i HUBUNGAN ANTARA PESAN IKLAN DENGAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI DANA (Studi Korelasional Mengenai Pesan Iklan Dana yang ditayangkan di Media Sosial Instagram dengan Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Penggunaan Aplikasi Dana) Proposal Penelitian ini Ditujukan sebagai Tugas Pengganti UAS Mata Kuliah Metode Penelitian Humas Kuantitatif Atikah Nabilah Sari 210310170075 Arifandu Ladio 210310170057 Indah Widiyanti 210310170045 Muhammad Fadel 210310170079 Muhammad Rizaldi Jabarudin 210310170053 Mufqi Fajrurrahman 210310170062 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT SUMEDANG 2019 i KATA PENGANTAR Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan antara Pesan Iklan Dana di Instagram Dengan Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana”. Guna menyelesaikan tugas UAS mata kuliah Mata Kuliah Metode Penelitian Humas Kuantitatif Atas bimbingan bapak Rosnandar Romli, saran dari teman-teman serta semua pihak terkait yang membantu kami dalam penyusunan karya tulis ini sehingga ini dapat terwujud. Penulis mengucapkan terima kasih, tanpa bantuan mungkin kami tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini. Semoga dengan tersusunnya penelitian ini diharapkan akan berguna bagi kami dan juga dapat menjadi salah satu pedoman atau sumber referensi bagi para peneliti lain dalam menyusun penelitian seperti ini. Kami menyadari sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis butuhkah dan harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya, dan bisa memberikan masukan informasi yang bermanfaat bagi penulis itu sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Amin. Sumedang, Desember 2019 Peneliti ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7 1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8 1.5 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 9 1.6 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 9 1.7 Waktu Penelitian ............................................................................................. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 10 2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 18 2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ........................................................................................... 21 3.2 Objek Penelitian ............................................................................................ 21 3.3 Metodologi Penelitian ................................................................................... 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................................... 39 4.2 Hasil Analisis Inferensial .............................................................................. 51 4.3 Pembahasan Hasil Rekapitulasi ..................................................................... 59 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 62 5.2 Kritik dan Saran ............................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66 LAMPIRAN ......................................................................................................... 68 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari manusia selalu berkomunikasi. Komunikasi adalah kebutuhan bagi manusia untuk berinteraksi dengan sekitar. Dalam proses komunikasi, terdapat pesan yang disampaikan dari komunikator (pengirim) kepada komunikan (penerima). Ketika membaca, melihat, dan mendengar pesan yang disampaikan terjadi proses atau reaksi kognitif dalam pikiran komunikan. Proses kognitif ini akan berujung pada penerimaan atau penolakan terhadap pesan yang disampaikan. Salah satu pesan yang dapat mempengaruhi pikiran penerimanya adalah iklan. Iklan dapat menimbulkan daya tarik konsumen terhadap suatu produk atau merek tertentu.. Dunia bisnis saat ini semakin kompetitif karena banyaknya inovasi dan pesaing baru. Kondisi ini menyebabkan perusahaan dengan produk sejenis berlomba – lomba dalam menarik perhatian konsumen. Perusahaan dituntut untuk mempunyai strategi – strategi kreatif dan inovatif untuk dapat menarik perhatian konsumen sehingga konsumen memiliki kesadaran pada produk atau merek milik perusahaan di antara banyak produk sejenis. Salah satu cara yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap suatu produk atau merek yaitu melalui periklanan. Seiring perkembangan teknologi, media periklanan pun turut berkembang, Saat ini, media periklanan sudah bergeser dari media massa konvensional ke media digital. Salah satu media digital yang paling banyak digunakan adalah media sosial. Hal ini disebabkan pertumbuhan angka pengguna media sosial di Indonesia yang naik cukup signifikan dari tahun ke tahun. Media sosial pun kini seperti sudah menjadi teman manusia dalam kegiatan sehari – hari. Saat ini, media sosial menjadi sumber informasi sekaligus hiburan bagi banyak orang Indonesia khususnya bagi generasi muda kegiatan beriklan melalui media sosial dianggap menjadi salah satu cara paling efektif saat ini. 2 Periklanan saat ini menjadi sangat erat kaitannya dengan media sosial. Berbagai macam platform media sosial kini menyediakan layanan iklan dan akun khusus bisnis. Iklan melalui media sosial dianggap efektif karena mempunyai kekuatan audio dan visual sehingga konsumen dapat menerima informasi secara lengkap. Ide atau cerita iklan dapat tergambar dengan sempurna melalui media sosial sehingga menarik untuk disimak. Bentuk dan durasi iklan yang ditayangkan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Maka, tak heran iklan melalui media sosial sangat diminati para perusahaan untuk mempromosikan produk atau merek mereka. Seiring meningkatkan penggunaan media sosial, semakin meningkat pula konsumsi iklan bagi para penggunanya. Orang akan tetap menyaksikan iklan meskipun orang tersebut sebenarnya tidak ingin untuk menyaksikan iklan tersebut. Setiap kali menggunakan media sosial akan ada iklan – iklan yang disisipkan di beranda. Iklan – iklan tersebut muncul sesuai dengan jenis konten yang diminati atau riwayat pencarian di media sosial. Salah satu media sosial yang banyak digunakan masyarakat Indonesia saat ini adalah Instagram. Menurut survei Hootsuite 20191, Instagram menduduki peringkat ketiga media sosial yang paling banyak digunakan saat ini di Indonesia. Sebanyak 80% pengguna internet aktif di Indonesia menggunakan Instagram setiap harinya. Instagram menjadi media sosial yang menarik banyak orang Indonesia khususnya generasi muda karena menampilkan konten audio visual. Konten visual lebih mudah diingat oleh manusia. Dengan dilengkapi audio, membuat Instagram menjadi media yang menarik untuk menyampaikan ide atau cerita. Ada dua jenis konten yang dapat diunggah melalui Instagram yaitu konten stories dan konten feed. Konten stories adalah konten foto atau video 15 detik dengan format potrait. Sedangkan konten feed dapat berupa video satu menit atau foto berbentuk landscape. Selain itu, juga terdapat fitur live yaitu fitur pengembangan dari stories dalam bentuk live streaming. Selanjutnya, fitur 1 https://hootsuite.com/resources/social-media-trends-report-2019 3 Instagram tv yaitu fitur pengembangan dari feed dalam bentuk video lebih dari satu menit. Instagram juga menyediakan fitur akun bisnis khusus untuk para pebisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya di akun Instagram. Akun bisnis ini terhubung dengan Facebook Fanpage sehingga akun bisnis yang dimiliki dapat dicari melalui Facebook dan juga Instagram sekaligus. Informasi lengkap perusahaan dapat dicantumkan lengkap yaitu nama perusahaan, jenis bidang, alamat lengkap, website, email, kontak dan deskripsi tentang bisnis. Perusahaan dapat menggunakan akun bisnis gratis ini untuk menjalin komunikasi dengan konsumen baik memberikan informasi terkini sampai mempromosikan produk atau jasa. Keunggulan akun bisnis dengan akun personal di Instagram yaitu terdapat fitur mempromosikan konten unggahan atau membuat iklan. Iklan atau konten yang dipromosikan dapat ditentukan akan ditayangkan melalui stories atau feed Instagram. Segmen konsumen yang akan terkena terpaan iklan pun dapat ditentukan jumlah, daerah, umur, dan ketertarikannya. Fitur ini dapat membuat iklan yang ditayangkan sesuai dengan segmen konsumen perusahaan sehingga penayangan iklan efektif. Waktu penayangan iklan pun dapat ditentukan sesuai dengan dana perusahaan. Berbagai macam fitur yang ditawarkan Instagram tersebut, tak mengherankan banyak perusahaan dan bisnis retail memilih Instagram sebagai media komunikasi dan pemasaran. Salah satunya yaitu Dana, sebuah aplikasi pembayaran digital di Indonesia. Aplikasi buatan Vincent Henry Iswaratioso dana pertama kali diperkenalkan pada Maret 20182. Aplikasi pembayaran digital sedang berkembang pesat saat ini. Kehadiran aplikasi pembayaran digital memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pembayaran. Proses pembayaran dapat dilakukan hanya melalui smartphone dalam waktu beberapa menit saja. Pelanggan hanya perlu scanning QR Code toko dan memasukkan nominal pembayaran. Kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi pembayaran digital ini 2 https://id.techinasia.com/dana-dan-masa-depan-pembayaran-digital 4 mampu menarik banyak perhatian masyarakat sehingga ikut menggunakan aplikasi ini. Awalnya aplikasi Dana menjadi media pembayaran digital untuk Tix.id dan belanja di Bukalapak. Namun, seiring dengan perkembangan layanan Dana, kini aplikasi Dana dapat digunakan sebagai media pembayaran di restoran, warung, dan supermarket. Bukan hanya itu, Dana juga menyediakan layanan pembayaran BPJS, token listrik, isi pulsa, PDAM, voucher game online3. Bahkan, aplikasi Dana saat ini mempunyai fitur untuk tarik tunai di Alfamart dan transfer ke rekening bank. Aplikasi Dana menawarkan fitur yang memudahkan transaksi seperti kirim uang gratis ke bank mana pun, mengirim uang melalui pesan, dan pembagian pembayaran dengan teman ketika ingin membayar sesuatu (split bill). Dana bukanlah satu – satunya aplikasi pembayaran digital di Indonesia. Sudah ada Gopay besutan Gojek dan OVO sebagai pendahulunya. Gopay yang menjadi layanan pembayaran digital di Gojek dan OVO yang menggandeng Grab membuat ekosistem aplikasi pembayaran digital tumbuh pesat di Indonesia. Sampai bulan Mei 2019, tercatat sudah terdapat 38 layanan dompet digital atau aplikasi pembayaran digital di Indonesia4. Aplikasi pembayaran digital dapat tumbuh di Indonesia berkesinambungan dengan tingginya kepemilikan ponsel pintar di Indonesia. Menurut data Statista, 62,69 persen masyarakat Indonesia memiliki ponsel pintar dan 64,8 persen penduduk Indonesia menggunakan internet. Sedangkan hingga akhir tahun 2017, penduduk dewasa Indonesia yang mempunyai rekening bank baru mencapai 48,9 persen. Faktor – faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan pesatnya aplikasi pembayaran digital di Indonesia. Aplikasi pembayaran digital lebih praktis dan memudahkan pembayaran karena hanya melalui ponsel pintar dan memerlukan koneksi internet. Pertumbuhan pesat industri aplikasi pembayaran digital menimbulkan persaingan yang ketat pula antar aplikasi ini. Menurut data Aplikasi Annie dari 3 4 https://dana.id/ https://tirto.id/gopay-vs-ovo-dompet-digital-bertarung-memaksimalkan-dukungan-egmF 5 Iprice5, sampai kuartal 2 tahun 2019, Gopay masih merajai pasar aplikasi pembayaran digital. Peringkat Gopay lalu diikuti oleh OVO, Dana, LinkAja, dan Jenius. Berbagai taktik pun digunakan untuk menarik perhatian pelanggan, seperti pemberian diskon dan cashback besar kepada pelanggan. Aplikasi Dana sendiri sering memberikan diskon atau potongan harga ketika pelanggan membayar di mitra – mitra Dana seperti restoran dan supermarket. Selain itu, Dana juga sering memberikan potongan harga tiket film di bioskop melalui aplikasi Tix,id. Persaingan yang ketat antar aplikasi pembayaran digital ini menuntut para pihak aplikasi untuk menggunakan strategi yang dapat menarik perhatian pelanggan sehingga mau menggunakan aplikasi tersebut. Selain dengan memberikan promo potongan dan cashback, strategi lainnya adalah pemasangan iklan. Iklan dapat disampaikan melalui media konvensional seperti televisi, radio, media cetak atau media digital. Aplikasi Dana memasang iklan di beberapa media yaitu radio, televisi, dan media digital. Media digital yang digunakan adalah youtube dan Instagram. Iklan aplikasi Dana di Youtube mempunyai durasi dan format yang berbeda dengan iklan Dana di Instagram. Iklan Dana di Youtube memiliki format landcaspe dan durasi yang lebih panjang. Sedangkan iklan Dana di Instagram lebih banyak muncul di fitur stories Instagram sehingga memiliki format portrait. Selain itu, durasi juga hanya sekitar 15 detik sesuai dengan format Instagram stories. Pemasangan iklan Dana melalui media sosial Instagram berkesinambungan dengan target pasar yang ingin dicapai Dana. Dengan total pengguna 56 juta atau 20,97 persen dari populasi Indonesia, pengguna Instagram didominasi oleh pengguna dengan rentang umur 18 – 24 tahun6. Hal ini sejalan dengan aplikasi Dana yang memiliki target generasi muda yang senang menonton film di bioskop, makan atau berbelanja di supermarket dan tertarik dengan promo potongan harga. Salah satu target pasar Dana yang sesuai dengan rentang usia pengguna Instagram adalah para mahasiswa. Mahasiswa memiliki keinginan yang besar untuk selalu up to date 5 https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/ https://techno.okezone.com/read/2019/07/05/207/2074955/pengguna-facebook-daninstagram-di-indonesia-nomor-4-terbesar-di-dunia?page=2 6 6 dan gaul. Namun, mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri tidak memiliki dana yang banyak untuk memenuhi kebutuhannya ini. Oleh karena itu, mahasiswa dapat menjadi target promosi – promosi dari aplikasi pembayaran digital seperti Dana. Namun, melihat ketatnya persaingan aplikasi pembayaran digital, menurut riset iprice app annie, pengguna aplikasi Dana masih menduduki di posisi ketiga di bawah Gojek dan OVO. Walaupun Dana cukup meroket sejak peluncurannya pada Maret 2018, tetapi segala strategi pemasaran Dana yang dijalankan belum mampu membuat Dana mengalahkan Gojek dan OVO. Pengguna Gojek dan OVO di kalangan Mahasiswa masih lebih banyak di bandingkan Dana. Fenomena ini terlihat di kantin – kantin Universitas Padjadjaran, banyak warung yang sudah bekerja sama dengan Gopay dan OVO untuk pembayaran. Pada kantin Fakultas Ilmu Komunikasi terjadi hal yang sama, mahasiswa sudah dapat melakukan pembayaran dengan Gopay di beberapa warung. Hal ini terjadi, salah satunya karena pengguna Gopay dan OVO sudah banyak di kalangan mahasiswa. Namun, kantin atau warung di lingkungan Universitas Padjadjaran sangat jarang bahkan tidak ada yang menyediakan Dana sebagai metode pembayarannya. Fenomena ini menarik, peneliti ingin meneliti hubungan antara pesan iklan dana di Instagram dengan sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap aplikasi Dana. 7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana?” 