Uploaded by User79987

ASKEP PSIKIATRI YULIA

advertisement
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANGAN RAWAT INTERMEDIATE TANGGAL DIRAWAT 7, DESEMBER 2020
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial
: W (L)
Umur
: 30 Tahun
Informan : Klien
Tanggal Pengkajian : 7 DESEMBER 2020
RM No.
: (-)
II. ALASAN MASUK
Alasan masuk RS selama 3 hari di rumah klien histerikal, marah-marah, merusak alat rumah
tangga, curiga, impulsive, bicara dan tertawa sendiri, mengganggu lingkungan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
2. Pengobatan sebelumnya.
√
√
Berhasil
Ya
Tidak
kurang berhasil
tidak
berhasil
3.
Pelaku/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
-
-
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3
-
-
Korban/Usia Saksi/Usia
20
√
-
-
√
20
√
20
-
-
-
-
-
-
: Klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang
lalu, dan 3 kali kambuh dan harus dirawat di RS. Terakhir
klien dirawat bulan Mei tahun 2020 selama 3 minggu. Klien
masuk RS sebanyak 3 kali. Pertama MRS pada usia 27 tahun
dan dirawat di RS Jiwa Swasta, kemudian klien dirawat di
rumah, selanjutnya klien dibawa berobat di Padepokan
selama 3 bulan. Selama di padepokan klien dilarang minum
obat karena peraturan di padepokan tersebut. Pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan pada usia remaja klien
sering diejek oleh temannya karena tubuhnya yang pendek
tidak seperti teman laki-laki lainnya, dipukul oleh ayahnya
karena memakai uang SPP untuk beli handphone, dan
perlakuan ibunya yang sering membanding-bandingkan klien
dari adiknya.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Ya
Hubungan keluarga
Gejala
Tidak √
Riwayat pengobatan/perawaran
Nenek
________________
_______________
_______________
________________
_______________
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pada usia remaja klien sering diejek
oleh temannya karena tubuhnya yang pendek tidak seperti teman laki-laki lainnya,
dipukul oleh ayahnya karena memakai uang SPP untuk beli handphone, dan perlakuan
ibunya yang sering membanding-bandingkan klien dari adiknya.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
IV. FISIK
1. Tanda vital
2. Ukur
3. Keluhan fisik
: TD : 120/90 mmHg N : 80x/mnt S : 36,00C P : 22x/mnt
: TB : 170 cm BB : 55 kg
:
Ya
√
Tidak
Jelaskan
: Tidak Ada Keluhan
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
V. PSIKOSOSIAL
1. 1. Genogram :
Jelaskan
: Pada sosiokultural klien, orang tua sering bertengkar dan ayah sering
memukul ibunya, saat usia sekolah (SD s.d SMP) klien tinggal bersama dengan neneknya,
kemudian mulai SMA, dan kuliah, klien tinggal bersama orangtuanya kembali sampai dengan
saat ini karena nenek klien sudah meninggal. Saat SD, Klien juga kadang tinggal bersama
dengan paman (adik ibu) dan istri serta anaknya yang berusia 5 tahun. Klien gagal kuliah,
tidak bekerja dan belum menikah. Klien tidak aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat
tinggal.
Masalah Keperawatan
: Keputusasaan
2. Konsep diri
a Gambaran diri
: Penampilan klien kurang rapi
b. Identitas
: Klien merasa tidak dihargai oleh keluarga
c. Peran
: Anak
d. Ideal diri
: Ingin diterima dan diperhatikan
e. Harga diri
: klien merasa perlakuan ibunya berbeda dengan adiknya, tidak
berguna dan menjadi beban keluarga
Masalah Keperawatan : HDRS
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
: Nenek dan paman
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien tidak aktif dalam kegiatan di
lingkungan tempat tinggal.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Bicara seperlunya saja, dan jika
ditanya hanya memberikan jawaban
singkat. Sering terlihat klien duduk sambil
memeluk lutut dan tangannya seolah
menuliskan sesuatu di lantai.
Masalah keperawatan : HDRS
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Tidak Ada
b. Kegiatan ibadah
: Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi
Penggunaan pakaian
Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai
biasanya
Jelaskan : Penampilan klien kurang rapih, kumis dan jenggot panjang, gigi kotor, rambut
acak-acakan, kuku panjang dan kotor. Tidak menggunakan alas kaki. Setiap waktu mandi,
klien selalu diingatkan dan dimotivasi oleh perawat untuk segera mandi dan berganti pakaian.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Cepat
Apatis
√
Keras
Gagap
Inkoheren
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai
pembicaraan
lelaskan : klien mengatakan kesal dan kecewa karena tidak dapat memenuhi permintaan
leluhurnya untuk menjaga alam semesta.
Masalah Keperawan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas Motorik:
√
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasen
Tremor
Kompulsif
Jelaskan : Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi
dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban
singkat. Sering terlihat klien duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan
sesuatu di lantai.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Alam perasaaan
Sedih
Ketakutan
√ Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien mengatakan di rumah ia sempat mencoba untuk memotong lengan kirinya
untuk mengakhiri hidupnya namun gagal karena terhalang karena adiknya yang
saat itu berkunjung ke rumah orangtuanya.
