SISTE UROGENITAL WANITA OLEH : PEMBAHASAN 01 SISTEM UROGENITAL 02 SISTEM URINARIUS 03 SISTEM REPRODUKSI WANITA EMBRIOLOGI PENDAHULUAN Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinaria dan sistem genital, yang mana sistem urinaria dibagi menjadi traktus urinaria atas dan bawah. Sistem urogenital erat kaitannya dengan sistem eksresi dan sistem reproduksi, dimana sistem eksresi adalah proses pengeluaran zatzat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Sistem urogenital pada wanita khususnya akan lebih membahas system genitalia atau system reproduksi pada wanita. DEFINISI SISTEM UROGENITAL • Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinaria dan sistem genital, yang mana sistem urinaria dibagi menjadi traktus urinaria atas dan bawah. • Traktus urinaria bagian atas terdiri dari ginjal, pelvis renalis, dan ureter, • traktus urinaria bagian bawah terdiri dari vesika urinaria dan uretra. • Sistem genital eksterna pada wanita terdiri dari vagina, uterus dan ovarium. • Sistem urogenital erat kaitannya dengan sistem eksresi dimana Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi (dalam hal ini adalah ginjal) • sistem reproduksi adalah sistem genital makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. EMBRIOLOGI Sistem urogenital berasal dari mesoderm intermediet (mesodermal ridge) mesoderm terdiferensiasi pada awal organogenesis tersebut menjadi tiga bagian, yaitu : Epimere di bagian dorsal mioselom Hypomere di Mesomere di bagian latero bagian tengah ventral nefroselom splangnoselom EMBRIOLOGI Mesomer akan terpisah membentuk dua area yaitu genital ridge yang mengandung sel-sel pembentuk gonad sehingga menjadi cikal bakal organ genitalis membentuk nefrotom yang menjadi cikal bakal organ ginjal dan saluran nefron (dimana saluran nefron akan membentuk glomerulus internus) serta juga membentuk rongga yang disebut nefroselom (dimana saluran nefroselom akan membentuk glomerulus eksternus). SISTEM URINARIUS EMBRIOLOGI Organogenesis ginjal terdiri melalui tiga tahapan secara berurutan yaitu : Pronefros (ginjal primitif) Mesonefros (ginjal transisi) Metanefros (ginjal definitif) Tahap Pronefros Pronefros (ginjal primitif) Ginjal ini berasal dari mesoderm intermediate yang berdiferensiasi menjadi duktus Ginjal ini setiap nefron nya memiliki nefrostom yang berfungsi untuk melakukan ultrafiltrasi sisa metabolisme yang dimasukkan ke selom dan tubulus yang menyalurkan sisa buangan tersebut menuju ke dorso lateral tubuh. Setiap tubulus bermuara pada sepasang saluran pronefros yang terdapat di sisi dorsal tubuh. Saluran kemih tersebut bermuara ke kloaka bagian posterior. Pronefros terdapat glomus yang merupakan glomerulus primitif dan letaknya menjorok mendekati nefroselom. Pronefros kemudian beratropi sampai hilang dan digantikan oleh mesonefros yang tumbuh di posteriornya. Tahap Mesonefros Ginjal ini setiap nefron nya memiliki glomerulus dan nefrostom.terletak pada bagian kaudal pronefros, dan tersusun secara metamerik. Ginjal ini memiliki banyak segmen, dimana pada segmen-segmen paling posterior, nefron-nefron tidak memiliki nefrostom lagi, tinggal glomerulus. Saluran kemih sepasang disebut duktus Wolff. Mesonefros bekerja sama dengan plasenta sebagai alat pembuangan. Tahap Metanefros bersifat permanen, dan tersusun secara non-metamerik. Ginjal ini tumbuh setelah mesonefros beratrofi, berada di posterior mesonefros. Ginjal ini nefron nya tidak mengandung nefrostom lagi, hanya glomerulus. Maturasi Ginjal terjadi pada saat ginjal tumbuh kuncup ureter terbentuk sebagai penonjolan seperti jari. penonjolan pertama membentuk kaliks mayor selanjutnya membentuk kaliks minor penonjolan berikutnya membentuk tubulus penampung yang lurus dan melengkung. Pada fase ini juga terjadi lobulasi pada permukaan ginjal. Lobulasi pada ginjal ditandai dengan terjadinya agregasi mesenkim metanefrik Perkembangan selanjutnya pada saluran urogenital Evaginasi • duktus Wolff daerah kaudal ke latero anterior membentuk duktus baru yang akan menjadi ureter, pelvis, dan saluran kemih dan Nefrotom yang berada di posterior bekas mesonefros • membentuk nefron dan tubulus, kemudian bertemu dengan saluran kemih yang tumbuh dari divertikulum duktus Wolff. Duktus Wolff pada wanita • akan beratropi, sisanya pada waktu dewasa dijumpai dekat ovarium, disebut epoophoron dan paroophoron. SISTEM URINARIUS ANATOMI