Uploaded by User79931

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BIOTEKNOLOGI

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BIOTEKNOLOGI
“ METODE ISOLASI DNA DARI DARAH ”
Disusun Oleh:
Nadila Ayu Rachmayani (061117022)
Asti Pratiwi (08111
Dosen Pengampu :
Dr. Wahyu Prihatini., M.Si.
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam inti sel suatu organisme, terdapat materi genetik. Materi genetik ini
harus mempunyai kemampuan untuk mengkode suatu informasi secara spesifik dan
menggandakan suatu informasi secara tepat (NCBI-Griffiths dkk: 2000). Contoh
dari materi genetik adalah DNA/RNA, gen dan kromosom. DNA dan RNA dimiliki
oleh organisme prokariotik, sedangkan eukariotik hanya memiliki RNA.
DNA/RNA adalah informasi genetik yang dibentuk oleh asam deoksiribonukleat
untuk DNA atau Ribosanukleat untuk RNA (Solomon dkk 2005: 38).
Sel prokariotik memiliki DNA yang tersebar di dalam sel dan DNA yang tidak
berasosiasi dengan protein histon sehingga DNA terburai didalam sitoplasma. DNA
pada sel prokariotik berbentuk rantai single helix. beberapa DNA tambahan pada
bakteri dapat ditemukan diorganel bernama plasmid (Pierce 2005: 17). Sel
eukariotik memiliki DNA yang berasosiasi dengan protein bernama histon lalu
membentuk kuparan padat yang disebut kromosom (Pierce 2005: 17). DNA pada
sel eukariotik terdapat didalam nukleus. Sebagian besar DNA pada sel hewan
terdapat didalam inti sel dan sebagian kecil ada di dalam mitokondria. Sedangkan
DNA pada sel tumbuhan terdapat pada nukleus, mitokondria juga kloroplas.
Menurut Watson dan Crick, DNA disusun oleh basa purin yaitu adenin dan
guanin, dan basa pirimidin yaitu timin dan sitosin. DNA juga mengandung gula
deoksiribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen yang semuanya dinamakan susunan
nukleotida (Suryo 2008: 68). Susunan basa kimia ini akan mengandung informasi
untuk komposisi penyusun suatu organisme tertentu. DNA dapat menggandakan
dirinya dan nantinya berperan dalam proses pembelahan sel (Genetic home
refrence: 2015). Basa-basa nitrogen pada rantai yang satu dengan rantai lainnya
saling berpasangan dengan ikatan hidrogen. Basa jenis purin selalu berpasangan
dengan basa jenis pirimidin. Adenin akan berpasangan dengan timin dengan dua
ikatan hidrogen. Guanin akan berpasangan dengan sitosin dengan tiga ikatan
hidrogen. Ikatan hidrogen berfungsi menstabilkan struktur DNA tersebut dan
mempermudah penguraian DNA saat melakukan replikasi dan transkripsi. Struktur
DNA adalah double helix atau pilinan berganda (Campbell dkk. 2008: 305-306).
Berdasarkan letak ditemukannya di dalam sel, DNA eukariotik dikategorikan
menjadi dua yaitu, DNA kromosomal dan DNA sitoplasma. DNA kromosomal
merupakan DNA yang ditemukan di kromosom atau didalam nucleus, sedangkan
DNA sitoplasma merupakan DNA yang ditemukan di sitoplasma khususnya
mitokondria dan kloroplas (TNAU Agritech Portal 2012: 10). Nuclear DNA atau
DNA inti merupakan DNA yang berbentuk linier dan berasosiasi dengan protein
histon berada di dalam kromosom. DNA inti mengandung lebih banyak informasi
genetik dibandingkan DNA lain. DNA inti mengandung 30.000-40.000 gen,
sedangkan DNA mitokondria hanya mengandung 37 gen (University of North
Texas 2007: 1).
DNA mitokondria terletak di bagian matriks mitokondria, berbentuk sirkular,
dan memiliki beberapa gen yang memproduksi protein metabolisme esensial. Dari
37 gen yang ada pada mitokondria, 13 gen memproduksi enzim yang terlibat dalam
fosforilasi oksidatif, atau pembentukan energi utama dari sel. 24 gen lainnya
menyediakan informasi untuk pembuatan tRNA dan rRNA (Genetic Home
Refrence 2015: 1). DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu, karena saat proses
fertilisasi, mitokondria pada sel sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur. Hal ini
menyebabkan DNA mitokondria dapat digunakan untuk melacak garis keturunan
keluarga dan untuk identifikasi forensik. DNA mitokondria juga dapat mempelajari
hubungan antar kelompok populasi manusia di dunia (University of North Texas
2007: 1).
DNA kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan terletak pada stroma
kloroplas, berbentuk sirkular, berukuran lebih besar daripada DNA mitokondria
(McClean 1997: 1). DNA kloroplas mengandung DNA molekul yang homogen dan
terdapat 30-50 gen RNA dan beberapa gen pengkode (De Las Rivas dkk 2015: 1).
Secara keseluruhan DNA kloroplas mengandung 100-200 gen yang berfungsi untuk
fotosintesis dan beberapa fungsi lain dari kloroplas (Howe 2012: 1).
Isolasi DNA merupakan teknik ekstraksi DNA dari suatu sel sebagai tahap awal
suatu analisis genetik. Secara umum, tahap isolasi DNA dimulai dari pengambilan
sampel sel, pelisisan membran dan/atau dinding sel, ekstraksi DNA, presipitasi
DNA, pemurnian DNA, dan pengawetan DNA (Gaikwad 2010: 2). DNA manusia
dan hewan biasanya diperoleh dari darah dan jaringan dalam. Namun DNA juga
dapat diektraksi dari semen, saliva, akar rambut, urine, dan gigi (Medical Genomics
2004: 1). Isolasi DNA juga berfungsi sebagai media pembelajaran genetik, dapat
mengetahui kelainan genetik yang diderita (University of Utah 2015: 1). Aplikasi
dari isolasi DNA adalah untuk identifikasi forensik, beberapa gen tertentu dapat
diproduksi secara massal untuk mengobati penyakit tertentu, dan teknologi DNA
rekombinan dapat digunakan untuk rekayasa genetika (University of Utah 2015: 1).
Sel hewan dapat diisolasi lewat darah, sedangkan pada sel tumbuhan umumnya
diisolasi dari organ daun. Metode tradisional untuk mengisolasi DNA tumbuhan
dengan menggunakan teknik CTAB (Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide). Hal
penting yang harus diperhatikan pada teknik CTAB yaitu pelisisan dinding sel agar
DNA dapat diamatai. Pada saat pemurnian DNA, partikel lain akan dipisahkan
lewat sentrifugasi dengan kloroform. Reagen yang digunakan antara lain CTAB
buffer, etanol 70%, amonium asetat, kloroform, tris-EDTA, RNAse, dan
isopropanol. Teknik CTAB melibatkan proses cukup rumit karena tumbuhan harus
digerus yang selanjutnya di inkubasi pada waterbath, dan terakhir di sentrifugasi
(University of Queensland 2003: 1-3).
Isolasi DNA tumbuhan juga dapat dilakukan dengan teknik yang lebih modern,
atau disebut dengan teknik KIT (QuickExtract Plant DNA Extraction). Kelebihan
dari metode KIT ini adalah prosedur kerja yang simpel, proses pengerjaan yang
cepat, dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti kloroform dan
memerlukan penanganan yang mudah. Metode KIT tersebut hanya memerlukan
satu jenis reagen dan dua kali inkubasi tanpa proses penggerusan dan sentrifugasi
(University of Queensland 2003: 4).
1.2 Tujuan : Praktikum ini dilakukan dengan tujuan mengisolasi DNA dari darah,
dan memahami tehnik pengisolasian DNA dari darah..
