perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Berdasarkan penelusuran penulis, penelitian tentang kumpulan cerpen Lupa Endonesa karya Sujiwo Tejo dengan menggunakan pendekatan teori sosiologi sastra belum pernah dilakukan. Di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya mahasiswa Sastra Indonesia karya ini belum pernah diteliti mengingat bahwa karya Sujiwo Tejo ini masih merupakan karya baru. Kumpulan cerpen Lupa Endonesa pernah diteliti oleh Risna Ristiana. Risna Ristiana, melakukan penelitian berjudul Sindiran Cerdas Untuk Pejabat berupa resensi buku Lupa Endonesa yang dimuat di Kompasiana pada kolom Harian Haluan tanggal 13 Januari 2013. Pada penulisan tersebut peneliti menjelaskan tentang bentuk fisik buku, kekurangan yaitu pemberian judul setiap cerita dalam buku tersebut yang terkesan dipaksakan, dan kelebihan buku yaitu keberhasilan Sujiwo Tejo dalam menanamkan pemikiran-pemikirannya tentang persoalan yang dialami bangsa Indonesia dan bagaimana cara menyikapinya. Karya lain dari Sujiwo Tejo juga pernah diteliti oleh Desy Rima Ambarsari, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta tahun 2012 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Semiotika Makna Kehidupan dalam Lirik Lagu Sujiwo Tejo “Pada Suatu Ketika”. Hasil penelitian tersebut peneliti menemukan makna dalam lirik lagu Pada Suatu Ketika yaitu makna kehidupan, kesabaran, dan harapan masyarakat agar segala angkara murka yang terjadi di negara ini segera commit to user berakhir tanpa ada lagi korban jiwa. Lagu Pada Suatu Ketika merupakan sebuah 10 11 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id bentuk perhatian Sujiwo Tejo terhadap negara Indonesia pada masa sekarang ini yang selalu dilanda bencana tiada henti, kacaunya pemerintahan di Indonesia, dan banyak pertikaian antar masyarakat Indonesia. Lagu ini diciptakan untuk menyampaikan makna kehidupan dalam balutan musik yang murung sesuai makna dari lirik lagu ini. Penelitian tentang kritik sosial pernah diteliti oleh Totok Susanto, Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2013. Penelitian tersebut berjudul Problem Sosial Anak Geng dalam Film “Serigala Terakhir”. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Problem sosial dalam film Serigala Terakhir meliputi kehidupan kelompok geng, tawuran, perilaku seksual, dan pembunuhan. (2) Bentuk kritik sosial pengarang mencakup tentang tawuran, aksi premanisme, dan amanat pengarang. B. Landasan Teori 1. Sosiologi Sastra Sosiologi sastra hakikatnya adalah interdisiplin antara sosiologi dan sastra. Menurut Nyoman Kutha Ratna (2009:3), keduanya memiliki objek yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat. Akan tetapi, hakikat sosiologi dan sastra sangat berbeda, bahkan bertentangan secara diametral. Adapun definisi sosiologi sastra yang merepresentasikan hubungan interdisiplin ini, yang termasuk dalam ranah sastra, mencakup: (1) pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya; (2) pemahaman terhadap commit to user perpustakaan.uns.ac.id 12 digilib.uns.ac.id totalitas karya sastra yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung di dalamnya; (3) pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya; dan (4) hubungan dialektik antara sastra dan masyarakat. Sapardi (dalam Heru Kurniawan, 2012:11) menjelaskan kecenderungan telaah sosiologi dalam sastra adalah: pertama, pendekatan yang berdasarkan pada anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial-ekonomis belaka. Pendekatan ini bergerak dari faktor-faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra; sastra hanya berharga dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar sastra itu sendiri. Jelas bahwa dalam pendekatan ini teks sastra tidak dianggap sebagai objek yang utama, sastra hanya sebagai gejala kedua. Kedua, pendekatan yang mengutamakan sastra sebagai bahan penelaahan. Metode ini yang dipergunakan yaitu sosiologi sastra adalah analisis teks sastra untuk mengetahui strukturnya, untuk kemudian dipergunakan untuk memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang ada dalam sastra. Rachmat Djoko Pradopo (2002:22) menjelaskan bahwa kritik sosiologis sebenarnya lebih tepat dinamakan sastra sebagai refleksi masyarakat yang melingkupi zaman karya itu ditulis. Konteks ini menandai konsep sosiologi sastra perlu dipegang teguh para kritikus. Pandangan sosiologi sastra memperlakukan karya sastra sebagai karya yang ditentukan oleh keadaan masyarakat pada zamannya (Suwardi Endraswara, 2013:112-113). Sifat atau watak masyarakat menjadi ilham penting bagi pengarang (Sangidu, 2007:26). Asumsi ini mengajak kritikus agar memperhatikan sastra tanpa melepaskan masyarakatnya. Sastra commit to user perpustakaan.uns.ac.id 13 digilib.uns.ac.id berkaitan dengan sejumlah faktor sosial: untuk bisa memahami asal-usul, bentuk dan isinya, faktor-faktor sosial itu bisa membantu (Sapardi Djoko Damono, 1979:58). Swingewood (dalam Suwardi Endraswara, 2013:117) menyatakan bahwa membahas karya sastra secara sosiologis paling tidak meliputi dua hal, yaitu (1) mencermati faktor-faktor sosial yang masuk