TUGAS INDIVIDU I: METODOLOGI PENELITIAN INDAH KHARUNISA 180304003 NAMA NIM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2016-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Ketepatan dalam pelaporan merupakan karakteristik kualitatif utama bagi laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan serta sangat penting bagi perusahaan dan pihak pihak yang membutuhkan. Pihak yang membutuhkan disini maksudnya adalah kreditur, pemegang saham, dan manajemen. Demi kepentingan perusahaan dalam pengambilan keputusan maka keteoatan waktu dalam pelaporan keuangan adalah peranan tertinggi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Salah satu informasi yang penting dalam laporan keuangan adalah Leverage keuangan dan Profitabilitas perusahaan. Laverage keuangan biasanya diukur dengan debt to equity ratio dan profitabilitas perusahaan yang berasal dari laporan keuangan yang merupakan salah satu indikator landasan dalam mengambil keputusan berinvestasi.Weston dan Copeland (1995) dalam Hilmi dan Ali (2004) menyatakan bahwa rasio laverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Sedangkan rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Ang,1997). Melalui laporan keuangan maka akan diperoleh informasi penting tentang suatu perusahaan secara periodik yaitu : 1. Informasi sumber akuntansi, kewajiban serta modal perusahaan. 2. Perusahaan dalam sumber ekonomi mikro dan kekayaan bersih. 3. Informasi perusahaan mengenai hasil usaha perusahaan yang berguna sebagai estimasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. 4. Informasi kewajiban yang disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi. 5. Informasi kebijakan akuntansi yang dianut oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh penggunanya apabila relevan dan handal. Maksud relavan disini adalah predictable, memiliki feedback value serta tepat waktu (Annisa,2004). Ini dapat menunjukkan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian laporan keuangan kepada publik sehingga perusahaan diharapkan untuk tidak menunda penyajian laporan keuangannya selain itu juga agar informasi tersebut tidak hilang kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Ketepatan dalam pelaporan keuangan telah diatur dalam undang undang No. 8 tahun 1995 tentang peraturan pasar modal dan diperbarui oleh Bappepam pada tahun 1996 menyebutkan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan yang sudah di audit secara berkala kepada Bappepam selambat-lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku, lalu laporan keuangan tersebut diumumkan kepada masyarakat. Jika perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan makan dikenakan sanksi administrative sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Saat tahun 2013 sebanyak 7 emiten mendapatkan sanksi berupa suspensi perdagangan saham. Emiten yang mengalami suspensi tersebut adalah PT Bornero Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Setady Safe Tbk (SAFE), PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), PT Zebra Nusantara Tbk, PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), PT Berlian Laju Tanker (BLTA), dan PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK). Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tanggal 28 juni 2013 perusahaan terkait belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2012 dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut. Pada tahun 2015 dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis 9 April 2015, Bursa Efek Indonesia melaporkan ada 52 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan per Desember 2014, dari total perusahaan tercatat (saham dan obligasi) sebanyak 547 emiten. Puncaknya pada tanggal 30 Juli 2015 BEI memperpanjang penghentian sementara pergadangan saham (suspensi) empat perusahaan tercatat. Empat perusahaan yang diperpanjang suspensinya antara lain PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Berau Coal Energy (BRAU), PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA), dan PT Inovisi Infracon (INVS). Perpanjangan ini dilakukan karena perseroan belum menyampaikan laporan keuangan interin 31 Maret 2015 dan melakukan pembayaran denda. Dilain pihak, PT Grahamas Citrawisata Tbk sudah menyampaikan laporan keuangan interim 31 Maret 2015, Namun masih belum melakukan pembayaran denda. Seperti diketahui, sesuai dengan peraturan Nomor 1-H tentang sanksi, bursa telah memberikan Peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150 Juta kepada perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangannya dan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian keuangan. Lalu dalam situs market.bisnis.com mengeluarkan berita bahwa tercatat pada 30 Juni 2020 terdapat 80 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahun 2019 secara tepat waktu. BEI akan memberika peringatan tertulis III dan tambahan dana sebesar Rp 30 Juta bila pada bulan ke-3 sejak batas Waktu penyampaian laporan keuangan emiten tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan. Terakhir akan diberikan