Uploaded by User80650

Studi Korelasional Mengenai Pesan Iklan Dana yang ditayangkan di Media Sosial Instagram dengan Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Penggunaan Aplikasi Dana

advertisement
i
HUBUNGAN ANTARA PESAN IKLAN DENGAN SIKAP
MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN
APLIKASI DANA
(Studi Korelasional Mengenai Pesan Iklan Dana yang ditayangkan di Media
Sosial Instagram dengan Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
Terhadap Penggunaan Aplikasi Dana)
Proposal Penelitian ini Ditujukan sebagai Tugas Pengganti UAS
Mata Kuliah Metode Penelitian Humas Kuantitatif
Atikah Nabilah Sari
210310170075
Arifandu Ladio
210310170057
Indah Widiyanti
210310170045
Muhammad Fadel
210310170079
Muhammad Rizaldi Jabarudin
210310170053
Mufqi Fajrurrahman
210310170062
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
HUBUNGAN MASYARAKAT
SUMEDANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan
antara Pesan Iklan Dana di Instagram Dengan Sikap Mahasiswa terhadap
Penggunaan Aplikasi Dana”. Guna menyelesaikan tugas UAS mata kuliah Mata
Kuliah Metode Penelitian Humas Kuantitatif
Atas bimbingan bapak Rosnandar Romli, saran dari teman-teman serta
semua pihak terkait yang membantu kami dalam penyusunan karya tulis ini
sehingga ini dapat terwujud. Penulis mengucapkan terima kasih, tanpa bantuan
mungkin kami tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini. Semoga dengan
tersusunnya penelitian ini diharapkan akan berguna bagi kami dan juga dapat
menjadi salah satu pedoman atau sumber referensi bagi para peneliti lain dalam
menyusun penelitian seperti ini.
Kami menyadari sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat
penulis butuhkah dan harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya, dan bisa memberikan masukan informasi yang bermanfaat bagi penulis
itu sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Amin.
Sumedang,
Desember 2019
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7
1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8
1.5 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 9
1.6 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 9
1.7 Waktu Penelitian ............................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 10
2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 18
2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian ........................................................................................... 21
3.2 Objek Penelitian ............................................................................................ 21
3.3 Metodologi Penelitian ................................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................................... 39
4.2 Hasil Analisis Inferensial .............................................................................. 51
4.3 Pembahasan Hasil Rekapitulasi ..................................................................... 59
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 62
5.2 Kritik dan Saran ............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN ......................................................................................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap hari manusia selalu berkomunikasi. Komunikasi adalah kebutuhan bagi
manusia untuk berinteraksi dengan sekitar. Dalam proses komunikasi, terdapat
pesan yang disampaikan dari komunikator (pengirim) kepada komunikan
(penerima). Ketika membaca, melihat, dan mendengar pesan yang disampaikan
terjadi proses atau reaksi kognitif dalam pikiran komunikan. Proses kognitif ini
akan berujung pada penerimaan atau penolakan terhadap pesan yang disampaikan.
Salah satu pesan yang dapat mempengaruhi pikiran penerimanya adalah iklan. Iklan
dapat menimbulkan daya tarik konsumen terhadap suatu produk atau merek
tertentu..
Dunia bisnis saat ini semakin kompetitif karena banyaknya inovasi dan pesaing
baru. Kondisi ini menyebabkan perusahaan dengan produk sejenis berlomba –
lomba dalam menarik perhatian konsumen. Perusahaan dituntut untuk mempunyai
strategi – strategi kreatif dan inovatif untuk dapat menarik perhatian konsumen
sehingga konsumen memiliki kesadaran pada produk atau merek milik perusahaan
di antara banyak produk sejenis. Salah satu cara yang dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap suatu produk atau merek yaitu
melalui periklanan.
Seiring perkembangan teknologi, media periklanan pun turut berkembang, Saat
ini, media periklanan sudah bergeser dari media massa konvensional ke media
digital. Salah satu media digital yang paling banyak digunakan adalah media sosial.
Hal ini disebabkan pertumbuhan angka pengguna media sosial di Indonesia yang
naik cukup signifikan dari tahun ke tahun. Media sosial pun kini seperti sudah
menjadi teman manusia dalam kegiatan sehari – hari. Saat ini, media sosial menjadi
sumber informasi sekaligus hiburan bagi banyak orang Indonesia khususnya bagi
generasi muda kegiatan beriklan melalui media sosial dianggap menjadi salah satu
cara paling efektif saat ini.
2
Periklanan saat ini menjadi sangat erat kaitannya dengan media sosial. Berbagai
macam platform media sosial kini menyediakan layanan iklan dan akun khusus
bisnis. Iklan melalui media sosial dianggap efektif karena mempunyai kekuatan
audio dan visual sehingga konsumen dapat menerima informasi secara lengkap. Ide
atau cerita iklan dapat tergambar dengan sempurna melalui media sosial sehingga
menarik untuk disimak. Bentuk dan durasi iklan yang ditayangkan juga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Maka, tak heran iklan melalui media sosial sangat
diminati para perusahaan untuk mempromosikan produk atau merek mereka.
Seiring meningkatkan penggunaan media sosial, semakin meningkat pula
konsumsi iklan bagi para penggunanya. Orang akan tetap menyaksikan iklan
meskipun orang tersebut sebenarnya tidak ingin untuk menyaksikan iklan tersebut.
Setiap kali menggunakan media sosial akan ada iklan – iklan yang disisipkan di
beranda. Iklan – iklan tersebut muncul sesuai dengan jenis konten yang diminati
atau riwayat pencarian di media sosial.
Salah satu media sosial yang banyak digunakan masyarakat Indonesia saat ini
adalah Instagram. Menurut survei Hootsuite 20191, Instagram menduduki peringkat
ketiga media sosial yang paling banyak digunakan saat ini di Indonesia. Sebanyak
80% pengguna internet aktif di Indonesia menggunakan Instagram setiap harinya.
Instagram menjadi media sosial yang menarik banyak orang Indonesia khususnya
generasi muda karena menampilkan konten audio visual. Konten visual lebih
mudah diingat oleh manusia. Dengan dilengkapi audio, membuat Instagram
menjadi media yang menarik untuk menyampaikan ide atau cerita.
Ada dua jenis konten yang dapat diunggah melalui Instagram yaitu konten
stories dan konten feed. Konten stories adalah konten foto atau video 15 detik
dengan format potrait. Sedangkan konten feed dapat berupa video satu menit atau
foto berbentuk landscape. Selain itu, juga terdapat fitur live yaitu fitur
pengembangan dari stories dalam bentuk live streaming. Selanjutnya, fitur
1
https://hootsuite.com/resources/social-media-trends-report-2019
3
Instagram tv yaitu fitur pengembangan dari feed dalam bentuk video lebih dari satu
menit.
Instagram juga menyediakan fitur akun bisnis khusus untuk para pebisnis yang
ingin mengembangkan bisnisnya di akun Instagram. Akun bisnis ini terhubung
dengan Facebook Fanpage sehingga akun bisnis yang dimiliki dapat dicari melalui
Facebook dan juga Instagram sekaligus. Informasi lengkap perusahaan dapat
dicantumkan lengkap yaitu nama perusahaan, jenis bidang, alamat lengkap,
website, email, kontak dan deskripsi tentang bisnis. Perusahaan dapat menggunakan
akun bisnis gratis ini untuk menjalin komunikasi dengan konsumen baik
memberikan informasi terkini sampai mempromosikan produk atau jasa.
Keunggulan akun bisnis dengan akun personal di Instagram yaitu terdapat fitur
mempromosikan konten unggahan atau membuat iklan. Iklan atau konten yang
dipromosikan dapat ditentukan akan ditayangkan melalui stories atau feed
Instagram. Segmen konsumen yang akan terkena terpaan iklan pun dapat ditentukan
jumlah, daerah, umur, dan ketertarikannya. Fitur ini dapat membuat iklan yang
ditayangkan sesuai dengan segmen konsumen perusahaan sehingga penayangan
iklan efektif. Waktu penayangan iklan pun dapat ditentukan sesuai dengan dana
perusahaan.
Berbagai macam fitur yang ditawarkan Instagram tersebut, tak mengherankan
banyak perusahaan dan bisnis retail memilih Instagram sebagai media komunikasi
dan pemasaran. Salah satunya yaitu Dana, sebuah aplikasi pembayaran digital di
Indonesia. Aplikasi buatan Vincent Henry Iswaratioso dana pertama kali
diperkenalkan pada Maret 20182. Aplikasi pembayaran digital sedang berkembang
pesat saat ini. Kehadiran aplikasi pembayaran digital memberikan banyak
kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pembayaran. Proses pembayaran
dapat dilakukan hanya melalui smartphone dalam waktu beberapa menit saja.
Pelanggan hanya perlu scanning QR Code toko dan memasukkan nominal
pembayaran. Kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi pembayaran digital ini
2
https://id.techinasia.com/dana-dan-masa-depan-pembayaran-digital
4
mampu menarik banyak perhatian masyarakat sehingga ikut menggunakan aplikasi
ini.
Awalnya aplikasi Dana menjadi media pembayaran digital untuk Tix.id dan
belanja di Bukalapak. Namun, seiring dengan perkembangan layanan Dana, kini
aplikasi Dana dapat digunakan sebagai media pembayaran di restoran, warung, dan
supermarket. Bukan hanya itu, Dana juga menyediakan layanan pembayaran BPJS,
token listrik, isi pulsa, PDAM, voucher game online3. Bahkan, aplikasi Dana saat
ini mempunyai fitur untuk tarik tunai di Alfamart dan transfer ke rekening bank.
Aplikasi Dana menawarkan fitur yang memudahkan transaksi seperti kirim uang
gratis ke bank mana pun, mengirim uang melalui pesan, dan pembagian
pembayaran dengan teman ketika ingin membayar sesuatu (split bill).
Dana bukanlah satu – satunya aplikasi pembayaran digital di Indonesia. Sudah
ada Gopay besutan Gojek dan OVO sebagai pendahulunya. Gopay yang menjadi
layanan pembayaran digital di Gojek dan OVO yang menggandeng Grab membuat
ekosistem aplikasi pembayaran digital tumbuh pesat di Indonesia. Sampai bulan
Mei 2019, tercatat sudah terdapat 38 layanan dompet digital atau aplikasi
pembayaran digital di Indonesia4. Aplikasi pembayaran digital dapat tumbuh di
Indonesia berkesinambungan dengan tingginya kepemilikan ponsel pintar di
Indonesia. Menurut data Statista, 62,69 persen masyarakat Indonesia memiliki
ponsel pintar dan 64,8 persen penduduk Indonesia menggunakan internet.
Sedangkan hingga akhir tahun 2017, penduduk dewasa Indonesia yang mempunyai
rekening bank baru mencapai 48,9 persen. Faktor – faktor tersebut mempengaruhi
pertumbuhan pesatnya aplikasi pembayaran digital di Indonesia. Aplikasi
pembayaran digital lebih praktis dan memudahkan pembayaran karena hanya
melalui ponsel pintar dan memerlukan koneksi internet.
Pertumbuhan pesat industri aplikasi pembayaran digital menimbulkan
persaingan yang ketat pula antar aplikasi ini. Menurut data Aplikasi Annie dari
3
4
https://dana.id/
https://tirto.id/gopay-vs-ovo-dompet-digital-bertarung-memaksimalkan-dukungan-egmF
5
Iprice5, sampai kuartal 2 tahun 2019, Gopay masih merajai pasar aplikasi
pembayaran digital. Peringkat Gopay lalu diikuti oleh OVO, Dana, LinkAja, dan
Jenius. Berbagai taktik pun digunakan untuk menarik perhatian pelanggan, seperti
pemberian diskon dan cashback besar kepada pelanggan. Aplikasi Dana sendiri
sering memberikan diskon atau potongan harga ketika pelanggan membayar di
mitra – mitra Dana seperti restoran dan supermarket. Selain itu, Dana juga sering
memberikan potongan harga tiket film di bioskop melalui aplikasi Tix,id.
Persaingan yang ketat antar aplikasi pembayaran digital ini menuntut para pihak
aplikasi untuk menggunakan strategi yang dapat menarik perhatian pelanggan
sehingga mau menggunakan aplikasi tersebut. Selain dengan memberikan promo
potongan dan cashback, strategi lainnya adalah pemasangan iklan. Iklan dapat
disampaikan melalui media konvensional seperti televisi, radio, media cetak atau
media digital. Aplikasi Dana memasang iklan di beberapa media yaitu radio,
televisi, dan media digital. Media digital yang digunakan adalah youtube dan
Instagram. Iklan aplikasi Dana di Youtube mempunyai durasi dan format yang
berbeda dengan iklan Dana di Instagram. Iklan Dana di Youtube memiliki format
landcaspe dan durasi yang lebih panjang. Sedangkan iklan Dana di Instagram lebih
banyak muncul di fitur stories Instagram sehingga memiliki format portrait. Selain
itu, durasi juga hanya sekitar 15 detik sesuai dengan format Instagram stories.
Pemasangan iklan Dana melalui media sosial Instagram berkesinambungan
dengan target pasar yang ingin dicapai Dana. Dengan total pengguna 56 juta atau
20,97 persen dari populasi Indonesia, pengguna Instagram didominasi oleh
pengguna dengan rentang umur 18 – 24 tahun6. Hal ini sejalan dengan aplikasi Dana
yang memiliki target generasi muda yang senang menonton film di bioskop, makan
atau berbelanja di supermarket dan tertarik dengan promo potongan harga. Salah
satu target pasar Dana yang sesuai dengan rentang usia pengguna Instagram adalah
para mahasiswa. Mahasiswa memiliki keinginan yang besar untuk selalu up to date
5
https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/
https://techno.okezone.com/read/2019/07/05/207/2074955/pengguna-facebook-daninstagram-di-indonesia-nomor-4-terbesar-di-dunia?page=2
6
6
dan gaul. Namun, mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri tidak
memiliki dana yang banyak untuk memenuhi kebutuhannya ini. Oleh karena itu,
mahasiswa dapat menjadi target promosi – promosi dari aplikasi pembayaran
digital seperti Dana.
Namun, melihat ketatnya persaingan aplikasi pembayaran digital, menurut riset
iprice app annie, pengguna aplikasi Dana masih menduduki di posisi ketiga di
bawah Gojek dan OVO. Walaupun Dana cukup meroket sejak peluncurannya pada
Maret 2018, tetapi segala strategi pemasaran Dana yang dijalankan belum mampu
membuat Dana mengalahkan Gojek dan OVO. Pengguna Gojek dan OVO di
kalangan Mahasiswa masih lebih banyak di bandingkan Dana. Fenomena ini
terlihat di kantin – kantin Universitas Padjadjaran, banyak warung yang sudah
bekerja sama dengan Gopay dan OVO untuk pembayaran. Pada kantin Fakultas
Ilmu Komunikasi terjadi hal yang sama, mahasiswa sudah dapat melakukan
pembayaran dengan Gopay di beberapa warung. Hal ini terjadi, salah satunya
karena pengguna Gopay dan OVO sudah banyak di kalangan mahasiswa. Namun,
kantin atau warung di lingkungan Universitas Padjadjaran sangat jarang bahkan
tidak ada yang menyediakan Dana sebagai metode pembayarannya.
