Uploaded by User81031

PPERBAIKAN SEJARAH SPEKULATIF

advertisement
Pandangan atau pemikiran Filsafat Sejarah Spekulatif
1. Jaman Kuno / klasik : Alam Pikiran Yunani
Filsafat berasal ketika manusia mulai berusaha untuk memahami dunianya, bukan melalui
agama melainkan menggunakan rasio. Orang-orang Yunani telah mengawali hal tersebut
sekitar 6 abad SM. Para filsuf periode awal membuat dua terobosan besar sekaligus yaitu 1)
mereka berusaha memahami dunia dengan menggunakan rasio semata-mata tanpa merujuk
pada agama, wahyu, autoritas dan tradisi. 2) Mereka mengharuskan orang lain untuk
menggunakan rasio sendiri, berpikir sendiri. Para guru mendorong agar murid-muridnya
mengemukakan gagasan mereka sendiri. Pada Jaman pertengahan ada banyak istilah
penamaannya, antara lain :
1. Menurut Troeitsch, menyebut jaman pertengahan adalah jaman / masa kebudayaan
dalam ikatan gereja
2. Menurut Russel, jaman pertengahan adalah masa keagamaan
3. Menurut Kaum Humanis, jaman pertengahan adalah abad kegelapan yang
merupakan istilah simbolis yg menggambarkan hakikat manusia untuk berpikir telah
dipasung oleh gereja. Tidak boleh beda suara.
a. Zeitgeis
Yunani kuno merupakan sebuah peradaban yang memiliki peran penting dalam
perkembangan pemikiran filsafat barat karena disanalah awal mula ilmu filasafat
berkembang. Alam pemikiran Yunani kuno lebih banyak berisikan tentang usaha untuk
mencari asal usul dari segala sesuatu. Namun cenderung bersifat dogmatis atau harus patuh
kepada gereja
b. Kesimpulan pandangan
-
Pola atau irama : yaitu Linier progres (lurus maju kedepan).
-
Motor : Sejarah adalah manusia, peran sejarah hanya manusia saja, penulis cerita
sejarah juga manusia, peminat sejarah pun manusia. Maka manusialah yang harus
dipandang sebagai inti dari masalah gerak sejarah. Dapat dipahamkan bahwa :
a) Manusia bebas menentukan nasib sendiri dengan istilah internasional otonom;
b) Manusia tidak bebas menentukan nasibnya, nasib manusia ditentukan oleh
kekuatan di luar pribadinya yang disebut heteronom,
Selanjutnya gerak sejarah menurut Hukum Fatum yakni mengenai Alam pikiran
Yunani yang berarti dasar dari perkembangan alam pikiran Barat. Salah satu
anggapan penting yaitu anggapan tentang alam dan manusia. Alam raya pada
dasarnya sama dengan alam kecil yakni manusia, makro dan mikro kosmos (kosmos
artinya alam itu teratur dan alam itu hukum alam berkuasa). Alam manusia dan alam
raya dikuasai oleh nasib atau kekuatan ghaib yang menguasai mikro dan makro
kosmos. Hukum alam yang menjadi dasar dari segala hukum kosmos adalah hukum
lingkaran atau siklus, dimana setiap peristiwa akan terjadi lagi dan terulang lagi.
(R.Moh Ali,2005:81)
-
Arah dan tujuan :
Persoalan muncul lagi mengenai siapa yang menentukan nasib manuasia. Menurut
keadaannya, penentu nasibnya adalah alam sekitar dengan isinya, kekuatan dan
Tuhan.
2. Jaman Pertengahan :
-
Pandangan Santo Agustinus
Ajaran Agustinus yang tidak pernah diterima oleh gereja namun banyak mengakibatkan
banyak peristiwa tragis yitu Predestinasi. Ajaran ini bertumpu pada pandangan bahwa kita
tidak dapat diselamatkan hanya dengan upaya dan kehendak belaka namun membutuhkan
campur tangan dari Tuhan. Yang paling tragis, ajaran ini selama beberapa abad dipakai untuk
membenarkan pembakaran dan penyiksaan atas banyak orang yang dianggap mempraktekkan
ajaran sesat. Banyak korban yang terjadi atas ajaran tersebut.
Agustinus hidup pada masa kekasisaran Romawi yang sedang runtuh. Seluruh dunia
beradab yang diketahuinya secara bertahap pasti dihancurkan oleh suku Barbar. Pada saat itu
ia wafat di Hippo di kota kelahirannya yang dikepung dan ditaklukkan oleh bangsa Vandal.
Setelah itu Romawi mengalami periode Abad Kegelapan. Hal ini membuat pandangan
pesimistis Agustinus mengenai kodrat manusia dan pandangannya tentan dunia yang berdosa.
