Uploaded by User80290

FULL PAPER RIFKI-1-1 90%

advertisement
IOT (INTERNET OF THINGS) SEBAGAI STRATEGI DALAM
MENYONGSONG SDGS (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS)
MELALUI BIDANG TEKNOLOGI
FESTRA PAPER COMPETITION 2020
DISUSUN OLEH :
Rifki Zaelani /1804386 (2018)
Nurfaridha Ariyani/1801080 (2018)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah Festra Paper
Competition 2020.
Judul
Sub Tema
Ketua Tim
a. Nama Lengkap
NIM
Fakultas/Jurusan
Perguran Tinggi
Alamat
No. Telp. / HP
E-mail
: IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi dalam menyongsong
SDGs (Sustainable Development Goals) melalui bidang Teknologi
: Sains dan Teknologi
: Rifki Zaelani
: 1804386
: Pendidikan Teknik Elektro
: Universitas Pendidikan Indonesia
: Kp. Pasirkaliki 04/07 Ds. Jagabaya Kec. Cimaung Kab. Bandung
: 081224802505
: [email protected]
Anggota Tim
Nama Lengkap
NIM
: Rifki Zaelani
: 1804386
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap
NIP
Alamat
E-mail
: Erik Haritman
: 19760527 200112 1 002
: Bumi Panyawangan Cluster Pedestrian No. 09 Bandung
: [email protected]
Mengetahui,
Bandung, 20 September 2020
Dosen Pembimbing
Erik Haritman, S.Pd., MT.
NIP. 19760527 200112 1 002
Rifki Zaelani
NIM. 1804386
i
LEMBAR ORSINALITAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan karya tulis ilmiah dengan
judul “IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi Sistem Monitoring Industri di Era
Normal Baru” ini tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Festra Paper Competition
2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jember. Selain itu, penulis
dapat menyampaikan informasi dan solusi bagi permasalahan di bidang Sains dan
Teknologi dalam mendukung terwujudnya SDGs melalui pemanfaatan teknologi
tepat guna sehingga dapat bersaing dengan global.
Adapun dengan rampungnya karya tulis ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1.
2.
Bapak Erik Haritman selaku dosen pembimbing karya tulis yang telah
membimbing dan memberikan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
Semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam menyusun karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
karya tulis ini maka penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan karya tulis ini lebih lanjut.
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Bandung, 19 September 2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR ORSINALITAS ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................4
2.1 Internet of Things ...........................................................................................4
2.2 Smart Industry ................................................................................................4
2.3 Message Queuring Telemetry Transport (MQTT) .........................................6
2.4 Terwujudnya SDGs Melalui Penerapan Smart Industry ................................6
2.5 Solusi yang pernah diterapkan dalam mendukung SDGs di Indonesia ..........8
BAB III METODE PENULISAN ............................................................................9
3.1 Pendekatan Penulisan .....................................................................................9
3.2 Sumber Data ...................................................................................................9
3.3 Sasaran Penulisan ...........................................................................................9
3.4 Tahapan Penulisan ..........................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................11
4.1 Strategi smart industry dalam membangun SDGs ......................................11
4.2 Konsep Smart Industry Berbasis IoT (Internet of Things) ...........................12
BAB V PENUTUP .................................................................................................16
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................16
5.2 Saran .............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN 1
ABSTRAK
Teknologi IoT (Internet of Things) memegang peranan penting saat ini, karena
dapat dimanfaatkan secara maksimal pada penerapannya di era revolusi industri
4.0 dan era society 5.0. Hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia akan teknologi
yang didukung dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Namun pada
penerapannya, di Indonesia belum dapat dioptimalkan terutama dalam menyambut
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Berdasarkan data United Nation
for Develompent Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi
di Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Oleh sebab itu,
pemanfaatan teknologi yang tepat sangat diperlukan agar dapat menciptakan iklim
SDGs yang optimal. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan yaitu dengan
mengaplikasikan Smart Industry yang berbasis IoT. Smart Industry adalah suatu
rancangan sistem monitoring sebagai solusi praktis untuk mengontrol atau
memonitoring suatu industri, seperti pengelolaan limbah, kontrol mesin dan
konsumsi penggunaan listrik. Pada pelaksanaannya dapat menggunakan sensor
yang dipasang pada sistem di lingkungan industri yang terintegrasi pada database
melalui jaringan internet dengan mengirimkan data melalui LAN (Local Area
Network) dan ditampilkan dalam bentuk web. Hal ini dapat memantau kerja suatu
mesin produksi, penggunaan listrik dari segi pengeluaran biaya dan konsumsi
listrik, serta mengontrol pengelolaan limbah lebih efektif dan efisien. Sehubungan
dengan itu, dengan adanya Smart Industry diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas dan efektivitas pekerjaan manusia, serta dapat meningkatan
perkembangan teknologi di Indonesia untuk memajukan negara sehingga dapat
bersaing dengan global. Mengingat pentingnya perkembangan teknologi dalam
menghadapi SDGs, diharapkan strategi penerapan IoT dapat menjadi sebuah
solusi yang tepat dalam mendukung pembangunan dan pencapaian SDGs.
