Uploaded by User77672

36985-75676613101-1-PB

advertisement
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNUEMONIA
KOMUNITI ANAK DAN BALITA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
TANJUNGPURA PONTIANAK
Erica Rohana1,*, Nurmainah1, Ressi Susanti1
1
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
*
Jln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia, [email protected]
Abstrak
Pneumonia merupakan infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat
disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit.
Pneumonia merupakan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Pneumonia
komuniti/Community-Acquired Pneumonia` (CAP) adalah penyakit pneumonia
yang dimulai di luar rumah sakit pada pasien yang tidak tinggal dalam fasilitas
peawatan jangka panjang selama 14 hari atau lebih sebelum onset gejala.
Penelitian ini bertujuan mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan
pada ketepatan dalam pemilihan antibiotik, dosis antibiotik dan lama penggunaan
antibiotik pada pasien pneumoni komuniti anak dan balita di Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura Pontianak yang dibandingkan dengan pedoman NSW
Government Health, IDSA ( Infectious Diseases Society of America) dan Pediatric
& Neonatal Dosage Handbook . Penelitian ini dilakukan dengan metode
observasional menggunakan rancangan penelitian studi potong lintang (cross
sectional study) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara
retrospektif berdasarkan pada data rekam medik pasien anak dan balita yang
terdiagnosis pneumonia dengan kode
(ICD) – 10, J.18.9. Hasil penelitian
menunjukan antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu sefotaksim sebanyak
21,43%. Ketepatan pemilihan antibiotik 92.15%, ketepatan pemilihan dosis
antibiotik 90,20% dan ketepatan lama penggunaan antibiotik 66,67%. Kesimpulan
penelitian ini bahwa ketepatan penggunaan antibiotik meliputi pemilihan
antibiotik, dosis dan lama penggunaan yaitu >50%.
Kata kunci: Pneumonia Komuniti, Community-Acquired Pneumonia` (CAP),
Antibiotik
Abstract
Pneumonia is an infection of the lungs in the bronchial and alveoli that can be
caused by pathogens including bacteria, fungi, viruses and parasites. Pneumonia is
an acute lower respiratory tract infection. Community-acquired pneumonia (CAP)
is pneumonia disease that starts at the hospital in patients who have not stayed in
the hospital for 14 days or more before the onset of the disease. This study
discusses the use of antibiotics include selection of antibiotics, antibiotic doses
and duration of antibiotic for Community-Aquired pneumonia in children and
toddler at Hospital of Tanjungpura University Pontianak compared with NSW
Health Government guidelines, IDSA (American Communicable Diseases
Society) and Pediatric & Neonatal Dosage Handbook . This study was conducted
by observational method using a deskriptive cross sectional study design. Data
collection was conducted retrospectively based on medical record data of pediatric
and toddler patients diagnosed with pneumonia with code (ICD) - 10, J.18.9. The
most often used antibiotic is cefotaxime at 21.43%. Appropriate use of antibiotic
including antibiotic selection is 94.15%, antibiotic doses 90.20%, and duration of
antibiotic use is 66.67%.
Conclusion of this study that appropriate use of
antibiotics (antibiotic selection, antibiotic doses and duration of antibiotic) is
>50%.
Keywords: Community Pneumonia, Community-Acquired Pneumonia (CAP),
Antibiotics
Pendahuluan
Pneumonia
Community-Acquired
yang dapat disebabkan oleh berbagai
komuniti
/
Pneumonia
patogen seperti bakteri, jamur, virus
dan parasit.
(2)
Pneumonia ditandai
(CAP) adalah penyakit pneumonia
dengan gejala berupa nafas cepat,
yang dimulai di luar rumah sakit
batuk-batuk, perubahan karakteristik
pada pasien yang tidak tinggal dalam
dahak, suhu tubuh ≥ 36oC (riwayat
fasilitas perawatan jangka panjang
selama 14 hari atau lebih sebelum
onset gejala.(1) Pneumonia merupakan
infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli
demam), nyeri dada, sesak, leukosit
≥10.000 μl , ditemukan infiltrat
pada foto toraks pasien.(3) Prevalensi
pneumonia pada tahun 2018 di
Alat dan Bahan
Indonesia sebesar 4% di Kalimantan
Alat-alat
Barat
2,1%.(4)
sebesar
Kasus
yang
penelitian
digunakan
dalam
adalah
lembar
ini
pneumonia di kota Pontianak pada
pengumpulan data dan perangkat
tahun 2017 sebanyak 4,13%.(5) Setiap
lunak Microsoft excel. Bahan yang
tahun pneumonia membunuh sekitar
digunakan
1,6 juta anak balita atau sekitar 14%
adalah data rekam medik pasien
dari seluruh kematian balita didunia.
pneumonia komuniti anak dan balita
(6)
di
pasien non intensive care unit (ICU)
Tanjungpura
diberikan terapi antibiotik empiris.