Dalam bukunya yang berjudul “Kota Tuhan” ia menguraikan bahwa manusia menjadi dua
negara sekaligus yakni sebagai warga kerajaan Allah yang abadi dan didasarkan pada nilainilai yang sejati dan manusia sebagai warga kerajaan duniawi yang labil, muncul dan lenyap
dalam sekejap dan didasarkan pada nilai-nilai yang palsu.
Agustinus (354-430) menganggap sejarah profan (proses penciptaan manusia pertama
hingga kedatangan Cristus) sebagai suatu pertentanagan universal antara Civitas Dei
2
(kerajaan Tuhan) dan Civitas Terrena (Kerajaan Dunia). Dua kelompok yang saling
bertentangan untuk saling menguasai jalannya sejarah (Sartono Kartodirjo, 2014 : 37).
Civitas Dei adalah kebeneran dan Civitas Terrena adalah kesia-sian. Hal ini merupakan
pertentanagan yang akan terjadi secara terus menerus dan bermusuahan satu sama lain yang
akhirnya akan dimenangkan oleh kerajaan Allah atas kerajaan kaum dosa. Hanya dengan
inilah sejarah memperoleh makna dan bisa di mengerti.
Pandangan Santo Agustinus, banyak dipengaruhi oleh : 1) Kristianitas, 2) Manikheisme
(ajaran nabi dari persia bernama Mani), 3) Platonisme & Neo Platonisme, 4) Disintegrasi
kekaisaran Romawi
-
Karya-karya Santo Agustinus
Santo Agustinus dianggap sebagai tokoh terbesar yang menjadi filsuf pertama dan
penyelidikannya berasal dari penggalian atas pengalaman batinnya sendiri daripada
pengamatan di luar dirinya. Ia mewariskan buku terbaik yang ada yakni Pengakuan (sekitar
400 M) dan Kota Allah sekitar 413-426 M. (Magee,2008:52)
-
Kesimpulan pandangan
Dalam pemikiran Santo Agustinus di jelaskan bahwa sejarah di motori atau digerakan
oleh pola rencana allah bukan di gerakan oleh manusia (Sartono Kartodirjo, 2014:37). Allah
menguasai hasrat dan kehendak manusia, jadi dalam hal ini Tuhan ikut mengambil bagian
dalam jalan nya sejarah. Akan tetapi keikutsertaan nya berada diluar jangkauan manusia dan
kehendak nya tidak dapat di mengerti oleh alam pemikiran manusia. Pada dasarnya
Agustinus mempercayai bahwa sejarah bukanlah suatu siklus, melainkan suatu hal yang
lebih dari itu ia merupakan kejadian yang sudah direncanakan dan di atur oleh Tuhan. Jadi,
sejarah sebenarnya mempunyai suatu permulaan dan mempunyai akhir. Dengan dasar inilah
Agustinus membagi sejarah dunia menjadi enam periode (articuli tempris) yaitu :
1. Dari adam sampai air bah 3500 sM,
2. Dari airbah sampai ibrahim 1850 sM
3. Dari ibrahim sampai daud 1250 sM
4. Dari daud sampai pembuangan di Babylon 600 sM
5. Dari pembuanagan di Babylon sampai kelahiran kristus kurang lebih 4 M
6. Dari kristus sampai akhir dunia (Sartono Kartodirjo, 2014 : 37) :
3
Tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya kehendak Tuhan dalam civitas dei atau kerajaan
tuhan. Civitas dei merupakan tempat manusia pilihan Tuhan yang menerima ajaran Tuhan
dan yang menolaknya akan ditampung didalam civitas diaboli (kerajaan setan) atau neraka.
(Ali, 2005: 84)
1. Pola / irama gerak sejarah : yaitu Linier progres (lurus maju kedepan).
Sejarah berawal dari penciptaan manusia pertama yaitu Adam dan fakta dosa di taman
firdaus.
Sejarah dunia : Kerajaan tuhan vs kerajaan dunia / kerajaan setan
Sejarah dunia ini akan kembali dg adanya kedatangan kembali Kristus ke dunia. Atau
mesianisme dalam universal.