Keywords : IoT, SDGs, Smart Industry
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, kemajuan di bidang teknologi telah berkembang dengan
pesat. Djoyohadikusumo (2007) mendefisikan mengenai pengertian teknologi
adalah proses yang meningatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan
atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari
produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu
sistem. Kata teknologi sering digambarkan sebagai suatu penemuan dan alat
yang diperlukan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam perkembangannya, manusia akan terus mengembangkan ilmu
pengetahuannya dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Teknologi yang saat ini
mulai dikembangkan biasa disebut dengan era disrupsi teknologi dan revolusi
digital, yang merupakan istilah lain dari revolusi industri 4.0.
Selain itu, internet juga ikut berkembang dengan pesat seperti yang kita
ketahui disekeliling kita hampir semua orang menggunakan internet. Maka
dari itu pada zaman sekarang internet menjadi sebuah kebutuhan bagi
segelintir orang yang mencari hiburan, ilmu bahkan untuk mempermudah
pekerjaan. Internet sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu
mempermudah mencari informasi dan berkomunikasi. Tentunya manfaat
internet bukan sekedar hanya untuk mencari informasi dan berkomunikasi
tetapi juga dapat menjadi perangkat yang memudahkan manusia dalam
mengerjakan sesuatu dari jarak jauh maupun melalui virtual. Hermann et al
(2016) menambahkan, ada empat desain prinsip dalam era ini, pertama adalah
interkoneksi (kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk
terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things (IoT,
membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan standar); kedua adalah transparasi
informasi; ketiga yaitu bantuan teknis seperti kemampuan sistem untuk
mendukung manusia dengan mengolah informasi untuk memecahkan masalah
secara tepat dan dalam waktu singkat; keempat adalah keputusan
terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem fisik maya dalam
mengoperasikan tugas secara mandiri dan seefektif mungkin.
Seiring dengan perkembangan zaman, penerapan IoT dapat diaplikasikan
menggunakan berbagai macam jenis protokol jaringan yang ada. Salah satu
contoh penerapan IoT yaitu sistem smart industry, yang mempunyai konsep
pengembangan sebuah industri dengan menerapkan teknologi tepat guna
secara efektif dan efisien dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pengelolaan kegiatan kontroling dan monitoring.
Namun budaya kerja saat ini seperti misalnya takut kehilangan pekerjaan
karena penerapan teknologi baru atau takut berbagi pengetahuan, rantai
pasokan kolaborasi, masalah keuangan, kurangnya staf terampil, dan model
bisnis yang tertinggal oleh zaman adalah hambatan bagi smart industry,
khususnya sektor non-teknologi (seperti pertanian dan konstruksi) dan
perusahaan yang sangat kecil kurang cenderung memanfaatkan peluang yang
muncul dari konsep smart industry. Maka penerapan smart industry berbasis
IoT diduga dapat dioptimalkan guna mendukung terwujudnya SDGs. Oleh
karena itu, penulis memilih judul “IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi
dalam Menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals) Melalui Bidang
Teknologi” sebagai bahan kajian dalam.
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana strategi industri dalam mendukung pembangunan SDGs?
2. Bagaimana konsep smart industry berbasis IoT?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi industri dalam mendukung
pembangunan SDGs.
2. Untuk mengetahui konsep smart industry berbasis IoT.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang diharapkan pada karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
1. Memberikan
peranan
terhadap
pembangunan
SDGs
(Sustainable
Development Goals) yang berfokus pada penerapan teknologi tepat guna.
2. Memberikan acuan dengan penggunaan teknologi tepat guna di bidang
industri bagi pihak industri yang masih menggunakan teknologi
konvensional.
