BAB 5 PENUTUP 1.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk

advertisement
BAB 5
PENUTUP
1.1
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan
eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini
yaitu return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), earnings per share
(EPS) dan operating cash flow (OCF), sedangkan faktor eksternal diproksikan
yaitu inflasi dan tingkat suku bunga. Penelitian ini menghasilkan 172 data
pengamatan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode tahun 2011-2015.
Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji
heterokedastisitas. Dari hasil pengujian menunjukkan data terdistribusi normal,
dalam model regresi tidak mengandung gejala multikolinearitas, gejala
autokorelasi dan gejala heterokedastisitas.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut diatas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
tidak sesuai dengan hipotesis pertama yang menyatakan return on assets
berpengaruh positif terhadap return saham ditolak yang berarti Informasi
laba bukan sebagai signal yang diterima investor dalam pengambilan
keputusan untuk berinvestasi pada pasar modal. Sehingga berdampak
pasar tidak bereaksi yang tercermin dari volume perdagangan saham yang
105
106
membuat harga saham perusahaan turun serta menurunkan return saham.
2.
Debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal
ini tidak sesuai dengan hipotesis kedua yang menyatakan debt to equity
ratio berpengaruh negatif terhadap return saham ditolak. Debt to equity
ratio bukan sebagai dasar investor dalam pengambilan keputusan untuk
berinvestasi karena tinggi atau rendahnya debt to equity ratio tidak
berpengaruh pada keputusan atas harga saham di pasar modal. Informasi
debt to equity ratio tidak memberikan respon positif karena investor tidak
memperhatikan permodalan perusahaan untuk kegiatan operasionalnya.
Semakin tingginya debt to equity ratio menunjukkan permodalan usaha
lebih banyak memanfaatkan hutang.
3.
Earnings per share (EPS) berpengaruh positif terhadap return saham. Hal
ini sesuai dengan hipotesis ketiga yang menyatakan earning per share
berpengaruh positif terhadap return saham diterima, bahwa semakin tinggi
earning per share menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan
dalam menyediakan pendapatan kepada para pemegang saham dimana
investor menilai sebagai signal baik yang diterima oleh pasar sehingga
berdampak pasar yang bereaksi yang tercermin dari volume perdagangan
saham. Tingginya harga saham perusahaan juga mengakibatkan return
saham yang diterima investor juga naik.
4.
Operating cash flow (OCF) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal
ini tidak sesuai dengan hipotesis keempat yaitu operating cash flow
berpengaruh positif terhadap return saham ditolak. Hal ini menunjukkan
107
investor tidak menjadikan pelaporan arus kas dari aktivitas operasi sebagai
dasar pengambilan keputusan investasinya. Informasi mengenai arus kas
operasi tidak memberikan reaksi positif bagi investor sehingga berdampak
pasar tidak bereaksi yang tercermin pada volume perdagangan saham,
akibatnya permintaan saham turun sehingga return saham juga menurun.
5.
Inflasi berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil ini tidak
konsisiten dengan dengan hipotesis kelima yaitu inflasi berpengaruh
negatif terhadap return saham ditolak. Hasil ini mengidentifikasikan
bahwa semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi return saham.
Terjadinya inflasi tidak selalu dipandang negatif tapi juga memberikan
sinyal positif mengenai perekonomian suatu negara, karena dengan adanya
inflasi juga sebagai tanda bahwa perekonomian sedang tumbuh, sedangkan
inflasi yang rendah merupakan pertanda bahwa perekonomian suatu
negara sedang berjalan lamban/melemah. Dengan pertumbuhannya
ekonomi dalam jangka panjang, maka pendapatan dan laba emiten saham
juga akan tumbuh mengikuti inflasi, oleh karena itu harga saham menjadi
naik, yang berakibat pada naiknya return saham. Sedangkan dari segi
investor semakin tinggi inflasi maka investor menahan konsumsinya
sehingga mengalihkan modalnya pada saham.
6.
Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini
sesuai dengan hipotesis keenam yaitu tingkat suku bunga berpengaruh
negatif terhadap return saham diterima. Tanda koefisien negatif
menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan return saham tidak searah
108
dimana jika suku bunga mengalami kenaikan investor akan mengalihkan
investasinya dalam bentuk deposito yang memberikan keuntungan yang
lebih besar dengan tingkat resiko yang lebih kecil dibandingkan
menanamkan dananya pada pasar modal. Informasi suku bunga sebagai
signal baik (good news) yang diterima investor dalam pengambilan
keputusan untuk memilih investasi yang tepat agar dapat meminimalkan
resiko.
1.2
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, penelitian ini terbatas hanya
menggunakan data perusahaan bidang property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, sehingga tingkat generalisasi yang dihasilkan rendah,
karena hanya terbatas pada data perusahaan property dan real estate serta periode
pengamatan hanya dilakukan dalam kurun waktu 2011-2015 (5 tahun).
1.3
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan tersebut diatas adapun
saran-saran penulis untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangakan penelitian
misalnya dengan menggunakan keseluruhan populasi perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau populasi perusahaan manufaktur
karena penelitian ini hanya menggunakan populasi perusahaan property
dan real estate dengan penelitian 172 data periode pengamatan 2011-2015.
109
2.
Penelitian selanjutnya diharapkan tidak membatasi sampel penelitian
misalnya dengan menggunakan sampel acak agar bisa memperoleh hasil
yang lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya dan memperpanjang
jumlah tahun pengamatan.
3.
Bagi penelitian selanjutnya apabila menggunakan penelitian yang sejenis
diharapkan dapat menambah variabel penelitian, karena pada penelitian ini
hanya menggunakan variabel faktor internal yaitu ROA, DER, EPS, OCF
sedangkan faktor eksternal yaitu Inflasi dan Tingkat suku bunga, dimana
belum dapat memberikan hasil yang maksimal karena masih terdapat
faktor internal dan eksternal lainnya yang tidak dijadikan sebagai variabel
misalnya pada faktor internal menambah variabel PER, DPR, Ukuran
Perusahaan, NPM, TATO dan lain-lain, sedangkan pada faktor eksternal
menambah variabel nilai tukar, Produk domestik bruto, serta kondisi pasar,
situasi sosial politik yang terjadi saat itu yang berpengaruh terhadap return
saham.
4.
Bagi
calon
investor
sebelum
melakukan
investasi
hendaknya
memperhatikan Earnings per Share, serta kondisi ekonomi suatu negara
pada saat itu, yaitu mengenai inflasi dan tingkat suku bunga karena
variabel tersebut berpengaruh terhadap return saham, sedangkan Return
on Assets, Debt to Equity Ratio, Operating Cash Flow tidak berpengaruh
terhadap return saham sehingga hanya digunakan sebagai pertimbangan
sebelum melakukan investasi agar memberikan keuntungan yang optimal
sesuai yang diharapkan.
110
5.
Hasil Rsquare menunjukkan hasil yang cukup berkontribusi, tetapi variabel
dependen banyak dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian,
sehingga jika lebih baik bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan
atau mengurangi variabel lain selain varibel yang sudah digunakan mapun
dijelaskan tersebut diatas supaya Rsquare dapat ditingkatkan nilainya dan
menjadi lebih baik lagi.
Download