Uploaded by User73845

Interpretasi Uji SPSS

advertisement
ANALISIS DATA PENELITIAN
Pengertian Dan Dasar Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah yang harus dilakukan:
1. Analisis Kelayakan Produk
a. Uji Daya Beda
Sumber: Scribd (Menghitung nilai presisi dan akurasi pengukuran), oleh Efrida Sihalolo,
May 31 2013, Hak Cipta: © Attribution Non Commercial (BY NC)
Uji daya beda dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk dan untuk mengetahui
apakah produk yang diproduksi telah sesuai dengan standar yang ada, biasa disebut dengan
perhitungan standarisasi (Menghitung nilai Presisi dan Akurasi Pengukuran). Perhitungan
dilakukan dengan bantuan sistem program Microsoft Excel.
Kriteria Hasil Perhitungan Uji Beda dengan Ketentuan sebagai berikut:
-
Presisi
a) ∑ 𝑑𝑠 2 biasanya merupakan yang terkecil dari semua pengukuran karena
keahliannya dalam melakukan pengukuran
b) Kategori perhitungan pengukuran presisi
Baik jika
: ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
Cukup jika : ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge ≥ (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
dan < 𝑑𝑎𝑟𝑖 (3 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
Kurang jika : ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge ≥ (3 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
-
Akurasi
a) Pressure gauge (∑ 𝐷𝑠 2 harus > 𝑑𝑎𝑟𝑖 (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠2 ) , jika tidak berarti
salah perhitungan
b) Kategori perhitungan pengukuran akurasi
Baik jika
: ∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin))
Kurang jika : ∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge > (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
2. Analisis Uji Asumsi
Sumber web: www.spssindonesia.com
Berikut analisis yang digunakan dalam pengujian asumsi:
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data atau uji
asumsi klasik, artinya sebelum peneliti melakukan analisis statistik untuk uji hipotesis,
maka data tersebut harus diuji kenormalan distribusi nya. Dan data yang baik adalah data
yang terdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Normalitas K-S adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0.05 maka data penelitian terdistribusi normal
2) Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0.05 maka data penelitian terdistribusi tidak normal
Untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistic 25.0
for Windows sebagai alat perhitungan uji normalitas data dengan tingkat kepercayaan
95%.
b. Uji Homogenitas
Dalam analisis statistik, uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variasi
beberapa data dari populasi memiliki varians yang sama atau tidak. Homogenitas bukan
merupakan syarat mutlak artinya walaupun varians data tidak sama atau tidak homogen,
uji independent sample t-test masih tetap dapat dilakukan untuk menganalisis data
penelitian, akan tetapi pengambilan keputusan mengacu pada hasil equal variance not
assumed.
Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Homogenitas adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai sig < 0,05, maka varian dari dua/lebih kelompok populasi data adalah tidak
sama
2) Jika nilai sig > 0,05, maka varian dari dua/lebih kelompok populasi data adalah sama
Untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistic 25.0
for Windows sebagai alat perhitungan uji homogenitas data dengan tingkat kepercayaan
95%.
3. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Independent Sample T-test
Dalam menganalisis hasil pengukuran pressure gauge digital dan analog pada alat
yang telah di uji coba kan, peneliti menggunakan Uji Independent Sample T Test. Uji
Independent Sample Test adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang
digunakan bebas yang dicirikan dengan adanya hubungan nilai pada setiap sampel yang
tidak sama (tidak berpasangan).