3. Memberikan acuan dalam melakukan kajian dan penelitian lebih lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Internet of Things
Menurut Casagras, seorang Coordinator and Support Action for Global
RFID-rRlated Activites and Standadisatuion atau Koordinator dan Aksi
Dukungan untuk Kegiatan dan Standardisasi Global yang terkait dengan RFID
mendefinisikan Internet of Things atau IOT adalah sebuah infrastruktur
jaringan global, dimana, mereka menggabungkan benda (berupa fisik dan
virtual) melalui
kemampuan eksploitasi, rekaman serta
komunikasi.
Infrastruktur tersebut terdiri daripada jaringan yang telah ada, serta internet
seperti sekarang ini dengan jaringannya yang sudah dikembangkan.
Sedangkan, definisi IOT adalah alat dengan dukungan kemampuan internet,
dimana alat (Internet of Things) tersebut memiliki potensi untuk mengubah
sebuah dunia. Contohnya seperti yang pernah di lakukan oleh yang kita sebut
dengan internet, hal itu bahkan bisa saja dapat menjadi lebih hebat lagi (Kevin
Ashton, 2009).
Sementara itu, Menurut Teknisi IOTforall, Internet of Things (IOT)
adalah sistem perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanik dan
digital, objek, hewan atau manusia yang dilengkapi dengan pengidentifikasi
unik dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan. Hal tersebut
dilakukan tanpa memerlukan perantara manusia ke manusia atau manusia
hanya dengan interaksi ke komputer saja.
2.2 Smart Industry
Seiring dengan berkembang nya teknologi, pabrik dan proses produksi
terus mengalami perubahan, kini industri sedang dihadapkan dengan era
disrupsi digital atau yang sering kita sebut dikenal dengan industri 4.0, istilah
tersebut mengacu pada fase baru dalam revolusi industri yang berfokus pada
interkonektivitas, otomatisasi, machine learning, dan real-time data. Hal ini
menghasilkan terobosan baru dalam produktivitas, kualitas dan daya saing
dalam bidang bisnis. Penerapan smart industry memiliki beberapa keuntungan
yaitu, memperpendek waktu menuju pasar, meningkatkan fleksibilitas,
meningkatkan produktivitas dan biaya produksi menjadi efesien.
Di Belanda, konsep smart industry didefinisikan sebagai penggunaan
ICT yang cerdas untuk sebuah mesin interkoneksi (Huizinga et al., 2015).
Namun survei menunjukkan bahwa 86% pengusaha di Belanda relaitf masih
tidak mengetahui tentang konsep Smart Industry dan implikasinya bagi bisnis
mereka (Action Agenda Smart Industry, 2014).
Definisi, elemen, dan konsekuensi yang mendasari Industri 4.0 masih
belum jelas (Brettel, Friederichsen, Keller, & Rosenberg, 2014; Hartmann &
Halecker, 2015). Tidak ada definisi yang disepakati secara umum tentang
konsep Smart Industry. Selain itu, konsep ini berisi beberapa elemen yang
berbeda, termasuk konsep teknologi seperti Cyber Physical Systems (PCS),
Big Data, dan Cloud Computing yang sulit untuk didefinisikan berdasarkan
literatur. Budaya kerja saat ini seperti rantai pasokan kolaborasi, masalah
keuangan, kurangnya staf terampil, dan model bisnis yang ketinggalan jaman
adalah hambatan bagi Smart Industry disebutkan dalam studi sebelumnya
(FME, 2015; Huizinga et al., 2015; KvK, 2015). Khususnya, sektor nonteknologi (seperti pertanian dan konstruksi) dan perusahaan yang sangat kecil
kurang cenderung memanfaatkan peluang yang muncul dari konsep Smart
Industry (KvK, 2015). Teknologi bukan satu-satunya pilar konsep Smart
Industry. Seperti lee, bagheri dan kao (2014) berpendapat, "Implementasi
Industri 4.0 tidak hanya tentang konektivitas antara mesin dan menggunakan
sensor, tetapi kehadiran informasi yang benar pada waktu yang tepat untuk
tujuan yang tepat adalah suatu keharusan" (Sol, 2015). Schuh, Potente,
Varandani, Hausberg, dan Fränken (2014) berpendapat bahwa kolaborasi
adalah pendorong organisasi yang mendorong Industri Cerdas. Mereka
mengusulkan kerangka kerja untuk praktik kolaboratif dengan tiga dimensi:
koordinasi, kerja sama dan komunikasi.
Beberapa masyarakat pun tidak terlalu antusias dengan hadirnya smart
industry dikarenakan mereka takut akan kehilangan pekerjaanya, pasalnya
smart industry menggunakan teknologi baru yang memungkinkan hanya
mengandalkan beberapa karyawan saja untuk mengontrol sebuah mesin di
industri.
