pelaporan keuangan desa 24012017

advertisement
DRAFT STANDAR PELAPORAN
KEUANGAN DESA
1
Agenda
1.
Pendahuluan
2.
Standar Pelaporan Keuangan Desa
3.
Ilustrasi Laporan Keuangan
4.
Diskusi
2
2
Latar Belakang
•
•
•
•
Desa melakukan pengelolaan keuangan desa dan membuat
pertanggungjawaban
Terdapat alokasi Dana Desa dari Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah
Keuangan Desa adalah dana publik yang harus
dipertanggungjawabkan kepada publik, bukan hanya kepada
pengguna tertentu
Tuntutan akuntabilitas dari masyarakat atas pengeloaan
keuangan Desa
3
3
Dasar Hukum
1.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
3.
Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa
4.
Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari APBN
4
4
Dana Desa
• Dana Desa besar nilainya.
• 20,766,200,000.000 APBN-P
2015,
• 46.982.080.000.000 APBN
2016
• Sepantasnya, dana sebesar itu dikelola dengan asas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan
keterbukaan, profesionalitas, dan akuntabilitas, sebagai
tiga dari sebelas asas yang diatur dalam pasal 24 UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
5
5
Akuntabilitas Keuangan Desa
• Desa adalah unit pemerintahan daerah terkecil, sebagai
bagian integral dari akuntansi pemerintah daerah
Kabupaten atau Kota dalam NKRI, maka
pertanggungjawaban keuangan Desa sebaiknya diatur
secara nasional.
• Akuntabilitas merupakan salah satu asas dalam
penyelenggaraan Desa (Ps 24 huruf g UU 6/2014)
• Akuntabilitas harus berterima umum, sehingga sarana
pertanggungjawaban perlu diatur dengan standar
nasional.
6
6
Laporan Keuangan dan Standar Pelaporan Keuangan
Pemerintah
• Pemerintah Pusat  LKPP, LK KL dan LK BUN  PP
71 Tahun 2010
• Pemerintah Daerah  LKPD  PP 71 Tahun 2010
• Badan Layanan Umum (BLU dan BLUD)
– SAK sampai dengan 2015
– SAP Mulai 2016
• Pemerintah Desa  LK Desa  Belum ada Standar
Laporan yang disusun menjadi beragam bentuk: 74.000
desa lebih.
7
7
Due Proses Penyusunan Standar
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja
Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
Peluncuran Draf SAP (Exposure Draft)
Dengar Pendapat Publik Terbatas (Limited Public Hearing) dan
Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
Pembahasan Tanggapan dan Masukan terhadap Draf SAP
Finalisasi Standar
Permintaan Pertimbangan dari BPK
Penetapan Standar
8
8
Standar yang disusun dengan
Due Proses yang Baik
•
•
•
•
Memenuhi Ekspektasi Semua User
Menghindari Kesalahan Konsep dan Implementasi
Semua pihak merasa Memiliki karena Terlibat
Tidak Berpihak pada Kelompok Tertentu
9
9
Manfaat Laporan Keuangan Sesuai Standar pelaporan
• Laporan keuangan sesuai standar memenuhi
karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
• Dapat digunakan pihak Intern Maupun ekstern
• Meningkatkan Kredibilitas Pemerintah Desa
• Mewujudkan Good and Clean Governance.
10
10
Pendahuluan
Latar Belakang  Desa melakukan pengelolaan keuangan desa dan
membuat pertanggungjawaban, Terdapat alokasi Dana Desa dari
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dan Tuntutan akuntabilitas
dari masyarakat atas pengelolaan keuangan Desa
Tujuan  Mengatur penyajian LK Desa dan meningkatkan transparansi
serta akuntabilitas keuangan desa
Ruang Lingkup  seluruh entitas pemerintah desa dalam menyusun
laporan keuangan.
Basis akuntansi  Basis Kas untuk LRA dan Basis Akrual untuk Neraca
serta dapat sepenuhnya menggunakan akrual untuk menghasilkan informasi
yang lebih lengkap berdasarkan PSAP Berbasis Akrual yang telah ada
Tanggung Jawab  Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan
keuangan Pemerintah Desa berada pada Kepala Desa
11
Komponen Laporan Keuangan Desa
Komponen laporan keuangan desa terdiri atas:
Laporan Realisasi Anggaran Desa
Neraca Desa; dan
Catatan atas Laporan Keuangan Desa.