suspensi jika pada bulan ke-4, emiten masih tidak menuntaskan kewajiban. Dalam beberapa kasus, BEI memberikan denda hingga 150 juta bila perseroan ingin menghentikan suspensi.Beberapa emiten yang belum menerbitkan laporan keuangan diantaranya adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF), PT Cowell Development Tbk. (COWL), dan PT Hanson International Tbk. (MYRX). Akibat yang dihasilkan dari keterlambatan penyampaian laporan keuangan ini akan sangat berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Mulai dari segi reputasi perusahaan, investor menilai buruk atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan ini bahkan hingga penghapusan pencatatan saham tersebut. Mengingat begitu pentingnya ketepatan waktu pelaporan tersebut menjadikan pelaporan keuangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai salah satu objek yang signifikan untuk diteliti. Adapun faktor-faktor yang diduga akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan adalah faktor berita turunnya profit perusahaan, pendapat dari auditor, dan keterlambatan auditor (Naim,1998; Bandi,2000). Dalam jurnal ketepatan waktu pelaporan keuangan (Ceacilia,2008) faktor potensial lainnya yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan antara lain debt to equity, rasio ini menunjukkan seberapa besarkah perusahaan dibelanjai oleh kreditur. Semakin tinggi debt to equity ratio atau financial leverage maka semakin tinggi resiko perusahaan. Resiko yang dihadapi perusahaan merupakan berita buruk yang dapat menunda penyampaian laporan keuangan perusahaan dikarenakan waktu yang digunakaan untuk menekan debt to equity ratio serendah-rendahnya. Lalu faktor profitabilitas merupakan indikator keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan serta sebagai cerminan efektivitas yang dicapai oleh perusahaan. bila perusahaan mendapat keuntungan maka tingkat percaya diri suatu perusahaan semakin meningkat, mereka akan bersemangat dalam pelaporan keuangan perusahaan secar tepat waktu. Faktor ukuran perusahaan, dimana masyarakat lebih banyak menyoroti perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Untuk menjaga image tersebut maka perusahaan akan berusaha menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Faktor pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Penelitian yang Novice (2010) menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap pelaporan keuangan hasil ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh Kartika (2011) dan Christine (2012) yang menyebutkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan. Faktor kedua adalah debt to equity ratio, Debt to equity ratio merupakan rasio untuk menunjukkan perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah modal perusahaan. Debt to equity ratio digunakan dalam hal mengukur tingkat aktivitas perusahaan yang telah dibiayai dengan hutang. Debt to Equity Ratio (DER) dapat pula memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dipunyai oleh perusahaan, sehingga dapat melihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang (Ang, 1997). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio merupakan pengukuran atas risiko keuangan yang mengukur rasio atas persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Menurut Atkinson, et al. (2004) rumus debt to equity ratio yaitu: Debt to equity ratio = Total Debt Total Equity Tingginya rasio debt to equity mempelihatkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Tingginya risiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajibannya atau hutangnya baik pokok maupun bunganya. Faktor ketiga dalam penelitian ini adalah persentase kepemilikan publik, Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap saham perusahaan publik. Perusahaan publik menjua1 surat berharga melalui pasar modal yang berbentuk saham. Perusahaan akan berjalan dengan pengawasan oleh publik sehingga keleluasaan menajamen menjadi terbatas. Dengan adanya pengawasan oleh publik maka manajemen dituntut harus mampu menunjukkan kinerja yang baik, jika pihak manajemen memiliki kinerja baik maka para pemegang saham akan mendukung keberadaan manajemen. Menurut Mello dan Pearson (1998), struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Dua aspek kepemilikkan yang perlu dipertimbangkan adalah konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar atau biasa disebut outsider ownership concentration (shareholders dispersion dan institusional investors) dan kepemilikan perusahaan oleh manajer (insiders ownership). Kepemilikan saham publik disebut juga shareholders dispersion karena merupakan perwakilan dari para pemegang sahain yang dipertimbangkan sebagai kelompok atau perorangan. Berdasarkan teori keagenan dari jensen dan. Meciding (1976) jika jumlah pemegang saham sernakin rnenyebar, maka konsentrasi kepemilikan akan terpecah dalam persentase kecil. Bukti empiris tentang ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan di indonesia sudah lumayan banyak dengan hasil faktor yang mempengaruhi ketepatan dalam pelaporan keuangan antara lain faktor berita turunnya profit perusahaan, pendapat dari auditor, dan keterlambatan auditor. Untuk itu saya ingin mencari lagi bukti empiris lainnya mengenai ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dengan menggunakan profitabilitas, debt to equity ratio, dan persentase kepemilikan publik. 