IOT (INTERNET OF THINGS) SEBAGAI STRATEGI DALAM MENYONGSONG SDGS (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS) MELALUI BIDANG TEKNOLOGI FESTRA PAPER COMPETITION 2020 DISUSUN OLEH : Rifki Zaelani /1804386 (2018) Nurfaridha Ariyani/1801080 (2018) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2020 LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah Festra Paper Competition 2020. Judul Sub Tema Ketua Tim a. Nama Lengkap NIM Fakultas/Jurusan Perguran Tinggi Alamat No. Telp. / HP E-mail : IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi dalam menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals) melalui bidang Teknologi : Sains dan Teknologi : Rifki Zaelani : 1804386 : Pendidikan Teknik Elektro : Universitas Pendidikan Indonesia : Kp. Pasirkaliki 04/07 Ds. Jagabaya Kec. Cimaung Kab. Bandung : 081224802505 : [email protected] Anggota Tim Nama Lengkap NIM : Rifki Zaelani : 1804386 Dosen Pembimbing Nama Lengkap NIP Alamat E-mail : Erik Haritman : 19760527 200112 1 002 : Bumi Panyawangan Cluster Pedestrian No. 09 Bandung : [email protected] Mengetahui, Bandung, 20 September 2020 Dosen Pembimbing Erik Haritman, S.Pd., MT. NIP. 19760527 200112 1 002 Rifki Zaelani NIM. 1804386 i LEMBAR ORSINALITAS KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan karya tulis ilmiah dengan judul “IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi Sistem Monitoring Industri di Era Normal Baru” ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Festra Paper Competition 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jember. Selain itu, penulis dapat menyampaikan informasi dan solusi bagi permasalahan di bidang Sains dan Teknologi dalam mendukung terwujudnya SDGs melalui pemanfaatan teknologi tepat guna sehingga dapat bersaing dengan global. Adapun dengan rampungnya karya tulis ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. 2. Bapak Erik Haritman selaku dosen pembimbing karya tulis yang telah membimbing dan memberikan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyusun karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini maka penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini lebih lanjut. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bandung, 19 September 2020 Penulis iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i LEMBAR ORSINALITAS ..................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv ABSTRAK ...............................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Latar Belakang................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2 1.3 Tujuan .............................................................................................................2 1.4 Manfaat ...........................................................................................................3 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................4 2.1 Internet of Things ...........................................................................................4 2.2 Smart Industry ................................................................................................4 2.3 Message Queuring Telemetry Transport (MQTT) .........................................6 2.4 Terwujudnya SDGs Melalui Penerapan Smart Industry ................................6 2.5 Solusi yang pernah diterapkan dalam mendukung SDGs di Indonesia ..........8 BAB III METODE PENULISAN ............................................................................9 3.1 Pendekatan Penulisan .....................................................................................9 3.2 Sumber Data ...................................................................................................9 3.3 Sasaran Penulisan ...........................................................................................9 3.4 Tahapan Penulisan ..........................................................................................9 BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................11 4.1 Strategi smart industry dalam membangun SDGs ......................................11 4.2 Konsep Smart Industry Berbasis IoT (Internet of Things) ...........................12 BAB V PENUTUP .................................................................................................16 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................16 5.2 Saran .............................