PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM DI KOTA TANGERANG OUTLINE NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH 1 Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk menyusun naskah akademik terkait pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM di Kota Tangerang sebagai pelaku utama ekonomi yang berbasis kerakyatan dan dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berdaya saing. 2 Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM meliputi bidang pendidikan, pelatihan produksi dan pengolahan dan pemasaran, pengembangan kompetensi sumber daya manusia, dan teknologi serta pengendalian dan pengawasan. 3 Dari identifikasi dan kajian analisis ditemukan data bahwa yang tercatat di dinaskop Kota Tangerang terdapat 955 lembaga Koperasi yang tersebar di 11 Kecamatan di Kota Tangerang dengan jumlah anggota sebanyak 70.881 yang terdiri dari jenis kelamin 57.533 laki-laki dan 13.348 perempuan. Namun dari 955 lembaga koperasi hanya terdapat 47% lembaga Koperasi yang aktif di Kota Tangerang hanya sebesar 2%. Hal ini menunjukkan tingkat Partisipasi berupa kesertaan penduduk (dewasa) sebagai anggota koperasi masih rendah. 4 Terdapat pula lembaga Koperasi Nasional dan Provinsi yang beroperasi di Kota Tangerang hingga tahun Buku 2018 sebanyak 50 Koperasi. Secara administratif karena beroperasi di wilayah Kota Tangerang maka diperlukan sinergi dalam pemberdayaan asas manfaat terhadap penduduk Kota Tangerang. 5 Menurut catatan dukcapil Kota Tangerang tahun 2018 jumlah usia penduduk dibawah 16 tahun sebanyak 416.000 jiwa. Hal ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan sebagai jalan yang dapat dilayani dan diberdayakan. 6 Sedangkan pelaku UMKM juga menghadapi banyak tantangan dan permasalahan yaitu utamanya pada di faktor pembiayaan, kemampuan sumber daya, kemampuan teknologi dan kemampuan pemasaran serta ruang persaingan dengan pelaku industri besar yang berbasis E-commerce (online). 7 Permasalahan lain yang juga menjadi perhatian dan tantangan serta ancaman bagi stakeholder pelaku Koperasi dan UMKM dan sering terjadi seperti: banyaknya usaha koperasi yang berkedok rentenir atau lembaga keuangan ilegal (online), masih adanya peraturan/ regulasi yang masih tumpang tindih antar instansi, kurangnya kemampuan SDM dalam mengelola organisasi koperasi, 8 terbatasnya jejaring bisnis dan kemitraan bisnis, belum maksimalnya koperasi dikelola sebagai badan hukum yamg profesional, masih seringnya terdapat konflik internal dalam organisasi koperasi, dalam kebanyakan koperasi belum memanfaatkan teknologo informasi digital, kurangnya kesadaran pengawasan pelaku koperasi dan UMKM, serta kurangnya peran usaha sedang dan besar dalam mensupport pelaku koperasi dan UMKM. 9 Untuk itu landasan hukum yang kuat bagi pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UKM diharapkan dapat menumbuhkan Koperasi dan UKM di wilayah Kota Tangerang tahapan dalam proses pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UKM dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 10 1. Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh Koperasi dan UMKM 2. Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan masalah yang dihadapi oleh Koperasi dan UMKM. 3. Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM 4. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan bagi Koperasi dan UMKM. 11 Selanjutnya Pemerintah Kota Tangerang perlu menyusun rekomendasi konsep Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Walikota Tentang Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi dan UMKM di Kota Tangerang. Sehingga terdapat landasan hukum yang kuat bagi pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UMKM di Kota Tangerang 12