Uploaded by User78756

Proses Konstruksi Hijau dan Inspeksi Kelaikan Fungsi Gedung untuk Sertifikat Laik Fungsi

advertisement
Maryoko Hadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
Jabatan SMM LI
: Kepala Balai Litbang Sains Bangunan, PUSKIM
: Peneliti Madya, Bidang Struktur dan Konstruksi
Bangunan Gedung
: Manager Teknik
Selular & WA : +62 811225706
E-mail
: [email protected]
 Proses Konstruksi Hijau
 Inspeksi Kelaikan Fungsi Gedung untuk
Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Markas Militer
Reaktor Nuklir
Gedung Bank Indonesia
Reaktor Nuklir
Belajar dari pengalaman…
Sumber: Unsafe Garment Factory Buildings, SOMO Fact Sheet, July
2013
Landasan Peraturan
Standar Nasional Indonesia
Peraturan Daerah
UU Jasa Konstruksi
UU Rumah Susun
Peraturan Menteri
UU Bangunan Gedung
Peraturan Pemeritah
UU Penataan Ruang
UU Perumahan & Kws
Perkim
Undang-Undang
PENGATURAN BANGUNAN GEDUNG
UU No.28 Tahun 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PP
PERATURAN PELAKSANAAN UUBG
PEDOMAN TEKNIS dan
STANDAR TEKNIS
PERATURAN DAERAH TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
KONDISI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI,
DAN GEOGRAFI DAERAH
UNDANG-UNDANG
– Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
– Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PERATURAN PEMERINTAH
– Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha
dan peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi
– Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
– Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
– Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang nomor 28 Tahun 2002 tentang BG
– Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Persyaratan
Adminitrasi
Persyaratan Teknis
Hak Atas Tanah
IMB
SLF
Tata Bangunan
Peruntukan
Bongkar
Intensitas
Arsitektur Bgn
Amdal/UPL/UKL
KENDALAN
BANGUNAN,
Keandalan
Bgn
HIJAU
Keselamatan
Kesehatan
Kenyamanan
Kemudahan
SBGH
IMB
SBGH
Perencanaan
SBGH
Pelaksanaan
SLF
SLF
n
KT
Pemanfaatan
RTB
Pembongkaran
Pembangunan
Pelestarian
UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
PENDATAAN /
PENDAFTARAN
M
TA
M
M
TA
RTRW
KAB/KOTA,
RDTRKP
TA
RTBL
AMDAL
M
TA
IMB
PERSETJ/
REKOM.
INSTANSI
LAIN
BGH
KT
TA
RTB
PEMANFAATAN
PEMBANGUNAN
M
TA
SLFn
SLF1
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
M
PEMBONGKARAN
KI
BGH
BGH
PELESTARIAN
PENYEDIA JASA
KETERANGAN :
M
KT
KI
RTB
TA
SLF1
SLFn
-
Masyarakat
Kajian Teknis
Kajian Identifikasi
Rencana Teknis Pembongkaran
Tim Ahli Bangunan
Sertifikat Laik Fungsi Pertama
Sertifikat Laik Fungsi Berkala Selanjutnya
ALUR PROSES UTAMA
ALUR PROSES PENUNJANG
INTEGRASI SISTEM BANGUNAN
KEBUTUHAN
FUNGSI
GEDUNG
Struktural
Mekanikal
Arsitektural
Elektrikal







HIJAU;
KESELAMATAN
KESEHATAN, KENYAMANAN
ARSITEKTUR
STRUKTUR
Tata dan Fungsi Ruang
Ruang Gerak
Finishing
Pintu dan Jendela
Langit-Langit
Selimut gedung
Tata Perancangan Gedung
Hijau









Fondasi dan Sloof
Kolom
Join Kolom Balok
Balok
Pelat
Dinding Geser
Dinding Struktural
Rangka Atap
Komponen Pelengkap
KEMUDAHAN
UTILITAS







