Uploaded by Rcn

dahlah

advertisement
LAPORAN KUNJUNGAN PPSDM MIGAS (REFINERY AREA)
DAN LABORATORIUM LAPANGAN
EKSPLOITASI – PRODUKSI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Industri Minyak dan Gas
Dosen Pengampu : Akhmad Sofyan, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Nama
: Akba Gushari
NIM
: 201410057
Program Studi
: Teknik Produksi Minyak dan Gas
Tingkat
: Satu (I)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ENERGI DAN MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat serta nikmatNya, sehingga penyusunan laporan kunjungan lapangan PPSDM Migas dan
Laboratorium Lapangan Eksploitasi - Produksi pada tanggal 23 November
2020 dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan data-data yang diperoleh selama
kegiatan kunjungan lapangan dan data-data dari internet.
Kami mengucapkan terimakasih terutama kepada:
1. Bapak Akhmad Sofyan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing PEM
Akamigas pada kunjungan tersebut
2. Bapak Widiantoro sebagai karyawan PPSDM Migas yang telah
memberikan pengarahan serta bimbingan kepada kami saat kunjungan
dilaksanakan
3. Bapak Hadiono yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan pada
saat kunjungan kami di Laboratorium Lapangan Eksploitasi - Produksi
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kunjungan lapangan ini
masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami berharap mendapatkan
saran serta kritik dari semua pihak sehingga dapat menjadi bahan perbaikan
kami. Demikian tugas laporan ini kami sampaikan, kami berharap laporan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi diri kami pribadi dan umumnya untuk
pembaca.
Cepu, 1 Desember 2020
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I .......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
2.1 Sejarah Singkat Kilang PPSDM MIGAS Cepu (Refinery Area) ...................2
2.2 Laboratorium Lapangan Eksplorasi-Eksploitasi Menggung .........................5
BAB III ....................................................................................................................6
3.1 Kilang PPSDM Migas Cepu (Refinery Area) ................................................6
3.1.1 Heat Exchanger ........................................................................................6
3.1.2 Heat exchanger di PPSDM Migas Cepu ..................................................6
3.1.3 Furnance ..................................................................................................8
3.2 Laboratorium Lapangan Eksplorasi-Eksploitasi Menggung ..........................8
3.2.1 Natural Flow ............................................................................................9
3.2.2 Artificial Lift ..........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
iii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 peta PPSDM Migas Cepu .................................................................... 2
Gambar 2. 2 Kilang PPSDM Migas Cepu ................................................................. 4
Gambar 3. 1 Heat Exchanger 2 di Kilang PPSDM Migas Cepu ................................ 7
Gambar 3. 2 Gas Lift .............................................................................................. 11
Gambar 3. 3 Sucker Rod Pump .............................................................................. 11
Gambar 3. 4 Electrical Submergible Pump ............................................................ 12
iv | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kunjungan lapangan adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
menambah wawasan serta pengetahuan dari mahasiswa. Kegiatan kunjungan ke
Kilang PPSDM MIGAS (Refinery Area) dan Laboratorium Lapangan EksplorasiEksploitasi berkaitan dengan mata kuliah Pengantar Industri Minyak dan Gas
yang dijalani oleh Mahasiswa Tingkat pertama di PEM Akamigas. Mahasiswa
dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan lapangan untuk
memperoleh pengetahuan mengenai proses Eksplorasi dan Eksploitasi lalu crude
oil yang telah ditampung dibawa menuju Refinery Area hingga menjadi produk
yang siap untuk dipasarkan. Kunjungan lapangan dilakukan untuk memberikan
gambaran mengenai proses eksploitasi, produksi serta pengolahan minyak dan
gas.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan kunjungan lapangan ke PPSDM Migas dan Laboratorium
Lapangan Eksploitasi - Produksi adalah sebagai berikut:
1.
Mengamati dan membandingkan teori yang didapat pada mata kuliah
Pengantar Industri Migas dengan keadaan sesungguhnya di lapangan
2.
Memahami rangkaian proses ekploitasi dan produksi minyak bumi
3.
Memahami rangkaian proses pengolahan Minyak dan Gas hingga
menjadi produk yang siap untuk dipasarkan.
4.
Memahami cara kerja peralatan yang digunakan dalam rangkaian proses
eksploitasi, produksi dan pengolahan minyak dan gas.
