE MAHASIWA MATA KULIAH : Etika Bisnis dan Profesi NAMA DOSEN : Chandra Pribadi, Ak., M.Si., CPSAK., CPA. 1. Nama Mahasiswa : Alwa Rachmawati 2. NPM : 022117201 3. Nomor Absensi : 29 TANGGAL PERKULIAHAN : 26 September 2020 TOPIK PERKULIAHAN : Pengantar Etika dan Bisnis Profesi PEMAHAMAN SAYA ATAS TOPIK PERKULIAHAN (paling sedikit 2 halaman): Materi I.A Kata ‘profesional’ dan ‘profesionalisme’ menjadi semacam istilah kunci bagi kehidupan modern, khususnya dalam dunia bisnis. Semua orang akan berusaha menjadi orang yang profesional dan perlunya meningkatkan profesionalisme. Menurut Richard T. De George, adanya kebingungan mengenai istilah profesi itu sendiri sehubungan dengan istilah profesi, profesional, dan profesionalisme yang dipakai secara obral dalam hampir semua segi kehidupan. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam profesi tertentu ataupun sebaliknya. Dengan kata lain, orang yang profesional adalah orang yang mempunyai komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya dengan melakukan suatu pekerjaan atas meluangkan seluruh waktu, tenaga, perhatian untuk pekerjaan tersebut. Pekerjaannya itu membentuk identitas dan kematangan diri, karena dirinya berkembang bersama dengan perkembangan dan kemajuan pekerjaannya. Komitmen pribadi ini yang melahirkan tanggung jawab yang besar atas tuntutan pekerjaan seperti komitmen moral tanggungjawab, keseriusan, disiplin dan integritas pribadi. Ciri-ciri profesi diantaranya adalah: 1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus 2. Adanya komitmen moral tinggi 3. Orang yang hidup dari profesinya 4. Pengabdian kepada masyarakat 5. Izin khusus untuk menjalankanprofesi tersebut 6. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi Prinsip-prinsip etika profesi yang dilakukan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengatur mengenai prinsip dasar etika profesi akuntan publik: 1. Prinsip Integritas yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan professional dan bisnis 2. Prinsip Objektivitas yaitu pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain yang dapat mengesampingkan pertimbangan professional atau bisnis 3. Prinsip Kompetensi dan Kehati-hatian professional yaitu menjaga pengetahuan dan keahlian professional pada tingkat yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja akan menerima jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, peraturan dan teknik mutakhir, serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan teknik dan standar profesional yang berlaku 4. Prinsip Kerahasiaan, yaitu menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubngan profesional dan bisnis dengan tidak mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa kewenangan yang memadai dan spesifik 5. Prinsip Perilaku Profesional, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan menghindari perilaku apapun yang mengurangi kepercayaan kepada profesi Akuntan Profesional Materi I.B Bab 1 Akuntansi sebagai profesi adalah sebagai suatu pekerjaan lepas namun tidak setiap pekerjaan lepas itu termasuk profesi dan pekerjaan yang diakui atau diterima masyarakat sebagai pekerjaan untuk kepentingan publik dengan tiga ciri yaitu alturisme, kompetensi dan otonomi. Etika dalam proses adalah sarana untuk praktisi profesi mengendalikan diri agar tetap menjaga profesionalitasnya dengan kecintaan dan tanggung jawab pfofesi bukan karena ketakutan tuntutan hukum ataupun karena kehilangan reputasi nama baik. Lahirnya profesi akuntan dari awal kasus kebangkrutan di Inggris dan Skotlandia atas Bankrupty Act tahun 1831 yang ditangani oleh pegawai pemerintah. Profesi akuntan di masyarakat dari permaalahan yang timbul ketika akuntan harus meyankinkan masyarakat bahwa mereka memiliki profesionalisme yang tinggi terutama dalam hal pendidikan, pelatihan dan etika karena adanya kritik dari kalangan masyarakat mengenai standar akuntansi, auditing dan keprihatinan di kalangan akuntan mengenai standar kelulusan yang berbeda di antara society di masing-masing negara bagian. Sehingga pada tahun 1902 dibentuk Federation of Societies uf Public Accountans dan kemudian pada tahun 1916 mengubah namanya menjadi institute of Certified Public Accountans in United Stated of America dan kemudian mengubah lagi menjadi American Institute of Accountans (AIA). Profesi akuntan di Indonesia dengan dipicu oleh pengakuan pemerintah atas profesi akuntansi melalui Undang-undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang pemakaian gelar Accountant dan pemakaian nama kantor akuntan, biro akuntan yag dipimpin oleh orang yang berhak menggunakan gelar akuntan tersebut. Materi I.B Bab 2 Teori etika diantaranya ada: 1. Teleologi: utilitarianisme dan impact analysis menurut teori teleology, suatu keputusan etika yang benar atau salahnya tergantung apakah keputusan tersebut memberikan hasil yang positif atau negatif 2. Etika deontology: motivasi untuk berperilaku menurut teori deontology, suatu tindakan dapat secara etika benar walaupun tidak menghasikan selisih positif antara kebaikan dan keburukan untuk mengambil keputusan atau masyarakat secara keseluruhan 3. Justice and fairness – memeriksa keseimbangan menurut filsuf Inggris David Hume (1711-1776), proses pemberian atau alokasi sumber daya dan beban berdasarkan alas an rasional 4. Diatributive justice menurut Aristoteles (384-322 SM), melakukan alokasi yang adil berdasarkan ketidaksamaan dengan berdasarkan kriteria kebutuhan, artimatika kesamaan dan merit 5. Virtue etchics menurut pemikiran Aristoteles, karakter jiwa yang terwujud dalam tindakan-tindakan sukarela baik tindakan yang dipilih secara sadar dan sengaja Pengambilan keputusan bertetika menurut Brooks dan Dunn (2012) menyatakan bahwa untuk menyatukan teori-teori etika dalam penjelasan pengambilan keputusan beretika. Permasalahannya dari theory of justice yang terbatas dalam konteks kontrak sosial di dalam masyarakat sedangkan theory virtue ethics lebih berfokus pada karakter dari pengambilan keputusan bukan proses penagmbilan keputusan itu sendiri.