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 2. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 3. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 4. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek kognitif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 5. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek afektif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 6. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek konatif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 8 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi yang telah dibuat dalam penelitian ini, maka beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 2. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 3. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 4. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek kognitif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 5. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek afektif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 6. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial Instagram dengan aspek konatif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? 9 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoretis Kegunaan teoretis dalam penelitian ini yaitu: Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan manfaat pemikiran bagi kajian ilmu komunikasi dan bidang kajian ilmu hubungan masyarakat, khususnya bidang periklanan dan Marketing Public Relations. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, pengetahuan, dan wawasan mengenai terpaan di media sosial khususnya instagram. Selain itu juga menambah literatur bagi pihak – pihak yang memiliki minat pada masalah penelitian yang sama. 1.5.2 Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini ditujukan kepada pihak – pihak yang bersangkutan langsung dengan kegiatan visual praktis dan pelaku pemasaran, di antaranya seperti: 1. Tim Marketing Public Relations atau Branding Manager Dana yang hendak melakukan pemasaran melalui penggunaan strategi periklanan visual. 2. Para konsultan iklan yang tertarik mempelajari iklan media sosial melalui media periklanan. 3. Biro – biro iklan atau Advertising Agency yang tertarik untuk melebarkan periklanannya pada proyek – proyek iklan aplikasi pembayaran digital. 1.6 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah penyebaran kuesioner atau angket di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 1.7 Waktu Penelitian Waktu penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dari`` bulan Oktober hingga bulan November 2019. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya – upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli atau peneliti untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini menggunakan kajian beberapa peneliti terdahulu berkaitan dengan terpaan iklan di televisi dan media online dengan sikap konsumen. Selain itu, untuk mengetahui dan mempelajari berbagai metode analisis yang digunakan dan dapat diterapkan oleh peneliti dalam penelitian ini. 2.1.1 Review Penelitian Sejenis Berkaitan dengan penelitian, peneliti mengumpulkan beberapa hasil penelitian yang sesuai dengan bahasan yang diteliti, yaitu mengenai hubungan antara terpaan iklan Dana di Instagram dengan sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap Aplikasi Dana. Penelitian pertama yaitu oleh Asep Taufik Hidayat NPM KIC 050343 yang berjudul Hubungan antara Kualitas Produk Celana Jeans Peter Says Denim dengan Minat Beli Member PSD di Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kualitas produk celana jeans Peter Says Denim dengan minat beli konsumen, hubungan antara fitur produk celana jeans Peter Says Denim dengan minat beli konsumen, hubungan antara desain produk celana jeans Peter Says Denim dengan minat beli konsumen. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang cukup antara atribut produk celana jeans Peter Says Denim dengan minat beli konsumen. Saran yang ada dalam penelitian ini yaitu, pertama agar Peter Says Denim menggunakan media massa lain yang mendukung penjangkauan konsumen yang lebih luas lagi dalam usaha meningkatkan penjualan. Kedua, agar Peter Says Denim 11 dapat mengembangkan desain – desain baru yang disesuaikan dengan segmentasi pasar. Penelitian kedua oleh Adinda Ayu Lestari NPM 210110060240 yang berjudul Hubungan Antara Daya Tarik Iklan Telkom Speedu versi Sandra Dewi di Televisi dengan Sikap Pelanggan Terhadap Produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara isi pesan iklan Telkom Speedy Home Monitoring versi Sandra Dewi di televisi dengan sikap konsumen terhadap produk, untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara sumber komunikasi iklan Telkom Speedy Home Monitoring versi Sandra Dewi di televisi dengan sikap konsumen terhadap produk. Selain itu, untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara eksekusi iklan Telkom Speedy Home Monitoring versi Sandra Dewi di televisi dengan sikap konsumen terhadap produk. Saran dalam penelitian ini, yaitu: pertama, isi pesan dalam iklan menjadi hal yang dibutuhkan oleh khalayak dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka mengenai produk. Oleh karena itu, pengiklan hendaknya dapat lebih memperhatikan faktor mengenai isi pesan agar dapat dikemas sebaik mungkin dengan efektif agar memenuhi kebutuhan informasi khalayak akan informasi produk. Kedua, biaya pembuatan iklan untuk dapat ditayangkan di televisi tentunya memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. pembuat iklan hendaknya memaksimalkan keseluruhan daya tarik sebuah iklan agar iklan tersebut dapat bermanfaat dan berfungsi sesuai dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya promosi dengan menggunakan sebuah iklan. Ketiga, di samping iklan televisi, Pihak provider internet diharapkan menggunakan beberapa alat promosi lainnya. Penggunaan jangka panjang sebuah produk provider internet yang sangat berkaitan dengan brand loyalty diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran dalam mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan produknya. Di antaranya dengan memperlakukan pelanggan dengan sangat baik atau melakukan customer intimacy untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk. 12 Penelitian ketiga oleh Agung Yannesa NPM 210110120135 berjudul Hubungan Antara Terpaan Iklan Media Online Kawasaki Pulsar 200NS Dengan Sikap Anggota Komunitas Cornering Bandung Terhadap Produk. Tujuan dari penelitian yaitu pertama, mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara sumber komunikasi iklan online Kawasaki Pulsar 200NS dengan sikap anggota Komunitas Cornering Bandung terhadap produk. Kedua, untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara isi pesan iklan online Kawasaki Pulsar 200NS dengan sikap anggota Komunitas Cornering Bandung terhadap produk. Ketiga, untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara eksekusi iklan online Kawasaki Pulsar 200NS dengan sikap anggota Komunitas Cornering Bandung terhadap produk 13 No. ASPEK 1. ASEP TAUFIK ADINDA AYU AGUNG HIDAYAT LESTARI YANNESA JUDUL Hubungan Antara Hubungan Antara Hubungan PENELITIAN Atribut Produk Daya Tarik Iklan Antara Terpaan Celana Jeans Peter Telkom Speedy Iklan Says Denim dengan versi Sandra Online Minat Beli Member Dewi di Televisi Kawasaki Pulsar PSD di Bandung dengan Sikap 200NS Dengan Pelanggan Sikap Terhadap Produk Komunitas Media Anggota Cornering Bandung Terhadap Produk 2. TUJUAN Mengetahui ada Mengetahui ada Mengetahui ada PENELITIAN tidaknya hubungan tidaknya tidaknya yang signifikan hubungan yang hubungan yang antara atribut signifikan antara signifikan antara produk celana jeans daya tarik iklan terpaan PSD dengan minat Telkom beli member PSD di dengan Bandung pelanggan 200NS dengan terhadap produk sikap anggota iklan Speedy media online sikap Kawasaki Pulsar komunitas Cornering Bandung terhadap produk 3. METODE Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif PENELITIAN Korelasional Korelasional Korelasional 14 2.1.2 Landasan Teoretis Teori Informasi Integrasi Teori integrasi informasi merupakan teori tentang pengorganisasian pesan atau informasi. Semua informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap seseorang, tetapi derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap dipengaruhi oleh tujuan dan kebenaran informasi yang mendukung keyakinan seseorang (Gama dan Widarwati, 2008: 70). Teori ini berasumsi bahwa manusia mengorganisasikan informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut (Pratama, Erdinaya dan Perbawasari, 2012: 7). Teori integrasi informasi membantu menjelaskan bagaimana orang-orang berpikir dan membentuk sikap merupakan suatu hal penting dalam komunikasi. Teori ini membangun pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh informasi. Teori ini bermula dengan konsep kognisi yang digambarkan kekuatan sistem interaksi. Informasi adalah salah satu dari kekuatan tersebut dan dapat mempengaruhi sebuah sistem kepercayaan atau sikap individu. Fishbein dan Littlejohn (Littlejihn, 1996: 137-138) kemudian mengemukakan bahwa merujuk pada teori ini semua informasi mempunyai kekuatan potensial yang dapat mempengaruhi orang untuk memiliki sikap tertentu. Besar tidaknya pengaruh tersebut tergantung kepada dua hal, yaitu: 1. Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. Sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka informasi itu dapat dipandang sebagai sesuatu yang negatif. 2. Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai 15 suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. Sementara jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka penilaian yang diberikan pun akan rendah. (Littljohn, 1996:137-138) “Secara singkat dapat dijelaskan bahwa Valensi berkaitan dengan bagaimana informasi mempengaruhi sistem keyakinan seseorang, sedangkan bobot mempengaruhi berapa banyak pengaruh itu bekerja.” (Littlejohn, 2009:112). Perubahan sikap terjadi karena informasi baru memberikan tambahan pada sikap. Sikap mempunyai korelasi dengan keyakinan dan menyebabkan seseorang memiliki perilaku atau persepsi tertentu terhadap informasi dan juga pemberi informasi (Littlejohn dan Foss, 2008: 75-78). Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori integrasi informasi merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa seseorang mengorganisasikan pesan yang diterimanya. Di mana suatu informasi dianggap memiliki potensi untuk mengubah sikap seseorang jika informasi dianggap sesuai dengan tujuan dan dianggap memiliki kebenaran. Sikap memiliki korelasi dengan keyakinan, persepsi. 2.1.3 Landasan Konsepstual 2.1.3.1 Valensi Pesan Iklan Dana di Instagram Valensi adalah tingkatan di mana informasi dipandang mendukung keyakinan seseorang atau tidak. Jika ia mendukung keyakinan dan sikap seseorang, ia biasanya akan dipandang positif, jika tidak maka ia akan dipandang negatif. Valensi di sini berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk 16 melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa (Kotler and Amstrong, 2002:153). Valensi iklan dana di instagram berarti sejauh mana pesan dari iklan dana mendukung kepercayaan yang sudah ada di dalam diri mahasiswa, misalnya mahasiswa sudah mempercayai bahwa membawa dompet itu sudah dianggap merepotkan dan mereka membutuhkan bentuk lain dari uang selain bentuk fisik, maka pesan iklan yang diberikan Dana melalui aplikasi instagram akan disambut positif dan mendapatkan perhatian. 2.1.3.2 Bobot Pesan Iklan Dana di Instagram Bobot adalah sebesar besar informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya (berkaitan dengan kredibilitas informasi dan sumber informasi). Hal ini memberikan pengaruh pada seberapa besar pengaruh yang muncul. Apabila kredibilitas informasi rendah maka pengaruh yang timbul lebih kecil walaupun informasi tersebut mendukung kepercayaan yang sudah ada (Little John,2007: 137138). Bobot penilaian adalah tingkat kredibilitas informasi dalam isi pesan. Apabila seseorang melihat informasi sebagai suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. 