MODEL PERTUMBUHAN POPULASI PREDATOR-PREY DENGAN EFEK ALLEE DAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II R.Y.Artha, W.Muharini, Marjono Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak. Artikel ini membahas model predator-prey kontinu dengan efek Allee. Laju pertumbuhan Allee mengikuti model logistik. Efek Allee pada model ini terjadi pada laju pertumbuhan populasi prey. Model dengan efek Allee mempunyai empat titik kesetimbangan. Analisis dinamik model meliputi perhitungan titik kesetimbangan, syarat eksistensi titik kesetimbangan, analisis kestabilan lokal titik kesetimbangan dan kestabilan global titik kesetimbaangan. Pada model ini, kedua spesies dapat hidup berdampingan apabila syarat eksistensi titik kesetimbangan interior terpenuhi. Analisis kestabilan diilustrasikan dengan melakukan simulasi numerik untuk menguji hasil analisis yg telah diperoleh. Kata kunci : analisis kestabilan, efek Allee, Holling tipe II, model predator prey 1. PENDAHULUAN Model dinamika populasi merupakan model matematika yang menggambarkan peristiwa perubahan yang terjadi pada suatu populasi, seperti pertumbuhan. Salah satu model yang merupakan sistem dinamik adalah model interaksi populasi yakni interaksi antara dua spesies atau lebih. Interaksi ini dapat berbentuk predasi, seperti pada model predator prey. Predator merupakan populasi yang memakan, sedangkan prey adalah populasi yang dimakan. Berbagai teori dan eksperimen telah dilakukan untuk menyelidiki analisis kestabilan sistem predator prey tetapi tidak banyak yang membahas analisis kestabilan sistem predator prey terkena efek Allee. Efek ini merupakan fenomena penting yang cukup menarik perhatian dari ahli ekologi. Efek Allee adalah hubungan positif antara kepadatan populasi dan laju pertumbuhan. Efek Alle mengurangi laju pertumbuhan populasi ketika kepadatan populasi rendah sehingga individu-individu sukar untuk berinteraksi. Penyebab utama efek ini adalah kesulitan dalam menemukan pasangan antar individu dari suatu spesies dengan kepadatan populasi rendah. Penyebab lainnya adalah disfungsi sosial, depresi penangkaran sanak dan eksploitasi makanan. Efek ini dapat berkurang jika ukuran populasi meningkat (Courchamp et al,1999). Model predator-prey dengan efek Allee ini ditulis oleh Jian, Zu dan Masayasu, Mimura. Pada artikel ini membahas tentang sifat kestabilan dengan efek Allee. 2. MODEL MATEMATIKA Model predator prey dengan efek Allee adalah ( Disini ( ) ) dan masing-masing menyatakan kepadatan populasi prey dan predator, sedangkan berturut-turut menyatakan tingkat kelahiran maksimum prey, tingkat pencarian efektif, banyaknya prey yang dimangsa, tingkat kematian rata-rata prey dan predator, kompetisi populasi prey, waktu pemangsaan dan Allee. Untuk menyederhanakan sistem ( ) dilakukan penskalaan paramater sistem dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut. sehingga diperoleh, ( ) ( ) ( ) dengan, 364 3. ANALISIS DINAMIK MODEL Titik kesetimbangan sistem ( ) diperoleh ketika (3) Dari persamaan ( ) diperoleh ( ) ( ) Dari perhitungan, dapat dibentuk kombinasi dari keempat solusi sehingga menghasilkan 4 kemungkinan ) ( ), ( ), ( ) dan ( ). Dimana, titik kesetimbangan, yaitu ( ( ) √( ) ( ( Titik kesetimbangan Titik kesetimbangan ( dan ) dan ( ) eksis jika ) eksis jika dan ( dan ( ( ). ) ) ) . Kestabilan titik kesetimbangan diperoleh dengan linearisasi sistem ( ) menggunakan matriks Jacobi (Boyce dan DiPrima, 2008). Matriks Jacobi untuk persamaan ( ) adalah ( ) ( [ Titik kesetimbangan Jacobi ( ) ( ( [ ) (4) ) ] ) disubstitusikan ke dalam matriks ( ) maka diperoleh matriks ], dengan nilai eigen dan . Jelas titik kesetimbangan stabil karena dan . Hal ini menunjukkan bahwa populasi predator dan prey akan punah. ) disubstitusikan ke dalam matriks ( ) maka diperoleh matriks Titik kesetimbangan ( ( ) Jacobi ( ) [ ( ) dan ], dengan nilai ( . Nilai √( ) bernilai positif karena ( ) ) . Titik kesetimbangan tak stabil karena salah satu nilai eigennya bernilai positif maka titik kesetimbangan tak stabil. ) disubstitusikan ke dalam matriks ( ) maka diperoleh matriks Titik kesetimbangan ( ( ) Jacobi ( ) [ ( ) dan ], dengan nilai ( . Nilai Sedangkan nilai akan bernilai positif jika . Dari