Masalah Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
5. Afek
Datar
Tumpul
√
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Emosi klien suka berubah-ubah, klien tampak mudah kesal dan marah dan klien
juga mudah menangis bila teringat keluarga dan masa lalu
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. lnteraksi selama wawancara
bermusuhan
Tidak kooperatif
Kontak mata (-)
Defensif
√ Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan : Pada Awal pengkajian klien tampak mudah kesal dan marah dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
√
Pendengaran
Penglihatan
Pengecapan
Penghidu
Perabaan
Jelaskan : klien mengatakan masih mendengar leluhurnya bicara kepadanya tentang alam
semesta dan tugas untuk mengaturnya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
√
sirkumtansial
tangensial
kehilangan asosiasi
flight of idea
blocking
pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Pembicaraan klien normal sesuai dengan tujuan pembicaraan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
9. Isi Pikir
√ Obsesi
depersonalisasi
Fobia
Hipokondria
ide yang terkait
pikiran magis
Waham (Klien tidak ada waham)
Agama
Somatik
nihilistic
sisip pikir
√ Kebesaran
Curiga
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan : Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang
memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya
sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh
tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir : Waham Kebesaran
10. Tingkat kesadaran
√
Bingung
sedasi
stupor
tempat
orang
Disorientasi
waktu
Jelaskan : Klien tampak mudah kesal dan marah kepada orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
pendek
gangguan daya ingat jangka
√
gangguan daya ingat saat ini
konfabulasi
Jelaskan : Klien hanya mengingat dan bercerita tentang kejadian masa lalu nya
Masalah Keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
√ mudah beralih
sederhana
tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung
Jelaskan : Perhatian klien tampak mudah berganti dari satu objek ke objek lain
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
13. Kemampuan penilaian
√ Gangguan ringan
gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan sendiri
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
14. Daya tilik diri
√
mengingkari penyakit yang diderita
menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien mengatakan bosan karena harus menderita penyakit gangguan jiwa dan
harus minum obat seumur hidupnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
√
Bantuan minimal
Bantuan total
2. BAB/BAK
√
Bantuan minimal
Bantual total
Jelaskan : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
3. Mandi
√
Bantuan minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
√
Bantual total
5. Istirahat dan tidur
√
Tidur siang lama
: 13.00 s/d 16.00
√
Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00
-
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
√
Bantuan minimal
Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan
√
Ya
tidak
Perawatan pendukung
√
Ya
tidak
Mempersiapkan makanan
√
Ya
tidak
Menjaga kerapihan rumah
√
Ya
tidak
Mencuci pakaian
√
Ya
tidak
Pengaturan keuangan
√
Ya
tidak
Belanja
√
Ya
tidak
Transportasi
√
Ya
tidak
Ya
tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
9. Kegiatan di luar rumah
Lain-lain
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif
Maladaptif
-
Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
-
Mampu menyelesaikan masalah
reaksi lambat/berlebih
-
Teknik relaksasi
bekerja berlebihan
√
Aktivitas konstruktif
menghindar
√
Olahraga
mencederai diri
Lainnya _______________
lainnya : __________________
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
√
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien lebih banyak termenung
menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya
saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk
sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai.
√
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien lebih banyak termenung
menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya
saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk
sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai.
-
Masalah dengan pendidikan, spesifik Klien sedang tidak melangsungkan pendidikan
-
l
i
Masalah
e
n
√
-
dengan pekerjaan, spesifik Klien tidak bekerja
Masalah dengan perumahan, spesifik Tidak ada
j
a
r
Masalah
ekonomi, spesifik
a
n
Masalah
dengan pelayanan
g
Tidak ada
kesehatan, spesifik Klien mengatakan bosan karena harus
menderita gangguan jiwa dan harus minum obat seumur hidupnya, klien ingin sembuh
danbhidup normal seperti orang sehat lainnya.
e
Masalah
lainnya, spesifik Tidak ada
r
b
i
c
Masalah Keperawatan
: Isolasi Sosial
a
r
a
X. Pengetahuan
Kurang Tentang:
d
√ Penyakit
e
jiwa
√
√
n
g
Faktor
a
n
o
r
a
n
g
l
presipitasi
√
system pendukung
-
penyakit fisik
√
Koping
obat-obatan
Lainnya : ___________________________________________________
Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif
XI. Aspek Medik
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi Medik : Chlorpromazine
XII. Daftar Masalah Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
Halusinasi Pendengaran
Waham Kebesaran
Isolasi Sosial
Defisit Perawatan Diri
Risiko Bunuh Diri
Harga diri rendah
Koping Individu Tidak Efektif
XIII. Daftar Diagnosis Keperawatan
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Halusinasi Pendengaran
- Isolasi Sosial
Jakarta, 07 Desember 2020
Yulia Dwiningsih
(...............................................)
ANALISA DATA
Data
Masalah
DS:
klien mengatakan kesal dan kecewa karena tidak dapat memenuhi
permintaan leluhurnya untuk menjaga alam semesta.
-
DO:
Sesekali ekspresi wajah klien tampak tegang, otot rahang
mengencang, tatapan mata tajam, nada bicara mulai meningkat
-
Risiko Perilaku
Kekerasan
DS :
-
DO :
-
Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang
berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika
ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien
Isolasi Sosial
duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan
sesuatu di lantai.
Ds:
-
DO:
-
Klien mengatakan masih mendengar leluhurnya bicara kepada tentang
alam semesta dan tugas untuk mengaturnya.
klien tampak termenung, mondar-mandir di sekitar tempat
tidurnya. Sesekali klien menatap kosong ke atas seolah
mendengarkan dan menyimak pembicaraan dari orang lain. Saat
interaksi dengan perawat, tatapan mata mudah beralih, kurang
fokus terhadap pembicaraan
Halusinasi
Pendengaran
DS:
-
-
Klien kecewa dengan keluarganya karena merasa tidak dihargai
oleh keluarga
Klien mengatakan merasa perlakuan ibunya berbeda dengan
adiknya, tidak berguna, dan menjadi beban keluarga
DO:
-
Kontak mata kurang
Klien tampak malas-malasan
Klien tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
Klien malas berbicara dengan orang lain karena tidak tau hal yang
akan dibicarakan
Harga Diri Rendah
DS:
DO:
-
Penampilan klien kurang rapih, kumis dan jenggot panjang, gigi
kotor, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor. Tidak
menggunakan alas kaki. Setiap waktu mandi, klien selalu
diingatkan dan dimotivasi oleh perawat untuk segera mandi dan
berganti pakaian.
