Nama Anggota Kelompok 5 : 1. Desy Fitriyani (11217561) 2. Egga Subarkah (11217886) 3. Fabiola Rizky Billah (12217013) 4. Jiki Wahyudi (13217061) 5. Lintang Sabila Andari (13217327) 6. Riska Lindra (15217241) Kelas : 4EA31 Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis Dosen Pengampu : Armaini Akhirson PT Golden Castle, bergerak dalam bidang konveksi atau textile, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan. Namun tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok sampai tingkat unit. Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antar karyawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan. Analisis Kasus Penyebab Terjadinya Munculnya Kasus Tersebut dalam Perusahaan Konflik antara individu ini akan sering terjadi di dalam suatu lingkungan kerja atau perusahaan, konflik ini sering terjadi karena adanya masalah komunikasi yang kurang baik, Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Permasalahan atau konflik yang terjadi baik antar karyawan atau karyawan dengan atasan yang timbul karena komunikasi yang kurang baik ini harus terus diantisipasi, karena jika masalah miss communication ini terus terjadi maka di khawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo, hal ini juga dapat mempengaruhi kegiatan internal suatu perusahaan, Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasana yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul. Sehingga untuk mensiasati permasalahan konflik yang diakibatkan oleh komunikasi yang kurang baik ini bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya : 1. Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya miskomunikasi, karena informasi yang diberitahukan secara langsung bisa mengurangi dampak adanya kesalah pahaman. 2. Membuat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan agar komunikasi menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan, dan meminimalisir terjadinya miskomunikasi baik antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. 3. Memberi pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatih akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi, pelatihan yang di berikan bisa perupa tips untuk berkomunikasi yang baik, atau cara menyalurkan pendapat baik itu berupa aspirasi antar karyawan atau dengan atasan. Permasalahan yang terjadi muncul karena faktor lingkungan yang tidak kondusif di suatu perusahaan. Hal-hal tersebut dapat berasal dari kondisi cahaya yang kurang, sirkulasi udara yang kurang baik dan temperature ruangan yang tinggi dapat menyebabkan kemungkinan meningkatnya emosi para pekerja di perusahaan sehingga kondisi dari lingkungan tempat bekerja di perusahaan harus di perhatikan dan dibuat senyaman mungkin untuk para pekerja. Konflik yang terjadi di perusahaan juga sering terjadi antar sesama pekerja, hal ini dapat terjadi karena berbagai masalah diluar perusahaan, sebagai contoh seorang karyawan dapat tersinggung karena mendapatkan ejekan dari karyawan lainnya, masalah ide-ide yang dicuri dari karyawan lain dan senioritas yang berlebihan kepada karyawan yang masih baru atau memiliki tingkatan dibawahnya. Perusahaan yang baik seharusnya dapat menghilangkan dan mengendalikan permasalahan senioritas yang berlebihan dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasana yang membuat nyaman dan akrab serta membentuk rasa solidaritas para pekerja perusahaan dapat terhindar dari masalah yang akan terjadi dimasa sekarang maupun yang akan datang. Strategi Penyelesaian Konflik Menurut Mangkunegara (2009), para manajer dan karyawan memiliki beberapa strategi dalam menangani dan menyelesaikan konflik. Strategi tersebut antara lain adalah: 1. Menghindar Menghindar merupakan cara menangani dan menyelesaikan konflik apabila terdapat isu atau masalah yang dapat memicu konflik tidak terlalu penting atau apabila pertentangan tidak seimbang dengan akibat yang ditimbulkannya. Cara menghindar ini merupakan strategi untuk menenangkan diri bagi pihak yang berkonfrontasi. 2. Mengakomodasi Mengakomodasi yaitu cara menangani dan menyelesaikan konflik dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah terlebih lagi apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Maka hal ini dapat memungkinkan terjadinya kerjasama dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk membuat keputusan. 3. Kompetensi Kompetensi dilakukan jika anda mencoba untuk memaksakan kepentingan sendiri dibanding pihak lain dan anda meyakini bahwa informasi dan keahlian yang anda miliki lebih banyak dibanding yang lainnya atau saat anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Karena dalam penyelesaian ini menekankan hanya ada 1 orang atau kelompok tanpa mempertimbangkan yang kalah. Sehingga metode ini biasanya memicu konflik. 4. Kompromi Masing-masing kelompok memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak sehingga diperoleh kesepakatan bersama yang dapat menguntungkan semua pihak. 5. Kolaborasi Pemecahan dengan memaksimumkan kepentingan semua pihak sehingga sangat dibutuhkan kesediaan kedua pihak untuk saling bekerjasama dan saling mendukung. Sehingga pihak yang bertentangan mendapatkan pemahaman, pengalaman, pengetahuan dan cara pandang baru dan menciptakan solusi yang berkualitas. Saran dalam Menyelesaikan Kasus dalam Perusahaan Sebaiknya pemimpin perusahaan bisa mengetahui keinginan para karyawannya, atasan juga harus sering melakukan komunikasi secara langsung dengan para karyawannya hingga tidak terjadi miss communication dengan cara tersebut atasan dapat mengetahui bagaimana kepribadian dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan tersebut. Ketika atasan ingin mengubah kebijakan perusahaan seperti mengenai perhitungan gaji atau upah kerja, maka ada baiknya atasan mengikutsertakan karyawan berdiskusi mengenai perubahan kebijakan tersebut. Karena perubahan kebijakan kebijakan dalam perusahaan harus tetap diberitahukan kepada pihak terkait termasuk karyawan terutama mengenai gaji atau upah kerja. Jika karyawan merasa permasalahan yang ada di perusahaan tersebut sudah sangat merugikan mereka maka tindakan yang perlu dilakukan oleh pemimpin adalah menangani dan menyelesaikannya dengan melakukan negosiasi dengan karyawan untuk mencari penyelesaian masalah tersebut dengan memberikan solusi yang tepat sehingga dapat menguntungkan semua pihak terkait tanpa merugikan salah satu pihak dan masing-masing pihak bisa memberikan manfaat yang cukup juga kepada pihak lainnya.