KONSEP DASAR & ASKEP Bayi Baru Lahir Desmawati, SpMat., Ph.D Pengertian Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu, lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu (Wong, 2003). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 400 gram (Dep.Kes.RI, 2005) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 25004000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat (M. Sholeh Kosim, 2007) Karakteristik Biologis Sistem Kardiovaskular Sistem kardiovaskular mengalami perubahan yang mencolok setelah bayi lahir, dimana foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligament. Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskular pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 14 kali/menit saat lahir dengan variasi berkisar antara 120 dan 160 kali/menit, bunyi jantung selama periode neonatal bernada tinggi (high pitch), lebih cepat (short in duration), dan memiliki intensitas yang lebih besar dari bunyi jantung orang dewasa. Pada kehamilan cukup bulan, jantung janin terletak ditengah puncak kepala dan bokong. Titik impuls maksimum pada bayi baru lahir berada diruang interkosta ke empat dan disebelah kiri garis Mid Klavikular. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir adalah 78 dan tekanan diastolic rata-rata 42. tekanan darah sistolik sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Lanjutan… Sistem Hematopoetika Volume darah bayi baru lahir bergantung pada jumlah darah yang ditransfer dari plasenta. Volume darah bayi full term sekitar 80 sampai 85 ml/kg berat badan. Segera setelah lahir volume darah total sekitar 300 ml, tetapi masih bergantung pada berapa lama bayi melekat ke plasenta, dengan penambahan volume darah sebanyak 100ml. (Wong,2008) Sistem Pernapasan Penyesuaian paling kritis yang harus dialami bayi baru lahir adalah penyesuaian sistem pernafasan. Paru-paru bayi cukup bulan mengandung sekitar 20 ml cairan/kg. Tarikan nafas pertama terjadi karena refleks yang dipicu oleh perubahan tekanan, pendinginan, bunyi, cahaya, dan sensai lain yang berkaitan dnegan proses kelahiran. Pada pernafasan tertentu menjadi karakteristik bayi baru lahir normal yang cukup bulan. Setelah pernafasan mulai berfungsi, nafas bayi menjadi dangkal dan tidak teratur, bervariasi dari 30 sampai 60 kali/menit. Lanjutan… Sistem Gastrointestinal Bayi baru lahir yang cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme, mengabsorbsi protein, karbohidrat sederhana dan mengemulsi lemak. Aktivitas peristaltik esofagus belum dikoordinasi pada awal kelahiran tapi dengan cepat akan menjadi pola yang terkoordinasi dan bayi akan mampu menelan dengan mudah. Bising usus bayi dapat didengar satu jam setelah kelahiran. Konsentrasi bakteri tertinggi terdapat dibagian bawah usus halus terutama di usus besar. Sistem Ginjal Volume total urine per 24 jam sekitar 200 sampai 300 ml pada akhir minggu pertama. Akan tetapi, saat kandung kemih tertegang, akan terjadi pengosongan kandung kemih secara volunteer sampai volumenyab15 ml, sehingga menyebabkan 20 kali kencing per hari. Kencing pertama harus sudah terjadi dalam 24 jam pertama. Urine tidak berwarna dan tidak berbau serta berat jenisnya sekotar 1,020. ( Wong, 2008 ) Lanjutan… Sistem Integumen Struktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran. Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan bertahan selama 710 hari. Terutama jika terpajan pada udara dingin. Sistem Termogenik Setelah tercapai respirasi, regulasi panas tubuh merupakan hal yang paling kritis terhadap ketahanan hidup bayi. Meskipun kapasitas produksi panas bayi cukup memadai, tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya kehilangan panas berlebihan : 1. Area permukaan kulit bayi yang luas memudahkan terjadinya kehilangan panas dari tubuh ke lingkungan, meskipun sebagian dapat dikompensasi oleh posisi fleksi yang biasa dilakukan bayi untuk mengurangi luas permukaan yang terpajan dari lingkungan 