Instansi Proteksi Kebakaran
Instansi Proteksi Petir
Instalasi Listrik
Instalasi Tata Udara
Instalasi Komunikasi
Pencahayaan
Perangkat Hijau
KEANDALAN BANGUNAN
(1)
KESELAMATAN
(4)
KEMUDAHAN
(2)
KESEHATAN
(3)
KENYAMANAN
SNI Bangunan gedung
• SNI 03-1727:2013 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan
Gedung
• SNI 03-1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung
• SNI 03-2847:2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk
Bangunan Gedung
• SNI 03-1729-2015 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung
• SNI 03-7973-2013 Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
• SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Kayu Untuk Bangunan Gedung
dan lainnya
• BGH Perencanaan
• BGH Konstruksi
• BGH Pemanfaatan
• Sertifikat Utama
• Sertifikat Madya
• Sertifikat Pratama
MADYA
75
85
83 Point
Target :
Minimum - 75%
Maksimum - 85%
Pencapaian Saat ini:
Ma x: 85
Mi n: 75
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Persyaratan
Point Tersedia
Point Target
Proses Konstruksi Hijau
56
48
Praktik Perilaku Hijau
21
21
Rantai Pasok Hijau
23
14
100
83
TOTAL
Proses Konstruksi Hijau
Persyaratan
Point Tersedia
Point Target
1. Metode Pelaksanaan Konstruksi Hijau
4
4
2. Pengoptimalan Penggunaan Peralatan
5
4
13
13
20
17
14
10
56
48
3. Penerapan Manajemen Pengelolaan Limbah
Konstruksi
4. Penerapan Konservasi Air pada Pelaksanaan
Konstruksi
5. Penerapan Konservasi Energi pada Pelaksanaan
Konstruksi
TOTAL
LI-039-IDN
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh pemerintah daerah
kecuali untuk bangunan gedung
fungsi khusus oleh Pemerintah
untuk menyatakan kelaikan fungsi
suatu bangunan gedung baik secara
administratif maupun teknis,
sebelum pemanfaatannya.
(Permen PU No.25/PRT/M/2007)
• UU 28 Th. 2002 Pasal 37 ayat (1):
“Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau
pengguna bangunan gedung setelah bangunan gedung tersebut
dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi.”
• PP 36 Th. 2005 Pasal 71 ayat (1 ):
“Pemerintah daerah menerbitkan sertifikat laik fungsi terhadap
bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan telah memenuhi
persyaratan kelaikan fungsi berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan
fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat
(4) sebagai syarat untuk dapat dimanfaatkan.”
• Perda bangunan gedung (contoh: Perda Kota Bandung No. 05 Th.
2010 Pasal 119: “
“Setiap bangunan gedung tertentu yang telah selesai dibangun
sebelum digunakan terlebih dahulu harus mempunyai SLF.”
• Pelayanan prima
• Tanpa pungutan biaya
Memenuhi persyaratan dokumen legal
dan dokumen teknis
Kesesuaian bangunan gedung
terbangun dengan desain/rancangan
gedung yang memenuhi persyaratan
teknis dan tercantum dalam IMB
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Pernyataan bahwa BG Laik Fungsi:
 Memenuhi Persyaratan Teknis Tata Bangunan
 Memenuhi Persyaratan Teknis Keandalan BG;