2.1.3.3 Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana Gibson et. al. (1996:144) mengemukakan bahwa sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respons seseorang. Menurut Jalaludin Rakhmat, sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bisa bertindak, berpikir dan juga merasa bahwa dirinya paling baik dalam menghadapi objek, ide dan juga situasi ataupun nilai. Sikap bukanlah perilaku menurut Jalaluddin namun kecenderungan untuk perilaku dengan menggunakan metode tertentu saja terhadap objek sikap. Objek sendiri bisa berbentuk apa saja yakni orang, tempat, gagasan, ataupun situasi dalam kelompok. 17 2.1.3.3.1 Komponen Sikap Walgito (2004), menyatakan bahwa sikap mengandung tiga komponen, yaitu sebagai berikut: 1. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang memersepsi terhadap obyek sikap. 2. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. 3. Komponen konatif (komponen perilaku), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap. 18 2.2 Kerangka Pemikiran Hubungan Antara Pesan Iklan Dana di Instagram dengan Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana Rumusan Masalah “Sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana? Teori Integrasi Informasi Teori ini berasumsi bahwa manusia mengorganisasikan informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut (Pratama, Erdinaya dan Perbawasari, 2012: 7). Sikap Pesan • • Valensi atau tujuan Bobot Penilaian • • • Kognitif Afektif Konatif Azwar, 1995 • Variabel X Pesan Iklan Dana di Media Sosial Instagram Sub Variabel X1: Valensi Pesan Indikator: • • Informasi pesan iklan dana Relevansi Pesan iklan Sub Variabel X2: Bobot Penilaian Indikator: • • Keakuratan Pesan iklan Kejelasan Pesan iklan Variabel Y Sikap Penggunaan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Sub Variabel Y1 Kognitif Indikator: • Keyakinan untuk menggunakan aplikasi Dana Sub Variabel Y2 Afektif Indikator: • Perasaaan suka atau tidak suka terhadap aplikasi Dana Sub Variabel Y3 Konatif Indikator • Keputusan untuk menggunakan aplikasi Dana Azwar, 1995 19 2.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala – gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Hipotesis merupakan harapan yang akan dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih (Singarimbun, 1996:43). Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis mayor dan hipotesis minor pada penelitian adalah: 2.3.1 Hipotesis Mayor Semakin baik pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat sikap penggunaan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap aplikasi Dana 2.3.2 Hipotesis Minor 1. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek kognitif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 2. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek afektif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 3. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek konatif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 4. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek kognitif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 5. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek afektif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 20 6. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat aspek konatif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah Pesan Iklan Dana di Media Sosial Instagram 3.2 Objek Penelitian Obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Bahasa Indonesia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pesan iklan Dana yang meliputi Valensi Pesan dan Bobot pesan Sikap penggunaan aplikasi Dana 3.3 Metodologi Penelitian 3.3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (hypothetico deductive method) yang merupakan suatu metode penelitian yang melibatkan pengujian hipotesis, di mana hipotesis tersebut dideduksi dari hipotesis lain yang tingkat perumusan konseptualnya lebih tinggi. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik deskriptif maupun inferensial (Ardianto, 2010: 47) Menurut Sevilla dkk. (1993: 87), metode korelasional dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Melalui penelitian tersebut, kita dapat memastikan berapa besar hubungan antara variasi yang disebabkan oleh satu variabel dengan variasi yang disebabkan 22 oleh variabel lain. Untuk penelitian pengujian hipotesis, kita dapat menggunakan teknik korelasi. Di dalam uji hipotesis, kita dapat mengamati hubungan antara variabel-variabel yang diteliti Penulis menggunakan metode korelasional, karena penulis akan menguji sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Dalam rangka menguji hubungan tersebut, maka dibuat hipotesis yang menggambarkan hubungan antar dua variabel yaitu Pesan iklan dana di Instagram (sebagai variabel X) dengan sikap mahasiswa (sebagai variabel Y). 3.3.2 Variabel dan Operasionalisasi Variabel 3.3.2.1 Variabel Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pesan yang kemudian diturunkan menjadi dua yang meliputi: a. Valensi Pesan(X1) Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. Sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka informasi itu dapat dipandang sebagai sesuatu yang negatif. (Littljohn, 1996:137-138) b. Bobot Pesan (X2) Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. Sementara jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka penilaian yang diberikan pun akan rendah. (Littljohn, 1996:137-138) 23 2. Variabel Terikat Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana, yang terdiri dari: a. Kognitif (Y1) Komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang memersepsi terhadap obyek sikap. (Walgito. 2004) b. Afektif (Y2) Komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. (Walgito. 2004) c. Konatif (Y3) komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap. (Walgito. 2004) 24 3.3.2.2 Operasional Variabel Konsep Variabel Pesan Iklan Sikap Dimensi • X1 : Valensi Pesan Indikator • Informasi pesan iklan dana • Relevansi Pesan iklan • X2 : Bobot • Keakuratan Pesan Pesan iklan • Kejelasan Pesan iklan • Y1 • Keyakinan Kognitif untuk menggunakan aplikasi Dana • Y2 • Perasaan suka Afektif atau tidak suka terhadap aplikasi Dana • Y3 • Keputusan Konatif untuk menggunakan aplikasi Dana Skala Item • Ordinal 5-7 • Ordinal 9 -12 • Ordinal 13-15 • Ordinal 16-17 • Ordinal 18 - 20 3.3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2008: 80) Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran angkatan 2019, 2018, 2017 dan 2016 yang berjumlah 2800 orang 25 3.3.3.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dari pengertian di atas agar memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019. Menurut Arikunto (2006:112) mengatakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-20. Ninoy Yudhistya Sulistiyono, 2013. Pendapat tersebut sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011:90) “ ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.” 3.3.3.3 Teknik Sampling Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti merasa teknik probability sampling cocok karena setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini jenis teknik probability sampling yang digunakan yaitu Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2008: 81-82) Penentuan jumlah sampel dilakukan untuk Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi berdasarkan dari tabel Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan 26 tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. Berdasarkan tabel Isaac dan Michael, sampel dalam penelitian ini sejumlah 287 responden. Tapi karena adanya keterbatasan waktu maka jumlah sampel yang diambil adalah 100 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran 3.3.4 Instrumen/Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 27 1. Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi desain interior dari responden. Pada penelitian ini angket yang digunakan bersifat langsung tertutup, di mana responden memilih satu kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Jadi, cara menjawabnya sudah diarahkan dan kemungkinan jawabannya sudah ditetapkan. 2. Metode Observasi Metode Observasi yaitu pengumpulan data atau informasi dengan mengamati langsung maupun tidak langsung oleh objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati mahasiswa yang ada di area Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu mencari data pelengkap dari buku atau literatur referensi sebagai penunjang kebutuhan. Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online. Pengumpulan data melalui bahan pustaka menjadi bagian yang penting dalam penelitian ketika peneliti memutuskan untuk melakukan kajian pustaka dalam menjawab rumusan masalahnya. Pendekatan studi pustaka 28 sangat umum dilakukan dalam penelitian karena peneliti tak perlu mencari data dengan terjun langsung ke lapangan tapi cukup mengumpulkan dan menganalisis data yang tersedia dalam pustaka. Selain itu, pengumpulan data melalui studi pustaka merupakan wujud bahwa telah banyak laporan penelitian yang dituliskan dalam bentuk buku, jurnal, publikasi dan lain-lain. Sehingga hasil laporan penelitian itu akan menjadi data lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut pula. Hal itu terjadi karena sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Dengan demikian, studi pustaka sangat tergantung pada penulisan hasil laporan atau fenomena yang ada dalam masyarakat diungkapkan melalui teks tertulis. Semakin banyak laporan penelitian maupun ‘printed phenomenons’ maka semakin kaya pula data yang tersedia dalam studi pustaka. Dengan begitu, penelitian akan mudah dilakukan dalam rentang waktu yang singkat karena data yang diperlukan mudah didapat peneliti. Hal penting dalam teknik ini adalah peneliti harus mencantumkan sumber yang ia dapat dalam bentuk sistem referensi yang terstandarisasi. Sehingga, dari mana data itu diperoleh akan jelas dan mudah untuk croscheck ulang. Studi literatur yang dilakukan peneliti adalah dengan membaca berbagai panduan yang terletak di perpustakaan fakultas ilmu komunikasi dan perpustakaan skripsi untuk menemukan referensi yang bisa digunakan. 3.3.5 Teknik Penskalaan Menurut Sugiyono (2012:92) instrumen penelitian untuk penelitian kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data, serta instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2012:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pilihan terhadap 29 masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi kualitas pelayanan (X) dan kepuasan tamu (Y) diberi skor sebagai berikut: a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju b. bobot nilai 4 berarti setuju c. bobot nilai 3 kurang setuju d. bobot nilai2 berarti tidak setuju e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju Setelah mendapatkan jumlah skor ideal (literium) untuk seluruh item, penulis mengategorikan dari hasil skala Likert sebagai berikut a. sangat setuju berarti berada pada tingkat sangat tinggi b. setuju berarti berada pada tingkat tinggi c. kurang setuju berarti berada pada tingkat sedang d. tidak setuju berarti berada pada tingkat rendah e. sangat tidak setuju berarti berada pada tingkat sangat rendah 3.3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.3.6.1 Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang dikumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner (Singarimbun, 2006: 124) Jenis Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, yaitu kerangka dari suatu konsep. Validitas konstruk yaitu mencari kerangka-kerangka konsep sehingga peneliti dapat menyusun tolak ukur 30 operasional konsep-konsep yang dipilih. Untuk mencapai validitas tersebut, peneliti menyusun angket berdasarkan permasalahan yang diteliti dengan memperhatikan instrumen atau alat ukur secara logis berisi sampel yang mencerminkan konsep yang akan diukur serta merujuk pada kepustakaan yang ada. Validitas konstruk (construc validity) yaitu bagaimana alat ukur yang dikembangkan mampu mengemukakan seluruh aspek yang membangun kerangka dari konsep-konsep yang diteliti. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan validitas konstruk yaitu: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur 2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden 3. Mempersiapkan tabulasi jawaban 4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan rumus spearman: Keterangan rs = korelasi Rank Spearman N = banyak sampel / subjek di2 = Kuadrat selisih peringkat x dan y Σx = Perhitungan peringkat data x yang kembar Σy = Perhitungan peringkat data y yang kembar Suatu item pertanyaan menurut Azwar (2011:153) dinyatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari satu sama dengan 0,30. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika r positif, serta ≥ 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid 2. Jika r negatif, serta < 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid 31 3.3.6.2 Teknik Reliabilitas Data Menurut Masri Singarimbun dalam bukunya Metode Penelitian Survei, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi, 2006: 140) Dalam penelitian ini digunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu: Keterangan rumus: R = Koefisien reliabilitas instrumen (Alpha Cronbach) K = Jumlah Instrumen pertanyaan ∑Si2 = Jumlah varian dari tiap instrumen St2 = Jumlah varian keseluruhan instrumen Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,7 (Kaplan & Saacuzo, 1993: 123). Dengan pengambilan keputusan: • Jika alpha positif, serta r ≥ 0,70 maka variabel tersebut reliabel • Jika alpha tidak positif, serta r < 0,70 maka variabel tersebut tidak reliabel Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X “Hubungan antara pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana” (N = 20) Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pesan Iklan (X) 32 Nomor Item Pertanyaan Item 5 Rhitung Rtabel Keterangan 0,761 0.300 Valid Item 6 0,811 0.300 Valid Item 7 0,682 0.300 Valid Item 8 0,779 0.300 Valid Item 9 0,776 0.300 Valid Item 10 0,671 0.300 Valid Item 11 0,587 0.300 Valid Item 12 0,681 0.300 Valid Koefisien Reliabilitas 0,868 Titik Kritis 0,700 Kesimpulan Reliabel Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh instrumen pernyataan yang membentuk variabel pesan iklan memiliki nilai koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh instrumen pernyataan tersebut dinyatakan valid. Untuk pengujian reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbarch diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,868 > titik kritis reliabilitas yaitu 0.700. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian sudah teruji kesahihan atau keabsahannya dan layak digunakan dalam penelitian. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X “Hubungan antara pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana” (N = 20) Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pesan Iklan (Y) Nomor Item Pertanyaan Item 13 Rhitung Rtabel Keterangan 0,761 0.300 Valid Item 14 0,811 0.300 Valid 33 Item 15 0,682 0.300 Valid Item 16 0,779 0.300 Valid Item 17 0,776 0.300 Valid Item 18 0,671 0.300 Valid Item 19 0,587 0.300 Valid Item 20 0,681 0.300 Valid Koefisien Reliabilitas 0,868 Titik Kritis 0,700 Kesimpulan Reliabel Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh instrumen pernyataan yang membentuk variabel sikap mahasiswa memiliki nilai koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh instrumen pernyataan tersebut dinyatakan valid. Untuk pengujian reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbarch diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0, > titik kritis reliabilitas yaitu 0.700. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian sudah teruji kesahihan atau keabsahannya dan layak digunakan dalam penelitian. 3.3.7 Teknik Analisis Data 3.3.7.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat. Kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel di ambil. (Sugiyono, 2008: 147) 34 3.3.7.2 Analisis Statistik Inferensial Statistik inferensial (sering juga di sebut statistik induktif atau statistik data probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. (Sugiyono, 2008: 148) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Dalam operasional variabel terlihat bahwa skala pengukuran untuk mengukur hubungan di antara kedua variabel adalah skala Ordinal. Oleh karena itu, untuk mencari koefisien korelasi untuk skala ordinal digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs). Teknik korelasi tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan di antara variabel X dan variabel Y. Rumus: rs = 6 Σ Ni di2 N3 - N Keterangan: rs : koefisien korelasi Rank Spearman di : selisih angka yang dibuat untuk kelompok X dan Y n: banyak sampel (Siegel: 1992: 253) Langkah-langkah penggunaan koefisien korelasi Rank Spearman Order (Siegel, 1992: 250-257) adalah sebagai berikut: 1. Skor data dari variabel X dan variabel Y diberi peringkat mulai dari nomor 1 hingga N. 2. Hitung selisih peringkat pasangan (d i) dengan mengurangkan peringkat X pada peringkat Y. 35 3. Kemudian selisih peringkat pasangan dikuadratkan untuk memperoleh 41,2, Lalu jumlahkan di? sampai ke-N guna mendapatkan 2 d;2 . 4. Kadang-kadang dalam penelitian terjadi dua subjek atau lebih mendapat skor yang sama pada variabel yang sama, maka sebelumnya menghitung rS dilakukan perhitungan faktor koreksi, yaitu: t3 - t T= 12 T : faktor korelasi jumlah peringkat berkerangka sama t : banyaknya data yang berkerangka sama pada rangking tertentu 5. Jika proporsi angka sama dalam observasi-observasi X dan Y dan jumlahnya besar, maka di gunakan rumus berikut untuk menghitung rs: Σx2 + Σy2 – Σd2 rs = Di mana, N3 - N 12 Σx2 = di = - ΣTX xi – yi ΣY2 = N3 - N - ΣTY 12 rs = Koefisien korelasi Rank Spearman T = Banyaknya observasi dalam suatu kelompok yang berangka sama untuk suatu peringkat tertentu N = Jumlah sampel/subjek 36 di = selisih rangking X dan Y untuk setiap jumlah N T x = Perhitungan data peringkat x yang kembar Ty = Perhitungan data peringkat y yang kembar 6. Jika N ≥ 10, signifikasi suatu harga observasi rs ditetapkan dengan menghitung t yang berkaitan dengan harga tersebut dengan rumus: Di mana derajat kebebasan sama dengan N-2, untuk penelitian ini tingkat signifikansi (a) ditetapkan sebesar 0,05 pada tabel dua sisi (two tailed). Sedangkan kriteria penerimaan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Jika t hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan t dalam tabel (|thitung>ttabel) pada tingkat signifikan 0,05 maka hipotesis penelitian (H 1) diterima. Kriteria untuk analisis korelasi Rank Spearman ini adalah: • Jika rs = 0 atau mendekati nol, maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y sangat lemah atau tidak ada pengaruh sama sekali. • Jika rs = I atau mendekati satu, maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y tinggi dan searah. • Jika rs = -1 atau mendekati -1, maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y tinggi tapi tidak searah. Untuk tingkat signifikasi harga dengan melihat pada tabel harga-harga kritis t (Siegel, 1992: 253). Hipotesa pengujian: Ho : p = 0 (tidak ada korelasi) H0 : ρ = 0 (tidak ada korelasi) H1 : ρ ≠ (ada korelasi) Untuk penelitian ini tingkat signifikasi (α) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes kedua sisi. Kriteria pengujian sebagai berikut: 37 • Jika | thitung | Z tα/z. n-2 ; maka Ho ditolak, H1 diterima yang berarti ada hubungan antara variabel yang diteliti. • Jika | thitung | Z tα/z. n-2 ; maka Ho ditolak, H1 diterima yang berarti ada hubungan antara variabel yang diteliti. • Jika - tα/z. n-2 ≤ thitung ≤ tα/z. n-2 ; maka Ho diterima\yang berarti tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956 : 145,) sebagai berikut : Besarnya nilai R (koefisien korelasi): • < 0,20 berarti hubungan rendah sekali, lemah sekali • 0,20 - < 0,40 berarti hubungan rendah tapi pasti • 0,40 - < 0,70 berarti hubungan yang cukup berarti • 0,70 - < 0,90 berarti hubungan yang tinggi, kuat • > 0,90 berarti hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. (sumber, Rakhmat, 2012 : 29) 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan dari pengolahan data primer yang diperoleh yaitu data yang diperoleh dari responden melalui angket yang disebarkan pada 100 responden yaitu mahasiswa fakultas ilmu komunikasi mengenai hubungan pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Untuk lebih melengkapi sumber data utama, peneliti mengambil beberapa sumber data penunjang dengan studi pustaka agar analisis data dapat dilakukan dengan baik dan lengkap. Data yang diperoleh dari hasil angket terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian. Hasil pengolahan data dan analisis yang akan dibahas dalam penelitian ini untuk tahap pertama yaitu menggunakan analisis yang disusun ke dalam bentuk tabel tunggal yang telah dikategorikan dengan menggunakan pendekatan distribusi frekuensi dan perhitungan persentase dengan menggunakan software khusus pengolahan data statistik, yaitu SPSS versi 20 for windows dan microsoft excel. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden pada tiap variabel dan sub variabel digunakan analisis deskriptif yang dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu total skornya. Setiap angket terdiri dari 19 pertanyaan tertutup yang terdiri dari 3 pertanyaan mengenai data responden, dan 16 pertanyaan untuk memperoleh data penelitian. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam angket merupakan penurunan dari operasionalisasi variabel yaitu valensi pesan, bobot pesan, kognisi, afeksi dan konasi yang diselaraskan dengan tujuan penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi yaitu mencari derajat hubungan antara dua variabel (variabel X dan Y) yang terdapat dalam penelitian ini. Tahap – tahap analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis deskriptif data responden dan data penelitian terlebih dahulu dan selanjutnya analisis inferensial. Variabel X terdiri dari dua sub variabel yaitu 39 valensi pesan dan bobot pesan. Sedangkan variabel Y terdiri dari tiga sub variabel yaitu kognisi, afeksi dan konasi. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Responden Tabel 4.1 Program Studi Responden No. Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1. Ilmu Komunikasi 18 18,00 2. Jurnalistik 6 6,00 3. Manajemen Komunikasi 9 9,00 4. Hubungan Masyarakat 52 52,00 5. Ilmu Perpustakaan 5 5,00 6. Televisi dan Film 8 8,00 7. Manajemen Produksi Media 2 2,00 100 100,00 Total Sumber: Pengolahan Data Kuesioner 2019 Tabel 4.1 menunjukkan responden berdasarkan “Program studi”. Mayoritas adalah responden yang berada pada program studi Hubungan Masyarakat yaitu sebanyak 52 orang atau 52%, disusul jumlah responden yang berada pada program studi Ilmu Komunikasi yaitu sebanyak 18%, sedangkan sisanya adalah responden dengan beragam program studi yang jika pembagiannya hampir sama rata. Berdasarkan hasil angket data penelitian diketahui responden dalam penelitian ini mayoritas adalah program studi Hubungan Masyarakat hal ini disebabkan karena peneliti berasal dari program studi yang sama sehingga lebih memudahkan peneliti untuk menghubungi dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner. 40 Tabel 4.2 Angkatan Responden No. Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1. 2019 2 2,00 2. 2018 21 21,00 3. 2017 59 59,00 4. 2016 12 12,00 5. <2015 6 6,00 100 100,00 Total Sumber: Pengolahan Data Kuesioner 2019 Tabel 4.2 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “angkatan” mayoritas responden berasal dari angkatan 2017 sebanyak 59 atau 59%. Mayoritas responden berasal dari angkatan 2017. Hal ini disebabkan karena peneliti berasal dari angkatan yang sama sehingga lebih memudahkan peneliti untuk menghubungi dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner. 4.1.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian Analisis deskriptif data penelitian yang diperoleh melalui penyebaran angket yang ditampilkan berdasarkan dua variabel yaitu pesan iklan Dana dengan sikap Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Dalam menganalisis deskriptif data penelitian ini menggunakan perhitungan pengkategorian. Cara perhitungan pengkategorian Variabel dan sub variabel data yang telah diperoleh, kemudian disusun ke dalam tabel tunggal yang dikategorikan dan disajikan dengan menggunakan pendekatan distribusi frekuensi dan perhitungan persentase. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden pada tiap variabel dan sub variabel, digunakan analisis data deskriptif yang dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu skor uji tiap variabel dan sub variabel. Hasilnya dimasukkan ke dalam tiga katagori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorian tersebut berdasarkan interval batasan dengan cara sebagai berikut: Nilai maksimum = Skor tertinggi (Jumlah Pertanyaan x Nilai Maksimal) Nilai minimum = Skor terendah (Jumlah Pertanyaan x Nilai Minimal) 41 Interval = Nilai maksimum-nilai minimum Jumlah kategori Penentuan katagori (range): Nilai minimum + Interval = Katagori rendah Nilai katagori rendah + interval = Katagori sedang Nilai katagori sedang + interval = Katagori tinggi 4.1.2.1 Pesan Iklan Dana Variabel Sajian informasi terdiri dari 2 sub variabel, yaitu valensi pesan dan pesan. Berikut merupakan analisis deskriptif variabel pesan iklan berdasarkan hasil angket penelitian, yaitu: 1. Valensi Pesan Valensi merupakan tingkatan di mana informasi mendukung atau sebaliknya terhadap suatu informasi. Menurut Martin Fishbein (dalam Littlejohn, 2009:111) mengatakan bahwa: "Valensi adalah tingkatan di mana informasi dipandang mendukung keyakinan seseorang atau tidak. Ketika informasi menyokong keyakinan seseorang, maka informasi tersebut mempunyai valensi positif. Ketika tidak menyokong, maka valensi negatif" Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub variabel valensi pesan, yaitu: Jumlah Pernyataan Interval Range 4 20 Total Jumlah Minimum 4 Jumlah Maksimum 20 - 4 16 4 42 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: No. Interval Intensitas f Persentase(%) 2 9 – 13 Rendah 6 6,00 3 14 – 18 Sedang 78 78,00 4 19 – 24 Tinggi 16 16,00 Jumlah 100 100,00 Tabel di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel valensi pesan iklan Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori valensi pesan sedang, yaitu sebanyak 78 peserta atau 78,00% responden, dan minoritas responden berada dalam kategori valensi pesan, yaitu sebanyak 6 orang atau 6,00% responden. Valensi pesan merupakan arah pesan di mana ketika komunikan meyakini pesan yang diterimanya, maka komunikan akan memberikan valensi yang positif pada pesan tersebut, jika tidak maka akan sebaliknya. Dalam membentuk pesan yang sesuai dengan keyakinan komunikan, maka informasi