2.3 Message Queuring Telemetry Transport (MQTT)
MQTT adalah protokol Push publish/subscribe standar yang dirilis oleh
IBM pada tahun 1999. Secara khusus, MQTT telah dimanfaatkan sebagai
bagian dari banyak gadget IoT dan pengiriman pesan secara instan pada sistem
karena dimaksudkan untuk bekerja pada daya rendah sebagai protokol ringan
(Hwang, H. C., Park, J., & Shon, J. G., 2016). Dalam konsepnya, MQTT
memiliki konsep dasar yaitu.
1)
Publish/subscribe, dimana
penerbit memublikasikan pesan dan
pengguna yang berlangganan topic yang umumnya dianggap sebagai
model Publish/Subscribe (Lampkin, V., et al., 2012). Pelanggan
berlangganan topik tertentu yang berkaitan dan dengan itu mereka
menerima setiap pesan yang diterbitkan untuk topik-topik tersebut
(Lee, S., Kim, H., Hong, D. K., & Ju, H., 2013).
2)
Topic dan subscriptions, ketika penerbit memublikasikan pesan pada
topic yang dapat dianggap sebagai subjek pesan. Dengan demikian,
pelanggan dapat berlangganan topik untuk dapat menerima pesan
tertentu (Lampkin, V., et al., 2012).
3)
Quality of Service (QoS) atau Tingkat kualitas layanan, protokol ini
menjelaskan tingkat kualitas layanan yang merupakan kesepakatan
antara dua pihak dalam sebuah pesan sehubungan dengan jaminan
distribusi data (Hwang, H. C., Park, J., & Shon, J. G., 2016). Pemilihan
QoS tergantung pada sistem seperti jika sistem membutuhkan
pengiriman data konstan, QoS dapat menyesuaikan untuk transmisi data
bahkan jika ada penundaan waktu (Luzuriaga, J. E., et al., 2015).
2.4 Terwujudnya SDGs Melalui Penerapan Smart Industry
SDGs adalah sebuah kesepakatan pembangunan baru mengganti MDGs.
Masa berlakunya dimulai dari 2015-2030 yang disepakati oleh lebih dari 190
negara berisikan 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan. Tujuh belas tujuan
dan 169 sasaran ini diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan
negara-negara di seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi
yang berlebihan, serta ketimpangan) dan negara-negara berkembang
(kemiskinan, sanitasi, dan ketersediaan air bersih) (Santono, 2015).
Sustainable development goals atau sasaran pembangunan yang berkelanjutan
menjadi salah satu kata kunci paling penting yang mendasari kerangka
pembangunan di seluruh dunia saat ini. bermula dari kesadaran bahwa bumi
dan sumber daya alam yang terdapat saat ini bukan semata milik generasi saat
ini, akan tetapi perlu dilestarikan dalam rangka memastikan kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan pembangunan untuk
generasi masa depan (United Nations, 2014).
Sesudah
itu,
konsep
SDGs
ini
diperlukan
sebagai
kerangka
pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca
2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun
2000 mengenai isu deflasi sumber daya alam, kerusakan lingkungan, dan
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and security, dan
pembangunan yang lebih berpihak kepada kamu miskin. Berbeda halnya
dengan MDGs yang diajukan hanya pada negara-negara berkembang, SDGs
memiliki sasaran yang lebih universal. SDGs dihadirkan untuk menggantikan
MDGs dengan tujuan yang lebih memenuhi tantangan masa depan dunia
(Badan Pusat Statistik, 2014).
Maka dari itu, penulisan karya tulis ini dimaksudnya untuk memahami
relevansi SDGs di bidang komunikasi industri berbasis IoT, karena saat ini
pihak industri harus
memperhatikan pembangunan berkelanjutan industri
mereka. Oleh karena itu, pentingnya menerapkan keberlanjutan sebagai
strategi di bidang industri dengan mengkomunikasikan data hasil juga
sehubungan dengan mengangkat isu penerapan SDGs unttuk dapat dijadikan
sebagai rujukan oleh daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Hal ini juga
dapat berperan sebagai inisiator dalam mengatasi isu global yang terdapat
dalam program SDGs.