Fenomena ini menarik, peneliti ingin meneliti hubungan antara pesan iklan dana di
Instagram dengan sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran terhadap aplikasi Dana.
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
“Sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap
Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti mengidentifikasikan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
2. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
3. Sejauh mana hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
4. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek kognitif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
5. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek afektif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
6. Sejauh mana hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media sosial
Instagram dengan aspek konatif Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi
Dana?
8
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi yang telah dibuat dalam penelitian ini, maka
beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
2. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
3. Untuk mengetahui hubungan antara valensi pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek konatif mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
4. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek kognitif Mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
5. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek afektif Mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
6. Untuk mengetahui hubungan antara bobot pesan iklan Dana pada media
sosial Instagram dengan aspek konatif Mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi Dana?
9
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis dalam penelitian ini yaitu:
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan
manfaat pemikiran bagi kajian ilmu komunikasi dan bidang kajian ilmu hubungan
masyarakat, khususnya bidang periklanan dan Marketing Public Relations. Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, pengetahuan,
dan wawasan mengenai terpaan di media sosial khususnya instagram. Selain itu
juga menambah literatur bagi pihak – pihak yang memiliki minat pada masalah
penelitian yang sama.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini ditujukan kepada pihak – pihak
yang bersangkutan langsung dengan kegiatan visual praktis dan pelaku pemasaran,
di antaranya seperti:
1. Tim Marketing Public Relations atau Branding Manager Dana yang hendak
melakukan pemasaran melalui penggunaan strategi periklanan visual.
2. Para konsultan iklan yang tertarik mempelajari iklan media sosial melalui
media periklanan.
3. Biro – biro iklan atau Advertising Agency yang tertarik untuk melebarkan
periklanannya pada proyek – proyek iklan aplikasi pembayaran digital.
1.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah penyebaran kuesioner atau angket di Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
1.7 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dari`` bulan Oktober
hingga bulan November 2019.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran
tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya – upaya lain yang mungkin
sudah pernah dilakukan para ahli atau peneliti untuk mendekati permasalahan yang
sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki
landasan empiris yang kuat.
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini menggunakan kajian beberapa
peneliti terdahulu berkaitan dengan terpaan iklan di televisi dan media online
dengan sikap konsumen. Selain itu, untuk mengetahui dan mempelajari berbagai
metode analisis yang digunakan dan dapat diterapkan oleh peneliti dalam penelitian
ini.
2.1.1 Review Penelitian Sejenis
Berkaitan dengan penelitian, peneliti mengumpulkan beberapa hasil
penelitian yang sesuai dengan bahasan yang diteliti, yaitu mengenai hubungan
antara terpaan iklan Dana di Instagram dengan sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap Aplikasi Dana.
Penelitian pertama yaitu oleh Asep Taufik Hidayat NPM KIC 050343 yang
berjudul Hubungan antara Kualitas Produk Celana Jeans Peter Says Denim dengan
Minat Beli Member PSD di Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
hubungan antara kualitas produk celana jeans Peter Says Denim dengan minat beli
konsumen, hubungan antara fitur produk celana jeans Peter Says Denim dengan
minat beli konsumen, hubungan antara desain produk celana jeans Peter Says
Denim dengan minat beli konsumen. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat
hubungan yang cukup antara atribut produk celana jeans Peter Says Denim dengan
minat beli konsumen.
Saran yang ada dalam penelitian ini yaitu, pertama agar Peter Says Denim
menggunakan media massa lain yang mendukung penjangkauan konsumen yang
lebih luas lagi dalam usaha meningkatkan penjualan. Kedua, agar Peter Says Denim
11
dapat mengembangkan desain – desain baru yang disesuaikan dengan segmentasi
pasar.
Penelitian kedua oleh Adinda Ayu Lestari NPM 210110060240 yang
berjudul Hubungan Antara Daya Tarik Iklan Telkom Speedu versi Sandra Dewi di
Televisi dengan Sikap Pelanggan Terhadap Produk. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara isi pesan
iklan Telkom Speedy Home Monitoring versi Sandra Dewi di televisi dengan sikap
konsumen terhadap produk, untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
signifikan antara sumber komunikasi iklan Telkom Speedy Home Monitoring versi
Sandra Dewi di televisi dengan sikap konsumen terhadap produk. Selain itu, untuk
mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara eksekusi iklan Telkom
Speedy Home Monitoring versi Sandra Dewi di televisi dengan sikap konsumen
terhadap produk.
Saran dalam penelitian ini, yaitu: pertama, isi pesan dalam iklan menjadi hal
yang dibutuhkan oleh khalayak dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka
mengenai produk. Oleh karena itu, pengiklan hendaknya dapat lebih
memperhatikan faktor mengenai isi pesan agar dapat dikemas sebaik mungkin
dengan efektif agar memenuhi kebutuhan informasi khalayak akan informasi
produk. Kedua, biaya pembuatan iklan untuk dapat ditayangkan di televisi tentunya
memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. pembuat iklan hendaknya
memaksimalkan keseluruhan daya tarik sebuah iklan agar iklan tersebut dapat
bermanfaat dan berfungsi sesuai dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya
promosi dengan menggunakan sebuah iklan. Ketiga, di samping iklan televisi,
Pihak provider internet diharapkan menggunakan beberapa alat promosi lainnya.
Penggunaan jangka panjang sebuah produk provider internet yang sangat berkaitan
dengan brand loyalty diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran dalam
mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan produknya. Di antaranya
dengan memperlakukan pelanggan dengan sangat baik atau melakukan customer
intimacy untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk.
12
Penelitian ketiga oleh Agung Yannesa NPM 210110120135 berjudul
Hubungan Antara Terpaan Iklan Media Online Kawasaki Pulsar 200NS Dengan
Sikap Anggota Komunitas Cornering Bandung Terhadap Produk. Tujuan dari
penelitian yaitu pertama, mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara
sumber komunikasi iklan online Kawasaki Pulsar 200NS dengan sikap anggota
Komunitas Cornering Bandung terhadap produk. Kedua, untuk mengetahui apakah
ada hubungan yang signifikan antara isi pesan iklan online Kawasaki Pulsar 200NS
dengan sikap anggota Komunitas Cornering Bandung terhadap produk. Ketiga,
untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara eksekusi iklan
online Kawasaki Pulsar 200NS dengan sikap anggota Komunitas Cornering
Bandung terhadap produk
13
No. ASPEK
1.
ASEP TAUFIK
ADINDA AYU
AGUNG
HIDAYAT
LESTARI
YANNESA
JUDUL
Hubungan Antara
Hubungan Antara
Hubungan
PENELITIAN
Atribut Produk
Daya Tarik Iklan
Antara Terpaan
Celana Jeans Peter
Telkom Speedy
Iklan
Says Denim dengan
versi Sandra
Online
Minat Beli Member
Dewi di Televisi
Kawasaki Pulsar
PSD di Bandung
dengan Sikap
200NS Dengan
Pelanggan
Sikap
Terhadap Produk
Komunitas
Media
Anggota
Cornering
Bandung
Terhadap
Produk
2.
TUJUAN
Mengetahui ada
Mengetahui
ada Mengetahui ada
PENELITIAN
tidaknya hubungan
tidaknya
tidaknya
yang signifikan
hubungan
yang hubungan yang
antara atribut
signifikan antara signifikan antara
produk celana jeans
daya tarik iklan terpaan
PSD dengan minat
Telkom
beli member PSD di
dengan
Bandung
pelanggan
200NS
dengan
terhadap produk
sikap
anggota
iklan
Speedy media
online
sikap Kawasaki Pulsar
komunitas
Cornering
Bandung
terhadap produk
3.
METODE
Kuantitatif
Kuantitatif
Kuantitatif
PENELITIAN
Korelasional
Korelasional
Korelasional
14
2.1.2 Landasan Teoretis
Teori Informasi Integrasi
Teori integrasi informasi merupakan teori tentang pengorganisasian pesan
atau informasi. Semua informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap
seseorang, tetapi derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap
dipengaruhi oleh tujuan dan kebenaran informasi yang mendukung keyakinan
seseorang (Gama dan Widarwati, 2008: 70).
Teori ini berasumsi bahwa manusia mengorganisasikan informasi yang
diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk
membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan
informasi tersebut (Pratama, Erdinaya dan Perbawasari, 2012: 7).
Teori integrasi informasi membantu menjelaskan bagaimana orang-orang
berpikir dan membentuk sikap merupakan suatu hal penting dalam komunikasi.
Teori ini membangun pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh
informasi. Teori ini bermula dengan konsep kognisi yang digambarkan kekuatan
sistem interaksi. Informasi adalah salah satu dari kekuatan tersebut dan dapat
mempengaruhi sebuah sistem kepercayaan atau sikap individu. Fishbein dan
Littlejohn (Littlejihn, 1996: 137-138) kemudian mengemukakan bahwa merujuk
pada teori ini semua informasi mempunyai kekuatan potensial yang dapat
mempengaruhi orang untuk memiliki sikap tertentu. Besar tidaknya pengaruh
tersebut tergantung kepada dua hal, yaitu:
1. Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi mendukung
apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat
dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang
telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya. Sedangkan jika yang
terjadi adalah sebaliknya, maka informasi itu dapat dipandang sebagai sesuatu
yang negatif.
2. Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi
tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai
15
suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi
terhadap informasi itu. Sementara jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka
penilaian yang diberikan pun akan rendah. (Littljohn, 1996:137-138)
“Secara singkat dapat dijelaskan bahwa Valensi berkaitan dengan bagaimana
informasi mempengaruhi sistem keyakinan seseorang, sedangkan bobot
mempengaruhi berapa banyak pengaruh itu bekerja.” (Littlejohn, 2009:112).
Perubahan sikap terjadi karena informasi baru memberikan tambahan pada
sikap. Sikap mempunyai korelasi dengan keyakinan dan menyebabkan seseorang
memiliki perilaku atau persepsi tertentu terhadap informasi dan juga pemberi
informasi (Littlejohn dan Foss, 2008: 75-78).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori integrasi informasi merupakan teori yang
memiliki asumsi bahwa seseorang mengorganisasikan pesan yang diterimanya. Di
mana suatu informasi dianggap memiliki potensi untuk mengubah sikap seseorang
jika informasi dianggap sesuai dengan tujuan dan dianggap memiliki kebenaran.
Sikap memiliki korelasi dengan keyakinan, persepsi.
2.1.3 Landasan Konsepstual
2.1.3.1 Valensi Pesan Iklan Dana di Instagram
Valensi adalah tingkatan di mana informasi dipandang mendukung keyakinan
seseorang atau tidak. Jika ia mendukung keyakinan dan sikap seseorang, ia biasanya
akan dipandang positif, jika tidak maka ia akan dipandang negatif. Valensi di sini
berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi
kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi
tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut
sebelumnya.
Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan
periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
16
melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa (Kotler and Amstrong, 2002:153).
Valensi iklan dana di instagram berarti sejauh mana pesan dari iklan dana
mendukung kepercayaan yang sudah ada di dalam diri mahasiswa, misalnya
mahasiswa sudah mempercayai bahwa membawa dompet itu sudah dianggap
merepotkan dan mereka membutuhkan bentuk lain dari uang selain bentuk fisik,
maka pesan iklan yang diberikan Dana melalui aplikasi instagram akan disambut
positif dan mendapatkan perhatian.
2.1.3.2 Bobot Pesan Iklan Dana di Instagram
Bobot adalah sebesar besar informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya
(berkaitan dengan kredibilitas informasi dan sumber informasi). Hal ini
memberikan pengaruh pada seberapa besar pengaruh yang muncul. Apabila
kredibilitas informasi rendah maka pengaruh yang timbul lebih kecil walaupun
informasi tersebut mendukung kepercayaan yang sudah ada (Little John,2007: 137138).
Bobot penilaian adalah tingkat kredibilitas informasi dalam isi pesan. Apabila
seseorang melihat informasi sebagai suatu kebenaran, maka orang tersebut akan
memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu.
2.1.3.3 Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
Gibson et. al. (1996:144) mengemukakan bahwa sikap adalah perasaan
positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur
melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respons seseorang.
Menurut Jalaludin Rakhmat, sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bisa
bertindak, berpikir dan juga merasa bahwa dirinya paling baik dalam menghadapi
objek, ide dan juga situasi ataupun nilai. Sikap bukanlah perilaku menurut
Jalaluddin namun kecenderungan untuk perilaku dengan menggunakan metode
tertentu saja terhadap objek sikap. Objek sendiri bisa berbentuk apa saja yakni
orang, tempat, gagasan, ataupun situasi dalam kelompok.
17
2.1.3.3.1 Komponen Sikap
Walgito (2004), menyatakan bahwa sikap mengandung tiga komponen, yaitu
sebagai berikut:
1. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan
dengan
pengetahuan,
pandangan,
keyakinan,
yaitu
hal-hal
yang
berhubungan dengan bagaimana orang memersepsi terhadap obyek sikap.
2. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap.
Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang rasa tidak senang
merupakan hal yang negatif.
3. Komponen
konatif
(komponen
perilaku),
yaitu
komponen
yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap.
Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar
kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap
obyek sikap.
18
2.2 Kerangka Pemikiran
Hubungan Antara Pesan Iklan Dana di Instagram dengan Sikap Mahasiswa terhadap
Penggunaan Aplikasi Dana
Rumusan Masalah
“Sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap
Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana?
Teori Integrasi Informasi
Teori ini berasumsi bahwa manusia mengorganisasikan informasi yang diperolehnya tentang
sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk membentuk sikap yang sesuai dengan
konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut (Pratama, Erdinaya dan
Perbawasari, 2012: 7).