harus menggabung informasi mengenai objek utama dengan konsep-konsep yang berhubungan dengan objek tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, Martin Fishbein dalam (Littlejohn, 2009: 113) mengatakan bahwa "attitudes differs from beliefs in that they are evaluative." Jadi valensi pesan dilihat dari segi evaluatif merupakan hasil gabungan dari 2 bentuk keyakinan. Berkenaan dengan 2 bentuk keyakinan, Martin Fishbein mengatakan bahwa: "There are two kinds of beliefs. The first is belief in a thing believe in something, you would say that this thing exis kind of belief -belief about- is your sense of the probao particular relationship exist between twothings.” (Terdapat 2 Jenis keyakinan. Pertama keyakinan akan suatu hal. Ketika 43 meyakini suatu hal, maka akan menganggap itu ada. Kedua-keyakinan merasa ada kemungkinan hubungan antara 2 hal). Objek yang menjadi topik bahasan utama dalam penelitian ini adalah iklan Dana, sedangkan pesan yang berhubungan dengan iklan Dana di media sosial instagram adalah pesan mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana, ajakan untuk mengganti dompet konvensional menjadi dompet digital, serta berbagai macam promo yang menarik. Penggabungan berbagai pesan ini bertujuan untuk membentuk valensi yang positif terhadap pesan yang disajikan dalam iklan Dana. karena berdasarkan penjelasan teori integrasi informasi, valensi pesan yang positif merupakan faktor yang mengubah sikap seseorang. Sekumpulan pesan yang diterima oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi akan menjadi pemasukan bagi para komunikan dan mengakumulasi pesan tersebut untuk kemudian ditentukan tanggapan mereka mengenai informasi tersebut dalam keyakinan mereka. Valensi pesan yang positif akan menjadi faktor yang dapat mengubah sikap para peserta sesuai dengan objek informasi yang disampaikan. Berkenaan dengan hal tersebut Fishbcin dalam Littlejohn (2009, 114) mengatakan bahwa valensi menunjukkan bagaimana suatu informasi mempengaruhi sikap. Akumulasi pesan yang diserap seseorang dapat menimbulkan perubahan derajat keyakinan seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan hasil angket penelitian, maka dapat diketahui valensi pesan iklan Dana dalam kategori valensi pesan cukup tinggi 2.Bobot Pesan Bobot pesan merupakan fungsi kredibilitas sebuah informasi. Kredibilitas pesan akan mengukur sejauh mana seseorang menganggap pesan yang disampaikan adalah pesan yang benar. Berkenaan dengan hal tersebut Martin Fishbein (dalam Littlejohn, 2009:111), mengatakan bahwa: “Bobot adalah sebuah fungsi dari keandalan atau sebuah kegunaan dari kredibilitas. Jika seseorang berpikir bahwa informasi adalah benar, maka seseorang tersebut akan memberikan bobot yang lebih tinggi pada informasi tersebut; jika tidak, maka seseorang , tersebut akan memberikan bobot yang 44 lebih rendah. Jelasnya, semakin besar bobotnya, semakin besar pula dampak dari informasi tersebut pada sistem keyakinan seseorang." Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub variabel bobot pesan, yaitu: Jumlah Pernyataan Interval 4 20 Total Jumlah Minimum 4 Jumlah Maksimum 20 - 4 16 Range 4 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: No. Interval Intensitas f Persentase (%) 2 9 - 13 Rendah 9 9,00 3 14 - 18 Sedang 68 68,00 4 19 - 24 Tinggi 23 23,00 Jumlah 100 100% Tabel di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel bobot pesan iklan Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori bobot pesan sedang, yaitu sebanyak 68 peserta atau 68,00% responden, minoritas responden berada dalam kategori informasi rendah, yaitu sebanyak 9 peserta atau 9,00 % responden. 45 Bobot pesan merupakan dimensi di mana informasi dianggap sebagai suatu kebenaran oleh seseorang. Ketika pesan dianggap benar, maka komunikan akan memberikan bobot pesan yang tinggi, jika maka akan sebaliknya. Ketika seseorang memberikan valensi pesan positif dan bobot pesan yang tinggi, maka akan semakin besar peluang perubahan sikap yang akan terjadi. Bobot pesan dapat dikatakan juga sebagai kualitas suatu pesan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dan B. Curtis (2005, 266-267) mengatakan bahwa: "Kejelasan juga dapat dicapai dengan cara menyampaikan informasi menurut ukuran tertentu yang berarti bagi khalayak. Menunjukkan upaya dan kontribusi orang-orang tertentu akan membantu penyampaian informasi. Menjelaskan dampak suatu masalah atau pemecahan kepada orang-orang yang paling cepat terpengaruh menjadikan informasi lebih bersifat pribadi. Pada saat para penyimak merasa terlibat langsung, mereka biasanya lebih banyak mencurahkan perhatian. Keakuratan merupakan hal penting dalam setiap penyampaian informasi. Penyampaian pesan dimaksudkan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman khalayak, dan Anda akan dapat mempengaruhi para penyimak Anda secara pemberian materi yang tidak akurat. Pastikan untuk memeriksa ulang semua pesan, yakinkan bahwa menerjemahkan dan mencatatnya secara benar.” Kejelasan pesan merupakan penyampaian pesan yang menyertakan dampak suatu masalah yang dihadapi sampai dengan yang ditawarkan. Kejelasan pesan dalam pesan iklan Dana ini menjelaskan kemudahan dalam penggunaan aplikasi Dana untuk melakukan transaksi. Penyajian pesan yang menjelaskan masalah hingga solusi akan mempermudah mahasiswa untuk mengambil kesimpulan dari pesan yang disampaikan dalam iklan Dana, sehingga mahasiswa akan memahami pesan yang disampaikan. Berikutnya adalah keakuratan pesan, keakuratan pesan menitik beratkan bagaimana informasi menambah pengetahuan dan pemahaman komunikan dengan cara memberikan pesan yang akurat. Pesan yang akurat adalah pesan yang berasal dari sumber yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan para peserta. 46 4.1.2.2 Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana 1. Komponen Kognitif Kognitif diartikan sebagai komponen yang berisi komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, 2010:24). Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub variabel kognisi, yaitu: Jumlah Pernyataan Interval 3 15 Total Jumlah Minimum 3 Jumlah Maksimum 15 - 3 12 Range 4 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: No. Interval Intensitas f Persentase (%) 1 4-8 Rendah 5 5,00 2 9 - 13 Sedang 71 71,00 3 14 - 18 Tinggi 24 24,00 Jumlah 100 100,00 Tabel 4.8, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang, 47 yaitu sebanyak 71 peserta atau 71,00% responden, minoritas responden berada dalam kategori aspek kognisi rendah, yaitu sebanyak 5 peserta atau 5,00% responden. Komponen kognitif merupakan pengetahuan, keyakinan, pengetahuan, keyakinan, dan pemahaman yang dimiliki seseorang mengenai suatu objek. Persepsi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pemahaman dalam komponen kognisi seseorang. Menurut Mar'at (1981: 42-20) mengatakan bahwa: Persepsi dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses cakrawala, dan pengetahuannya. Faktor pengalaman, proses atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat. Sedangkan pengetahuannya dan cakrawalanya memberikan arti terhadap objek. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Yandiamo, 2009:431), mengatakan bahwa persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung terhadap suatu serapan, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Pesan yang terdapat dalam iklan Dana merupakan suatu pemasukan yang diterima oleh para mahasiswa yang menjadi pengetahuan dalam komponen kognisi mahasiswa. Pengetahuan tersebut akan menjadi salah satu pembentuk persepsi mengenai aplikasi Dana sebagai bentuk tindakan nyata untuk keputusan dalam menggunakan aplikasi Dana. Persepsi mahasiswa mengenai aplikasi Dana akan membuat para mahasiswa dapat melukiskan objek dan dengan konsep - konsep lain yang berhubungan dengan objek di dalam benaknya. 2. Komponen Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek, sikap, secara umum komponen ini perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk perasaan positif dan negatif (Azwar, 2013:26). Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub variabel afeksi, yaitu: 48 Jumlah Pernyataan Interval 2 Total Jumlah Minimum 2 Jumlah Maksimum 10 10 - 2 8 Range 4 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Kategorisasi Aspek Afektif No. Interval Intensitas F Persentase % 1 4-6 Rendah 8 8,00 2 7-9 Sedang 69 69,00 3 10 - 12 Tinggi 23 23,00 Jumlah 100 100,00 Tabel 4.9, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang, yaitu sebanyak 69 peserta atau 69,00% responden, minoritas responden berada dalam kategori aspek kognisi rendah, yaitu sebanyak 8 peserta atau 8,00% responden. Afektif menyangkut keadaan emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum aspek ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Komponen afeksi menjawab pertanyaan tentang apa yang akan dirasakan (senang atau tidak senang). Komponen ini banyak dipengaruhi oleh 49 kepercayaan atau apa yang kita percayai benar dan berlaku bagi objek termaksud. (Azwar; 1995:26-27). Pesan iklan Dana yang ada telah diolah oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi untuk menambah pengetahuan terhadap aplikasi Dana. Dalam komponen afeksi para mahasiswa, peneliti akan mengevaluasi tanggapan emosional mahasiswa baik rasa suka atau rasa tidak suka terhadap informasi yang disampaikan iklan Dana. Dari data di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kehadiran iklan Dana kurang dapat mempengaruhi keadaan emosional mahasiswa, sebagian besar mahasiswa fakultas ilmu komunikasi cukup puas. Jadi indikator variabel afektif yaitu perasaan mahasiswa setelah melihat iklan Dana di media sosial Instagram dapat dikatakan berupa perasaan mahasiswa terhadap aplikasi Dana. Informasi tentang aplikasi Dana yang di sampaikan dalam iklan di instagram yaitu kemudahan dalam penggunaan aplikasi dana dalam melakukan transaksi. Sesuatu yang terpercaya dan menarik, tentu akan membekas di pikiran dan hati seseorang. Dampak dari penyampaian informasi iklan Dana di Instagram yaitu peserta mulai memberikan perasaan terhadap aplikasi Dana yaitu perasaan tertarik dan suka dengan iklan Dana dan puas. Maka dengan sub variabel afektif sebagian besar berada dalam kategori sedang menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki perasaan kurang positif terhadap iklan Dana. 3. Komponen Konatif Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan membentuk sikap individual (Azwar, 1998 : 24-27). 50 Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub variabel konasi, yaitu: Jumlah Pernyataan Interval 3 15 Total Jumlah Minimum 3 Jumlah Maksimum 15 - 3 12 Range 4 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.10 Kategorisasi Aspek Konatif No. Interval Intensitas F Persentase (%) 2 8 - 10 Rendah 2 2,00 3 11 - 13 Sedang 97 97,00 4 14 - 16 Tinggi 1 1,00 Jumlah 100 100,00 Tabel 4.10, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang, yaitu sebanyak 97 peserta atau 97,00% responden, minoritas responden berada dalam kategori aspek kognisi tinggi, yaitu sebanyak 1 peserta atau 1,00% responden. Jadi indikator dalam variabel konasi yaitu kecenderungan berperilaku mahasiswa setelah melihat iklan Dana. Keyakinan dan kepercayaan mahasiswa 51 terhadap stimulus yang di terimanya melalui iklan Dana di media sosial Instagram membentuk sikap mahasiswa terhadap aplikasi Dana. 4.2 Hasil Analisis Inferensial Hasil analisis inferensial memaparkan derajat hubungan antar variabel yang dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman, karena skala data yang digunakan yaitu ordinal. Dalam analisis statistik inferensial dilakukan pemberian skor terhadap data yang telah dihasilkan dari masing-masing pernyataan dalam angket penelitian dan dilakukan penjumlahan skor dalam setiap variabelnya. Pedoman untuk tingkat keeratan hubungan antara kedua variabel (Rakhmat, 2012:29) berdasarkan interpretasi guilford’s emperial rule secara kasar sebagai berikut : Interval koefisien <0,20 >0,20 – 0,40 >0,40 – 0,70 >0,70 – 0,90 >0,90 Tingkat hubungan Hubungan rendah sekali Hubungan rendah tetapi pasti Hubungan yang cukup berati Hubungan yang tinggi Hubungan yang kuat sekali Berdasarkan variabel X dan variabel Y tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu hipotesis dan sub hipotesis. Setelah dilakukan perhitungan statistik terhadap masing-masing hipotesis, diperoleh dengan hasil berikut: 4.2.1 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Kognitif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot informasi dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,639. Berdasarkan pedoman interpretasi 52 Guildford, korelasi 0,639 termasuk pada kategori hubungan yang cukup berarti. 𝑛−2 70−2 Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,639 √1−(0,779)2 = 6,919 dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel valensi (X1) terhadap sub variabel kognitif (Y1) Hubungan X1-Y1 Koefisien Korelasi Rank Spearman 0,639 Kekuatan Hubungan thitung Ttabel Keputusan Cukup 6,919 1,98447 Ho Ditolak berarti Sumber Pengolahan Data 2019 Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel informasi jumlah penghematan sebesar 6,919 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan Dana memiliki pesan yang cukup sesuai dengan keyakinan para mahasiswa terhadap aplikasi Dana. Mereka cukup meyakini bahwa aplikasi Dana dapat diandalkan untuk melakukan transaksi, aman dan mudah digunakan. Pesan yang sesuai dengan keyakinan ini terbentuk dari penggabungan pesan yang terdapat dari iklan Dana yang ada di Instagram. Gabungan pesan – pesan tersebut di antaranya mengenai kemudahan penggunaan, fitur aplikasi Dana, promo dan pesan lainnya. Penggabungan pesan tersebut membuat para mahasiswa dapat menerima pesan sesuai dengan keyakinan mereka. Sehingga, menimbulkan valensi pesan yang positif. Pesan tersebut membuat pengetahuan dan pemahaman mahasiswa bertambah dan menjadi dasar pembentuk persepsi terhadap penggunaan aplikasi Dana. 53 4.2.2 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Afektif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,648. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, korelasi 0,648 termasuk pada kategori cukup berarti. Dengan rumus 𝑛−2 70−2 t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,648 √1−(0,779)2 = 7,487 dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel valensi (X1) terhadap sub variabel afektif (Y2) Korelasi antara sub variabel valensi pesan (X1) terhadap sub variabel afektif (Y2) Hubungan Koefisien Kekuatan thitung Ttabel Keputusan Korelasi Hubungan Rank Spearman X1-Y1 0,648 Cukup 7,487 1,98447 Ho Ditolak Sumber Pengolahan Data 2019 Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel informasi jumlah penghematan sebesar 7,487 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan pada iklan Dana dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini dikarenakan valensi pesan dalam iklan Dana positif. Valensi pesan yang positif terbentuk karena pesan yang terdapat dalam iklan Dana relevan dengan aplikasi Dana. Pesan yang disampaikan dalam iklan cukup relevan dengan produk berupa 54 aplikasi dana yang ditawarkan. Selain itu, pesan yang terdapat dalam iklan Dana menunjukkan bahwa aplikasi Dana sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa yaitu kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi dan bersifat kekinian dengan layanan dompet digital. Komponen afeksi merupakan hasil evaluasi secara emosional terhadap pengetahuan yang telah dimiliki seseorang dalam komponen kognisi. Hasil dari evaluasi emosional tersebut adalah rasa suka atau tidak suka terhadap suatu hal. Berkaitan dengan hal tersebut Mar'at (1981:20) mengatakan bahwa: “Afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap objek sikap. Secara umum, komponen mi disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu Komponen efektif menjawab pertanyaan tentang apa yang dirasakan senang atau tidak senang) terhadap objek” Aspek afeksi dalam penelitian mi menyangkut aspek emosional mahasiswa seperti rasa senang mahasiswa, kepuasan mahasiswa, rasa suka mahasiswa terhadap aplikasi Dana. Berdasarkan data dari hasil penelitian teori yang digunakan dalam penelitian ini. menunjukkan bahwa terbentuknya perasaan mahasiswa yang positif terhadap aplikasi Dana yaitu perasaan suka terhadap aplikasi Dana. Para mahasiswa meyakini pesan tersebut sehingga valensi pesan dalam iklan Dana menjadi positif. 4.2.3 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,197. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, korelasi 0,197 termasuk pada kategori hubungan rendah sekali. Dengan 𝑛−2 70−2 rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,197 √1−(0,779)2 = 2,312 dan rumus 55 ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel valensi pesan (X1) terhadap sub variabel konatif (Y3) Hubungan Koefisien Kekuatan thitung Ttabel Keputusan Korelasi Hubungan Rank Spearman X1-Y1 0,197 Cukup 7,552 1,98447 Ho Ditolak Sumber Pengolahan Data 2019 Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel informasi jumlah penghematan sebesar 2,312 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang rendah sekali dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hubungan yang rendah sekali dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang menimbulkan valensi pesan yang positif. Komponen konatif sendiri dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya (Azwar, 2010: 27). Kesiapan untuk bertingkah laku ini merupakan kelanjutan dari proses pengetahuan yang telah dievaluasi secara emosional dalam komponen kognisi dan afeksi seseorang. Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa kurang bersedia untuk menggunakan aplikasi Dana. Hal ini disebabkan karena banyaknya persaingan dalam bidang dompet digital. Terlebih, Layanan Dana sangat jarang ditemukan pada UMKM yang notabenenya sangat ramah dengan kantong mahasiswa. 56 4.2.4 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Kognitif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,667. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, korelasi 0,667 termasuk pada kategori hubungan yang cukup berarti. 𝑛−2 70−2 Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,667 √1−(0,779)2 = 8,093 dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel kognitif (Y1) Hubungan Koefisien Kekuatan thitung Ttabel Keputusan Korelasi Hubungan Rank Spearman X1-Y1 0,667 Cukup 8,093 1,98447 Ho Ditolak Sumber Pengolahan Data 2019 Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel informasi jumlah penghematan sebesar 8,093 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya bobot pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan cukup variatif dan sehingga membuat aplikasi Dana cukup diingat oleh para mahasiswa. Pesan iklan Dana juga menyajikan beberapa pesan menyangkut aplikasi Dana itu sendiri sehingga menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai apa itu aplikasi Dana. Karena pesan yang disampaikan sering didengar oleh mahasiswa sehingga mahasiswa cukup tertarik dengan aplikasi Dana. 57 4.2.5 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Afektif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,581. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, korelasi 0,581 termasuk pada kategori yang cukup berarti. Dengan 𝑛−2 rumus t=rs √ 1−𝑟𝑠2 70−2 diperoleh nilai t hitung t = 0,581 √ = 6,828 dan rumus 1−(0,779)2 ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel afektif(Y2) Hubungan Koefisien Kekuatan Korelasi Hubungan Rank Spearman X1-Y1 0,581 Cukup Sumber Pengolahan Data 2019 thitung Ttabel Keputusan 6,828 1,98447 Ho Ditolak Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung untuk sub variabel keakuratan pesan sebesar 6,828 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1, diterima, artinya hubungan antara bobot pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan dalam iklan Dana memiliki keterkaitan dengan aspek emosional mahasiswa. Pesan yang ditampilkan dalam iklan Dana menonjolkan beberapa kemudahan dalam penggunaan serta 58 dalam melakukan transaksi. Pesan dalam iklan Dana juga menampilkan tampilan aplikasi Dana yang cukup menarik perhatian mahasiswa. 4.2.6 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana α = 5% Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,291. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, korelasi 0,291 termasuk pada kategori hubungan yang rendah tapi pasti. 𝑛−2 70−2 Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,291 √1−(0,779)2 = 3,366 dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut: Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel konatif (Y3) Hubungan Koefisien Kekuatan Korelasi Hubungan Rank Spearman X1-Y1 0,674 Cukup Sumber Pengolahan Data 2019 thitung Ttabel Keputusan 7,552 1,98447 Ho Ditolak Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung untuk sub variabel keakuratan pesan sebesar 3,366 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1, diterima, artinya hubungan antara bobot pesan pada iklan Dana memiliki hubungan yang rendah tapi pasti dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. 59 Hubungan yang rendah tapi pasti ini dikarenakan pesan iklan Dana kurang menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan produk sejenis. Sehingga para mahasiswa kurang antusias dan kurang tergerak untuk menggunakan aplikasi Dana. Apalagi, Banyaknya kompetitor dan juga adanya persaingan promo yang cukup sengit sehingga menentukan keputusan penggunaan para mahasiswa. Aplikasi Dana juga jarang ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong mahasiswa. Layanan aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan atau transaksi yang sudah memiliki nama yang besar. 4.3 Pembahasan Hasil Rekapitulasi Variabel / Sub - Rs Keputusan Kriteria X1 – Y1 0,639 Ho Ditolak Cukup Berarti X1 – Y2 0,648 Ho Ditolak Cukup Berarti X1 – Y3 0,197 Ho Ditolak Rendah Sekali X2 – Y1 0,667 Ho Ditolak Cukup Berarti X2 – Y2 0,581 Ho Ditolak Cukup Berarti X2 – Y3 0,291 Ho Ditolak Rendah tapi Variabel Pasti Penelitian ini membahas tentang pesan iklan Dana yang ditampilkan di media sosial instagram. Berdasarkan teori integrasi informasi, pesan dapat mengubah sikap tergantung dari dua komponen, yaitu valensi dan bobot. Valensi adalah sejauh mana pesan mendukung keyakinan seseorang dan bobot adalah fungsi kredibilitas pesan. Keyakinan dilihat dari segi evaluatif, di mana keyakinan terdiri dari 2 jenis keyakinan, yaitu keyakinan akan suatu hal konsep-konsep yang berhubungan dengan hal tersebut. Pesan dari gabungan keyakinan tersebut dapat membentuk atau mengubah keyakinan seseorang terhadap hal yang disampaikan. 60 Sedangkan bobot pesan adalah fungsi kredibilitas pesan, di mana kredibilitas pesan dalam presentasi pesan dari 2 komponen, yaitu kejelasan, dan keakuratan. kejelasan adalah pesan yang menjelaskan suatu dampak masalah dan solusi, keakuratan adalah informasi yang pasti dan dapat diuji, serta memperhatikan sumber-sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan statistik terhadap data yang telah dikumpulkan penulis melalui angket, diketahui bahwa Hubungan yang paling tinggi adalah hubungan antara bobot pesan dengan afeksi para mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar (0,667), hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan, pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki pesan yang sesuai dengan evaluasi emosional para mahasiswa dari pengetahuan atau kognisi para mahasiswa. Pesan yang sesuai dengan emosi para mahasiswa ini terbentuk dari penggabungan pesan ini Kemudahan penggunaan aplikasi Dana dalam bertransaksi dan dalam penggunaannya. Penggabungan kedua informasi tersebut membuat para mahasiswa dapat menerima pesan yang berkaitan dengan emosi para mahasiswa. Sehingga bobot pesan positif. Sedangkan untuk hubungan yang paling randah, yaitu hubungan antara valensi pesan dengan konasi para mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar (0,197) hubungan yang rendah sekali ini dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang menimbulkan valensi pesan yang positif.. Komponen konatif sendiri dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya (Azwar, 2010: 27). Kesiapan untuk bertingkah laku ini merupakan kelanjutan dari proses pengetahuan yang telah dievaluasi secara emosional dalam komponen kognisi dan afeksi seseorang. Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa kurang bersedia untuk menggunakan aplikasi Dana. Hal ini disebabkan karena banyaknya persaingan 61 dalam bidang dompet digital. Terlebih, Layanan Dana sangat jarang ditemukan pada UMKM yang notabenenya sangat ramah dengan kantong mahasiswa. 62 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengujian secara statistik menggunakan analisis korelasi terhadap data dan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden dan melakukan pembahasan secara konseptual dengan dasar teori integrasi informasi mengenai “Hubungan Antara Pesan Iklan Dana dengan Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan pesan yang cukup sesuai dengan keyakinan para mahasiswa terhadap aplikasi Dana. Pesan yang sesuai dengan keyakinan ini terbentuk dari penggabungan pesan yang terdapat dari iklan Dana yang ada di Instagram. Gabungan pesan – pesan tersebut di antaranya mengenai kemudahan penggunaan, fitur aplikasi Dana, promo dan pesan lainnya. Penggabungan pesan tersebut membuat para mahasiswa dapat menerima pesan sesuai dengan keyakinan mereka. 2. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana dengan afeksi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan valensi pesan yang positif. Valensi pesan yang positif terbentuk karena pesan yang terdapat dalam iklan Dana relevan dengan aplikasi Dana. Pesan yang disampaikan dalam iklan cukup relevan dengan produk berupa aplikasi dana yang ditawarkan. Selain itu, pesan yang terdapat dalam iklan Dana menunjukkan bahwa aplikasi Dana sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa yaitu kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi dan bersifat kekinian dengan layanan dompet digital 63 3. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana dengan konasi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang menimbulkan valensi pesan yang kurang positif. 4. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan pesan cukup variatif dan sehingga membuat aplikasi Dana cukup diingat oleh para mahasiswa. Pesan iklan Dana juga menyajikan beberapa pesan menyangkut aplikasi Dana itu sendiri sehingga menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai apa itu aplikasi Dana. Karena pesan yang disampaikan sering didengar oleh mahasiswa sehingga mahasiswa cukup tertarik dengan aplikasi Dana. 5. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana dengan afeksi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan pesan dalam iklan Dana memiliki keterkaitan dengan aspek emosional mahasiswa. Pesan yang ditampilkan dalam iklan Dana menonjolkan beberapa kemudahan dalam penggunaan serta dalam melakukan transaksi. Pesan dalam iklan Dana juga menampilkan tampilan aplikasi Dana yang cukup menarik perhatian mahasiswa. 6. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan pesan yang kurang menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan produk sejenis. Sehingga para mahasiswa kurang antusias dan kurang tergerak untuk menggunakan aplikasi Dana. Apalagi, Banyaknya 64 kompetitor dan juga adanya persaingan promo yang cukup sengit sehingga menentukan keputusan penggunaan para mahasiswa. Aplikasi Dana juga jarang ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong mahasiswa. Layanan aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan atau transaksi yang sudah memiliki nama yang besar. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, dan melihat dari kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu: 1. Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana hubungan yang rendah sekali dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang menimbulkan valensi pesan yang positif. Komponen konatif sendiri dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya (Azwar, 2010: 27). Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa kurang bersedia untuk menggunakan aplikasi Dana. Hal tersebut bisa terjadi karena aplikasi Dana hanya bisa digunakan di beberapa tempat, pengembang aplikasi Dana harus bisa menggaet penjual untuk menggunakan aplikasi Dana dalam transaksi, karena dengan tersedianya tempat penjualan yang bisa bertransaksi dengan aplikasi Dana maka akan membantu keefektifan iklan, karena apa gunanya sebuah iklan jika tanpa ada tempat untuk melakukan transaksi. 2. Hubungan yang rendah tapi pasti ini dikarenakan pesan iklan Dana kurang menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan produk sejenis. Sehingga para mahasiswa kurang antusias dan kurang tergerak untuk menggunakan aplikasi Dana. Apalagi, Banyaknya kompetitor dan juga adanya persaingan promo yang cukup sengit sehingga menentukan 65 keputusan penggunaan para mahasiswa. Aplikasi Dana juga jarang ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong mahasiswa. Layanan aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan atau transaksi yang sudah memiliki nama yang besar. Maka dari itu aplikasi Dana harus bisa menempatkan diri di tempat pedagang kecil yang menjadi sasaran mahasiswa seperti pedagang kaki lima dan kantin kampus jika ingin aplikasi mereka mau digunakan oleh mahasiswa. 66 DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Muhidin, dan Somantri. 2011. Dasar-Dasar Metode statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV. Pustaka Setia. Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. _______________. 2011. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______________. 2013.Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Bimo, Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Jakarta. Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Effendy, Onong Uchjana. 1989. KAMUS KOMUNIKASI. Bandung : PT. Mandar Maju. ____________________. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kaplan, M. Robert & Dennis P. Saccuzo. 1993. Psychological Testing, Principles Application and Issues. California: Publishing Company Pacific Grove. Kreps, Garry L. 1990. Organizational Communication. New York: Longman. Kriyantono, R. (2014). Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal. Jakarta: Kencana Prenada Media. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication) edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rahmat, Jalaludin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 67 Sugiyono 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. https://dana.id/ https://id.techinasia.com/dana-dan-masa-depan-pembayaran-digital https://hootsuite.com/resources/social-media-trends-report-2019 https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/ https://techno.okezone.com/read/2019/07/05/207/2074955/pengguna-facebookdan-instagram-di-indonesia-nomor-4-terbesar-di-dunia?page=2 https://tirto.id/gopay-vs-ovo-dompet-digital-bertarung-memaksimalkandukungan-egmF 68 LAMPIRAN MATRIKS INSTRUMEN PENELITIAN Judul: Hubungan Antara Pesan Iklan Dana di Instagram dengan Sikap Penggunaan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap Dana Variabel X: Pesan Iklan Dana Pada Media Sosial Instagram Sub Variabel X Deskriptor Indikator X1 : Valensi Pesan X2 : Bobot Pesan Sejauh mana suatu • Informasi informasi pesan iklan mendukung apa dana yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif • Relevansi apabila informasi Pesan Iklan tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. Berkaitan dengan • Keakuratan tingkat kredibilitas Pesan iklan informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai suatu kebenaran, 3. Pernyataan Penelitian 1. Pesan iklan aplikasi dana memiliki informasi terpercaya 2. Informasi pesan iklan Dana mudah dimengerti 1. Pesan iklan Dana relevan dengan produk atau jasa Aplikasi Dana 2. Pesan iklan Dana relevan dengan kebutuhan mahasiswa 1. Pesan iklan Dana disertai dengan informasi yang akurat 2. Pesan iklan dana sesuai dengan ajikan dengan fakta mengenai manfaat aplikasi dana 69 maka orang • tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. 1. Pesan iklan Dana disajikan dengan jelas 2. Pesan iklan Dana memuat informasi yang terperinci Kejelasan Pesan iklan 1. Variabel Y: Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Sub Variabel Y Y1 Kognitif Deskriptor komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang memersepsi terhadap sikap. obyek Indikator • Pernyataan Penelitian 1. Saya meyakini bahwa Keyakinan aplikasi Dana dapat untuk diandalkan untuk melakukan menggunakan pembayaran aplikasi Dana 2. Saya percaya bahwa aplikasi Dana aman untuk digunakan dalam melakukan pembayaran 3. Saya percaya aplikasi Dana dapat memudahkan untuk melakukan transaksi 70 Y2 Afektif komponen yang • berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Perasaan suka atau tidak suka terhadap aplikasi Dana 1. Saya menyukai layanan yang diberikan oleh aplikasi Dana 2. Saya menyukai tampilan aplikasi Dana Y3 Konatif komponen yang • berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap. Keputusan untuk menggunakan aplikasi Dana 1. Saya menggunakan aplikasi Dana karena promo yang ditawarkan 2. Saya menggunakan Aplikasi Dana karena ingin cashless 3. Saya menggunakan aplikasi Dana karena kemudahan yang ditawarkan melalui fitur layanannya 71 KUESIONER PENELITIAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pernyataan Sangat Tidak Ragu Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju Setuju Ragu Pernyataan tentang valensi pesan iklan Dana Pesan iklan Dana memiliki informasi terpercaya Informasi pesan iklan Dana mudah dimengerti Pesan iklan Dana relevan dengan produk atau jasa aplikasi Dana Pesan iklan Dana relevan dengan kebutuhan mahasiswa Pernyataan tentang bobot pesan iklan Dana Pesan iklan Dana disertai dengan informasi yang akurat Pesan iklan dana sesuai dengan ajikan dengan fakta mengenai manfaat aplikasi Dana Pesan iklan Dana disajikan dengan jelas Pesan iklan Dana memuat informasi yang terperinci Pernyataan tentang Sikap (Kognitif) Mahasiswa Saya meyakini bahwa aplikasi Dana dapat diandalkan untuk melakukan pembayaran Saya percaya bahwa aplikasi Dana aman untuk digunakan dalam melakukan pembayaran Saya percaya aplikasi Dana dapat memudahkan 72 12. 13. 14. 15. 16. untuk melakukan transaksi Pernyataan tentang Sikap (Afektif) Mahasiswa Saya menyukai layanan yang diberikan oleh aplikasi Dana Saya menyukai tampilan aplikasi Dana Pernyataan tentang Sikap (Konasi) Mahasiswa Saya menggunakan aplikasi Dana karena promo yang ditawarkan Saya menggunakan Aplikasi Dana karena ingin cashless Saya menggunakan aplikasi Dana karena kemudahan yang ditawarkan melalui fitur layanannya 73 Coding Book No. Variabel Nomor Responden Kode 1-100 Kolom 1,2 1 = 2019 2 = 2018 1 Angkatan 3 = 2017 3 4 = 2016 5 = <2015 1 = Ilmu Komunikasi 2 = Jurnalistik 3 = Manajemen Komunikasi 2 Jurusan 4 = Hubungan Masyarakat 4 5 = Ilmu Perpustakaan 6 = TV & Film 7 = Manajemen Produksi Media 3 Pesan iklan Dana memiliki informasi terpercaya 5 4 Informasi pesan iklan Dana mudah dimengerti 6 5 Pesan iklan Dana relevan dengan produk atau jasa aplikasi Dana 7 6 Pesan iklan Dana relevan dengan kebutuhan mahasiswa 8 7 Pesan iklan Dana disertai dengan informasi yang akurat 8 9 10 Pesan iklan dana sesuai dengan ajikan dengan fakta mengenai manfaat aplikasi Dana Pesan iklan Dana disajikan dengan jelas Pesan iklan Dana memuat informasi yang terperinci 9 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-Ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju 10 11 12 11 Saya meyakini bahwa aplikasi Dana dapat diandalkan untuk melakukan pembayaran 13 12 Saya percaya bahwa aplikasi Dana aman untuk digunakan dalam melakukan pembayaran 14 13 Saya percaya aplikasi Dana dapat memudahkan untuk melakukan transaksi 15 74 14 15 16 Saya menyukai layanan yang diberikan oleh aplikasi Dana Saya menyukai tampilan aplikasi Dana Saya menggunakan aplikasi Dana karena promo yang ditawarkan 16 17 18 17 Saya menggunakan Aplikasi Dana karena ingin cashless 19 18 Saya menggunakan aplikasi Dana karena kemudahan yang ditawarkan melalui fitur layanannya 20 73 DATA RESPONDEN No Valensi Pesan Bobot Pesan X1 Kognitif X2 X Afektif Y1 Konasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Y2 18 19 20 Y3 0 1 3 4 4 4 5 4 17 4 5 5 5 19 36 2 4 5 11 4 5 9 4 4 4 12 Y 32 0 2 3 4 3 3 4 4 14 4 4 4 3 15 29 3 3 3 9 3 3 6 4 4 4 12 27 0 3 3 4 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 24 3 4 5 12 3 5 8 4 3 4 11 31 0 4 3 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 2 5 5 12 4 5 9 3 4 4 11 32 0 5 3 4 4 4 3 4 15 3 4 4 4 15 30 2 4 4 10 4 4 8 3 4 4 11 29 0 6 2 6 4 4 4 4 16 3 3 5 4 15 31 2 2 3 7 3 5 8 4 4 4 12 27 0 7 5 4 4 4 4 3 15 3 5 5 5 18 33 1 3 5 9 4 5 9 4 3 4 11 29 0 8 3 1 5 5 5 3 18 3 4 4 4 15 33 2 3 4 9 4 4 8 4 4 3 11 28 0 9 3 1 4 4 2 4 14 4 4 3 4 15 29 3 2 4 9 3 4 7 4 4 4 12 28 1 0 3 4 4 4 4 4 16 3 5 4 4 16 32 2 4 5 11 4 5 9 4 4 4 12 32 1 1 3 1 4 4 4 5 17 3 2 4 4 13 30 2 2 2 6 4 4 8 3 4 4 11 25 1 2 3 4 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 31 4 3 4 11 4 5 9 4 3 4 11 31 1 3 2 1 4 4 4 3 15 2 4 2 4 12 27 5 2 2 9 4 5 9 4 4 3 11 29 1 4 3 2 4 4 4 4 16 3 4 3 4 14 30 3 2 4 9 3 5 8 4 4 3 11 28 1 5 3 1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 1 2 2 5 4 4 8 4 3 4 11 24 1 6 3 5 4 4 4 3 15 4 3 4 4 15 30 5 2 3 10 4 4 8 4 3 3 10 28 1 7 3 2 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 40 5 4 5 14 5 5 10 4 4 4 12 36 1 8 3 1 4 3 4 4 15 4 4 5 4 17 32 4 4 4 12 4 3 7 3 4 4 11 30 1 9 3 5 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 4 4 4 12 4 4 8 3 4 4 11 31 2 0 1 3 4 4 4 4 16 4 3 4 2 13 29 4 4 2 10 3 2 5 4 4 4 12 27 2 1 3 4 3 4 3 4 14 3 4 4 3 14 28 4 2 4 10 4 5 9 4 4 4 12 31 2 2 3 1 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 31 4 3 4 11 3 4 7 4 4 4 12 30 2 3 3 4 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 39 4 5 5 14 5 5 10 3 4 4 11 35 2 4 3 1 4 4 5 4 17 3 4 5 5 17 34 3 4 5 12 3 5 8 4 3 4 11 31 2 5 3 1 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 31 4 2 4 10 4 4 8 4 4 4 12 30 2 6 3 1 4 4 4 5 17 4 4 4 4 16 33 3 4 4 11 4 4 8 4 4 4 12 31 2 7 3 4 3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 28 4 2 3 9 3 2 5 3 4 4 11 25 2 8 3 4 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 30 4 4 4 12 4 5 9 3 3 4 10 31 2 9 3 4 5 3 4 4 16 3 3 5 4 15 31 2 4 3 9 5 5 10 4 4 4 12 31 3 0 2 7 4 3 4 4 15 3 4 4 4 15 30 4 3 4 11 4 4 8 3 4 4 11 30 3 1 3 4 4 4 3 4 15 3 3 3 4 13 28 2 1 2 5 3 5 8 4 3 4 11 24 3 2 3 7 4 3 3 4 14 3 4 4 4 15 29 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 32 3 3 3 4 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 34 5 4 4 13 4 5 9 4 5 4 13 35 3 4 3 4 4 3 3 4 14 3 4 5 4 16 30 4 3 3 10 4 3 7 3 4 4 11 28 3 5 3 4 4 4 4 3 15 4 4 4 3 15 30 4 5 4 13 4 5 9 3 4 4 11 33 74 3 6 3 4 5 4 4 4 17 3 4 4 3 14 31 5 4 4 13 4 5 9 4 3 4 11 33 3 7 3 4 3 3 4 4 14 4 4 3 4 15 29 4 2 3 8 3 6 4 4 4 3 15 3 4 4 3 14 29 4 4 3 9 4 4 8 4 3 4 11 28 4 12 3 5 8 4 4 4 12 32 3 9 2 1 2 2 4 3 11 3 3 3 2 11 22 2 4 3 9 3 5 8 4 4 3 11 28 4 0 2 4 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 31 3 3 4 10 4 4 8 4 3 4 11 29 4 1 2 4 4 4 5 3 16 4 4 4 4 16 4 2 2 4 4 5 5 5 19 3 4 4 5 16 32 4 4 4 12 5 5 10 5 4 4 13 35 35 4 2 4 10 4 5 9 3 4 4 11 30 4 3 2 2 3 3 4 3 13 3 3 4 4 14 27 4 2 2 8 3 5 8 4 4 4 12 28 4 4 2 4 4 4 4 4 16 4 3 5 4 16 32 5 3 3 11 3 4 7 4 4 3 11 29 4 5 4 3 5 5 5 5 20 5 4 4 6 3 4 4 4 3 4 15 3 4 5 4 18 38 4 4 5 13 4 4 8 3 4 4 11 32 3 3 13 28 5 5 3 13 3 5 8 4 4 4 12 33 4 7 2 4 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 28 4 4 3 11 4 5 9 4 3 4 11 31 4 8 2 3 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 4 3 5 12 4 4 8 4 3 4 11 31 4 9 2 4 3 3 4 4 5 0 2 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 16 30 4 2 3 9 3 4 7 4 3 4 11 27 16 4 4 4 4 16 32 5 3 5 13 4 5 9 4 4 4 12 34 5 1 2 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 5 4 4 13 4 5 9 4 4 4 12 34 5 2 3 6 4 3 4 3 14 3 4 4 3 14 28 4 4 4 12 3 4 7 4 4 4 12 31 5 3 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 32 4 4 4 12 4 4 8 3 5 4 12 32 4 4 5 17 5 5 5 5 20 37 3 1 5 9 3 5 8 4 4 4 12 29 5 5 2 4 5 5 4 5 19 5 5 5 4 19 38 4 3 5 12 5 5 10 4 4 4 12 34 5 6 2 4 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 33 5 2 5 12 5 5 10 4 4 4 12 34 5 