2.5 Solusi yang pernah diterapkan dalam mendukung SDGs di Indonesia
Upaya perkembangan teknologi di Indonesia terus dilakukan agar
Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi. Beberapa upaya
yang dilakukan dalam pengembangan teknologi diantaranya adalah konsep
smart city, dimana pada konsepnya merupakan hasil dari pengembangan
pengetahuan yang intentsif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas
sosial-ekonimi, ekologi, daya kompetitif kota. Kemunculan smart city
merupakan hasil dari gabungan modal sumber daya manusia (contohnya
angkatan kerja terdidik), modal infrastruktur (contohnya fasilitas komunikasi
yang berteknologi tinggi), modal sosial (contohnya jaringan komunitas yang
terbuka) dan modal entrepreuneurial (contohnya aktifitas bisnis kreatif).
Permerintahan yang kuat dapat dipercaya disertai dengan orang-orang yang
kreatif dan berpikiran terbuka akanmeningkatkan produktifitas local dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu kota (Kourtit & Nijkamp, 2012).
Namun hal ini juga perlu diselaraskan dengan pengelolaan sistem industri
yang optimal sehingga konsep kecerdasan buatan tidak hanya dapat
diimplementasikan pada suatu kota saja, melainkan juga pada suatu industri di
wilayah kota tersebut. Hal ini jug adapat berperan sebagai inisiator dalam
penerapan teknologi teknologi tepat guna demi tercapainya SDGs.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Pendekatan Penulisan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini yaitu
menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, yang berarti penelitian
yang berfokus pada pengumpulan dan penyusunan data serta mengembangkan
data yang diperoleh agar penulisan karya tulis ini dapat memberikan informasi
secara optimal dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Hasilnya disuguhkan
dalam bentuk uraian tentang fenomena yang digarap, kemudian dianalisa dan
dideskripsikan secara kualitatif dengan aturan-aturan berfikir ilmiah yang
diterapkan secara sistematis.
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah data
sekunder. Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber,
studi literature, dan hasil penelitian mengenai IoT, smart industry dan
terwujudnya SDGs melalui penerapan smart industry.
3.3 Sasaran Penulisan
Sasaran penulisan karya tulis ini adalah pihak industri maupun para
karyawan agar dapat mempermudah pekerjaan mereka dan meningkatkan baik
kuantitas maupun kualitas produksi yang dihasilkan, serta menawarkan
gagasan bagi pihak industri agar dapat mengelola industri secara optimal
dengan menerapkan konsep smart industry.
3.4 Tahapan Penulisan
Penulis menggali informasi melalui kepustakaan, serta menganalisis data
menggunakan metode kualitatif. Selain itu, penulis melakukan pendekatan
dengan
menggunakan
metode
kualitatif
deskriptif
sehingga
dalam
menganalisis data penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang mucul pada masa
sekarang. Setelah itu, data tersebut disusun, dianalisis dan dideskripsikan.
Adapun tahapan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Analisis pendahuluan, berupa peninjauan pustaka yang disesuaikan dengan
sasaran penulisan.
2. Pengelompokan bidang pustaka yang terdiri dari kategori IoT, smart
industry, MQTT dan Sustainable Development Goals (SDGs).
3. Perumusan masalah.
4. Analisa hasil pengumpulan sumber pustaka.
5. Melakukan pembahasan dan mengkaji fokus persoalan.
6. Menyimpulkan hasil kajian penulisan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Strategi Smart Industry Dalam Membangun SDGs
Pada zaman modern ini sudah seharusnya industri memiliki teknologi
yang tepat guna agar dapat meningkatkan baik kualitas produksi maupun
mempermudah pekerjaan manusia. Solusi pemantauan online dengan sistem
kontroling dan monitoring, yang di dalamnya terdapat parameter seperti
konsentrasi gas karbon pada limbah, error pada pengoperasian sistem mesin,
dan laju arus yang mengalir pada konsumsi penggunaan listrik, dapat
diterapkan dengan menggunakan sensor sehingga memungkinkan untuk dapat
menciptakan smart industry. Berdasarkan hal tersebut, industri dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya IoT melalui proses
interkoneksi, penggunaan mesin pintar, pengumpulan penyimpanan, big data
dan cloud yang memungkinkan inovasi dalam proses industri. Dengan
menggunakan perangkat IoT maka kualitas mesin-mesin di industri akan lebih
baik dan dapat dioperasikan secara optimal. Smart industry ini sangat
kompatibel digunakan dengan tujuan mendukung konsep pembangunan
SDGs. Smart industry sendiri merupakan salah satu penerapan IoT dalam
ruang lingkup yang lebih luas yaitu industri. Smart industry merupakan istilah
yang digunakan untuk suatu industri moderen yang dalam operasionalnya
terdapat proses-proses otomatis di dalam sistem industri tersebut. Smart
industry menghubungkan mesin-mesin di dalam industri tersebut terintegrasi
dengan sebuah sistem yang memiliki pusat kendali untuk melakukan
monitoring dan kontroling dari mesin-mesin di dalam konsep smart industry
tersebut. Pada pelaksanaan IoT sederhana dalam konsep smart industry dapat
memantau kegiatan industri dengan mudah serta dapat dilakukan dan diakses
dari mana saja dan dimanapun oleh pihak yang berwenang.