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 1 ABSTRAK Teknologi IoT (Internet of Things) memegang peranan penting saat ini, karena dapat dimanfaatkan secara maksimal pada penerapannya di era revolusi industri 4.0 dan era society 5.0. Hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia akan teknologi yang didukung dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Namun pada penerapannya, di Indonesia belum dapat dioptimalkan terutama dalam menyambut Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Berdasarkan data United Nation for Develompent Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi di Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi yang tepat sangat diperlukan agar dapat menciptakan iklim SDGs yang optimal. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan yaitu dengan mengaplikasikan Smart Industry yang berbasis IoT. Smart Industry adalah suatu rancangan sistem monitoring sebagai solusi praktis untuk mengontrol atau memonitoring suatu industri, seperti pengelolaan limbah, kontrol mesin dan konsumsi penggunaan listrik. Pada pelaksanaannya dapat menggunakan sensor yang dipasang pada sistem di lingkungan industri yang terintegrasi pada database melalui jaringan internet dengan mengirimkan data melalui LAN (Local Area Network) dan ditampilkan dalam bentuk web. Hal ini dapat memantau kerja suatu mesin produksi, penggunaan listrik dari segi pengeluaran biaya dan konsumsi listrik, serta mengontrol pengelolaan limbah lebih efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, dengan adanya Smart Industry diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan manusia, serta dapat meningkatan perkembangan teknologi di Indonesia untuk memajukan negara sehingga dapat bersaing dengan global. Mengingat pentingnya perkembangan teknologi dalam menghadapi SDGs, diharapkan strategi penerapan IoT dapat menjadi sebuah solusi yang tepat dalam mendukung pembangunan dan pencapaian SDGs. Keywords : IoT, SDGs, Smart Industry v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kemajuan di bidang teknologi telah berkembang dengan pesat. Djoyohadikusumo (2007) mendefisikan mengenai pengertian teknologi adalah proses yang meningatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Kata teknologi sering digambarkan sebagai suatu penemuan dan alat yang diperlukan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam perkembangannya, manusia akan terus mengembangkan ilmu pengetahuannya dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Teknologi yang saat ini mulai dikembangkan biasa disebut dengan era disrupsi teknologi dan revolusi digital, yang merupakan istilah lain dari revolusi industri 4.0. Selain itu, internet juga ikut berkembang dengan pesat seperti yang kita ketahui disekeliling kita hampir semua orang menggunakan internet. Maka dari itu pada zaman sekarang internet menjadi sebuah kebutuhan bagi segelintir orang yang mencari hiburan, ilmu bahkan untuk mempermudah pekerjaan. Internet sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu mempermudah mencari informasi dan berkomunikasi. Tentunya manfaat internet bukan sekedar hanya untuk mencari informasi dan berkomunikasi tetapi juga dapat menjadi perangkat yang memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu dari jarak jauh maupun melalui virtual. Hermann et al (2016) menambahkan, ada empat desain prinsip dalam era ini, pertama adalah interkoneksi (kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things (IoT, membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan standar); kedua adalah transparasi informasi; ketiga yaitu bantuan teknis seperti kemampuan sistem untuk mendukung manusia dengan mengolah informasi untuk memecahkan masalah secara tepat dan dalam waktu singkat; keempat adalah keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem fisik maya dalam mengoperasikan tugas secara mandiri dan seefektif mungkin. Seiring dengan perkembangan zaman, penerapan IoT dapat diaplikasikan menggunakan berbagai macam jenis protokol jaringan yang ada. Salah satu contoh penerapan IoT yaitu sistem smart industry, yang mempunyai konsep pengembangan sebuah industri dengan menerapkan teknologi tepat guna secara efektif dan efisien dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan kegiatan kontroling dan monitoring. Namun budaya kerja saat ini seperti misalnya takut kehilangan pekerjaan karena penerapan teknologi baru atau takut berbagi pengetahuan, rantai pasokan kolaborasi, masalah keuangan, kurangnya staf terampil, dan model bisnis yang tertinggal oleh zaman adalah hambatan bagi smart industry, khususnya sektor non-teknologi (seperti pertanian dan konstruksi) dan perusahaan yang sangat kecil kurang cenderung memanfaatkan peluang yang muncul dari konsep smart industry. Maka penerapan smart industry berbasis IoT diduga dapat dioptimalkan guna mendukung terwujudnya SDGs. Oleh karena itu, penulis memilih judul “IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi dalam Menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals) Melalui Bidang Teknologi” sebagai bahan kajian dalam. 1.2 Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana strategi industri dalam mendukung pembangunan SDGs? 2. Bagaimana konsep smart industry berbasis IoT? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi industri dalam mendukung pembangunan SDGs. 2. Untuk mengetahui konsep smart industry berbasis IoT. 1.4 Manfaat Ada beberapa manfaat yang diharapkan pada karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Memberikan peranan terhadap pembangunan SDGs (Sustainable Development Goals) yang berfokus pada penerapan teknologi tepat guna. 2. Memberikan acuan dengan penggunaan teknologi tepat guna di bidang industri bagi pihak industri yang masih menggunakan teknologi konvensional. 3. Memberikan acuan dalam melakukan kajian dan penelitian lebih lanjut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet of Things Menurut Casagras, seorang Coordinator and Support Action for Global RFID-rRlated Activites and Standadisatuion atau Koordinator dan Aksi Dukungan untuk Kegiatan dan Standardisasi Global yang terkait dengan RFID mendefinisikan Internet of Things atau IOT adalah sebuah infrastruktur jaringan global, dimana, mereka menggabungkan benda (berupa fisik dan virtual) melalui kemampuan eksploitasi, rekaman serta komunikasi. Infrastruktur tersebut terdiri daripada jaringan yang telah ada, serta internet seperti sekarang ini dengan jaringannya yang sudah dikembangkan. Sedangkan, definisi IOT adalah alat dengan dukungan kemampuan internet, dimana alat (Internet of Things) tersebut memiliki potensi untuk mengubah sebuah dunia. Contohnya seperti yang pernah di lakukan oleh yang kita sebut dengan internet, hal itu bahkan bisa saja dapat menjadi lebih hebat lagi (Kevin Ashton, 2009). Sementara itu, Menurut Teknisi IOTforall, Internet of Things (IOT) adalah sistem perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanik dan digital, objek, hewan atau manusia yang dilengkapi dengan pengidentifikasi unik dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan. Hal tersebut dilakukan tanpa memerlukan perantara manusia ke manusia atau manusia hanya dengan interaksi ke komputer saja. 2.2 Smart Industry Seiring dengan berkembang nya teknologi, pabrik dan proses produksi terus mengalami perubahan, kini industri sedang dihadapkan dengan era disrupsi digital atau yang sering kita sebut dikenal dengan industri 4.0, istilah tersebut mengacu pada fase baru dalam revolusi industri yang berfokus pada interkonektivitas, otomatisasi, machine learning, dan real-time data. Hal ini menghasilkan terobosan baru dalam produktivitas, kualitas dan daya saing dalam bidang bisnis. Penerapan smart industry memiliki beberapa keuntungan yaitu, memperpendek waktu menuju pasar, meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan produktivitas dan biaya produksi menjadi efesien. Di Belanda, konsep smart industry didefinisikan sebagai penggunaan ICT yang cerdas untuk sebuah mesin interkoneksi (Huizinga et al., 2015). Namun survei menunjukkan bahwa 86% pengusaha di Belanda relaitf masih tidak mengetahui tentang konsep Smart Industry dan implikasinya bagi bisnis mereka (Action Agenda Smart Industry, 2014). Definisi, elemen, dan konsekuensi yang mendasari Industri 4.0 masih belum jelas (Brettel, Friederichsen, Keller, & Rosenberg, 2014; Hartmann & Halecker, 2015). Tidak ada definisi yang disepakati secara umum tentang konsep Smart Industry. Selain itu, konsep ini berisi beberapa elemen yang berbeda, termasuk konsep teknologi seperti Cyber Physical Systems (PCS), Big Data, dan Cloud Computing