FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA RUANGAN RAWAT INTERMEDIATE TANGGAL DIRAWAT 7, DESEMBER 2020 I. IDENTITAS KLIEN Inisial : W (L) Umur : 30 Tahun Informan : Klien Tanggal Pengkajian : 7 DESEMBER 2020 RM No. : (-) II. ALASAN MASUK Alasan masuk RS selama 3 hari di rumah klien histerikal, marah-marah, merusak alat rumah tangga, curiga, impulsive, bicara dan tertawa sendiri, mengganggu lingkungan. III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? 2. Pengobatan sebelumnya. √ √ Berhasil Ya Tidak kurang berhasil tidak berhasil 3. Pelaku/Usia Aniaya fisik Aniaya seksual - - Penolakan Kekerasan dalam keluarga Tindakan kriminal Jelaskan No. 1, 2, 3 - - Korban/Usia Saksi/Usia 20 √ - - √ 20 √ 20 - - - - - - : Klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu, dan 3 kali kambuh dan harus dirawat di RS. Terakhir klien dirawat bulan Mei tahun 2020 selama 3 minggu. Klien masuk RS sebanyak 3 kali. Pertama MRS pada usia 27 tahun dan dirawat di RS Jiwa Swasta, kemudian klien dirawat di rumah, selanjutnya klien dibawa berobat di Padepokan selama 3 bulan. Selama di padepokan klien dilarang minum obat karena peraturan di padepokan tersebut. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pada usia remaja klien sering diejek oleh temannya karena tubuhnya yang pendek tidak seperti teman laki-laki lainnya, dipukul oleh ayahnya karena memakai uang SPP untuk beli handphone, dan perlakuan ibunya yang sering membanding-bandingkan klien dari adiknya. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Ya Hubungan keluarga Gejala Tidak √ Riwayat pengobatan/perawaran Nenek ________________ _______________ _______________ ________________ _______________ Masalah Keperawatan : Tidak Ada 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pada usia remaja klien sering diejek oleh temannya karena tubuhnya yang pendek tidak seperti teman laki-laki lainnya, dipukul oleh ayahnya karena memakai uang SPP untuk beli handphone, dan perlakuan ibunya yang sering membanding-bandingkan klien dari adiknya. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan IV. FISIK 1. Tanda vital 2. Ukur 3. Keluhan fisik : TD : 120/90 mmHg N : 80x/mnt S : 36,00C P : 22x/mnt : TB : 170 cm BB : 55 kg : Ya √ Tidak Jelaskan : Tidak Ada Keluhan Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan V. PSIKOSOSIAL 1. 1. Genogram : Jelaskan : Pada sosiokultural klien, orang tua sering bertengkar dan ayah sering memukul ibunya, saat usia sekolah (SD s.d SMP) klien tinggal bersama dengan neneknya, kemudian mulai SMA, dan kuliah, klien tinggal bersama orangtuanya kembali sampai dengan saat ini karena nenek klien sudah meninggal. Saat SD, Klien juga kadang tinggal bersama dengan paman (adik ibu) dan istri serta anaknya yang berusia 5 tahun. Klien gagal kuliah, tidak bekerja dan belum menikah. Klien tidak aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal. Masalah Keperawatan : Keputusasaan 2. Konsep diri a Gambaran diri : Penampilan klien kurang rapi b. Identitas : Klien merasa tidak dihargai oleh keluarga c. Peran : Anak d. Ideal diri : Ingin diterima dan diperhatikan e. Harga diri : klien merasa perlakuan ibunya berbeda dengan adiknya, tidak berguna dan menjadi beban keluarga Masalah Keperawatan : HDRS 3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti : Nenek dan paman b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien tidak aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal. c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai. Masalah keperawatan : HDRS 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : Tidak Ada b. Kegiatan ibadah : Tidak Ada Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan √ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti tidak sesuai biasanya Jelaskan : Penampilan klien kurang rapih, kumis dan jenggot panjang, gigi kotor, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor. Tidak menggunakan alas kaki. Setiap waktu mandi, klien selalu diingatkan dan dimotivasi oleh perawat untuk segera mandi dan berganti pakaian. Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri 2. Pembicaraan Cepat Apatis √ Keras Gagap Inkoheren Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan lelaskan : klien mengatakan kesal dan kecewa karena tidak dapat memenuhi permintaan leluhurnya untuk menjaga alam semesta. Masalah Keperawan : Resiko Perilaku Kekerasan 3. Aktivitas Motorik: √ Lesu Tegang Gelisah Agitasi Tik Grimasen Tremor Kompulsif Jelaskan : Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial 4. Alam perasaaan Sedih Ketakutan √ Putus asa Khawatir Gembira berlebihan Jelaskan : Klien mengatakan di rumah ia sempat mencoba untuk memotong lengan kirinya untuk mengakhiri hidupnya namun gagal karena terhalang karena adiknya yang saat itu berkunjung ke rumah orangtuanya. Masalah Keperawatan : Resiko Bunuh Diri 5. Afek Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai Jelaskan : Emosi klien suka berubah-ubah, klien tampak mudah kesal dan marah dan klien juga mudah menangis bila teringat keluarga dan masa lalu Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 6. lnteraksi selama wawancara bermusuhan Tidak kooperatif Kontak mata (-) Defensif √ Mudah tersinggung Curiga Jelaskan : Pada Awal pengkajian klien tampak mudah kesal dan marah dengan orang lain Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 7. Persepsi √ Pendengaran Penglihatan Pengecapan Penghidu Perabaan Jelaskan : klien mengatakan masih mendengar leluhurnya bicara kepadanya tentang alam semesta dan tugas untuk mengaturnya. Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran 8. Proses Pikir √ sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi Jelaskan : Pembicaraan klien normal sesuai dengan tujuan pembicaraan Masalah Keperawatan : Tidak Ada 9. Isi Pikir √ Obsesi depersonalisasi Fobia Hipokondria ide yang terkait pikiran magis Waham (Klien tidak ada waham) Agama Somatik nihilistic sisip pikir √ Kebesaran Curiga Siar pikir Kontrol pikir Jelaskan : Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya. Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir : Waham Kebesaran 10. Tingkat kesadaran √ Bingung sedasi stupor tempat orang Disorientasi waktu Jelaskan : Klien tampak mudah kesal dan marah kepada orang lain Masalah Keperawatan : Tidak Ada 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang pendek gangguan daya ingat jangka √ gangguan daya ingat saat ini konfabulasi Jelaskan : Klien hanya mengingat dan bercerita tentang kejadian masa lalu nya Masalah Keperawatan : Tidak ada 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung √ mudah beralih sederhana tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung Jelaskan : Perhatian klien tampak mudah berganti dari satu objek ke objek lain Masalah Keperawatan : Tidak Ada 13. Kemampuan penilaian √ Gangguan ringan gangguan bermakna Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan sendiri Masalah Keperawatan : Tidak Ada 14. Daya tilik diri √ mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya Jelaskan : Klien mengatakan bosan karena harus menderita penyakit gangguan jiwa dan harus minum obat seumur hidupnya Masalah Keperawatan : Tidak Ada VII. Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan √ Bantuan minimal Bantuan total 2. BAB/BAK √ Bantuan minimal Bantual total Jelaskan : Tidak Ada Masalah Keperawatan : Tidak Ada 3. Mandi √ Bantuan minimal Bantuan total 4. Berpakaian/berhias Bantuan minimal √ Bantual total 5. Istirahat dan tidur √ Tidur siang lama : 13.00 s/d 16.00 √ Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00 - Kegiatan sebelum / sesudah tidur 6. Penggunaan obat √ Bantuan minimal Bantual total 7. Pemeliharaan Kesehatan Perawatan lanjutan √ Ya tidak Perawatan pendukung √ Ya tidak Mempersiapkan makanan √ Ya tidak Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak Mencuci pakaian √ Ya tidak Pengaturan keuangan √ Ya tidak Belanja √ Ya tidak Transportasi √ Ya tidak Ya tidak 8. Kegiatan di dalam rumah 9. Kegiatan di luar rumah Lain-lain Jelaskan : Masalah Keperawatan : Tidak Ada VIII. Mekanisme Koping Adaptif Maladaptif - Bicara dengan orang lain Minum alkohol - Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih - Teknik relaksasi bekerja berlebihan √ Aktivitas konstruktif menghindar √ Olahraga mencederai diri Lainnya _______________ lainnya : __________________ Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan: √ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai. √ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai. - Masalah dengan pendidikan, spesifik Klien sedang tidak melangsungkan pendidikan - l i Masalah e n √ - dengan pekerjaan, spesifik Klien tidak bekerja Masalah dengan perumahan, spesifik Tidak ada j a r Masalah ekonomi, spesifik a n Masalah dengan pelayanan g Tidak ada kesehatan, spesifik Klien mengatakan bosan karena harus menderita gangguan jiwa dan harus minum obat seumur hidupnya, klien ingin sembuh danbhidup normal seperti orang sehat lainnya. e Masalah lainnya, spesifik Tidak ada r b i c Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial a r a X. Pengetahuan Kurang Tentang: d √ Penyakit e jiwa √ √ n g Faktor a n o r a n g l presipitasi √ system pendukung - penyakit fisik √ Koping obat-obatan Lainnya : ___________________________________________________ Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif XI. Aspek Medik Diagnosa Medik : Skizofrenia Terapi Medik : Chlorpromazine XII. Daftar Masalah Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Halusinasi Pendengaran Waham Kebesaran Isolasi Sosial Defisit Perawatan Diri Risiko Bunuh Diri Harga diri rendah Koping Individu Tidak Efektif XIII. Daftar Diagnosis Keperawatan - Resiko Perilaku Kekerasan - Halusinasi Pendengaran - Isolasi Sosial Jakarta, 07 Desember 2020 Yulia Dwiningsih (...............................................) ANALISA DATA Data Masalah DS: klien mengatakan kesal dan kecewa karena tidak dapat memenuhi permintaan leluhurnya untuk menjaga alam semesta. - DO: Sesekali ekspresi wajah klien tampak tegang, otot rahang mengencang, tatapan mata tajam, nada bicara mulai meningkat - Risiko Perilaku Kekerasan DS : - DO : - Klien lebih banyak termenung menyendiri di kamar, dan jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Bicara seperlunya saja, dan jika ditanya hanya memberikan jawaban singkat. Sering terlihat klien Isolasi Sosial duduk sambil memeluk lutut dan tangannya seolah menuliskan sesuatu di lantai. Ds: - DO: - Klien mengatakan masih mendengar leluhurnya bicara kepada tentang alam semesta dan tugas untuk mengaturnya. klien tampak termenung, mondar-mandir di sekitar tempat tidurnya. Sesekali klien menatap kosong ke atas seolah mendengarkan dan menyimak pembicaraan dari orang lain. Saat interaksi dengan perawat, tatapan mata mudah beralih, kurang fokus terhadap pembicaraan Halusinasi Pendengaran DS: - - Klien kecewa dengan keluarganya karena merasa tidak dihargai oleh keluarga Klien mengatakan merasa perlakuan ibunya berbeda dengan adiknya, tidak berguna, dan menjadi beban keluarga DO: - Kontak mata kurang Klien tampak malas-malasan Klien tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain Klien malas berbicara dengan orang lain karena tidak tau hal yang akan dibicarakan Harga Diri Rendah DS: DO: - Penampilan klien kurang rapih, kumis dan jenggot panjang, gigi kotor, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor. Tidak menggunakan alas kaki. Setiap waktu mandi, klien selalu diingatkan dan dimotivasi oleh perawat untuk segera mandi dan berganti pakaian. Defisit Perawatan Diri : Berhias DS : - - Klien mengatakan frustasi karena harus menderita gangguan jiwa dan harus minum obat seumur hidupnya Klien mengatakan di rumah ia sempat mencoba untuk memotong lengan kirinya untuk mengakhiri hidupnya Resiko Bunuh Diri DO : - Klien lebih banyak berdiam diri Klien lebih senang duduk sendiri DS : - DO : - Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya Tatapan mata mudah beralih Kurang focus terhadap pembicaraan Waham Kebesaran RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Klien : Tn.W DX Medis : Skizofrenia No. CM : Ruangan : Intermediet No 1. Diagnosa Keperawa tan Risiko Perilaku Kekerasan Tujuan Intervensi Kriteria Evaluasi Tujuan Umum Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya hubungan saling 1. Setelah 1 x interaksi/ 1. Bina percaya dengan: klien menunjukkan - Beri salam setiap tanda-tanda percaya berinteraksi kepada / terhadap - Perkenalkan nama , perawat - Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan perasaannya - - - TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya 2. Setelah 1 x interaksi klien menceritakan penyebab perilaku kekerasaan yang dilakukannya Menceritakan penyebab perasaan jengkel/ kesal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya : - Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya - Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien . TUK 3 : 3. Setelah 1 x interaksi dengan klien menceritakan tanda saat Klien dapat terjadi perilaku mengidentifikasi tandakekerasaan tanda perilaku Tanda fisik : mata kekerasan merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dll Tanda emosional : perasaan marah, jengkel, bicara kasar, Tanda social: bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasaan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya : - Motivasi klien menceritakan kondisi fisik ( tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasaan terjadi - Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya ( tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku kekerasaan - Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain ( tanda-tanda social) saat terjadi perilaku kekerasaan TUK 4 : 4. Setelah 1 x interaksi klien dapat dapat menjelaskan : Klien dapat Jenis-jenis ekspresi mengidentifikasi jenis kemarahan yang perilaku kekerasaan yang selama ini telah pernah dilakukannya dilakukannya Perasaan saat melaukan kekerasaan Efektifitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasaan yang dilakukannya selama ini: - Motivasi klien menceritakan