Konsep smart industry tidak hanya terkait dengan teknologi dan efisiensi
proses (Esposti, 2012), tetapi juga berhubungan erat dengan keberlanjutan dan
pembangunan berkelanjutan yang menjadi permasalahan industri (Gazzola,
Pavione dan Dall'Ava, 2020). Selain itu, smart industry juga memiliki potensi
untuk dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan SDGs dengan menciptakan
potensi yang efisien, efektif dan aman dengan memanfaatkan perangkat yang
terhubung untuk mengelola tantangan utama global yang dihadapi saat ini dan
generasi selanjutnya. Hal ini juga dapat memanfaatkan teknologi untuk
pembangunan berkelanjutan dan membangun masa depan yang lebih cerah.
4.2 Konsep Smart Industry Berbasis IoT (Internet of Things)
Pada perancangan awal konsep smart industry, selain membutuhkan
teknologi jaringan juga membutuhkan beberapa komponen tambahan. Hal ini
bertujuan agar perangkat-perangkat seperti sensor dan aktuator dapat bekerja
secara optimal, maka dibutuhkan alat untuk mengontrol dan memonitor
kondisi dari mesin-mesin tersebut, yaitu mikrokontroler yang terintegrasi
dengan jaringan internet atau sistem mikrokontroler yang telah terintegrasi
dengan modul wifi. Pada perkembangannya, mikrokontroler banyak
digunakan untuk membuat sebuah sistem dikarenakan beberapa keunggulan
mikrokontroler yaitu ukuran chip yang kecil, cepat, mudah digunakan, dan
harganya yang relatif murah (Mohammad, et al., 2009). Kolaborasi perangkat
IoT dengan mikrokontroler pada mesin di industri dapat menjadikan mesin
tersebut ke dalam kategori mesin pintar.
MIKROKONTROLER
PERANGKAT IOT
(INTERNET)
MESIN INDUSTRI
MONITORING/
KONTROLING
Gambar 4.1 diagram smart industry
Kemudian, dibutuhkan server dan user sebagai alat bantu komunikasi
antara mikrokontroler dengan mesin. Komponen ini berfungsi sebagai
penerima dan pengolah pesan, baik yang diterima maupun yang dikirim oleh
perangkat yang terhubung dengannya. Server yang digunakan untuk menjalin
komunikasi antara mikrokontroler dengan mesin berupa protokol Messege
Queue Telemetery Transport (MQTT), pemilihan protokol ini cukup tepat
untuk komunikasi antara mikrokontroler dengan mesin, di karenakan MQTT
bersifat lightweight message yang artinya MQTT dapat berkomunikasi dengan
mengirimkan data pesan yang memiliki header berukuran kecil yang hanya
sebesar 2 bytes untuk setiap jenis data. Sistem kerja MQTT dengan melakukan
pengiriman data menggunakan topic, yang berarti setiap data yang diterima
oleh subscribe akan tergantung pada topic yang sudah ditetapkan oleh
publisher dengan broker, sehingga memudahkan komunikasi antara publisher
dengan subscriber dikarenakan topic yang sudah ditentukan sehingga
user/subscriber mendapatkan infomrasi yang akurat.