yang sulit untuk didefinisikan berdasarkan literatur. Budaya kerja saat ini seperti rantai pasokan kolaborasi, masalah keuangan, kurangnya staf terampil, dan model bisnis yang ketinggalan jaman adalah hambatan bagi Smart Industry disebutkan dalam studi sebelumnya (FME, 2015; Huizinga et al., 2015; KvK, 2015). Khususnya, sektor nonteknologi (seperti pertanian dan konstruksi) dan perusahaan yang sangat kecil kurang cenderung memanfaatkan peluang yang muncul dari konsep Smart Industry (KvK, 2015). Teknologi bukan satu-satunya pilar konsep Smart Industry. Seperti lee, bagheri dan kao (2014) berpendapat, "Implementasi Industri 4.0 tidak hanya tentang konektivitas antara mesin dan menggunakan sensor, tetapi kehadiran informasi yang benar pada waktu yang tepat untuk tujuan yang tepat adalah suatu keharusan" (Sol, 2015). Schuh, Potente, Varandani, Hausberg, dan Fränken (2014) berpendapat bahwa kolaborasi adalah pendorong organisasi yang mendorong Industri Cerdas. Mereka mengusulkan kerangka kerja untuk praktik kolaboratif dengan tiga dimensi: koordinasi, kerja sama dan komunikasi. Beberapa masyarakat pun tidak terlalu antusias dengan hadirnya smart industry dikarenakan mereka takut akan kehilangan pekerjaanya, pasalnya smart industry menggunakan teknologi baru yang memungkinkan hanya mengandalkan beberapa karyawan saja untuk mengontrol sebuah mesin di industri. 2.3 Message Queuring Telemetry Transport (MQTT) MQTT adalah protokol Push publish/subscribe standar yang dirilis oleh IBM pada tahun 1999. Secara khusus, MQTT telah dimanfaatkan sebagai bagian dari banyak gadget IoT dan pengiriman pesan secara instan pada sistem karena dimaksudkan untuk bekerja pada daya rendah sebagai protokol ringan (Hwang, H. C., Park, J., & Shon, J. G., 2016). Dalam konsepnya, MQTT memiliki konsep dasar yaitu. 1) Publish/subscribe, dimana penerbit memublikasikan pesan dan pengguna yang berlangganan topic yang umumnya dianggap sebagai model Publish/Subscribe (Lampkin, V., et al., 2012). Pelanggan berlangganan topik tertentu yang berkaitan dan dengan itu mereka menerima setiap pesan yang diterbitkan untuk topik-topik tersebut (Lee, S., Kim, H., Hong, D. K., & Ju, H., 2013). 2) Topic dan subscriptions, ketika penerbit memublikasikan pesan pada topic yang dapat dianggap sebagai subjek pesan. Dengan demikian, pelanggan dapat berlangganan topik untuk dapat menerima pesan tertentu (Lampkin, V., et al., 2012). 3) Quality of Service (QoS) atau Tingkat kualitas layanan, protokol ini menjelaskan tingkat kualitas layanan yang merupakan kesepakatan antara dua pihak dalam sebuah pesan sehubungan dengan jaminan distribusi data (Hwang, H. C., Park, J., & Shon, J. G., 2016). Pemilihan QoS tergantung pada sistem seperti jika sistem membutuhkan pengiriman data konstan, QoS dapat menyesuaikan untuk transmisi data bahkan jika ada penundaan waktu (Luzuriaga, J. E., et al., 2015). 2.4 Terwujudnya SDGs Melalui Penerapan Smart Industry SDGs adalah sebuah kesepakatan pembangunan baru mengganti MDGs. Masa berlakunya dimulai dari 2015-2030 yang disepakati oleh lebih dari 190 negara berisikan 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan. Tujuh belas tujuan dan 169 sasaran ini diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara-negara di seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi yang berlebihan, serta ketimpangan) dan negara-negara berkembang (kemiskinan, sanitasi, dan ketersediaan air bersih) (Santono, 2015). Sustainable development goals atau sasaran pembangunan yang berkelanjutan menjadi salah satu kata kunci paling penting yang mendasari kerangka pembangunan di seluruh dunia saat ini. bermula dari kesadaran bahwa bumi dan sumber daya alam yang terdapat saat ini bukan semata milik generasi saat ini, akan tetapi perlu dilestarikan dalam rangka memastikan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan pembangunan untuk generasi masa depan (United Nations, 2014). Sesudah itu, konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deflasi sumber daya alam, kerusakan lingkungan, dan perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and security, dan pembangunan yang lebih berpihak kepada kamu miskin. Berbeda halnya dengan MDGs yang diajukan hanya pada negara-negara berkembang, SDGs memiliki sasaran yang lebih universal. SDGs dihadirkan untuk menggantikan MDGs dengan tujuan yang lebih