Uploaded by User73962

Etiologi

advertisement
Etiologi
Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah agen yang paling sering yang ditemukan dalam
isolasi sebanyak 75% pada anak-anak kurang dari 2 th yang menderita bronkiolitis dan dirawat di
rumah sakit. Penyebab lain yang menyebabkan bronkiolitis termasuk didalamnya adalah virus
para influenza tipe 1 dan 3, influenza B, para influenza tipe 2, adenovirus tipe 1,2,5 dan
mycoplasma yang paling sering pada anak-anak usia sekolah. Terdapat pembuktian bahwa
kompleks imunologis yang memainkan peranan penting dari patogenesis dari bronkiolitis dengan
RSV. Reaksi alergi tipe 1 dimediasi oleh antibodi Ig E hal ini dapat dihitung untuk signifikansi
dari bronkiolitis. Bayi yang meminum ASI dengan colustrum tinggi yang didalamnya terdapat Ig
A tampaknya lebih relaktif terproteksi dari bronkiolitis.(1)
Adenovirus dapat dihubungkan dengan komplikasi jangka lama, termasuk bronkiolitis
obliterans dan sindrom paru hiperlusen unilateral (sindrom Swyer-James).
1. Virus sinsisial respiratorik
VSR adalah virus RNA terikat membran berukuran medium yang berkembang
dalam sitoplasma sel yang terinfeksi dan matang dengan pertunasan dari membran
plasma. Berbagai strain VSR menunjukan beberapa heterogenitas antigenik. Variasi ini
terutama ditemukan pada hanya satu dari dua glikoprotein permukaan dari virus
menunjukan reaksi pada hospes manusia seperti satu serotip. VSR menghasilkan
sitopatologis sinsitial khas dalam biakan jaringan spesimen dikirim dengan cepat dalam
es basah karena labil. (1)
2. Adeno virus
Adenovirus adalah virus DBA ukuran sedang, yang diklasifikasikan menjadi
subgena A sampai G. Tipe 1-39 ada dalam subgena A sampai E, tipe 40 adalah subgenus
F, dan tipe 41 adalah subgenus G, virion mempunyai pembungkus ikosahedral yang
tersusun dari berbagai protein, yang paling berlebihan darinya adalah “hexon”, antigen
biasa yang bereaksi silang dengan semua adenovirus mammalia. “penton” memberi
spesifisitas tipe, dan antibodi terhadapnya adalah protektif. Penton ini juga sitotoksik
pada biakan jaringan, dan sifat sofatoksik telah dianggap berasal darinya juga in vivo.
Adenovirus dapat juga diklasifikasikan dengan mencetakkan “sidik jari” DNAnya pada
jelli sesudah terdigesti dengan pembatasan endonuklease, dan klasifikasi ini biasanya
sesuai dengan tipe-tipe antigeniknya. (1)
Semua tipe adenovirus kecuali tipe 40 dan 41 tumbuh dalam sel ginjal embrional
manusia primer, dan kebanyakan tumbuh pada sel Hep-2 atau HeLa, menghasilkan
pengaruh sitopatik, destruktif khas. Tipe 40 dan 41 (dan serotip lain juga), tumbuh pada
293 sel, deretan sel ginjal embrional manusia yang kepadanya telah dimasukkan gena
adenovirus “awal” tertentu.
Banyak tipe adenovirus, tetapi terutama tipe anak biasa (1,2 dan 5), dilepas
selama masa yang panjang dari saluran pernafasan maupun saluran cerna. Tipe ini juga
menyebabkan infeksi tonsil ringan dan kronik. (1)
3. Virus para influenza
Ada empat virus dalam famili parainfluenza yang menyebabkan sakit pada
manusia, ditandai tipe 1-4. Virus mempunyai genom RNA helai tunggal, tidak bersegmen
dengan pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan melalui membran
sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan-tonjolan protein pembungkus yang
menunjukan sifat-sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel (protein F). (4)
FAKTOR RISIKO2,3
Bronkiolitis sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada
bayi usia 6 bulan. Makin muda usia bayi menderita bronkiolitis biasanya akan makin berat
penyakitnya. Bayi yang menderita bronkiolitis berat mungkin oleh karena kadar antibodi
maternal (maternal neutralizing antibody) yang rendah. Selain usia, bayi dan anak dengan
penyakit jantung bawaan, bronchopulmonary dysplasia, prematuritas, kelainan neurologis dan
immunocompromized mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya penyakit yang lebih
berat. Insiden infeksi RSV sama pada laki-Iaki dan wanita, namun bronkiolitis berat lebih sering
terjadi pada laki-Iaki. Selain itu, faktor resiko terjadinya bronkiolitis adalah status sosial ekonomi
yang rendah, jumlah anggota keluarga yang besar, perokok pasif, dan berada pada tempat
penitipan anak atau tempat dengan lingkungan yang padat penduduk.
DAFTAR PUSTAKA
1. DeNicola LK, Gayle M O, Bronchiolitis, [serial online ] Sept 1998 [ akses 2006 Okt 10 ];
[12
Halaman].
Diakses
dari
:
URL:
http://www.dcmsonline.org/jax-
medicine/1998journals/september98/bronchiolitis.htm
2.
Rahajoe Nastiti N, Bambang Supriyatno, Darmawan Budi Setyanto. Buku Ajar Respirologi
Anak. Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2008. Hal : 333-347.
3.
Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Nelson Textbook of Pediatric. Edisi ke-16.
Philadelphia : WB Saunders, 2000.Hal : 1112-1114; 1484-1486.
Download