Defisit Perawatan
Diri : Berhias
DS :
-
-
Klien mengatakan frustasi karena harus menderita gangguan jiwa
dan harus minum obat seumur hidupnya
Klien mengatakan di rumah ia sempat mencoba untuk memotong
lengan kirinya untuk mengakhiri hidupnya
Resiko Bunuh Diri
DO :
-
Klien lebih banyak berdiam diri
Klien lebih senang duduk sendiri
DS :
-
DO :
-
Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam
semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya.
Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi
bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh
tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan
bathin yang dimilikinya
Tatapan mata mudah beralih
Kurang focus terhadap pembicaraan
Waham Kebesaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn.W
DX Medis : Skizofrenia
No. CM
:
Ruangan : Intermediet
No
1.
Diagnosa
Keperawa
tan
Risiko
Perilaku
Kekerasan
Tujuan
Intervensi
Kriteria Evaluasi
Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
TUK 1 :
Klien dapat membina
hubungan saling percaya
hubungan
saling
1. Setelah 1 x interaksi/ 1. Bina
percaya dengan:
klien
menunjukkan
- Beri
salam
setiap
tanda-tanda percaya
berinteraksi
kepada / terhadap
- Perkenalkan
nama
,
perawat
-
Wajah cerah,
tersenyum
Mau berkenalan
Ada kontak mata
Bersedia
menceritakan
perasaannya
-
-
-
TUK 2 :
Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab perilaku
kekerasan yang
dilakukannya
2. Setelah 1 x interaksi klien
menceritakan penyebab
perilaku kekerasaan yang
dilakukannya
 Menceritakan
penyebab
perasaan
jengkel/
kesal
baik
dari diri
sendiri maupun
lingkungannya
nama panggilan perawat
dan
tujuan
perawat
berkenalan
Tanyakan dan panggil
nama kesukaan klien
Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
berinteraksi
Tanyakan perasaan klien
dan
masalah
yang
dihadapi klien
Buat kontrak interaksi
yang jelas
Dengarkan
dengan
penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
2. Bantu
klien
mengungkapkan
perasaan marahnya :
- Motivasi klien untuk
menceritakan
penyebab rasa kesal
atau jengkelnya
- Dengarkan
tanpa
menyela atau memberi
penilaian
setiap
ungkapan
perasaan
klien
.
TUK 3 :
3. Setelah 1 x interaksi
dengan
klien
menceritakan tanda saat
Klien dapat
terjadi
perilaku
mengidentifikasi tandakekerasaan
tanda perilaku
 Tanda fisik : mata
kekerasan
merah,
tangan
mengepal,
ekspresi
tegang, dll
 Tanda emosional :
perasaan
marah,
jengkel, bicara kasar,
 Tanda
social:
bermusuhan
yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
3. Bantu klien mengungkapkan
tanda-tanda
perilaku
kekerasaan yang dialaminya
:
- Motivasi
klien
menceritakan kondisi fisik
( tanda-tanda fisik) saat
perilaku
kekerasaan
terjadi
- Motivasi
klien
menceritakan
kondisi
emosinya ( tanda-tanda
emosional) saat terjadi
perilaku kekerasaan
- Motivasi
klien
menceritakan
kondisi
hubungan dengan orang
lain ( tanda-tanda social)
saat
terjadi
perilaku
kekerasaan
TUK 4 :
4. Setelah 1 x interaksi klien
dapat dapat menjelaskan :
Klien dapat
 Jenis-jenis
ekspresi
mengidentifikasi jenis
kemarahan
yang
perilaku kekerasaan yang
selama
ini
telah
pernah dilakukannya
dilakukannya
 Perasaan
saat
melaukan kekerasaan
 Efektifitas cara yang
dipakai
dalam
menyelesaikan
masalah
4. Diskusikan dengan klien
perilaku kekerasaan yang
dilakukannya selama ini:
- Motivasi
klien
menceritakan
jenisjenis tindak kekerasaan
yang selama ini pernah
dilakukannya
- Motivasi
klien
menceritakan perasaan
klien setelah tindak
kekerasaan
tersebut
terjadi
- Diskusikan
apakah
dengan
tindak
kekerasaan
yang
dilakukannya masalah
yang dialami teratasi
TUK 5:
Klien dapat
mengidentifikasi akibat
perilaku kekerasan
5. Setelah 1 x interaksi klien
dapat menjelaskan akibat
tindak kekerasaan yang
dilakukannya;
 Diri sendiri : luka ,
dijauhi teman, dll
 Orang lain/ keluarga :
luka , tersinggung ,
ketakutan, dll
 Lingkungan : barang
atau benda rusak dll
5.Diskusikan dengan klien
akibat negative ( kerugian)
cara yang dilakukan pada :
- Diri sendiri
- Orang lain/ keluarga
- lingkungan
TUK 6:
Klien dapat
mengidentifikasi cara
konstruktif dalam
mengungkapkan
kemarahan.