1.2.RUMUSAN MASALAH Meskipun telah ditetapkannya peraturan dalam ketepatan pelaporan keuangan, namun masih terdapat perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangannya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal tersebut dirumuskan dalam pertanyaan berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 2. Apakah debt to equity ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 3. Apakah persentase kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 1.3.TUJUAN PENELITIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dalam penulisan penelitian ini adalah : 1. Menganalisa pengaruh profitabilitas terhadap tingkat ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018. 2. Menganalisa pengaruh debt to equity ratio terhadap tingkat ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018. 3. Menganalisa pengaruh persentase kepemilikan publik terhadap tingkat ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018. 1.4.MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini bagi praktisi diharapkan menjadi gambaran serta temuan temuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Diharapkan juga bagi akademisi penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah referensi ilmu dibidang keuangan. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan agar dapat melakukan pelaporan keuangan secara tepat waktu. Membantu dalam memahami pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi perkembangan studi keuangan. 1.5.SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah sesuai dengan isi dari latar belakang, tujuan dan kegunaan penelitian, serta diakhiri dengan sistematikan penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan variabel terikat, variabel bebas, kerangka pemikiran, serta memasukkan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi analisis terhadap data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian. Pendekatan yang digunakan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data. BAB IV PENUTUP Sebagai bab terakhir dari penelitian, akan diuraikan kesimpulan yang merupakan sajian singkat yang diperoleh dari pembahasan. Dalam bab ini juga dimuat keterbatasan dan saran berdasarkan hasil penelitian. Tabel Ringkasan Jurnal Penelitian Terdahulu No 1 2 3 Penulis (Tahun) Michell Suharli, Awaliawati Rachpriliani (2006) Rini Dwiyanti, (2010) Wahyu Adhy Noor Sulistyo, (2010) Judul Penelitian Studi empiris faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di bursa efek indonesia periode 2006-2008 Variabel Penelitian Variabel Dependen: Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan Variabel Independen: X1 Rasio likuiditas (CR) X2 Profitabilitas X3 Persentase kepemilikan publik X4 KAP Variabel Dependen: Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan Hasil Penelitian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. Variabel Independen: X1 Debt to equity ratio X2 Profitabilitas X3 Struktur kepemilikan X4 Kualitas Auditor X5 Pergantian Auditor Variabel Dependen: Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan Variabel Independen: X1 Profitabilitas X2 Likuiditas X3 Laverage X4 Ukuran Perusahaan X5 Kompleksitas Operasi Perusahaan X1 berpengaruh terhadap Y X2 berpengaruh terhadap Y X3 tidak berpengaruh terhadap Y X4 berpengaruh terhadap Y X1 tidak berpengaruh terhadap Y X2 berpengaruh terhadap Y X3 berpengaruh terhadap Y X4 tidak berpengaruh terhadap Y X5 tidak berpengaruh terhadap Y 1. X1 berpengaruh terhadap Y 2. X2 tidak berpengaruh terhadap Y 3. X3 tidak berpengaruh terhadap Y 4. X4 berpengaruh terhadap Y 5. X5 berpengaruh terhadap Y 6. X6 berpengaruh terhadap Y 7. X7 berpengaruh terhadap Y 8. X8 tidak berpengaruh terhadap Y No 4 Penulis (Tahun) Afriyeni, Doni Marlius (2019) Judul Penelitian Variabel Penelitian Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. X6 Kepemilikan Publik X7 KAP X8 Opini Auditor Variabel Dependen: Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan Variabel Independen: X1 Profitabilitas X2 Likuiditas X3 Laverage X4 Ukuran Perusahaan X5 Kompleksitas Operasi Perusahaan X6 Kepemilikan Publik X7 KAP X8 Opini Auditor Hasil Penelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. X1 berpengaruh terhadap Y X2 tidak berpengaruh terhadap Y X3 tidak berpengaruh terhadap Y X4 berpengaruh terhadap Y X5 berpengaruh terhadap Y X6 berpengaruh terhadap Y X7 berpengaruh terhadap Y X8 tidak berpengaruh terhadap Y *Diurutkan dari jurnal terlama hingga terbaru Tabel Rekap Research Gap Pengaruh Pengaruh X1 terhadap Y Pengaruh X2 terhadap Y Pengaruh X3 terhadap Y Signifikan + Rini Dwiyanti (2010) Rini Dwiyanti (2010 Afriyeni dan Doni (2019) Tidak Signifikan - + Nurmiati (2016) I Made dan Ni Gusti (2016) Michell dan Awaliawati (2006) -