penjelasan diatas, kestabilan titik kesetimbangan titik √( ) bernilai negatif karena akan stabil jika . Pada titik kesetimbangan ( ) ) . dan akan bernilai negatif jika bergantung pada nilai dan dan menunjukkan bahwa predator yang punah sehingga hanya ada populasi prey. Titik kesetimbangan ( ) disubstitusikan ke dalam matriks ( ) maka diperoleh matriks (( ( [ Jacobi ) ( ( ( (( ) ( ) )) ] Persamaan karakteristik matriks ( ) adalah sehingga diperoleh ) ) )) ( ) 365 (( ) ( ) √( ) (( ) ( ) )) ( ) . ( kesetimbangan ) akan stabil asimtotik jika ( Menurut ) ( syarat kestabilan titik . Hal ini menunjukkan ) bahwa kedua spesies akan hidup berdampingan. 4. KESTABILAN GLOBAL Untuk menganalisa kestabilan di titik endemik digunakan Kriteria Dulac dalam Teorema Dulac. Dalam bahasan ini titik kesetimbangan endemik berada dalam suatu daerah . Jika di sekitar titik kesetimbangan tidak terdapat orbit periodik, maka titik kesetimbangan bersifat stabil global. Keberadaan orbit periodik dapat ditunjukkan dengan menggunakan kriteria Dulac, dengan suatu fungsi Dulac yang berada di daerah adalah ( )( ) ( ) ( ) Dari persamaan ( ) diperoleh ( ) ( ) Teorema 3.1 ( { Jika ) }, maka tidak terdapat orbit periodik. Bukti : ( { Jika diperoleh bahwa ( ) ) ( ) }, maka ( dan ) . . Berdasarkan Teorema Dulac, apabila Oleh karena itu, ( ) ( ) dan tidak terdapat perubahan tanda, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan orbit periodik pada sistem ( ) sehingga bentuk dari orbit solusi yang terjadi adalah menuju ke suatu titik kesetimbangan. 5. SIMULASI NUMERIK Untuk mengilustrasikan hasil analisis, maka dilakukan simulasi numerik dengan menggunakan nilai parameter yang diberikan pada Tabel 1. Hasil simulasi ditunjukkan pada Gambar (a), (b), dan (c). Tabel 1. Nilai-nilai parameter simulasi model dengan dengan efek Allee Parameter No. 1 0.016 11.25 0.5 0.2 2.5 2 0.02 7.8 0.5 0.2 2.5 3 0.05 7.8 0.5 0.2 2.5 Gambar (a) menunjukkan bahwa titik kesetimbangan , dan eksis. Simulasi ini menggunakan parameter seperti yang tertera pada Tabel 1 bagian pertama. Dengan parameter yang ( diberikan, jelas bahwa syarat eksistensi dan √ ) terpenuhi karena hasil yang diperoleh dan . Titik kesetimbangan stabil, bersifat tidak stabil dan bersifat stabil dengan syarat sehingga menunjukkan bahwa titik kesetimbangan akan stabil jika ( ) ( ) kestabilan pada titik kesetimbangan , dan stabil lokal. Gambar (b) eksis. Sesuai dengan hasil analisis, titik kesetimbangan . Dengan parameter seperti Tabel 1 bagian kedua, bahwa syarat terpenuhi karena hasil dari syarat kestabilan Sesuai dengan hasil analisis, Gambar (c) akan tak stabil jika ( ) ( . ) . Dengan 366 parameter seperti Tabel 1 bagian ketiga, bahwa syarat kestabilan pada titik kesetimbangan terpenuhi karena hasil dari syarat kestabilan , sehingga membentuk orbit periodik. 1 0.8 0.4 0.9 0.7 0.35 0.8 0.6 0.3 0.5 0.25 Y(t) P(t) 0.6 0.5 0.4 Y(t) 0.7 0.4 0.3 0.2 0.15 0.3 0.2 0.1 0.1 0.05 0.2 0.1 E0 0 0 E1 0.05 E2 0.1 0.15 0.2 0.25 N(t) 0.3 0.35 0.4 0.45 0 0.5 0 0.05 0.1 0.15 (a) Potret fase model (a) potret fase untuk kondisi 0.2 0.25 X(t) 0.3 (b) dan 0.35 0.4 0.45 0.5 0 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 X(t) (c) (b) dan (c) potret fase untuk kondisi . 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada model predator-prey dengan efek Allee diperoleh masing-masing 4 titik kesetimbangan, ( ) ( ) dan ( ). yakni ( ) 2. Pada model predator-prey dengan efek Allee pada titik kesetimbangan (0,0) stabil karena efek Allee dapat menyebabkan kepunahan. 3. Simulasi numerik untuk model predator- prey kontinu dengan efek Allee sesuai dengan hasil analisis. Untuk beberapa nilai parameter yang diambil sesuai kondisi yang diperlukan. DAFTAR PUSTAKA Boyce, W. dan R.C.DiPrima., (2008), Elementary Differential Equations and Boundary Value Problems, Ninth Edition, John Willey & Sons, Inc. New York, hal. 511. Chourchamp, F., Cluthon, T., dan Grenfell, B., (1999), Inverse Density Dependence and the Allee Effects, Trends Ecol, 14, hal. 405-410. Jian, Zu dan Masayasu, Mimura., (2010), The Impact of Allee Effect on a predator prey system Holling tipe II functional response, Jurnal Applied Mathematics and Computaion 217, Japan, hal. 3542-3556. 367