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Sebelum pelaksanaan isolasi dna , terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan yaitu:
Alat: -tabung mikrosentrifugasi berfungsi / tabung ependol sebagai wadah bahan
untuk isolasi dna
-Sentrifus Berfungsi untuk pemisah zat dalam cairan sehingga dapat mengendap
-Rak tabung berfungsi sebagai tempat meletakan tabung sentrifus
-Pipette dan micropippet berfungsi sebagai alat mengambil, memasukkan dan
menghomogenkan bahan unntuk isolsi dna
-Alat vortex berfungsi sebagai alat untuk homogenisasi bahan untuk isolasi DNA
-Kulkas berfungsi sebagai alat untuk inkubasi
-Kertas tissue berfungsi sebagai ttempat untuk mengeringkan pellet dna
-Sarung tangan berfungsu untuk proteksi diri
Bahan : -Sampel darah vena (darah EDTA) berfungsi sebagai sampel yang menjadi
bahan isolasi dna
-Isopropanol untuk mengikat dna dalam supernatant
-Ethanol 70 untuk mencuci isopropanol
Kit isolasi dna berisi :
1. Larutra sel lisis berfungsi untuk melisiskan sel darah merah oleh karena
isolasi dna dilakukan pada sel yang berinti yaitu sel darah putih
2. Larutan nuclei lisis berfungsi untuk melisiskan sel darah putih agar inti sel
keluar. Larutan ini mengandung EDTA untuk menghilangkan kation
divalent dan menghambat DNAse serta SDS untuk melarutkan membrane
sel dan denaturasi protein
3. Larutan protein presipitation berfungsi untuk memisahkan protein dari
larutan
4. Larutan rehidrasi DNA
2.2 Metode Kerja
Proses utama yaitu pemeriksaan isolasi DNA berikut merupakan
Langkah-langkah pemeriksaan isolasi dna:
-Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan bafikot dari sampel darah vena
-Ambil satu tabung mikrosentrifus steril lalu isikan dengan 900 mikroliter
sel lisis
-Ambil 300 mikroliter bafikot dan masukan ke dalam tabung centrifus
-Campur cairan di dalam dengan baik kemudian vortex
-Inkubasi tabung centrifus 10 menit di dalam freezer kulkas untuk
melisiskan sel-sel darah merah
-Centrifugasi tabung pada 13000 ribu rpm selama 1 menit
-Buang supernatant sebanyak mungkin tanpa mengganggu pilet putih yang
nampak
-Lakukan Langkah tersebut diatas sebanyak kurang lebih 5 kali hingga
larutan jernih
-Tambahkan 300 mikroliter larutan nuclelisis kedalam suspense diatas ,
Campur dengan menggunakan pipet 5-6 kali untuk melisiskan sel sel darah
putih, larutan akan menjadi fiskos atau kental
-Tambahkan larutan protein prisipitation sebanyak 100 mikroliter kedalam
larutan yang diperoleh pada Langkah sebelumnya dan vortex dengan kuat
selama 10 – 20 detik
-Centrifugasi dengan 13000 rpm selama 3 menit pindahkan supernatant
kedalam tabung mikosentrifus steril yang berisi 300 mikroliter isopropanol
-Tabung dibalikan perlahan-lahan
supaya larutan tercampur dan akan
terlihat masanya seperti benang-benang putih/dna
-Centrifugasi dengan 13000 rpm selama 1 menit pada temperature ruangan,
DNA akan terliahat sebagai pellet kecil yang putih
-Buang supernatant dan tambahkan 300 mikroliter 70% ethanol
-Sentrifugasi lagi seperti pada Langkah sebelumnya
-Dengan hati-hati aspirasikan etanol dengan menggunakan pipet jangan
sampai palette nya terbuang
-Letakan tabung secara terbalik di atas kertas absolut dan keringkan di udara
selama kurang lebih 60 menit
-Tambahkan 100 mikroliter larutan refridasi DNA , DNA disimpan pada
temperature 2-8o celcius atau untuk jangka Panjang temperature -20o
celcius .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DNA merupakan informasi genetik berbentuk rantai ganda berpilin yang
terdiri atas komponen fosfat, gula ribosa, dan basa nitrogen. DNA dapat ditemukan
pada seluruh sel makhluk hidup dan dapat diisolasi dengan berbagai teknik. Isolasi
DNA dapat dilakukan salah satunya dari sampel darah manusia. Hasil yang
diperoleh adalah tube sampel yang berubah warna dari merah menjadi bening
sebagai tanda hasil praktikum sesuai dengan literatur.
Daftar Pustaka
https://youtu.be/TSU9Z_Y0sl
NCBI. 2000. Buku: An Introduction to Genetic Analysis. 7th ed. 1 hlm.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK22104/. 10 Mei 2015, pk. 13.04
Download