Sikap
Pesan
•
•
Valensi atau tujuan
Bobot Penilaian
•
•
•
Kognitif
Afektif
Konatif
Azwar, 1995
•
Variabel X
Pesan Iklan Dana di Media Sosial
Instagram
Sub Variabel X1: Valensi Pesan
Indikator:
•
•
Informasi pesan iklan
dana
Relevansi Pesan iklan
Sub Variabel X2: Bobot Penilaian
Indikator:
•
•
Keakuratan Pesan iklan
Kejelasan Pesan iklan
Variabel Y
Sikap Penggunaan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
Sub Variabel Y1 Kognitif
Indikator:
• Keyakinan untuk menggunakan
aplikasi Dana
Sub Variabel Y2 Afektif
Indikator:
• Perasaaan suka atau tidak suka
terhadap aplikasi Dana
Sub Variabel Y3 Konatif
Indikator
• Keputusan untuk menggunakan
aplikasi Dana
Azwar, 1995
19
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala –
gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Hipotesis
merupakan harapan yang akan dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara
dua variabel atau lebih (Singarimbun, 1996:43). Hipotesis penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Hipotesis mayor dan hipotesis minor pada penelitian adalah:
2.3.1 Hipotesis Mayor
Semakin baik pesan iklan Dana di Instagram maka semakin meningkat
sikap penggunaan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
terhadap aplikasi Dana
2.3.2 Hipotesis Minor
1. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek kognitif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
2. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek afektif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
3. Semakin baik valensi pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek konatif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
4. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek kognitif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
5. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek afektif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
20
6. Semakin baik bobot pesan iklan Dana di Instagram maka semakin
meningkat aspek konatif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi Dana
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam
rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Adapun
subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah Pesan Iklan Dana di Media Sosial
Instagram
3.2 Objek Penelitian
Obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus
Bahasa Indonesia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian
adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang
akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah
pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah.
Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pesan iklan Dana yang
meliputi Valensi Pesan dan Bobot pesan Sikap penggunaan aplikasi Dana
3.3 Metodologi Penelitian
3.3.1
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (hypothetico
deductive method) yang merupakan suatu metode penelitian yang melibatkan
pengujian hipotesis, di mana hipotesis tersebut dideduksi dari hipotesis lain yang
tingkat perumusan konseptualnya lebih tinggi. Metode penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data
di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan
perhitungan ilmu statistik deskriptif maupun inferensial (Ardianto, 2010: 47)
Menurut Sevilla dkk. (1993: 87), metode korelasional dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu
populasi. Melalui penelitian tersebut, kita dapat memastikan berapa besar hubungan
antara variasi yang disebabkan oleh satu variabel dengan variasi yang disebabkan
22
oleh variabel lain. Untuk penelitian pengujian hipotesis, kita dapat menggunakan
teknik korelasi. Di dalam uji hipotesis, kita dapat mengamati hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti
Penulis menggunakan metode korelasional, karena penulis akan menguji
sejauh mana hubungan antara pesan iklan Dana di Instagram dengan sikap
mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Dalam rangka menguji hubungan
tersebut, maka dibuat hipotesis yang menggambarkan hubungan antar dua variabel
yaitu Pesan iklan dana di Instagram (sebagai variabel X) dengan sikap mahasiswa
(sebagai variabel Y).
3.3.2
Variabel dan Operasionalisasi Variabel
3.3.2.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pesan yang kemudian
diturunkan menjadi dua yang meliputi:
a. Valensi Pesan(X1)
Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi
mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu
informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung
kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya.
Sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka informasi itu dapat
dipandang sebagai sesuatu yang negatif. (Littljohn, 1996:137-138)
b. Bobot Pesan (X2)
Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi
tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut
sebagai suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan
penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. Sementara jika yang terjadi
adalah sebaliknya, maka penilaian yang diberikan pun akan rendah.
(Littljohn, 1996:137-138)
23
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Sikap Mahasiswa Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap penggunaan aplikasi
Dana, yang terdiri dari:
a. Kognitif (Y1)
Komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang memersepsi
terhadap obyek sikap. (Walgito. 2004)
b. Afektif (Y2)
Komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang
terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang
rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. (Walgito. 2004)
c. Konatif (Y3)
komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak
terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap,
yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau
berperilaku seseorang terhadap obyek sikap. (Walgito. 2004)
24
3.3.2.2 Operasional Variabel
Konsep
Variabel
Pesan
Iklan
Sikap
Dimensi
•
X1 :
Valensi
Pesan
Indikator
•
Informasi
pesan iklan
dana
• Relevansi
Pesan iklan
• X2 : Bobot • Keakuratan
Pesan
Pesan iklan
• Kejelasan
Pesan iklan
• Y1
•
Keyakinan
Kognitif
untuk
menggunakan
aplikasi Dana
• Y2
• Perasaan suka
Afektif
atau tidak suka
terhadap
aplikasi Dana
• Y3
• Keputusan
Konatif
untuk
menggunakan
aplikasi Dana
Skala
Item
•
Ordinal
5-7
•
Ordinal
9 -12
•
Ordinal
13-15
•
Ordinal
16-17
•
Ordinal
18 - 20
3.3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2008: 80) Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran angkatan 2019, 2018, 2017 dan 2016 yang berjumlah 2800
orang
25
3.3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sehingga sampel merupakan bagian dari
populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara
tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dari
pengertian di atas agar memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan
peneliti memiliki ketentuan, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2016,
2017, 2018 dan 2019.
Menurut Arikunto (2006:112) mengatakan bahwa “apabila subjeknya
kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara
10-15% atau 15-20. Ninoy Yudhistya Sulistiyono, 2013. Pendapat tersebut
sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011:90) “ ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.”
3.3.3.3 Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti merasa
teknik probability sampling cocok karena setiap anggota populasi memiliki peluang
yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini jenis teknik
probability sampling yang digunakan yaitu Simple Random Sampling yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2008: 81-82)
Penentuan jumlah sampel dilakukan untuk Mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi berdasarkan dari tabel Isaac dan Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan
26
tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan
jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Berdasarkan tabel Isaac dan Michael, sampel dalam penelitian ini sejumlah
287 responden. Tapi karena adanya keterbatasan waktu maka jumlah sampel yang
diambil adalah 100 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
3.3.4
Instrumen/Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
27
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada
seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan
informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioner, daftar pertanyaannya dibuat secara
berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions)
dan pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang persepsi desain interior dari responden.
Pada penelitian ini angket yang digunakan bersifat langsung tertutup, di
mana responden memilih satu kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Jadi,
cara menjawabnya sudah diarahkan dan kemungkinan jawabannya sudah
ditetapkan.
2. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu pengumpulan data atau informasi dengan
mengamati langsung maupun tidak langsung oleh objek yang diteliti untuk
mengetahui kondisi yang sebenarnya. Observasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan mengamati mahasiswa yang ada di area Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mencari data pelengkap dari buku atau literatur
referensi sebagai penunjang kebutuhan. Bahan pustaka merupakan teknik
pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti
buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau
arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang
berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang
dapat diakses secara online. Pengumpulan data melalui bahan pustaka menjadi
bagian yang penting dalam penelitian ketika peneliti memutuskan untuk melakukan
kajian pustaka dalam menjawab rumusan masalahnya. Pendekatan studi pustaka
28
sangat umum dilakukan dalam penelitian karena peneliti tak perlu mencari data
dengan terjun langsung ke lapangan tapi cukup mengumpulkan dan menganalisis
data yang tersedia dalam pustaka. Selain itu, pengumpulan data melalui studi
pustaka merupakan wujud bahwa telah banyak laporan penelitian yang dituliskan
dalam bentuk buku, jurnal, publikasi dan lain-lain. Sehingga hasil laporan
penelitian itu akan menjadi data lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai referensi
untuk penelitian lebih lanjut pula. Hal itu terjadi karena sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Dengan demikian, studi
pustaka sangat tergantung pada penulisan hasil laporan atau fenomena yang ada
dalam masyarakat diungkapkan melalui teks tertulis. Semakin banyak laporan
penelitian maupun ‘printed phenomenons’ maka semakin kaya pula data yang
tersedia dalam studi pustaka. Dengan begitu, penelitian akan mudah dilakukan
dalam rentang waktu yang singkat karena data yang diperlukan mudah didapat
peneliti. Hal penting dalam teknik ini adalah peneliti harus mencantumkan sumber
yang ia dapat dalam bentuk sistem referensi yang terstandarisasi. Sehingga, dari
mana data itu diperoleh akan jelas dan mudah untuk croscheck ulang. Studi literatur
yang dilakukan peneliti adalah dengan membaca berbagai panduan yang terletak di
perpustakaan fakultas ilmu komunikasi dan perpustakaan skripsi untuk menemukan
referensi yang bisa digunakan.
3.3.5
Teknik Penskalaan
Menurut Sugiyono (2012:92) instrumen penelitian untuk penelitian
kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data, serta instrumen penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono
(2012:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pilihan terhadap
29
masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi kualitas
pelayanan (X) dan kepuasan tamu (Y) diberi skor sebagai berikut:
a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju
b. bobot nilai 4 berarti setuju
c. bobot nilai 3 kurang setuju
d. bobot nilai2 berarti tidak setuju
e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju
Setelah mendapatkan jumlah skor ideal (literium) untuk seluruh item,
penulis mengategorikan dari hasil skala Likert sebagai berikut
a. sangat setuju berarti berada pada tingkat sangat tinggi
b. setuju berarti berada pada tingkat tinggi
c. kurang setuju berarti berada pada tingkat sedang
d. tidak setuju berarti berada pada tingkat rendah
e. sangat tidak setuju berarti berada pada tingkat sangat rendah
3.3.6
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.3.6.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur
apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji
validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang dikumpulkan adalah data yang
valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si
pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah
ditetapkan dalam kuesioner (Singarimbun, 2006: 124)
Jenis Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk, yaitu kerangka dari suatu konsep. Validitas konstruk yaitu mencari
kerangka-kerangka konsep sehingga peneliti dapat menyusun tolak ukur
30
operasional konsep-konsep yang dipilih. Untuk mencapai validitas tersebut, peneliti
menyusun angket berdasarkan permasalahan yang diteliti dengan memperhatikan
instrumen atau alat ukur secara logis berisi sampel yang mencerminkan konsep
yang akan diukur serta merujuk pada kepustakaan yang ada. Validitas konstruk
(construc validity) yaitu bagaimana alat ukur yang dikembangkan mampu
mengemukakan seluruh aspek yang membangun kerangka dari konsep-konsep
yang diteliti.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan validitas konstruk
yaitu:
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur
2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden
3. Mempersiapkan tabulasi jawaban
4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total
dengan menggunakan rumus teknik uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan
rumus spearman:
Keterangan
rs = korelasi Rank Spearman
N = banyak sampel / subjek
di2 = Kuadrat selisih peringkat x dan y
Σx = Perhitungan peringkat data x yang kembar
Σy = Perhitungan peringkat data y yang kembar
Suatu item pertanyaan menurut Azwar (2011:153) dinyatakan valid dan
dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya
lebih dari satu sama dengan 0,30.
Dasar pengambilan keputusan:
1. Jika r positif, serta ≥ 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid
2. Jika r negatif, serta < 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid
31
3.3.6.2 Teknik Reliabilitas Data
Menurut Masri Singarimbun dalam bukunya Metode Penelitian Survei,
reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,
maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama. Dengan kata
lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur
gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi, 2006: 140)
Dalam penelitian ini digunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach,
yaitu:
Keterangan rumus:
R
= Koefisien reliabilitas instrumen (Alpha Cronbach)
K
= Jumlah Instrumen pertanyaan
∑Si2
= Jumlah varian dari tiap instrumen
St2
= Jumlah varian keseluruhan instrumen
Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel
dan berhasil jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,7 (Kaplan
& Saacuzo, 1993: 123). Dengan pengambilan keputusan:
•
Jika alpha positif, serta r ≥ 0,70 maka variabel tersebut reliabel
•
Jika alpha tidak positif, serta r < 0,70 maka variabel tersebut tidak reliabel
Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
“Hubungan antara pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana”
(N = 20)
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pesan Iklan (X)
32
Nomor Item
Pertanyaan
Item 5
Rhitung
Rtabel
Keterangan
0,761
0.300
Valid
Item 6
0,811
0.300
Valid
Item 7
0,682
0.300
Valid
Item 8
0,779
0.300
Valid
Item 9
0,776
0.300
Valid
Item 10
0,671
0.300
Valid
Item 11
0,587
0.300
Valid
Item 12
0,681
0.300
Valid
Koefisien Reliabilitas
0,868
Titik Kritis
0,700
Kesimpulan
Reliabel
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh instrumen pernyataan
yang membentuk variabel pesan iklan memiliki nilai koefisien validitas > titik kritis
(0,300) sehingga seluruh instrumen pernyataan tersebut dinyatakan valid. Untuk
pengujian reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbarch diperoleh nilai
koefisien reliabilitas sebesar 0,868 > titik kritis reliabilitas yaitu 0.700. Jadi dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian
sudah teruji kesahihan atau keabsahannya dan layak digunakan dalam penelitian.
Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
“Hubungan antara pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana”
(N = 20)
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pesan Iklan (Y)
Nomor Item
Pertanyaan
Item 13
Rhitung
Rtabel
Keterangan
0,761
0.300
Valid
Item 14
0,811
0.300
Valid
33
Item 15
0,682
0.300
Valid
Item 16
0,779
0.300
Valid
Item 17
0,776
0.300
Valid
Item 18
0,671
0.300
Valid
Item 19
0,587
0.300
Valid
Item 20
0,681
0.300
Valid
Koefisien Reliabilitas
0,868
Titik Kritis
0,700
Kesimpulan
Reliabel
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh instrumen pernyataan
yang membentuk variabel sikap mahasiswa memiliki nilai koefisien validitas > titik
kritis (0,300) sehingga seluruh instrumen pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbarch diperoleh nilai
koefisien reliabilitas sebesar 0, > titik kritis reliabilitas yaitu 0.700. Jadi dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian
sudah teruji kesahihan atau keabsahannya dan layak digunakan dalam penelitian.
3.3.7
Teknik Analisis Data
3.3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil
sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi
bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat.
Kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel di ambil. (Sugiyono,
2008: 147)
34
3.3.7.2 Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial (sering juga di sebut statistik induktif atau statistik data
probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan
sampel dari populasi itu dilakukan secara random. (Sugiyono, 2008: 148)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pesan iklan
Dana di Instagram dengan sikap mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana.
Dalam operasional variabel terlihat bahwa skala pengukuran untuk mengukur
hubungan di antara kedua variabel adalah skala Ordinal. Oleh karena itu, untuk
mencari koefisien korelasi untuk skala ordinal digunakan uji korelasi Rank
Spearman (rs). Teknik korelasi tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan di antara variabel X dan variabel Y.
Rumus:
rs =
6 Σ Ni di2
N3 - N
Keterangan:
rs : koefisien korelasi Rank Spearman
di : selisih angka yang dibuat untuk kelompok X dan Y
n: banyak sampel
(Siegel: 1992: 253)
Langkah-langkah penggunaan koefisien korelasi Rank Spearman Order (Siegel,
1992: 250-257) adalah sebagai berikut:
1. Skor data dari variabel X dan variabel Y diberi peringkat mulai dari nomor
1 hingga N.