Sistem urin tersusun atas ginjal, ureter, vesica urinaria, dan urethra. Berfungsi membantu terciptanya homeostasis dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme. Sebelum diekskresikan dari tubuh dan menjadi urin melalui beberapa saluran pada trakts urinarius : glomerulus kaliks minor kaliks mayor kapsula Bowman tubulus collectivus pelvis renalis tubulus convulatus proksimal tubulus koligen ureter loop of Henle tubulus convulatus distal vesica urinaria urethra Struktur vesica urinary dan urethra wanita • tabung yang panjangnya 4 – 5 cm • Bagian tengah uretra wanita dikelilingi oleh sfinkter eksternus yang terdiri atas otot lurik volunter. • Urethra terletak diantara vagina dan klitoris. SISTEM REPRODUKSI EMBRIOLOGI • Pada wanita organ genital terdiri dari gonads, saluran reproduksi dan alat kelamin eksternal. • Gonadal (Gonadal) diferensiasi terjadi sebelum akhir periode embrio. • Saluran reproduksi maupun eksternal genitalia berdiferensiasi sebelum akhir trimester pertama. Pengembangan saluran kelamin wanita berlanjut di uterus. Gonads turun dalam uterus. EMBRIOLOGI • Perkembangan sistem genital berasal dari genital ridge yang terdiri tas sel-sel germinatif primitif, epitel germinal, serta jaringan rete dari mesonefros. • Genital ridge tersusun atas gamet (sel induk benih), sel interestial yang berasal dari mesenkim mesoderm, dan epitel mesoderm yang merupakan pelapis genital ridge yang berbentuk sex cord. Genital ridge terbagi atas : korteks yang pada wanita berkembang dan mengandung sel germinal betina (oogonium) membentuk ovarium medula pada wanita tidak berkembang EMBRIOLOGI Saluran genital wanita berasal dari duktus Muller yang berasal dari perkembangan duktus paramesonephridicus menjadi saluran sendiri yang membentuk oviduk, uterus dan vagina dengan dilapisi oleh jaringan pengikat dan sel mesenkim disekitarnya. Duktus Muller mempunyai ostium di ujung anterior untuk menampung ovum pada saat ovulasi, disebut ostium tubae abdominal. Duktus Muller kiri-kanan bersatu dibagian posterior membentuk bagian uterus dan vagina PERBEDAAN STADIUM INDIFEREN PADA PRIA DAN WANITA ANATOMI GENITALIA EXTERNA mons pubis • bagian yang menonjol didepan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Vulva • tempat bermuaranya system urogenital serta merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi dua bagian yaitu labia mayora dan labia minora. Labia mayora • lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjong. Kedua bibir ini akan bertemu dan membentuk perineum. Labia minora • lipatan bagian dalam bibir besar tanpa rambut. Bibir ini mengelilingi orifisium vagina. Klitoris Perineum • terletak dibawah prepusium klitoridis dan diatas orifisium uretralis. • Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium. ANATOMI GENITALIA INTERNA ANATOMI GENITALIA INTERNA Vagina Serviks • Vagina merupakan saluran penghubung antara organ reproduksi bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam. • Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. • bagian dasar dari uterus yang menyempit sehingga sering disebut juga leher rahim. Uterus • organ yang berongga dan berotot. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. • Uterus diperdarahi oleh Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus Tuba fallopi • tuba muskular yang panjang sekitar 12 cm dengan diameter 3-8 mm. merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. Ovarium • terdapat dua buah yaitu kanan dan kiri. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid. DAFTAR PUSTAKA • Healey A. Embryology of the Female Reproductive Tract.Journal of endocrinology. 2010. • Armijn A. Pembentukan Sistem Urogenital Mamalia. Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) • Maharani, T.K. et al. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Kelainan Kongenital Sistem Urogenital pada Neonatus. J. Media Muda. 2013 • Marieb and Hoehn. Urinary System Anatomy. Human anatomy &physiology 9thed. 2010 • Unknown. Human Physiology/The Urinary System[internet]. Cited on 27 november 2020. • Gonzalez JA. Overview of the female Reproductive system. Springer science+bussines media. 2016 • Yavagal S, Farias TF, Medina CA, Takacs P. Normal vulvovaginal, perineal and pelvic anatomy with reconstructive considerations. Semin Plast Surg. 2011; 25(2):121-129 Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation