PEMANFAATAN URBAN SPATIAL DATABASE PADA APLIKASI REALTIME PUSLING (PUSKEMAS KELILING) BERBASIS IoT UNTUK MEWUJUDKAN SMART-CITY ON HEALTHCARE MANAGEMENT (STUDI KASUS KOTA BANDUNG) 1Lukman Fadlansyah Ramadhan, 2Teresa Amalia Purba 3Riantini Vitriana 1,2 Teknik Geodesi & Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung 3 KK Penginderaan Jauh dan SIG, Teknik Geodesi & Geomatika , Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung [email protected] ABSTRAK Bandung merupakan sebuah kota metropolitan dengan total penduduk di tahun 2019 sebesar 2.507.888 jiwa. Seperti kota besar lainnya, kota ini memiliki berbagai permasalahan sosial yang kompleks, terutama di bidang kesehatan. Cakupan pelayanan kesehatan yang belum memadai dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat di kota ini. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan bahwa pada 2019, dari 1.755.389 penduduk usia , hanya 13,29% atau 233.329 orang saja yang sudah mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar. Rendahnya angka skrining ini menyulitkan upaya monitoring status kesehatan dan deteksi faktor resiko pada masyarakat yang merupakan bagian dari upaya preventif/pencegahan penyakit. Keberadaan 80 Puskesmas yang tersebar di penjuru kota masih belum bisa mengatasi masalah terse produktif but. Dewasa ini, konsep Smart City hadir sebagai framework dalam pendirian, pengembangan, & penerapan teknologi digital untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada pada sebuah kota untuk meningkatkan taraf hidup warga. Pada bidang kesehatan, paradigma Smart City on Healthcare Management sebagai peningkatan efisiensi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkelanjutan pun mengemuka. Implementasi konsep tersebut untuk mengatasi masalah health coverage salah satunya berupa Real-Time Pusling (Puskesmas Keliling). Real-Time Pusling merupakan sebuah aplikasi berbasis IoT yang terintegrasi dengan sistem layanan Pusling dan data spasial kependudukan Kota Bandung. Aplikasi ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Pendataan status kesehatan masyarakat dilakukan di tingkat kepala keluarga hingga kecamatan menggunakan aplikasi yang telah tersedia pada smartphone. Data tersebut akan digunakan untuk melakukan pemetaan heatmap lokasi-lokasi yang sekiranya memerlukan layanan kesehatan dengan segera. Heatmap ini lalu digunakan untuk menentukan lokasi, waktu, dan frekuensi kedatangan Pusling. Selain itu, terdapat layanan fitur monitoring posisi real time dari keberadaan mobil Pusling. Harapannya, aplikasi ini dapat meningkatkan cakupan layanan kesehatan dan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Bandung dan menjadi fondasi bagi pengembangan Smart City di bidang kesehatan dengan memanfaatkan informasi spasial ke depannya. Kata Kunci: aplikasi, health, IoT, monitoring, pusling, smart city 2