2. Hitung selisih peringkat pasangan (d i) dengan mengurangkan peringkat X
pada peringkat Y.
35
3. Kemudian selisih peringkat pasangan dikuadratkan untuk memperoleh 41,2,
Lalu jumlahkan di? sampai ke-N guna mendapatkan 2 d;2 .
4. Kadang-kadang dalam penelitian terjadi dua subjek atau lebih mendapat
skor yang sama pada variabel yang sama, maka sebelumnya menghitung rS
dilakukan perhitungan faktor koreksi, yaitu:
t3 - t
T=
12
T : faktor korelasi jumlah peringkat berkerangka sama
t : banyaknya data yang berkerangka sama pada rangking tertentu
5. Jika proporsi angka sama dalam observasi-observasi X dan Y dan
jumlahnya besar, maka di gunakan rumus berikut untuk menghitung rs:
Σx2 + Σy2 – Σd2
rs =
Di mana,
N3 - N
12
Σx2 =
di =
- ΣTX
xi – yi
ΣY2 =
N3 - N
- ΣTY
12
rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
T = Banyaknya observasi dalam suatu kelompok yang berangka sama untuk suatu
peringkat tertentu
N = Jumlah sampel/subjek
36
di = selisih rangking X dan Y untuk setiap jumlah N
T x = Perhitungan data peringkat x yang kembar
Ty = Perhitungan data peringkat y yang kembar
6. Jika N ≥ 10, signifikasi suatu harga observasi rs ditetapkan dengan
menghitung t yang berkaitan dengan harga tersebut dengan rumus:
Di mana derajat kebebasan sama dengan N-2, untuk penelitian ini tingkat
signifikansi (a) ditetapkan sebesar 0,05 pada tabel dua sisi (two tailed).
Sedangkan kriteria penerimaan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
Jika t hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan t dalam tabel
(|thitung>ttabel) pada tingkat signifikan 0,05 maka hipotesis penelitian (H 1) diterima.
Kriteria untuk analisis korelasi Rank Spearman ini adalah:
•
Jika rs = 0 atau mendekati nol, maka pengaruh variabel X terhadap variabel
Y sangat lemah atau tidak ada pengaruh sama sekali.
•
Jika rs = I atau mendekati satu, maka pengaruh variabel X terhadap variabel
Y tinggi dan searah.
•
Jika rs = -1 atau mendekati -1, maka pengaruh variabel X terhadap variabel
Y tinggi tapi tidak searah. Untuk tingkat signifikasi harga dengan melihat
pada tabel harga-harga kritis t (Siegel, 1992: 253).
Hipotesa pengujian: Ho : p = 0 (tidak ada korelasi)
H0 : ρ = 0 (tidak ada korelasi)
H1 : ρ ≠ (ada korelasi)
Untuk penelitian ini tingkat signifikasi (α) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes kedua
sisi. Kriteria pengujian sebagai berikut:
37
•
Jika | thitung | Z tα/z.
n-2
; maka Ho ditolak, H1 diterima yang berarti ada
hubungan antara variabel yang diteliti.
•
Jika | thitung | Z tα/z.
n-2
; maka Ho ditolak, H1 diterima yang berarti ada
hubungan antara variabel yang diteliti.
•
Jika - tα/z.
n-2
≤ thitung ≤ tα/z.
n-2
; maka Ho diterima\yang berarti tidak ada
hubungan antara variabel yang diteliti.
Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan
hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956 : 145,) sebagai berikut :
Besarnya nilai R (koefisien korelasi):
•
< 0,20 berarti hubungan rendah sekali, lemah sekali
•
0,20 - < 0,40 berarti hubungan rendah tapi pasti
•
0,40 - < 0,70 berarti hubungan yang cukup berarti
•
0,70 - < 0,90 berarti hubungan yang tinggi, kuat
•
> 0,90 berarti hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan.
(sumber, Rakhmat, 2012 : 29)
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peneliti mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan dari pengolahan
data primer yang diperoleh yaitu data yang diperoleh dari responden melalui angket
yang disebarkan pada 100 responden yaitu mahasiswa fakultas ilmu komunikasi
mengenai hubungan pesan iklan Dana dengan sikap mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana. Untuk lebih melengkapi sumber data utama, peneliti
mengambil beberapa sumber data penunjang dengan studi pustaka agar analisis data
dapat dilakukan dengan baik dan lengkap. Data yang diperoleh dari hasil angket
terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian.
Hasil pengolahan data dan analisis yang akan dibahas dalam penelitian ini
untuk tahap pertama yaitu menggunakan analisis yang disusun ke dalam bentuk
tabel tunggal yang telah dikategorikan dengan menggunakan pendekatan distribusi
frekuensi dan perhitungan persentase dengan menggunakan software khusus
pengolahan data statistik, yaitu SPSS versi 20 for windows dan microsoft excel.
Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden pada tiap variabel dan sub
variabel digunakan analisis deskriptif yang dilakukan dengan menghitung terlebih
dahulu total skornya.
Setiap angket terdiri dari 19 pertanyaan tertutup yang terdiri dari 3
pertanyaan mengenai data responden, dan 16 pertanyaan untuk memperoleh data
penelitian. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam angket merupakan
penurunan dari operasionalisasi variabel yaitu valensi pesan, bobot pesan, kognisi,
afeksi dan konasi yang diselaraskan dengan tujuan penelitian.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi yaitu mencari
derajat hubungan antara dua variabel (variabel X dan Y) yang terdapat dalam
penelitian ini. Tahap – tahap analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan
analisis deskriptif data responden dan data penelitian terlebih dahulu dan
selanjutnya analisis inferensial. Variabel X terdiri dari dua sub variabel yaitu
39
valensi pesan dan bobot pesan. Sedangkan variabel Y terdiri dari tiga sub variabel
yaitu kognisi, afeksi dan konasi.
4.1 Hasil Analisis Deskriptif
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Responden
Tabel 4.1
Program Studi Responden
No.
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Ilmu Komunikasi
18
18,00
2.
Jurnalistik
6
6,00
3.
Manajemen Komunikasi
9
9,00
4.
Hubungan Masyarakat
52
52,00
5.
Ilmu Perpustakaan
5
5,00
6.
Televisi dan Film
8
8,00
7.
Manajemen Produksi Media
2
2,00
100
100,00
Total
Sumber: Pengolahan Data Kuesioner 2019
Tabel 4.1 menunjukkan responden berdasarkan “Program studi”. Mayoritas
adalah responden yang berada pada program studi Hubungan Masyarakat yaitu
sebanyak 52 orang atau 52%, disusul jumlah responden yang berada pada program
studi Ilmu Komunikasi yaitu sebanyak 18%, sedangkan sisanya adalah responden
dengan beragam program studi yang jika pembagiannya hampir sama rata.
Berdasarkan hasil angket data penelitian diketahui responden dalam
penelitian ini mayoritas adalah program studi Hubungan Masyarakat hal ini
disebabkan karena peneliti berasal dari program studi yang sama sehingga lebih
memudahkan peneliti untuk menghubungi dan meminta kesediaan responden untuk
mengisi kuesioner.
40
Tabel 4.2
Angkatan Responden
No.
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1.
2019
2
2,00
2.
2018
21
21,00
3.
2017
59
59,00
4.
2016
12
12,00
5.
<2015
6
6,00
100
100,00
Total
Sumber: Pengolahan Data Kuesioner 2019
Tabel 4.2 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “angkatan”
mayoritas responden berasal dari angkatan 2017 sebanyak 59 atau 59%. Mayoritas
responden berasal dari angkatan 2017. Hal ini disebabkan karena peneliti berasal
dari angkatan yang sama sehingga lebih memudahkan peneliti untuk menghubungi
dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.
4.1.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian
Analisis deskriptif data penelitian yang diperoleh melalui penyebaran
angket yang ditampilkan berdasarkan dua variabel yaitu pesan iklan Dana dengan
sikap Mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Dalam menganalisis
deskriptif data penelitian ini menggunakan perhitungan pengkategorian.
Cara perhitungan pengkategorian Variabel dan sub variabel data yang telah
diperoleh, kemudian disusun ke dalam tabel tunggal yang dikategorikan dan
disajikan dengan menggunakan pendekatan distribusi frekuensi dan perhitungan
persentase. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden pada tiap
variabel dan sub variabel, digunakan analisis data deskriptif yang dilakukan dengan
menghitung terlebih dahulu skor uji tiap variabel dan sub variabel. Hasilnya
dimasukkan ke dalam tiga katagori, yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Pengkategorian tersebut berdasarkan interval batasan dengan cara sebagai berikut:
Nilai maksimum = Skor tertinggi (Jumlah Pertanyaan x Nilai Maksimal)
Nilai minimum = Skor terendah (Jumlah Pertanyaan x Nilai Minimal)
41
Interval = Nilai maksimum-nilai minimum
Jumlah kategori
Penentuan katagori (range):
Nilai minimum + Interval = Katagori rendah
Nilai katagori rendah + interval = Katagori sedang
Nilai katagori sedang + interval = Katagori tinggi
4.1.2.1 Pesan Iklan Dana
Variabel Sajian informasi terdiri dari 2 sub variabel, yaitu valensi pesan dan
pesan. Berikut merupakan analisis deskriptif variabel pesan iklan berdasarkan hasil
angket penelitian, yaitu:
1. Valensi Pesan
Valensi merupakan tingkatan di mana informasi mendukung atau
sebaliknya terhadap suatu informasi. Menurut Martin Fishbein (dalam Littlejohn,
2009:111) mengatakan bahwa:
"Valensi adalah tingkatan di mana informasi dipandang mendukung
keyakinan seseorang atau tidak. Ketika informasi menyokong keyakinan
seseorang, maka informasi tersebut mempunyai valensi positif. Ketika tidak
menyokong, maka valensi negatif"
Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai
sub variabel valensi pesan, yaitu:
Jumlah Pernyataan
Interval
Range
4
20
Total
Jumlah Minimum
4
Jumlah Maksimum
20
-
4
16
4
42
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
No.
Interval
Intensitas
f
Persentase(%)
2
9 – 13
Rendah
6
6,00
3
14 – 18
Sedang
78
78,00
4
19 – 24
Tinggi
16
16,00
Jumlah
100
100,00
Tabel di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel valensi pesan iklan
Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berada dalam kategori valensi pesan sedang, yaitu sebanyak 78 peserta atau 78,00%
responden, dan minoritas responden berada dalam kategori valensi pesan, yaitu
sebanyak 6 orang atau 6,00% responden. Valensi pesan merupakan arah pesan di
mana ketika komunikan meyakini pesan yang diterimanya, maka komunikan akan
memberikan valensi yang positif pada pesan tersebut, jika tidak maka akan
sebaliknya. Dalam membentuk pesan yang sesuai dengan keyakinan komunikan,
maka informasi harus menggabung informasi mengenai objek utama dengan
konsep-konsep yang berhubungan dengan objek tersebut. Berkenaan dengan hal
tersebut, Martin Fishbein dalam (Littlejohn, 2009: 113) mengatakan bahwa
"attitudes differs from beliefs in that they are evaluative."
Jadi valensi pesan dilihat dari segi evaluatif merupakan hasil gabungan dari
2 bentuk keyakinan. Berkenaan dengan 2 bentuk keyakinan, Martin Fishbein
mengatakan bahwa:
"There are two kinds of beliefs. The first is belief in a thing believe in
something, you would say that this thing exis kind of belief -belief about- is
your sense of the probao particular relationship exist between twothings.”
(Terdapat 2 Jenis keyakinan. Pertama keyakinan akan suatu hal. Ketika
43
meyakini suatu hal, maka akan menganggap itu ada. Kedua-keyakinan
merasa ada kemungkinan hubungan antara 2 hal).
Objek yang menjadi topik bahasan utama dalam penelitian ini adalah iklan
Dana, sedangkan pesan yang berhubungan dengan iklan Dana di media sosial
instagram adalah pesan mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana, ajakan
untuk mengganti dompet konvensional menjadi dompet digital, serta berbagai
macam promo yang menarik.
Penggabungan berbagai pesan ini bertujuan untuk membentuk valensi yang
positif terhadap pesan yang disajikan dalam iklan Dana. karena berdasarkan
penjelasan teori integrasi informasi, valensi pesan yang positif merupakan faktor
yang mengubah sikap seseorang. Sekumpulan pesan yang diterima oleh mahasiswa
fakultas ilmu komunikasi akan menjadi pemasukan bagi para komunikan dan
mengakumulasi pesan tersebut untuk kemudian ditentukan tanggapan mereka
mengenai informasi tersebut dalam keyakinan mereka. Valensi pesan yang positif
akan menjadi faktor yang dapat mengubah sikap para peserta sesuai dengan objek
informasi yang disampaikan. Berkenaan dengan hal tersebut Fishbcin dalam
Littlejohn (2009, 114) mengatakan bahwa valensi menunjukkan bagaimana suatu
informasi mempengaruhi sikap. Akumulasi pesan yang diserap seseorang dapat
menimbulkan perubahan derajat keyakinan seseorang terhadap suatu objek.
Berdasarkan hasil angket penelitian, maka dapat diketahui valensi pesan iklan Dana
dalam kategori valensi pesan cukup tinggi
2.Bobot Pesan
Bobot pesan merupakan fungsi kredibilitas sebuah informasi. Kredibilitas
pesan akan mengukur sejauh mana seseorang menganggap pesan yang disampaikan
adalah pesan yang benar. Berkenaan dengan hal tersebut Martin Fishbein (dalam
Littlejohn, 2009:111), mengatakan bahwa:
“Bobot adalah sebuah fungsi dari keandalan atau sebuah kegunaan dari
kredibilitas. Jika seseorang berpikir bahwa informasi adalah benar, maka
seseorang tersebut akan memberikan bobot yang lebih tinggi pada informasi
tersebut; jika tidak, maka seseorang , tersebut akan memberikan bobot yang
44
lebih rendah. Jelasnya, semakin besar bobotnya, semakin besar pula dampak
dari informasi tersebut pada sistem keyakinan seseorang."
Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian mengenai sub
variabel bobot pesan, yaitu:
Jumlah Pernyataan
Interval
4
20
Total
Jumlah Minimum
4
Jumlah Maksimum
20
-
4
16
Range
4
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
No.
Interval
Intensitas
f
Persentase
(%)
2
9 - 13
Rendah
9
9,00
3
14 - 18
Sedang
68
68,00
4
19 - 24
Tinggi
23
23,00
Jumlah
100
100%
Tabel di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel bobot pesan iklan
Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas diketahui
bahwa mayoritas responden berada dalam kategori bobot pesan sedang, yaitu
sebanyak 68 peserta atau 68,00% responden, minoritas responden berada dalam
kategori informasi rendah, yaitu sebanyak 9 peserta atau 9,00 % responden.