memenuhi tantangan masa depan dunia (Badan Pusat Statistik, 2014). Maka dari itu, penulisan karya tulis ini dimaksudnya untuk memahami relevansi SDGs di bidang komunikasi industri berbasis IoT, karena saat ini pihak industri harus memperhatikan pembangunan berkelanjutan industri mereka. Oleh karena itu, pentingnya menerapkan keberlanjutan sebagai strategi di bidang industri dengan mengkomunikasikan data hasil juga sehubungan dengan mengangkat isu penerapan SDGs unttuk dapat dijadikan sebagai rujukan oleh daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Hal ini juga dapat berperan sebagai inisiator dalam mengatasi isu global yang terdapat dalam program SDGs. 2.5 Solusi yang pernah diterapkan dalam mendukung SDGs di Indonesia Upaya perkembangan teknologi di Indonesia terus dilakukan agar Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi. Beberapa upaya yang dilakukan dalam pengembangan teknologi diantaranya adalah konsep smart city, dimana pada konsepnya merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang intentsif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosial-ekonimi, ekologi, daya kompetitif kota. Kemunculan smart city merupakan hasil dari gabungan modal sumber daya manusia (contohnya angkatan kerja terdidik), modal infrastruktur (contohnya fasilitas komunikasi yang berteknologi tinggi), modal sosial (contohnya jaringan komunitas yang terbuka) dan modal entrepreuneurial (contohnya aktifitas bisnis kreatif). Permerintahan yang kuat dapat dipercaya disertai dengan orang-orang yang kreatif dan berpikiran terbuka akanmeningkatkan produktifitas local dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu kota (Kourtit & Nijkamp, 2012). Namun hal ini juga perlu diselaraskan dengan pengelolaan sistem industri yang optimal sehingga konsep kecerdasan buatan tidak hanya dapat diimplementasikan pada suatu kota saja, melainkan juga pada suatu industri di wilayah kota tersebut. Hal ini jug adapat berperan sebagai inisiator dalam penerapan teknologi teknologi tepat guna demi tercapainya SDGs. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Pendekatan Penulisan Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini yaitu menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, yang berarti penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan penyusunan data serta mengembangkan data yang diperoleh agar penulisan karya tulis ini dapat memberikan informasi secara optimal dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Hasilnya disuguhkan dalam bentuk uraian tentang fenomena yang digarap, kemudian dianalisa dan dideskripsikan secara kualitatif dengan aturan-aturan berfikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis. 3.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah data sekunder. Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber, studi literature, dan hasil penelitian mengenai IoT, smart industry dan terwujudnya SDGs melalui penerapan smart industry. 3.3 Sasaran Penulisan Sasaran penulisan karya tulis ini adalah pihak industri maupun para karyawan agar dapat mempermudah pekerjaan mereka dan meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas produksi yang dihasilkan, serta menawarkan gagasan bagi pihak industri agar dapat mengelola industri secara optimal dengan menerapkan konsep smart industry. 3.4 Tahapan Penulisan Penulis menggali informasi melalui kepustakaan, serta menganalisis data menggunakan metode kualitatif. Selain itu, penulis melakukan pendekatan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif sehingga dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang mucul pada masa sekarang. Setelah itu, data tersebut disusun, dianalisis dan dideskripsikan. Adapun tahapan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Analisis pendahuluan, berupa peninjauan pustaka yang disesuaikan dengan sasaran penulisan. 2. Pengelompokan bidang pustaka yang terdiri dari kategori IoT, smart industry, MQTT dan Sustainable Development Goals (SDGs). 3. Perumusan masalah. 4. Analisa hasil pengumpulan sumber pustaka. 5. Melakukan pembahasan dan mengkaji fokus persoalan. 