Diberikan oleh Pemerintah Daerah secara otomatis
dan Cuma-Cuma, apabila BG selesai dibangun sesuai
dengan IMB
Masa Berlaku SLF:
 Tidak Perlu Perpanjangan untuk Rumah Tinggal
Tunggal dan Rumah Deret Sederhana (Luas sd. 36 M2)
 20 tahun untuk BG Rumah Tinggal Tunggal dan Rumah
Deret; Diperpanjang setiap 20 Th
5 tahun untuk BG Non-Rumah Tinggal;
Diperpanjang setiap 5 Th.
BG
Selesai
Pengkajian
teknis
Dok. Adm.
Permohonan
SLF
Dok. Tek.
Dok. Adm.
Verifikasi
Sesuai
?
Ya
Persetujuan
penerbitan
SLF
Tidak
Perbaikan/
Revisi
Perintah
untuk
memperbaiki
Penerbitan
SLF
SLF
Pemilik
Pemda
Selesai
BG
dimanf
aatkan
Dok. Adm.
Pemeliharaan
, Perawatan,
Pengkajian
teknis
Dok. Tek.
Permohonan
SLF
Dok. Adm.
Verifikasi
Sesuai
?
Ya
Persetujuan
penerbitan
SLF
Tidak
Perbaikan/
Revisi
Perintah
untuk
memperbaiki
Penerbitan
SLF
SLF
Pemilik
Pemda
Selesai
man
what
who
• Pengkajian teknis
• Verifikasi
machine
method
how
Pengkaji
teknis
Tantangan:
Kesadaran
Cost/Profit
Tantangan:
Kompetensi
Sertifikasi/registrasi
Jumlah
Pemilik
Market/
demand
Pemda
Tantangan:
Kompetensi staf
Jumlah staf
Organisasi
KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG
UU No 28 tahun 2002, Paragraf 2, Pasal 17
KEMAMPUAN MENDUKUNG
BEBAN MUATAN
KEMAMPUAN
MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI
BAHAYA KEBAKARAN
KEMAMPUAN
MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI
BAHAYA PETIR DAN
LISTRIK
BEBAN MUATAN PADA BANGUNAN
STRUKTUR BANGUNAN
Beban kerja
menetap
berpindah
Beban
Mati
Beban
Hidup
VERTIKAL
ketinggian
Beban
Angin
massa
Beban
Gempa
LATERAL
Kebakaran
Penanganan sistem proteksi aktif dan
sistem proteksi pasif
1. Disediakan ruang pusat pengendali kebakaran pada
bangunan gedung yang tinggi efektifnya lebih dari 50
meter dan merupakan ruang terpisah dari bangunan
utama
1. Dilengkapi dengan sarana alat pengendali, panel
kontrol, telepon, peralatan kebakaran
2. Pintu keluar harus membuka kearah luar,
ditempatkan tidak menghalangi atau menutupi jalan
masuk ke ruang pengendali
3. Mempunyai luas lantai tidak kurang dari 10 m2, dan
salah satu panjang dari sisi bagian dalam tidak
kurang dari 2,5 meter
4. Harus memiliki ventilasi dan kebutuhan cahaya
minimum 400 lux
5. Tingkat suara (ambient) dalam ruangan yang diukur
pada semua peralatan kebakaran beroprasi tidak
lebih dari 65 dbA
2. Bangunan memiliki jalan keluar dan aksesibilitas untuk
pemadam kebakaran
3. Memiliki pencahayaan darurat, tanda arah panah
keluar/exit, dan sistem peringatan bahaya
1. Kemampuan bangunan gedung untuk
melindungi semua bagian bangunan
gedung, termasuk manusia
didalamnya terhadap terhadap
bahaya sambaran petir
2. Sistem penangkal petir merupakan
instalasi penangkal petir yang harus
dipasang pada setiap bangunan yang
letak, sifat gegrafis, bentuk, dan
penggunaannya mempunyai resiko
terkena sambaran petir
3. Penentuan jenis dan jumlah sarana
penangkal petir harus didasarkan
pada lokasi bangunan, fungsi
bangunan dan kewajaran kebutuhan
Kemudahan
1. Hubungan ke, dari, dan
didalam bangunan
2. Kemudahan hubungan
horizontal dalam
bangunan gedung
3. Kemudahan hubungan
vertikal dalam bangunan
4. Kemudahan sarana
evakuasi
5. Kemudahan bagi lansia
dan penyandang cacat
kemudahan: akses ke dan di dalam bangunan – kelengkapan sarana
prasarana
Download