PERCOBAAN PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM PEGAS SEDERHANA LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Pengembangan Alat Peraga dan Praktikum Fisika Yang dibina oleh Bapak Drs. Winarto, M.Pd Oleh: Baskara Hariadi 180321614600 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA OKTOBER 2020 HUKUM BERNOULLI DAN APLIKASINYA PADA PESAWAT TERBANG STEROFOAM DAN KERTAS A. TUJUAN Dalam percobaan ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh massa dan susunan pegas terhadap periode sistem pegas B. DASAR TEORI Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda elastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Pegas merupakan gulungan lingkaran kawat, yang digulung sedemikian rupa agar memiliki kelenturan. Pegas ini biasanya terbuat dari besi, tembaga dan lainnya. Kelenturannya juga disebut dengan elastisitas pegas. Jika pegas dikaitkan dengan sebuah beban yang memiliki massa kemudian pegas digantung atau ditarik, pegas akan mengalami perpanjangan. Perpanjangannya ini sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas. Pada saat pegas ditarik atau di tekan (pada pegas bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas tersebut juga memberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan gaya penyebabnya tetapi arahnya belawanan dengan gaya penyebabnya. Sehingga hukum hooke juga disebut sebagai keelastisan suatu benda. Bila pegas ditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik ? karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa : F = -k.x Keterangan: k : konstanta pegas (N/m) F : Gaya Pemulih (N) x : Perpanjangan Pegas (m) C. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain : 1. Botol bermassa 2. Karet pentil 3. Gagang kayu 4. Penyangga D. DESAIN Dengan alat dan bahan tersebut didesain seperti pada gambar : a. Botol bermassa variasi b. Pegas susunan seri c. Pegas susunan paralel E. PROSEDUR PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. Membuat lubang di tengah tutup botol Memasukkan karet gelang di tutup botol Mengisi botol dengan volume air yang berbeda-beda (100 gr, 200 gr, 300 gr) Menghitung periode dari masing-masing botol Setelah itu, menghitung periode dari botol bervolume 300 gr dengan memvariasi posisi karet (seri dan parallel) F. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Hubungan antara massa dan periode pada sistem pegas No Massa t(s) n T(s) 1 300 3.7 5 0.74 2 200 2.6 5 0.52 3 100 1.9 5 0.38 Tabel 2 Hubungan antara susunan pegas dengan periode No Susunan t(s) n T(s) 1 3.5 5 Tunggal 0.7 2 3.7 5 Seri 0.74 3 3.3 5 Paralel 0.66 pertama yaitu hubungan antara massa dan periode, dapat diketahui bahwa semakin besar massa benda, maka semakin besar pula periodenya. Hal ini sesuai dengan rumus periode pada system pegas, yaitu 𝑚 𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 Dari rumus di atas, terlihat bahwa periode T berbanding lurus dengan √𝑚 Tabel kedua yaitu hubungan antara susunan pegas dengan periode, dapat diketahui bahwa periode pegas tunggal lebih kecil daripada pegas seri. Akan tetapi periode pegas tungga lebih besar dari pegas paralel. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada dimana 𝑚 𝑇𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 = 2𝜋√ = 𝑇 𝑘 𝑇𝑠𝑒𝑟𝑖 = 2𝜋√ 𝑚 𝑚 2𝑚 = 2𝜋√ = 2𝜋√ = 𝑇√2 𝑘 𝑘𝑠 𝑘 2 𝑚 𝑚 1 𝑇𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 2𝜋√ = 2𝜋√ = 𝑇√ 𝑘𝑝 2𝑘 2 G. KESIMPULAN Dari hasil percobaan data dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada sistem pegas, periode hanya dipengaruhi oleh massa benda (m) dan susunan pegas (k). Semakin besar massa benda semakin besar pula periodenya.