Data Hasil Pengukuran
1. Motor Matic
a. Motor matic Scoopy
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Putaran mesin
KONTAK ON
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Pressure gauge analog
2,5 Bar
3.00 bar
3,34 bar
3,45 bar
3,67 bar
3,73 bar
3,85 bar
3,95 bar
Pressure gauge digital
2,62 bar
3.12 bar
3,46 bar
3,57 bar
3,78 bar
3,85 bar
3.95 bar
4,07 bar
Pressure gauge analog
1,85 Bar
2,00 bar
2,25 bar
2,56 bar
2,89 bar
3,13 bar
3,45 bar
3,69 bar
Pressure gauge digital
1,97 bar
2.12 bar
2,37 bar
2,68 bar
3,01 bar
3,25 bar
3,57 bar
3,81 bar
b. Motor matic X-ride
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Putaran mesin
KONTAK ON
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
No
1
2
3
Engine stand
Engine stand 1
Engine stand 2
Engine stand 3
2. Engine
Pressure gauge digital
3.09
3.03
3.06
Pressure gauge analog
2,97
2.91
2.94
4
5
6
7
8
Engine stand 4
Engine stand 5
Engine stand 6
Engine stand 7
Engine stand 8
3.08
3.02
3.03
3.05
3.02
2.96
2.90
2.91
2.93
2.90
Interpretasi Hasil Uji Statistik Menggunakan Alat Bantu SPSS
1. Uji Statistik pada hasil uji coba pada Motor Matic (Scoopy dan X-Ride)
a. Uji Daya Beda
1. Data hasil pengukuran
Keterangan:
uji coba pertama (pada motor matic scoopy) : a
uji coba kedua (pada motor matic X-ride)
PutaranMesin
(a)
(b)
On
On
2,000
2,000
2,500
2,500
3,000
3,000
3,500
3,500
4,000
4,000
4,500
4,500
5,000
5,000
No
1
2
3
4
5
6
7
8
:b
Pressure Gauge Analog (Bar)
(a)
(b)
2.50
1.85
3.00
1.99
3.34
2.25
3.45
2.56
3.67
2.89
3.73
3.13
3.85
3.45
3.95
3.69
Pressure Gauge Digital (Bar)
(a)
(b)
2.92
1.98
3.12
2.11
3.56
2.38
3.57
3.12
3.78
3.00
3.85
3.26
3.95
3.58
4.07
3.82
2. Perhitungan uji beda:
-
Putaran mesin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Hasil (NolKoma)
(a)
(b)
On
On
0,08
0,08
0,10
0,10
0,12
0,12
0,14
0,14
0,16
0,16
0,18
0,18
0,20
0,20
Jumlah
d (a-b)
d2
-
-
Hasil (nol koma) diperoleh melalui:
Nilai per tingkatan “kontak on”
.
Total keseluruhan tingkatan “kontak on”
Contoh perhitungan: 2.000 = 0,08
24.500
Noted:
Dikarenakan tingkatan “kontak on” dari uji pertama dan uji kedua sama, maka hasil
perhitungan (Nol Koma) juga bernilai sama
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
Hasil
(a)
2,50
3,00
3,34
3,45
3,67
3,73
3,85
3,95
(b)
1,85
1,99
2,25
2,56
2,89
3,13
3,45
3,69
Jumlah
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
Pressure gauge analog
d2
Tanda
(+ / -)
0,65
1,01
1,09
0,89
0,78
0,60
0,40
0,26
0,42
1,02
1,19
0,79
0,61
0,36
0,16
0,07
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
4,62
Jumlah
Pengukuran
Pressure Gauge
s = (a+b)
4,35
4,99
5,59
6,01
6,56
6,86
7,30
7,64
49,30
Jumlah (S)
Pengukuran
Putaran Mesin
S = (a+b)
0,00
0,16
0,20
0,24
0,29
0,33
0,37
0,41
2,00
2
D
D
Tanda
2
(s-S) (𝑠 − 𝑆) (+ / -)
4,35
4,83
5,39
5,77
6,27
6,53
6,93
7,23
47,3
19
23
29
33
39
43
48
52
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
2237
Pressure gauge digital
Hasil
(a)
2,92
3,12
3,56
3,57
3,78
3,85
3,95
4,07
d
(a-b)
(b)
1,98
2,11
2,38
3,12
3,00
3,26
3,58
3,82
Jumlah
d
(a-b)
d2
0,94
1,01
1,18
0,45
0,78
0,59
0,37
0,25
0,88
1,02
1,39
0,20
0,61
0,35
0,14
0,06
Tanda
(+ / -)
Jumlah
Pengukuran
Pressure Gauge
s = (a+b)
Jumlah (S)
Pengukuran
Putaran Mesin
S = (a+b)
D
(s-S)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
4,65
4,90
5,23
5,94
6,69
6,78
7,11
7,53
7,89
52,07
0,00
0,16
0,20
0,24
0,29
0,33
0,37
0,41
2,00
4,90
5,07
5,74
6,45
6,49
6,78
7,16
7,48
50,07
Tanda
D2
(+ / -)
(𝑠 − 𝑆)2
24
26
33
42
42
46
51
56
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
2507
Noted:
(+) = Nilai dari “d ke d2” atau nilai “D ke D2” meningkat
(- ) = Nilai dari “d ke d2” atau nilai “D ke D2” menurun
3. Kesimpulan
Sesuai dengan kriteria uji beda yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh hasil
kesimpulan sebagai berikut:
-
Perhitungan presisi hasil uji coba adalah kurang, dikarenakan:
∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge ≥ (3 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
: 13,805.18 ≥ (3 x 18.48)
: 15,101.86 ≥ (3 x 18.62)
Analog
Digital
-
Perhitungan akurasi hasil uji coba adalah kurang, dikarenakan:
∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge > (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari putaran mesin)
Analog
Digital
: 114,962.18 > (2 x 18.48)
: 135,754.03 > (2 x 18.62)
b. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
16
Normal
Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
.16267771
Absolute
.138
Positive
.086
Negative
-.138
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
.138
.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari tabel output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi Asiymp.Sig (2tailed) sebesar 0.200 > 0.05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas Kolmogorov-smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Dengan demikian asumsi atau persyaratan normalitas sudah terpenuhi.