Disajikan
oleh setiap
Pemerintah
Desa sekali
dalam
setahun
yaitu pada
akhir
periode
pelaporan.
12
Laporan Realisasi Anggaran
Desa
Laporan Realisasi Anggaran Desa memuat anggaran dan realisasi selama
periode pelaporan serta menyediakan informasi mengenai apakah sumber
daya ekonomi telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran yang
telah ditetapkan (Prinsip Ketaatan)
Pendapatan Desa : Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Pendapatan
Lain-Lain
Belanja Desa : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal dan Belanja
Tak Terduga (berdasarkan jenis belanja)
Surplus/Defisit : Selisih antara Pendapatan Desa dan Belanja Desa
Pembiayaan : penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Desa : Selisih lebih/kurang antara realisasi
Anggaran Desa, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam Anggaran
Desa selama satu periode pelaporan
informasi Kas : Saldo Awal Kas, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, dan Saldo Akhir
Kas
13
Neraca
Memberikan informasi mengenai Aset (kekayaan) dan Kewajiban entitas pemerintah
Desa pada tanggal pelaporan dan perubahan kekayaan selama periode berjalan.
Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan
entitas Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan Desa di
masa mendatang
Menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya,
antara lain pos-pos berikut:
 Aset
– Kas;
– Piutang;
– Persediaan;
– Investasi;
– Aset Tetap;
– Aset Lainnya;
 Kewajiban; dan
 Ekuitas
14
Neraca
Memberikan informasi mengenai Aset (kekayaan) dan Kewajiban entitas
pemerintah Desa pada tanggal pelaporan dan perubahan kekayaan selama periode
berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan penilaian terhadap
kemampuan entitas Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan kegiatan
pemerintahan Desa di masa mendatang
Aset : diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dan diakui pada saat
diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah
• kas (nilai nominal)
• Piutang (nilai nominal)
• Persediaan (biaya perolehan atau nilai wajar)
• investasi (biaya perolehan)
• aset tetap (biaya perolehan atau nilai wajar)
Kewajiban
Desa : diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban
• Aset Lainnya
timbul. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal
Ekuitas : kekayaan bersih pemerintah desa yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah desa pada tanggal laporan
15
Catatan atas Laporan Keuangan
Cakupan
Pemerintah Desa harus mengungkapkan semua informasi penting, baik yang
telah tersaji dalam Neraca dan LRA maupun yang tidak tersaji, pada Catatan
atas Laporan Keuangan Desa
Informasi Umum tentang Entitas Pemerintah Desa
Informasi tentang geografis dan kondisi umum Desa, potensi dan sumber pendapatan
masyarakat
Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian realisasi pendapatan dan realisasi belanja
Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada LRA dan Neraca
Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam
LRA dan Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan Desa disajikan secara sistematis. Setiap
pos dalam Laporan Keuangan Desa harus mempunyai referensi silang
dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan Desa
16
Penilaian Awal Aset
• Pemerintah Desa menyusun Laporan Keuangan Desa secara
lengkap. Dalam hal penyusunan Neraca Desa belum akurat atas
nilai wajar aset yang dimiliki untuk tahun pertama dapat disajikan
dalam bentuk daftar aset. Dalam hal nilai aset sudah dapat diketahui
dan/atau ditentukan nilai wajar/nilai perolehannya disajikan pada
neraca desa.
• Untuk penyajian nilai aset pada neraca awal Desa, entitas dapat
melakukan inventarisasi atas pos-pos neraca. Inventarisasi tersebut
dapat dilakukan dengan cara inventarisasi fisik, catatan, laporan,
atau dokumen sumber lainnya.
• Aset yang dimiliki pemerintah desa sebelum penerapan awal
standar ini dinilai menggunakan harga perolehan atau harga wajar
jika harga perolehan tidak diketahui.
• Aset desa yang belum diketahui dan/atau ditetapkan nilai wajar/nilai
perolehannya disajikan dalam daftar tersendiri dan dijelaskan pada
Catatan atas Laporan Keuangan Desa.