2. Motor
Tuhan. Menurut santo agustinus :
a) Sejarah merupakan penyelenggaraan rencana / kehendak tuhan : sejarah
providensial (rencana illahi)
b) Tuhan menentukan sejarah tp penentuan tuhan itu berada di luar jangkauan
manusia
Menurut Ibn Khaldun motor penggerak : tuhan, manusia dan lingkungan alam
3. Arah tujuan
a. Kemenangan Civitas Dei / kerajaan tuhan
b. Penyelamatan manusia (umat terpilih) manusia yg percaya kepada kristus
c. Sejarah keselamatan (heilsgeschiedenis)
a. Ibn Khaldun
1) Biografi Ibn Khaldun
Ibn Khaldun adalah seorang sarjana Arab yang tersohor. Ia dipandang sebagai ahli teori
ilmu sejarah yang paling pertama. Teori Ibn Khadludn tidak memusatkan perhatiannya
kepada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah adalah
agar manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha penyempurnaan
kehidupannya (Ali, 2005:85)
Ibn Khaldun mulai masuk ke dunia politik dan Pemerintah ketika para pemimpin Tunis
hijrah ke Maroko. Tahun 1350 M di usia 21 tahun ia diangkat menjadi sekretaris Sultan
dinasti Hafs. Sejak saat itulah lika-liku kehidupan dan karir politiknya mengalami pasang
4
surut. Pada tahun 1347 M dia mengundurkan diri dari dunia politik dan ia mulai menyepi ke
daerah Qal’at Ibnu Salamah dan menetap di sana sampai tahun 1378 M.
Dengan tegas Ibn Khaldun menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat karena qadar Tuhan yang terdapat di dalam masyarakay adalah “naluri untuk
berubah”. Manusia dan semua lembaga yang diciptakan olehnya dapat maju khusus melalui
perubahan. Bagi Ibn Khaldun sejarah menuju ke arah timbulnya beraneka warna masyarakat ,
negara dengan manusianya. Bukan negara dan sebagainya yang beraneka warna bertaraf
rendah namun bermacam-macam bentuk kemasyarakat dan kenegaraan dan manusia yang
menuju ke arah kesempurnaan hidup. Teori Ibn Khaldun mendidik manusia menjadi pejuang
yang tak kenal mundur. Puncak gerak sejarah baginya adalah umat manusia bahagia dengan
beraneka masyarakat, negara dan kesatuan hidup lainnya yang sempurna menghasilkan
Bhineka Tunggal Ika satu umat manusia dengan corak ragam yang serasi dan campuran.
(Moh Ali,2005:86)
Ibn Khaldun berafiliasi dalam tiga aliran filsafat sejarah yakni :
1) Yang pertama aliran sejarah sosial. Aliran ini berpendapat bahwa fenomena-fenomena
sosial dapat ditafsirkan dan teori-teorinya dapat diikhtisarkan dari fakta-fakta sejarah.
2) Kedua yaitu aliran ekonomi. Aliran ini menginterpretasikan sejarah secara materialis
dan menguraikan fenomena-fenomena sosial secara ekonomis. Di samping itu, setiap
perubahan dalam masyarakat dan fenomena-fenomenanya dikembalikan pada faktor
ekonomi.
3) Ketiga yaitu aliran geografis. Aliran ini memandang manusia sebagai putra alam
lingkungan dan kondisi-kondisi alam di sekitarnya. Oleh karena itu, dalam
penyejarahannya, seseorang, masyarakat dan tradisi-tradisinya dibentuk oleh
lingkungan dan alam tempat ia berada. Alam dan lingkungan memiliki dampak
terhadap kehidupan masyarakat walaupun manusia sendiri juga dapat mempengaruhi
dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Segala sesuatu yang ada di alam selalu berkembang termasuk di antaranya negara, adat
kebiasaan, agama dan profesi. Menurut Khaldun ada 3 yang dominan yang mempengaruhi
dan mengendalikan perkembangan perjalanan sejarah dari waktu ke waktu. Ketiganya akan
diurutkan sebagai faktor ekonomi, geografis (lingkungan, iklim) dan agama. (Hasbullah,
2012:263)
2) Karya-Karya Ibn Khaldun
Uraian tentang karya-karya Ibn Khaldun terdiri dari 3 yakni :
5

Kitab al’Ibar wa diwan al mubtada’ wa al khabar fi ayyam al’Arab wa al’Ajam wa alBar wa Man Asharahum min Dzawi al-Sulthan al Akbar.
Kata “ibar” berasal dari kata “abara” yang artinya lewat dari satu titik ke titik yang lain
dan melangkahi suatu hambatan. Ibn Khaldun memaksudkan dengan ini karyanya diberi
judul “kitab yang mampu mengantarkan dari bentuk luas sejarah menuju fakta riilnya dan
karakter internalnya.

