Uploaded by User79360

PROPOSAL TAK BERCAKAP-CAKAP KEL 1 L 19

advertisement
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI PADA PASIEN HALUSINASI
DI RUANG FLAMBOYAN
RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG
DI SUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, TAHUN 2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI PADA PASIEN HALUSINASI
Topik
: Stimulasi Sensori Persepsi pada pasien Halusinasi : Bercakap-cakap
Terapis
: 3 (tiga) Orang Mahasiswa Profesi Ners Universitas Andalas
Sesi
: 4 bercakap-cakap
Sasaran
: Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi di Ruangan Flamboyan
Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
A. TUJUAN
1. Umum
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi Halusinasi klien
mampu melaksanakan bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Khusus
a. Klien mampu memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
B. LANDASAN TEORI
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi
Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia) sedangkan jumlah minimum 4 dan
maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah :
sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu
berat (Yosep, 2007).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
orientasi realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok (Keliat, 2006).
Stimulasi Persepsi adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang
mengalami kemunduran orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivas proses
perfikir serta mengurangi prilaku maladaptive ( Purwaningasih dan Karlina, 2009). TAK
stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Tujuan TAK stimulasi persepsi:
a. Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat
b. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
TAK stimulasi persepsi Halusinasi terdiri dari 5 sesi meliputi:
1. Sesi 1 : Mengenal halusinasi
2. Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
3. Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
4. Sesi 4 : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
5. Sesi 5 : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah klien dengan
masalah keperawatan perubahan persepsi sensori, dengan kriteria :
1. Klien yang bersifat kooperatif serta tidak mengganggu berlangsungnya terapi
aktivitas kelompok
2. Klien yang mengalami masalah gangguan sensori persepsi halusinasi
3. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
4. Klien yang tidak mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran dan bisa
membaca
5. Jumlah klien 6 orang
D. PROSES SELEKSI
a. Anggota kelompok dipilih berdasarkan masalah yang sama dan sesuai dengan
kriteria
b. Tingkat kemampuan berfikir, membaca dan pemahaman relatif setara serta kontrak
sebelumnya
E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
1. Hari / tanggal
: Selasa, 14 Januari 2020
2. Tempat Kegiatan
: Ruangan Flamboyan RS Jiwa Prof HB Saanin Padang
3. Waktu Kegiatan
: Pukul 09.00 – 10.00 WIB
4. Metode Kegiatan
:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Anggota Kelompok :
1) ..............................
2) ..............................
3) ..............................
4) ..............................
6.
Media / Alat :
7.
Setting Tempat :
a.
Diskusi : Perawat dan klien duduk bersama setengah lingkaran.
b.
Bermain peran/simulasi
Keterangan :
: Leader
: Klien
: Observer
: Pembimbing
: Fasilitator
F. MEKANISME KEGIATAN TAK
Waktu
5 menit
Kegiatan
Perencanaan
1.
2.
3.
4.
20 menit
Pelaksanaan
Kegiatan Terapis
Persiapan materi
Persiapan media/alat yang
digunakan
Setting tempat terapis dan
peserta
Pembagian tugas terapis
Kegiatan peserta
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Membuka
kegiatan a) Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam
b) Anggota perkenalkan diri b) Mendengarkan
kepada klien
c) Memperkenalkan
c) Mendengarkan
pembimbing
akademik
dan klinik serta peserta
terapi
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan
perasaan a) Menjawab pertanyaan
klien
b) Menanyakan pengalaman b) Menjawab pertanyaan
klien setelah menerapkan
dua cara yang telah
dipelajari (menghardik,
minum obat)
3) Kontrak waktu
a) Menjelaskan
tujuan
kegiatan,
yaitu
mengontrol
halusinasi
dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
b) Terapis membuat kontrak
waktu dan tempat dengan
klien yaitu selama 30
menit,
bertempat
di
halaman depan kamar
pasien
c) Terapis
menjelaskan
aturan main, yaitu :
o Jika ada klien yang
ingin meninggalkan
kelompok,
harus
minta izin kepada
terapis
o Lama kegiatan 30
menit
o Setiap
klien
mengikuti
kegiatan
dari awal sampai
selesai
b. Tahap kerja
1) Melaksanakan
kegiatan
sesuai aturan main
2) Terapis
menjelaskan
pentingnya
bercakapcakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
3) Terapis meminta tiap klien
menyebutkan orang yang
biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
4) Terapis meminta tiap klien
menyebutkan
pokok
pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
5) Terapis
memperagakan
cara bercakap-cakap jika
halusinasi muncul “suster,
ada suara di telinga, saya
mau ngobrol saja dengan
suster” atau “suster saya
mau ngobrol tentang
kegiatan harian saya”.
