Uploaded by edoandhika.id

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL

advertisement
Nama: Edo Andhika Praditya Jaya
NRP: 10311710003018
Kelas: C
RESUME MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL
Telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Berdasarkan ketetapan tersebut, pendidikan program sarjana diharapkan
menjadi tenaga ahli profesional yang sanggup menciptakan lapangan pekerjaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia, yang dimaksud sebagai warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah program
pendidikan yang berakar pada demokrasi, memberikan dampak positif pada pendidikan di
sekolah, masyarakat, dan orang tua. Serta diharapkan mahasiswa menjadi manusia yang lebih
unggul dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan Kewarganegaraan ditetapkan menjadi mata
kuliah wajib sebagai pembina jiwa nasionalis dan cinta tanah air.
Sekilas menatap ke belakang, Pendidikan Kewarganegaraan telah digagas jauh sebelum
negara Republik Indonesia diproklamasikan sebagai negara yang merdeka. Dengan lahirnya
organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908 yang kemudian disepakati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional dan pada saat itulah diperingati sebagai awal tumbuhnya jiwa
nasionalisme. Secara sosiologis, Pendidikan Kewarganegaraan dilaksanakan oleh para
pemimpin di masyarakat yang mendorong semangat untuk cinta tanah air dan bangsa
Indonesia. Serta secara politis, Pendidikan Kewarganegaraan mulai diperkenalkan pada
kurikulum pendidikan tahun 1957. Dengan kandungan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan membahas bagaimana cara memperoleh dan hilangnya kewarganegaraan.
Sementara dalam Civics yang mulai diterapkan dalam pendidikan pada tahun 1961 lebih
banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, Undang-Undang Dasar, pidatopidato politik kenegaraan yang khususnya ditujukan untuk “nation and character building”
bangsa Indonesia. Pada awal masa pemerintahan Orde Baru, dalam kurikulum baru tercantum
mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang berisikan materi atau metode yang
menghilangkan sifat indoktrinatif dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran baru
yang dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila,
Pendidikan Kewarganegaran adalah suatu program pendidikan yang berusaha
menggabungkan unsur-unsur substatif yang meliputi demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan
masyarakat madani melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, dan humanis
dalam lingkungan yang demoktaris, untuk mencapai suatu standar kompetensi yang telah
ditentukan. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar mahasiswa memiliki wawasan
kesadaran dalam bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku untuk cinta
terhadap tanah air Indonesia, memiliki wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan
bernegara sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan nasional, dan memiliki pola
sikap dan pola pikir yang komprehensif, integral pada aspek kehidupan nasional.
Dengan demikian maka lulusan program sarjana diharapkan mampu menjadi
intelektual atau ilmuwan yang terpelajar, berbudaya, mampu memasuki dan menciptakan
lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi individu yang profesional.
Download