17
PEMERINTAH DESA ABC
KECAMATAN DEF
KABUPATEN XYZ
LAPORAN REALISASI ANGGARAN DESA
Ilustrasi Untuk Tahun yang
Berakhir sampai dengan Desember 20X1 dan 20X0
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
3
4
5
6
PENDAPATAN DESA
PENDAPATAN ASLI DESA
Hasil Usaha
Hasil Pengelolaan Aset
Swadaya Masyarakat
Lain-Lain Pendapatan Asli
Desa
Jumlah Pendapatan Asli Desa
PENDAPATAN TRANSFER
Dana Desa
Bagian Hasil Pajak Daerah
Bagian Hasil Retribusi Daerah
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Dari
Provinsi
Bantuan Keuangan Dari
Kabupaten/Kota
Jumlah Pendapatan Transfer
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Angga Realisa (%) Realisa
ran
si
si
20X
20X
20X1
1
0
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XX
XX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XX
XX
XX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
No
Uraian
16
17
18
19
PENDAPATAN LAIN-LAIN
Hibah Pihak ketiga
Sumbangan
Pendapatan Lain-lain
Jumlah Pendapatan lainlain
JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT DESA
20
21
22
23
24
25
26
Anggar Realisa (%) Realisa
an
si
si
20X
20X1
20X0
1
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XX
XX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XX
XX
XX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
18
PEMERINTAH DESA ABC
KECAMATAN DEF
KABUPATEN XYZ
LAPORAN REALISASI ANGGARAN DESA
Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan Desember 20X1 dan
20X0
(dalam rupiah)
Ilustrasi
No
Uraian
Anggaran
20X1
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA Tahun Sebelumnya
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
Desa Yang Dipisahkan
Jumlah Penerimaan
Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana
Cadangan
Penyertaan Modal pada
BUMDes
Jumlah Pengeluaran
Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan
Bersih
SILPA
Realisasi (%)
20X1
Realisasi
20X0
Informasi Saldo Kas:
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XX
XX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
XXX
XXX
XX
XXX
Saldo Awal Kas
Penerimaan
Pengeluaran
Kenaikan/Penurunan Kas
Saldo Akhir Kas
Rp XXX
Rp XXX
Rp XXX
Rp XXX
Rp XXX
Desa ABC,
Januari 20X1
Kepala Desa
__________________________
19
PEMERINTAH DESA ABC
KECAMATAN DEF
KABUPATEN XYZ
NERACA DESA
Per 31 Desember 20X1 dan 20X0
(dalam rupiah)
Ilustrasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Uraian
ASET
Kas Desa
Piutang
Persediaan
Investasi pada BUMDes
Dana Cadangan
Tanah Desa
Gedung dan Bangunan
Peralatan dan Mesin
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset tetap Lainnya
Konstruksi Dalam pengerjaan
Aset Lainnya
Jumlah Aset Desa
KEWAJIBAN
Utang Desa
EKUITAS
Ekuitas Desa
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Ref
20X1
20X0
Naik/tur
un
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Desa ABC,
Januari 20X1
Kepala Desa
__________________________
20
PEMERINTAH DESA ABC
KECAMATAN DEF
KABUPATEN XYZ
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Ilustrasi
DAFTAR ISI
1. Informasi Umum
1.1. Profil dan Kebijakan Teknis
2. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi
Anggaran
2.1. Pendapatan Desa
2.1.1. Pendapatan Asli Desa
2.1.2. Pendapatan Transfer
2.1.3. Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah
2.2. Belanja Desa
2.3. Surplus/Defisit Desa
2.4. Pembiayaan Desa
2.4.1. Penerimaan Pembiayaan
2.4.2. Pengeluaran Pembiayaan
2.5. Sisa Lebih (Kurang) Perhitungan Anggaran
Desa
3. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca
3.1. Aset
3.1.1. Kas
3.1.2. Piutang
3.1.3. Persediaan
3.1.4. Investasi
3.1.5. Aset Tetap
3.1.6. Aset Lainnnya
3.1.7. Daftar Aset yang Belum Diketahui
Nilainya
3.2. Kewajiban
3.3. Ekuitas
4. Daftar Lampiran
21
Dwi Martani - 081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
2222
Download