TUK 7 :
Klien dapat
mendemonstasikan cara
mengontrol perilaku
kekerasaan
6.1. Setelah 1 x pertemuan
klien:
Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan
marah
6. Diskusikan dengan klien :
- Apakah
klien
mau
mempelajari cara baru
mengungkapkan
marah yang sehat
- Jelaskan
berbagai
alternative
pilihan
untuk mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasaan
yng
diketahui klien
- Jelaskan
cara-cara
sehat
untuk
mengungkapkan
marah
 Cara fisik : nafas
dalam,
pukul
bantal, atau Kasur,
olah raga
 Verbal
:
mengungkapkan
bahwa
dirinya
sedang
kesal
kepada orang lain
 Social : latihan
asertif
dengan
orang lain
 Spiritual
:
sembahyang/ doa,
dzikir, meditasi dsb
sesuai keyakinan
agamanya
7. Setelah
1
x 7.1. Diskusikan cara yang
pertemuan
klien
mungkin
dipilih
dan
memperagakan cara
anjurkan klien memilih
mengontrol perilaku
cara yang mungkin untuk
kekerasaan :
mengungkapkan
 Fisik : Tarik nafas
kemarahannya.
dalam , memukul
7.2. Latih klien memperagakan
bantal/Kasur
cara yang dipilih :
 Verbal
:
mengungkapkan
 Peragakan
cara
perasaan kesal /
melaksanakan
cara
jengkel pada orang
yang dipilih
lain
tanpa
 Jelaskan manfaat cara
menyakiti
tersebut
 Spiritual : zikir/
 Anjurkan
klien
doa,
meditasi
menirukan
peragaan
seuai agamanya
yang sudah dilakukan
 Beri penguatan pada
7.3.
TUK 8:
Klien mendapat
dukungan keluarga untuk
mengontrol perilaku
kekerasaan
TUK 9 :
Klien menggunakan obat
sesuai program yang
ditetapkan
8. Setelah
1
x 8.1.
pertemuan keluarga:
 Mejelaskan
cara
merawat
klien
dengan
perilaku
8.2.
kekerasaan
 Mengungkapkan
rasa puas dalam
merawat klien
9.1. Setelah 1 x interaksi
klien menjelaskan :
 Manfaat obat
 Kerugian
tidak
minum obat
 Nama obat
 Bentuk dan warna
obat
 Dosisi
yang
diberikan
kepadanya
 Waktu pemakaian
 Cara pemakaian
 Efek
yang
dirasakan
klien , perbaiki cara
yang
masih
belum
sempurna
Anjurkan
klien
menggunakan cara yang
sudah dilatih saat marah/
jengkel
Diskusikan
pentingnya
peran serta keluarga
sebai pendukung klien
untuk mengatasi perilaku
kekerasaan
Diskusikan
potensi
keluarga
untuk
membantu
klien
mengatasi
perilaku
kekerasaan
8.3.
Jelaskan
pengertian,
penyebab, akibat dan
cara
merawat
klien
perilaku kekerasaan yang
dapata
dilaksanakan
keluarga
8.4.
Peragakan cara merawat
klien
(
menangani
perilaku kekerasaan)
8.5.
Beri
kesempatan
keluarga
untuk
memperagakan ulang
8.6.
Beri
pujian
kepada
keluarga
setelah
peragaan
8.7.
Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba
cara
yang
dilatihkan
9.1.
Jelaskan
manfaat
menggunakan obat secara
teratur dan kerugian jika
tidak menggunakan obat
9.2. Jelaskan kepada klien :
 Jenis obat ( nama,
warna, bentuk,
 Dosis
yang
tepat
untuk klien
 Waktu pemakaian
 Cara pemakaian
 Efek
yang
akan
dirasakan klien
9.3. Anjurkan klien:
 Minta
dan
9.2. Setelah 1 x interaksi
klien menggunakan
obat sesuai program


No
2
Diagnosa
Keperawa
Tujuan
Kriteria Evaluasi
tan
Tujuan Umum
Waham
Kebesaran Klien dapat mengontrol wahamnya
TUK 1 :
Klien dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat
Intervensi
hubungan
saling
1.1 Setelah 1 x interaksi/ 1. Bina
percaya dengan:
klien
menunjukkan
- Beri
salam
setiap
tanda-tanda
percaya
berinteraksi
kepada
/
terhadap
- Perkenalkan
nama
,
perawat
-
-
-
-
Mau
menerima
kehadiran perawat
disampingnya
Mengatakan
mau
menerima bantuan
perawat
Tidak menunjukkan
tanda-tanda curiga
Mengijinkan duduk
disamping
-
-
-
TUK 2 :
Klien dapat
mengidentifikasi
perasaan yang muncul
secara berulang dalan
pikiran klien
menggunakan
obat
tepat waktu
Lapor ke perawat /
dokter jika mengalami
efek tidak biasa
Beri pujian terhadap
kedisiplinan
klien
menggunakan obat
2.1Setelah 1 x interaksi
klien :

Klien menceritakan
ide dan perasaan
yang muncul secara
berulang
dalam
pikirannya
nama panggilan perawat
dan
tujuan
perawat
berkenalan
Jelaskan tujuan interaksi
Yakinkan klien dalam
keadaan
aman
dan
perawat siap menolong
dan mendampinginya
Yakinkan
bahwa
Kerahasiaan Klien tetap
terjaga
Tunjukkan sikap terbuka
dan jujur
Perhatiakn
kebutuhan
dasar dan beri bantuan
untuk memenuhinya
2.
Bantu
klien
untuk
mengungkapkan
perasaan
dan pikirannya
-
-
Diskusikan dengan klien
pengalaman
yang
selama ini termasuk
hubungan dengan orang
yang berarti, lingkungan
kerja, sekolah dll
Dengarkan pernyataan
klien dengan empati
tanpa
-
TUK 3 :
Klien dapat
mengidentifikasi
stressor / pencetus
wahamnya ( Triggers
factor).