1|Page
BAB II
ORIENTASI UMUM
2.1. Sejarah Singkat Kilang PPSDM MIGAS Cepu (Refinery Area)
Sejarah Singkat Kilang PPSDM Migas Cepu Lapangan minyak yang ada di
Indonesia termasuk cukup banyak di berbagai daerah dan salah satunya yang
sudah lama adalah lapangan minyak di daerah Cepu, pertama kali ditemukan oleh
seorang Insinyur dari Belanda bernama Andrian Stoop pada tahun 1886. Cepu
merupakan suatu daerah yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Perkembangan sejarah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas
Bumi, telah mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu sampai
sekarang. Pada awal berdirinya sekitar abad XIX tempat ini diberi nama DPM
(Dordtsche Petroleum Maarschappij). Seiring perkembangannya, tempat ini
mengalami perubahan nama, hingga pada tahun 2016 sampai sekarang berubah
nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi (PPSDM Migas).
Gambar 2.1 Peta PPSDM Migas Cepu
Seiring dengan berjalannya pemerintahan di Indonesia, PPSDM Migas
2|Page
Cepu tentu saja telah banyak sekali mengalami perubahan. Berikut adalah Sejarah
singkat PPSDM Migas setelah pemerintahan di Indonesia mulai tersturktur :
a.
Pada tahun 1950, berganti nama menjadi Administrasi Sumber Minyak
(ASM)
b.
Pada tahun 1957, berganti nama menjadi Perusahaan Tambang Minyak
Rakyat Indonesia (PTMRI)
c.
Pada tahun yang sama, diubah menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA
d.
Pada tahun 1966-1978, menjadi Pusat Pendidikan dan Latihan
Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas (Pusdiklap Migas) yang
merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966-1978
e.
Pada tahun 1978-1984 berubah menjadi Pusat Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS)
f.
Pada tahun 1984-2001 menjadi
Pusat Pengembangan Tenaga
Perminyakan dan Bumi (PPT Migas)
g.
Pada tahun 2001-2006, berubah menjadi Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)
h.
Pada
tahun
2006-sekarang,
berganti
nama
menjadi
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas (PPSDM
Migas)
Kilang PPSDM Migas (Kilang Cepu) merupakan kilang tertua di
Indonesia, dan selama lebih dari satu abad telah ikut mewarnai perkembangan
sejarah perminyakan dan gas bumi di Indonesia. Kilang Minyak PPSDM Migas
Cepu merupakan salah satu sarana Pendidikan dan Pelatihan sumber daya
manusia di sektor minyak dan gas bumi.
3|Page
Selain sebagai sarana pendidikan dan pelatihan, Kilang PPSDM Migas
juga berfungsi sebagai tempat uji kompetensi (TUK) dan pelayanan jasa sarana
pengolahan. Kilang PPSDM Migas merupakan unit pengolahan minyak bumi
dengan kapasitas terpasang 3,800 bbl/day atau 600 m3/hari dengan mengolah
crude oil dari PT.
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Kilang PPSDM Migas merupakan unit
Distilasi Atmosferik (Crude Distilling Atmospheric = CDU) yang merupakan
primary processing dalam pengolahan minyak bumi. Produk CDU PPSDM Migas
adalah:
a. Pertasol CA (pelarut)
b. Pertasol CB (pelarut)
c. Pertasol CC (pelarut)
d. Solar
e. Residu
Sarana prasarana utama unit kilang adalah tangki minyak mentah dan
produk, Furnace, kolom fraksinasi, stripper, cooler, condensor dan pompa.
Gambar 2.2 Kilang PPSDM Migas Cepu
4|Page
2.2. Laboratorium Lapangan Eksplorasi-Eksploitasi Menggung
Laboratorium
Lapangan
Eksplorasi-Eksploitasi
Tempat
disediakannya
peralatan kegiatan Eksplorasi-eksploitasi dengan tujuan untuk menjadi sarana dan
prasarana bagi mahasiswa untuk mengetahui dan membandingkan peralatan
dilapangan dengan apa yang telah dipelajari oleh mahasiswa selama
melaksanakan perkuliahan.
Laboratorium Lapangan Eksplorasi-Eksploitasi Menggung menjadi tempat
untuk mahasiswa untuk melakukan simulasi serta pemeragaan alat-alat produksi
untuk melakukan proses pengambilan minyak dari bawah permukaan hingga
proses eksploitasi.
