Rangkuman Jurnal: A Systems Engineering Approach For Realizing Sustainability In Infrastructure Projects (2015) Mohamed Matar, Hesham Osman, Maged Georgy, Azza Abou-Zeid, Moheeb El-Said Pendahuluan Keberlanjutan (sustainability) kini merupakan persyaratan fundamental yang harus dipenuhi oleh industri konstruksi dalam menyelesaikan proyeknya seiring dengan bergesernya industri dari konstruksi tradisional menuju konstruksi berkelanjutan akibat dampak lingkungan yang terakumulasi dari industri tersebut. Adanya tekanan lingkungan pada industri membuat banyaknya metode asesmen sustainability yang dikembangkan. Namun hal tersebut membuat munculnya permasalahan baru dalam pengaplikasian metode, dimana kurangnya konsensus dalam penggunaan metode yang tepat dan variasi antar metode memunculkan ambiguitas dan tidakpastian dalam pengaplikasian asesmen sustainability. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan model asesmen menggunakan sistem holistik yang akan menghasilkan identifikasi, pemahaman, dan evaluasi dari parameter dan dampak sustainability pada proyek infrastruktur. Pendekatan Rekayasa Sistem Untuk mencapai keberlanjutan dalam proyek konstruksi infrastruktur, diperlukan pendekatan yang secara baik dapat menentukan wilayah kritis dari sustainability dan performa lingkungan. Model pendekatan dikembangkan dengan prinsip rekayasa sistem dan analisis, serta dideskripsikan menggunakan sintaksis dan semantik dari Systems Modeling Language (SysML). Karakteristik dari model pendekatan rekayasa sistem tersebut adalah: a. Merepresentasikan dengan cukup melalui simplifikasi kompelsitas baik sistem lingkungan dan sisem produk konstruksi dan sistem produksi b. Membentuk pemahaman bersama untuk menciptkan integrasi antar stakeholder c. Memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang diciptakan dari informatika d. Memiliki dasar saintifik sembari mempertahankan kemudahan penggunaan oleh stakeholder Rafly Muzady 1706035965 Model sistem yang digunakan terdiri atas sistem lingkungan, sistem produk konstruksi, dan sistem produksi konstruksi dan manajemen yang saling berinteraksi dalam pengembagnan model System of systems untuk mengevaluasi konstruksi berkelanjutan. Sistem tersebut termasuk kedalam open system dimana berdasarkan teori sistem modern, ketiga sistem memanfaatkan, menukar, dan memproses tiga tipe dasar sumber daya, yaitu energi, zat (matter), dan informasi. Sistem lingkungan menjelaskan formasi dan pengembangan dari sistem yang ada di planet bumi yaitu terdiri atas empat sistem utama, yaitu sistem atmospheric, sistem lithospheric, sistem hydrospheric, dan sistem biospheric. Dalam permodelan tersebut, komponen energi merupakan dasar dari seluruh sistem untuk dapat melakukan peran dan misi masing masing sistem. Sistem produk konstruksi dapat berbentuk bangunan dan infrastruktur yang umumnya teridiri atas sistem arsitektural, sistem struktural, sistem mekanikal, dan sistem eletktrikal. Pada block definition diagram (bdd), sistem struktural digolongkan kedalam elemental, sedangkan tiga lainnya bisa ada atau tidak tergantung kepada jenis bangunan atau infrastruktur yang dimodelkan. Untuk menghasilkan produk tersebut, sumber daya digunakan dan produk tambahan (co-product) dihasilkan dari dan dilepaskan pada sistem lingkungan sesuai dengan fase dari life-cycle produk. Sistem produksi atau konstruksi merupakan sistem yang menggambarkan proses produksi yang telah diaplikasikan dalam lean construction dan proses rekayasa konstruksi dimana merupakan suatu urutan aktivitas perubahan, penambahan nilai, maupun bukan penambahan nilai yang dimulai dari inisiasi proyek dan berakhir hingga operasional fasilitas. Proses aktivitas tersebut diperlukan untuk mengubah sumber daya dan energi menjadi produk konstruksi yang diinginkan. Sistem ini terdiri atas sistem manajemen bisnis, sistem manajemen desain, sistem manajemen dan perencanaan proyek, sistem konstruksi, dan sistem manejemen fasilitas. Sistem tersebut beroperasi pada enam tingkatan hirarki pekerjaan dari tingkat task hingga yang bersiftat organizational dimana menggunakan sumber daya dan menghasilkan produk dan co-product dalam sistem lingkungan. Metodologi Pengaplikasian Evaluasi Dengan tujuan utama sustainability, fokus dari evaluasi adalah menjaga keberlanjutan sistem lingkungan dan meminimalisasi atau idealnya mencegah dampak yang diakibatkan oleh berlebihnya produksi limbah dan eksploitasi sumber daya melebihi kapasitas dalam meregenerasi sumber daya yang terpakai. Prinsip permodelan antara ketiga sistem yang saling berinteraksi direpresentasikan menggunakan prinsip open systems dimana sistem dapat memiliki input-output berupa energi-matter dan printsip konservasi massa dan energi tergambar dalam internal block diagram. Melalui alur sistem dari permodelan, tingkat sustainability suatu sistem dapat diketahui dengan melakukan kuantifikasi beban lingkungan atau environmental loading dimana merupakan penambahan atau pengurangan material spesifik yang mengubah kondisi sitem menjadi kondisi selain lebih baik atau normal. Dimensi lainnya yang menggambarkan tingkat sustainability adalah mendefinisikan tingkatan penggunaan sumber daya atau resource consumption dan penghasilan limbah atau waste generation. Model sistem dapat melakukan visualisasi lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi sehingga dapat mengetahui dampak lingkungan dan parameter sustainability secara logis sesuai dengan subsistem yang berhubungan. Nilai kuantitatif dapat dihasilkan dengan pengukuran yang sesuai dan nilai kualitatif dapat diperoleh menggunakan proses evaluasi. Rafly Muzady 1706035965