45
Bobot pesan merupakan dimensi di mana informasi dianggap sebagai suatu
kebenaran oleh seseorang. Ketika pesan dianggap benar, maka komunikan akan
memberikan bobot pesan yang tinggi, jika maka akan sebaliknya. Ketika seseorang
memberikan valensi pesan positif dan bobot pesan yang tinggi, maka akan semakin
besar peluang perubahan sikap yang akan terjadi.
Bobot pesan dapat dikatakan juga sebagai kualitas suatu pesan. Berkenaan
dengan hal tersebut, Dan B. Curtis (2005, 266-267) mengatakan bahwa: "Kejelasan
juga dapat dicapai dengan cara menyampaikan informasi menurut ukuran tertentu
yang berarti bagi khalayak. Menunjukkan upaya dan kontribusi orang-orang
tertentu akan membantu penyampaian informasi. Menjelaskan dampak suatu
masalah atau pemecahan kepada orang-orang yang paling cepat terpengaruh
menjadikan informasi lebih bersifat pribadi. Pada saat para penyimak merasa
terlibat langsung, mereka biasanya lebih banyak mencurahkan perhatian.
Keakuratan merupakan hal penting dalam setiap penyampaian informasi.
Penyampaian pesan dimaksudkan meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman khalayak, dan Anda akan dapat mempengaruhi para penyimak Anda
secara pemberian materi yang tidak akurat. Pastikan untuk memeriksa ulang semua
pesan, yakinkan bahwa menerjemahkan dan mencatatnya secara benar.”
Kejelasan pesan merupakan penyampaian pesan yang menyertakan dampak
suatu masalah yang dihadapi sampai dengan yang ditawarkan. Kejelasan pesan
dalam pesan iklan Dana ini menjelaskan kemudahan dalam penggunaan aplikasi
Dana untuk melakukan transaksi. Penyajian pesan yang menjelaskan masalah
hingga solusi akan mempermudah mahasiswa untuk mengambil kesimpulan dari
pesan yang disampaikan dalam iklan Dana, sehingga mahasiswa akan memahami
pesan yang disampaikan.
Berikutnya adalah keakuratan pesan, keakuratan pesan menitik beratkan
bagaimana informasi menambah pengetahuan dan pemahaman komunikan dengan
cara memberikan pesan yang akurat. Pesan yang akurat adalah pesan yang berasal
dari sumber yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan para peserta.
46
4.1.2.2 Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
1. Komponen Kognitif
Kognitif diartikan sebagai komponen yang berisi komponen yang berisi
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek
sikap (Azwar, 2010:24). Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket
penelitian mengenai sub variabel kognisi, yaitu:
Jumlah Pernyataan
Interval
3
15
Total
Jumlah Minimum
3
Jumlah Maksimum
15
-
3
12
Range
4
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
No.
Interval
Intensitas
f
Persentase
(%)
1
4-8
Rendah
5
5,00
2
9 - 13
Sedang
71
71,00
3
14 - 18
Tinggi
24
24,00
Jumlah
100
100,00
Tabel 4.8, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek kognitif
mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang,
47
yaitu sebanyak 71 peserta atau 71,00% responden, minoritas responden berada
dalam kategori aspek kognisi rendah, yaitu sebanyak 5 peserta atau 5,00%
responden.
Komponen kognitif merupakan pengetahuan, keyakinan, pengetahuan,
keyakinan, dan pemahaman yang dimiliki seseorang mengenai suatu objek.
Persepsi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pemahaman dalam
komponen kognisi seseorang. Menurut Mar'at (1981: 42-20) mengatakan bahwa:
Persepsi
dipengaruhi
oleh
faktor
pengalaman,
proses
cakrawala,
dan
pengetahuannya. Faktor pengalaman, proses atau sosialisasi memberikan bentuk
dan struktur terhadap apa yang dilihat. Sedangkan pengetahuannya dan
cakrawalanya memberikan arti terhadap objek.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Yandiamo, 2009:431),
mengatakan bahwa persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung terhadap suatu
serapan, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Pesan
yang terdapat dalam iklan Dana merupakan suatu pemasukan yang diterima oleh
para mahasiswa yang menjadi pengetahuan dalam komponen kognisi mahasiswa.
Pengetahuan tersebut akan menjadi salah satu pembentuk persepsi mengenai
aplikasi Dana sebagai bentuk tindakan nyata untuk keputusan dalam menggunakan
aplikasi Dana. Persepsi mahasiswa mengenai aplikasi Dana akan membuat para
mahasiswa dapat melukiskan objek dan dengan konsep - konsep lain yang
berhubungan dengan objek di dalam benaknya.
2. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek, sikap, secara umum komponen ini perasaan yang dimiliki
terhadap sesuatu yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk perasaan positif
dan negatif (Azwar, 2013:26).
Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian
mengenai sub variabel afeksi, yaitu:
48
Jumlah Pernyataan
Interval
2
Total
Jumlah Minimum
2
Jumlah Maksimum
10
10
-
2
8
Range
4
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kategorisasi Aspek Afektif
No.
Interval
Intensitas
F
Persentase %
1
4-6
Rendah
8
8,00
2
7-9
Sedang
69
69,00
3
10 - 12
Tinggi
23
23,00
Jumlah
100
100,00
Tabel 4.9, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek afektif
mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang,
yaitu sebanyak 69 peserta atau 69,00% responden, minoritas responden berada
dalam kategori aspek kognisi rendah, yaitu sebanyak 8 peserta atau 8,00%
responden.
Afektif menyangkut keadaan emosional subjektif seseorang terhadap suatu
objek sikap. Secara umum aspek ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki
terhadap sesuatu. Komponen afeksi menjawab pertanyaan tentang apa yang akan
dirasakan (senang atau tidak senang). Komponen ini banyak dipengaruhi oleh
49
kepercayaan atau apa yang kita percayai benar dan berlaku bagi objek termaksud.
(Azwar; 1995:26-27).
Pesan iklan Dana yang ada telah diolah oleh mahasiswa fakultas ilmu
komunikasi untuk menambah pengetahuan terhadap aplikasi Dana. Dalam
komponen afeksi para mahasiswa, peneliti akan mengevaluasi tanggapan
emosional mahasiswa baik rasa suka atau rasa tidak suka terhadap informasi yang
disampaikan iklan Dana.
Dari data di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kehadiran iklan
Dana kurang dapat mempengaruhi keadaan emosional mahasiswa, sebagian besar
mahasiswa fakultas ilmu komunikasi cukup puas.
Jadi indikator variabel afektif yaitu perasaan mahasiswa setelah melihat
iklan Dana di media sosial Instagram dapat dikatakan berupa perasaan mahasiswa
terhadap aplikasi Dana. Informasi tentang aplikasi Dana yang di sampaikan dalam
iklan di instagram yaitu kemudahan dalam penggunaan aplikasi dana dalam
melakukan transaksi. Sesuatu yang terpercaya dan menarik, tentu akan membekas
di pikiran dan hati seseorang. Dampak dari penyampaian informasi iklan Dana di
Instagram yaitu peserta mulai memberikan perasaan terhadap aplikasi Dana yaitu
perasaan tertarik dan suka dengan iklan Dana dan puas. Maka dengan sub variabel
afektif sebagian besar berada dalam kategori sedang menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki perasaan kurang positif terhadap iklan Dana.
3. Komponen Konatif
Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Maksudnya, bagaimana orang
berperilaku dalam situasi tertentu terhadap stimulus tertentu akan banyak
ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus
tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan
dan perasaan membentuk sikap individual (Azwar, 1998 : 24-27).
50
Berikut merupakan kategorisasi berdasarkan hasil angket penelitian
mengenai sub variabel konasi, yaitu:
Jumlah Pernyataan
Interval
3
15
Total
Jumlah Minimum
3
Jumlah Maksimum
15
-
3
12
Range
4
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kategorisasi Aspek Konatif
No.
Interval
Intensitas
F
Persentase
(%)
2
8 - 10
Rendah
2
2,00
3
11 - 13
Sedang
97
97,00
4
14 - 16
Tinggi
1
1,00
Jumlah
100
100,00
Tabel 4.10, di atas menunjukkan kategorisasi dari sub variabel aspek konatif
mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori kognisi sedang,
yaitu sebanyak 97 peserta atau 97,00% responden, minoritas responden berada
dalam kategori aspek kognisi tinggi, yaitu sebanyak 1 peserta atau 1,00%
responden.
Jadi indikator dalam variabel konasi yaitu kecenderungan berperilaku
mahasiswa setelah melihat iklan Dana. Keyakinan dan kepercayaan mahasiswa
51
terhadap stimulus yang di terimanya melalui iklan Dana di media sosial Instagram
membentuk sikap mahasiswa terhadap aplikasi Dana.
4.2 Hasil Analisis Inferensial
Hasil analisis inferensial memaparkan derajat hubungan antar variabel yang
dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman, karena skala
data yang digunakan yaitu ordinal. Dalam analisis statistik inferensial dilakukan
pemberian skor terhadap data yang telah dihasilkan dari masing-masing pernyataan
dalam angket penelitian dan dilakukan penjumlahan skor dalam setiap variabelnya.
Pedoman untuk tingkat keeratan hubungan antara kedua variabel (Rakhmat,
2012:29) berdasarkan interpretasi guilford’s emperial rule secara kasar sebagai
berikut :
Interval koefisien
<0,20
>0,20 – 0,40
>0,40 – 0,70
>0,70 – 0,90
>0,90
Tingkat hubungan
Hubungan rendah sekali
Hubungan rendah tetapi pasti
Hubungan yang cukup berati
Hubungan yang tinggi
Hubungan yang kuat sekali
Berdasarkan variabel X dan variabel Y tersebut, maka hipotesis dalam
penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu hipotesis dan sub hipotesis. Setelah
dilakukan perhitungan statistik terhadap masing-masing hipotesis, diperoleh
dengan hasil berikut:
4.2.1 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Kognitif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot informasi dengan aspek kognitif
mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek kognitif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,639. Berdasarkan pedoman interpretasi
52
Guildford, korelasi 0,639 termasuk pada kategori hubungan yang cukup berarti.
𝑛−2
70−2
Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,639 √1−(0,779)2 = 6,919
dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua
pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan
sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel valensi (X1) terhadap sub variabel kognitif (Y1)
Hubungan
X1-Y1
Koefisien
Korelasi
Rank
Spearman
0,639
Kekuatan
Hubungan
thitung
Ttabel
Keputusan
Cukup
6,919
1,98447
Ho Ditolak
berarti
Sumber Pengolahan Data 2019
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel
informasi jumlah penghematan sebesar 6,919 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana
memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana.
Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan yang disajikan dalam
iklan Dana memiliki pesan yang cukup sesuai dengan keyakinan para mahasiswa
terhadap aplikasi Dana. Mereka cukup meyakini bahwa aplikasi Dana dapat
diandalkan untuk melakukan transaksi, aman dan mudah digunakan. Pesan yang
sesuai dengan keyakinan ini terbentuk dari penggabungan pesan yang terdapat dari
iklan Dana yang ada di Instagram. Gabungan pesan – pesan tersebut di antaranya
mengenai kemudahan penggunaan, fitur aplikasi Dana, promo dan pesan lainnya.
Penggabungan pesan tersebut membuat para mahasiswa dapat menerima pesan
sesuai dengan keyakinan mereka. Sehingga, menimbulkan valensi pesan yang
positif. Pesan tersebut membuat pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
bertambah dan menjadi dasar pembentuk persepsi terhadap penggunaan aplikasi
Dana.
53
4.2.2 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Afektif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,648. Berdasarkan pedoman interpretasi
Guildford, korelasi 0,648 termasuk pada kategori cukup berarti. Dengan rumus
𝑛−2
70−2
t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,648 √1−(0,779)2 = 7,487 dan rumus ttabel =
½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak, diperoleh
nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel valensi (X1) terhadap sub variabel afektif (Y2)
Korelasi antara sub variabel valensi pesan (X1) terhadap sub variabel afektif (Y2)
Hubungan
Koefisien
Kekuatan
thitung
Ttabel
Keputusan
Korelasi
Hubungan
Rank
Spearman
X1-Y1
0,648
Cukup
7,487
1,98447
Ho Ditolak
Sumber Pengolahan Data 2019
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel
informasi jumlah penghematan sebesar 7,487 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana
memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek afektif mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana.
Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan pada iklan Dana
dengan aspek afektif mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
dikarenakan valensi pesan dalam iklan Dana positif. Valensi pesan yang positif
terbentuk karena pesan yang terdapat dalam iklan Dana relevan dengan aplikasi
Dana. Pesan yang disampaikan dalam iklan cukup relevan dengan produk berupa
54
aplikasi dana yang ditawarkan. Selain itu, pesan yang terdapat dalam iklan Dana
menunjukkan bahwa aplikasi Dana sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
mahasiswa yaitu kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi dan bersifat
kekinian dengan layanan dompet digital.
Komponen afeksi merupakan hasil evaluasi secara emosional terhadap
pengetahuan yang telah dimiliki seseorang dalam komponen kognisi. Hasil dari
evaluasi emosional tersebut adalah rasa suka atau tidak suka terhadap suatu hal.
Berkaitan dengan hal tersebut Mar'at (1981:20) mengatakan bahwa:
“Afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap objek
sikap. Secara umum, komponen mi disamakan dengan perasaan yang
dimiliki terhadap sesuatu Komponen efektif menjawab pertanyaan tentang
apa yang dirasakan senang atau tidak senang) terhadap objek”
Aspek afeksi dalam penelitian mi menyangkut aspek emosional mahasiswa
seperti rasa senang mahasiswa, kepuasan mahasiswa, rasa suka mahasiswa terhadap
aplikasi Dana. Berdasarkan data dari hasil penelitian teori yang digunakan dalam
penelitian ini. menunjukkan bahwa terbentuknya perasaan mahasiswa yang positif
terhadap aplikasi Dana yaitu perasaan suka terhadap aplikasi Dana. Para mahasiswa
meyakini pesan tersebut sehingga valensi pesan dalam iklan Dana menjadi positif.
4.2.3 Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek konatif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara valensi pesan dengan aspek konatif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,197. Berdasarkan pedoman interpretasi
Guildford, korelasi 0,197 termasuk pada kategori hubungan rendah sekali. Dengan
𝑛−2
70−2
rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,197 √1−(0,779)2 = 2,312 dan rumus
55
ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak,
diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan
sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel valensi pesan (X1) terhadap sub variabel konatif (Y3)
Hubungan
Koefisien
Kekuatan
thitung
Ttabel
Keputusan
Korelasi
Hubungan
Rank
Spearman
X1-Y1
0,197
Cukup
7,552
1,98447
Ho Ditolak
Sumber Pengolahan Data 2019
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel
informasi jumlah penghematan sebesar 2,312 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya valensi pesan pada iklan Dana
memiliki hubungan yang rendah sekali dengan aspek konatif mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana.