5|Page
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kilang PPSDM Migas Cepu (Refinery Area)
3.1.1. Heat exchanger
Heat exchanger adalah peralatan yang digunakan untuk mentransfer energi
panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida , antara permukaan padat dan fluida,
atau antara partikulat padat dan fluida, pada suhu berbeda (dari fluida
temperaturnya tinggi ke fluida temperaturnya rendah) dan kontak termal.Proses
perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Perpindahan panas secara langsung terjadi jika fluida panas bertukar secara
langsung dengan fluida dingin tanpa melalui media perantara. Sebaliknya,
perpindahan panas secara tidak langsung terjadi apabila fluida panas tidak
berhubungan langsung (indirect contact) dengan fluida dingin tetapi proses
tersebut melalui penyimpanan energi termal dan suatu media perantara.
3.1.2. Heat exchanger di PPSDM Migas Cepu
Kilang Crude Distillation Unit di PPSDM Migas Cepu, Heat Exchanger
disusun secara seri. Heat Exchanger yang digunakan pada unit kilang PPSDM
Migas Cepu berjumlah 5 buah dengan jenis shell and tube heat exchanger dengan
arah aliran Counter Current Flow, sesuai dengan teori bahwa shell and tube heat
exhanger dengan arah aliran counter current flow mempunyai nilai transfer panas
lebih baik dibandingkan dengan arah aliran co-current flow. Heat Exchanger
berfungsi untuk mendinginkan produk (naphta,solar,dan residu), sebagai preheater
crude oil sebelum masuk ke dalam furnace sehingga dapat mengurangi beban
pemanasan pada furnace dan menghemat energi. HE 01 memanfaatkan panas dari
6|Page
naphta , HE 02 dan HE 03 memanfaatkan panas dari solar , dan HE 04 dan HE 05
memanfaatkan panas dari residu dari bottom produk C-5. Heat exchanger yang
beroperasi saat ini hanyalah HE 02 dan HE 03, untuk HE 01,HE 04, dan HE 05
tidak beroperasi dikarenakan mengalami kebocoran.
Gambar 3.1 Heat Exchanger 2 di Kilang PPSDM Migas Cepu
Pada bagian shell HE 02 memanfaatkan panas dari solar yang mengalir dari
HE 03. Dimana HE 03 memanfaatkan panas dari bottom produk C-4 (solar
stripper). Keluaran solar dari shell HE 03 dialirkan ke shell HE 02 dengan suhu
masuk ±161°C dan suhu keluar ±120°C. Setelah solar mengalami pertukaran
panas di HE 02 kemudian masuk ke cooler 6, cooler 10 dan cooler 11 untuk
didinginkan dan masuk ke separator 6 kemudian dialirkan ke tangki produk (T106, T-111, T-120, T-124, T-125, T-126, T-127). Sedangkan pada bagian tube HE
dialiri oleh crude oil secara berurutan dari HE 01, HE 02, HE 03, HE 04, dan HE
05 dengan media panas yang berbeda. Crude oil dipompakan menggunakan
pompa sentrifugal P-100/3 atau P-100/4 dari tangki T-101 dan T-102 menuju HE
02 dengan suhu masuk ±32°C dan suhu keluar ±63°C yang mengalir pada bagian
tube, setelah crude oil dipanaskan di HE 02 kemudian mengalir ke HE 03, HE 04,
7|Page
dan HE 05. Crude oil yang sudah mengalami pemanasan di semua HE dan keluar
dari HE 05 kemudian masuk kedalam furnace untuk dipanaskan lebih lanjut
sampai mencapai suhu operasi ±300°C.
3.1.3. Furnance
Furnace atau heater adalah peralatan proses yang digunakan untuk menaikkan
temperatur suatu fluida dengan menggunakan panas hasil pembakaran dari bahan
bakar cairan maupun bahan bakar gas yang menyala di dalam burner. Proses
pembakaran di dalam furnace dilakukan dengan prinsip fire triangle (segitga api)
yang menggunakan bahan bakar, sumber panas dan udara. Udara akan disuplai
dari luar, kemudian akan keluar bersamaan dengan gas hasil pembakaran pada
cerobong asap.
3.2. Laboratorium Lapangan Eksplorasi-Eksploitasi Menggung
Kegiatan industri hulu migas terdiri atas kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
suatu kegiatan yang meliputi studi geologi, studi geofisika,pengeboran hingga
proses produksi. Eksplorasi adalah tahap awal dari seluruh kegiatan usaha hulu
migas. Kegiatan ini bertujuan mencari cadangan minyak baru. Jika ditemukan
cadangan minyak baru maka akan dikembangkan ke tahap selanjutnya yaitu
kegiatan produksi.
