Uploaded by User74419

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY

advertisement
MANAJEMEN KEUANGAN
TIME VALUE OF MONEY
KELOMPOK 5, D4 5B
KADEK AYU YUNIANTARI (1215644014)
KADEK NOVIA AYU WIRYANI (1215644070)
LUH PUTU LILIANA DEWI (1215644078)
PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2014
TIME VALUE OF MONEY
A. Pengertian Time Value of Money
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan dan
menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini, dikenal
istilah nilai waktu dari uang (time value of money), Rp 1.000,- saat ini lebih
berharga bila dibandingkan dengan Rp 1.000,- pada satu atau dua tahun yang akan
datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu
yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi,
perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang
dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna
untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah
proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih
menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun
pertama sampai tahun berikutnya.
Istilah yang Digunakan
Pv
= Present Value (Nilai Sekarang)
Fv
= Future Value (Nilai yang akan datang)
I
= Bunga (i = interest / suku bunga)
n
= tahun ke-
An
= Anuity
SI
= Simple interest dalam rupiah
P0
= pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai
kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.
B. Manfaat Time Value of Money
Manfaat Time Value of Money adalah untuk mengetahui apakah investasi
yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money
berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat
menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak.
Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan
setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas
time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat
berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini
dan akan datang.
C. Keterbatasan Time Value of Money
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan
uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga
bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga
tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
D. Metode – Metode Yang Digunakan
Menurut Sutrisno (2000), dari dua konfigurasi di atas, maka konsep nilai
waktu uang bisa dipisahkan menjadi dua, yaitu:
1. Future Value (nilai yang akan datang)
Adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau
dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga
setiap periode selama jangka waktu tertentu. Makin tinggi tingkat bunga,
makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik
uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku
bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau
mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam
uang untuk aktivitas bisnis. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah
ini :
26/10/11
26/10/12
Po
FV
Rp 1,000,000
?
Rumus :
FV = Po (1+i)n
Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i
: Tingkat suku bunga
n
: Jangka waktu
Contoh :
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar
Rp 5,000,000 untuk mebeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun
bunga yang dikenakan sebesar 18 % per tahun berapa jumlah yang harus
dibayar oleh perusahaan tsb pada akhir tahun ke 5?
FV = Po (1+i)n
FV = Rp 5,000,000 (1+0.18)5
FV = Rp 11,438,789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank sebesar Rp
11,438,789
2. Present Value (nilai sekarang)
Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang
akan datang dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap periode. Nilai
sekarang disebut juga “diskonto”.
Tingkat diskonto (tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga yang digunakan
yang digunakan untuk mengubah nilai masa depan menjadi nilai sekarang.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada
rencana penerimaan uang di masa depan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar dibawah ini :
26/10/11
26/10/12
PV
Po
?
Rp 1,000,000
Rumus :
 (1i)1 n
PV  Po
Keterangan :
PV : Nilai sekarang
Po : Nilai di masa yang akan datang
r
: Tingkat suku bunga
n
: Jangka waktu
Contoh :
Tuan B akan menerima uang sebesar Rp 40,000,000 pada 6 tahun
mendatang. Berapa nilai uang yang akan diterima itu sekarang dengan tingkat
bunga 20 % per tahun?
PV = Rp 40,000,000 x
1
(1 0.2)6
= Rp 13,396,000
Nilai uang Tuan B sebesar Rp 40,000,000 yang akan diterima 6 tahun
lagi pada tingkat bunga 20 % pada saat sekarang adalah sebesar Rp
13,396,000.
3. Annuitas
Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya,
periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity
dapat dihitung menggunalan konsep future value annuity dan present value
annuity.
a. Future Value Annuity
Future value annuity adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari
nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang
diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata
lain penjumlahan dari future value. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut ini.
6/06/07
6/07/07
6/08/07
6/09/07
6/10/07
6/11/07
6/12/07
6/01/08
Po
FV
Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rumus :
 ( 1  i )n 1

i


FVA  A 
atau dengan rumus:
FVA = PMT ( FVIFA i,n )
Tabel Future Value of Annuity ( FVIFA ) US $
N
1
10%
1.0000
15%
1.0000
20%
1.0000
30%
1.0000
40%
1.0000
50%
1.0000
?
2
3
4
5
2.1000
3.3100
4.6410
6.1051
2.1500
3.4725
4.9934
6.7424
2.2000
3.6400
5.3680
7.4416
2.3000
3.9900
6.1870
9.0431
2.4000
4.3600
7.1040
10.9456
2.5000
4.7500
8.1250
13.1875
Sinking Fund / mencari anuitas merupakan perhitungan yang
digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang
akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalam jangka waktu yang
sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat
mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut:
Rumus :
A = FVa
r
(1  r ) n  1
Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A : Anuitas
r
: Tingkat bunga
n : Periode tertentu
Contoh soal:
Tuan A menabung sebesar Rp 5,000,000 setiap tahun untuk jangka
waktu 5 tahun dengan tingkat suku bunga 15 %. Berapakah nilai
tabungan Tuan A pada akhir tahun ke 5
Jawab:
Diket:
Po = Rp 5,000,000
i
= 15 %
n = 5 tahun
Ditanya: Fv…..?
Jawab :
6/06/07
6/07/07
6/08/07
6/09/07
6/10/07
Po
Rp5 juta
6/11/07
FV
Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta
?
5(1+0.15)1
5(1+0.15)2
5(1+0.15)3
5(1+0.15)4
5(1+0.15)5
(1+0.15)1 = 1.1500
(1+0.15)2 = 1.3225
(1+0.15)3 = 1.5209
(1+0.15)4 = 1.7490
(1+0.15)5 = 2.0114
Total = 7.7538
FVA = PMT ( FVIFA i,n )
= Rp 5,000,000 (7.7538)
= Rp 38,769,000
Jadi uang tunai yang dimiliki Tn a setelah menabung selama 5 tahun
dengan tingkat suku bunga 15 % sebesar Rp 38,769,000
b. Present Value Annuity
Present value annuity adalah suatu bilangan yang dapat
dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang
diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut ini :
6/06/07
6/07/07
6/08/07
6/09/07
6/10/07
6/11/07
PV
6/12/07
6/01/08
Po
? Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rumus :
 (1 i)n 1
n 
 i(1 i) 
PVA  A 
atau dengan rumus:
PVA = A ( PVIFA i,n )
Keterangan:
PVA
= nilai sekarang dari suatu anuitas
A
= anuitas / angsuran
i
= tigkat bunga
n
= jangka waktu / priode
Tabel present value of annuity ( PVIFA ) US $
N
1
2
3
4
5
10%
0.9091
1.7355
2.4869
3.1699
3.7908
15%
0.8696
1.6257
2.2832
2.8550
3.3522
20%
0.8333
1.5287
2.1065
2.5887
2.9906
30%
0.7692
1.3609
1.8161
2.1662
2.4356
40%
0.7143
1.2245
1.5889
1.8492
2.0352
50%
0.6667
1.1111
1.4074
1.6049
1.7366
Contoh Soal:
PT. ABC merencanakan akan mendapatkan sejumlah uang dari hasil
penjualan produksinya sebesar Rp. 1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah
tersebut akan diterima selama 2 tahun berturut-turut. Sehingga berapa
jumlah yang harus diterima oleh PT. ABC apabila tingkat bunga yang
diberikan 20 % per tahun?
Jawaban :
Dik : A = Rp. 1000.000.000,i = 20 %
n = 2 tahun
Dit
: PVA......?
Jawab
:
PVA = A ( 1 + i ) n – 1
I ( 1 + i )n
= Rp. 1000.000.000,- ( 1 + 0.2 )2 - 1
I ( 1 + 0.2 )2
=Rp. 1.527.777.778,-
Capital recovery factor merupakan faktor bilangan yang digunakan
untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam jumlah
yang tetap pada setiap priode.
Rumus :
 i(1 i)n 