dalam sastra dan (2) menghubungkan struktur sastra dengan masyarakat. Menurut Panuti Sudjiman (1991:2) sosiologi sastra adalah karya para kritikus dan sejarawan yang terutama mengungkapkan keterpengaruhan pengarang oleh status lapisan masyarakat, tempat asal pengarang, ideologi, politik, sosialnya, kondisi ekonomi pengarang, serta khalayak yang dituju. Hubungan antara sastra dan masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Sosiologi pengarang, yang mempermasalahkan status sosial, ideologi, politik, dan hal lain yang menyangkut diri pengarang. b. Sosiologi karya sastra, yang mempermasalahkan tentang apa yang tersirat dalam karya sastra itu, apa tujuannya, dan amanat apa yang hendak disampaikannya. c. Sosiologi sastra dan masyarakat, yang mempermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat (Welleck dan Warren, 1995:3). Klasifikasi yang pertama berkaitan dengan teori sosiologi sastra yang mengacu pada pengarang sebagai objek kajian. Masalah yang berkaitan di sini adalah latar belakang sosial, status pengarang, proses produksi sastra, dan ideologi commit to user 14 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. Sumber penelitian dapat berasal dari biografi pengarang, atau meluas hingga tempat asal dan tempat tinggal pengarang. Kedua pendekatan yang umum dilakukan terhadap sastra dan masyarakat adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial, sebagai proses kenyataan sosial. Sebagai dokumen sosial, sastra dipakai untuk menguraikan ikhtisar sejarah sosial. Setiap orang meneliti berbagai “dunia” dalam sebuah karya sastra, tetapi penelitian ini kurang bermanfaat jika memukul rata bahwa karya sastra adalah cermin kehidupan, sebuah reproduksi atau sebuah dokumen sosial. Pendekatan sosiologi sastra melalui ini menempatkan karya sebuah karya sastra sebagai objek kajian, dalam hal ini karya sastranya yang diteliti dengan tidak melupakan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sehingga bila menggunakan pendekatan ini peneliti tidak harus meneliti secara detail tentang pengarangnya, hanya secara umum, dan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian saja. Melalui sebuah karya sastra dapat terlihat gambaran kehidupan suatu masyarakat tertentu ataupun segala macam problem dalam kehidupan masyarakat, meskipun sastra tidak secara tepat mencerminkan peristiwa pada saat karya sastra tersebut ditulis, tetapi dalam karya sastra terdapat gambaran kehidupan lengkap dengan segala tatanannya. Ketiga, sosiologi sastra dan masyarakat. Pendekatan ini bertumpu pada pandangan dan pendapat masyarakat atau pembaca terhadap karya sastra yang akan diteliti, meneliti bagaimana dampak atau pengaruh sebuah karya sastra commit to user 15 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id terhadap suatu golongan masyarakat tertentu dan masyarakat umum, ataupun sebaliknya. Penulis dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi kedua yaitu dengan pendekatan terhadap isi karya sastra. Melakukan penelitian terhadap isi karya sastra, tujuan serta hal-hal yang tersirat dalam karya sastra, dan yang berkaitan dengan masalah sosiologi yaitu dengan meneliti aspek-aspek sosiologis yang terdapat dalam karya sastra. Misalnya, meneliti masalah sosial dan kritik sosial pengarang yang terdapat dalam karya sastra. Pendekatan sosiologi sastra, khususnya klasifikasi kedua sangat sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini dilakukan terhadap masalah-masalah sosial dan kritik sosial pengarang yang terdapat dalam kumpulan cerpen Lupa Endonesa karya Sujiwo Tejo. 2. Masalah Sosial Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawan dengan hukum dan bersifat merusak. Masalah-masalah sosial tidak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk (Soerjono, 1995:357). Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial (Soerjono Soekanto, 1995:358). commit to user 16 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu atau kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap normanorma tersebut merupakan gejala abnormal yang merupakan masalah sosial. Sesuai dengan sumber-sumbernya tersebut, maka masalah sosial menurut Soerjono Soekanto (1995:360-361) diklasifikasikan dalam empat kategori seperti berikut. a. Faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. b. Faktor biologis, misalnya penyakit-penyakit pada fisik dan cacat fisik. c. Faktor psikologis antara lain penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan sebagainya. d. Faktor kebudayaan antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anakanak, konflik rasial dan keagamaan. C. Kerangka Pikir Deskripsi penelitian ini dapat dituangkan dalam kerangka pikir seperti berikut ini. Sebelum melakukan penelitian ini, penulis membaca kumpulan cerpen Lupa Endonesa karya Sujiwo Tejo. Langkah selanjutnya adalah melakukan kerja penelitian dengan menganalisis permasalahan di dalam kumpulan cerpen tersebut, setelah menemukan permasalahan di dalam kumpulan cerpen Lupa Endonesa karya Sujiwo Tejo, penulis menentukan teori yang akan digunakan untuk menganalisis kumpulan cerpen tersebut. commit to user