Al-Muqaddimah , Pada awalnya, al-Muqaddimah merupakan muqaddimah al’Ibar,
namun memandang pentingnya karya ini maka ia pun dipisahkan dari al’Ibar dan dicetak,
dikaji serta diterjemahkan secara terpisah. Al muqaddimah inilah yang membuat Ibn
Khaldun menjadi terkenal hingga saat ini. Dalam karyanya ini terkandung asas-asas
teoretis-inovatif tentang filsafat sejarah , yakni :
a) Pertama yaitu Kata pengantar. Yang terdiri dari 6 halaman yang menguraikan
berbagai kelemahan yang terdapat pada karya-karyanya para sejarawan sebelumnya
dan uraian tentang metodanya yang inovatif dan bagian-bagian al’ibar.
b) Kedua yaitu Muqaddimah. Terdiri dari 30 halaman yang menguraikan kelebihan ilmu
sejarah, pengkajian atas aliran-alirannya dan uraian tentang kekeliruan para sejarawan
dan sebab-sebabnya.
c) Ketiga yaitu buku pertama. Menguraikan tentang watak kebudayaan dan hal-hal yang
berkenaan dengannya seperti kaum Bedui (primitif), orang-orang kota, kekuasaan,
penerimaan, penghidupan, industri, ilmu pengetahuan dan berbagai faktor yang
menimbulkannya. Buku ini terdiri dari 530 halaman dan terdiri dari 6 bab. Buku ini
sebenarnya bagian pertama al’Ibar namun dipisahkan dari bagian-bagian lainnya dan
menjadi Al-Muqaddimah. (al-Khudoiri. 1979:22-29)
Alasan Ibn Khaldun menyusun al-Muqaddimah yaitu ia merasa kekuranagan pada ilmu
sejarah yang berkembang pada masanya. Sebab sejarah pada masa itu hanya sekedar
deskripsi tentang peristiwa-peristiwa, nama-nama dan tahun-tahun. Ia ingin mendapatkan apa
yang disebut dengan hukum-hukum sejarah sehingga akan dapat menulis bebas dari
kekacauan dan kekeliruan. Dan ia akhirnya berhasil menyajikan suatu konsepsi tentang
sejarah atau teori dalam menginterpretasikan sejarah. (al-Khudoiri. 1979:30-31)

Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun wa Rihlatuh Gharban wa Syarqon
Karya ini dapat dipandang sebagai otobiografi. Dalam karya ini ia menguraikan sebagian
besar peristiwa yang ia alami dalam kehidupannya, kasidah-kasidah yang ia susun dan surat6
surat yang ia kirimkan kepada tokoh-tokoh penting pada masanya atau ia terima dari mereka.
Al’Ta’rif tidak hanya menyingkap kepribadian Ibn Khaldun namun juga tokoh-tokoh penting
pada masanya yang memainkan peranan penting dalam kehidupan politik. Lebih jauh lagi
karya ini membicarakan juga membicarakan watak kehidupan politik di Maghrib (Maroko).
(al-Khudoiri. 1979:38)
3) Kesimpulan pandangan
Teori Ibn Khaldun didasarkan pada kehendak Tuhan, akan tetapi pemusatannya bukan
pada akhirat. Pola gerak sejarah dari teori Ibn Khaldun adalah sama seperti pola gerak sejarah
dari teori Santo Agustinus. Pola gerak sejarah teori Ibn Khaldun adalah spiral. Sedangkan
motor penggerak sejarahnya adalah Tuhan, namun disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor
sosial, ekonomi dan geografi.. Pola / irama gerak sejarah : yaitu Linier progres (lurus maju
kedepan).
-
Motor
Tuhan. Menurut santo agustinus :
a) Sejarah merupakan penyelenggaraan rencana / kehendak tuhan : sejarah
providensial (rencana illahi)
b) Tuhan menentukan sejarah tp penentuan tuhan itu berada di luar jangkauan
manusia
c) Menurut Ibn Khaldun motor penggerak selain tuhan adalah manusia dan
lingkungan alam
4. Arah tujuan
Tujuan teori Ibn Khaldun menuju ke arah timbulnya beraneka warna masyarakat,
negara dan manusianya. Umat manusia bisa bahagia dengan beranekaragam
masyarakat, negara dan kesatuan hidpu lainnya yang sempurna seperti bhineka tnggal
ika.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali.M. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta : Lkis Yogyakarta
Ankersmith. 1987. Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modeern tentang Filsafat
Sejarah.Jakarta : PT Gramedia
Hasbullah dan Suoriyadi. 2012. Filsafat Sejarah. Bandung : Pustaka Setia
Kartodirjo,S. 1990. Ungkapan-ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur. Jakarta : PT
Gramedia Jakarta
Khudoiri,Zainab. 1979. Filsafat Sejarah Ibn Khaldun. Bandung. : Penerbit Pustaka
Magee,Bryan. 2008. Panorama Filsafat. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Miswari. 2016. Filsafat Terakhir; Evaluasi Filsafat sepanjang Masa. Lhoksumawe : Unimal
Press
Syukur,Abdul. 2007. Era Baru Historiorafi Yunani Kuno. Jurnal Sejarah Lontar . Vol. 4(2) :
57-62.
8
Download