jenisjenis tindak kekerasaan yang selama ini pernah dilakukannya - Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasaan tersebut terjadi - Diskusikan apakah dengan tindak kekerasaan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi TUK 5: Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan 5. Setelah 1 x interaksi klien dapat menjelaskan akibat tindak kekerasaan yang dilakukannya; Diri sendiri : luka , dijauhi teman, dll Orang lain/ keluarga : luka , tersinggung , ketakutan, dll Lingkungan : barang atau benda rusak dll 5.Diskusikan dengan klien akibat negative ( kerugian) cara yang dilakukan pada : - Diri sendiri - Orang lain/ keluarga - lingkungan TUK 6: Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan. TUK 7 : Klien dapat mendemonstasikan cara mengontrol perilaku kekerasaan 6.1. Setelah 1 x pertemuan klien: Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah 6. Diskusikan dengan klien : - Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat - Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasaan yng diketahui klien - Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal, atau Kasur, olah raga Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain Social : latihan asertif dengan orang lain Spiritual : sembahyang/ doa, dzikir, meditasi dsb sesuai keyakinan agamanya 7. Setelah 1 x 7.1. Diskusikan cara yang pertemuan klien mungkin dipilih dan memperagakan cara anjurkan klien memilih mengontrol perilaku cara yang mungkin untuk kekerasaan : mengungkapkan Fisik : Tarik nafas kemarahannya. dalam , memukul 7.2. Latih klien memperagakan bantal/Kasur cara yang dipilih : Verbal : mengungkapkan Peragakan cara perasaan kesal / melaksanakan cara jengkel pada orang yang dipilih lain tanpa Jelaskan manfaat cara menyakiti tersebut Spiritual : zikir/ Anjurkan klien doa, meditasi menirukan peragaan seuai agamanya yang sudah dilakukan Beri penguatan pada 7.3. TUK 8: Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasaan TUK 9 : Klien menggunakan obat sesuai program yang ditetapkan 8. Setelah 1 x 8.1. pertemuan keluarga: Mejelaskan cara merawat klien dengan perilaku 8.2. kekerasaan Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien 9.1. Setelah 1 x interaksi klien menjelaskan : Manfaat obat Kerugian tidak minum obat Nama obat Bentuk dan warna obat Dosisi yang diberikan kepadanya Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang dirasakan klien , perbaiki cara yang masih belum sempurna Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/ jengkel Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasaan Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasaan 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasaan yang dapata dilaksanakan keluarga 8.4. Peragakan cara merawat klien ( menangani perilaku kekerasaan) 8.5. Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang 8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan 8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat 9.2. Jelaskan kepada klien : Jenis obat ( nama, warna, bentuk, Dosis yang tepat untuk klien Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien 9.3. Anjurkan klien: Minta dan 9.2. Setelah 1 x interaksi klien menggunakan obat sesuai program No 2 Diagnosa Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi tan Tujuan Umum Waham Kebesaran Klien dapat mengontrol wahamnya TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat Intervensi hubungan saling 1.1 Setelah 1 x interaksi/ 1. Bina percaya dengan: klien menunjukkan - Beri salam setiap tanda-tanda percaya berinteraksi kepada / terhadap - Perkenalkan nama , perawat - - - - Mau menerima kehadiran perawat disampingnya Mengatakan mau menerima bantuan perawat Tidak menunjukkan tanda-tanda curiga Mengijinkan duduk disamping - - - TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalan pikiran klien menggunakan obat tepat waktu Lapor ke perawat / dokter jika mengalami efek tidak biasa Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat 2.1Setelah 1 x interaksi klien : Klien menceritakan ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam pikirannya nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan Jelaskan tujuan interaksi Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginya Yakinkan bahwa Kerahasiaan Klien tetap terjaga Tunjukkan sikap terbuka dan jujur Perhatiakn kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk memenuhinya 2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya - - Diskusikan dengan klien pengalaman yang selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan kerja, sekolah dll Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa - TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya ( Triggers factor). TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi wahamnya mendukung/menentang pernyataan wahamnya Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien 3.1 Setelah 2 x interaksi 3. Bantu klien untuk dengan klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta Dapat menyebutkan kejadian yang menjadi factor kejadian-kejadian pencetus wahamnya sesuai dengan urutan waktu serta harapan/kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti : harga diri, rasa aman dsb. Dapat menyebutkan hubungan antara kejadia traumatis/ kebutuhan tidak terpenuhi wahamnya - Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargai - Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum terpenuhi - Diskusikan dengan klien cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian yang traumatis - Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi yang meningkatkan pikiran / perasaan yang terkait wahamnya - Diskusikan dengan klien antara kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnya 4.1 Setelah 3 x interaksi klien menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya 4. Bantu Klienmengidentifikasi keyakinannya yang salah tentang situasi nyata ( bila klien sudah siap) - - - - Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa berargumentasi Katakan pada klien tentang keraguan perawat terhadap pernyataan klien Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya waham Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yamg dipersepsikan salah oleh klien - TUK 5: Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi wahamnya 5.1 Setelah 4 x interaksi 5.Diskusikan dengan klien klien menjelaskan pengalaman-pengalaman gangguan fungsi hidup yang tidak menguntungkan sehari-hari yang sebagai akibat dari diakibatkan ide-ide / wahamnya seperti : fikirannya yang tidak - Hambatan dalam sesuai dengan berinteraksi dengan kenyataan seperti : keluarga Hubungan dengan - Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga orang lain Hubungan dengan - Hambatan dalam orang lain berinteraksi dalam Aktivitas sehari-hari melakukan aktivitas Pekerjaan sehari-hari Sekolah - Perubahan dalam Prestasi prestasi kerja / sekolah - Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah yag membutuhkan bantuan dari orang lain - Diskusikan dengan klien orang / tempat ia minta batuan apabila wahamnya timbul/sulit dikendalikan TUK 6: Klien dapat melakukan tekhnik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya 6.1. Setelah 5 x pertemuan klien melakukan aktivitas yang konstruktif sesuai dengan minatnya yang dapat mengalihkan fokus klien dari wahamnya - - - Diskusikan hobi / aktivitas yang disukai klien Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan ketrampilan fisik Ikut sertakan klien dalam aktivitas yang membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu - - - - TUK 7 : Klien mendapat dukungan keluarga Diskusikan pentingnya Setelah 6 x pertemuan 7.1. peran serta keluarga keluarga dapat menjelaskan tentang : 7.2. Diskusika potensi keluarga TUK 8: Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik luang Libatkan klien dalam TAK orientasi realita Bicara dengan klien topik-topik yang nyata Anjurkan klien bertanggung jawab secara personal dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan dan pemulihannya Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif untuk membantu klien Pengertian waham mengatasai waham Tanda dan gejala 7.3. Jelaskan pada keluarga waham tentang : pengertian Penyebab dan waham, tanda dan gejala akibat waham waham, penyebab dan Cara merawat klien akibat waham, cara waham merawat klien dengan waham Keluarga dapat 7.4 Latih keluarga cara merawat mempraktekkan waham cara merawat klien 7.5 Tanyakan perasaan waham keluarga setelah mecoba cara yang dilatihkan 7.6 Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit 8.1 Setelah pertemuan menyebutkan : x 8.1 Diskusikan dengan klien klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, Manfaat minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi kerugian tidak minum dan efek samping obat,nama,warna,dos penggunaan obat is,efek terapi dan efek 8.2 Pantau klien saat samping obat penggunaan obat Dapat 7 mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar Klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter. No o Sosial 1 Diagnosa Keperawa tan Isolasi Sosial Tujuan 8.3 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter Intervensi Kriteria Evaluasi Tujuan Umum Klien dapat berinteraksi dengan orang lain TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya 3. Setelah …x interaksi/ klien menunjuukan tanda-tanda peercaya kepada / terhadap perawat - - - TUK 2 : Klien