Uploaded by nataliarita588

8. Akuntansi Pajak atas Investasi Jangka Panjang

advertisement
Akuntansi Pajak atas Investasi
Jangka Panjang
Minggu ke-8
Definisi
 Dimaksudkan:
Untuk meningkat penghasilan dengan menanamkan
modal di perusahaan lain
b. Untuk menguasai pasokan bahan baku dan idstribusi
c. Membungakan uang dan ada yang sifatnya kekal
 Bentuk investasi:
a. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat
berharga lainnya
b. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana
khusus lainnya
c. Aset lain-lain  tanah yang belum digunakan
a.
Pengukuran Investasi
Nilai perolehan investasi:
a. Harga pembelian
b. Biaya broker
c. Pajak
d. Biaya lain-lain sehubungan dengan perolehan
 Penyajian investasi
Lap L/R : Laba atau rugi penjualan investasi
Penerimaan dividen dan bunga

Investasi Saham
Pengukuran : Harga Perolehan
 Perpajakan tidak memperkenankan pengurangan nilai
tersebut sebagai biaya
 PSAK 15 “Investasi dapat dibukukan dengan berpedoman
pada metode harga perolehan (cost) atau ekuitas (equity),
tergantung pada pengaruh investor”
a. Cost Method : jika kepemilikan >=25%
b. Equity Method : jika kepemilikan <25%

Pencatatan akuntansi pajak
Transaksi
Cost Method
Equity Method
Pembelian
investasi
Investasi dalam saham xxx
Kas /Bank
xxx
Investasi dalam saham xxx
Kas/Bank
Pengumuman
laba/rugi
Tidak ada jurnal
Investasi dalam saham xxx
Pendapatan investasi
xxx
Pembagian
dividen
Kas/Bank
xxx
PPh 23
xxx
Pendapatan dividen
Kas/Bank
xxx
PPh 23
xxx
Pendapatan dividen
xxx
xxx
xxx
Ketentuan Lain
Penjelasan pasal 10 ayat 5 UU PPh “….dibukukan harga
perolehan tanpa memperhatikan persentase kepemilikan”
 UU PPh pasal 17 ayat 2c dan PP Nomor 19 tahun 2009..” .
a. Final 10% x penghasilan bruto (PPh ps 4ayat 2) bila
diterima oleh WPOP
b. Tidak final 15% (PPh 23) diterima WP Badan
 UU PPh pasal 4 ayat 3 dikecualikan dari PPh 23: dividen
yang diterima PT sebagaiWP DN, koperasi, BUMN/D dari
penyertaan modal badan usaha didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat kepemilikan paling
rendah 25% dari jumlah modal disetor.

Pengalihan Saham
Pasal 4 ayat 1 (d)





Pengalihan harta kepada perseroan, perseroan, persekutuan dan
badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
Pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota
yang diperoleh perseroan, perseroan, persekutuan dan badan
lainnya
Adanya likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pemecahan, pengambialihan usaha atau reorganisasi dengan
nama dan dalam bentuk apapun
Pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan kecuali
yang diberikan kepada keluarga sedarah semendah dalam garis
keturunan satu derajat....
Penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak
penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan atau
permodalan dalam perusahaan pertambanga
Pengalihan saham
 Penjualan di pasar modal -- 0,1%untuk bukan saham pendiri
dan tambahan 0,5% untuk saham pendiri (final)
 Penjualan tidak di pasar modal -- penghasilan diluar usaha
 Biaya penjualan:
a. di bursa efek - tidak memperkenankan pengurangan biaya
penjualan
b. di dalam bursa efek -- penghasilan-biaya penjualan -
dilaporkan dalam SPT tahunan badan
 Saham bonus
a. Berasal konversi agio saham -- bukan dividen
b. Berasal RE -- dividen termasuk obyek pajak
Investasi dalam obligasi
 Pengukuran : Harga perolehan
 Bila ada perbedaan Hpo dan nominal harus ditangguhkan
dan diamortisasi (termasuk bila terjadi pengalihan tidak
pada tanggal pembayaran bunga)
 Bagian keuntungan yang tidak termasuk obyek pajak
a. Dividen berasal dari cadangan laba ditahan
b. Bagi PT/BUMN/D/yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen
paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.
Download