TUK 4 :
Klien dapat
mengidentifikasi
wahamnya
mendukung/menentang
pernyataan wahamnya
Katakan perawat dapat
memahami apa yang
diceritakan klien
3.1 Setelah 2 x interaksi 3.
Bantu
klien
untuk
dengan klien
mengidentifikasi
kebutuhan
yang tidak terpenuhi serta
 Dapat menyebutkan kejadian yang menjadi factor
kejadian-kejadian
pencetus wahamnya
sesuai dengan urutan
waktu
serta
harapan/kebutuhan
dasar
yang
tidak
terpenuhi seperti :
harga diri, rasa aman
dsb.
 Dapat menyebutkan
hubungan
antara
kejadia
traumatis/
kebutuhan
tidak
terpenuhi wahamnya
- Diskusikan dengan klien
tentang kejadian-kejadian
traumatik
yang
menimbulkan rasa takut,
ansietas
maupun
perasaan tidak dihargai
- Diskusikan kebutuhan /
harapan yang belum
terpenuhi
- Diskusikan dengan klien
cara
mengatasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan kejadian
yang traumatis
- Diskusikan dengan klien
apakah ada halusinasi
yang
meningkatkan
pikiran / perasaan yang
terkait wahamnya
- Diskusikan dengan klien
antara kejadian-kejadian
tersebut
dengan
wahamnya
4.1 Setelah 3 x interaksi
klien
menyebutkan
perbedaan pengalaman
nyata
dengan
pengalaman wahamnya
4. Bantu Klienmengidentifikasi
keyakinannya yang salah
tentang situasi nyata ( bila
klien sudah siap)
-
-
-
-
Diskusikan dengan klien
pengalaman wahamnya
tanpa berargumentasi
Katakan
pada
klien
tentang
keraguan
perawat
terhadap
pernyataan klien
Diskusikan dengan klien
respon
perasaan
terhadap wahamnya
Diskusikan
frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
Bantu klien membedakan
situasi nyata dengan
situasi
yamg
dipersepsikan salah oleh
klien
-
TUK 5:
Klien dapat
mengidentifikasi
konsekuensi wahamnya
5.1 Setelah 4 x interaksi 5.Diskusikan dengan klien
klien
menjelaskan
pengalaman-pengalaman
gangguan fungsi hidup
yang tidak menguntungkan
sehari-hari
yang
sebagai
akibat
dari
diakibatkan
ide-ide
/
wahamnya seperti :
fikirannya yang tidak
- Hambatan
dalam
sesuai
dengan
berinteraksi
dengan
kenyataan seperti :
keluarga
 Hubungan dengan
- Hambatan
dalam
berinteraksi
dengan
keluarga
orang
lain
 Hubungan dengan
- Hambatan
dalam
orang lain
berinteraksi
dalam
 Aktivitas sehari-hari
melakukan
aktivitas
 Pekerjaan
sehari-hari
 Sekolah
- Perubahan
dalam
 Prestasi
prestasi kerja / sekolah
- Ajak
klien
melihat
bahwa waham tersebut
adalah masalah yag
membutuhkan bantuan
dari orang lain
- Diskusikan
dengan
klien orang / tempat ia
minta batuan apabila
wahamnya timbul/sulit
dikendalikan
TUK 6:
Klien dapat melakukan
tekhnik distraksi sebagai
cara menghentikan
pikiran yang terpusat
pada wahamnya
6.1. Setelah 5 x pertemuan
klien
melakukan
aktivitas
yang
konstruktif
sesuai
dengan
minatnya
yang
dapat
mengalihkan
fokus
klien dari wahamnya
-
-
-
Diskusikan
hobi
/
aktivitas yang disukai
klien
Anjurkan klien memilih
dan melakukan aktivitas
yang
membutuhkan
perhatian
dan
ketrampilan fisik
Ikut sertakan klien dalam
aktivitas
yang
membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu
-
-
-
-
TUK 7 :
Klien mendapat
dukungan keluarga
Diskusikan
pentingnya
Setelah 6 x pertemuan 7.1.
peran serta keluarga
keluarga
dapat
menjelaskan tentang :
7.2. Diskusika potensi keluarga





TUK 8:
Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan baik
luang
Libatkan klien dalam
TAK orientasi realita
Bicara dengan klien
topik-topik yang nyata
Anjurkan
klien
bertanggung
jawab
secara personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan
kesehatan
dan
pemulihannya
Beri penghargaan bagi
setiap upaya klien yang
positif
untuk membantu klien
Pengertian waham
mengatasai waham
Tanda dan gejala 7.3. Jelaskan pada keluarga
waham
tentang
:
pengertian
Penyebab
dan
waham, tanda dan gejala
akibat waham
waham, penyebab dan
Cara merawat klien
akibat
waham,
cara
waham
merawat klien dengan
waham
Keluarga
dapat
7.4 Latih keluarga cara merawat
mempraktekkan
waham
cara merawat klien
7.5
Tanyakan perasaan
waham
keluarga setelah mecoba
cara yang dilatihkan
7.6
Beri pujian pada keluarga
atas
keterlibatannya
merawat klien di rumah
sakit
8.1
Setelah
pertemuan
menyebutkan :
x 8.1 Diskusikan dengan klien
klien tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama,
 Manfaat minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi
kerugian tidak minum dan
efek
samping
obat,nama,warna,dos penggunaan obat
is,efek terapi dan efek 8.2
Pantau
klien
saat
samping obat
penggunaan obat
 Dapat
7
mendemonstrasikan
penggunaan
obat
dengan benar
 Klien
menyebutkan
akibat
berhenti
minum obat tanpa
konsultasi
dengan
dokter.