November 2017 – November 2018
Golongan
dapat
yang meliputi no rekam medik, umur,
digunakan antara lain golongan brta
jenis kelamin, jenis antibiotik, dosis
Penatalaksanaan kasus CAP pada
laktam,
antibiotik
yang
flurokuinon.(3)
makrolida,
Pemberian
antibiotik
memenuhi
dosis
di
dalam
Rumah
antibiotik,
penelitian
Sakit
ini
Universitas
Pontianak
periode
dan lama pemberian
yang
tidak
antibiotik,
guidelines
regimen
dapat
Government
Health,
NSW
Infectious
meningkatkan resistensi antibiotik.
Diseases Society of America (IDSA)
Jika
dan Pediatric & Neonatal Dosage
resistensi
antibiotik
tidak
terdeteksi dan tetap bersifat patoggen
Handbook.
maka akan terjadi penyakit yang
merupakan ulangan dan menjadi sulit
Rancangan Penelitian
untuk
sedangkan
Penelitian ini mengunakan metode
pemilihan dosis lebih dari dosis
observasinal studi potong lintang
regimen dapat menimbulkan efek
(cross
samping
deskriptif.
disembuhkan,
atau
bahkan
toksisitas.
sectional)
yang
Pengumpulan
bersifat
data
Lama penggunaan antibiotik yang
dilakukan secara retrospektif yaitu
kurang dari yang di rekomendasikan
berupa data rekam
juga dapat menyebabkan kegagalan
pasien yang terdiagnosis pneumonia
alam
komuniti anak dan balita di Rumah
mencegah
atau
mengobati
medik pada
pneumonia komuniti(6)
Sakit
METODOLOGI PENELITIAN
dengan kode ICD-10, J.18.9.
Universitas
Tanjungpura
Pediatric
&
Neonatal
Dosage
Metode Pengumpulan Data
Handbook. Data pasien yang berupa
Pengumpulan data di Rumah Sakit
data kualitatif maupun kuantitatif
Universitas Tanjungpura Pontianak
akan diolah menggunakan aplikasi
dilakukan secara retrospektif Data
Microsoft Excel, dan kemudian akan
berasal dari rekam medik dengan
disajikan dalam bentuk penguraian
kode ICD-10, J.18.9. Data yang
dan tabel.
diperoleh
disalin
pada
lembar
pengumpulan data . Data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikumpulkan
data
Karakteristik Subyek Penelitian
karakteristik pasien berupa jenis
Tabel 1. Karakteristik Subyek
kelamin,
berupa
usia,
lama
perawatan,
pengobatan pasien yang meliputi
nama antibiotik, dosis antibiotik dan
lama penggunaan antibiotik.
Analisi Data
Pengambilan data dapat dilakukan
dengan metode analisis deskriptif,
yaiitu dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data
terkumpul
yang telah
kemudian
Penelitian
Karakteristik
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan
Usia:
≤5 tahun
>5 tahun
Lama Rawat
Inap:
1-5 hari
6 – 10 hari
> 10 hari
Jumlah
Kasus
Persentase
(%)
19
9
67,85
32,14
26
2
92,86
7,14
11
16
1
39,29
57,14
3,57
dilakukan
evaluasi penggunaan antibiotik pada
Pasien pneumonia anak dan balita
pasien pneumonia komuniti anak dan
cenderung terjadi pada laki – laki
balita di Rumah Sakit Universitas
(67,85%)
Tanjungpura
ketepatan
perempuan (32,14%). Anak laki-laki
antibiotik, ketepatan pemilihan dosis
memiliki risiko 2 kali lebih tinggi
antibiotik,
lama
dibandingkan perempuan. Hal ini
yang
dikarenakan
meliputi
dan
ketepatan
pemberian
antibiotik
dibandingkan
dengan
guidelines
guidelines
pedoman
NSW,
dibandingkan
diameter
dengan
saluran
pernafasan anak laki-laki lebih kecil
dibandingkan
dengan
anak
perempuan sehingga anak laki-laki
EVALUASI
lebih mudah mengalami kesulitan
ANTIBIOTIK
bernafas. Organ paru-paru pada anak
Pengobatan utama yang diberikan
perempuan memiliki daya hambat
pada
yang lebih rendah dan daya hantar
antibiotik.
