Uploaded by User76416

mikrometer

advertisement
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
2
Nuna Eka Lupita
185100901111014
TEP
O
O2
KALIBRASI MIKROMETER
PRE-LAB
1. Apa beda mikrometer obyektif dan mikrometer okuler dan objektif? Jelaskan
perbedaannya!
Mikrometer obyektif terbagi menjadi 10 skala, masing- masing berukuran 0,1
mm. Mikrometer obyektif berbentuk slide serta ditempatkan pada meja preparat
mikroskop. Mikrometer okuler ditempatkan didekat lensa okuler. Pada skala
obyektif adalah skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak anatar garis memiliki nilai
0,01 mm. Skala okuler merupakan skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak antar
garis sama tetapi nilai tidak diketahui. Skala okuler ukuran tidak berubah meskipun
pembesaran diubah, sedangkan skala obyektif berubah ukiran bila diubah ukurannya
(Chaeri, 2010).
2. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?
Kalibrasi merupakan proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur
dengan cara membandingkannya dengan standar atau tolak ukur. Prinsip kalibrasi
mikrometer okuler yaitu dengan menggunakan mikrometer objektif. Kalibrasi
dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer obyektif dan okuler pada
perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) dari kedua mikrometer
disimpulkan menjadi satu garis. Setelah itu dilihat pada skala ke berapa kedua
mikrometer tersebut berhimpitan kembali. Dari hasil tersebut diketahui satu satuan
panjang pada skala mikrometer okuler tersebut berdasarkan jumlah skala mikrometer
objektif yang berada pada garis berhimpit. Dimulai dengan menyejajarkan antara
mikrometer okuler dan obyektif dengan memutar bagian atas dari lensa okuler.
Mikrometer okuler perlu dikalibrasi karena agar skala serta ukuran kotak-kotak pada
mikrometer okuler liner maupun yang terdapat pada mikrometer okuler kuadran
dapat diketahui. Skala pada mikrometer okuler linier tersebut kemudian dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu objek, sedangakan ukuran dari kotak-kotak
pada mikrometer okuler kuadran dapat digunakan untuk mengukur luas permukaan
suatu objek mikroskopis.Selain itu mikrometer okuler perlu dikalibrasi agar memiliki
nilai nilai dari perbandingan skala objektif dengan skala okuler disetiap perbesaran
(Ratnawati, 2010).
3. Bagaimanakah langkah-langkah kalibrasi micrometer? Jelaskan!
Mikrometer okuler diinsersikan pada lensa okuler dengan cara perangkat lensa
okuler dilepas dari tabung okuler. Lensa okuler bagian atas dilepas. Mikrometer
obyektif sitempatkan pada meja benda serta difokuskan menggunakan lensa obyektif
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
Nuna Eka Lupita
185100901111014
TEP
O
O2
10x sehingga skala mikrometer obyektif tampak. Lensa obyektif difokuskan sehingga
gambar kedua mikrometer jelas. Bagian atas lensa okuler diputar sehingga skalanya
searah atau sejajar dengan mikrometer obyektif. Sisi kiri kedua mikrometer
disejajarkan sehingga skala pada kedua mikrometer berhimpitan. Diamati serta dicari
skala disebelah kanannya yang paling berhimpitan dari kedua mikrometer tersebut.
Rentang diantara dua skala yang berhimpitan dihitung, kemudian nilai kalibrasi
dihitung (Ratnawati, 2010).
4. Tuliskan rumus dari kalibrasi micrometer! Beri keterangan masing-masing komponen.
Rumus kalibrasi mikrometer :
A
Kalibrasi = B x 0,01
Keterangan rumus :
A = skala pada mikrometer obyektif
B = skala pada mikrometer okuler
0,01 = ketelitian pada mikrometer (Campbell, 2010).
5. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis
Mikrometer terbuat dari kaca merupakan alat bantu ukur yang memiliki skala
dalam satuan mikron. Jenis mikrometer ada dua jenis, yaitu mikrometer objektif dan
mikrometer okuler. Mikrometer obyektif terbagi menjadi 10 skala, masing- masing
berukuran 0,1 mm. Mikrometer obyektif berbentuk slide serta ditempatkan pada meja
preparat mikroskop. Mikrometer okuler ditempatkan didekat lensa okuler. Pada
skala obyektif adalah skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak anatar garis memiliki
nilai 0,01 mm. Skala okuler merupakan skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak
antar garis sama tetapi nilai tidak diketahui. Skala okuler ukuran tidak berubah
meskipun pembesaran diubah, sedangkan skala obyektif berubah ukiran bila diubah
ukurannya.
Mikrometer berfungsi sebagai pengukur obyek mikroskopis yang diamati dengan
mikroskop. Mikrometer dapat mengukur panjang serta luas permukaan suatu objek
(Budi, 2011).
Tanggal Nilai
Paraf
Asisten
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
Nuna Eka Lupita
185100901111014
TEP
O
O2
DIAGRAM ALIR
A. Persiapan Kalibrasi Mikrometer
Mikrometer Obyektif
Diletakkan diatas meja preparat
Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler
Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler
Mikrometer okuler & obyektif siap/hasil
B. Kalibrasi Mikrometer Okuler
Mikrometer Obkuler dan Mikrometer Obyektif
Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)
Dicari skala mikrometer okuler dan obyektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri
Dicari skala yang berhimpitan kedua kali
Dihitung banyak skala mikrometer obyektif dan okuler di antara dua mikrometer yang
saling berhimpitan
Dihitung nilai kalibrasinya
Hasil
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
Nuna Eka Lupita
185100901111014
TEP
O
O2
C. Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang
Mikrometer Obyektif
Diatur perbesaran 40x
Dihitung jumlah skala mikrometer objektif dalam suatu bidang pandang
Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)
Dihitung luas bidang pandang (mm2)
Hasil
D. Pengukuran panjang dan Lebar Preparat
Mikrometer Obyektif
Diatur perbesaran 100x
Mikrometer objektif daiambil dan diganti preparat
Dihitung panjang dan lebar preparat (skala)
Dihitung panjang dan lebar preparat sebenarnya (dalam satuan mm)
Hasil
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
Nuna Eka Lupita
185100901111014
TEP
O
O2
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Chandra. 2011. Bahan Ajar Mikroteknik. Universitas Negeri Gorontalo.
Gorontalo. Hal. 5-6
Campbell, Neil A. dkk. 2010. Biology Ninth Edition. Pearson. USA. p. 91-92
Chaeri, Achmad. 2010. Penggunaan Mikroskop Serta Alat Bantu Ukur. Universitas
Terbuka Surabaya. Hal. 13-14
Ratnawati. 2010. Petunjuk praktikum mikroteknik. FMIPA UNY. Yogyakarta.
Hal. 15-17
Download