n
 (1 i) 1
A  PVA 
Atau dengan rumus:
A = PVA ( 1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A
= anuitas / angsuran
PVA = nilai sekarang
i
= tingkat bunga
n
= jangka waktu
E. PERHITUNGAN – PERHITUNGAN NILAI UANG DARI WAKTU
1. Bunga Sederhana
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya
pinjaman awal/pokok pinjaman, tingklat suku buang dan lama periode
pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan
tingkat suku bunga sederhana (simple interest rate). Bunga sederhana jarang
digunakan dalam praktik komersial modern. Total bunga yang diperoleh dapat
dihitung dengan rumus :
Rumus:
I=P.i.n
Dimana : I
= Total bunga tunggal
P
= Pinjaman awal
i
= Tingkat suku bunga
n
= Periode pinjaman.
Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah suatu nilai yang
tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh
karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir
periode pinjaman F, sebesar :
F=P+I
Contoh:
Perusahaan akan meminjam uang ke Bank untuk membiayai proyek investasi
sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun
dan diangsur 4 kali. Berapakah bunga yang harus dibayar?
Tabel 1. Pembayaran Bunga
Pokok
Th
1.
2.
3.
4.
Pinjaman
Rp
10.000.000
7.500.000
5.000.000
2.500.000
Biaya
Besarnya
Jumlah
Angsuran
Bunga per
Bunga
per Tahun
Rp
2.500.000
2.500.000
2.500.000
2.500.000
Tahun
Rp
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
Keseluruhan
Rp
1.500.000
3.000.000
4.500.000
6.000.000
Jadi besarnya bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak mendasarkan
pada sisa pinjamannya. Apabila diformulasikan:
I=
Dimana:
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
Sedangkan jumlah yang harus dibayarkan:
F =P+I
= P + P.n.i
= P (1+ P.n.i)
Dari contoh tersebut bila tanpa menggunakan tabel, maka bunga yang harus
dibayarkan selama 4 tahun:
I = P.n.i
= Rp 10.000.000,00 . 4. 15%
I = Rp 6.000.000,00
Oleh karena itu pemohon harus mengembalikan hutangnya:
F = P (1 + n.i)
= Rp 10.000.000,00 (1 + n.i)
= Rp 10.000.000,00 x 160%
= Rp 16.000.000,00
2. Nilai Majemuk
Nilai majemuk (compound value) adalah merupakan penjumlahan dari
sejumlah uang permulaan/pokok dengan bunga yang diperolehnya selama
periode tertentu, apabila bunga tidak diambil pada setiap saat. Seperti contoh
tersebut di atas, apabila diperhitungkan dengan nilai majemuk (compound
value) maka akan terlihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai majemuk dari Pinjaman
Bunga Pada
Tahun ke
I
II
III
IV
V
Pokok Pinjaman
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Akhir Tahun
(15%)
Rp 1.500.000
10.000.000
11.500.000
13.225.000
15.208.750
17.490.062,5
Rp 1.725.000
Pokok + Bunga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
11.500.000
13.225.000
15.208.750
17.490.062,5
20.113.571,5
Rp 1.983.750
Rp 2.281.312,5
Rp 2.623.509
Apabila dituliskan dalam bentuk formula sebagai berikut :
Tabel 3.Formulasi Compound Value
Th Ke
Pokok
Pinjaman
Bunga pada
Pokok + Bunga
(F)
P + Pi = P (1 + i)
I
P
Akhir Tahun
P.I
II
P(1+i)
P(1+i)i
P(1+i)2
III
P(1+i)2
P(1+i)2 i
P(1+i)3
IV
P(1+i)3
P(1+i)3 i
P(1+i)4
V
P(1+i)4
P(1+i)4 i
P(1+i)5
Jadi F (Future) untuk tahun ke-n
Fn = P (1 + i)n
Dimana :
Fn = Besarnya pokok dan bunga pada tahun ke-n
P = Besarnya pokok pinjaman
i = Tingkat bunga
n = Jumlah tahun
Dalam praktek (1+i) n telah dituangkan dalam bentuk tabel yang diistilah
dengan Interest Factor (IF) sehingga rumus tersebut akan menjadi :
Fn = P (IF)n
Besarnya Interest Factor (IF) juga telah disusun dalam tabel sehingga tidak
perlu mencari perhitungan tersendiri tinggal mencari dalam tabel yang ada.
Tabel 4. Nilai Majemuk Rp 1,00
1.
1%
1,010
Tingkat Bunga
2%
3%
4%
5%
10%
1,020 1,030
1,040 1,050 1,100
15%
1,150
2.
1,020
1,040 1,161
1,082 1,102 1,210
1,322
3.
1,030
1,061 1,093
1,125 1,158 1,331
1,521
4.
1,041
1,082 1,126
1,176 1,216 1,464
1,749
5.
1,051
1,104 1,159
1,217 1,276 1,611
2,011
Tahun
Dari contoh tersebut, bila diperhitungkan dengan tabel maka:
Fn = P. (IF)n
F5 = Rp 10.000.000,00 x 2,011
= Rp 20.110.000,00 (Pembulatan tiga angka di belakang koma).
Apabila digambarkan nilai majemuk dari Rp 10.000.000,00 dengan 15% per
tahun selama 5 tahun terlihat sebagai berikut:
Rp. 20.113.571,50
15 %
Rp. 20.000.000,00
Rp. 17.490.062,50
Nilai Uang
Rp. 15.000.000,00
Rp. 13.225.000,00
Rp. 11.500.000,00
Rp. 10.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
0
1
2
3
4
5
Tahun
Grafik 1. Nilai Majemuk Sejumlah Uang
F. Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang
sebesar Rp 1.000,- dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4 tahun