No
o
Sosial
1
Diagnosa
Keperawa
tan
Isolasi
Sosial
Tujuan
8.3
Diskusikan
akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
Intervensi
Kriteria Evaluasi
Tujuan Umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
TUK 1 :
Klien dapat membina
hubungan saling percaya
3. Setelah …x interaksi/
klien
menunjuukan
tanda-tanda peercaya
kepada / terhadap
perawat
-
-
-
TUK 2 :
Klien mampu
menyebutkan penyabab
menari diri
Wajah cerah,
tersenyum
Mau berkenalan
Ada kontak
mata
Bersedia
menceritakan
perasaannya
Bersedia
menungkapkan
masalahnya
Bersedia
mengungkapka
n masalahnya
1.1.
Bina hubungan saling
percaya dengan:
- Beri salam setiap
berinteraksi
- Perkenalkan nama ,
nama
panggilan
perawat dan tujuan
perawat berkenalan
- Tanyakan
dan
panggil
nama
kesukaan klien
- Tunjukkan
sikap
jujur dan menepati
janji
setiap
kali
berinteraksi
- Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
- Buat
kontrak
interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan
penuh
perhatian
ekspresi perasaan
klien
2. Setelah ….x interaksi 2.1 Tanyakan pada klien
klien
dapat tentang :
menyebutkan minimal
- Orang
yang
tinggal
satu penyebab menarik
serumah/ teman sekamar
diri dari:
- Orang yang paling dekat
- Diri sendiri
dengan klien di rumah/
- Orang lain
ruang perawatan
- Lingkungan
- Apa yang membuat klien
dekat
dengan
orang
tersebut
- Orang yang tidak ekat
dengan
klien
dirumah/ruang perawatan
- Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
-
tersebut
Upaya
yang
sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2.2. Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri
atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
2.3. Beri pujian terhadap
kemampuan
klienmengungkapakan
perasaannya.
TUK 3 :
Klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan social
dan kerugian menarik
diri
3. Setelah …x interaksi
dengan klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial,
misalnya
- Banyak teman
- Tidak kesepian
- Bias berdiskusi
- Saling
menolong
Dan
menarik
misalnya
-
TUK 4 :
Klien dapat
melaksanakan hubungan
sosial secara bertahap
3.1.
3.2.
3.3.
kerugian
diri,
Tanyakan pada klien
gtentang :
Manfaat hubungan sosial
Kerugian menarik diri
Diskusikan
bersama
klien tentang manfaat
berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
Beri pujian terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaannya
Sendiri
Kesepian
Tidak
bias
berdiskuso
4. Setelah …x interaksi 4.1.observasi perilaku klien
klien
dapat
saat berhubungan social
melaksanakan
4.2.Beri motivasi dan bantu
hubungan sosial secara
klien untuk berkenalan/
bertahap dengan
berkomunikasi dengan
- Perawat
- Perawat
- Perawat lain
- Perawat lain
- Klien lain
- Klien lain
- Kelompok
- Kelompok
4.3.
Libatkan klien dalam
terapi
aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan
klien
bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk
melakukan
kegiatan
sesuai dengan jadwal
TUK 5:
Klien mampu
menjelaskan perasaanya
setelah berhubungan
sosial
TUK 6:
Klien mendapat
dukungan keluarga
dalam memperluas
hubungan sosial
yang telah dibuat
4.6.
Beri pujian terhadap
kemampuan
klien
memperluas pergaulan
aktivitas
yang
dilaksanakan
5.1.Diskusikan dengan klien
tentang
perasaanya
setelah
berhubungan
social dengan
Setelah ….x interaksi
klien dapat menjelaskan
persaannya
setelah
berhubungan
sosial
- Orang lain
dengan:
- Kelompok
- Orang lain
5.2.Beri
pujian
- Kelompok
6.1. Setelah …x pertemuan
keluarga
dapat
menjelaskan tentang:
- Pengertian menarik
diri
- Tanda dan gejala
menarik diri
- Cara merawat klien
menarik diri
6.2. Setelah… x pertemuan
klien
dapat
mempraktekkan cara
klien menarik diri
terhadap
kemampuan
klienmengungkapkan
perasaannya
6.1. Diskusikan pentingnya
peran serta keluarga
sebagai
pendukung
untuk
mengatasi
perilaku menarik diri
6.2.
Diskusikan
potensi
keluarga
untuk
membantu
klien
mengatasi menarik diri
6.3. Jelaskan pada keluarga
tentang:
-
Pengertian menarik diri
Tanda
dan
gejala
menarik diri
Penyebab dan akibat
menarik diri
Cara
merawat
klien
menarik diri
6.4.
Latih keluarga cara
merawat klien menarik
diri
6.5.
Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara yang
dilatihkan
6.6. Beri motivasi keluarga
agar membantu klien
untuk berosialisasi
6.7. Beri pujian kepada
keluarga
atas
keterlibatannya merawat
klien dirumah sakit
TUK 7 :
Klien dapat
7.1.
Setelah
pertemuan
….x 7.1. Diskusikan dengan klien
klien
tentang
manfaat
dan
memanfaatkan obat
dengan baik
No
Diagnosa
Keperawa
tan
Konsep
Diri :
Harga diri
Rendah
Tujuan
TUM:
Klien memiliki konsep
diri yang positif
TUK1:
Klien dapat membina
hubungan saling
percaya
menyebutkan :
- Manfaat
minum
obat
- Kerugian
tidak
minum obat
- Nama, warna ,
dosis,
efek
samping
7.2. Setelah …x interaksi
klien
mendemonstrasikan
penggunaan
obat
dengan benar
7.3.Setelah….x interaksi
klien menyebutkan
akibat
berhentu
minum obat tanpa
konsultasi dokter
7.2.