6. Menyimpulkan hasil kajian penulisan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Strategi Smart Industry Dalam Membangun SDGs Pada zaman modern ini sudah seharusnya industri memiliki teknologi yang tepat guna agar dapat meningkatkan baik kualitas produksi maupun mempermudah pekerjaan manusia. Solusi pemantauan online dengan sistem kontroling dan monitoring, yang di dalamnya terdapat parameter seperti konsentrasi gas karbon pada limbah, error pada pengoperasian sistem mesin, dan laju arus yang mengalir pada konsumsi penggunaan listrik, dapat diterapkan dengan menggunakan sensor sehingga memungkinkan untuk dapat menciptakan smart industry. Berdasarkan hal tersebut, industri dapat memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya IoT melalui proses interkoneksi, penggunaan mesin pintar, pengumpulan penyimpanan, big data dan cloud yang memungkinkan inovasi dalam proses industri. Dengan menggunakan perangkat IoT maka kualitas mesin-mesin di industri akan lebih baik dan dapat dioperasikan secara optimal. Smart industry ini sangat kompatibel digunakan dengan tujuan mendukung konsep pembangunan SDGs. Smart industry sendiri merupakan salah satu penerapan IoT dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu industri. Smart industry merupakan istilah yang digunakan untuk suatu industri moderen yang dalam operasionalnya terdapat proses-proses otomatis di dalam sistem industri tersebut. Smart industry menghubungkan mesin-mesin di dalam industri tersebut terintegrasi dengan sebuah sistem yang memiliki pusat kendali untuk melakukan monitoring dan kontroling dari mesin-mesin di dalam konsep smart industry tersebut. Pada pelaksanaan IoT sederhana dalam konsep smart industry dapat memantau kegiatan industri dengan mudah serta dapat dilakukan dan diakses dari mana saja dan dimanapun oleh pihak yang berwenang. Konsep smart industry tidak hanya terkait dengan teknologi dan efisiensi proses (Esposti, 2012), tetapi juga berhubungan erat dengan keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan yang menjadi permasalahan industri (Gazzola, Pavione dan Dall'Ava, 2020). Selain itu, smart industry juga memiliki potensi untuk dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan SDGs dengan menciptakan potensi yang efisien, efektif dan aman dengan memanfaatkan perangkat yang terhubung untuk mengelola tantangan utama global yang dihadapi saat ini dan generasi selanjutnya. Hal ini juga dapat memanfaatkan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan dan membangun masa depan yang lebih cerah. 4.2 Konsep Smart Industry Berbasis IoT (Internet of Things) Pada perancangan awal konsep smart industry, selain membutuhkan teknologi jaringan juga membutuhkan beberapa komponen tambahan. Hal ini bertujuan agar perangkat-perangkat seperti sensor dan aktuator dapat bekerja secara optimal, maka dibutuhkan alat untuk mengontrol dan memonitor kondisi dari mesin-mesin tersebut, yaitu mikrokontroler yang terintegrasi dengan jaringan internet atau sistem mikrokontroler yang telah terintegrasi dengan modul wifi. Pada perkembangannya, mikrokontroler banyak digunakan untuk membuat sebuah sistem dikarenakan beberapa keunggulan mikrokontroler yaitu ukuran chip yang kecil, cepat, mudah digunakan, dan harganya yang relatif murah (Mohammad, et al., 2009). Kolaborasi perangkat IoT dengan mikrokontroler pada mesin di industri dapat menjadikan mesin tersebut ke dalam kategori mesin pintar. MIKROKONTROLER PERANGKAT IOT (INTERNET) MESIN INDUSTRI MONITORING/ KONTROLING Gambar 4.1 diagram smart industry Kemudian, dibutuhkan server dan user sebagai alat bantu komunikasi antara mikrokontroler dengan mesin. Komponen ini berfungsi sebagai penerima dan pengolah pesan, baik yang diterima maupun yang dikirim oleh perangkat yang terhubung dengannya. Server yang digunakan untuk menjalin komunikasi antara mikrokontroler dengan mesin berupa protokol Messege Queue Telemetery Transport (MQTT), pemilihan protokol ini cukup tepat untuk komunikasi antara mikrokontroler dengan mesin, di karenakan MQTT bersifat lightweight message yang artinya MQTT dapat berkomunikasi dengan mengirimkan data pesan yang memiliki header berukuran kecil yang hanya sebesar 2 bytes untuk setiap jenis data. Sistem kerja MQTT dengan melakukan pengiriman data menggunakan topic, yang berarti setiap data yang diterima oleh subscribe akan tergantung pada topic yang sudah ditetapkan oleh publisher dengan broker, sehingga memudahkan komunikasi antara publisher dengan subscriber dikarenakan topic yang sudah ditentukan sehingga user/subscriber mendapatkan infomrasi yang akurat. SENSOR