Hubungan yang rendah sekali dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan
Dana ini memiliki pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa
untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana
yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang menimbulkan
valensi pesan yang positif. Komponen konatif sendiri dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku yang ada
dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya (Azwar, 2010: 27).
Kesiapan untuk bertingkah laku ini merupakan kelanjutan dari proses pengetahuan
yang telah dievaluasi secara emosional dalam komponen kognisi dan afeksi
seseorang. Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa kurang bersedia untuk
menggunakan aplikasi Dana. Hal ini disebabkan karena banyaknya persaingan
dalam bidang dompet digital. Terlebih, Layanan Dana sangat jarang ditemukan
pada UMKM yang notabenenya sangat ramah dengan kantong mahasiswa.
56
4.2.4 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Kognitif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek kognitif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek kognitif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,667. Berdasarkan pedoman interpretasi
Guildford, korelasi 0,667 termasuk pada kategori hubungan yang cukup berarti.
𝑛−2
70−2
Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,667 √1−(0,779)2 = 8,093
dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua
pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan
sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel kognitif (Y1)
Hubungan
Koefisien
Kekuatan
thitung
Ttabel
Keputusan
Korelasi
Hubungan
Rank
Spearman
X1-Y1
0,667
Cukup
8,093
1,98447
Ho Ditolak
Sumber Pengolahan Data 2019
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung .Untuk sub variabel
informasi jumlah penghematan sebesar 8,093 dan ttabel 1,987. Dikarenakan nilai
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H diterima, artinya bobot pesan pada iklan Dana
memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek kognitif mahasiswa terhadap
penggunaan aplikasi Dana.
Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan cukup variatif dan
sehingga membuat aplikasi Dana cukup diingat oleh para mahasiswa. Pesan iklan
Dana juga menyajikan beberapa pesan menyangkut aplikasi Dana itu sendiri
sehingga menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai apa itu aplikasi Dana.
Karena pesan yang disampaikan
sering didengar oleh mahasiswa sehingga
mahasiswa cukup tertarik dengan aplikasi Dana.
57
4.2.5 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Afektif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,581. Berdasarkan pedoman interpretasi
Guildford, korelasi 0,581 termasuk pada kategori yang cukup berarti. Dengan
𝑛−2
rumus t=rs √
1−𝑟𝑠2
70−2
diperoleh nilai t hitung t = 0,581 √
= 6,828 dan rumus
1−(0,779)2
ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua pihak,
diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan
sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel afektif(Y2)
Hubungan
Koefisien Kekuatan
Korelasi
Hubungan
Rank
Spearman
X1-Y1
0,581
Cukup
Sumber Pengolahan Data 2019
thitung
Ttabel
Keputusan
6,828
1,98447
Ho Ditolak
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung untuk sub variabel
keakuratan pesan sebesar 6,828 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai thitung > ttabel,
maka Ho ditolak dan H1, diterima, artinya hubungan antara bobot pesan pada iklan
Dana memiliki hubungan yang cukup berarti dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana.
Hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan pesan dalam iklan Dana
memiliki keterkaitan dengan aspek emosional mahasiswa. Pesan yang ditampilkan
dalam iklan Dana menonjolkan beberapa kemudahan dalam penggunaan serta
58
dalam melakukan transaksi. Pesan dalam iklan Dana juga menampilkan tampilan
aplikasi Dana yang cukup menarik perhatian mahasiswa.
4.2.6 Hubungan antara Bobot Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana
H0 = Tidak terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek konatif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
H1= Terdapat hubungan antara bobot pesan dengan aspek konatif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana
α = 5%
Dengan perhitungan yang sama seperti sebelumnya, diperoleh koefisien
korelasi Rank Spearman sebesar 0,291. Berdasarkan pedoman interpretasi
Guildford, korelasi 0,291 termasuk pada kategori hubungan yang rendah tapi pasti.
𝑛−2
70−2
Dengan rumus t=rs √1−𝑟𝑠2 diperoleh nilai t hitung t = 0,291 √1−(0,779)2 = 3,366
dan rumus ttabel = ½ .𝛼; 𝑑𝑏. Dengan db = 68(n-2) dan 𝛼 =5% untuk pengujian dua
pihak, diperoleh nilai ttabel = 1,98447. Nilai-nilai perhitungan ini kemudian disajikan
sebagai berikut:
Korelasi antara sub variabel bobot pesan (X2) terhadap sub variabel konatif (Y3)
Hubungan
Koefisien
Kekuatan
Korelasi
Hubungan
Rank
Spearman
X1-Y1
0,674
Cukup
Sumber Pengolahan Data 2019
thitung
Ttabel
Keputusan
7,552
1,98447
Ho Ditolak
Perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai thitung untuk sub variabel
keakuratan pesan sebesar 3,366 dan ttabel 1,98447. Dikarenakan nilai thitung > ttabel,
maka Ho ditolak dan H1, diterima, artinya hubungan antara bobot pesan pada iklan
Dana memiliki hubungan yang rendah tapi pasti dengan aspek afektif mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi Dana.
59
Hubungan yang rendah tapi pasti ini dikarenakan pesan iklan Dana kurang
menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan produk sejenis. Sehingga
para mahasiswa kurang antusias dan kurang tergerak untuk menggunakan aplikasi
Dana. Apalagi, Banyaknya kompetitor dan juga adanya persaingan promo yang
cukup sengit sehingga menentukan keputusan penggunaan para mahasiswa.
Aplikasi Dana juga jarang ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong
mahasiswa. Layanan aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan
atau transaksi yang sudah memiliki nama yang besar.
4.3 Pembahasan Hasil Rekapitulasi
Variabel / Sub -
Rs
Keputusan
Kriteria
X1 – Y1
0,639
Ho Ditolak
Cukup Berarti
X1 – Y2
0,648
Ho Ditolak
Cukup Berarti
X1 – Y3
0,197
Ho Ditolak
Rendah Sekali
X2 – Y1
0,667
Ho Ditolak
Cukup Berarti
X2 – Y2
0,581
Ho Ditolak
Cukup Berarti
X2 – Y3
0,291
Ho Ditolak
Rendah tapi
Variabel
Pasti
Penelitian ini membahas tentang pesan iklan Dana yang ditampilkan di media sosial
instagram.
Berdasarkan teori integrasi informasi, pesan dapat mengubah sikap
tergantung dari dua komponen, yaitu valensi dan bobot. Valensi adalah sejauh mana
pesan mendukung keyakinan seseorang dan bobot adalah fungsi kredibilitas pesan.
Keyakinan dilihat dari segi evaluatif, di mana keyakinan terdiri dari 2 jenis
keyakinan, yaitu keyakinan akan suatu hal konsep-konsep yang berhubungan
dengan hal tersebut. Pesan dari gabungan keyakinan tersebut dapat membentuk atau
mengubah keyakinan seseorang terhadap hal yang disampaikan.
60
Sedangkan bobot pesan adalah fungsi kredibilitas pesan, di mana
kredibilitas pesan dalam presentasi pesan dari 2 komponen, yaitu kejelasan, dan
keakuratan. kejelasan adalah pesan yang menjelaskan suatu dampak masalah dan
solusi, keakuratan adalah informasi yang pasti dan dapat diuji, serta memperhatikan
sumber-sumber informasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan statistik terhadap data yang
telah dikumpulkan penulis melalui angket, diketahui bahwa Hubungan yang paling
tinggi adalah hubungan antara bobot pesan dengan afeksi para mahasiswa dengan
koefisien korelasi sebesar (0,667), hubungan yang cukup berarti ini dikarenakan,
pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki pesan yang sesuai dengan
evaluasi emosional para mahasiswa dari pengetahuan atau kognisi para mahasiswa.
Pesan yang sesuai dengan emosi para mahasiswa ini terbentuk dari penggabungan
pesan ini Kemudahan penggunaan aplikasi Dana dalam bertransaksi dan dalam
penggunaannya. Penggabungan kedua informasi tersebut membuat para mahasiswa
dapat menerima pesan yang berkaitan dengan emosi para mahasiswa. Sehingga
bobot pesan positif.
Sedangkan untuk hubungan yang paling randah, yaitu hubungan antara
valensi pesan dengan konasi para mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar
(0,197) hubungan yang rendah sekali ini dikarenakan pesan yang disajikan dalam
iklan Dana ini memiliki pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para
mahasiswa untuk menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai
aplikasi Dana yaitu mengenai kemudahan penggunaan aplikasi Dana kurang
menimbulkan valensi pesan yang positif.. Komponen konatif sendiri dalam struktur
sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya (Azwar,
2010: 27). Kesiapan untuk bertingkah laku ini merupakan kelanjutan dari proses
pengetahuan yang telah dievaluasi secara emosional dalam komponen kognisi dan
afeksi seseorang. Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa kurang bersedia untuk
menggunakan aplikasi Dana. Hal ini disebabkan karena banyaknya persaingan
61
dalam bidang dompet digital. Terlebih, Layanan Dana sangat jarang ditemukan
pada UMKM yang notabenenya sangat ramah dengan kantong mahasiswa.
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian secara statistik menggunakan analisis korelasi
terhadap data dan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden dan
melakukan pembahasan secara konseptual dengan dasar teori integrasi informasi
mengenai “Hubungan Antara Pesan Iklan Dana dengan Sikap Mahasiswa terhadap
Penggunaan Aplikasi Dana”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana
dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
pesan yang cukup sesuai dengan keyakinan para mahasiswa terhadap
aplikasi Dana. Pesan yang sesuai dengan keyakinan ini terbentuk dari
penggabungan pesan yang terdapat dari iklan Dana yang ada di Instagram.
Gabungan pesan – pesan tersebut di antaranya mengenai kemudahan
penggunaan, fitur aplikasi Dana, promo dan pesan lainnya. Penggabungan
pesan tersebut membuat para mahasiswa dapat menerima pesan sesuai
dengan keyakinan mereka.
2. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana
dengan afeksi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
valensi pesan yang positif. Valensi pesan yang positif terbentuk karena
pesan yang terdapat dalam iklan Dana relevan dengan aplikasi Dana. Pesan
yang disampaikan dalam iklan cukup relevan dengan produk berupa aplikasi
dana yang ditawarkan. Selain itu, pesan yang terdapat dalam iklan Dana
menunjukkan bahwa aplikasi Dana sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
mahasiswa yaitu kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi dan
bersifat kekinian dengan layanan dompet digital
63
3. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara valensi pesan iklan Dana
dengan konasi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk
menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana
yaitu
mengenai
kemudahan
penggunaan
aplikasi
Dana
kurang
menimbulkan valensi pesan yang kurang positif.
4. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana
dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
pesan cukup variatif dan sehingga membuat aplikasi Dana cukup diingat
oleh para mahasiswa. Pesan iklan Dana juga menyajikan beberapa pesan
menyangkut aplikasi Dana itu sendiri sehingga menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai apa itu aplikasi Dana. Karena pesan yang
disampaikan sering didengar oleh mahasiswa sehingga mahasiswa cukup
tertarik dengan aplikasi Dana.
5. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana
dengan afeksi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
pesan dalam iklan Dana memiliki keterkaitan dengan aspek emosional
mahasiswa. Pesan yang ditampilkan dalam iklan Dana menonjolkan
beberapa kemudahan dalam penggunaan serta dalam melakukan transaksi.
Pesan dalam iklan Dana juga menampilkan tampilan aplikasi Dana yang
cukup menarik perhatian mahasiswa.
6. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara bobot pesan iklan Dana
dengan kognisi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi Dana. Hal ini
terjadi karena pesan yang disajikan dalam aplikasi Dana ini menyajikan
pesan yang kurang menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan
produk sejenis. Sehingga para mahasiswa kurang antusias dan kurang
tergerak untuk menggunakan aplikasi Dana. Apalagi, Banyaknya
64
kompetitor dan juga adanya persaingan promo yang cukup sengit sehingga
menentukan keputusan penggunaan para mahasiswa. Aplikasi Dana juga
jarang ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong mahasiswa. Layanan
aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan atau transaksi
yang sudah memiliki nama yang besar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dan melihat dari kesimpulan di atas,
peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Hubungan antara Valensi Pesan Iklan Dana dengan Aspek Konatif
Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Dana hubungan yang rendah
sekali dikarenakan pesan yang disajikan dalam iklan Dana ini memiliki
pesan yang kurang sesuai dengan keyakinan para mahasiswa untuk
menggunakan aplikasi Dana. Penggabungan pesan mengenai aplikasi Dana
yaitu
mengenai
kemudahan
penggunaan
aplikasi
Dana
kurang
menimbulkan valensi pesan yang positif. Komponen konatif sendiri dalam
struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan untuk
berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap yang
dihadapinya (Azwar, 2010: 27). Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa
kurang bersedia untuk menggunakan aplikasi Dana. Hal tersebut bisa terjadi
karena aplikasi Dana hanya bisa digunakan di beberapa tempat,
pengembang aplikasi Dana harus bisa menggaet penjual untuk
menggunakan aplikasi Dana dalam transaksi, karena dengan tersedianya
tempat penjualan yang bisa bertransaksi dengan aplikasi Dana maka akan
membantu keefektifan iklan, karena apa gunanya sebuah iklan jika tanpa
ada tempat untuk melakukan transaksi.
2. Hubungan yang rendah tapi pasti ini dikarenakan pesan iklan Dana kurang
menonjol dan tidak terlalu dapat dibedakan dengan iklan produk sejenis.
Sehingga para mahasiswa kurang antusias dan kurang tergerak untuk
menggunakan aplikasi Dana. Apalagi, Banyaknya kompetitor dan juga
adanya persaingan promo yang cukup sengit sehingga menentukan
65
keputusan penggunaan para mahasiswa. Aplikasi Dana juga jarang
ditemukan pada UMKM yang ramah dikantong mahasiswa. Layanan
aplikasi Dana lebih banyak ditemukan pada Tempat makan atau transaksi
yang sudah memiliki nama yang besar. Maka dari itu aplikasi Dana harus
bisa menempatkan diri di tempat pedagang kecil yang menjadi sasaran
mahasiswa seperti pedagang kaki lima dan kantin kampus jika ingin aplikasi
mereka mau digunakan oleh mahasiswa.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Muhidin, dan Somantri. 2011. Dasar-Dasar Metode statistika Untuk
Penelitian, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
_______________. 2011. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________. 2013.Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Bimo, Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Jakarta.
Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Effendy, Onong Uchjana. 1989. KAMUS KOMUNIKASI. Bandung : PT. Mandar
Maju.
____________________. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Kaplan, M. Robert & Dennis P. Saccuzo. 1993. Psychological Testing, Principles
Application and Issues. California: Publishing Company Pacific Grove.