6) Terapis
meminta
a) Mendengarkan dan
memperhatikan
b) Menanggapi
c) Mengikuti sesuai aturan
main
1) Mengikuti sesuai aturan
main
2) Mendengarkan
dan
memperhatikan
3) Menjawab pertanyaan
4) Menjawab pertanyaan
5) Mendengarkan
memperhatikan.
klien 6) Memperagakan
dan
5 menit
untuk
memperagakan
percakapan dengan orang
di sebelahnya.
7) Berikan
pujian
atas 7) Mendengarkan
dan
keberhasilan klien
memperhatikan
8) Ulangi kegiatan sampai 8) Memperagakan
semua klien mendapat
giliran
c. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
subjektif
:
1) Mengungkapkan
tanyakan tiap-tiap klien
perasaan
perasaannya
setelah
mengikuti TAK
2) Evaluasi objektif : minta
2) Memperagakan
tiap
tiap
klien
memperagakan
cara
bercakap-cakap
jika
halusinasi muncul
3) Memberikan pujian atas
3) Memperhatikan dan
keberhasilan kelompok
mendengarkan
4) Rencana Tindak Lanjut :
4) Membuat jadwal
Menganjurkan
klien
menggunakan tiga cara
mengontrol halusinasi yaitu
menghardik,
bercakapcakap
dan
melakukan
kegiatan harian
5) Kontrak yang akan datang
5) Mendengarkan dan
a) Menjelaskan
dan
menyetujui
menyepakati
kegiatan
TAK yang akan datang
b) Menjelaskan
dan
menyepakati waktu dan
tempat
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader
: Kodariyah, S.Kep
Observer
: Risky Firmansyah, S.Kep
Fasilitator
: Adek Suci Ramadhani, S.Kep
H. URAIAN TUGAS
1. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2. Fasilitator
Tugas:
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi
3. Observer
Tugas:
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan
4. Anggota
Tugas :
a. Mengikuti Proses TAK dari awal sampai akhir
b. Mendengarkan dan memperhatikan pengarahan dari terapis
c. Menjawab pertanyaan bila ada pertanyaan dari terapis
I. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a.
Terapis dan klien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b.
Peralatan tersedia sesuai rencana
c.
Anggota terapi hadir lengkap
d.
Peran dan tugas berjalan sesuai rencana
e.
Lingkungan saat proses TAK yang nyaman
f.
Proses TAK berjalan kondusif
2. Evaluasi proses
a.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b.
Peran dan tugas terapis sesuai perencanaan.
c.
Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
d.
Klien aktif dan dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan tertib.
e.
Klien dapat mengikuti terapi sesuai dengan aturan main.
3. Evaluasi hasil
a.
Klien mampu memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
b.
Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
J. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologi
yang dilakukan didalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam
rangka pencapaian penyesuaian psikologis perilaku dan pencapaian adaptasi optimal
klien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi oelh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan
terapi aktivitas kolektif
FORMAT EVALUASI
SESI 4 : MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP
Kemampuan Persepsi : Bercakap-cakap
Hari
: ___________________
Tanggal
: ___________________
No
Kemampuan
1.
Menyebutkan orang yang biasa diajak
Nama klien
bercakap-cakap
2.
Memperagakan percakapan
3.
Menyusun jadwal percakapan
4.
Menyebutkan tiga cara mengontrol
dan mencegah halusinasi
Catatan :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
3. Bila klien tidak mampu,stimulasi / latih sampai klien mampu
4. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi A. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC
Purwaningsih,Wahyu. Karlina, Ina ( 2009 ). Asuhan Keperawatan Jiwa : Jogjakarta :
Nuha Medika Press
Stuart G.W, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Stuart G.W, Sundeen S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Reflika Aditama.
Download