mampu menyebutkan penyabab menari diri Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan perasaannya Bersedia menungkapkan masalahnya Bersedia mengungkapka n masalahnya 1.1. Bina hubungan saling percaya dengan: - Beri salam setiap berinteraksi - Perkenalkan nama , nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan - Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien - Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi - Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien - Buat kontrak interaksi yang jelas - Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 2. Setelah ….x interaksi 2.1 Tanyakan pada klien klien dapat tentang : menyebutkan minimal - Orang yang tinggal satu penyebab menarik serumah/ teman sekamar diri dari: - Orang yang paling dekat - Diri sendiri dengan klien di rumah/ - Orang lain ruang perawatan - Lingkungan - Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut - Orang yang tidak ekat dengan klien dirumah/ruang perawatan - Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang - tersebut Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain 2.2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain 2.3. Beri pujian terhadap kemampuan klienmengungkapakan perasaannya. TUK 3 : Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri 3. Setelah …x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya - Banyak teman - Tidak kesepian - Bias berdiskusi - Saling menolong Dan menarik misalnya - TUK 4 : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap 3.1. 3.2. 3.3. kerugian diri, Tanyakan pada klien gtentang : Manfaat hubungan sosial Kerugian menarik diri Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya Sendiri Kesepian Tidak bias berdiskuso 4. Setelah …x interaksi 4.1.observasi perilaku klien klien dapat saat berhubungan social melaksanakan 4.2.Beri motivasi dan bantu hubungan sosial secara klien untuk berkenalan/ bertahap dengan berkomunikasi dengan - Perawat - Perawat - Perawat lain - Perawat lain - Klien lain - Klien lain - Kelompok - Kelompok 4.3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi 4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi 4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal TUK 5: Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial TUK 6: Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial yang telah dibuat 4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulan aktivitas yang dilaksanakan 5.1.Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhubungan social dengan Setelah ….x interaksi klien dapat menjelaskan persaannya setelah berhubungan sosial - Orang lain dengan: - Kelompok - Orang lain 5.2.Beri pujian - Kelompok 6.1. Setelah …x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang: - Pengertian menarik diri - Tanda dan gejala menarik diri - Cara merawat klien menarik diri 6.2. Setelah… x pertemuan klien dapat mempraktekkan cara klien menarik diri terhadap kemampuan klienmengungkapkan perasaannya 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang: - Pengertian menarik diri Tanda dan gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri Cara merawat klien menarik diri 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan 6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk berosialisasi 6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien dirumah sakit TUK 7 : Klien dapat 7.1. Setelah pertemuan ….x 7.1. Diskusikan dengan klien klien tentang manfaat dan memanfaatkan obat dengan baik No Diagnosa Keperawa tan Konsep Diri : Harga diri Rendah Tujuan TUM: Klien memiliki konsep diri yang positif TUK1: Klien dapat membina hubungan saling percaya menyebutkan : - Manfaat minum obat - Kerugian tidak minum obat - Nama, warna , dosis, efek samping 7.2. Setelah …x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 7.3.Setelah….x interaksi klien menyebutkan akibat berhentu minum obat tanpa konsultasi dokter 7.2. 7.3. 7.4 7.5 kerugian tidak minum obat , nama , warna, dosis , cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat Pantau klien saat penggunaan obat Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika trehdi hal-hal yang tidak diinginkan Kriteria Evaluasi 1.Klien menunjukan ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi. Intervensi 1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki 2.Klien dapat menyebutkan: Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien Aspek positif keluarga Aspek positif sapa klien dengan ramah baik verbalmaupun non verbal perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukan sikap simpati dan menerima apa adanya Beri perhatian pada kebutuhan dasar klien 2.1.Diskusikan dengan klien tentang: Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien. 2.2.Bersama klien buat daftar lingkungan klien tentang: Aspek positif klien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien 2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif. TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan 3. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang dilaksanakan 3.1.Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan 3.2.Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya. TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 4. Klien dapat membuat rencana kegiatan harian 4.1. Rencanakan Bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien : TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat 5.Klien dapat melakukan kegiatansesuai jadwal yang dibuat. Kegiatan mandiri Kegiatan dengan bantuan 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien. 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan 5.1. Anjurkan Klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan 5.2. Pantau kegiatan yang dilakukan klien. 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien 5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang. CATATAN KEPERWATAN KESEHATAN JIWA Nama Pasien : Tn. W Usia : Dx.Medis : Scizofrenia Hari/Tanggal Selasa, 08 Desember 2020 Implementasi 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala waham 3. Membantu orientasi realitas : panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat lingkungan 4. Mendiskusikan dengan pasien kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi 5. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis Evaluasi S : - Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya. 6. Membantu memasukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan - kebutuhan - Klien mengatakan bahwa dirinya sedang berobat di rumah sakit Jiwa Klien mengatakan selama di rumah sakit tidak bisa menggambar O : - Tatapan mata cepat beralih Topik berubahubah Klien mampu menyebutkan kebutuhannya yang tidak bisa terpenuhi Klien memasukkan kegiatan dalam buku jadwal kegiatan A : Gangguan Proses pikir : Waham Kebesaran P : Lanjutkan SP-2 Rabu, 09 Desember 2020 1. Mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian 2. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki 3. Melatih kemampuan yang dipilih 4. Membantu memasukkan dalam jadwal pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah dipilih S : klien mengatakan memliliki banyak kemapuan yang dia miliki seperti : berenang, menggambar, dan menyapu lantai. O : - Klien mampu mempraktekkan cara menyapu lantai dengan benar Klien mampu mengikuti instruksi A : Gangguan Proses pikir : Waham Kebesaran P : Lanjutkan SP-3 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Pertemuan : Ke - 1 / SP 1 Hari/ Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020 Nama Klien : Tn.W Ruangan : Intermediate A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data Subjektif : Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya. Data Objektif : a. Tatapan mata mudah beralih b. Pembicaraan kurang focus 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran 3. Tujuan Umum : Klien dapat mengontrol wahamnya Khusus : a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat b. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien. c. Klien dapat mengidentifikasi stessor/pencetus wahamnya (Triggers Factor). d. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya. e. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya. 4. Tindakan Keperawatan a. Mengidentifikasi tanda dan gejala waham b. Membantu orentasi realitas panggil nama, orentasi waktu, orang dan tempat/lingkungan c. Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi d. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis e. Memaasukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan. B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Tn. W, perkenalkan saya perawat Yulia dari Universitas Binawan Jakarta yang berdinas pagi pada hari ini, dan yang merawat bapak selama 5 hari ke depan”. b. Evaluasi/ Validasi “Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak senang di panggil apa? Apakah bapak bisa tidur tadi malam?” c. Kontrak (topik, waktu, tempat) “Baiklah pak, hari ini kita akan berdiskusi tentang dan berlatih cara bercakap – cakap tentang kemampuan yang bapak sukai. Baiklah, pak bagaimana kalau sekarang kita sepakati waktu bercakap – cakapnya dulu, bapak ingin berapa lama bercakap – cakapnya pak? Baik, waktunya sekitar 15 menit, tempatnya ditaman saja ya, bagaimana apakah bapak bersedia?” 