2. Tipisnya lapisan subkutis bayi merupakan isolasi yang buruk untuk mempertahankan suhu. 3. Mekanisme bayi untuk menghasilkan panas berbeda dengan orang dewasa, yang dapat meningkatkan produksi panas dengan menggigil. Neonates yang kedinginan tidak dapat menggigil, tetapi menghasilkan panas dengan nonshivering thermogenesis, yang mencakup peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen. Lanjutan… Sumber termogenik utama adalah jantung, hati, dan otak. Akan tetapi, terdapat sumber tambahan unik pada bayi baru lahir yang dikenal sebagai brown adipose tissue (BAT) atau lemak cokelat. Lemak cokelat, yang namanya sesuai dengan tingginya kandungan sitrokom mitokondrial, mempunyai kapasitas yang lebih besar dalam memproduksi panas melalui aktivitas metabolik yang lebih intensif dibandingkan jaringan adipose biasa. Panas yang dihasilkan dalam lemak cokelat akan didistribusi ke bagian lain tubuh oleh darah, yang dihangatkan ketika melintasi lapisan jaringan ini. Lanjutan… Sistem Endokrin Biasanya sistem endokrin pada bayi baru lahir sudah cukup berkembang, namun fungsinya masih imatur. Misalnya, lobus posterior kelenjar hipofise menghasilkan hormon antidiuretik (ADH), atau vasopressin dalam jumlah terbatas, yang menghambat dieresis. Inilah yang menyebabkan bayi sangat rentan terhadap dehidrasi. Efek hormon seks maternal, sangat jelas pada bayi baru lahir. Labia mengalami hipertrofi, dan payudara membengkak dan menyekresi susu (susu penyihir) dari sejak beberapa hari setelah kelahiran sampai usia 2 bulan. Bayi perempuan bisa mengalami pseudomenstruasi (lebih sering tampak sebagai sekresi seperti susu daripada darah sebenarnya) akibat penurunan mendadak kadar progesterone dan estrogen. (Wong,2008) Sistem Musculoskeletal Bayi baru lahir memiliki banyak reflek primitif. Saat reflek muncul dan menghilang menunjukkan kematangan dan perkembangan sistem syaraf yang baik. Perilaku Sensori a. Penglihatan Saat lahir, pupil bayi bereaksi, terhadap rangsangan cahaya dan memperlihatkan reflex mengedip dengan mudah, respon terhadap gerakan dapat dilihat apabila suatu objek terangdiarahkan kepada bayi baru lahir merencanakan mengikuti objek tersebut dengan matanya dan sebagian bayi akan memalingkan kepala. b. Pendengaran Begitu cairan amnion dialirkan keluar telinga, bayi mungkin memiliki tajam pendengaran yang sama dengan orang dewasa. Neonates sudah dapat berinteraksi terhadap suara keras sekitar 90 desibel (dB) dengan refleks terkejut. Respon bayi baru lahir terhadap suara frekuensi rendah dibandingkan frekuensi tinggi berbeda; suara yang rendah seperti suara detak jantung, metronome, atau buaian, cenderung menurunkan aktivitas motorik dan menangis, sedangkan suara tinggi menimbulkan reaksi waspada. Sensitivitas awal terhadap suara manusia juga sudah ada, meskipun tidak spesifik terhadap percakapan. Misalnya, bayi berusia kurang dari 3 hari dapat membedakan suara ibunya dengan suara wanita lainnya. Ketika berusia 5 hari, bayi mampu membedakan antara cerita yang diceritakan ulang kepadanya selama trisemester terakhir kehamilan oleh ibunya dan cerita yang sama yang diceritakan setelah kelahiran oleh wanita lain. (Wong, 2008) Lanjutan… c. Sentuhan Semua bagian tubuh bayi berespon terhadap sentuhan wajah, terutama mulut, tangan dan telapak kaki merupakan daerah yang paling sensitive sentuhan dan gerakan dilaporkan merupakan hal penting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal. Ibu yang baru pertama kalomemiliki bayi menggunakan sentuhan sebagai perilaku pertama berinteraksi. d. Pengecapan Bayi baru lahir memiliki system kecap yang berkembang baik dan larutan berbeda menyebabkan bayi memperlihatkan ekspresi wajah yang berbeda. e. Penciuman Indra penciuman bayi baru lahir sudah berkembang baik bayi yang disusui mampu membaui ASI dan dapat membedakan ibunya dengan ibu yang lain yang juga menyusui. ( Lawrence, Dalam Bobak, 2004) Respon terhadap stimulus lingkungan a. Tempramen b. Habituasi c. Konsolasi d. Menggendong bayi e. Iritabilitas f. Menangis Pencegahan Infeksi Bayi Baru Lahir (Muslihatun, 2010) 1. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan bayi 2. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan 3. Memastikan semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali pusat telah didisenfeksi tingkat tinggi atau steril. Jika menggunakan bola karet penghisap, bersih dan baru. Jangan pernah menggunakan bola karet penghisap untuk lebih dari satu bayi 4. Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi, telah dalam keadaan bersih 5. Memastikan bahwa timbangan, pita pengukur, thermometer, stetoskop, dan benda-benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi dan cuci setiap kali setelah digunakan) 6. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya dengan mandi setiap hari (puting susu tidak boleh disabun) 7. Membersihkan muka, pantat, dan tali pusat bayi baru lahir dengan air bersih, hangat, dan sabun setiap hari 8. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang yang memegang bayi sudah cuci tangan sebelumnya Laboraturium Bayi Baru Lahir (Wong,2008) Pemberian vitamin K Segera setelah lahir, vitamin k diberikan dalam dosen intra muscular tunggal 0,5 sampai 1 mg untuk mencegah penyakit perdarahan bayi baru lahir. Normalnya, vitamin k disintesis oleh flora usus. Akan tetapi, karena usus bayi masih steril pada saat lahir dan kandungan vitamin k dalam ASI rendah, maka jelas ketersediaannya tidak mencukupi selama 3 sampai 4 hari pertama. Fungsi utama vitamin k adalah sebagai katalis pada sintesis protrombin dalam hati, yang diperlikan untuk pembekuan darah dan koagulasi Pemberian vaksin Hepatitis B (HBV) Untuk mengurangi insidensi HBV pada anak-anak dan konsekuensi seriusnya, sirosis dan kanker hati di usia dewasa, maka pemberian obat dosis pertama dari tiga dosis vaksin HBV dianjurkan sejak kelahiran dan usia 2 hari pada semua bayi. Injeksi diberikan di otot vastus lateralis Lanjutan… Penapisan/skrining penyakit pada bayi baru lahir Penapisan yang akurat sangat tergantung pada kualitas spot darah pada format kertas saring yang disetujui. Darah hatus benar-benar mensaturasi spot kertas saring pada satu sisi saja. Kertas tersebut tidak boleh disentuh, diletakkan di tempat basah, atau terkontaminasi dengan zat apapun, seperti teh atau kopi. Penapisan pendengaran bayi baru lahir universal American Academy of Pedriatric (1999) merekomendasikan bahwa semua rumah sakit bersalin menetapkan program untuk menapis semua bayi baru lahir sebelum pemulangan untuk mendeteksi adanya ketulian dengan memeriksa respons batang otak auditoria atau evoked otoacoudtic emissions Mandi Dalam suatu studi terhadap 97 bayi baru lahir cukup bulan (full-term) sehat yang dimandikan pada usia 1 jam (kelompok eksperimental) dan 4 jam (kelompok kontrol), diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari suhu rektal pada keuda kelompok tersebut 1 dan 2 jam setelah mandi. Peneliti menyimpulkan bahwa bayi baru lahir cukup bulan sehat dengan suhu rectal lebih dari 36,5 ° C dapat dimandikan setelah pengkajian awal untuk mengurangi kontaminasi. Akan tetapi, perawat harus diperingatkan untuk tidak memandikan bayi secara rutin setiap saat, dan menekankan bahwa intervensi keperawatan seperti memandikan harus didasarkan pada pengkajian individual, bukan berdasarkan jadwal semata. Waktu mandi, perawat memiliki kesempatan untuk melibatkan orang tua dalam asuhan anak mereka, mengajari prosedur hygiene yang benar, dan mempelajari sifat individual anak mereka. Jenis peralatan mandi yang cocok dan perlunya pengamanan terhadap suhu air dan supervise bayi setiap saat selama mandi harus ditekankan. Misalnya, spons yang digunakan pada saat mandi harus selalu diperas dengan baik di antara setiap pemakaian (mungkin perlu pengering pakaian) untuk mencegah pertumbuhan organisme. Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir 1. Pengkajian (Bobak,2000) a. Pengkajian terhadap factor resiko 1) Maternal : Usia, riwayat, kesehatan yang lalu, sosial perkembangan dan riwayat pekerjaan 2) Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir. 3) Perinatal : Antepartal, informasi prenatal maternal health (DM, jantung). 4) Intra partum events : a) Usia gestasi : lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu. b) Lama dan karakteristik persalinan : persalinan lama pada kala I dan II, KPD 24 jam. c) Kondisi ibu : Hipo/hipertensi progresif pendarahan, infeksi. d) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR < 120/160 x/menit e) Penggunaan analgesia f) Metode melahirkan : Sc, forsef, vacuum Pengkajian fisik 1) Eksternal : perhatikan warna, bercak warna, kuku lipatan pada telapak kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelah lubang hidung sambil mengobservasiu pernafasan serta perubahan kulit. 2) Dada : Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi untuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap dada. 3) Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti kubam atau bahkan tidak ada naomali, perhatikan jumlah pembuluh darah pada tali pusat. 4) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflek. (Handerson, 2006) Pengkajian Refleks (Patricia W.Ladewig, 2006) a. Refleks Moro, yaitu didapat dengan cara memberikan isyarat kepada bayi, dengan satu teriakan kencang atau gerakan yang mendadak. Respons bayi baru lahir berupa menghentakkan tangan dan kaki lurus ke arah keluar, sedangkan lutut fleksi. Tangan kemudian akan kembali lagi ke arah dada seperti posisi bayi dalam pelukkan. Jari-jari nampak terpisah, membentuk huruf C, dan bayi mungkin menangis b. Refleks menggenggam, yaitu didapat dengan cara menstimulasi telapak tangan bayi dengan sebuah objek, atau dengan jari pemeriksa. Respons bayi berupa menggenggam atau memegang erat, sehingga dapat diangkat sebentar dari tempat tidur. c. Refleks mengisap, yaitu didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagunya disentuh. Sebagai respons, bayi akan menoleh kesamping ke sumber objek, dan membuka mulutnya untuk mengisap. d. Refleks babinski, yaitu menggoreskan pada bagian luar telapak kaki ke atas dari tumit sepanjang bola kaki lalu akan menyebabkan dorsofleksi ibu jari dan hiperekstensi jari lainnya. (Wong,2008) Pengkajian berkelanjutan Bayi baru lahir menerima perawatan, observasi dan pencatatan kemajuan, yang nama setiap dan jam dilakukan pemeriksaan dibawah ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Temperatur skala Frekuensi, ritme, dan usaha nafas Bunyi nafas Denyut dan ritme jantung Warna kulit Tingkat aktifitasnya dan tonus otot Pemberian makan dan eliminasi Fontanel Interaksi orang tua, bayi Tanda Utama Transisi Bayi Baru Lahir Sumber : Patricia W.Ladewig 2006 Frekuensi nadi : 120-160 x/menit Selama tidur nilai paling rendah 100 x/menit; jika menangis, sampai 180 x/menit Frekuensi pernapasan : 30-60 x/menit Terutama ditandai pernapasan diapragmatik, namun masih seirama dengan pergerakan abdominal Periode apnea singkat (5-10 detik), tanpa perubahan warna atau frekuensi jantung Suhu tubuh ( Aksila: 36,5 C – 37 C ; Kulit: 36 C – 36,5 C ) Glukosa darah: diatas 40 mg/dL Hematokrit: < 65 % - 70% dengan contoh darah dari vena pusat Tekanan darah: 80-60/ 45-40 mmHg saat kelahiran; 100/50 mmHg pada hari ke-10 Berat Badan Bayi Baru Lahir dan Ukuran Sumber : Patricia W.Ladewig 2006 Berat Panjang Lingkar Kepala Rata-rata 3405 g Kisaran 2500-4000 g Berat dipengaruhi oleh ras dan usia ibu, serta ukuran bayi Rata-rata 50 cm Kisaran 48-52 cm Pertumbuhan 2 cm per bulan Rata-rata 32-37 cm Kira-kira 2 cm lebih besar dari lingkar dada Pengkajian APGAR Scoring ( Wong, 2008 ) No Tanda Score 0 Score 1 Score 2 >100 x/menit 1 HR Tidak ada <100 x/menit 2 Respiratory Tidak ada 3 Tonus Otot Lumpuh 4 Refleks 5 Warna Lambat, tidak Baik, teratur, menangis kuat menangis lemah Sedikit fleksi Fleksi