7.3.
7.4
7.5
kerugian tidak minum obat
, nama , warna, dosis ,
cara, efek terapi dan efek
samping penggunaan obat
Pantau
klien
saat
penggunaan obat
Beri pujian jika klien
menggunakan
obat
dengan benar
Diskusikan akibat berhenti
minum
obat
tanpa
konsultasi dengan dokter
Anjurkan
klien
untuk
konsultasi
kepada
dokter/perawat jika trehdi
hal-hal
yang
tidak
diinginkan
Kriteria Evaluasi
1.Klien menunjukan
ekspresi wajah
bersahabat, menunjukan
rasa senang, ada, ada
kontak mata, mau
berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau
menjawab salam, klien
mau duduk
berdampingan dengan
perawat, mau
mengutarakan masalah
yang dihadapi.
Intervensi
1. Bina hubungan saling
percaya dengan
mengungkapkan prinsip
komunikasi terapeutik







TUK 2 :
Klien dapat
mengidentifikasi aspek
positif dan
kemampuan yang
dimiliki
2.Klien dapat
menyebutkan:



Aspek positif dan
kemampuan yang
dimiliki klien
Aspek positif
keluarga
Aspek positif
sapa klien dengan ramah
baik verbalmaupun non
verbal
perkenalkan diri dengan
sopan
Tanyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan
yang disukai klien
Jelaskan tujuan
pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap simpati
dan menerima apa
adanya
Beri perhatian pada
kebutuhan dasar klien
2.1.Diskusikan dengan klien
tentang:


Aspek positif yang dimiliki
klien, keluarga, lingkungan
Kemampuan yang dimiliki
klien.
2.2.Bersama klien buat daftar
lingkungan klien
tentang:


Aspek positif klien,
keluarga, lingkungan
Kemampuan yang dimiliki
klien
2.3.Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi penilaian
negatif.
TUK 3 :
Klien dapat menilai
kemampuan yang
dimiliki untuk
dilaksanakan
3. Klien dapat
menyebutkan
kemampuan yang
dilaksanakan
3.1.Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dapat
dilaksanakan
3.2.Diskusikan kemampuan
yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.
TUK 4 :
Klien dapat
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki
4. Klien dapat membuat
rencana kegiatan harian
4.1. Rencanakan Bersama
klien aktifitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan klien :
TUK 5
Klien dapat melakukan
kegiatan sesuai
rencana yang dibuat


5.Klien dapat melakukan
kegiatansesuai jadwal
yang dibuat.
Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan
4.2. Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
dapat klien lakukan
5.1. Anjurkan Klien untuk
melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan
5.2. Pantau kegiatan yang
dilakukan klien.
5.3. Beri pujian atas usaha
yang dilakukan klien
5.4. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
CATATAN KEPERWATAN KESEHATAN JIWA
Nama Pasien : Tn. W
Usia
:
Dx.Medis
: Scizofrenia
Hari/Tanggal
Selasa,
08
Desember
2020
Implementasi
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
waham
3. Membantu orientasi realitas :
panggil nama, orientasi waktu,
orang dan tempat lingkungan
4. Mendiskusikan dengan pasien
kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
5. Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya yang realistis
Evaluasi
S : - Klien sering
mengatakan bahwa
dirinya merupakan
pewaris alam semesta
yang memiliki
kewenangan mutlak
untuk mengaturnya.
Klien juga mengatakan
saat ini dirinya sedang
menyusun strategi
bersama pasukannya
untuk penyerangan
terhadap musuh-musuh
tuhan yang mencoba
merusak alam semesta
dengan kekuatan
bathin yang
dimilikinya.
6. Membantu memasukkan pada
jadwal kegiatan pemenuhan
-
kebutuhan
-
Klien mengatakan
bahwa dirinya
sedang berobat di
rumah sakit Jiwa
Klien mengatakan
selama di rumah
sakit tidak bisa
menggambar
O : - Tatapan mata cepat
beralih
Topik berubahubah
Klien mampu
menyebutkan
kebutuhannya yang
tidak bisa terpenuhi
Klien memasukkan
kegiatan dalam
buku jadwal
kegiatan
A : Gangguan Proses pikir
: Waham Kebesaran
P : Lanjutkan SP-2
Rabu, 09
Desember
2020
1. Mengevaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan pujian
2. Mendiskusikan kemampuan yang
dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dipilih
4. Membantu memasukkan dalam jadwal
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan
yang telah dipilih
S : klien mengatakan
memliliki banyak
kemapuan yang dia miliki
seperti : berenang,
menggambar, dan menyapu
lantai.
O : - Klien mampu
mempraktekkan cara
menyapu lantai
dengan benar
Klien mampu
mengikuti instruksi
A : Gangguan Proses pikir
: Waham Kebesaran
P : Lanjutkan SP-3
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan
: Ke - 1 / SP 1
Hari/ Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020
Nama Klien : Tn.W
Ruangan
: Intermediate
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang
memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini
dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap
musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin
yang dimilikinya.
Data Objektif :
a. Tatapan mata mudah beralih
b. Pembicaraan kurang focus
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran
3. Tujuan
Umum
: Klien dapat mengontrol wahamnya
Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam
pikiran klien.
c. Klien dapat mengidentifikasi stessor/pencetus wahamnya (Triggers Factor).
d. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya.
e. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi tanda dan gejala waham
b. Membantu orentasi realitas panggil nama, orentasi waktu, orang dan
tempat/lingkungan
c. Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
d. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis
e. Memaasukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan.