2. Fase Kerja “Baiklah pak, sekarang kita mulai ya, baik sebelumnya saya ingin bertanya bagaimana awal mulanya bapak bisa berada disini? Apa yang membuat bapak ada disini? Sudah berapa lama bapak tinggal disini? Dengan siapa bapak kesini? Bapak tahu tidak saat ini jam berapa dan hari apa? Bapak tahu tidak sekarang bapak ada dimana? Benar ya bapak, saat ini sedang di Rumah Sakit X karena bapak sedang dirawat untuk memulihkan kondisi bapak. Baik, hari ini adalah hari Selasa, 07 desember 2020 jam 07.30 WIB, bapak disini sudah ada1 minggu ya. Sebelum bapak ada disini, kegiatan apa yang sering bapak lakukan dirumah? Apa ada keinginan yang belum bapak bisa penuhi? Jadi selama dirumah sakit bapak tidak bisa menggambar ?Kegiatan apa yang bisa saat ini bapak lakukan? Baik, ibadah ya pak. Jika bapak muslim, bapak ambil wudhu terlebih dahulu dengan memakai baju rapi dan persiapkan alat shalatnya ya. Lalu dibarengi dengan bacaan shalat. Ayo coba sekarang bapak peragakan lagi caranya. Iya bagus ya, bapak sudah bisa. Bagaimana kalau kegiatan ini dimasukan ke dalam jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa?” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan bapak ketika setelah kita berlatih tentang ibadah shalat yang sudah dilakukan tadi?” b. Evaluasi Objektif “Ayo, coba sekarang bapak sebutkan lagi cara sebelum dan sesudah ibadah shalat”. c. Rencana tindak lanjut “Baiklah pak, kegiatan hari ini kita cukupkan dulu ya. Nanti bapak bisa melakukannya sendiri pada saat adzan berkumandang, jika bapak mengalami kesulitan, bapak bisa memanggil perawatnya ya”. d. Kontrak yang akan datang “Baiklah pak, nanti siang kita bertemu lagi untuk berlatih tentang kemampuan yang bapak miliki tujuannya agar bapak bisa mengetahui pikiran yang mengganggu bapak dan mengontrol pikiran yang mengganggu bapak. Waktunya sekitar 15 menit tempatnya disini saja ya. Bagaimana apakah bapak bersedia?” STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Pertemuan : Ke - 2 / SP 2 P Hari/ Tanggal : Rabu, 09 Desember 2020 Nama Klien : Tn.W Ruangan : Intermediate A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data Subjektif : Klien sering mengatakan bahwa dirinya merupakan pewaris alam semesta yang memiliki kewenangan mutlak untuk mengaturnya. Klien juga mengatakan saat ini dirinya sedang menyusun strategi bersama pasukannya untuk penyerangan terhadap musuh-musuh tuhan yang mencoba merusak alam semesta dengan kekuatan bathin yang dimilikinya. Data Objektif : c. Tatapan mata mudah beralih d. Pembicaraan kurang focus Diagnosa Keperawatan Perubahan proses pikir : Waham Kebesaran Tujuan Umum : Klien dapat mengontrol wahamnya Khusus : Klien dapat menyebutkan kemampuan positif yang dimiliki 4. Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian b. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki c. Melatih kemampuan yang dipilih, berikan pujian d. Memasukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih. B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat siang pak, apakah bapak masih ingat dengan saya suster Y ?” b. Evaluasi/ Validasi “Bagaimana perasaan bapak siang hari ini? apakah makan dan minumnya tadi dihabiskan?” c. Kontrak (topik, waktu, tempat) “Baiklah pak, siang ini kita akan berdiskusi dan berlatih tentang cara kemampuan yang bapak miliki tujuannya agar bapak bisa melakukan kegiatan ini untuk mengisi waktu luang bapak ya dan mengurangi pikiran – pikiran yang mengganggu bapak. Waktunya sekitar 15 menit, tempatnya disini saja ya. Bagaimana apakah bapak bersedia?” 2. Fase Kerja “Baiklah pak sekarang kita mulai ya, sebelumnya apakah bapak sudah mengetahui ini hari apa dan jam berapa? Bapak ada dimana dan mengenal orang – orang yang ada di sekitar bapak sekarang? Iya bagus ya pak, bapak sudah bisa. Nah, sekarang kita diskusikan cara kemampuan yang bapak miliki ya. Kegiatan apa yang bisa bapak lakukan disini? Baik, bapak bisa menyapu lantai ya pak? Baik, coba bapak peragakan bagaimana cara menyapu lantai dengan benar? Wah..bagus sekali bapak bisa melakukannya dengan benar. Bagaimana kalau kegiatan ini dimasukan ke dalam jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa pak?” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih cara menyapu dengan benar?” b. Evaluasi Objektif “Ayo, coba sekarang bapak sebutkan lagi cara menyapu dengan benar”. c. Rencana tindak lanjut “Baiklah pak, kegiatan hari ini kita cukupkan dulu ya. Nanti bapak bisa melakukannya jika lantai kotor ya pak”. d. Kontrak yang akan datang “Baiklah pak, besok kita bertemu lagi untuk berdiskusi dan berlatih cara minum obat secara benar dan teratur ya gunanya untuk agar bapak mengetahui obat yang bapak minum dan manfaat dari obat yang bapak minum tiap hari. Waktunya sekitar 15 menit tempatnya disini saja ya. Bagaimana apakah bapak bersedia?”