7 5 8 2 3 5 5 5 4 19 4 5 4 5 18 37 5 4 5 14 3 5 8 4 4 4 12 34 3 6 5 5 4 4 18 5 4 4 5 18 36 5 4 4 13 5 5 10 3 4 4 11 34 5 9 3 6 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 38 5 1 5 11 4 5 9 4 4 4 12 32 6 0 5 4 4 4 5 4 17 4 5 5 5 19 36 5 4 4 13 5 5 10 4 4 3 11 34 6 1 4 3 4 4 4 4 16 5 4 5 4 18 34 3 4 5 12 5 5 10 4 4 3 11 33 6 2 2 1 3 3 3 4 13 3 4 4 4 15 28 4 4 3 11 3 4 7 4 4 4 12 30 6 3 3 1 3 3 4 4 14 5 3 4 4 16 30 4 4 4 12 4 4 8 4 5 4 13 33 6 4 4 4 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20 37 5 4 4 13 4 4 8 4 4 4 12 33 6 5 2 1 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 30 4 4 4 12 4 4 8 4 3 5 12 32 6 6 4 3 4 4 5 5 18 4 5 5 5 19 37 5 4 5 14 5 5 10 4 4 4 12 36 6 7 3 1 4 3 4 3 14 3 4 4 4 15 29 4 3 4 11 3 4 7 4 4 4 12 30 6 8 3 4 4 5 4 5 18 3 5 3 5 16 34 5 3 5 13 5 5 10 4 4 4 12 35 6 9 3 1 3 4 3 3 13 3 3 3 4 13 26 3 4 3 10 4 3 7 4 4 4 12 29 7 0 4 4 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 36 5 5 4 14 4 4 8 3 4 4 11 33 7 1 5 2 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 31 3 3 3 9 3 4 7 5 4 4 13 29 7 2 3 3 4 5 5 5 19 5 5 4 5 19 38 5 5 4 14 5 5 10 4 4 4 12 36 75 7 3 3 4 4 5 5 5 19 4 5 5 5 19 38 4 5 5 14 5 5 10 4 4 4 12 36 7 4 4 4 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19 37 5 5 5 15 5 5 10 4 5 4 13 38 7 5 4 6 5 4 4 5 18 5 4 5 5 19 37 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 12 37 7 6 3 6 3 4 4 4 15 3 4 3 4 14 29 3 3 3 9 3 3 6 4 4 4 12 27 7 7 4 4 4 5 5 5 19 5 4 5 5 19 38 5 5 5 15 5 4 9 5 5 4 14 38 7 8 3 2 5 4 4 5 18 5 5 5 4 19 37 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 12 37 7 9 2 1 5 5 4 4 18 5 5 4 5 19 37 5 5 4 14 4 4 8 4 4 4 12 34 8 0 3 5 3 4 3 3 13 4 3 3 3 13 26 4 4 3 11 3 3 6 4 4 4 12 29 8 1 4 3 4 4 5 5 18 5 4 4 5 18 36 4 4 5 13 5 5 10 5 4 4 13 36 8 2 3 4 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 30 4 4 4 12 3 3 6 4 4 4 12 30 8 3 5 4 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 39 5 5 4 14 5 5 10 4 4 5 13 37 8 4 5 4 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 39 5 4 5 14 5 5 10 4 4 4 12 36 8 5 4 4 4 5 5 4 18 3 5 5 5 18 36 5 4 5 14 5 5 10 4 4 4 12 36 8 6 3 2 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 31 3 4 4 11 4 4 8 4 4 3 11 30 8 7 4 4 4 5 5 5 19 3 5 5 5 18 37 4 5 5 14 5 4 9 4 4 4 12 35 8 8 3 3 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 31 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 32 8 9 3 4 4 5 5 4 18 5 5 5 5 20 38 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 12 37 9 0 3 4 4 5 5 4 18 3 5 5 5 18 36 5 4 5 14 4 5 9 5 3 4 12 35 9 1 3 4 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 31 4 4 3 11 3 3 6 4 4 4 12 29 9 2 3 6 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20 38 5 5 4 14 5 5 10 4 5 4 13 37 9 3 1 5 5 4 4 5 18 5 4 5 5 19 37 4 5 5 14 4 5 9 4 4 4 12 35 9 4 5 1 4 5 5 5 19 5 5 5 4 19 38 5 5 5 15 4 5 9 5 4 4 13 37 9 5 3 4 4 3 4 3 14 4 4 4 3 15 29 4 4 3 11 4 3 7 4 4 4 12 30 9 6 3 4 4 5 5 4 18 4 4 5 5 18 36 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 12 36 9 7 3 4 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 36 5 4 5 14 5 4 9 4 4 3 11 34 9 8 3 4 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 31 4 4 4 12 3 3 6 4 4 4 12 30 9 9 3 4 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 36 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 11 36 10 0 3 4 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 30 3 4 4 11 4 4 8 3 4 4 11 30 76 Variabel X Correlations P1 Spearman's rho P1 ,406 ,761** . ,000 ,051 ,049 ,060 ,042 ,332 ,075 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,950** 1,000 ,413 ,551* ,501* ,449* ,253 ,509* ,811** ,000 . ,070 ,012 ,024 ,047 ,281 ,022 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,443 ,413 1,000 ,334 ,469* ,423 ,492* ,479* ,682** Sig. (2-tailed) ,051 ,070 . ,150 ,037 ,063 ,028 ,033 ,001 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,446* ,551* ,334 1,000 ,728** ,531* ,460* ,425 ,779** Sig. (2-tailed) ,049 ,012 ,150 . ,000 ,016 ,041 ,062 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,427 ,501* ,469* ,728** 1,000 ,268 ,532* ,516* ,776** Sig. (2-tailed) ,060 ,024 ,037 ,000 . ,253 ,016 ,020 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,458* ,449* ,423 ,531* ,268 1,000 ,202 ,519* ,671** Sig. (2-tailed) ,042 ,047 ,063 ,016 ,253 . ,394 ,019 ,001 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,229 ,253 ,492* ,460* ,532* ,202 1,000 ,317 ,587** Sig. (2-tailed) ,332 ,281 ,028 ,041 ,016 ,394 . ,174 ,007 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,406 ,509* ,479* ,425 ,516* ,519* ,317 1,000 ,681** Sig. (2-tailed) ,075 ,022 ,033 ,062 ,020 ,019 ,174 . ,001 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,761** ,811** ,682** ,779** ,776** ,671** ,587** ,681** 1,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,001 ,007 ,001 . 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient N N N TOTAL TOTAL ,229 N P8 P8 ,458* N P7 P7 ,427 N P6 P6 ,446* N P5 P5 ,443 Sig. (2-tailed) P4 P4 ,950** N P3 P3 1,000 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) P2 P2 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 77 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). RELIABILITY /VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA. Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total % 20 100,0 0 ,0 20 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,868 8 78 Variabel Y Correlations P13 Spearman's rho P13 ,416 ,793** . ,008 ,021 ,005 ,001 ,353 ,607 ,068 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,575** 1,000 ,431 ,531* ,451* ,024 ,370 ,294 ,721** ,008 . ,058 ,016 ,046 ,918 ,108 ,209 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,513* ,431 1,000 ,678** ,730** ,435 -,096 ,000 ,681** Sig. (2-tailed) ,021 ,058 . ,001 ,000 ,055 ,686 1,000 ,001 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,605** ,531* ,678** 1,000 ,713** ,094 ,322 ,239 ,829** ,005 ,016 ,001 . ,000 ,692 ,166 ,310 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,663** ,451* ,730** ,713** 1,000 ,241 -,083 ,243 ,750** ,001 ,046 ,000 ,000 . ,307 ,727 ,301 ,000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,219 ,024 ,435 ,094 ,241 1,000 -,052 ,000 ,342 Sig. (2-tailed) ,353 ,918 ,055 ,692 ,307 . ,826 1,000 ,140 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,122 ,370 -,096 ,322 -,083 -,052 1,000 ,000 ,396 Sig. (2-tailed) ,607 ,108 ,686 ,166 ,727 ,826 . 1,000 ,084 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient ,416 ,294 ,000 ,239 ,243 ,000 ,000 1,000 ,335 Sig. (2-tailed) ,068 ,209 1,000 ,310 ,301 1,000 1,000 . ,149 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ,793** ,721** ,681** ,829** ,750** ,342 ,396 ,335 1,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,140 ,084 ,149 . 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Correlation Coefficient Correlation Coefficient Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N N N N TOTAL TOTAL ,122 N P20 P20 ,219 Sig. (2-tailed) P19 P19 ,663** N P18 P18 ,605** N P17 P17 ,513* Sig. (2-tailed) P16 P16 ,575** N P15 P15 1,000 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) P14 P14 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N 79 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). RELIABILITY /VARIABLES=P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA. Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total % 20 100,0 0 ,0 20 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,832 8 80 X1-Y1 (Hubungan) REGRESSION [DataSet6] Variables Entered/Removeda Variables Model 1 Variables Entered Valensi Removed Method Pesanb . Enter a. Dependent Variable: Kognitif b. All requested variables entered. Model Summary Model R Std. Error of the Square Estimate R Square ,573a 1 Adjusted R ,328 ,321 1,82779 a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 159,912 1 159,912 Residual 327,398 98 3,341 Total 487,310 99 F Sig. 47,866 ,000b a. Dependent Variable: Kognitif b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Coefficients Beta t Sig. 81 1 (Constant) Valensi Pesan 1,153 1,525 ,645 ,093 ,573 ,756 ,451 6,919 ,000 a. Dependent Variable: Kognitif NONPAR CORR /VARIABLES=X1 Y1 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Valensi Pesan Spearman's rho Valensi Pesan 1,000 ,639** . ,000 100 100 ,639** 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Kognitif Kognitif Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 82 X1-Y2 (Hubungan) Regression Variables Entered/Removeda Variables Model Variables Entered 1 Valensi Pesanb Removed Method . Enter a. Dependent Variable: Afektif b. All requested variables entered. Model Summary Model R Std. Error of the Square Estimate R Square ,603a 1 Adjusted R ,364 ,357 ,99912 a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 55,963 1 55,963 Residual 97,827 98 ,998 153,790 99 Total F Sig. ,000b 56,062 a. Dependent Variable: Afektif b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Valensi Pesan Std. Error 2,192 ,834 ,382 ,051 Coefficients Beta t ,603 Sig. 2,629 ,010 7,487 ,000 83 a. Dependent Variable: Afektif NONPAR CORR /VARIABLES=X1 Y2 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Valensi Pesan Spearman's rho Valensi Pesan 1,000 ,648** . ,000 100 100 ,648** 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Afektif Afektif Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 84 X1-Y3 (Hubungan) Regression Regression Variables Entered/Removeda Variables Variables Entered Removed Model 1 Valensi Pesanb Method . Enter a. Dependent Variable: konasi b. All requested variables entered. Model Summary Model R Std. Error of the Square Estimate R Square ,227a 1 Adjusted R ,052 ,042 ,68858 a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 2,533 1 2,533 Residual 46,467 98 ,474 Total 49,000 99 a. Dependent Variable: konasi b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan Coefficientsa F 5,343 Sig. ,023b 85 Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Valensi Pesan Std. Error 10,381 ,575 ,081 ,035 Coefficients Beta t ,227 Sig. 18,066 ,000 2,312 ,023 a. Dependent Variable: konasi NONPAR CORR /VARIABLES=X1 Y3 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Valensi Pesan Spearman's rho Valensi Pesan 1,000 ,197* . ,050 100 100 Correlation Coefficient ,197* 1,000 Sig. (2-tailed) ,050 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N konasi konasi *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 86 X2-Y1 (Hubungan) Regression Variables Entered/Removeda Variables Model Variables Entered 1 Bobot Pesanb Removed Method . Enter a. Dependent Variable: Kognitif b. All requested variables entered. Model Summary Model R 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square ,633 a ,401 ,394 1,72641 a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 195,220 1 195,220 Residual 292,090 98 2,981 Total 487,310 99 a. Dependent Variable: Kognitif b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan Coefficientsa F 65,499 Sig. ,000b 87 Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) ,998 1,325 Bobot Pesan ,652 ,081 Coefficients Beta t ,633 Sig. ,753 ,453 8,093 ,000 a. Dependent Variable: Kognitif NONPAR CORR /VARIABLES=X2 Y1 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Bobot Pesan Spearman's rho Bobot Pesan 1,000 ,667** . ,000 100 100 ,667** 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Kognitif Kognitif Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 88 X2-Y2 (Hubungan) Regression Variables Entered/Removeda Variables Variables Entered Removed Model 1 Bobot Pesanb Method . Enter a. Dependent Variable: Afektif b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square ,568a 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,322 ,315 1,03123 a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 49,574 1 49,574 Residual 104,216 98 1,063 Total 153,790 99 a. Dependent Variable: Afektif b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan Coefficientsa F 46,617 Sig. ,000b 89 Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Bobot Pesan Std. Error 3,032 ,791 ,329 ,048 Coefficients Beta t ,568 Sig. 3,831 ,000 6,828 ,000 a. Dependent Variable: Afektif NONPAR CORR /VARIABLES=X2 Y2 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Bobot Pesan Spearman's rho Bobot Pesan 1,000 ,581** . ,000 100 100 ,581** 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Afektif Afektif Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 90 X2-Y3 (Hubungan) Regression Variables Entered/Removeda Variables Model 1 Variables Entered Bobot Removed Method Pesanb . Enter a. Dependent Variable: Konasi b. All requested variables entered. Model Summary Model R Std. Error of the Square Estimate R Square ,322a 1 Adjusted R ,104 ,094 ,66946 a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan ANOVAa Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 5,078 1 5,078 Residual 43,922 98 ,448 Total 49,000 99 a. Dependent Variable: Konasi b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan Coefficientsa F 11,331 Sig. ,001b 91 Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Bobot Pesan Std. Error 9,985 ,514 ,105 ,031 Coefficients Beta t ,322 Sig. 19,433 ,000 3,366 ,001 a. Dependent Variable: Konasi NONPAR CORR /VARIABLES=X2 Y3 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Bobot Pesan Spearman's rho Bobot Pesan 1,000 ,291** . ,003 100 100 ,291** 1,000 Sig. (2-tailed) ,003 . N 100 100 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Konasi Konasi Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).