Piagam Madinah dan UUD 1945 Oleh: Mochammad Tommy Kusuma (TomKus) NIM : 02040420016 Konstitusi Amerika Serikat: “Kongres tidak akan membuat undang-undang yang berkenaan dengan suatu agama”. Prajudi Atmosudirdjo dkk., Konstitusi Amerika Serikat (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986) hlm. 40. Konstitusi Uni Soviet: Pasal 52 berbunyi: “Warga negara USRR/URSS (Union of Soviet Sociolist Republics / Uni Republik-Republik Soviet Sosialis) dijamin kebebasan berkeyakinan, yaitu hak untuk memeluk agama, tidak memeluk agama, melakukan upacara keagamaan, dan propaganda ateis”. Prajudi Atmosudirdjo dkk., Konstitusi Soviet (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986) hlm. 52. 1. Monoteisme; 2. Persatuan dan Kesatuan; 3. Persamaan dan Keadilan; 4. Kebebasan beragama; 5. Bela negara; 6. Pelestarian adat yang baik; 7. Politik damai dan proteksi. Piagam Madinah Konsep tauhid terkandung dalam : • Mukadimah : الر ِحيم ِِ الر ْح َم ِّ ِب ْس ِِم ّ ن ّ َِللا • Pasal 22 : “Tidak dibenarkan orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman kepadanya. Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat tinggal bagi pelanggar itu, akan mendapat kutukan dari Allah pada hari kiamat, dan tidak diterima dari padanya penyesalan dan tebusan”. • Pasal 23 : “Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza Wa Jalla dan (keputusan) Muhammad SAW”. • Pasal 42 : “Bila terjadi suatu peristiwa atau perselisihan di antara pendukung piagam ini, yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza Wa Jalla, dan (keputusan) Muhammad SAW. Sesungguhnya Allah paling memelihara dan memandang baik isi piagam ini”. • Akhir Pasal 47 : “Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik dan takwa. Dan Muhammad Rasulullah SAW”. UUD 1945 Konsep monoteisme terkandung dalam : • Sila pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa • Pembukaan UUD 1945 : “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. • Pasal 9 UUD 1945 : “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa”. • Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945 : “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Piagam Madinah Hal persatuan dan kesatuan terkandung dalam: • Pasal 1 : “Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komunitas) manusia lain”. • Pasal 15 : “Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada golongan lain”. • Pasal 17 : “Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka”. • Pasal 25 : “Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutusekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarga”. • Pasal 37 : “Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi kaum muslimin ada kewajiban biaya. Mereka (Yahudi dan Muslimin) bantu-membantu dalam menghadapi musuh piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat. Memenuhi janji lawan dari khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya. Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya”. UUD 1945 Hal persatuan dan kesatuan terkandung dalam: • Sila ketiga Pancasila : Persatuan Indonesia • Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945 : “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. • Pasal 35 UUD 1945 : “Bendera Indonesia ialah Sang Merah Putih”. • Pasal 36 UUD 1945 : “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Piagam Madinah Hal persamaan dan keadilan terkandung dalam: • Pasal 13 : “Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orang yang di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka”. • Pasal 15 : “Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada golongan lain”. • Pasal 16 : “Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi dan ditentang olehnya”. • Pasal 22 • Pasal 23 • Pasal 24 : “Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan”. • Pasal 37 • Pasal 40 : “Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang tidak bertindak merugikan dan tidak khianat”. UUD 1945 Konsep persamaan dan keadilan dalam UUD 1945 terkandung dalam: • Sila kelima Pancasila : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia • Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945 : “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. • Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945 : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. • Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945 : “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. • Pasal 31 Ayat (2) UUD 1945 : “ Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. • Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 : “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. • Pasal 34 Ayat (1) UUD 1945 : “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara”. Piagam Madinah Kebebasan beragama terkandung dalam: • Pasal 25 : “Kaum yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarga”. UUD 1945 Kebebasan beragama terkandung dalam: • Pasal 29 Ayat (2) : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Piagam Madinah Bela negara terkandung dalam: • Pasal 24 • Pasal 37 • Pasal 38 : “Kaum yahudi memikul bersama mukminin selama dalam peperangan”. • Pasal 44 : “Mereka (pendukung piagam) bahu membahu dalam menghadapi penyerangan kota Yatsrib”. UUD 1945 Bela negara terkandung dalam: • Pasal 30 Ayat (1) : “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Piagam Madinah Adat (kebiasaan) gotong royong dalam pembayaran diat dan tebusan tawanan terkandung dalam: • Pasal 2 : “Kaum muhajirin dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka bahu- membahu membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 3 : “Banu Auf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 4 : “Banu Sa’idah sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 5 : “Banu Al-Hars sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 6 : “Banu Jusyam sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 7 : “Banu An-Najjar sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 8 : “Banu ‘Amr bin ‘Awf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 9 : “Banu Al-Nabit sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 10 : “Banu Al-’Aws sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin”. • Pasal 11 : “Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung utang di antara mereka tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran tebusan atau diat”. UUD 1945 Pelestarian adat yang baik termasuk ke dalam kebudayaan nasional yang terkandung dalam: • Pasal 32 Ayat (1) : “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. • Pasal 32 Ayat (2) : “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. • Penjelasan Pasal 32 : “Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa”. 7. POLITIK DAMAI & PROTEKSI Piagam Madinah Konsep damai dan proteksi terkandung dalam: • Pasal 15 • Pasal 17 • Pasal 36 : “Tidak seorang pun dibenarkan (untuk berperang), kecuali seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain). Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan ketentuan ini”. • Pasal 37 • Pasal 39 : “Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya haram (suci) bagi warga piagam ini”. • Pasal 40 • Pasal 45 : “Apabila mereka (pendukung piagam) diajak berdamai dan mereka (pihak lawan) memenuhi perdamaian serta melaksanakan perdamaian itu, maka perdamaian itu harus dipatuhi. Jika mereka diajak berdamai seperti itu, kaum mukminin wajib memenuhi ajakan dan melaksanakan perdamaian itu, kecuali terhadap orang yang menyerang agama. Setiap orang wajib melaksanakan (kewajiban) masing-masing sesuai tugasnya”. • Pasal 47 : “Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik dan takwa. Dan Muhammad Rasulullah SAW. UUD 1945 Politik perdamaian terkandung dalam: • Pembukaan UUD 1945 : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan”. • Pasal 11 Ayat (1) : “Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain”. • Pasal 13 Ayat (1) : “Presiden mengangkat duta dan konsul”.