JENIS PARAGRAF Paragraf adalah suatu himpunan kalimat yang didalamnya terkandung kalimat penjelas dan kalimat utama. Sedangkan ciri khas dari paragraf adalah pada awal paragraf terdapat indentasi atau menjorok dari batas kiri ke kanan, selain itu paragraf juga sering dinamakan alinea. A. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama 1. Paragraf Deduktif paragraf deduktif memiliki ide utama yang berada di kalimat pertama. Lalu kalimat pendukung ide utama berada setelahnya. Kalimat pendukung biasanya berisi informasi dari ide utama yang berada di kalimat pertama. Contoh : Rudi adalah anak yang memiliki peringkat teratas di kelas. Ketika belajar dia sangat fokus dan tidak mudah terganggu. Temantemannya sering meminta tolong untuk diajari matematika. Selain itu dia sering menyempatkan diri untuk mengajari teman-temannya yang belum paham dalam pelajaran. 2. Paragraf Induktif Ide utama berada di kalimat paling akhir dari sebuah rangkaian kalimat. Kalimat dari ide utama yang berada di akhir paragraf merupakan penyimpulan dari setiap kalimat penjelas yang terdapat di kalimat sebelumnya. Contoh : Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar, informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien. 3. Paragraf Campuran paragraf campuran merupakan gabungan dari paragraf deduksi dan induksi karena pada paragraf campuran ide utama berada di awal dan akhir dari sebuah susunan kalimat (paragraf). Ini menjadikan kalimat pendukung yang bersifat penjelas berada di tengah antara ide utama yang berada di awal dan akhir paragraf. Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi. B. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya 1. Paragraf Narasi (Menceritakan) Paragraf berisi sebuah rangkaian cerita yang tersusun secara runtut. Secara garis besar narasi adalah menceritakan, jadi paragraf ini bertujuan agar setiap kalimat yang disampaikan bisa dibaca dengan imajinatif oleh pembaca. Sehingga mereka bisa merangkai segala fenomena dan situasi yang ada dalam cerita dalam bayangannya. Paragraf narasi digunakan untuk karya sastra seperti novel, cerpen dan prosa. Karena pada karya sastra tersebut memiliki latar, konflik, alur cerita dan tokoh yang tidak mempunyai ide utama dalam sebuah paragrafnya. Ciri-cirinya: ada tokoh, latar, dan suasana. Contoh : Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanyamengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia. 2. Paragraf Deskripsi (Menggambarkan) Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang memiliki misi agar setiap pembaca bisa mengimajinasikan setiap gambaran dari suatu paragraf dengan nyata. Jadi pembaca akan dibawa ke dunia imajinasi agar mereka bisa merasakan apa yang digambarkan dalam paragraf dengan jelas dan nyata. Sehingga bisa merasakan pengalaman yang nyata dari kelima indra yang mereka punya. Jadi mereka seolah-olah bisa merasa, mencium dan mendengar dari kalimat yang diungkapkan pada paragraf. Ciri-cirinya: Terdapat entitas yang dideskripsikan agar indera bisa terangsang. Contoh : Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina. 3. Paragraf Persuasi (Mengajak) Rangkaian kalimat ini bertujuan untuk imbauan, membujuk, mengajak dan mempengaruhi agar pembaca mau melaksanakan apa yang ada di dalam paragraf. Ciri-cirinya : terdapat ajakan untuk melaksanakan sesuatu. Contoh : Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk tumbuh tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. oleh karena itu marilah perbanyak minum susu. 4. Paragraf Argumentasi Paragraf ini merupakan jenis yang hampir sama dengan paragraf persuasi. Tujuan dari paragraf argumentasi adalah untuk menjabarkan fakta berupa data/informasi dan opini yang agar pembaca bisa percaya dan yakin. Pada paragraf ini akan ditampilkan berupa susunan berbagai pendapat dari penulis beserta kesimpulannya. Dan biasanya kesimpulan akan berada di penutup paragraf. Ciri-cirinya: ada opini dan ada alasannya. Contoh : Sebagian anak indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan sukarton (1992) bahwa anak anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengasi kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecendrungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat dimana-mana. 5. Paragraf Eksposisi (Menjelaskan) Jenis paragraf yang satu ini bertujuan untuk menambah cakrawala wawasan dari pembaca. Karena pada paragraf ini terdiri dari data, gagasan, pengetahuan dan opini dari penulis. Penulisan teks eksposisi memiliki sifat yang ilmiah karena pada paragraf eksposisi terkandung data yang spesifik. Model paragraf ini sering ditemukan pada artikel berita, karena pada artikel berita terkandung menyuguhkan fakta dan opini yang jelas. Ciri-cirinya: seringkali paragraf eksposisi ada kata “adalah” dan itu merupakan keterangan berupa data atau informasi. Contoh : Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanahtanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan.Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit. C. Berdasarkan Pola Pengembangannya a. Pola Umun Khusus Pada kasus pola ini pada kalimat permulaan cenderung memiliki karakter yang menjelaskan sifat umum dan selanjutnya dijabarkan pada sebuah detail. Umum: Unggas Khusus: Ayam b. Pola khusus-umum Pada pola ini adalah lawan dari umumkhusus karena pada permulaan kalimat berupa detail dan ditutup dengan kalimat yang berkarakter umum. c. Pola definisi luas Alur ini dimanfaatkan oleh penulis untuk mengutarakan informasi atau memaknai arti dari suatu hal. d. Pola proses Alur proses adalah susunan dari sebuah aktivitas untuk membuat dan menghasilkan urutan/rangkaian dari sebuah fenomena (kejadian) e. Pola sebab-akibat Pada pola ini paragraf akan menampilkan kronologi dari sebab dari suatu fenomena yang dirangkai dengan akibat yang akan ada oleh sebab. f. Pola ilustrasi Ilustrasi ini digunakan saat sebuah ide dianggap tabu atau sesuatu yang sulit dijelaskan dengan kata-kata maka diperlukan pola ilustrasi yang memperjelas. g. Pola pertentangan dan perbandingan Alur ini dipakai saat membicarakan suatu masalah dengan cara menajamkan dengan yang lain. Sementara pada alur perbandingan dipakai saat membicarakan dua objek yang memiliki perbedaan dan identikal. h. Pola analisis Alur ini dipakai saat akan membahas ide yang memiliki karakter yang umum ke dalam skema logis analitis dan detail. i. Pola klasifikasi Klasifikasi ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap memiliki kesamaan-kesamaan tertentu. j. Pola seleksi Alur ini dipakai dengan memutuskan suatu bagian dengan cara mempertimbangkan kegunaan, kondisi dan manfaatnya. k. Pola titik pandang Alur ini dilaksanakan saat penulis memiliki pandangan untuk menceritakan ke dalam cerita atau ketika penulis melihat sesuatu dan diceritakan ke dalam tulisan. l. Pola dramatis Alur ini dilaksanakan dengan menggunakan metode cerita tidak langsung dengan cara menulisnya pada dialog tokoh. m. Analogi Alur ini dilaksanakan dengan cara memperbandingkan dua entitas yang memiliki berbagai macam persamaan dari segi apapun. n. Generalisasi Alur ini dilaksanakan dengan metode membuat kesimpulan yang bersifat general yang bersumber dari informasi-informasi yang dipunyai tokoh dalam cerita.