Kreps, Garry L. 1990. Organizational Communication. New York: Longman.
Kriyantono, R. (2014). Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi (Theories of Human
Communication) edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rahmat, Jalaludin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
67
Sugiyono 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
https://dana.id/
https://id.techinasia.com/dana-dan-masa-depan-pembayaran-digital
https://hootsuite.com/resources/social-media-trends-report-2019
https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/
https://techno.okezone.com/read/2019/07/05/207/2074955/pengguna-facebookdan-instagram-di-indonesia-nomor-4-terbesar-di-dunia?page=2
https://tirto.id/gopay-vs-ovo-dompet-digital-bertarung-memaksimalkandukungan-egmF
68
LAMPIRAN
MATRIKS INSTRUMEN PENELITIAN
Judul: Hubungan Antara Pesan Iklan Dana di Instagram dengan Sikap Penggunaan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran terhadap Dana
Variabel X: Pesan Iklan Dana Pada Media Sosial Instagram
Sub Variabel X
Deskriptor
Indikator
X1 : Valensi Pesan
X2 : Bobot Pesan
Sejauh mana suatu • Informasi
informasi
pesan iklan
mendukung apa
dana
yang
sudah
menjadi
kepercayaan
seseorang. Suatu
informasi dapat
dikatakan positif • Relevansi
apabila informasi
Pesan Iklan
tersebut
mendukung
kepercayaan yang
telah ada dalam
diri
seseorang
tersebut
sebelumnya.
Berkaitan dengan • Keakuratan
tingkat kredibilitas
Pesan iklan
informasi tersebut.
Maksudnya
apabila seseorang
melihat informasi
tersebut sebagai
suatu kebenaran,
3.
Pernyataan Penelitian
1. Pesan iklan aplikasi dana
memiliki
informasi
terpercaya
2. Informasi pesan iklan Dana
mudah dimengerti
1. Pesan iklan Dana relevan
dengan produk atau jasa
Aplikasi Dana
2. Pesan iklan Dana relevan
dengan
kebutuhan
mahasiswa
1. Pesan iklan Dana disertai
dengan informasi yang
akurat
2. Pesan iklan dana sesuai
dengan ajikan dengan fakta
mengenai manfaat aplikasi
dana
69
maka
orang •
tersebut
akan
memberikan
penilaian
yang
tinggi
terhadap
informasi itu.
1. Pesan iklan Dana disajikan
dengan jelas
2. Pesan iklan Dana memuat
informasi yang terperinci
Kejelasan
Pesan iklan
1.
Variabel Y: Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Sub Variabel Y
Y1 Kognitif
Deskriptor
komponen
yang
berkaitan dengan
pengetahuan,
pandangan,
keyakinan,
yaitu
hal-hal
yang
berhubungan
dengan bagaimana
orang memersepsi
terhadap
sikap.
obyek
Indikator
•
Pernyataan Penelitian
1. Saya
meyakini
bahwa
Keyakinan
aplikasi
Dana
dapat
untuk
diandalkan untuk melakukan
menggunakan
pembayaran
aplikasi Dana
2. Saya percaya bahwa aplikasi
Dana aman untuk digunakan
dalam
melakukan
pembayaran
3. Saya percaya aplikasi Dana
dapat memudahkan untuk
melakukan transaksi
70
Y2 Afektif
komponen yang •
berhubungan
dengan
rasa
senang atau tidak
senang terhadap
obyek sikap. Rasa
senang merupakan
hal yang positif,
sedang rasa tidak
senang merupakan
hal yang negatif.
Perasaan suka
atau tidak suka
terhadap
aplikasi Dana
1. Saya menyukai layanan
yang diberikan oleh aplikasi
Dana
2. Saya menyukai tampilan
aplikasi Dana
Y3 Konatif
komponen yang •
berhubungan
dengan
kecenderungan
bertindak terhadap
obyek
sikap.
Komponen
ini
menunjukkan
intensitas sikap,
yaitu
menunjukkan
besar
kecilnya
kecenderungan
bertindak
atau
berperilaku
seseorang
terhadap
obyek
sikap.
Keputusan
untuk
menggunakan
aplikasi Dana
1. Saya menggunakan aplikasi
Dana karena promo yang
ditawarkan
2. Saya menggunakan Aplikasi
Dana karena ingin cashless
3. Saya menggunakan aplikasi
Dana karena kemudahan
yang ditawarkan melalui
fitur layanannya
71
KUESIONER PENELITIAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pernyataan
Sangat Tidak Ragu Setuju Sangat
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Ragu
Pernyataan tentang valensi pesan iklan Dana
Pesan iklan Dana
memiliki informasi
terpercaya
Informasi pesan iklan
Dana mudah dimengerti
Pesan iklan Dana relevan
dengan produk atau jasa
aplikasi Dana
Pesan iklan Dana relevan
dengan kebutuhan
mahasiswa
Pernyataan tentang bobot pesan iklan Dana
Pesan iklan Dana disertai
dengan informasi yang
akurat
Pesan iklan dana sesuai
dengan ajikan dengan
fakta mengenai manfaat
aplikasi Dana
Pesan iklan Dana
disajikan dengan jelas
Pesan iklan Dana memuat
informasi yang terperinci
Pernyataan tentang Sikap (Kognitif) Mahasiswa
Saya meyakini bahwa
aplikasi Dana dapat
diandalkan untuk
melakukan pembayaran
Saya percaya bahwa
aplikasi Dana aman untuk
digunakan dalam
melakukan pembayaran
Saya percaya aplikasi
Dana dapat memudahkan
72
12.
13.
14.
15.
16.
untuk melakukan
transaksi
Pernyataan tentang Sikap (Afektif) Mahasiswa
Saya menyukai layanan
yang
diberikan
oleh
aplikasi Dana
Saya menyukai tampilan
aplikasi Dana
Pernyataan tentang Sikap (Konasi) Mahasiswa
Saya menggunakan
aplikasi Dana karena
promo yang ditawarkan
Saya menggunakan
Aplikasi Dana karena
ingin cashless
Saya menggunakan
aplikasi Dana karena
kemudahan yang
ditawarkan melalui fitur
layanannya
73
Coding Book
No.
Variabel
Nomor Responden
Kode
1-100
Kolom
1,2
1 = 2019
2 = 2018
1
Angkatan
3 = 2017
3
4 = 2016
5 = <2015
1 = Ilmu Komunikasi
2 = Jurnalistik
3 = Manajemen Komunikasi
2
Jurusan
4 = Hubungan Masyarakat
4
5 = Ilmu Perpustakaan
6 = TV & Film
7 = Manajemen Produksi Media
3
Pesan iklan Dana memiliki informasi
terpercaya
5
4
Informasi pesan iklan Dana mudah
dimengerti
6
5
Pesan iklan Dana relevan dengan produk atau
jasa aplikasi Dana
7
6
Pesan iklan Dana relevan dengan kebutuhan
mahasiswa
8
7
Pesan iklan Dana disertai dengan informasi
yang akurat
8
9
10
Pesan iklan dana sesuai dengan ajikan
dengan fakta mengenai manfaat aplikasi
Dana
Pesan iklan Dana disajikan dengan jelas
Pesan iklan Dana memuat informasi yang
terperinci
9
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-Ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
10
11
12
11
Saya meyakini bahwa aplikasi Dana dapat
diandalkan untuk melakukan pembayaran
13
12
Saya percaya bahwa aplikasi Dana aman
untuk digunakan dalam melakukan
pembayaran
14
13
Saya percaya aplikasi Dana dapat
memudahkan untuk melakukan transaksi
15
74
14
15
16
Saya menyukai layanan yang diberikan oleh
aplikasi Dana
Saya menyukai tampilan aplikasi Dana
Saya menggunakan aplikasi Dana karena
promo yang ditawarkan
16
17
18
17
Saya menggunakan Aplikasi Dana karena
ingin cashless
19
18
Saya menggunakan aplikasi Dana karena
kemudahan yang ditawarkan melalui fitur
layanannya
20
73
DATA
RESPONDEN
No
Valensi Pesan
Bobot Pesan
X1
Kognitif
X2
X
Afektif
Y1
Konasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Y2
18
19
20
Y3
0
1
3
4
4
4
5
4
17
4
5
5
5
19
36
2
4
5
11
4
5
9
4
4
4
12
Y
32
0
2
3
4
3
3
4
4
14
4
4
4
3
15
29
3
3
3
9
3
3
6
4
4
4
12
27
0
3
3
4
3
3
3
3
12
3
3
3
3
12
24
3
4
5
12
3
5
8
4
3
4
11
31
0
4
3
4
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
2
5
5
12
4
5
9
3
4
4
11
32
0
5
3
4
4
4
3
4
15
3
4
4
4
15
30
2
4
4
10
4
4
8
3
4
4
11
29
0
6
2
6
4
4
4
4
16
3
3
5
4
15
31
2
2
3
7
3
5
8
4
4
4
12
27
0
7
5
4
4
4
4
3
15
3
5
5
5
18
33
1
3
5
9
4
5
9
4
3
4
11
29
0
8
3
1
5
5
5
3
18
3
4
4
4
15
33
2
3
4
9
4
4
8
4
4
3
11
28
0
9
3
1
4
4
2
4
14
4
4
3
4
15
29
3
2
4
9
3
4
7
4
4
4
12
28
1
0
3
4
4
4
4
4
16
3
5
4
4
16
32
2
4
5
11
4
5
9
4
4
4
12
32
1
1
3
1
4
4
4
5
17
3
2
4
4
13
30
2
2
2
6
4
4
8
3
4
4
11
25
1
2
3
4
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
31
4
3
4
11
4
5
9
4
3
4
11
31
1
3
2
1
4
4
4
3
15
2
4
2
4
12
27
5
2
2
9
4
5
9
4
4
3
11
29
1
4
3
2
4
4
4
4
16
3
4
3
4
14
30
3
2
4
9
3
5
8
4
4
3
11
28
1
5
3
1
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
1
2
2
5
4
4
8
4
3
4
11
24
1
6
3
5
4
4
4
3
15
4
3
4
4
15
30
5
2
3
10
4
4
8
4
3
3
10
28
1
7
3
2
5
5
5
5
20
5
5
5
5
20
40
5
4
5
14
5
5
10
4
4
4
12
36
1
8
3
1
4
3
4
4
15
4
4
5
4
17
32
4
4
4
12
4
3
7
3
4
4
11
30
1
9
3
5
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
4
4
4
12
4
4
8
3
4
4
11
31
2
0
1
3
4
4
4
4
16
4
3
4
2
13
29
4
4
2
10
3
2
5
4
4
4
12
27
2
1
3
4
3
4
3
4
14
3
4
4
3
14
28
4
2
4
10
4
5
9
4
4
4
12
31
2
2
3
1
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
31
4
3
4
11
3
4
7
4
4
4
12
30
2
3
3
4
5
5
5
5
20
4
5
5
5
19
39
4
5
5
14
5
5
10
3
4
4
11
35
2
4
3
1
4
4
5
4
17
3
4
5
5
17
34
3
4
5
12
3
5
8
4
3
4
11
31
2
5
3
1
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
31
4
2
4
10
4
4
8
4
4
4
12
30
2
6
3
1
4
4
4
5
17
4
4
4
4
16
33
3
4
4
11
4
4
8
4
4
4
12
31
2
7
3
4
3
3
4
4
14
3
3
4
4
14
28
4
2
3
9
3
2
5
3
4
4
11
25
2
8
3
4
3
4
4
4
15
3
4
4
4
15
30
4
4
4
12
4
5
9
3
3
4
10
31
2
9
3
4
5
3
4
4
16
3
3
5
4
15
31
2
4
3
9
5
5
10
4
4
4
12
31
3
0
2
7
4
3
4
4
15
3
4
4
4
15
30
4
3
4
11
4
4
8
3
4
4
11
30
3
1
3
4
4
4
3
4
15
3
3
3
4
13
28
2
1
2
5
3
5
8
4
3
4
11
24
3
2
3
7
4
3
3
4
14
3
4
4
4
15
29
4
4
4
12
4
4
8
4
4
4
12
32
3
3
3
4
4
5
4
5
18
4
4
4
4
16
34
5
4
4
13
4
5
9
4
5
4
13
35
3
4
3
4
4
3
3
4
14
3
4
5
4
16
30
4
3
3
10
4
3
7
3
4
4
11
28
3
5
3
4
4
4
4
3
15
4
4
4
3
15
30
4
5
4
13
4
5
9
3
4
4
11
33
74
3
6
3
4
5
4
4
4
17
3
4
4
3
14
31
5
4
4
13
4
5
9
4
3
4
11
33
3
7
3
4
3
3
4
4
14
4
4
3
4
15
29
4
2
3
8
3
6
4
4
4
3
15
3
4
4
3
14
29
4
4
3
9
4
4
8
4
3
4
11
28
4
12
3
5
8
4
4
4
12
32
3
9
2
1
2
2
4
3
11
3
3
3
2
11
22
2
4
3
9
3
5
8
4
4
3
11
28
4
0
2
4
4
4
4
4
16
4
3
4
4
15
31
3
3
4
10
4
4
8
4
3
4
11
29
4
1
2
4
4
4
5
3
16
4
4
4
4
16
4
2
2
4
4
5
5
5
19
3
4
4
5
16
32
4
4
4
12
5
5
10
5
4
4
13
35
35
4
2
4
10
4
5
9
3
4
4
11
30
4
3
2
2
3
3
4
3
13
3
3
4
4
14
27
4
2
2
8
3
5
8
4
4
4
12
28
4
4
2
4
4
4
4
4
16
4
3
5
4
16
32
5
3
3
11
3
4
7
4
4
3
11
29
4
5
4
3
5
5
5
5
20
5
4
4
6
3
4
4
4
3
4
15
3
4
5
4
18
38
4
4
5
13
4
4
8
3
4
4
11
32
3
3
13
28
5
5
3
13
3
5
8
4
4
4
12
33
4
7
2
4
4
4
3
3
14
3
3
4
4
14
28
4
4
3
11
4
5
9
4
3
4
11
31
4
8
2
3
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
4
3
5
12
4
4
8
4
3
4
11
31
4
9
2
4
3
3
4
4
5
0
2
4
4
4
4
4
14
4
4
4
4
16
30
4
2
3
9
3
4
7
4
3
4
11
27
16
4
4
4
4
16
32
5
3
5
13
4
5
9
4
4
4
12
34
5
1
2
4
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
5
4
4
13
4
5
9
4
4
4
12
34
5
2
3
6
4
3
4
3
14
3
4
4
3
14
28
4
4
4
12
3
4
7
4
4
4
12
31
5
3
2
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
32
4
4
4
12
4
4
8
3
5
4
12
32
4
4
5
17
5
5
5
5
20
37
3
1
5
9
3
5
8
4
4
4
12
29
5
5
2
4
5
5
4
5
19
5
5
5
4
19
38
4
3
5
12
5
5
10
4
4
4
12
34
5
6
2
4
4
4
4
4
16
4
5
4
4
17
33
5
2
5
12
5
5
10
4
4
4
12
34
5
7
5
8
2
3
5
5
5
4
19
4
5
4
5
18
37
5
4
5
14
3
5
8
4
4
4
12
34
3
6
5
5
4
4
18
5
4
4
5
18
36
5
4
4
13
5
5
10
3
4
4
11
34
5
9
3
6
5
5
4
5
19
5
5
4
5
19
38
5
1
5
11
4
5
9
4
4
4
12
32
6
0
5
4
4
4
5
4
17
4
5
5
5
19
36
5
4
4
13
5
5
10
4
4
3
11
34
6
1
4
3
4
4
4
4
16
5
4
5
4
18
34
3
4
5
12
5
5
10
4
4
3
11
33
6
2
2
1
3
3
3
4
13
3
4
4
4
15
28
4
4
3
11
3
4
7
4
4
4
12
30
6
3
3
1
3
3
4
4
14
5
3
4
4
16
30
4
4
4
12
4
4
8
4
5
4
13
33
6
4
4
4
4
4
4
5
17
5
5
5
5
20
37
5
4
4
13
4
4
8
4
4
4
12
33
6
5
2
1
3
4
4
4
15
4
4
3
4
15
30
4
4
4
12
4
4
8
4
3
5
12
32
6
6
4
3
4
4
5
5
18
4
5
5
5
19
37
5
4
5
14
5
5
10
4
4
4
12
36
6
7
3
1
4
3
4
3
14
3
4
4
4
15
29
4
3
4
11
3
4
7
4
4
4
12
30
6
8
3
4
4
5
4
5
18
3
5
3
5
16
34
5
3
5
13
5
5
10
4
4
4
12
35
6
9
3
1
3
4
3
3
13
3
3
3
4
13
26
3
4
3
10
4
3
7
4
4
4
12
29
7
0
4
4
4
5
5
5
19
5
4
4
4
17
36
5
5
4
14
4
4
8
3
4
4
11
33
7
1
5
2
3
4
4
4
15
4
4
4
4
16
31
3
3
3
9
3
4
7
5
4
4
13
29
7
2
3
3
4
5
5
5
19
5
5
4
5
19
38
5
5
4
14
5
5
10
4
4
4
12
36
75
7
3
3
4
4
5
5
5
19
4
5
5
5
19
38
4
5
5
14
5
5
10
4
4
4
12
36
7
4
4
4
4
4
5
5
18
5
5
4
5
19
37
5
5
5
15
5
5
10
4
5
4
13
38
7
5
4
6
5
4
4
5
18
5
4
5
5
19
37
5
5
5
15
5
5
10
4
4
4
12
37
7
6
3
6
3
4
4
4
15
3
4
3
4
14
29
3
3
3
9
3
3
6
4
4
4
12
27
7
7
4
4
4
5
5
5
19
5
4
5
5
19
38
5
5
5
15
5
4
9
5
5
4
14
38
7
8
3
2
5
4
4
5
18
5
5
5
4
19
37
5
5
5
15
5
5
10
4
4
4
12
37
7
9
2
1
5
5
4
4
18
5
5
4
5
19
37
5
5
4
14
4
4
8
4
4
4
12
34
8
0
3
5
3
4
3
3
13
4
3
3
3
13
26
4
4
3
11
3
3
6
4
4
4
12
29
8
1
4
3
4
4
5
5
18
5
4
4
5
18
36
4
4
5
13
5
5
10
5
4
4
13
36
8
2
3
4
3
4
4
4
15
3
4
4
4
15
30
4
4
4
12
3
3
6
4
4
4
12
30
8
3
5
4
4
5
5
5
19
5
5
5
5
20
39
5
5
4
14
5
5
10
4
4
5
13
37
8
4
5
4
4
5
5
5
19
5
5
5
5
20
39
5
4
5
14
5
5
10
4
4
4
12
36
8
5
4
4
4
5
5
4
18
3
5
5
5
18
36
5
4
5
14
5
5
10
4
4
4
12
36
8
6
3
2
4
4
3
4
15
4
4
4
4
16
31
3
4
4
11
4
4
8
4
4
3
11
30
8
7
4
4
4
5
5
5
19
3
5
5
5
18
37
4
5
5
14
5
4
9
4
4
4
12
35
8
8
3
3
3
4
4
4
15
4
4
4
4
16
31
4
4
4
12
4
4
8
4
4
4
12
32
8
9
3
4
4
5
5
4
18
5
5
5
5
20
38
5
5
5
15
5
5
10
4
4
4
12
37
9
0
3
4
4
5
5
4
18
3
5
5
5
18
36
5
4
5
14
4
5
9
5
3
4
12
35
9
1
3
4
4
4
3
4
15
4
4
4
4
16
31
4
4
3
11
3
3
6
4
4
4
12
29
9
2
3
6
4
4
5
5
18
5
5
5
5
20
38
5
5
4
14
5
5
10
4
5
4
13
37
9
3
1
5
5
4
4
5
18
5
4
5
5
19
37
4
5
5
14
4
5
9
4
4
4
12
35
9
4
5
1
4
5
5
5
19
5
5
5
4
19
38
5
5
5
15
4
5
9
5
4
4
13
37
9
5
3
4
4
3
4
3
14
4
4
4
3
15
29
4
4
3
11
4
3
7
4
4
4
12
30
9
6
3
4
4
5
5
4
18
4
4
5
5
18
36
5
5
5
15
4
5
9
4
4
4
12
36
9
7
3
4
5
4
4
4
17
5
5
5
4
19
36
5
4
5
14
5
4
9
4
4
3
11
34
9
8
3
4
4
4
3
4
15
4
4
4
4
16
31
4
4
4
12
3
3
6
4
4
4
12
30
9
9
3
4
4
5
5
5
19
5
4
4
4
17
36
5
5
5
15
5
5
10
3
4
4
11
36
10
0
3
4
3
3
4
4
14
4
4
4
4
16
30
3
4
4
11
4
4
8
3
4
4
11
30
76
Variabel X
Correlations
P1
Spearman's rho
P1
,406
,761**
.
,000
,051
,049
,060
,042
,332
,075
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,950**
1,000
,413
,551*
,501*
,449*
,253
,509*
,811**
,000
.
,070
,012
,024
,047
,281
,022
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,443
,413
1,000
,334
,469*
,423
,492*
,479*
,682**
Sig. (2-tailed)
,051
,070
.
,150
,037
,063
,028
,033
,001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,446*
,551*
,334
1,000
,728**
,531*
,460*
,425
,779**
Sig. (2-tailed)
,049
,012
,150
.
,000
,016
,041
,062
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,427
,501*
,469*
,728**
1,000
,268
,532*
,516*
,776**
Sig. (2-tailed)
,060
,024
,037
,000
.
,253
,016
,020
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,458*
,449*
,423
,531*
,268
1,000
,202
,519*
,671**
Sig. (2-tailed)
,042
,047
,063
,016
,253
.
,394
,019
,001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,229
,253
,492*
,460*
,532*
,202
1,000
,317
,587**
Sig. (2-tailed)
,332
,281
,028
,041
,016
,394
.
,174
,007
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,406
,509*
,479*
,425
,516*
,519*
,317
1,000
,681**
Sig. (2-tailed)
,075
,022
,033
,062
,020
,019
,174
.
,001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,761**
,811**
,682**
,779**
,776**
,671**
,587**
,681**
1,000
,000
,000
,001
,000
,000
,001
,007
,001
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
N
N
N
TOTAL
TOTAL
,229
N
P8
P8
,458*
N
P7
P7
,427
N
P6
P6
,446*
N
P5
P5
,443
Sig. (2-tailed)
P4
P4
,950**
N
P3
P3
1,000
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
P2
P2
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
77
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
20
100,0
0
,0
20
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,868
8
78
Variabel Y
Correlations
P13
Spearman's rho
P13
,416
,793**
.
,008
,021
,005
,001
,353
,607
,068
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,575**
1,000
,431
,531*
,451*
,024
,370
,294
,721**
,008
.
,058
,016
,046
,918
,108
,209
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,513*
,431
1,000
,678**
,730**
,435
-,096
,000
,681**
Sig. (2-tailed)
,021
,058
.
,001
,000
,055
,686
1,000
,001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,605**
,531*
,678**
1,000
,713**
,094
,322
,239
,829**
,005
,016
,001
.
,000
,692
,166
,310
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,663**
,451*
,730**
,713**
1,000
,241
-,083
,243
,750**
,001
,046
,000
,000
.
,307
,727
,301
,000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,219
,024
,435
,094
,241
1,000
-,052
,000
,342
Sig. (2-tailed)
,353
,918
,055
,692
,307
.
,826
1,000
,140
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,122
,370
-,096
,322
-,083
-,052
1,000
,000
,396
Sig. (2-tailed)
,607
,108
,686
,166
,727
,826
.
1,000
,084
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
,416
,294
,000
,239
,243
,000
,000
1,000
,335
Sig. (2-tailed)
,068
,209
1,000
,310
,301
1,000
1,000
.
,149
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,793**
,721**
,681**
,829**
,750**
,342
,396
,335
1,000
,000
,000
,001
,000
,000
,140
,084
,149
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
N
N
N
TOTAL
TOTAL
,122
N
P20
P20
,219
Sig. (2-tailed)
P19
P19
,663**
N
P18
P18
,605**
N
P17
P17
,513*
Sig. (2-tailed)
P16
P16
,575**
N
P15
P15
1,000
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
P14
P14
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
79
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
20
100,0
0
,0
20
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,832
8
80
X1-Y1 (Hubungan)
REGRESSION
[DataSet6]
Variables Entered/Removeda
Variables
Model
1
Variables Entered
Valensi
Removed
Method
Pesanb
. Enter
a. Dependent Variable: Kognitif
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,573a
1
Adjusted R
,328
,321
1,82779
a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
159,912
1
159,912
Residual
327,398
98
3,341
Total
487,310
99
F
Sig.
47,866
,000b
a. Dependent Variable: Kognitif
b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Coefficients
Beta
t
Sig.
81
1
(Constant)
Valensi Pesan
1,153
1,525
,645
,093
,573
,756
,451
6,919
,000
a. Dependent Variable: Kognitif
NONPAR CORR
/VARIABLES=X1 Y1
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Valensi Pesan
Spearman's rho
Valensi Pesan
1,000
,639**
.
,000
100
100
,639**
1,000
Sig. (2-tailed)
,000
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kognitif
Kognitif
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
82
X1-Y2 (Hubungan)
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model
Variables Entered
1
Valensi Pesanb
Removed
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Afektif
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,603a
1
Adjusted R
,364
,357
,99912
a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
55,963
1
55,963
Residual
97,827
98
,998
153,790
99
Total
F
Sig.
,000b
56,062
a. Dependent Variable: Afektif
b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Valensi Pesan
Std. Error
2,192
,834
,382
,051
Coefficients
Beta
t
,603
Sig.
2,629
,010
7,487
,000
83
a. Dependent Variable: Afektif
NONPAR CORR
/VARIABLES=X1 Y2
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Valensi Pesan
Spearman's rho
Valensi Pesan
1,000
,648**
.
,000
100
100
,648**
1,000
Sig. (2-tailed)
,000
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Afektif
Afektif
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
X1-Y3 (Hubungan)
Regression
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
Valensi Pesanb
Method
. Enter
a. Dependent Variable: konasi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,227a
1
Adjusted R
,052
,042
,68858
a. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
2,533
1
2,533
Residual
46,467
98
,474
Total
49,000
99
a. Dependent Variable: konasi
b. Predictors: (Constant), Valensi Pesan
Coefficientsa
F
5,343
Sig.
,023b
85
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Valensi Pesan
Std. Error
10,381
,575
,081
,035
Coefficients
Beta
t
,227
Sig.
18,066
,000
2,312
,023
a. Dependent Variable: konasi
NONPAR CORR
/VARIABLES=X1 Y3
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Valensi Pesan
Spearman's rho
Valensi Pesan
1,000
,197*
.
,050
100
100
Correlation Coefficient
,197*
1,000
Sig. (2-tailed)
,050
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
konasi
konasi
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
86
X2-Y1 (Hubungan)
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model
Variables Entered
1
Bobot Pesanb
Removed
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Kognitif
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,633
a
,401
,394
1,72641
a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
195,220
1
195,220
Residual
292,090
98
2,981
Total
487,310
99
a. Dependent Variable: Kognitif
b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
Coefficientsa
F
65,499
Sig.
,000b
87
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
,998
1,325
Bobot Pesan
,652
,081
Coefficients
Beta
t
,633
Sig.
,753
,453
8,093
,000
a. Dependent Variable: Kognitif
NONPAR CORR
/VARIABLES=X2 Y1
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Bobot Pesan
Spearman's rho
Bobot Pesan
1,000
,667**
.
,000
100
100
,667**
1,000
Sig. (2-tailed)
,000
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kognitif
Kognitif
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
88
X2-Y2 (Hubungan)
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
Bobot Pesanb
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Afektif
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
R Square
,568a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,322
,315
1,03123
a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
49,574
1
49,574
Residual
104,216
98
1,063
Total
153,790
99
a. Dependent Variable: Afektif
b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
Coefficientsa
F
46,617
Sig.
,000b
89
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Bobot Pesan
Std. Error
3,032
,791
,329
,048
Coefficients
Beta
t
,568
Sig.
3,831
,000
6,828
,000
a. Dependent Variable: Afektif
NONPAR CORR
/VARIABLES=X2 Y2
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Bobot Pesan
Spearman's rho
Bobot Pesan
1,000
,581**
.
,000
100
100
,581**
1,000
Sig. (2-tailed)
,000
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Afektif
Afektif
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
90
X2-Y3 (Hubungan)
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model
1
Variables Entered
Bobot
Removed
Method
Pesanb
. Enter
a. Dependent Variable: Konasi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,322a
1
Adjusted R
,104
,094
,66946
a. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
5,078
1
5,078
Residual
43,922
98
,448
Total
49,000
99
a. Dependent Variable: Konasi
b. Predictors: (Constant), Bobot Pesan
Coefficientsa
F
11,331
Sig.
,001b
91
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Bobot Pesan
Std. Error
9,985
,514
,105
,031
Coefficients
Beta
t
,322
Sig.
19,433
,000
3,366
,001
a. Dependent Variable: Konasi
NONPAR CORR
/VARIABLES=X2 Y3
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Bobot Pesan
Spearman's rho
Bobot Pesan
1,000
,291**
.
,003
100
100
,291**
1,000
Sig. (2-tailed)
,003
.
N
100
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Konasi
Konasi
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Download