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Tn. W, perkenalkan saya perawat Yulia dari Universitas Binawan
Jakarta yang berdinas pagi pada hari ini, dan yang merawat bapak selama 5 hari
ke depan”.
b. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak senang di panggil apa? Apakah
bapak bisa tidur tadi malam?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
“Baiklah pak, hari ini kita akan berdiskusi tentang dan berlatih cara bercakap –
cakap tentang kemampuan yang bapak sukai. Baiklah, pak bagaimana kalau
sekarang kita sepakati waktu bercakap – cakapnya dulu, bapak ingin berapa lama
bercakap – cakapnya pak? Baik, waktunya sekitar 15 menit, tempatnya ditaman
saja ya, bagaimana apakah bapak bersedia?”
2. Fase Kerja
“Baiklah pak, sekarang kita mulai ya, baik sebelumnya saya ingin bertanya
bagaimana awal mulanya bapak bisa berada disini? Apa yang membuat bapak ada
disini? Sudah berapa lama bapak tinggal disini? Dengan siapa bapak kesini? Bapak
tahu tidak saat ini jam berapa dan hari apa? Bapak tahu tidak sekarang bapak ada
dimana? Benar ya bapak, saat ini sedang di Rumah Sakit X karena bapak sedang
dirawat untuk memulihkan kondisi bapak. Baik, hari ini adalah hari Selasa, 07
desember 2020 jam 07.30 WIB, bapak disini sudah ada1 minggu ya. Sebelum bapak
ada disini, kegiatan apa yang sering bapak lakukan dirumah? Apa ada keinginan yang
belum bapak bisa penuhi? Jadi selama dirumah sakit bapak tidak bisa menggambar
?Kegiatan apa yang bisa saat ini bapak lakukan? Baik, ibadah ya pak. Jika bapak
muslim, bapak ambil wudhu terlebih dahulu dengan memakai baju rapi dan
persiapkan alat shalatnya ya. Lalu dibarengi dengan bacaan shalat. Ayo coba
sekarang bapak peragakan lagi caranya. Iya bagus ya, bapak sudah bisa. Bagaimana
kalau kegiatan ini dimasukan ke dalam jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak ketika setelah kita berlatih tentang ibadah shalat
yang sudah dilakukan tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“Ayo, coba sekarang bapak sebutkan lagi cara sebelum dan sesudah ibadah
shalat”.
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak, kegiatan hari ini kita cukupkan dulu ya. Nanti bapak bisa
melakukannya sendiri pada saat adzan berkumandang, jika bapak mengalami
kesulitan, bapak bisa memanggil perawatnya ya”.
d. Kontrak yang akan datang
“Baiklah pak, nanti siang kita bertemu lagi untuk berlatih tentang kemampuan
yang bapak miliki tujuannya agar bapak bisa mengetahui pikiran yang
mengganggu bapak dan mengontrol pikiran yang mengganggu bapak. Waktunya
sekitar 15 menit tempatnya disini saja ya. Bagaimana apakah bapak bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan
: Ke - 2 / SP 2 P
Hari/ Tanggal : Rabu, 09 Desember 2020
Nama Klien : Tn.W
Ruangan
: Intermediate
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang
memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini
dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap
musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin
yang dimilikinya.
Data Objektif :
c. Tatapan mata mudah beralih
d. Pembicaraan kurang focus
Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir : Waham Kebesaran
Tujuan
Umum
: Klien dapat mengontrol wahamnya
Khusus : Klien dapat menyebutkan kemampuan positif yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian
b. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki
c. Melatih kemampuan yang dipilih, berikan pujian
d. Memasukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah
dilatih.
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang pak, apakah bapak masih ingat dengan saya suster Y ?”
b.
Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan bapak siang hari ini? apakah makan dan minumnya tadi
dihabiskan?”
c.
Kontrak (topik, waktu, tempat)
“Baiklah pak, siang ini kita akan berdiskusi dan berlatih tentang cara kemampuan
yang bapak miliki tujuannya agar bapak bisa melakukan kegiatan ini untuk
mengisi waktu luang bapak ya dan mengurangi pikiran – pikiran yang
mengganggu bapak. Waktunya sekitar 15 menit, tempatnya disini saja ya.
Bagaimana apakah bapak bersedia?”
2. Fase Kerja
“Baiklah pak sekarang kita mulai ya, sebelumnya apakah bapak sudah mengetahui ini
hari apa dan jam berapa? Bapak ada dimana dan mengenal orang – orang yang ada di
sekitar bapak sekarang? Iya bagus ya pak, bapak sudah bisa. Nah, sekarang kita
diskusikan cara kemampuan yang bapak miliki ya. Kegiatan apa yang bisa bapak
lakukan disini? Baik, bapak bisa menyapu lantai ya pak? Baik, coba bapak peragakan
bagaimana cara menyapu lantai dengan benar? Wah..bagus sekali bapak bisa
melakukannya dengan benar. Bagaimana kalau kegiatan ini dimasukan ke dalam
jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa pak?”
3.
Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih cara menyapu dengan benar?”
b. Evaluasi Objektif
“Ayo, coba sekarang bapak sebutkan lagi cara menyapu dengan benar”.
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak, kegiatan hari ini kita cukupkan dulu ya. Nanti bapak bisa
melakukannya jika lantai kotor ya pak”.
d. Kontrak yang akan datang
“Baiklah pak, besok kita bertemu lagi untuk berdiskusi dan berlatih cara minum
obat secara benar dan teratur ya gunanya untuk agar bapak mengetahui obat yang
bapak minum dan manfaat dari obat yang bapak minum tiap hari. Waktunya
sekitar 15 menit tempatnya disini saja ya. Bagaimana apakah bapak bersedia?”
Download