yang
aliran
pasien
pneumonia
adalah
Penatalaksanaan
kasus
lebih
tinggi
pneumonia komuniti rawat inap non
udara
dalam
ICU pasien akan diberikan terapi
rongga pernafasan lebih lancar dan
empiris.(3) Antibiotik yang paling
paru-paru
banyak
sehingga
yang
PENGGUNAAN
sirkulasi
infeksi
dapat
terlindung
patogen.(8)
Usia
dari
pasien
digunakan
dalam
terapi
pasien v pneumonia anak dan balita
pneumonia anak dan balita yang
di
mengalami
Tanjungpura Pontianak adalah terapi
pneumonia
komuniti
Rumah
Sakit
Universitas
cenderung terjadi pada usia ≤5 tahun
tunggal
sefotaksim
sebanyak
sebanyak 92,86% sedangkan usia >5
21,43%.
Beberapa
penelitian
tahun sebanyak 7,14%.
Salah satu
mengatakan bahwa antibiotik yang
faktor penyebab usia anak dan balita
paling banyak digunakan dengan
rentan
persentase
mengalami
pneumonia
21,88%-89,90%
yaitu
yang
sefotaksim.(11) Penelitian Dwi, dkk
menyebabkan turunnya kekebalan
mengatakan bahwa antibiotik yang
tubuh
paling
komuntiti
yaitu
malnutrisi
terhadap
infeksi
karena
banyak
digunakan
gangguan imunitas humoral yang
seftriakson
disebabkan
(44,41%). Sefotaksim dan seftriakson
oleh
menurunnya
dengan
yaitu
persentase
komplemen protein, dan menurunnya
merupakan
aktivitas leukosit untuk memfagosit
sefalosporin generasi ketiga
maupun membunuh kuman.(9) Lama
merupakan derivat beta laktam stabil
rawat inap pasien paling banyak pada
terhadap
rentang
bakteri sehingga memiliki aktivitas
6-10
Pengobatan
yang
hari
(57,14%).
efektif
antibiotik
banyak
golongan
yang
beta-laktamase
dengan
baik terhadap bakteri gram positif
antibiotik ialah 3 sampai ≤ 10 hari.(10)
dan bakteri gram negatif serta aktif
melawan S.Pneumoniae. (12)
Tabel 2. Distribusi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Komuniti dan Distribusi
Ketepatan Antibiotik
N = 28
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nama Obat
Seftriakson
Sefotaksim
Amoksisilin
Ampisilin
Sefotaksim
Amoksisilin
Amoksisilin
Ampisilin
Azitromisin
Seftriakson
Seftriakson
Sefiksim
Sefiksim
Sefotaksim
Sefotaksim
Gentamisin
Klaritromisin
Azitromisin
Seftriakson
Meropenem
Gentamisin
Ampisilin
Gentamisin
Eritromisin
Seftriakson
Amikasin
Meropenem
Sefiksim
Gentamisin
Seftriakson
TEPAT
TIDAK TEPAT
PERSENTASE TEPAT
PERSENTASE TIDAK TEPAT
Jumlah
Kasus
5
6
1
1
Persentase
(%)
17,85
21,43
3,57
3,57
Tepat Obat*
2
7,14
YA
1
3,57
YA
2
7,14
YA
3
10,71
YA
1
3,57
YA
1
3,57
YA
1
3,57
TIDAK
1
3,57
TIDAK
1
3,57
TIDAK
1
3,57
TIDAK
1
3,57
TIDAK
YA
YA
YA
YA
10
5
66,67 %
33,33 %
Keterangan :
*mengacu pada pedoman NSW Goverment Health, IDSA (Infection Desease of America)
Tabel 3. Distribusi Ketepatan Penggunaan Dosis dan Ketepatan Lama Penggunaan Obat
(LPA) pada Pasien Pneumonia Komuniti