dengan tingkat suku bunga 10% per tahun. Terdapat banyak cara untuk
membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep
ekuivalensi , seperti pada table berikut. Ekuivalensi disini berarti semua cara
pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam. Tabel Berbagai
Cara Pembayaran Pinjaman :
Tahun
Jumlah
Bunga
Total
Pinjaman
pinjaman
pinjaman
pada
awal untuk tahun pada
akhir
Pinjaman
pokok
yang
dibayarkan
Total
pembayaran
pada
akhir
tahun
tersebut
tahun
tahun
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah bunga
yang jatuh tempo.
1
1.000,00
2
750,00
3
500,00
4
250,00
2.500,00
100,00
75,00
50,00
25,00
250,00
1.100,00
825,00
550,00
275,00
250,00
250,00
250,00
250,00
1.000,00
350,00
325,00
300,00
275,00
1.250,00
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4.
1
1.000,00
100,00
2
1.000,00
100,00
3
1.000,00
100,00
4
1.000,00
100,00
4.000,00
400,00
1.100,00
1.100,00
1.100,00
1.100,00
0,00
0,00
0,00
1.000,00
1.000,00
100,00
100,00
100,00
1.100,00
1.400,00
Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yang sama besar, yang terdiri dari
sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang jatuh tempo.
1
1.000,00
100,00
1.100,00
2
784,53
78,45
862,98
3
547,51
54,75
602,26
4
286,79
28,68
315,47
2.168,79
261,88
215,47
237,02
260,72
286,79
1.000,00
315,47
315,47
315,47
315,47
1.261,88
Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun
ke-4.
1
2
3
4
1.000,00
1.100,00
1.210,00
1.331,00
4.641,00
100,00
110,00
121,00
133,10
464,10
Meskipun total pembayaran kembali
1.100,00
1.210,00
1.331,00
1.464,10
0,00
0,00
0,00
1.000,00
1.000,00
0,00
0,00
0,00
1.464,10
1.464,10
uang pinjaman berbeda menurut
caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang penting
dalam ekonomi teknik. Ekuivalensi tergantung pada :
1. Tingkat suku bunga
2. Jumlah uang yang terlibat
3. Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang.
4. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang
ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apapun,
maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa secara bebas
meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya
pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali
pada akhir athun ke-4.
F. HUBUNGAN NILAI WAKTU DARI UANG DAN KEBIJAKSANAAN
INVESTASI
Kebijaksanaan investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam
penilaian menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang. Dengan
demikian terutama penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang akan
diterima pada waktu yang akan datang harus dinilai sekarang, apakah penerimaan
sekali atau berangsur-angsur/seri dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
tersebut di atas (Basri, 1989).
Penerimaan pada waktu yang akan datang pada dasarnya adalah net cash flow
dari pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari:
1. Biaya proyek/investasi awal (initial outlays). Biaya ini meliputi biaya
untuk memperoleh investasi tersebut dan biaya-biaya investasinya serta
modal kerja untuk membiayai operasi awal dari proyek investasi yang
bersangkutan.
2. Cash flow dan cash outflow selama proyek investasi berjalan.
3. Nilai residu dari proyek investasi yang bersangkutan.
4. Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar proses pelaksanaan proyek
investasi tersebut.
G. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis Ekonomi Teknik
Analisis ekonomi teknik digunakan untuk menentukan pilihan terbaik dari
sejumlah alternative yang ada. Agar dapat menentukan pilihan terbaik, harus
dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing-masing alternative. Nilai
uang itu baru dapat dibandingkan bila berada pada waktu yang sama.
Apabila nilai uang yang akan dibandingkan berada pada waktu yang
berbeda-beda, harus dibawa terlebih dahulu ke waktu yang sama. Waktu yang
sama tersebut bisa waktu sekarang, waktu yang akan datang, atau kapan saja.
Penerapan ekuivalensi dalam analsis ekonomi teknik adalah menjadikan
nilai uang dari masing-masing alternative yang akan dibandingkan menjadi nilai-
nilai yang dapat dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu yang
berbeda-beda ke suatu waktu yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Cet. 1.

Alfabeta: Bandung
Raharjaputra. S. Hendra. 2009. Manajemen Keuangan Dan

Akuntansi. Salemba Empat
Rangkuti Freddy. 1995: Manajemen Persediaan. Cetakan Pertama,

raja Grafindo Persada, Jakarta
https://www.scribd.com/doc/178320241/Makalah-Time-Value-ofMoney
Download