SENSOR A
MONITORING
Subscribe
Publish
SENSOR B
MQTT
BROKER
GATEWAY
Topic : data 1
GATEWAY
ANALISIS
Topic : data 1
SENSOR C
DATABASE
Gambar 4.2 Gambaran Sistem Umum
START
START
Mikrokontroler
mengirimkan data
pada sensor broker
Aplikasi menerima
data sensor
Data sensor
Aplikasi
mengirimkan
perintah pada
broker
Aplikasi menerima
data sensor dari
broker
Pesan
Aplikasi menyimpan
data pada database
Mikrokontroler
menerima pesan
dari broker
Aplikasi
menampilkan grafik
pada sensor
Mikrokontroler
menyala/matikan
mesin sesuai pesan
Aplikasi
menampilkan data
sensor pada label
STOP
STOP
Gambar 4.4 Flowchart Kontroling
Mesin
Gambar 4.3 Flowchart Monitoring
data sensor
Setelah Perancangan konsep awal smart industry, maka proses
selanjutnya diawali dengan pembuatan flowchart. pembuatan flowchart
bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana prinsip kerja smart
industry. Flowchart diatas meliputi dimulainya proses mengontrol dan
monitoring sistem dimana hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah
mikrokontroler mengirimkan data sensor pada broker, lalu user/subscriber
menerima data hingga menampilkan data berupa grafik. Pada bagian flowchart
yang kedua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah user/subscriber
menerima data sensor, kemudian user/subscriber akan mengirimkan perintah
pada broker sehingga mikrokontroler dapat menerima perintah dan akan
bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan aplikasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi pada saat ini cukup pesat di seluruh dunia,
Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi yang tepat sangat diperlukan agar dapat
menciptakan iklim SDGs yang optimal. Salah satu teknologi yang dapat
diterapkan yaitu dengan mengaplikasikan Smart Industry yang berbasis IoT.
Smart Industry adalah suatu rancangan sistem monitoring sebagai solusi
praktis untuk mengontrol atau memonitoring suatu industri, seperti
pengelolaan limbah, kontrol mesin dan konsumsi penggunaan listrik. Pada
pelaksanaannya dapat menggunakan sensor yang dipasang pada sistem di
lingkungan industri yang terintegrasi pada database melalui jaringan internet
dengan mengirimkan data melalui LAN (Local Area Network) dan
ditampilkan dalam bentuk web. Smart industry ini memiliki berapa
keunggulan diantaranya, mempermudah pekerjaan manusia, mempercepat
proses produksi hingga meningkatkan kualitas produksi. Dengan menerapkan
konsep smart industry berbasis IoT maka secara tidak langsung pihak industri
pun ikut berperan dalam mewujudkan perkembangan SDGs di dunia.
5.2 Saran
Adapun saran terkait topik dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1) Sebaiknya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai penerapan konsep
smart industry sebagai strategi terwujudnya SDGs ini, agar dapat
dikelola secara optimal.
2) Sebaiknya dengan adanya gagasan mengenai smart industry ini dapat
menjadi solusi bagi pihak terkait dalam menentukan kebijakan dalam
membangun SDGs dalam memberdayakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Howedi & A. Jwaid. 2016. Design and implementation prototype of a smart
house system at low cost and multi-functional," 2016 Future Technologies
Conference
(FTC).
San
Francisco:
CA.
https://www.researchgate.net/publication/312559737_Design_and_implem
entation_prototype_of_a_smart_house_system_at_low_cost_and_multifunctional. [Diakses pada 20 September 2020].
Condry, M. W., & Nelson, C. B. 2016. Using Smart Edge IoT Devices for Safer,
Rapid Response With Industry IoT Control Operations. Proceedings of the
IEEE,
104(5),
938–946.
https://scihub.wikicn.top/https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/742
3655. [Diakses pada 19 September 2020].
COUSIN, Philippe, et al. 2018. IoT standards for africa and sustainable
development goals (SDGs). In: 2018 IST-Africa Week Conference (ISTAfrica).
IEEE.
p.
Page
1
of
8-Page
8
of
8.
https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/8417202/. [Diakses pada 19
September 2020].
Gazzola, Patrizia; Pavione, Enrica; Amelio, Stefano; Magrì, Junior. . 2020. Smart
Industry e Sviluppo Sostenibile, Imprese Intelligenti e SDGs 2030.
Economia Aziendale Online 2000 Web, Vol. 11 Issue 1, p41-53. 13p.
[Diakses 20 September 2020].
Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter. 2012. Smart cities in the innovation age.
TheEuropean Journal of Social Science Research, Vol.25, Juni 2012, 9395.Routledge.
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13511610.2012.660331.
[Diakses pada 18 September 2020].
Muliarto, Hendra.
2015. Konsep Smart City; Smart Mobility.
https://www.academia.edu/11740282/smart_city_konsep_smart_mobility.
[Diakses 20 september 2020].
PAVIONE, Enrica, et al. 2020, Smart Industry e sviluppo sostenibile, imprese
intelligenti e SDGs 2030. Economia Aziendale Online-, 11.1: 41-53.
http://193.204.40.129/index.php/ea/article/view/2011. [Diakses pada 20
September 2020].
Roschman, Hudan Abdur, et al. 2017. Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler
Menggunakan Protokol MQTT pada Smart Home. http://jptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/download/132/65/. [Diakses pada 25
September 2020].