baik ekstremitas Menyeringai Menangis, bersin Tubuh merah Seluruh badan jambu, merah jambu ekstermitas biru Tidak ada respon Biru/pucat Lanjutan… 0-2 : Asfiksia berat, bayi pada resiko tinggi membutuhkan resusitasi dan evaluasi kemudian 3-4 : Asfiksia sedang, bayi pada resiko sedang kemungkinan membutuhkan resusitasi dan evaluasi kemudian 5-7 : Asfiksia sedang, bayi pada resiko sedang kemungkinan mengalami resusitas intermitten 8-10 : Tidak ada asfiksia, infant pada minimal resiko, prosedur efektif rutin. Diagnosa keperawatan a. Tidak efektifnya, jalan nafas berhubungan dengan mucus yang berlebihan, posisi tidak tepat. b. Resiko tinggi termolegulasi, tidak efektif berhubungan dengan control temperature yang imatur, perubahan lingkungan eksternal. c. Resiko tinggi infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan imunologi : factor lingkungan, penyakit maternal. d. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan kelemahan fisik e. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan keterbatasan masukan oral f. Resiko tinggi konstipas berhubungan dengan ketidak efektifan masukan cairan g. Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan imaturitas kurang pengetahuan parental. Intervensi Diagnosa 1, Resiko perubahan suhu tubuh berhubungan dengan jumlah lemak sub kutan terbatas : Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan perubahan suhu tubuh tidak terjadi Kriteria hasil :Suhu tubuh :36,5 C -37,4 C Observasi aksila dan TTV dalam batas normal (nadi 80x/menit-140x/menit,pernafasan 40x/menit60x/menit). Bayi selalu dalam lingkungan hangat (dibedong, diberi selimut). Intervensi : a. Pertahankan suhu tubuh antara 36,5 C37,4 C b. Usahakan bayi selalu dalam lingkungan hangat. c. Pantau aksila bayi. d. Kaji frekwensi pernafasan (frekwensi > 60x/menit). e. Tunda mandi pertama sampai suhu tubuh stabil. f. Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga supaya bayi tidak kedinginan. g. Perhatikan tanda-tanda sekunder stress dingin. Diagnosa II, Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kesulitan bayi untuk menempel dan menghisap. Tujuan : ibu mengatakan kepercayaan diri dalam menciptakan kepuasan, menyusui efektif, ibu menunjukkan menyusui efektif secara mandiri. Kriteria hasil : bayi bisa menghisap dengan benar. Asi ibu keluar dengan banyak, berat badan bayi <10% berat badan lahir. Intervensi : 1. Kaji faktor pemberat pada kesulitan atau ketidakpuasan. 2. Dorong ibu untuk mengungkapkan masalahnya secara terbuka. 3. Evaluasi tingkat keletihannya, pengetahuan, ansietas, system pendukung dan riwayat menyusui. 4. Tanggapi kekhawatiran mengenai kepercayaan diri dan ASI tidak cukup. 5. Dukung keputusan ibu untuk melanjutkan menyusui atau berhenti menyusui. 6. ajarkan bagaimana memeras, menangani, menyimpan dan mengirimkan ASI dengan aman. 7. Beri pompa payudara atau buat ibu sadar tentang ketersediaannya bila diperlukan. Diagnosa III, Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kebutuhan kalori yang bertambah akibat laju metabolisme meningkat Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria hasil : Membran mukosa lembab, pengeluaran urine normal 6-10 x/hari,berat badan turun <10% berat badan lahir. Intervensi : 1. Tinjau ulang riwayat prenatal ibu. 2. Turunkan stressor fisik. 3. Timbang berat badan bayi saat menerima diruang perawatan setiap hari 4. Periksa hipoglikemia pada waktu usia 1 jam. 5. Oservasi bayi terhadap tremor. 6. Auskultasi bising usus. 7. Perhatikan frekwensi dan jumlah/lamanya pemberian makanan. Kesimpulan Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas perkembangan untuk memperoleh dengan mempertahankan ekstensi fisik secara terpisah dari ibunya. Perubahan biologis besar yang terjadi pada saat bayi lahir memungkinkan transisi dari lingkungan intra uterin ke ekstrauterin. Perubahan ini menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan dikemudian hari. Thank You For Your Attention