A MONITORING Subscribe Publish SENSOR B MQTT BROKER GATEWAY Topic : data 1 GATEWAY ANALISIS Topic : data 1 SENSOR C DATABASE Gambar 4.2 Gambaran Sistem Umum START START Mikrokontroler mengirimkan data pada sensor broker Aplikasi menerima data sensor Data sensor Aplikasi mengirimkan perintah pada broker Aplikasi menerima data sensor dari broker Pesan Aplikasi menyimpan data pada database Mikrokontroler menerima pesan dari broker Aplikasi menampilkan grafik pada sensor Mikrokontroler menyala/matikan mesin sesuai pesan Aplikasi menampilkan data sensor pada label STOP STOP Gambar 4.4 Flowchart Kontroling Mesin Gambar 4.3 Flowchart Monitoring data sensor Setelah Perancangan konsep awal smart industry, maka proses selanjutnya diawali dengan pembuatan flowchart. pembuatan flowchart bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana prinsip kerja smart industry. Flowchart diatas meliputi dimulainya proses mengontrol dan monitoring sistem dimana hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah mikrokontroler mengirimkan data sensor pada broker, lalu user/subscriber menerima data hingga menampilkan data berupa grafik. Pada bagian flowchart yang kedua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah user/subscriber menerima data sensor, kemudian user/subscriber akan mengirimkan perintah pada broker sehingga mikrokontroler dapat menerima perintah dan akan bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan aplikasi. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Perkembangan teknologi pada saat ini cukup pesat di seluruh dunia, Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi yang tepat sangat diperlukan agar dapat menciptakan iklim SDGs yang optimal. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan yaitu dengan mengaplikasikan Smart Industry yang berbasis IoT. Smart Industry adalah suatu rancangan sistem monitoring sebagai solusi praktis untuk mengontrol atau memonitoring suatu industri, seperti pengelolaan limbah, kontrol mesin dan konsumsi penggunaan listrik. Pada pelaksanaannya dapat menggunakan sensor yang dipasang pada sistem di lingkungan industri yang terintegrasi pada database melalui jaringan internet dengan mengirimkan data melalui LAN (Local Area Network) dan ditampilkan dalam bentuk web. Smart industry ini memiliki berapa keunggulan diantaranya, mempermudah pekerjaan manusia, mempercepat proses produksi hingga meningkatkan kualitas produksi. Dengan menerapkan konsep smart industry berbasis IoT maka secara tidak langsung pihak industri pun ikut berperan dalam mewujudkan perkembangan SDGs di dunia. 5.2 Saran Adapun saran terkait topik dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1) Sebaiknya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai penerapan konsep smart industry sebagai strategi terwujudnya SDGs ini, agar dapat dikelola secara optimal. 2) Sebaiknya dengan adanya gagasan mengenai smart industry ini dapat menjadi solusi bagi pihak terkait dalam menentukan kebijakan dalam membangun SDGs dalam memberdayakan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA A. Howedi & A. Jwaid. 2016. Design and implementation prototype of a smart house system at low cost and multi-functional," 2016 Future Technologies Conference (FTC). San Francisco: CA. https://www.researchgate.net/publication/312559737_Design_and_implem entation_prototype_of_a_smart_house_system_at_low_cost_and_multifunctional. [Diakses pada 20 September 2020]. Condry, M. W., & Nelson, C. B. 2016. Using Smart Edge IoT Devices for Safer, Rapid Response With Industry IoT Control Operations. Proceedings of the IEEE, 104(5), 938–946. https://scihub.wikicn.top/https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/742 3655. [Diakses pada 19 September 2020]. COUSIN, Philippe, et al. 2018. IoT standards for africa and sustainable development goals (SDGs). In: 2018 IST-Africa Week Conference (ISTAfrica). IEEE. p. Page 1 of 8-Page 8 of 8. https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/8417202/. [Diakses pada 19 September 2020]. Gazzola, Patrizia; Pavione, Enrica; Amelio, Stefano; Magrì, Junior. . 2020. Smart Industry e Sviluppo Sostenibile, Imprese Intelligenti e SDGs 2030. Economia Aziendale Online 2000 Web, Vol. 11 Issue 1, p41-53. 13p. [Diakses 20 September 2020]. Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter. 2012. Smart cities in the innovation age. TheEuropean Journal of Social Science Research, Vol.25, Juni 2012, 9395.Routledge. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13511610.2012.660331. [Diakses pada 18 September 2020]. Muliarto, Hendra. 2015. Konsep Smart City; Smart Mobility. https://www.academia.edu/11740282/smart_city_konsep_smart_mobility. [Diakses 20 september 2020]. PAVIONE, Enrica, et al. 2020, Smart Industry e sviluppo sostenibile, imprese intelligenti e SDGs 2030. Economia Aziendale Online-, 11.1: 41-53. http://193.204.40.129/index.php/ea/article/view/2011. [Diakses pada 20 September 2020]. Roschman, Hudan Abdur, et al. 2017. Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Protokol MQTT pada Smart Home. http://jptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/download/132/65/. [Diakses pada 25 September 2020]. SONI, Dipa; MAKWANA, Ashwin. 2017. A survey on mqtt: a protocol of internet of things (iot). In: International Conference On Telecommunication, Power Analysis And Computing Techniques (ICTPACT-2017). https://www.researchgate.net/profile/Dipa_Soni/publication/316018571_A _SURVEY_ON_MQTT_A_PROTOCOL_OF_INTERNET_OF_THINGS IOT/links/58edafd4aca2724f0a26e0bf/A-SURVEY-ON-MQTT-APROTOCOL-OF-INTERNET-OF-THINGSIOT.pdf. [Diakses pada 20 September 2020]. SWAIN, Kunja Bihari; SANTAMANYU, G.; SENAPATI, Amiya Ranjan. 2017. Smart industry pollution monitoring and controlling using LabVIEW based IoT. In: 2017 third international conference on sensing, signal processing and security (ICSSS). IEEE. p. 74-78. https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/8071568/. [Diakses pada 20 September 2020]. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata Ketua A. Identitas Diri Nama Lengkap Tempat tanggal lahir Alamat Fakultas Asal Instansi B. Riwayat Pendidikan : Rifki Zaelani : Bandung, 8 Februari 2000 : Kp. Pasirkaliki 04/07 Ds. Jagabaya Kec. Cimaung Kab. Bandung : Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan : Universitas Pendidikan Indonesia Ket SD SMP SMA Nama Institusi SDN Sumber Budi Cimaung SMPN 1 Cimaung SMKN 1 Soreang Jurusan - - Elektronika Industri Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2013-2015 2016-2018 Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan Teknik Elektro 2018sekarang Biodata Anggota A. Identitas Diri Nama Lengkap Tempat tanggal lahir Alamat : Nurfaridha Ariyani : Cilegon, 30 April 2000 : Perum. Warnasai Blok DWA 25 RT/RW 01/06 No.09, Cilegon, Banten Fakultas : Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan Asal Instansi : Universitas Pendidikan Indonesia Pengalaman Organisasi : 1. Himpunan Mahasiswa Elektro (2019/2021) 2. IEEE SB UPI (2020/2021) B. Riwayat Pendidikan Perguruan Ket SD SMP SMA Tinggi SDS Universitas Nama SMPN 3 SMAN 1 YPWKS 1 Pendidikan Institusi Cilegon Cilegon Cilegon Indonesia Pendidikan Jurusan IPA Teknik Elektro Tahun 20182006-2012 2013-2015 2016-2018 Masuk-Lulus sekarang LAMPIRAN 1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HIMPUNAN MAHASISWA ADMINISTRASI (HIMAISTRA) Alamat: Jl. Kalimantan 37- KampusBumiTegalboto Telp. (0331) 335586-331342, Fax (0331) 335586 Jember 6212 BIODATA PESERTA FESTRA PAPER COMPETITION 2020 Judul : IoT (Internet of Things) Sebagai Strategi dalam menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals) melalui bidang Teknologi Sub Tema : Sains dan Teknologi Asal Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia IDENTITAS DIRI Ketua Tim Nama Lengkap :Rifki Zaelani NIM :1804386 Jenis Kelamin :Laki - laki Tempat, Tangal Lahir :Bandung, 08 Februari 2000 Jurusan/Fakultas :Pendidikan Teknik Elektro Semester :5 (Lima) Alamat Domisili :Kp. Pasirkaliki 04/07 Ds. Jagabaya Kab. Bandung No HP :081224802505 E-Mail :[email protected] Anggota 1 Nama Lengkap :Nurafidha Ariyani NIM :1801080 Jenis Kelamin :Perempuan Tempat, Tangal Lahir :Cilegon, 30 April 2000 Jurusan/Fakultas :Pendidikan Teknik Elektro Semester :5 (Lima) Alamat Domisili :Perum. Warnasari Blok DWA 25, 01/06 No.09, Cilegon No HP :085210292913 E-Mail :[email protected] Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang saya sampaikan adalah benar adanya. Dan dengan ini, saya menyatakan ikut serta dalam Lomba Festra Paper Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Universitas Jember serta menyetujui semua syarat dan ketentuan yang berlaku. Ketua Tim (Rifki Zaelani) NIM. 1801080