c. Uji Homogenitas dan Uji Independent Sample T-test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2-
F
Uji_Coba_1
Equal variances
.195
Sig.
.665
t
-.745
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference
Lower
Upper
14
.468
-.16625
.22304
-.64463
.31213
-.745 13.531
.469
-.16625
.22304
-.64619
.31369
-.531
14
.604
-.18000
.33923
-.90757
.54757
-.531 14.000
.604
-.18000
.33923
-.90757
.54757
assumed
Equal variances
not assumed
Uji_Coba_2
Equal variances
.000
.992
assumed
Equal variances
not assumed
Berdasarkan output diatas, diketahui nilai Sig.Levene’s Test for Equality of
Variances untuk atas Uji Coba 1 pressure gauge terhadap motor Matic adalah sebesar
0.665. Dan Uji Coba 2 yaitu sebesar 0.992. Karena nilai Sig. dari kedua Uji Coba lebih
besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa varians Pressure Gauge Digital dan
analog adalah homogen.
Sedangkan berdasarkan pada tabel “Independent Samples Test” pada bagian “Equal
variances assumed” diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05, maka sebagaimana
dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pressure gauge digital memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi yang
lebih tinggi dibandingkan pressure gauge analog.
2. Uji Statistik pada hasil uji coba Engine
a. Uji Daya Beda
- Data Hasil Pengukuran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Alat
Engine 1
Engine 2
Engine 3
Engine 4
Engine 5
Engine 6
Engine 7
Engine 8
Pressure Gauge Digital (Bar)
3.09
3.03
3.06
3.08
3.02
3.03
3.05
3.02
Pressure Gauge Analog (Bar)
2,97
2.91
2.94
2.96
2.90
2.91
2.93
2.90
- Perhitungan Uji Beda
Ket :
Pressure Gauge Digital :
Pressure Gauge Analog :
a
b
Pressure Gauge Digital
No
Hasil
(a)
1
2
3
4
5
6
7
8
d=a
3,10
3,02
3,06
3,08
3,04
3,03
3,05
3,02
Jumlah
Pressure Gauge Analog
No
1
2
3
4
Hasil
(b)
2,97
2,91
2,94
2,96
3,10
3,02
3,06
3,08
3,04
3,03
3,05
3,02
d=b
2,97
2,91
2,94
2,96
d𝑠 2
Tanda
(+ / -)
9,61
9,12
9,36
9,49
9,24
9,18
9,30
9,12
74,43
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
ds 2
Tanda
(+ / -)
8,82
8,47
8,64
8,76
(+)
(+)
(+)
(+)
Jumlah Pengukuran
Pressure Gauge
D = (a+a)
6,20
6,04
6,12
6,16
6,08
6,06
6,10
6,04
48,80
Jumlah Pengukuran
Pressure Gauge
D = (b+b)
5,94
5,82
5,88
5,92
D2
38
36
37
38
37
37
37
36
297,70
Tanda
(+ / -)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Ds 2
Tanda
(+ / -)
35
34
35
35
(+)
(+)
(+)
(+)
5
6
7
8
2,90
2,91
2,93
2,90
Jumlah
2,90
2,91
2,93
2,90
8,41
8,47
8,58
8,41
68,57
(+)
(+)
(+)
(+)
5,80
5,82
5,86
5,80
46,84
34
34
34
34
274,27
- Kriteria
1) Presisi
a) ∑ 𝑑𝑠 2 biasanya merupakan yang terkecil dari semua pengukuran karena
keahliannya dalam melakukan pengukuran
b) Kategori perhitungan pengukuran presisi
Baik jika
: ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge analog < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
Cukup jika : ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge analog ≥ (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
dan < 𝑑𝑎𝑟𝑖 (3 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
Kurang jika : ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge analog ≥ (3 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
2) Akurasi
a) Pressure gauge (∑ 𝐷𝑠 2 harus > 𝑑𝑎𝑟𝑖 (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠2 ) , jika tidak berarti