Antibiotik
Pada Pasien
Seftriakson inj
Seftriakson inj
Seftriakson inj
Seftriakson inj
Seftriakson inj
Sefotaksim inj
Sefotaksim inj
Sefotaksim inj
Sefotaksim inj
Sefotaksim inj
Sefotaksim inj
Klaritromisin syr
Azitromisin syr
Sefiksim syr
Amoksisilin
Ampisilin inj
Ampisilin inj
Sefotaksim inj
Amoksisilin inj
Sefotaksim inj
Amoksisilin inj
Amoksisilin syr
Ampisilin inj inj
Azitromisin syr
Seftriakson inj
clromisin syr
Seftriakson inj
Seftriakson Inj
Seftriakson inj
Amikasin inj
Meropenem inj
Seftriakson inj
Sefiksim syr
Seftriakson inj
Sefiksim syr
Seftriakson inj
Seftriakson inj
Sefiksim syr
Seftriakson inj
Meropenem inj
Gentamisin inj
Ampisilin inj
Pedoman
Dosis
LPA
(mg)
(hari)
50-2000
3-10
50-2000
3-10
50-2000
3-10
50-2000
3-10
50-2000
3-10
150-2000
3-10
150-2000
3-10
150-2000
3-10
150-2000
3-10
150-2000
3-10
150-2000
3-10
15 – 500
3-5
10 – 500
3-5
8-400
3-10
25 – 1000
3-10
100-4000
3-10
100-4000
3-10
150-2000
3-10
90 – 4000
3-10
150-2000
3-10
90-4000
3-10
25-1000
3-10
100-4000
3-10
10-500
3-5
50-2000
3-10
10-500
3-5
50-2000
3-10
50-2000
3-10
50-2000
3-10
15-22
3-10
40-2000
3-10
50-2000
3-10
8-400
3-10
50-2000
3-10
8-400
3-10
50-2000
3-10
50-2000
3-10
8-400
3-10
50-2000
3-10
40-2000
3-10
2,5-7
3-10
100-4000
3-10
No
1
6
7
16
36
9
14
15
21
24
29
25
18
32
3
23
5
10
17
11
12.
13.
30.
20
26
Pasien
Dosis
(mg)
1000
380
350
700
1110
1350
600
600
990
2000
1500
250
80
40
560
800
1000
1350
800
750
600
7,5
800
50
475
48
250
700
560
126
420
450
100
450
100
275
300
100
300
1200
45
390
LPA
(hari)
4
3
2
3
3
3
5
5
3
4
4
2
3
1
3
1
6
3
3
4
6
2
3
5
3
5
4
1
2
5
2
2
1
1
2
1
2
3
1
9
4
10
Evaluasi
Tepat
Tepat
Dosis**
LPA***
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
Gentamisin inj
2,5-7
Eritromisin inj
20-4000
Sefiksim inj
8-400
Sefotaksim inj
150-2000
Sefotaksim inj
150-2000
Sefotaksim inj
150-2000
Gentamisin inj
2,5-7
Sefiksim syr
8-400
Gentamisin inj
2-2,5
Seftriakson inj
50-2000
TEPAT
TIDAK TEPAT
PERSENTASE TEPAT
PERSENTASE TIDAK TEPAT
3-10
3-5
3-10
3-10
3-10
3-10
3-10
3-10
3-10
3-10
28
31
41
13
120
1500
1350
675
1050
50
60
26,5
530
10
10
2
4
2
5
5
3
3
3
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
46
5
90,20%
9,80%
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
YA
YA
34
17
66,67%
33,33%
Keterangan :
** mengacu pada pedoman NSW Goverment Health, Pediatric & Neonatal Dosage Handbook
*** mengacu pada pedoman IDSA (Infection Desease of America
Tepat Obat
persentasi ketepatan pemilihan jenis
Tabel
2.
Menunjukkan
antibiotik yaitu
perbedaan pada
terdapat 15 jenis antibiotik yang
pedoman
rumah
diberikan pada pasien pneumonia
pedoman
yang
komuniti anak dan balita di Rumah
peneleliti.