Kegiatan produksi adalah mengangkat minyak dan gas ke permukaan bumi.
Aliran minyak dan gas akan masuk ke dalam sumur, lalu dinaikkan ke permukaan
melalui tubing (pipa salur yang dipasang tegak lurus). Pada sumur yang baru
berproduksi, proses pengangkatan ini dapat memanfaatkan tekanan yang berasal
dari formasi, tanpa alat bantu. Namun, bila tekanan formasi tidak mampu
memompa migas ke permukaan, maka dibutuhkan metode pengangkatan buatan.
8|Page
Berdasarkan kondisi lapangan di laboratorium lapangan eksploitasi dan
produksi migas di Menggung, kami dapat memaparkan hasil kunjungan kami,
yaitu: mengenai proses eksploitasi dan produksi migas, serta alat-alat apa saja
yang berhubungan dengan proses tersebut.
3.2.1. Natural Flow
Natural flow (sembur alam) adalah salah satu metode pengangkatan minyak
dan gas ke permukaan dengan menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal
dari reservoir/formasi. Pengangkatan Minyak dan Gas dari reservoir dengan
menggunakan metode ini tentu saja memilki beberapa fasilitas permukaan yang
terdiri atas:
a. Choke
Bila tekanan reservoir cukup besar, sehingga mampu mendorong fluida
reservoir sampai ke permukaan disebut sebagai “sumur sembur alam”. Sumur
sembur alam dapat diproduksikan dengan atau tanpa “jepitan” (choke) di
permukaan. Sebagian
besar sumur sembur alam menggunakan choke di
permukaan dengan berbagai alasan, antara lain:
-
Sebagai pengaman
-
Untuk mempertahankan produksi, sebesar yang diinginkan
-
Mempertahankan batas atas laju produksi, untuk mencegah masuknya
pasir
-
Untuk memproduksikan reservoir pada laju yang paling efisien
-
Untuk mencegah water atau gas coning
b. WellHead
Wellhead merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengeboran
9|Page
selain semen atau packer. Wellhead ini dipasang pada setiap akhir dari casing dan
tubing string di permukaan sumur. Di dalam kelompok wellhead, termasuk pula
casing head, casing head spool, tubing head spool, dan christmas tree.
Wellhead tentu saja memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
-
Sebagai penyangga casing string
Setiap casing dan tubing yang dimasukkan ke dalam sumur secara fisik
tergantung pada wellhead.
-
Sebagai tempat terpasangnya alat pengontrol aliran
Wellhead dirancang untuk dapat dihubungkan dengan alat pengontrol
aliran dari dan ke dalam sumur. Pada tahap pengeboran, alat pengontrol aliran ini
dikenal sebagai Blow Out Preventer stack atau BOP. BOP ini dipasang pada
permukaan wellhead dan digunakan terus hingga tubing masuk ke dalam sumur.
Pada tahap completion, tugas BOP diganti dengan sistem pengontrol aliran atau
yang dikenal dengan nama Christmas Tree.
3.2.2. Artifical Lift
Artifical Lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya
minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan
tekanan reservoirnya yang sudah tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak
sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah. Prinsip kerja
dari Artificial Lift adalah dengan memberikan suatu usaha sehingga fluida mampu
naik ke permukaan.
Artificial lift umumnya terdiri dari beberapa macam yang digolongkan
menurut jenis peralatannya, yang terdiri atas :
10 | P a g e
a. Gas Lift
Gas lift adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke
dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan
dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.2 Gas Lift
b. Sucker Rod Pump
Sucker Rod Pump menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang
di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump.
Pada gambar dibawah diperlihatkan menggunakan prinsip katup searah (check
valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena
pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan
julukan pompa angguk. seperti gambar dibawah ini ;
Gambar 3.3 Sucker Rod Pump
11 | P a g e
c. Electrical Submergible Pump
Electrical Submergible Pump menggunakan pompa sentrifugal bertingkat
yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur. seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 3.4 Electrical Submergible Pump
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
[1]Amin, M. M. (2013). Teknik Produksi Migas.
[2]Regia, A. (2016). Fungsi Tangki Penyimpanan.
[3]http://migas-indonesia.com/2003/11/03/wellhead-hangers-dan-x-mas-tree/.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020.
[4] https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-artificial-lift/. Diakses pada tanggal 1
Desember 2020.
13 | P a g e
Download