salah perhitungan
b) Kategori perhitungan pengukuran akurasi
Baik jika
: ∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge analog < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
Kurang jika : ∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge analog > (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari pg Digital)
- Kesimpulan
Hasil Kategori Presisi dan Akurasi
Perhitungan
Press Gauge
Digital
74,43
∑ 𝑑𝑠 2
2
297,70
∑ 𝐷𝑠
Analog
∑ 𝑑𝑠 2
∑ 𝐷𝑠 2
68,57
274,27
Kesimpulan
1 Perhitungan presisi hasil uji analisis adalah baik, yaitu :
(+)
(+)
(+)
(+)
: ∑ 𝑑𝑠 2 dari pressure gauge analog < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari PS Digital)
: 68.57 < (2 x 74.43)
2 Perhitungan akurasi hasil uji analisis adalah baik, yaitu:
: ∑ 𝐷𝑠 2 dari pressure gauge analog < (2 𝑥 ∑ 𝑑𝑠 2 dari PS Digital)
: 274.27 < (2 x 74.43)
Noted: Nanti di BAB 5 kamu jelasin kesimpulan engine ini ya paaa. Kalimatnya buat
sama aja kaya yg matic. Cuman kalo diujicobakan ke engine itu dia BAIK semua, baik
pakai analog maupun digital, jadi sudah sesuai standart. Akan tetapi, dari perhitungan uji
beda tampak lebih tinggi pada pressure gauge digital, dengan kata lain pressure gauge
digital lebih efektif dan efisien dalam membantu engineer. Itu kamu atur sendiri kata2nya
ya paaa :*
Oiyaa satu lagi paa. Kriteria pembacaan perhitungan matic sama engine kubuat bdea, coba
baca baik2. Nanti kalo dosen 2 mu tanya kenapa beda. Jawab gini, “Sama pak untuk
kriterianya. Ini disesuaikan dengan penelitian alatnya karena pada engine hanya bisa
membaca diawal saja. Sehingga saya membandingkan dari hasil pengukuran awal kedua
jenis pressure gaugenya”. Kalo ngga ditanya yauda diem aja.
3) Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jenis_Pressure_Gauge
N
Normal
16
Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean
2.9875
Std. Deviation
.06728
Absolute
.185
Positive
.135
Negative
-.185
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
.185
.144c
Dari tabel output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi Asiymp.Sig (2tailed) sebesar 0.144 > 0.05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas Kolmogorov-smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Dengan demikian asumsi atau persyaratan normalitas sudah terpenuhi.
4) Uji Homogenitas dan Uji Independent Sample T-test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2-
Jenis_Pressure_
Equal
Gauge
variances
F
Sig.
.000
1.000
t
-8.848
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference
Lower
Upper
14
.000
-.12000
.01356
-.14909
-.09091
-8.848 14.000
.000
-.12000
.01356
-.14909
-.09091
assumed
Equal
variances
not
assumed
Berdasarkan output diatas, diketahui nilai Sig.Levene’s Test for Equality of
Variances untuk atas Uji Coba pressure gauge terhadap Engine adalah sebesar 1.000.
Karena nilai Sig. dari Uji Coba lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
varians Pressure Gauge Digital adalah homogen.
Sedangkan berdasarkan pada tabel “Independent Samples Test” pada bagian “Equal
variances assumed” diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05, maka sebagaimana
dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pressure gauge digital memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi yang
lebih tinggi dibandingkan pressure gauge analog.
Download