Sakit
yang tidak tepat dapat merugikan
Universitas
Pontianak,
dari
Tanjungpura
tabel
sakit
dengan
digunakan
Penggunaan
oleh
antibiotik
tersebut
pasien seperti meningkatnya jumlah
disimpulkan bahwa terdapat 10 jenis
bakteri jumlah bakteri yang resisten,
antibiotik
yang tepat obat dengan
timbulnya peningkatan efek samping
persentase 66,67% dan 33,3% tidak
dan toksisitas antibiotik, terjadinya
tepat. Hasil yang diperoleh sesuai
pemborosan
dengan penelitian yang dilakukan
tercapainya manfaat klinik secara
Fendi, menunjukkan bahwa sebanyak
optimal dalam pencegahan maupun
65,8% tepat dalam pemilihan jenis
pengobatan
antibiotik.
biaya, Penggunaan tiga kombinasi
Penelitian
menunjukkan
Usman,dkk
ketepatan
dalam
pemilihan jenis antibiotik sebesar
62,0%.
(11,14)
menyebabkan
antibiotik
pemberian
Adapun
yang
berlebihan
perbedaan
dalam
resistensi
biaya
dan
infeksi,
disebut
peningkatan
tidak
antobiotik
dapat
tidak
tepat,
yang
menimbulkan
bahkan
dapat
meningkatkan
keparahan
infeksi
Pasien Pneumonia Komuniti Anak
yang tidak diinginkan. Penggunaan
Dan
antibiotik
Universitas Tanjungpura Pontianak.
yang
tidak
tepat
berdasarkan tabel 2 yaitu kombinasi
Balita
Di
Rumah
Sakit
(14,11)
azitromisin – sefiksim– klaritromisin
Antibiotik
dikatakan
tidak
pada pasien pneumonia diketahui
tepat jika lebih dari dosis yang
bahwa azitromisin dan klaritromisin
direkomendasikan,
berada pada golongan yang sama.
dapat meningkatkan jumlah bakteri
(11,14)
yang
resisten , timbulnya efek
samping,
Tepat Dosis
dikhawatirkan
toksisitas
antibiotik.
Antibiotik dikatakan tidak tepat jika
Ketepatan
dosis
antibiotik
kurang dari dosis yang dianjurkan
pada pasien pneumonia komuniti
sehingga tidak tercapainya manfaat
anak dan balita di Rumah sakit
klinis
Universitas Tanjungpura Pontianak
pencegahan
berdasarkan
infeksi.
pedomann
NSW
Government Health dan Pediatric
and Neonatal Dosage Handbook
sebanyak 46(90,20%) antibiotik yang
tidak
tepat
dosis.
Hasil
penelitian ini sesuai dengan yang
dilaKukan
oleh
Fendi,
yang
menjelaskan bahwa ketepatan dalam
pemilihan
Berbeda
dosis
sebanyak
62%.
dengan
penelitian
yang
Dwi,dkk
hasil
dilakukan
oleh
penelitian
menunjukkan
bahwa
ketepatan dalam pemilihan dosis
yaitu sebanyak 25,45%. Tabel 5.
Tabel Distribusi Ketepatan Dosis
optimal
maupun
Selain
itu
dalam
pengobatan
juga
dapat
menyebabkan pemborosan biaya. (14)
Tepat
Lama
Penggunaan
Antibiotik
tepat dosis dan 5(9,80%) antibiotik
yang
yang
Evaluasi
ketepatan
lama
penggunaan antibiotik pada pasien
pneumonia komuniti anak dan balita
di
Rumah
Sakit
Universitas
Tanjungpura Pontianak dibandingkan
dengan pedoman IDSA. Distribusi
penggunaan antibiotik pada pasien
pnuemonia komuniti anak dan balita
di
Rumah
Sakit
Universitas
Tanjungpura Pontianak yang telah
dibandingkan
dengan
pedoman
dapat dilihat pada tabel 3. Data
tersebut menjukkan bahwa sebanyak
pneumonia komuniti anak dan balita
34 (66,67%) antibiotik yang tepat
di
lama penggunaan dan 17 (33,33)
Tanjungpura
antibiotik yang tidak tepat lama
sefotaksim
21,43%.
Persentase
penggunaan.
pemilihan
ketepatan
pemilihan
Penelitian
ini
dan
Rumah
Sakit
Universitas
Pontianak
yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Dwi,
antibiotik , ketepatan pemilihan dosis
menunjukkan hasil bahwa ketepatan
antibiotik, dan ketepatan pemilihan
dalam lama penggunaan antibiotik
lama penggunaan antibiotik yang
yaitu lebih dari 50% , yaitu sebesar
dibandingkan dengan pedoman NSW
58%.(11) Berbeda dengan penelitian
Government
Fendy
Pediatric
ketepatan
dalam
lama
penggunaan ntibiotik yaitu dibawah
50%
yaitu sebanyak 40,47%.