SONI, Dipa; MAKWANA, Ashwin. 2017. A survey on mqtt: a protocol of
internet
of
things
(iot).
In: International
Conference
On
Telecommunication, Power Analysis And Computing Techniques
(ICTPACT-2017).
https://www.researchgate.net/profile/Dipa_Soni/publication/316018571_A
_SURVEY_ON_MQTT_A_PROTOCOL_OF_INTERNET_OF_THINGS
IOT/links/58edafd4aca2724f0a26e0bf/A-SURVEY-ON-MQTT-APROTOCOL-OF-INTERNET-OF-THINGSIOT.pdf. [Diakses pada 20
September 2020].
SWAIN, Kunja Bihari; SANTAMANYU, G.; SENAPATI, Amiya Ranjan. 2017.
Smart industry pollution monitoring and controlling using LabVIEW based
IoT. In: 2017 third international conference on sensing, signal processing
and
security
(ICSSS).
IEEE.
p.
74-78.
https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/8071568/. [Diakses pada 20
September 2020].
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat
Fakultas
Asal Instansi
B. Riwayat Pendidikan
: Rifki Zaelani
: Bandung, 8 Februari 2000
: Kp. Pasirkaliki 04/07 Ds. Jagabaya Kec. Cimaung
Kab. Bandung
: Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan
: Universitas Pendidikan Indonesia
Ket
SD
SMP
SMA
Nama
Institusi
SDN Sumber
Budi
Cimaung
SMPN 1
Cimaung
SMKN 1
Soreang
Jurusan
-
-
Elektronika
Industri
Tahun
Masuk-Lulus
2006-2012
2013-2015
2016-2018
Perguruan
Tinggi
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Pendidikan
Teknik
Elektro
2018sekarang
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat
: Nurfaridha Ariyani
: Cilegon, 30 April 2000
: Perum. Warnasai Blok DWA 25 RT/RW 01/06
No.09, Cilegon, Banten
Fakultas
: Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan
Asal Instansi
: Universitas Pendidikan Indonesia
Pengalaman Organisasi : 1. Himpunan Mahasiswa Elektro (2019/2021)
2. IEEE SB UPI (2020/2021)
B. Riwayat Pendidikan
Perguruan
Ket
SD
SMP
SMA
Tinggi
SDS
Universitas
Nama
SMPN 3
SMAN 1
YPWKS 1
Pendidikan
Institusi
Cilegon
Cilegon
Cilegon
Indonesia
Pendidikan
Jurusan
IPA
Teknik
Elektro
Tahun
20182006-2012
2013-2015
2016-2018
Masuk-Lulus
sekarang
LAMPIRAN 1
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HIMPUNAN MAHASISWA ADMINISTRASI (HIMAISTRA)
Alamat: Jl. Kalimantan 37- KampusBumiTegalboto
Telp. (0331) 335586-331342, Fax (0331) 335586 Jember 6212
BIODATA PESERTA
FESTRA PAPER COMPETITION 2020
Judul
: IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi dalam
menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals)
melalui bidang Teknologi
Sub Tema
: Sains dan Teknologi
Asal Universitas
: Universitas Pendidikan Indonesia
IDENTITAS DIRI
Ketua Tim
Nama Lengkap
:Rifki Zaelani
NIM
:1804386
Jenis Kelamin
:Laki - laki
Tempat, Tangal Lahir
:Bandung, 08 Februari 2000
Jurusan/Fakultas
:Pendidikan Teknik Elektro
Semester
:5 (Lima)
Alamat Domisili
:Kp. Pasirkaliki 04/07
Ds. Jagabaya Kab. Bandung
No HP
:081224802505
E-Mail
:[email protected]
Anggota 1
Nama Lengkap
:Nurafidha Ariyani
NIM
:1801080
Jenis Kelamin
:Perempuan
Tempat, Tangal Lahir
:Cilegon, 30 April 2000
Jurusan/Fakultas
:Pendidikan Teknik Elektro
Semester
:5 (Lima)
Alamat Domisili
:Perum. Warnasari Blok
DWA 25, 01/06 No.09, Cilegon
No HP
:085210292913
E-Mail
:[email protected]
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang saya sampaikan adalah
benar adanya. Dan dengan ini, saya menyatakan ikut serta dalam Lomba Festra
Paper Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa
Ilmu
Administrasi Universitas Jember serta menyetujui semua syarat dan ketentuan
yang berlaku.
Ketua Tim
(Rifki Zaelani)
NIM. 1801080
Download