Lama
penggunaan
pada
antibiotik
rentang
&
IDSAI,
Neonatal
dan
Dosage
Handbook yaitu lebih dari 50%.
(14)
dikatakan tidak tepat karena tidak
berada
Health,
lama
penggunaan yang direkomendasikan.
Menurut IDSA/ATS dan PDPI lama
pemberian antibotik 3-10 hari.
Daftar Pustaka
1. Azwar A, Pengantar Epidemiologi.
Edisi
Revisi.
Jakarta:Binarupa
Aksara;2002
2. Direktorat
Jendral
Penyakit
Pengendalian
dan
Lingkungan.
Penggunaan antibiotik yang kurang
Penyehatan
Pedoman
dari waktu yang direkomendasikan
Pengendalian Infeksi.
3. Islam Z, Qodariyah M, Nursehah E.
dikhawatirkan terjadinya kegagalan
Penggunaan Antibiotik Pada Terapi
pengobatan, jumlah bakteri yang
Community Acquired Pneumonia di
resisten
meningkat,
serta
meningkatnya biaya perawatan yang
dapat merugikan pasien maupun
keluarga pasien.(14)
RSUD Pasar Rebo dan RSUD
Tarakan di Jakarta Tahun 2104.
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.
2013; 19(1).
4. Kementrian Kesehatan
Republik
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar:
RISKESDAS
Kesimpulan
Antibiotik
banyak
digunakan
yang
pada
paling
pasien
2018.
Jakarta:
Kementrian Kesehatan
Republik
Indonesia; 2018
5. Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Profil
Kesehatan
Provinsi
Rumah Sakit Umum Cengkareng
Kalimantan Barat Tahun 2017.
Tahun
Pontianak:
Program
Dinas
Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat;2017
6. Usman DAP, Herman H, Emelda A.
Evaluasi
Penggunaan
Antibiotik
Pada Pasien Pneumonia Komuniti
Di
Rumah
Sakit
Ibnu
Sina
Makassar. As-syifa.2014;6(1)
The Management
7. IDSA.
Community-Acquired
of
Pneumonia
2013-2014.
Studi
Skripsi.
Pendidikan
Dokter. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu
Kesehatan.
Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah;2015
11. Usman DAP, Herman H, Emelda
A.
Evaluasi
Antibiotik
Penggunaan
Pada
Pasien
in Infants and Children Older Than
Pneumonia Komuniti Di Rumah
3 Months of Age: Clinical Practice
Sakit Ibnu Sina Makassar. As-
Guidelines
by
the
Pediatric
Infectious Diseases Society and the
Infectious
Diseases
Society
of
America. CID; 2011
8. Yanti
Y.E.
Penggunaan
Pasien
Rasionalitas
Antibiotik
Rawat
Inap
Pada
Balita
Penderita Pneumonia Dengan
Syifa.2014;6(1)
12. Astuti PMA. Identifikasi Drug
Related Problems (DRPs) Pada
Pediatri Pneumonia Komunitas
Di Instalasi Rawat Inap RSD
Madani
L.
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Antibiotik
Status Gizi Dengan Klasifikasi
Pneumonia
Pada
Balita
Di
Puskesmas Gilingan Kecamatan
Evaluasi
Jakarta
Timur.
Farmasains.
2016;2(6)
Antibiotik
Di
Pasien
14. Nugroho F. Utami PI, Yuliastuti
Fakultas Kedokteran. Surakarta:
Komunitas
Pada
(CAP) di RSUD Budi Asih
I.
Pneumonia
Penggunaan
Communitu Aquired Pneumonia
Banjarmasin Surakarta. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret;2010
10. Jalil ANA. Profil Pasien
Sulawesi
Tengah. Galenka;2017. Vol 3 (1)
13. Pahriyani A, Khotimah N, Bakar
Pendekatan Gyssens Di RSUD
Pontianak;2016
9. Gozali A. Hubungan Antara
Provinsi
Evaluasi
Pneumonia
Penggunaan
Pada
di
Penyakit
Rumah
Sakit
Umum Purbalingga. Pharmacy.
2011; 8(1)
Download